Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Proses Bisnis Sumber Daya Manusia (Pengupahan dan Penggajian)

Oleh :

Kelompok 2

Kadek Prilia Tirana (1907531185)

Ni Made Desy Dwimayanti (1907531202)

Ida Ayu Alit Dwi Maha Dewi (1907531224)

Ni Luh Ditha Usadi Sumartho (1907531227)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
1.1 Proses Bisnis Sumber Daya Manusia
Suatu proses bisnis manajemen sumber daya manusia memiliki ikatan dengan
pembuatan dan pengelolaan sistem informasi yang memproses informasi sumber daya
manusia. Sistem sumber daya manusia menyediakan alat untuk menyiapkan dan
mengelola informasi yang relevan dengan struktur organisasi. Daftar pekerjaan, daftar
deskripsi pekerjaan dan daftar kualifikasi yang ada di dalam organisasi, yang diperlukan
untuk suatu pekerjaan adalah contoh dari informasi sumber daya manusia yang relevan
dengan struktur organisasi. Sistem sumber daya manusia menyediakan alat untuk
memproses data karyawan, seperti alamat karyawan, penggajian, dan histori karyawan.
Bagian ini akan mengilustrasikan konsep proses bisnis sumber daya manusia dengan
melihat karakter dasar dari komponen sumber daya manusia dari SAP R/3.
1. Pemrosesan SDM pada SAP R/3
Modul sumber daya manusia pada SAP R/3 termasuk komponen yang menangani
tujuan yang telah dinyatakan sebelumnya secara terintegrasi, pada lingkungan online.
Data sumber daya manusia tersedia segera bagi orang yang telah memiliki otorisasi
untuk menggunakan semua data sumber daya manusia secara online. Komponen
sumber daya manusia dapat diimplementasikan secara mandiri ataupun secara
terintegrasi dengan modul yang lain, seperti modul perencanaan dan pengendalian
produksi atau modul pemeliharaan pabrik.
SAP R/3 terdiri dari dua modul sumber daya manusia. Modul administrasi
personel (HR-PA), yang berisi pengelolaan karyawan, seperti detail karyawan, data
gaji, dan data kinerja karyawan. Modul perencanaan dan pengembangan personel
(HR-PD) menyediakan alat untuk menyiapkan dan di mana setiap unit pada
perusahaan melapor ke unit organisasi pusat. Tipe hubungan hierarki ini mengelola
informasi struktur organisasi.
2. Struktur Data SDM
Struktur data sumber daya manusia terdiri dari tiga elemen yaitu :
a. Data master sumber daya manusia
Record data master pada modul HR-PA dan HR-PD dihasilkan dan dikelola
untuk unit organisasi, profil pekerjaan, karyawan, dan pelatihan. Banyak proses
bisnis, data pada record master sering direferensikan, tetapi jarang diganti.
Bagaimanapun, record master sumber daya manusia menjadi sasaran untuk
perubahan yang sering terjadi.
b. Organisasi data sumber daya manusia
Data diorganisasi dan diperuntukan bagi para pengguna R/3 dengan infotypes
dan event personel. Infotype adalah istilah dalam SAP yang menunjukkan
kumpulan field data yang dikelompokkan bersama-sama untuk ditampilkan.
Dalam istilah database, infotype adalah suatu segmen.
c. Tujuan sumber daya manusia
Tipe objek sumber daya manusia diidentifikasi dengan satu atau dua huruf
sebagai identifikasi. Kode untuk objek karyawan adalah "P". Setiap karyawan
juga punya nomer personel unik untuk mengidentifikasi dirinya melalui sistem
informasi. Kode untuk objek pekerjaan adalah "C". Suatu pekerjaan merupakan
deskripsi yang umum. Suatu pekerjaan tidak identik dengan posisi sesungguhnya
dalam organisasi sumber daya manusia. Kode untuk objek kualifikasi adalah "Q".
Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk suatu pekerjaan, seperti tingkat
pendidikan, pengalaman kerja atau kemampuan. Kode untuk unit organisasi
adalah "O". Suatu unit organisasi adalah wilayah atau bagian dari organisasi,
seperti departemen akuntansi. Kode untuk objek posisi adalah "S". Suatu posisi
adalah pekerjaan yang diberikan dalam suatu unit organisasi. Setia p unit
organisasi terdiri dari satu atau lebih posisi. Setiap posisi memiliki pekerjaan
tertentu dan memiliki satu atau lebih kualifikasi jika ini diperlukan untuk
mendefinisikan pekerjaan lebih lanjut. Kode untuk objek pusat biaya adalah "K".
Data pusat biaya digunakan untuk mendapatkan dan menentukan biaya sumber
daya manusia yang terjadi. Sebagai contoh, biaya yang sering dibebankan ke pusat
biaya.

1.2 Pengendalian Siklus Transaksi Pada Proses Penggajian


Proses penggajian ditentukan oleh hukum dengan sanksi hukuman penjara untuk
kelalaian yang disengaja dalam mengelola pencatatan yang memadai.
1. Personel
Personel (jabatan) kantor bertanggung jawab untuk menempatkan orang dalam
penggajian perusahaan, melakukan spesifikasi tarif pembayaran, dan mengotorisasi
semua potongan dari pembayaran. Semua perubahan seperti penambahan atau
penghapusan karyawan, perubahan tarif pembayaran atau perubahan level potongan
dari pembayaran, harus diotorisasi oleh personel kantor.
2. Pencatat Waktu
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menggunakan
laporan kehadiran dan kartu pencatat kerja (job-time tickets). Pada perusahaan
pemanufakturan, karyawan yang bekerja dengan ukuran jam (hourly employee),
dicatat kehadirannya berdasarkan jam yang digunakan untuk bekerja. Pada akhir
periode pembayaran, kartu pencatat waktu (atau laporan kehadiran) akan
menunjukkan jumlah waktu yang dipakai karyawan untuk bekerja dan wkatu di mana
ia berharap menerima gaji. Karyawan yang digaji bulanan (salaried employee) tidak
menggunakan dasar jam seperti halnya karyawan yang bekerja dengan ukuran jam.
Jika tidak ada kebutuhan akuntansi akan pencatatan waktu ini, maka diperlukan
persetujuan dari supervisor untuk memulai proses penggajian.
3. Penggajian
Departemen penggajian bertanggung jawab untuk perhitungan sesungguhnya dan
menyiapkan penggajian. Perhatikan bahwa penyiapan gaji independent dari penyiapan
data input yang digunakan sebagai dasar membayar laporan kehadiran dan data
personel. Data personel diterima dari kantor personel. Laporan kehadiran diterima
dari pencatat waktu. Register rpenggajian menunjukkan perhitungan pembayaran
bersih (pembayaran kotor dikurangi dengan potongan – potongan dari pembayaran).
Slip gaji dikirimkan ke pengeluaran kas untuk ditandatangi, ditinjau, dan
dididstribusikan. Tembusan register penggajian dikirimkan ke hutang dagang untuk
memulai pencatatan suatu voucher penggajian. Beberapa karakteristik lain untuk
diperhatikan yaitu:
- Penggunaan rekening penggajian imprest secara terpisah untuk slip gaji untuk
memudahkan rekonsiliasi.
- Rekonsiliasi independent dari laporanbank untuk rekening penggajian.
- Penggunaan master pembayaran independent. Orang yang emndistribusikan
pembayaran independent dari personel, pencatat waktu, dan yang menyiapkan
gaji. Personel kantor, departemen pencatat waktu atau departemen penggajian
tidak mempunyai akses ke slip gaji yang dikeluarkan.
4. Persyaratan Pemrosesan Penggajian
Banyak file yang harus dikelola dalam system penggajian. Informasi dasar
karyawan, seperti nama, alamat, besar gaji, dan potongan - potongan perlu untuk
menyiapkan gaji. Register atau jurnal penggajian harus dikelola untuk
mendokumentasikan gaji sesungguhnya. File-file yang diperlukan untuk laporan
pemerintah, table pajak yang digunakan dalam pemrosesan, pension, perencanaan
tunjangan kesehatan dan perencanaan yang sejenis merupakan contoh informasi yang
diperlukan untuk mendukung prosedur penggajian
Social security dan aturan pajak lainnya menetapkan beberapa pajak berdasarkan
penggajian. Federal insurance Contribution Act (F.I.C.A) menetapkan bahwa
karyawan akan memperoleh kontribusi dana yang sama untuk usia tua, keselamatan,
cacat, dan tunjangan asuransi rumah sakit untuk setiap individu dan keluarganya.
Federal Social Security Act dan Federal Unemployment Tax Act menyediakan
perencanaan asuransi untuk penggguran. Tunjangan pengagguran disediakan oleh
system yang dibuat oleh negra bagian masing-masing. Pendapatan dari pemerintah
federal di bawah undang-undang digunakan untuk menutup biaya administrasi Negara
bagian dan perencanaan pengagguran federal, sama juga untuk menyediakan
tambahan tunjangan bagi pengangguran. Banyak negara bagian memiliki perancanaan
tarif manfaat yang mengizinkan pengurangan dalam tarif pajak untuk perusahaan
yang membuat pencatatan yang tetap.
Pajak penghasilan federal untuk upah individual dikumpulkan dalam periode di
mana upah dibayarkan. Dengan system “bayar saat pulang” perusahaan perlu
menahan nbagian dari laba karyawannya. Jumlah yang ditahan tergantung pada
jumlah laba dan jumlah pembebasan yang disetujui karyawan. Sertifikat pembebasan
jumlah yang ditahan harus disiapkan untuk setiap karyawan. Perusahaan harus
memperhatikan potongan pajak yang dikenakan pada semua karyawan. Perbedaaan
tampak antar karyawan dengan kontraktor independen.
Pada akhir setiap kuartal, perusahaan perlu menyimpan pengembalian kuartalan
dari form 941 atau 9841A dan membayar saldo pajak yang belum didepositkan. Jika
pajak telah didepositkan semuanya, tambahan 10 hari masih diperbolehkan.
Pengembalian ini digunakan untuk menutup laba yang ditahan dan pajak F.I.C.A
untuk semua karyawan. Pada atau sebelum tanggal 31 Januari, setiap perusahaan
perlu memberikan ke setiap karyawan Form W-2 Wage and Tax Statement yang telah
lengkap. Perusahaan perlu melanjutkan tembusan formulir W-2 dengan Form W-3
pada atau sebelum 28 hari ke pemerintah. Demikian juga pada atau sebelu m 31
Januari perusahaan harus menyimpan Form 940 (Employer’s Annual Federal
Unemployment Tax Return).

1.3 Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan


1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Mulyadi (2014:373) menyebutkan bahwa gaji umumnya merupakan pembayaran
atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manajer yang dibayarkan secara tetap per bulan. Gaji adalah kompensasi yang
umumnya dalam bentuk uang, diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas
tenaga dan pikiran dalam mengamban tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Upah merupakan bentuk balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan pelaksana yang dimilikinya. Menurut Warren dkk (2014: 546) upah
biasanya mengacu pada pembayaran tenaga kerja buruh pabrik, baik yang memiliki
keahlian maupun tidak.
Sujarweni (2015: 127) menyatakan bahwa sistem penggajian dan pengupahan
adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memberi upah dan gaji kepada
karyawannya atas jasa-jasa yang mereka berikan.
2. Tujuan Pemberian Gaji dan Upah
a. Memperoleh Personalia Yang Qualified
Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar.
Karena perusahaan-perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja, tingkat
pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja.
b. Mempertahankan Para Karyawan Yang Ada Sekarang
Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, niscaya banyak karywan yang baik
akan ke luar. Untuk mencegah perputaran karyawan, pengupahan harus dijaga
agar tetap kompetitif dengan perusahaan-perusahaan lain.
c. Menjamin Keandalan
Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip
keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting
diperhatikan dalam penentuan tingkat gaji dan upah.
d. Menghargai Perilaku Yang Diinginkan
Penggajian dan pengupahan hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang
diinginkan. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru
dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai mealalui rencana kompensasi yang
efektif.
e. Mengendalikan Biaya-Biaya
Suatu program penggajian dan pengupahan yang rasional membantu
organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusia pada
tingkat biaya yang layak. Tanpa struktur pengupahan dan penggajian sistematik
organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada
karyawannya.
f. Memenuhi Peraturan-Peraturan Legal
Seperti aspek-aspek manajemen personalia lainnya, administrasi penggajian
dan pengupahan menghadapi batasan-batasan legal. Program penggajian dan
pengupahan yang baik memperhatikan kendala-kendala tersebut dan memenuhi
semua peraturan pemerintah yang mengatur penggajian dan pengupahan
karyawan.

3. Informasi yang Diperlukan Manajemen


Menurut Mulyadi (2014:374) informsi yang diperlukan oleh manajemen dari
kegiatan penggajian adalah:
a. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi
tertentu.
b. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama
periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah gaji yan diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.
d. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama priode akuntansi tertentu.

4. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan


Pengupahan
a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang
berhubungan dengan karyawan, misalnya seperti surat keputusan pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat,
pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain
sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan
upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.
b. Kartu Jam Hadir.
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir
setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa
daftar hadir biasa dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin
pencatat waktu.
c. Kartu Jam Kerja.
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu tenaga kerja langsung pabrik
guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik
kemudian diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk dibandingkan
dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung
kepada setiap jenis produk atau pesanan. Seperti telah disebutkan di atas, catatan
waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan
pesanan.
d. Daftar Gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, dan lain-lain.
e. Rekap Daftar Gaji Dan Rekap Upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen yang dibuat
berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah
langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang berangkutan.
Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh Bagian Kartu Persediaan dan
Kartu Biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
f. Surat Pernyataan Gaji dan Upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari
pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap
karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan.
g. Amplop Gaji Dan Upah
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji. Pada halaman muka amplop gaji dan upah setiap karyawan ini berisi
informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji
bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
h. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi
akuntansi kemudian diberikan kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi
dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan
upah.
5. Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
a. Fungsi kepegawaian
Bagian ini bertangungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon
karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru membuat surat keputusan
tarif gaji, kenaikan pangkat dan golongan gaji mutasi karyawan dan
pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatatan waktu
Bagian ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir
bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik
mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan
oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah
Bagian ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang
menjadi hak dan menghitung penghasilan tiap karyawan selama jangka waktu
pembayaran gaji dan upah. Hasil hitungan ini dituangkan dalam daftar gaji dan
upah, kemudian diserahan kepada fungsi pencatat utang untuk membuat bukti kas
keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji kepada karyawan.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul
dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang
gaji, utang pajak, utang dana pensiun).
1) Bagian utang
Bagian ini memegang fungsi pencatat utang dan menerbitkan bukti kas
keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayaran gaji dan upah untuk
membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti yang tercantum dalam
daftar gaji dan upah tersebut.
2) Bagian Kartu Biaya
Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan bertanggungjawab untuk mencatat distribusi biaya
ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar
gaji dan upah dan kartu jam kerja.
3) Bagian Jurnal
Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggungjawab untuk
mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan
menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai kemudian dimasukan ke dalam
amplop gaji dan upah setiap karyawan untuk selanjutnya dibagian kepada
karyawan yang berhak.

6. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan


a. Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap
departemen dalam perusahaan.
b. Kartu Harga Pokok Produk
Kartu harga pokok dugunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung
yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
c. Kartu Biaya
Kartu biaya digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tiap departemen
dalam perusahaan yang bersumber dari jurnal umum dan daftar gaji dan upah.
Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu, biaya ini adalah jurnal umum
atau rekap daftar gaji dan upah.
d. Kartu Penghasilan Karyawan
Kartu penghasilan karyawan merupakan catatan mengenai penghasilan dan
berbagai potongan yang diterima karyawan, digunakan sebagai tanda terima gaji
dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang
bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap
karyawan hanya mengetahui gaji dan upahnya sendiri, sehingga rahasia
penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan lain.

7. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan


a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan mencatat waktu hadir karyawan dan dilaksanakan oleh
fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir. Pencatatan dapat
menggunakan daftar hadir biasa yang ditandatangani setiap datang dan pulang,
atau kartu hadir yang diisi dengan me nggunakan mesin pencatat waktu. Prosedur
ini berguna untuk menentukan gaji karyawan. Daftar hadiri digunakan untuk
menentukan karyawan digaji penuh atau harus dipotong karena tidak hadir. Selain
itu, daftar hadir digunakan untuk menentukan karyawan bekerja dalam jam biasa
atau jam lembur, sehingga dapat ditentukan karyawan akan menerima gaji saja
atau dengan tunjangan lembur.
b. Prosedur pencatatan waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,
pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi
untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang
menikmati jasa karyawan tersebut.
c. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji
dan upah karyawan. Data yang digunakan sebagai dasar pembuatan daftar gaji
adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. Jika
gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai
potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah atas
dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh pasal
21 ini dicantumkan dalam daftar gaji dan upah.
d. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur distribusi biaya gaji, bia ya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja
ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok.
e. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.
Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan
untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian
menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika
jumlah karyawan banyak, pembagian amplop dilakukan oleh juru bayar (pay
master). Pemberian gaji dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek
kepada karyawan.

Kuis
1. Dalam pengeluaran, departemen manakah dibawah ini yang sebaiknya bertanggung jawab
menyiapkan permintaan pembelian?
a. Pengeluaran kas
b. Pembelian
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
Jawab : D

2. Dalam pengeluaran, departemen manakah dibawah ini yang seaiknya bertanggung jawab
menyiapkan pesanan pembelian?
a. Pengeluaran kas
b. Pembelian
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
Jawab : B

3. Untuk mencapai akuntabilitas pembelian, permintaan pembelian sebaiknya tersedia untuk


( )
a. Pemasok
b. Pengeluaran kas
c. Hutang dagang
d. Penerimaan
Jawab : C

4. Manakah dari dokumen di bawah ini dalam proses bisnis prokuremen yang opsional
dalam SAP R/3?
a. Permintaan pembelian
b. Pesanan pembelian
c. Keduanya opsional
d. Keduanya tidak opsional
Jawab : A

5. Untuk memenuhi pengendalian internal, departemen yang bertanggung jawab


menyiapkan cek untuk ditandatangani adalah ( )
a. Pengeluaran kas
b. Piutang dagang
c. Penyimpanan
d. Buku besar
Jawab : B

6. Pada proses bisnis pengeluaran kas, paket voucher disahkan oleh ( ).


a. Pengeluaran kas
b. Piutang dagang
c. Penyimpanan
d. Buku besar
Jawab : A

7. Manakah dari dokumen dibawah ini yang termasuk dalam paket voucher?
a. Faktur pemasok
b. Pesanan pembelian
c. Baik a maupun b
d. Bukan a atau b
Jawab : C

8. Departemen manakah dibawah ini yang akan melanjutkan tembusan hutang dagang dari
laporan penerimaan yang termasuk dalam paket voucher?
a. Pembelian
b. Penerimaan
c. Pengeluaran kas
d. Penyimpanan
Jawab : D

9. Pada pemrosesan gaji, manakah di bawah ini yang sebaiknya bertanggung jawab untuk
menyiapkan register gaji?
a. Departemen sumber daya manusia
b. Departemen penggajian
c. Departemen pengeluaran kas
d. Departemen pencatatan waktu
Jawab : B

10. Pada pemrosesan gaji, manakah di bawah ini yang sebaiknya bertanggung jawab untuk
menyiapkan register gaji?
a. Departemen sumber daya manusia
b. Departemen penggajian
c. Departemen pengeluaran kas
d. Departemen pencatatan waktu
Jawab : D
DAFTAR ISI

George H. Bodnar. William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9.


Penerbit Andi, Yogyakarta
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1806/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/186701-ID-analisis-sistem-akuntansi-penggajian-
dan.pdf. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
https://repository.usd.ac.id/8226/2/011334129_Full.pdf. Diakses pada tanggal 20 Oktober
2021.

Anda mungkin juga menyukai