BAB I
PENALARAN DALAM MATEMATIKA
Tujuan :
. . . .
Lengkapilah titik-titik pada kolom ke-1 dari tabel tersebut. Anda akan
memperoleh bahwa banyaknya suku yang dijumlahkan dari
199+ 1
1+3+5+7+.........+199 adalah = 100, jadi n = 100
2
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, jika nmenyatakan banyaknya
suku yang dijumlahkan dan Sn menyatakan suku ke-n, maka suku ke-n
nya adalah Sn = 2n -1
b. Hasil penjumlahan
Perhatikantabel di atas kemudian lengkapilah titik-titik pada kolom
ke-4. Anda akan memperoleh bahwa suku sampai ke-n adalah n dengan
demikian 1+3+5+7+..........+199=1002 = 10.0000 jika Jn menyatakan
jumlah suku sampai ke-n yang dijumlahkan maka jumlah bilangan ganjil
pertama Jn = n2
a. Suku ke-n
S=a+b
S = a + 2b
S = a + 3b
.
.
.
Sn = a + ( n-1 ) b
Maka suku-suku nya adalah a, (a + b), (a + 2b),...,(a+(n – 1)b) atau Sn = a
+( n- 1) b (rumus)
Diketahui penjumlahan bilangan ganjil 1 +3 + 5 +7 +......+ 199 = ......
Tentukan banyaknya susku yang dijumlahkan
Jawab: 1 + 3 + 5 + 7....... + 199 =.......
Keterangan : Sn =suku ke-n +199
Suku pertama (a) = 1
Beda dua suku yang berurutan (b) = 2
N = banyaknya suku
Rumus : Sn = a + ( n - 1) b
Sehingga
199 =1 + ( n – 1)
199 = 1 = 2n – 2
199 = 2n – 1→ n =100
Jadi, banyaknya suku yang dijumlahkan adalah 100 suku
b. Jumlah suku ke- n
Jika Jn menyatakan jumlah suku n yang pertama maka perhatikan
penjumlahan di bawah ini.
Jn = a + (a + b) + (a +2b) + .............................................................+ (a+(n-
1) b)
Jn = (a+ (n-1)b) + (a+(n-2) b) + .........................................+ (a+b) + a
Contoh 2:
Diketahui barisan bilangan 1 + 2 + 3 + 4 + .................+ 199 =...........
Tentukan hasil penjumlahannya dengan cara
a. Penalaran induktif
b. Penalaran deduktif
Jawab
a. Penalaran induktif
Tabel
Banyak suku Penjumlahan Hasil Pola / Rumus
1 1 1 ½x1x2
2 1+2 3 ½x2x3
3 1+2+3 6 ½x3x4
4 1+2+3+4 10 ½x4x5
- - - -
- - - -
- - - -
N 1+2+3+4+.....+n ....... ½ x n (n+1)
=19.900
A:1 dan b =1
Sn = a+ (n-1) b
199 = 1+ (n-1) 1
RUMUS : Jn = ½ n ( a + Sn)
Jn= ½ n ( 1+n)
Contoh :
kongruen” x x
Pernyataan Khusus :
x suplemen , z dan
x z y z
CATATAN :
CONTOH 3 :
A : sesuatu yang sama dengan sesuatu yang lain,satu sama lain sama.
A1 : seuatu yang sama dengan sesuatu yang lain,satu sama lain sama
A2 : a+b =c
A3 : d+e = f
A4 : (a+b) . (d+e) =g
A5. : sesuatu yang sama digandakan dengan sesuatui yang sama akan
sama
Kumpulan Aksioma
Pengertian yang
didefenisikan
Gambar 2. Struktur Kerja Matematika
1+3+5+7+9
5
∑ ) jadi penulisan 1 + 3 + 5 + 7 + 9 dapat disingkat menjadi ∑ (2 k−1)
k =1
Contoh
∑ ai
i= j
10
∑ ai
i=3
7
2 2 2 2 2 2
a. ∑ i =¿ 3 + 4 +5 +6 +7 =¿ ¿ 9 + 16 + 25 + 49 + 135
i=1
3
2i 2 2.2 2.3 4 6
b. ∑ i =1 +2 +3 =1+2 +3 =1+16+729=746
i=1
3
c. ∑ ( 2k + 3 )=( 0+3 )+ ( 2.1+ 3 ) + ( 2.3+3 )=3+5+9=17
k=0
Sifat-sifat Sigma :
n
(1) ∑ c=c +c +c +…+ c=nc. Banyaknya c yang dijumlahkan ada n
i=1
n n
(2).∑ ca1=c ∑ ai
i=1 i=1
n n n
(3).∑ ( ai +bi ) =∑ ai + ∑ bi
i=1 i=1 i=1
n n n n n
(4).∑ ai +¿ ∑ bi=¿ a0 + ∑ a i+¿ ∑ bi=a 0+ ∑ ai +bi ¿ ¿ ¿
i=1 i=1 i=1 i=1 i=1
1.4. LOGIKA
Bahan penting untuk berfikir kritis dan penalaran deduktif (disebut juga
penalaran matematik) adalah logika. Logika matematika merupakan terjemahan
dari symbolic logic. Logika matematika akan membawapembaca bagaimana dapat
meyakini bahwa suatu pernyataan (Kalimat) itu benar atau salah (tidak sekaligus
keduanya), sehingga akhirnya di dalam setiap langkah penyelesaian persoalan kita
akan berfikir menurut logika yang dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum
(sifat) logika yang benar.
1. Kalimat pernyataan
Suatu pernyataan matematika (disingkat pernyataan) adalah rangkaian kata
yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar/salah. Diantara benar dan
salah dan tidak mungkin kedua ̴duanya sekaligus. Ukuran benar atau salahnya
suatu pernyataan tidak didasarkan pendapat (opini). Pernyataan yang selalu
bernilai benar (B) dalam setiap kasus (segala kondisi) dinamakan Tautologi, dan
pernyataan yang selalu salah (S) dinamakan kontradiksi (Kemustahilan)
Definisi:kalimat pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar/salah tapi
tidak keduaduanya (benar atau salah)
Contoh :
a. 2 adalah bilangan prima genap (B)
b. Jakarta adalah Ibu Kota Negara RI (B)
c. ½ + 3/5 > 1/3 + 4/5 (S)
d. Mereka Mahasiswa PGSD FIP UNM (Kalimat terbuka, bukan
pernyataan)
e. n + 4 = 7 (Kalimat terbuka ,bukan pernyataan)
Kalimat yang tidak mempunyai nilai kebenaran disebut
bukanpernyataan (kalimat nondeklaratif) misalnya kalimat tanya, kalimat
perintah, kalimat harapan, kalimat terbuka (kalimat yang mempunyai
besaran yang tidak diketahui) semuanya bukan pernyataan karena tidak
dapat ditentukan nilai benar/ salahnya.
Dalam menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan ada dua macam
yaitu berdasar empiris dan nonempiris.
- Dasar empiris, pernyataan ini nilai kebenarannya belum dapat diketahui
seketika dan akan diketahui setelah diadakan observasi lebih lanjut.
Misalnya : 1. Ahmad tinggal dijalan monumen Emmy Saelan
2. Besok turun hujan deras di makassar
- Dasar nonempiris, pernyataan ini nilai kebenarannya dapat diketahui
seketika sehingga tidak perlu diadakan observasi. Hal ini dapat dilihat pada
contoh a,b, dan c di atas.
Suatu pernyataan dikatakan bernilai benar jika sesuai dengan keyataan
dan bernilai salah jika tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Negasi
Negasi (ingkaran, penyangkalan) dalam logika merupakan pernyataan yang
dibentuk dengan meletakkan kata “tidak benar” pada pernyataan semula. Negasi
suatu pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang merupakan kebalikan dari nilai
kebenaran dari pernyataan semula. Notasi atau simbol operasi negasi adalah “ ~ ”
Definisi :Negasi suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai
salah apabila pernyataan semula bernilai benar, dan bernilai benar
apabila pernyataan semula bernilai salah
Tabel kebenaran negasi
p ~p ~(~p)
B S B
S B S
Keterangan
P : adalah suatu pernyataan
~p : adalah negasi pernyataan p
B : menyatakan bernilai benar
S : menyatakan bernilai salah
3. Konjungsi
Konjungsi merupakan komposisi pernyataan yang terbentuk dengan
menggabungkan dua pernyataan dan menggunakan kata perangkai “dan”.
Konjungsi pernyataan p dengan pernyataan q ditulis “ p ˄ q “ atau “ p & q ”
konjungsi dengan lambang “˄ “ dan dibaca “p dan q “ atau konjungsi p dan q
Contoh :
1. Rahma makan nasi dan minum teh. Kalimat ini bernilai benar jika
benar Rahma makan nasi dan sekaligus minum teh.
Jika p : Rahma makan nasi dan q: Rahma minum teh , maka p ˄ q: Rahma
makan nasi dan minum teh bernilai benar
2. Jika p : ali pandai (B)
q : ali rajin (B)
Maka pernyataan p ˄ q : Ali pandai dan Ali rajin (B)
Dapat disingkat menjadi Ali pandai dan rajin
Kata penghubung dalam konjungsi disebut juga kata penghubung
penyertaan, karena harus menyertakan semua komponen ̴komponennya . Dalam
kehidupan sehari ̴hari , kata penghubung yang mempunyai arti sama dengan “ dan
“ antara lain “yang”, “meskipun” , atau “maupun”.
4. Disjungsi
Disjungsi merupakan komposisi pernyataan yang dibentuk dengan cara
menggabungkan dua pernyataan dengan kata penghubung “atau” .
Disjungsi pernyataan p dengan pernyataan q ditulis “ p ˅ q “ dibaca “p atau
q” atau disjungsi p dengan q
Contoh :
Rahma makan nasi atau minum teh. Kalimat ini bernilai benar jika benar
Rahma makan nasi dan sekaligus minum teh.
Jika p : Rahma makan nasi , dan q : rahma minum teh,
maka p ˅ q : Rahma makan nasi atau minum teh
Contoh 2 :
Jika p : 5 adalah bilangan prima (B)
q : 18 habis terbagi oleh 8 (S)
Maka “ p˅ q “ : 5 adalah bilangan prima atau 18 habis terbagi oleh
8 (B)
Definisi :negasi dari konjungsi dua pernyataan sama dengan disjugsi dari
masing ̴masing pernyataan tunggalnya
~(p ˄ q) = ~p ˅ ~q
Contoh :Negasi dari “ Amir pergi ke toko dan Amir membeli buku “ adalah
“ Amir tidak pergi ke toko atau Amir tidak membeli buku “
Definisi: Negasi dari disjungsi dua pernyataan sama dengan konjungsi dari
negasi masing ̴masing pernyataan tunggalnya
~(p ˅ q) = ~p ˄ ~q
Contoh :Negasi dari 8 membagi habis 36 atau 8 lebih besar dari 13. Adalah
8 tidak membagi habis 36 dan 8 lebih kecil atau sama dengan 13.
5. Implikasi
Implikasi adalah komposisi pernyataan yang menggunakan kata perangkai
“jika ..... maka .....” Jika pernyataan p dengan q tersebut digabungkan menjadi
pernyataan majemuk “ Jika p maka q yang disimbolkan “ p ⇒ q “ disebut
implikasi atau kondisional.
a. Implikasi “ p dan q “ di tulis “ p ⇒ q “ dibaca p maka q ”
Implikaso “p ⇒ q” , pernyataan p disebut antesiden (hipotesis) dan
pernyataan q disebut konsekuen (simpulan).
Definisi : Suatu Implikasi bernilai Salah (S) hanya apabila antesiden
bernilai Benar (B) dan konsekuennya bernilai salah (S)
Tabel Kebenaran Implikasi
p q p⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B
Misalkan Anda berjanji kepada adik Anda sebagai berikut “ jika kamu
naik kelas, maka kamu saya belikan sepeda motor”
Naik kelas dinyatakan dengan p, dibelikan sepeda motor dinyatakan dengan
q.
Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
p Q p⇒q Memenuhi/tidak
memenuhi janji
Naik kelas Dibelikan sepeda motor Ya Memenuhi janji
Naik kelas Tidak dibelikan sepeda Tidak Tidak memenuhi janji
motor
Tidak naik Ya Memenuhi janji
kelas Dibelikan sepeda motor Ya Memenuhi janji
Tidak naik Tidak dibelikan sepeda
kelas motor
Contoh: jika p : 7 lebih besar dari 9 ( S )
q : 9 adalah bilangan prima ( S )
Maka “p ⇒ q” : jika 7 lebih besar dari 9 maka 9 adalah bilangan prima (B)
Apabila konsekuen suatu implikasi bernilai B maka implikasi itu bernilai
benar, tanpa memperhatikan nilai kebenaran dari antesiden.
Apabila antesiden suatu implikasi bernilai S maka implikasi bernilai B,
tanpa memperhatikan nilai kebenaran dari konsekuennya.
Dengan arti yang sama “p⇒q” dapat dibaca sebagai berikut:
a. Jika p maka q
b. Hanya jika q maka p
c. Jika hanya p maka q
d. P merupakan syarat cukup untuk q
e. q merupakan syarat perlu untuk p
b. Negasi Implikasi
Rumus
̴ ( p⇒q ) = p ˄ ̴ q
Dibuktikan dengan Tabel Kebenaran
P Q ̴q P ⇒q ~(P ⇒ q) P˄ ̴q
B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B B S
Contoh:
Tentukan negasi dari implikasi berikut
(1) Jika Ali tidak pergi ke Bantimurung maka Ali ikut kenas musibah
(2) Jika Amin belajar giat maka Amin akan lulus ujian
(3) Jika Guru rajin mengajar maka muridnya akan pandai
Jawab :
(1) Ali tidak pergi ke Bantimurung dan Ali tidak ikut kena musibah
(2) Amin belajar giat dan Amin tidak lulus ujian
(3) Guru rajin mengajar dan muridnya tidak akan pandai
invers invers
̴ p ⇒ ̴q ̴ q ⇒ ̴p
Konvers
Contoh:
Implikasi : Jika diagonal suatu segiempat sama panjang maka segiempat
itu suatu persegi (S)
Negasiny : Diagonal ̴diagona suatu segiempat sama panjang dan
segiempat itu bukan suatu persegi (B)
Konversnya : Jika segiempat itu suatu persegi maka diagonal ̴diagonalnya
sama panjang (B)
Kontraposisi : Jika segiempat itu bukan suatu persegi maka diagonal
̴diagonal segiempat itu tidak sama panjang
6. biimplikasi ( Bikondisional )
a. Biimplikasi
biimplikasi merupakan komposisi pernyataan yang menggunakan kata
perangkai “jika dan hanya jika” kata perangai tersebut dinotasikan dengan
lambang “p ⇒ q”. Biimplikasi bernilai benar jika kedua pernyataan yang
membentuknya, kedua ̴keduanya bernilai benar atau kedua ̴duanya bernilai salah.
Biimplikasi p dan q ditulis “ p⇔ q “
a) P jika dan hanya jika q atau
b) q jika dan hanya jika p
c) p ⇒ q dan konversnya
d) q ⇒ p dan konversnya
e) p merupakan syarat cukup dan perlu untuk q
Definisi : suatu Biimplikasi p⇔ q hanya bernilai benar jika p dan q
mempunya nilai kebenaran yang sama (keduanya benar atau
keduanya salah)
Perhatikan tabel
P q p⇒q q⇒p p⇔q
B B B B B
B S S B S
S B S S S
S S B B B
Kesimpulan
p q p⇔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Contoh
Tentukan nilai kebenaran dari biimplikasi
1. jakarta adalah ibu kota USA jika dan hanya jika Siti Presiden RI yang
kedua (B)
2. 8 + 7 = 15 Jika dan hanya jika 15 ˃ 2 + 8 (B)
bukti (p ⇔ q) = (p ⇒ q) Ʌ (q ⇒ p)
~(p ⇔ q) = ~ ((p ⇒ q Ʌ (q⇒ p))
= ~(p ⇒ q) ν ~(q ⇒ p)......... (sifat negasi dari
konjungsi)
~(p ⇔ q) = ( p Ʌ ~ q) ˅ (~p Ʌ q)........ ( sifat
negasi dari implikasi)
Jadi, ~( p ⇔ q) = (p Ʌ ~q) ν (~p Ʌ q)
Contoh :
Tentukan negasi dari biimplikasi : 7 suatu bilangan prima jika dan
hanya jika 7 membagi habis 42
Jawab:
Misal p : 7 suatu bilangan prima
q : 7 membagi habis 42
maka berdasar rumus dari negasi biimplikasi~ ( p ⇔ q ) = (p Ʌ
~ q) ν ( ~ p Ʌ q) akan berbunyi Negasi dari 7 suatu bilangan prima
jika dan hanya jika 7 membagi habis 4 adalah: 7 suatu bilangan
prima dan 7 tidak membagi habis 42 atau 7 membagi habis 42 dan
7 bukan suatu bilangan bilangan prima.
Sifat ̴sifat operasi pada pernyataan majemuk
Untuk setiap pernyataan p,q, dan r berlaku sifat ̴sifat sebagai berikut :
1. komutatif
a. p ^ q = q ^ p
b. p V q = q V p
2. Assosiatif
a. (p ^ q) ^ r = p ^ (g ^ r)
b. (p V q) V r = q V (p V r)
3. Distributif
a. (p ^ q) V r = (p V r) V (g V r)
b. (p V q) ^ r = (p ^ q) V (g ^ r)
4. Hukum de Morgan
a. ̴(p ^ q) = ̴q V ̴p
b. ̴(p V q) = ̴q ^ ̴p
Catatan :
Urutan pengerjaan dalam menentukan nilai kebenaran suatu
komposisi pernyataan (kekuatan operator logika) secara berurut adalah
sebagai berikut :
1. tanda kurung ( )
2. ingkaran atau negasi ̴
3. konjungsi ^
4. disjungsi V
5. implikasi
6.biimplikasi
Latihan 1.3
Pilihlah jawaban yang benar dari empat pilihan yang disediakan
1. dari implikasi di bawah ini manakah yang benar
A. jika ali belajar giat maka ali lulus ujian
B. jika jakarta ibu kota negara RI maka makassar terletak di pulau bali
C. jika 8 suatu bilangan prima maka 8 tidak habis dibagi dua
D. jika 5 suatu bilangan prima maka 5 membagi habis 13
2. jika implikasi “p => ̴q” bernilai (S) maka implikasi berikut ini yang bernilai
benar (B)
adalah ....
A. ̴p ; q
B. ̴q ̴p
C. q ̴p
D. (p^q ̴q
3. konvers ari implikasi “jika siti naik kelas maka joko pergi kejakarta” adalah
A.jika siti tidak naik kelas maka jono tidak pergi ke jakarta
B.jika jono pergi ke jakarta maka siti naik kelas
C. ji8ka jono tidak pergi ke jakarta maka siti tidak naik kelas
D. jika siti naik kelas maka jono tidak pergi ke jakarta
4. dari implikasi berikut ini, manakah yang bernilaI benar
A. jika matahari terbit darei timur maka amir pergi ke sekolah
B. jika Toni giat belajar maka toni seoramng cendikiawan
C. Jika Mirna suka jeruk maka Mirna pergi ke pasar
D. jika matahari terbit dari barat maka rina lulus ujian
5. negasi dari “jika rahman pandai maka rahman cendikiawan”
A. jika rahman tidak pandai maka rahman ridak cendikiawan
B. jika rahman cendikiawan maka rahman pandai
C. rahman pandai dan rahman tidak cendikiawan
D. rahman cendikiawan dan pandai rahman tidak pandai
6. kontrapositif dari implikasi “ jika kuadrar suatu bilangan asli adalah genap
maka bilangan asli itu adalah genap” adalah
A. jika suatu bilangan asli tidak genap maka kuadrat bilangan asli itu tidak
genap
B. jika kuadrat dari suatu bilangan asli adalah ganjil maka bilangan asli itu
adalah ganjil
C. kuadrat dari suatu bilangan asli adalah genap dari bilangan asli itu tidak
genap
D. jika suatu bilangan asli adalah genap maka kuadrat bilangan asli itu
adalah genap
7. Jika p adalah suatu pernyataan yang bernilai (B) dan q adalah sebarang
pernytaan yang tidak diketahui nilai kebenaraanya, maka pernyataan majemuk
berikut ini yang bernilai benaadalah
A. p q
B. ̴p q
C. q ̴q
D. ̴q ̴p
8. jika nilai ̴nilai kebenaran dari pernyataan ̴pernyataan p,q, dan r berturut ̴berturut
adlah B, S dan S, maka pernyataan majemuk berikut ini yang bernilai besar
adalah
A. p ( ̴q ^ r)
B. (p V q) r
C. (p) ̴(q V r)
D. ( ̴p ^ q) r
9. negasi dari implikasi ̴p => q adalah
A. ( ̴p ^ ̴q) V (p ^ q)
B. (p ^ ̴q) V (q ^ ̴p)
C. ( ̴p ^ ̴q) ^ (qVp)
D. (p V ̴q) ^ (q V ̴p)
10.arti biimplikasi berikut ini yang bernilai benar adalah
A. B+3 = 12 jika dan hanya jika 15:3 =5
B.8 lebih besar dari 13 jika dan hanya jika 8 membagi habis 13
C. 13 suatu bilangan prima jika dan hanya jika 13 terbagi habis oleh 3
D. 15 terbagi habis oleh 6 jika dan hanya jika 15= 3*5
7. TAUTOLIOGI DAN KONTAADIKSI
a. Benar Secara Logika
Suatu proposisi majemuk dikatakan benar secara logika, bila proposisi
majemuk tersebut selalu benar apapun nilai kebenaran dari komponen proposisi
yang membentuknya. Suatu proposisi yang semacam itu disebut suatu tautologi.
Contoh 1.
Tunjukkan bahwa proposisi (p^q) p merupakan tautologi? Jawab:
perhatikan tabel berikut:
(p^q)
p Q p^q
p
B B B B
B S S B
S B S B
S S S B
Terlihat pada dalam kolom terakhir selalu bernilai benar sehingga proposisi
(p^q)p suatu tautologi.
Contoh 2.
Seledikilah apakah (pq)(pvq) meupakan tautologi? Jawab: perhatikan
tabel berikut:
p Q (pq) pvq (pq)(pvq)
B B B B B
B S S B B
S B B B B
S S B S S
Terlihat pada kolom terakhir tidak semua benar (B), sehingga proposisi
(pq)(pvq) bukan tautologi.
b. Salah Secara Logika
Suatu proposisi majemuk dikatakan salah secara logika bila proposisi
tersebut selalu salah apapun nilai kebenaran dari komponen ̴komponen proposisi
yang membentuknya. Proposisi semacam ini disebut kontradiksi.
Contoh: Proposisi p Ʌ ( ̴p), selalu bernilai salah. Tunjukkan dengan
menggunakan table kebenaran.
Jawab:
P ~p p Ʌ ~p
B S S
S B S
Latihan 1.4
1. Dengan menggunakan table kebenaran, tentukan proposisi berikut yang
merupakan tautology
a. p Ʌ q => p
b. p V q => p
c. (p V q) => (p=>q)
d. (p => q) => q
8. KUANTIFIKASI
Seringkali kita jumpai proposisi yang memuat kata ̴kata seperti semua.,
beberapa, ada, setiap dst. Kata ̴kata ini disebut kuantifikasi (merupakan
keterangan tentang ide kuantitas).
Contoh:
Beberapa binatang buas
Semua guru itu baik
Tidak semua orang orang jelek
Beberapa siswa pandai matematika
a. Diagram Venn
B A
P Q
(c)
X Y
X Y
b. Kuantifikasi Universal
c. Kuantifikasi Eksistensial
Proposisi eksistensial digunakan untuk menyatakan bahwa paling sedikit
ada satu
unsure yang menyatakan proposisi itu benar. Proposisi ini menggunakan
kata ̴kata
“beberapa, ada atau paling sedikit satu”.
Misalnya proposisi kuantifikasi berikut bernilai sama:
(a) Ada mahasiswa yang malas
(b) Ada paling sedikit sedikit seorang mahasiswa yang malas
(c) Beberapa mahasiswa malas
Contoh:
1. “Beberapa mahasiswa adalah pemuda”, disimpulkan bahwa “Bebebrapa
pemuda adalah mahasiswa” (B)
2. Semua guru adalah manusia, disimpulkan bahwa semua manusia adalah
guru (S)
3. “Tidak ada orang gila di dalam rumah sakit” disimpulkan bahwa “Tidak
ada orang dIrumah sakit yang gila” (B)
4. “Tidak ada konglomerat miskin” disimpulkan bahwa “Tidak semua
konglomerat miskin” (S)
5. “Hanya pelajar adalah anggota perhimpunan pemuda” disimpulkan
“Semua anggota perhimpunan pemuda adalah pelajar” (B)
d. Negasi Kuantifikasi
Aturan menegasikan proposisi yang memuat kuantifikasi adalah sebagai
berikut.:
Proposisi Negasi
Semua P adalah Q Beberapa P tidak Q
Bebrapa P adalah Q Tidak ada P yang Q
Beberapa P tidak Q Semua P adalah Q
Tidak ada P yang Q Beberapa P adalah Q
Contoh:
(a)Beberapa mahasiswa berkaca mata, negasinya Tidak ada mahasiswa
berkaca mata.
(b)Semua rusa bertanduk, negasinya Beberapa rusa tidak bertanduk.
(c)Tidak ada pemabuk yang rajin sembahyang, negasinya Beberapa
pemabuk rajin sembahyang, negasinya Beberapa pemabuk rajin
sembahyang.
(d)Semua dosen rajin mengajar, negasinya Beberapa dosen tidak rajin
mengajar.
Latihan 1.5
4. Buatlah suatu diagram Venn untuk masing ̴masing hal berikut ini.
(a) Semua manusia adalah makhluk hidup
(b) Beberapa mahasiswa pandai matematika
(c) Semua pemuda adalah manusia dan beberapa pemuda pandai
(d) Tidak ada kucing tidak makan ikan
(e) Beberapa P adalah Q, beberapa P adalah R, dan tidak ada R yang
Q
5. Tulis negasi dari masing ̴masing hal berikut tanpa menggunakan “Tidak
benar bahwa
(a) Untuk semua x, p(x) dan q(x)
(b) Untuk semua x, p(x) atau q(x)
(c) Untuk semua x, jika p(x) maka q(x)
(d) Ada x sehingga p(x) dan q(x) adalah benar
(e) Ada x sehingga, jika p(x) maka q(x)
(f) Tidak ada bilangan prima yang genap
(g) Untuk semua x, x(x + 3) = x2 + 3x
9. ARGUMEN
Contoh:
jika ali naik kelas maka ali dibelikan sepeda
ali naik kelas
jadi Ali dibelikan sepeda
. . q ( simpulan )
Contoh :
Premis 1 : perjalanan ini berbahaya atau membosankan (B)
Premis 2 : perjalanan ini tidak berbahaya (B)
4). Silogisme
p => q (premis I )
q => r (premis II )
p => r (simpulan )
contoh :
premis 1 : jika kamu benar, saya bersalah (B)
premis 2 : jika saya bersalah saya minta maaf (B)
contoh :
Jika Amir rajin belajar maka saya lulus ujian
Ternyata Amir tidak lulus ujian
Berarti Amir tidak rajin belajar
Latihan 1.6
1. Pernyataan ̴pernyataan di bawa ini, manakah yang merupakan Tautologi
1) ( (p V ̴q ) ^ q => p
2) ( a => ~b ) ^ ( b=> a ) => ( a => ~ b )
2. Argumen ̴argumen di bawa ini, manakah yang absah atau tidak absah
Tunjukkan hukum logika yang digunakan:
a. Jika sepedaku rusak maka saya diantar ke sekolah oleh ibu Ternyata
sepedaku tidak rusak Jadi, saya tidak diantar ke sekolah oleh ibu
b. Jika hari ini turun hujan maka petani tidak panen, ternyata hari ini hujan
Turun hujan Jadi, petani tidak panen
c. Jika Amir sakit maka Amir tidak kuliah Jika Amir tidak kuliah maka Amir
tidak lulus Jadi, jika Amir sakit maka Amir tidak lulus
3. Jika diketahui premis ̴premis sebagai berikut:
Premis 1 : jika Ali tidak sakit maka ia masuk kuliah
Premis 2 : jika Ali tidak leleh maka ia masuk kuliah
Premis 3 : Ali sakit dan atau tidak lelah
Kesimpulan : Ali masuk sekolah
Gunakan simbol s̴ imbol logika untuk menyatakan pernyataan ̴pernyataan di
atas.
4. Gunakan suatu diagram Venn untuk memeriksa apakah konklusi di hasilkan
dari primis ̴premisnya
a) Semua mahasiswa yang belajar keras memperoleh nilai A
Semua mahasiswa PGSD belajar keras
Ali seseorang mahasiswa PGSD
Karena itu Ali memperoleh nilai A
b) Beberapa lulusan pendidikan guru memerlukan pekerjaan
Semua kepala sekolah memerlukan lulusan pendidikan guru
Karena itu, beberapa kepala ssekolah memerlukan pekerjaan.
BAB II
TEORI HIMPUNAN
Notasi Himpunan
Himpunan biasanya dinyatakan degan huruf besar A, B, C, D, …., dan
sebagainya. Sedang anggota suatu himpunan dinyatakan dengan huruf a, b, c, x, y,
…., dan sebagainya. Untuk menyatakan suatu himpunan pada umumnya
dinyatakan dengan kurung kurawal buka dan tutup (“ { } ”). Anggota-anggota
himpunan ditulis diantara kurung kurawal buka dan tutup dan untuk memisahkan
anggota yang satu dengan yang lainnya digunakan tanda koma.
Himpunan dapat didefinisikan dengan 3 cara :
1. Dengan mendaftarkan anggota-anggotanya.
Contoh:
1. V = { a, e, i, o, u }
2. C = { 1, 3, 5, 7, 9}
2. Dengan menyatakan sifat-sifat keanggotaannya.
Contoh :
1. V = himpunan huruf vokal dalam abjad latin
2. C = himpunan bilangan cacah ganjil < 10
3. Dengan notasi pembentukan himpunan.
Contoh :
1. V = { x / x adalah vokal dalam abjad latin }
2. C = { x / x adalah bilangan ganjil < 10 }
Himpunan Kosong
Arti kata himpunan dalam matematika tidak tepat sama dengan arti kata
himpunan dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, kita hanya
menggunakan kata himpunan apabila terdapat beberapa benda. Tetapi dalam
matematika kita juga bicara tentang himpunan yang memiliki satu anggota atau
tidak memiliki anggota sama sekali. Himpunan yang tidak memiliki anggota
disebut himpunan kosong.
Definisi: Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota.
Himpunan kosong dinyatakan dengan notasi { } atau ∅
Contoh:
1. A adalah himpunan bilangan prima antara 13 dan 17.
2. B = {x / x = -1, x bilangan nyata}.
3. C = Himpunan bilangan Asli yang kuadratnya sama dengan 2.
Latihan 2.1
Manakah di antara himpunan-himpunan ini yang merupakan himpunan kosong ?
1. Himpunan orang-orang Indonesia yang pernah ke bulan.
2. Hasil bagi 0 : 5
3. Himpunan bilangan asli yang habis dibagi 2, tetapi tidak habis dibagi 6.
4. Himpunan bilangan asli yang habis dibagi 6, tetapi tidak habis dibagi 2.
5. Himpunan segitiga siku-siku samakaki.
6. Himpunan segitiga siku-siku samasisi.
7. Himpunan mahasiswa PGSD FIP UNM yang pandai dan rajin.
8. Himpunan segitiga yang mempunyai dua sudut siku-siku.
Rangkuman
1. Himpunan adalah kumpulan objek yang mempunyai syarat tertentu
dan jelas
2. Ada tiga cara untuk menyatakan suatu himpunan, yaitu:
a. Dengan mendaftar anggota-anggotanya diantara dua kurung
kurawal
b. Dengan menyatakan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh
anggotanya
c. Dengan menggunakan notasi pembentukan himpunan
Contoh: A = { a,b,c,d } = { empat huruf abjad latin yang pertama } =
{ x/x adalah empat huruf abjat latin yang pertama }
3. Jika P = { 1,2,3,4,5 } maka 3 adalah anggota P ditulis 3 ∈ P, sedang 7
bukan anggota P ditulis 7 ∉ P.
4. Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota,
dan dinyatakan dengan notasi { } atau ∅ .
5. Himpunan semesta (semesta pembicaraan) adalah himpunan yang
anggota-anggotanya menjadi objek pembicaraan.
6. Suatu himpunan dikatakan berhingga (finit) jika himpunan itu
beranggotakan elemen-elemen berbeda yang banyaknya tertentu
(berhingga). Sedang himpunan tak berhingga (infinit) adalah himpunan
yang tidak finit.
Latihan 2.2
1. Manakah yang merupakan himpunan ?
a. Kumpulan mahasiswa PGSD yang cantik
b. Kumpulan binatang berkaki empat
c. Kumpulan Negara-negara di Asia
d. Kumpulan kembang yang berwarna merah
e. Kumpulan mahasiswa yang pandai
2. Nyatakan himpunan-himpunan di bawah ini dengan menyebutkan
anggota-anggotanya dalam kurung kurawal ?
a. A = himpunan semua bulan yang lamanya 31 hari
b. B = himpunan bilangan asli di antara 9 dan 15
c. C = himpunan faktor dari 24
d. D = himpunan bilangan prima antara 1 dan 50
e. E = himpunan dosen yang mengajarkan matematika di kampusmu
3. Nyatakanlah himpunan berikut ini dengan kata-kata,kemudian nyatakan
dengan mendaftarkan anggota-anggotanya?
a. A = {x / x adalah huruf-huruf dalam kata “sahabat”}
b. B = { x / x – 1 = 3}
c. C = { x / x2 = 9}
d. D = {x / (x – 1)2= 0 }
4. Tuliskan dengan menggunakan notasi pembentukan himpunan
a. A = Himpuanan bilangan kuadrat
b. B = {a,b,c,d,e
c. C = { bilangan bulat negatif}
d. D = { anggota Negara-negara asia tenggara}
e. E adalah himpunan yang beranggotakan soekarno,Suharto, B.J.
Habibie,Abdulrahman Wahid, Megawati,SBY}
5. Manakah yang merupakan himpunan finit ?
a. A = {bilangan prima yang kurang dari 10}
b. B = {1,2,3,4,5…..,n}
c. C = Himpunan pasir di dalam suatu ember}
d. D = {x / x bilangan genap}
e. E = {1,2,3,4….}
f. F = Himpunan garis-garis yang sejajar pada bidang datar
g. G = Himpunan bilangan asli kelipatan 3
h. H = {x / x huruf abjad latin}
i. I = himpunan garis-garis yang sejajar pada bidang datar
j. J = himpunan bilangan asli kelipatan 3
k. K = {x / x huruf abjad latin}
l. L = {x / x adalah akar-akar persamaan x2- 2x=-1}
Contoh:
1. A = {1, 3, 5} adalah himpunan bagian dari B = {1, 3, 5, 7, 9} karena 1,
3, 5 yang anggota A juga menjadi anggota B. Maka dapat ditulis A ⊂
B.
2. Diketahui c = {a, e, i, o, u} dan D = {u, e, o, a, i} karena seluruh
anggota C, yaitu {a, e, i, o, u} adalah juga anggota D dan seluruh
anggota D juga anggota C, maka dapat ditulis C ⊂ D dan D ⊂ C,
sehingga C = D.
3. Dietahui G = {bilangan ganjil} dan B = {bilangan buat}, maka G ⊂ B.
4. Jika D = {1, 2, 3}, maka banyaknya anggota himpunan D = 23 = 8
5. Himpunan bagian yang mempunyai 2 dari E = {a, b, c, d} adalah {a,b},
{a,c}, {a,d}, {b,c}, {b,d}, {c,d}, banyaknya ada 6 buah.
Latihan 2.3
1. Sebutkan angota-anggota himpunan bagian dari A = {2, 4, 6, 8, 10} di
bawah ini:
a. Himpunan anggota A yang merupakan kelipatan 2 dan 3
b. Himpunan anggota A yang merupakan faktor dari 20
2. P = {1, 2, 3, 4, 5}. Tuliskan semua himpunan bagian dari P yang
mempunyai 2 anggota yang berbeda.
3. {P, G, S, D} mempunyai berapa himpunan bagian ? Tuliskan semua
himpunan bagiannya.
4. Salin dan lengkapilah daftar di bawah ini:
2. Himpunan Sama
Dua himpunan dikatakan sama, apabila angota-anggotanya tepat sama.
Himpunan A dan himpunan B dikatakan sama apabila setiap anggota A
juga menjadi anggota B, dan sebaliknya. Urutan anggota dari dua
himpunan tidak diperhatikan.
Definisi: Himpunan A dan himpunan B adalah sama (ditulis A = B) jika
dan hanya jika A ⊂ B dan B ⊃ A.
Contoh:
1. Jika A = {empat huruf abjad latin yang pertama} dan B = {a, b, c, d}
maka himpunan A = himpunan B, karena anggota-anggotanya tepat
sama.
2. Diketahui C = {a, e, i, o, u} dan D = {u, e, o, a, i}, karena a, e, i, o, u
yang menjadi anggota C juga menjadi anggota D, maka dapat ditulis C
⊂ D dan D ⊂ C, atau C = D
3. Ditentukan himpunan P = {x/x2 – 2x – 3 = 0} dan Q = {-1, 3} dan R =
{3, -1}. Karena anggota ketiga himpunan itu sama maka P = Q = R.
3. Himpunan Berpotongan
Himpunan A disebut berpotongan dengan himpunan B (ditulis A () B),
jika ada anggota A yang juga anggota B, ada anggota A yang bukan
anggota B, dan ada anggota B yang bukan anggota A.
Contoh :
1. Jika A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {4, 5, 6, 7, 8, 9} maka A () B
karena ada anggota persekutuan A dan B yaitu {4, 5}, ada anggota
yang hanya terdapat pada himpunan A saja yaitu {1, 2, 3}, dan ada
anggota yang hanya terdapat pada himpunan B saja yaitu {6, 7, 8,
9}
2. Ditentukan P = {x/x2 + 3x + 2 = 0} dan Q = {x/x 2 – x – 6 = 0}.
Maka P dan Q berpotongan, karena P = {-1, -2} dan Q = {-2, 3}.
4. Himpunan Lepas
Definisi: Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A // B) jika tidak
ada anggota pesekutuan A dan B atau tidak mempunyai anggota
yang sama.
Contoh :
1. Jika A = {a, b, c} dan B = {1, 2, 3, 4}, maka A // B karena tidak
ada anggota persekutuan A dan B
2. P = himpunan bilangan bulat positif dan Q = himpunan bilangan
bulat negative, merupakan himpunan yang saling lepas karena
kedua himpunan itu tida mempunyai anggota yang sama.
5. Himpunan Ekuivalen
Definisi : Dua himpunan finit A dan B dikatakan equivalen ( A ≈ B) jika
banyak anggota kedua himpunan itu sama (n(A) = n(B))
Contoh :
1. Ditentukan P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b, c}, maka P ≈ Q, karena
n(P) = n(Q) = 3
2. Ditentukan A = {x/x2 + 2x + 1} dan B = {-1}, n(A) = 1 yaitu x = -1
dan n(B) = 1 karena n(A) = n (B) = 1 maka A ≈ B
A B
A=B
b. Himpuan Berpotongan
c. Himpunan Lepas
A B
A // B
d. Himpunan Bagian
A
B
A ∁ B
Rangkuman
1. Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika
setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B, di tulis A ∩
2. Himpunan anggota sama dengan himpunan B,jika anggota-anggota
himpunan A dan B tepat sama, atau keduanya merupakan subset satu sama
lainya, di tulis A=B
3. Himpunan A berpotongan dengan himpunan B, jika ada anggota yang
berada pada kedua himpunan A dan B dan ada anggota yang hanya
terdapat pada himpunan A saja dan ada anggota yang hanya terdapat pada
himpunan B saja, ditulis A
4. Himpunan A lepas (terpisah) dengan himpunan B, jika tidak ada anggota
yang sama pada himpunan A dan himpunan B, ditulis A // B
5. Banyaknya anggota berbeda di dalam himpunan A disebut bilangan
kardinal himpunan A, Bilangan Kardinal A di tulis n (A).
6. Dua himpunan finit dikatakan ekuivalen jika dan hanya jika banyak
anggota kedua himpunan itu sama. Simbol “≈”, contoh A ≈ B
Latihan 2.4
1. Ditentukan P={jajaran genjang}, Q={belah ketupat}, R={persegi}, dan
T={persegipanjang} pada bidang datar.
a. Tentukan himpunan-himpunan mana yang menjadi subset-subset dari
himpunan yang lain.
b. Gambarkan diagram Venn untuk himpunan P,Q,R dan T
2. Diantara himpunan-himpunan di bawah ini, pasangan-pasangan manakah
yang merupakan himpunan yang ekuivalen.
a. A={bilangan pada permukaan jam biasa} dan B={bilangan pada
aritmetika jam duabelasan}
b. P ={x/x2 – 6x +8 = 0} dan Q ={x/(x-2)=0}
c. C ={X/X2=4, X bilangan positif} dan D ={bilangan prima yang genap}
d. B ={bilangan bulat} dan W={w/w=2k + 1 untuk k bilangan bulat}
e. M={4,5} dan N={y/y2 – 9y+20}
f. K={bilangan cacah kelipatan 2,3, dan 5} dan L ={k/k bilangan cacah
kelipatan 10}
A S
b.
A
B
c.
A
S
B
d.
A S
e.
B S
B
A
b.
A B
c.
S
B
d.
A S
B
A
b.
A B
c.
S
A
d.
A S
A B
110 252 1
22 C
Misal himpuanan pemain sepak bola = A, n(A) =816
Himp. Pemain basket = B, n(B) = 723
Himp, Pemain Volly = C, n(C) = 645
Jadi n ( A ∩ B ¿ = 562, N (A ∩C ¿ = 463, n (B ∩ C)= 470 dan n(A ∩ B ∩
C)= 310
Sehingga n (A ∪ B ∪ C) = n (A) + n (B)+n(C)- n(A ∩ B) + n (A ∩ C) +
n (B ∩C ¿−n ( A ∩ B∩ C ) .
n(A ∪ B∪ C) = 816 + 723+645+-(562+463+470-310)
= 2184 – (1495-310)
= 2184 – 1185
= 999
X= n(S)- n(A ∪ B∪ C)
= 1000 – 999 = 1
Banyaknya mahasiswa yang bukan pemain pada ketiga cabang-cabang
permainan ada 1 orang.
Latihan 2.8
C.Berapa Mahasiswa Hanya Mempunyai Radio Dan Pesawat Televisi Serta Tidak
Mempunyai Tape Recorder ?
D.Berapa Mahasiswa Hanya Mempunyai Salah Satu Macam Barang Saja Dari
Ketiga Barang Itu ? ( Perhatikan Baik Baik Pernyataan Ini )
2. Di Salah Satu Stasiun Kereta Api Di Surabaya , 100 Orang Ditanya Tentang
Koran Apa Yang Mereka Baca.59 Orang Membaca Berita ,78 Orang
Membaca Pos ,63 Orang Membaca Harapan ,43 Orang Membaca Berita
Dan Pos ,54 Orang Membaca Pos Dan Harapan ,38 Orang Membaca Berita
Dan Harapan, Serta 25 Orang Membaca Ketiga Surat Kabar Itu.
D.Berapa Orang Membaca Harapan Atau Pos Tetapi Tidak Membaca Berita
C.Berapa Mahasiswa Bermain Paling Sedikit Satu Diantara Ketiga Olahraga Itu ?
250 Orang Pergi Ketempat Kerja Dengan Naik Mobil,580 Orang Dengan Naik
Bis Kota,400 Orang Dengan Naik Sepeda,Juga 200 Orang Dengan Kombinasi
Naik Mobil Dan Bis Kota Dan Sepeda,100 Orang Dengan Naik Mobil Dan
Sepeda,Sedangkan 80 Orang Dengan Menggunakan Kombinasi Ketiga Macam
Alat Transportasi Itu Untuk Pergike Tempat Bekerja.Tetapiperusahaan Itu
Menolak Menerima Laporan Itu Karna Laporan Itu Tidak Tepat
(Benar).Mengapa?
LATIHAN 2.9
1. Tulislah dalam notasi pembentuk himpunan :
a. A = [3,7]
b. B = [ -2 , 5 ]
c. C = [ -3 , 1 ]
d. D = [ -6 , -1 ]
II. Tentukan mana yang merupakan interval terbuka dana mana yang
merupakan interval tertutup
III . Sketsalah tiap – tiap interval di atas pada garis bilangan real
IV . Sketsalah B ᴗ D , A ᴖ C, D – C , B – D masing – masing – masing
pada bil;angan yang berlainan
V. Tulislah notasi pembentuk himpunan dari B
1. Jika P = [ - 3 , 2 ] dan Q = [ 1 ,4 ] maka
a. sketsalah P dan Q pada garis bilangan real
b. sketsalah P ᴗ Q , P ᴖ Q , P – Q, Q – P masing – masing pada garis
bilangan berlainan
c. tulislah notasi interval dari P ᴗ Q , P ᴖ Q,. P Q, Q - P
2. Benar atau salahkah pertanyaan berikut ini ?
a. 2 π Q , Q = { bilangan rasional }
b. √3 € Q , Q = { bil irasional }
d. π 2 € R , R = { bilangan real }
e. 0 € A , A = { bilangan asli }
f. √16 , 25 € Q , Q = { bilangan rasional }
g. √8 € C , C = { bilangan cacah }
h. 57 € P , P = { bilangan bulat }
i. – 1 ,3 € B ,B = { bilangan bulat }
j. √ 2 € R# , R # = { bilangan real }
3. R = { Bilangan real } , Q = { bilangan rasional } , Q = { bilangan irasional } ,
B = { bilangan bulat } ,
A = { Bilangan asli } , C = { Bilangan cacah } , P = { bilangan prima } , k
= { bilangan kompleks }
Menjadi anggota himpunan manakah , bilangan – bilangan di bawah ini ?
sebutkan sebanyak
Banyaknya jika bilangan – bilangan ini menjadi anggota lebih dari satu
himpunan.
a. 3
b. √-2
c. -5
d. 100
e. 0,125
6. Buktikan bahwa :
A. jika a < b dan b > c maka a < c
b. jika a < b maka a + c b + c
c. jika a < b dan c bilangan negatif maka ac bc
7. Tuliskan pertanyaan berikut ini dengan menggunakan simbol yang tepat
A. b tidak lebih dari c
b. p lebih dari atau sama dengan q
c. nilai mutlak dari x lebih dari 2
d. m tidak kurang dari n
8. benar atau salahkah pernyataan – pernyataan berikut ini ?
A. 8 < 8
b. 1 ≤ 2
c. 2 ≥ 5
9. Tentukan x jika
A.I x I ≤ 0
b. I x I ≤ 2
c. I x -2 I ≤ 3
d. I 2 x + 1I ≤ 5
e. I x + 3 I ≥ 7
10. Tulislah dengan menggunakan notasi “ nilai mutlak “
A. -2 < x < 8
b. 0 ≤ x≤ 6
c. 4 < x < 12
11. Terbatas atau tidak terbataskan himpunan – himpunan berikut ini ?
A. { 1, 2 ,3 ... }
b. { xIx adalah bilangan yang merupakan hasil pemangkatan positif dari 2m }
c. { aIa 5}
d. { 1 , 3 , 0 , 22 }
e. { 4 , 7 , 4 ,7... }
f. { 1 ,
12. a. Jika dua buah himpunan merupakan himpunan terbatas , bagaimanakah
gabungan dari irisan kedua himpunan itu ?
b. jika dua buah himpunan merupakan himpunan tidak terbatas , bagaimanakah
gabungan dan irisan kedua himpunan itu ?
13. Tuliskan himpunan – himpunan berikut ini dalam bentuk tabular ( denghan )
mendaftar anggota – aggotanya ) kemudian periksalah merupakan himpunan
terbatas atau bukan
A. P = { xIx = n2 , n A}
b. Q = { x I x = n A}
c. R = { x I x = n A}
d. T = { x I x 1.000 , x A}
14. Apakah pertanyaan – pertanyaan berikut ini
A. selalu benar
b. kadang – kadang benar
c tidak pernah benar
( 1 ) jika M adalah subset dari [ - 10 , 35 ] maka m finit
( 2 ) jika M adalah subset dari [ - 10 , 35 ] maka M tidak terbatas
( 3 ) jika M adalah infinit maka M terbatas
( 4 ) jika M adalah maka M finit
( 5 ) jika M adalah finit maka M terbatas
( 6 ) jika M tidak terbatas maka M finit
BAB III
Tujuan :
a. Persamaan linear
b. Persamaan linear dengan dua variabel (sistem persamaan linear)
c. Pertidaksamaan linear
d. Persamaan kuadrat
e. Pertidaksamaan kuadrat
f. Permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan persamaan dan
pertidaksamaan
Penyelesaian :
1 2 1
(4 x + 5 ) - (2 x + 7) = 1 , x Є R
6 3 2
------------------------------------------------------x 6
(4x + 5) – 4 (2x + 7) = 9
4x + 5 – 8x – 28 = 9
-4x – 23 = 9
-4x = 9 + 23
-4x = 32
32
X=
−4
X = -8
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-8}
3. Usia Badu sekarang seperdua usia tuti . enam tahun lagi usia badu 3/5 usia
tuti . berapakah usia masing-masing sekarang.
Jawab :
Misal umur tuti sekarang = n tahun
1
Maka usia Badu sekarang = n tahun
2
1 3
Persamaan : n + 6 = (n + 6)
2 5
------------------------------- x 10
5n + 60 = 6 (n + 6 )
5n + 60 = 6n + 36
5n – 6n = 36 – 60
-n = -24
n = 24
jadi, usia Badu sekrang adalah 24 tahun , dan usia tuti sekarang adalah 12
tahun
0 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
2. Selesaikanlah
x−3 1−2 x 1
+ >1+ x , x ∈ R
2 5 2
Jawab :
x−3 1−2 x 1
+ >1+ x
2 5 2
X 10
1
5 (x -3) + 2(1-2x)> 10(1 + x ¿
2
5x – 15 + 2 – 4x > 10 + 5x
X – 13 > 10 + 5x
X – 5x > 10 + 13
-4x > 23
23
X <
−4
3
X < -5
4
3
Jadi himpunan penyelesaiannya { x |x < -5 , x ∈ R
4
Latihan 3.1
1. Selesaikanlah.
1 2 1
a. (x + 5) = 6x + 7, x ∈ R c. ( 4 x−5 ) + ( 2 x+7 )=2
6 3 3
x+ 1 3 x−2
b. 15X + 25 = 5(X + 5) d. =2+ ,x ≠2
x−2 x−2
2. Selesaikanlah
2 3 5
a. + = ,x∈ R
x−2 x+ 3 ( x −2 )( x +3 )
2 X+ 5 3 X−2 X +1
b. − = , X ∈R
4 5 2
3. Panjang kebun pak Bahar 6 meter lebih panjang dari lebarnya. Dua
pertiga dari ukuran panjang kebun itu 7 meter lebihnya dari
seperdua lebarnya. Berapakah ukuran kebun pak Bahar?
4. Umur A berbanding umur B = 3 : 4, umur A berbanding umur C = 2 :
3, jika jumlah ketiganya = 46. Berapakah umur masing-masing?
5. Tentukan himpunan penyelesaian di bawah ini dengan variabel pada
himpunan bilangan rasional.
a. 5x – 7 < 7x + 2
b. 25 -4x > 3 (x-8)
c. 2(x-3)-4(x + 5), (x-7)
4 x−1 1 2 x+2
d. −3+ x>
2 3 3
6. A berjalan dari P ke Q yang jauhnya 36 km dari P, dan B berjalan dari
Q ke P. Tiap jam A berjalan 2 km lebih cepat dari B. Mereka
1
berangkat pada saat yang sama, dan setelah 4 jam mereka
2
bertemu.
a. Berapakah kecepatan masing-masing tiap jam
b. Berapakah jarak yang di tempuh A dan B pada saat mereka
bertemu
7. Ria,Ari dan Ira akan membagi uang sebesar Rp 43.000,-. Ria akan
menerima Rp 1.000,- kurang dari Ari, dan Ari akan menerima Rp
2.000,- kurang dari ira. Berapa rupiahkah bagian yang akan di terima
masing-masing.
8. Ahmad setiap harinya menabung beberapa uang logam 5 ratusan.
Setelah cukup setahun ia menimbang seluruh uang tabungannya
tersebut. Berat seluruhnya 2 kg. Jika berat setiap uang logam 5
ratusan tersebut 4 gram, berapakh uang tabungan ahmad?
9. Amir mengendarai sepeda dengan kecepatan x km/jam. Budi
mengendarai sepeda dengan kecepatan 5 km/jam lebih cepat dari
Amir. Jika perjalanan mereka berdua selama 4 jam adalah 220 km.
Berapakah kecepatan sepeda yang dikendarai amir?
10. Seorang pedagang memperkirakan persediaan beras yang
dimilikinya masih cukup 12 minggu untuk dijual. Karena tiap harinya
rata-rata terjual 3 kg lebih banyak dari yang diperhitungkan semula,
maka persediaan tersebut habis terjual dalam 10 minggu .
berapakah persediaan beras tersebut?
Suatu persamaan dengan satu variabel x yang dapat disajikan dalam bentuk
ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0 disebut persamaan kuadrat dalam x
Contoh :
3 X 2 = -2x + 5 dengan a = 3, b = 2, c = -5
a. Dengan faktorisasi
b. Dengan memisahkan kuadrat (melengkapkan kuadrat)
c. Dengan rumus (rumus abc)
A. Dengan Faktorisasi
Contoh :
1. Selesaikanlah : x2 – 4x – 12 = 0
Jawab : x2 – 4x – 12 = 0
(x-6) (x+2) = 0
x – 6 = 0 atau x + 2 = 0
x = 6 atau x = -2
Jadi, himpunan penyelesaiannya = { -2, 6 }
ax2 + bx = -c
b c
x2 + x=-c-
a a
b b c b
x2 + x + ( ) 2 = - + ( ) 2
a 2a a 2a
b 4 ac b2
(x + )2 = - +
a 4 a2 4 a2
−4 ac+ b2
=
4 a2
b √ b 2−4 ac
x+ =±
a 4 a2
b 1 2
x+
a
=±
2a
√ b + 4 ac
b 2−4 ac
x12 = - ± √
b
a 2a
−b ± √b 2−4 ac
x12 =
2a
contoh:
selesaikanlahdenganmmenggunakanrumusabcdari :
3x2 + 5x + 2 = 0
Jawab : 3x2 + 5x + 2 = 0
−b ± √b 2−4 ac
rumus : x12 =
2a
−5 ± √ 52−4.3 .2
x12 =
2.3
−5 ± √ 25−24
x12 =
6
−5 ± √ 1
x12 =
6
−5 ±1
x12 =
6
−5+1 −5−1
x1 = x
6 atau 2 =
6
−4 −2 −6
x1 = == ataux2 = =1
6 3 6
Latihan 3.2
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban A, B, C, atau Dyang
anda anggap benar
Contoh:
Perhatikan : (2x + 5) (x - 1) = 0
2x + 5 = 0 atau x – 1 = 0
2x = -5 atau x = 0
−5
X1 = atau x2 = 1
2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
5x2 – 18x – 8 = 0
(5x + 2)(x + 4) = 0
5x + 2 = 0 atau x – 4 = 0
5x = -2 atau x = 4
X = -2/5 atau x = 4
-2 -1 0 1 2 3 4 5
Latihan 3.3
a1x + b1y = c1
a1x + b2y = c2
Sistem persamaan linear dengan dua peubah adalah kalimat terbuka yang
mengandung satu suku dalam x, satu suku y, dan satu suku merupakan konstanta.
Jika kita ingin mencari nilai nilai untuk dua variabel, kita perlu informasi yang
berlainan. Hal ini dapat diberikan dalam dua cara:
(2) dalambentukduapersamaan,tiappersamaanmengadungsatuvariabel
(3) dalambentukduapersamaan,tiappersamaanmengandungduavariabel
1) Metodegrafik
2) Metodeeliminasi
3) Metodesubstitusi
Contoh :
Carilahhimpunanpenyelesaiandaripersamaan 3x + 4y + 9 = 0 dan 2x + y + 3 = 0
Jawab :
Persamaan 3x + 4y + 9 = 0
Titik potong sb x maka y = 0
diperoleh
3x + 4(0) + 9 = 0
3x = -9 ------ x = -3 dan titik potong
sb y maka x = 0
Diperoleh 3(0) + 4y + 9 = 0
1
4y = -9 ------- y = −2
4
Persamaan 2x + y + 4 = 0
Titikpotongsb x maka y = 0
diperoleh :
2x + 0 + 4 = 0
2x = -4 ------- x = -2
Titikpotongsb y maka x = 0
diperoleh
2(0) + y + 4 += 0 ------- y = -4
Dari kedua persamaan tersebut diperoleh titik-titik potong sumbu-sumbu
koordinat, yaitu : untuk
1
3x + 4y + 9 = 0 adalah (-3,0) dan (0,−2 )
4
1
Untuk 2x + y + 3 += 0 adalah( −1 ,0 ) dan ( 0,-3). Kedua garis tersebut
2
digambarkan dalam satu salib sumbu dan diperoleh titik potong (-1,-1) jadi,
himpunan penyelesaian dari system persamaan tersebut adalah{( -1,-1)}
3x + 4y = -7 x2 6x + 8y = -14
2x + y = -3 x3 6x + 3y = -9
5y = -5
y = -1
3x + 4y = -7 x1 3x + 4y = -7
2x + y = -3 x4 8x + 4y = -12
-5x =5
x = -1
3x + 4y + 7 = 0 -------- 3x = ˗˗4y ˗˗ 7
−4 y −7
x=
3
−4 y −7 −8 y−14
2( 3 ) +y+3=0 -------- 3 +y+3=0
−4 y (−1)−7
y = ˗˗1 -------- x =
3
x = ˗˗1
Contoh 1
Diketahui Ari membeli 8 buku dan 5 pensil dengan harga Rp. 25.000,-.
Dan Ira membeli 5 buku dan 8 pensil dengan harga Rp. 20.500,-. Berapa
harga sebuah buku dan sebuah pensil ?
Ari 8 5 25.000,-
Ira 5 8 20.500,-
Misal harga sebuah buku = x rupiah, dan harga sebuah pensil = y rupiah
5x + 8y = 20.500
˗˗39y = ˗˗39.000
y = 1.000
8x + 5(1.000) = 25.000
8x + 5000 = 25.000
8x = 25.000 ˗˗ 5.000
8x = 20.000
25.000
x= = 5.000
1.000
Jadi, harga sebuah buku adalah Rp. 5.000,- dan harga sebuah pensil adalah Rp.
1.000,-.
Contoh 2
Jumlah panjang dan lebar suatu persegi panjang adalah 25 cm. Panjang
persegi panjang tersebut 11 cm lebih panjang dari lebarnya. Hitung luas
persegi panjang tersebut !
Jawab :
x + y = 25 ..................... (1)
x ˗˗ y = 11 .....................(2)
x + (x ˗˗ 11) = 25
2x ˗˗ 11 = 25
4.1. Relasi
a. Pasangan Terurut
Definisi:
Pasangan terurut unsur x dan y (x,y) adalah suatu pasangan yang
unsur
pertamanya x dan unsur keduanya y
Contoh:
1.{ (1,a),(2,b), (3,c), (4,d), (5,e)}
2. { (Amir, Siti), (Ali, Mira), (Budi, Maryam)}
b. Perkalian Himpunan
Definisi :
Perkalian dua himpunan A dan B (ditulis A x B) adalah himpunan
pasangan
terurut yang unsur pertamanya anggota A dan unsur keduanya
anggota B, yaitu A x B = { (x,y) I x € A dan y € B }
Contoh:
1. Jika A = { a,b } dan B = ( 2, 3, 4, 5 }, tentukan A x B
Jawab : A x B = { (a, 2), (a, 3), (a, 4), (a, 5), (b, 2), (b,3), (b,4),(b,5) }
2. Jika P= {1, 2, 3} Tentukan P x P
Jawab : P x P = { (1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1), (3,2), (3,3) }
c. Relasi
Definisi :
Relasi R pada himpunan A ke himpunan B adalah himpunan
bagian dari hasil
perkalian A dan B yaitu R € (A x B)
Contoh:
A = {1,2,3,4}
B = {1,2,3,4}
Relasi sama dinyatakan dengan R= {(2,2), (3,3), 4,4)}
Relasi A > B dinyatakan dengan R= {(2,1), (3,1), (3,2), (4,1), (4,2),
(4,3)}
Catatan: R € (A x B) # R € (B x A)
Sifat-sifat Relasi
A. Relasi Refleksif
Definisi:
Suatu relasi R pada himpunan A adalah refleksif jika dan hanya
jika (a,a) € R
untuk setiap a € A
Contoh:
Relasi “ Jenis kelamin dengan” adalah relasi refleksif karena setiap
orang
Sejenis kelamin dengan dirinya sendiri.
B. Relasi Simetris
Definisi:
Suatu relasi R pada himpunan A adalah simetris jikadan ha nya
jika (a,b) € R
maka (b,a) € untuk setiap a,b € A
Contoh:
Relasi “ Saudara dari”
Relasi “ Tegak Lurus”
Relasi “ Sama dengan”
C. Relasi Transitif
Definisi:
Suatu R pada himpunan A adalah transitif jika dan hanya jika
setiap (a,b) € R
dan setiap (b, c) € R maka (a, c) € R untuk setiap a, b dan c € A
Contoh:
“ Saudara kandung” jika A saudara kandung B dan B saudara
kandung C maka A saudara kandung C
D. Relasi Ekivalen
Definisi:
Suatu R pada himpunan A adalah ekivalen jika dan hanya jika relasi
itu refleksif, simetris dan transitif. Relasi “ sama dengan” kongruen
dengan “sebangun dengan”
Contoh:
Tentukan relasi apakah R= {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3),
(3,1), (3,2), (3,2), (3,3)} pada A= {1,2,3})?
Jawab:
Relasi ini adalah simetris sebab (1,1), (2,2), (3,3) adalah anggota dari
relasi
tersebut. Relasi R ini juga adalah simetris sebab (1,2), dan (2,1);
(1,3) dan
(3,1); (2,3) dan (3,2), yaitu untuk setiap (a, b) € R, (b,a) dan juga (b,
a) € R
Relasi ini juga transitif sebab (1,2), dan (2,1) unsur (1,1) € R, untuk
(1, 3) dan (3,2) unsur (1,2) € R untuk (2,3) dan (3,1) unsur (2,1) € R
yaitu untuk setiap (a,b) dan (b,c) unsur (a, c) € R Jadi relasi ini
adalah relasi ekivalen.
4.2. Fungsi
Defenisi: Suatu fungsi adalah himpunan pasangan terurut yang bersifat tak ada
dua pasangan
yang mempunyai unsur pertama yang sama dan setiap anggota
himpunan pertama mempunyai pasangan pada himpunan kedua.
Fungsi dari A ke B adalah relasi yang menghubungkan setiap anggota A
dengan tepat satu anggota B.
Himpunan unsur pertama disebut domain (daerah asal) dan himpunan unsur ke
dua disebut kodomain (daerah kawan). Himpunan unsur yang menjadi pasangan
dari unsur pertama disebut range (daerah hasil).
1.perhatikan gambar
1 1 1
b) f( ) = 2( )2 + 3( ) – 5
2 2 2
1 3
= 2. + – 5
4 2
1 7
= - = -3
2 2
1
Jadi, f( ) = -3
2
Persamaan garis
a. Kemiringan garis
y 2− y 1
m=
x 2−x 1
contoh:
Tentukan gradien garis yang melalui titik A (3,2) dan B (-2, 4)
Jawab:
X1= 3 X2= 2
Y1= 2 Y2=4
Y 2−Y 1 4−2
m= =
X 2−X 1 −2−3
2 2
= jadi kemiringan garis =
−5 −5
Kemiringan (gradien) garis y=ax+b adalah a
Persamaan garis melalui titik A (x1-y1) dengan gradien m adalah
y-y1 = m (x-x1)
y− y 1 x− x 1
=
y 2− y 2 x 2−x 1
Contoh :
y− y 1 x− x 1
–
y 2− y 2 x 2−x 1
y−(−2) x−3
=
5−(−2) −4−3
y+ 2 x−3
=
5+2 −7
y+ 2 x−3
=
7 −7
y + 2 = - (x – 3)
y + 2 = -x + 3
y = -x + 3 – 2
y = -x + 1
Jadi, persamaan garisnya : y = -x + 1
Latihan 4.1
1. Tentukan persamaan garis melalui titik A (3, 4) dengan gradien m = ½
kemudian gambarkan grafiknya
2. Tentukan persamaan garis melalui titik P(-2,5) dan Q(4,2), kemudian tentukan
gradien dan gambarkan grafiknya
3. Jika f(x) = 3x2-4x+6
Tentukan : a. f (2) =…..
b. f (0) =…..
c. f (1/2) =…..
d. f (-2) =…...
4. Tentukan gradien, titik potong dengan sumbu x dan sumbu y, kemudian
gambarkan grafiknya dan persamaan garis.
a. y = -3x + 5
b. 2x + 3y = 6
c. 4x + 5y – 10 = 0
5. Tentukan persamaan garis yang melalui suatu titik dan kemiringan yang telah
ditentukan berikut
b. Ruas garis yang menghubungkan (a,b) dan (c,b) adalah sejajar sumbu x
Jawab:
a. Banyaknya persegi di atas adalah: .... , + .... , + .... , + .... , + .... =
b. Soal di atas merupakan permasalahan bagi siswa SD, karena siswa SD
akan tertantang dan menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan, dan untuk
menyelesaikan memerlukan pencarian yang aktif, matematika dasar dan
teknik tidak rutin
Perhatikan tabel
Masalah Rutin Masalah Tidak Rutin
b. Masalah aplikasi
Masalah aplikasi memberikan kesempatam siswa untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan bermacam-macam keterampilan dan
prosedur matematik.
Misal: Ani hanya mempunyai uang Rp. 1.025.000,- untuk membeli meja
di toko Makmur harga meja Rp. 1.200.000,- dengan potongan
harga 15%. Dan di toko Ramai harga meja dengan kualitas sama
Rp. 1300.400, dengan potongan harga 20% Biala Ani bertekad
pulang dengan membawa meja tersebut, meja di toko mana yang
dibelinya.
c. Masalah proses
Masalah proses biasanya untuk menyususn langkah-langkah merumuskan
pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah. Masalah semacam
ini memberikan kesempatan kepada siswa sehingga dalam diri terbentuk
keterampilan menyelesaikan masalah dalam berbagai situasi. Dengan
demikian para siswa menjadi terbiasa dengan strategi penyelesaian maslah
khusus, misalnya menyusun tabel, dan akan menggunakan waktu beberapa
saat dalam menyelidiki suatu permasalahn yang dihadapi tersebut.
Pengajaran pemecahan
Masalah tidak hanya mengkonsentrasikan pada satu strategi saja namun
perlu dikombinasikan dengan strategi lain apabila pemecahan masalah itu
menghendaki beberapa strategi. Guru harus menyeimbangkan antara
beberapa strategi tersebut sehingga anak memperoleh kefleksibilitasan
(keluwesan) dalam menyelesaikan masalah, mereka dapat mencoba
beberapa strategi jika strategi pertama gagal.
12
d. Masalah teka-teki
Masalah teka-teki dimaksudkan untuk tekreasi dan kesenangan serta
berbagai alat yang bermanfaat untuk mencapai tujuan afektif dalam
pengajaran matematika. Masalah teka teki dapat digunakan untuk pengantar
suatu pelajarang, untuk memutuskan perhatian atau untuk mengisi waktu
Contoh
(1) Leang-leong dalam suatu arakan yang berukuran 30 meter ditambah
separuh panjangnya sendiri Berapa panjang leanglong tersebut.
(2) Kita memiliki 6 batang korek api. Bentuklah segitiga sama sisi yang
setiap sisi segitiga 1 batang korek api.
(3) Suatu rapat dihadiri 10 orang. Jika setiap orang saling bersalaman.
Berapa kali salaman yang terjadi?
LATIHAN 5.1
A.Bentuk Uraian
1. Apa yang dimaksud masalah itu?
2. Apa yang di maksud dengan penyelesaian masalah ?
3. Berikan suatu contoh suatu masalah untuk siswa SD kelas IV.
4. Sebutkan jenis masalah berikut
a. Suatu ruangan panjang terdapat 6 m , lebar 4 m , dan tinggi 2,5 m. Di dalam
kamar tersebut suatu jendela yang berukuran 900 x 1.200 mm sepanjang suatu
dinding , jendela yang lain 1.200 mm sepanjang dinding yang lain dan pintu
masuk tinggi 2 m dan lebarnya 900 m . berapa banyak cat dinding yang di
perlukan untuk mengecat dinding ruangan tersebut bila 1 liter cat dapat di
gunakan untuk mengecat dinding seluas 14 m ?
b.Toko “W” obral dengan potongan harga 10 % untuk TV berwarna yang harga
normalnya Rp. 3.790.000,00 sementara itu toko “Y” obral potongan 15 % untuk
TV sekaligus dengan harga normal Rp. 4.090.000,00 . toko yang mana yang
menjual TV lebih rendah harganya ?
c. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang 15m dan lebarnya Iom akan di
pagari . bila hanya memagari itu setiap meternya Rp. 185.000,000, berapa biaya
untuk memagari sebidang tanah tersebut ?
d. Berapa jumlah 1 + 3 + 5 +7 + .... sampai 20 suku tanpa menjumlahkan suku –
sukunya ?
e. Leang – leong ( chinese dragon ) yang berperade dengan panjang 30m di
tambah dengan separuh panjangnya sendiri . berapa panjang leang-leong
tersebut ?
f. Gunakan 6 batang korek api untuk menyusun 4 segitiga sama sisi sehingga
setiap segitiga mempunyai 1 batang korek api sebagai penyangganya.
g. Dalam suatu rapat dihadiri oleh 12 orang yang saling bersalaman. Berapa
salaman yang akan terjadi
h. Suatu kota X hanya ada seorang tukang cukur yang mencukur setiap orang
yang tidak mencukur sendiri . siapa yang mencukur tukang cukur itu ?
5. Di dalam suatu kantong manik-manik, 10 berwarna merah dan B berwarna
cokelat. Berapa manik-manik yang harus kita ambil paling sedikit dengan
tanpa melihat, sehingga kita mendapatkan dua manik-manik yang
berwarna sama.
6. Ali dan Ani mempunyai 32 kelereng, namun Al merasa mempuyai 17
kelereng dan Ani merasa mempuyai 22 kelereng. Karena itu mereka
berkompromi adanya kelereng milik bersama. Kalo demikian berapa
masing-masing kelereng yang menjadi hak Ali dan Ani?
7. Kak beradik Amin dan Badu, Umurnya berselisih 10 tahun pada tahun
1996. Pada tahun 2010 umur Amin 6 kali umur badu pad tahun 1995.
Berapakah umur Amin dan Badu pada tahun 2000?
8. Suatu kelas terdiri dari 14 laki-laki dan 16 anak wanita. Sedang
melaksanakan pemilihan sebagai ketua kelas. Setiap nama siswa ditulis
disecarik kertas yang kemudian dilipat dan dimasukkan ke dalam suatu
kotak. Berapa kemungkinan Ani (seorang anggota kelas) akan terpilih?
9. Daud berusia 15 tahun dan yahya berusiha 11 tahun. Berapakah tahun
selisih antara Daud dan Yahyah?
a. Susunlah pertanyaan-pertanyaan kepada siswa sehingga anda
mengetahui bahwa siswa anda telah memahami permasalahan
tersebut.
b. Bagaimana cara anda mengidentifikasi bahwa siswa Anda akan
dapat menyelesaikan masalah tersebut?
c. Bagaimana pertanyaan relevan yang dapat anda ajukan kepada
siswa sehingga menujukkan bahwa siswa anda dapat dengan tepat
menginterprestasikan bilangan 4 dari 15-11+4?
10. perhatikan kembali gambar.
a. susunlah pertanyaan-pertanyaan kepada siswa sehingga Anda
mengetahui bahwa siswa telah memahami permasalahan tersebut.
b. bagaimana cara anda mengidentifikasi bahwa siswa akan dapat
menyelesaikan masalah tersebut?
c. bagaimana cara Anda membawa siswa sehingga mampu menjawab
untuk persegi nxn?
11. perlukan melatih siswa sehingga siswa dapat mengidentifikasi data-data
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah? mengapa? berikan
contohnya.
12. susulah suatu masalah yang kekurangan data yang diketahui. bagaimana
Anda membimbing siswa, agar siswa dapat mengetahui bahwa masalah itu
masih kekurangan data yang diketahui?
13. sama dengan latihan 12 tersebut, namun kelebihan data yang diketahui.
14. sembilan belas pemain “tunggal” tenis mengikuti suatu pertandingan.
Sekali kalah berarti tidak diikutkan lagi dalam pertandingan itu. berapa
kali bermain harus dilaksanakan agar dapat menetapkan seorang
pemenang?
a. apakah pertanyaan tersebut merupakan masalah untuk siswa SD?
mengapa?
b. termasuk jenis masalah yang mana?
c. susun langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
d. susun pertanyaan sehingga Anda dapat mengidentifikasikan bahwa
siswa Anda memahami masalah tersebut.
15. di halaman rumah Anda terdapat itik dan domba. semuanya 65 kepala dan
210 kaki. berapa itik dan berapakah domba yang terdapat di halaman
anda?
a. tentukan strategi yang Anda gunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
b. susunlah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
c. apabila masalah tersebut Anda sajikan kepada siswa. bagaimana
Anda dapat mengetahui bahwa siswa Anda mengerti masalah
tersebut? berikan contohnya.
16. susunlah suatu masalah yang menggunakan strategi “menyederhanakan
permasalahan” kemudian masalah yang Anda susu tersebut. sajikan
kepada siswa.
a. bagaimana Anda dapat mengeti bahwa siswa memahami masalah
tersebut.
b. susun langkah-langkah penyelesaian Anda sehingga dapat
dipahami siswa.
B. Pilihan Ganda
Kerjakan Soal-soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang Anda anggap benar.
1. salah satu ciri pernyataan menjadi masalah adalah....
a. kesulitan
b. kemudahan
c. tantangan
d. menarik
2. suatu pertanyaan menjadi masalah bergantung pada....
a. jenis masalah
b. pengetahuan n yang baik dimiliki
c. prosedur yang dipakai
d. rencana yang dibuat
3. pada dasarnya matematika adalah pemecahan masalah. belajar matematika
berarti belajar memecah masalah. masalah yang lebih tepat digunakan
mempelajari matematika lanjut adalah masalah yang terkait dengan
a. simbol matematika
b. kehidupan sehari-hari
c. membuktikan sesuatu
d. penemuan sesuatu yang teoritis atau praktis
4. biasanya untuk siswa sekolah dasar, masalahnya matematika yang
diberikan berbentuk sal cerita. pemberian masalah ini menurut Polya
mempuyai tujuan untuk...
a. menyelesaikan masalah
b. menemukan suatu konsep atau teori
c. membuktikan konsep atau teori
d. berlatih soal
5. masalah matematika yang penyelesaian tidak dapat menggunakan standar
prosedur yang telah diketahui disebut masalah....
a. rutin
b. tidak rutin
c. teoritis
d. Praktis
6. pernyataan yang benar berikut ini adalah......
a. menentukan hasil kali dari 12345x4 Bukan masalah
b. peranyakan dalam matematika otomatis merupak masalah
c. menyelesaikan persamaan liner bukan masalah bagi semua guru
d. menyelesaikan pers. linear merupakan masalah bagi siswa SD
7. Diberikakan masalah sebagai berikut! Pola
ABBCCCDDDDABBCCCDDDDABBCCCDDDD...... Berulang sampai
dengan tak berhingga. Tentukan huruf yang menempati urutan ke 2532
malah diatas termasuk jenis masalah........
a. rutin
b. tidak rutin
c. teoritis
d. praktis
8. diberikan masalah sebagai beikut. Jika a>2 dan b>3 apakah ab+6>3a+2b?
pernyataan di atas merupakan jenis pernyataan atau masalah yang terkait
dengan......
a. generalisasi
b. kehidupan sehari-hari
c. membuktikan sesuatu
d. penemuan sesuatu yang teoritis
9. pemecahan masalah matematika di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu
pemcahan msalah rutin dan tidak rutin. hal ini dikemukan oleh.....
a. Cooney
b. Polya
c. Siver
d. Troutman
10. usaha untuk mencari dan menemukan cara atau jalan untuk mencapai
tujuan yang berupa solusi dari suatu masalah merupakan definisi dari.....
a. pemecahan masalah
b. prosedur pemecahan masalah
c. strategi pemecahan masalah
d. validasi pemecahan masalah
11. Dalam Pemecahanan Masalah,Melihat Kembali Hasil Yang Diperoleh
Merupakan Tahap Yang Paling Sulit Dan Penting.Berikut Ini Adalah Cara
Yang Di Gunakan Untuk Melihat Kembali Pemechan Masalah Yaitu...
a. Mulai Dari Akhir
b. Menemukan Hasil Lain
c. Menggunakan Analogi
d. Mengetahui Yang Ditanyakan
12. Berikut Ini Merupakan Bagian Dari Proses Pemecahan Masalah,Kecuali...
a. Penggunaan Algoritma
b. Pembentukan Algoritma
c. Generalisasi Algoritma
d. Penggunaan Strategi Heuristik
13. Pemecahan Masalah Merupakan Proses Penghilangan Perbedaan Yang
Terjadi Diantara Hasil Yang Diperoleh Dan Hasil Yang Diinginkan.Hal
Ini Merupakan Salah Satu Proses Strategi Heuristi Yaitu...
a. Problem Reduction
b. Contarain Saticfaction
c. Meands And Analysis
d. Heuristic Vee
14. Dalam Proses Hill Climbing,Hal Yang Dilakukan Adalah...
a. Memilih Jawaban Yang Mungkin Secra Acak
b. Memilih Langkah Terbaik Dari Sejumlah Alternatif Langkah
c. Memahami Masalah Dan Merekonstruksi Pemecahannya
d. Menemukan Alternatif Solusi Jika Muncul Masalah Pada Langkah
Penyeleseian
15. Diberikan Masalah Sebagai Berikut
Pak Ketut Menggunakan Mobil Dengan Daya Angkut Orang 750 Kg
Barang Unt8uk Keperluan Belanja.Suatu Haru Membeli 3 Kwintal Gula
Dan 7 Karung Beras Yang Masing Masing Berisi 50 Kg.Sisa Daya Angkut
Mobil Akan Diisi Dengan Terigu.Berapa Kg Terigu Yang Dapat Dibeli
Oleh Pak Ketut?Dalam Memecahkan Masalah Tersebut Seorang Siswa
Menuliskan Sebagai Berikut:
Diketahui : Daya Angkut Mobil 750 Kg.3 Kwintal Gula Sama Dengan 300
Kg, 7 Karung Beras Masing Masing Sama Dengan 350 Kg
Ditanyakan : Berapa Kg Terigu Sehingga Jumlah Kg Barang Sama
Dengan 750 Kg
Proses Yang Akan Dilakukan Siswa Tersebut Merupakan Tahap
Pemecahan Masalah,Yaitu Tahap...
a. Memahami Masalah
b. Merencanakan Cara Penyeleseian
c. Melaksanakan Rencana
d. Melihat Kembali
16. Dari Masala Yang Diberikan Pada Soal 5,Diketahui Siswa Lain
Menuliskan Sebagai Berikut:
Misalkan Banyak Tetigu Yang Dibeli Adalah X Maka X + 300 +350 =
750.Yang Dilakukan Siswa Tersebut Adalah...
a. Memahami Masalah
b. Membentuk Algoritma
c. Generalisasi Algoritma
d. Menggunakan Strategi
17. Diberikan Masalah Matematika Sebagai Berikut.Besar Salah Satu Sudut
Segitiga Sama Dengan 200.Besar Salah Satu Sudut Sama Dengan 3 Kali
Besar Sudut Segitiga.Berapa Besar Sudut Yang Ke 3?
Misalkan Seorang Pemecah Masalah Menyeleseikan Masalah Tersebut
Sebagai Berikut
Langkah 1.Diketahui Besar Salah Satu Besar Sudut Sebuah Segitiga Sama
Dengan 200.Besar Sudut Kedua Sama Dengan 3 Kali Besar
Sudut Ketiga.Jumlah Besar Ketiga Sudut Suatu Segitiga
Sama Dengan 1800
Langkah 2.Ditanyakan Besar Sudut Segitiga Tersebut
Langkah 3.Misalkan Besar Sudut Kedua Sama Dengan Xdan Besar Sudut
Ketiga Dengan Y Maka X=3y Dan 20+X+Y = 180
Langkah 4. 20 +3y = 180
4y = 180-20
4y = 160
Y = 40
Langkah 5.Karna Y= 40 Maka X=3*40 = 120
20 120+40=180
Langkah 6.Jadi Besar Sudut Ketiga Dari Segitiga Tersebut Adalah Sebesar
400
Penyeleseian Pada Langkah 5 Merupakan Tahap...
a. Memahami Masalah
b. Merencanakan Cara Penyeleseian
c. Melaksanakan Rencana
d. Melihat Kembali
18. Pada Soal No 17,Langkah Yang Ketiga Merupakan Proses....
a. Penggunaan Algoritma
b. Pembentukan Algorigtma
c. Generalisasi Algoritma
d. Penggunaan Strategi Heuristic
19. Diberikan Suatu Masalah Sebagai Berikut Ini
Diberikan Himpunan Bilangan [0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,9].Buatlah Bilangan
Terbesar Yang Disusun Dari Bilangan-Bilangan Dalam Himpunan
Tersebut Di Mana Setiap Bilangan Hanya Boleh Digunakan
Sekali.Masalah Diatas Merupakan Masalah.....
a. Rutin
b. Tidak Rutin
c. Aljabar
d. Peluang
20. Diberikan Suatu Masalah Penarikan Kesimpulan Sebagai Berikut Berikut
Ini.
1.Diketahui X=1
2.Karna X=1 Maka X2=1
3.Karena X=1 Dan X2 =1 Maka X2 =X
4.Karena X2 = X Maka X2-1=X-1
5.Dari X2-1=X-1 Diperoleh (X-1)(X+1)=(X-1)
6.Dengan Aturan Konselasi Diperoleh X+1=1
7.Padahal Diketahui X=1 Maka 1+1 Atau 2 = 1
Pada Proses Penarikan Kesimpulan Di Atas Diperoleh Kalimat Atau
Pernyataan Yang Salah Yaitu 2=1 Maka Pasti Ada Kesalahan Dalam
Pengerjaannya.Langkah Yang Salah Dalam Proses Penarikan Kesimpulan
Diatas Adalah Langkah Ke.....
A.3
B.4
C.5
D.6
DAFTAR PUSTAKA
Budhayanti,CIK.,Dkk 2008 Pemecahan Masahlah Matematika. Jakarta
dikti Diknas
Hafid, H.2003 Matematika untuk PGSD, PGSD FIP UNM Makassar
Hudoyono, H.Sutawidjaja, A. 1997 Matematika. Jakarta: Depdikbud
Saputra, T.,1992 Pengantar Dasar Matematika (logika dan dan teori
himpunan) Surabaya : Erlangga
Tim Dosen Matematika FMIFA Unhas. 2005 Matematika Dasar I.
Makassar
Wheeler,R.E. 1992Moderm Mathematics. Belmont, C.A.Wadswort
Yuwono,R.M.,dkk.1991 Matematika I. Ujung Pandang, FPMIPA IKIP