Di Susun Oleh
KELOMPOK 3
MARLON UMBU GUSI KASEDU JENIFER ANGGRENI W HAPPU
FEBRIWANTO ADI RULI JOHAN WAHYU DIMU DEDE
FRITSENSIA LAMUNDE KORNELIA KULLA BULU
GOLGEMA BULU MAHI MINCE BULU
HERCE MONE MARIANA DUNGA
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………….………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………...…………4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………… ..6
C. TUJUAN PEMBAHASAN………………………………8
BAB II PEMBAHASAN
A. WargaNegaraIndonesia………………………………10
B. Asaskewarganegaraan………………………...……12
C. Masalahstatuskewarganegaraan……………………14
D. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan ……16
E. Kehilangan kewarganegaraan …………………….18
F. Syarat memperoleh kembali kewarganegaraan ….20
G. Ketentuan dan pidana dalam kewarganegaraan RI
……….22
H. UU NO 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan………..24
I. UU NO 9 tahun 1992 tentang keiming
rahasiaan………..26
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………..28
B. SARAN…………………………………………………..30
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………32
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui,setiap suatu bangsa mempunyai sejarah
perjuangan dari pada orang-orang yang terdahulu yang dimana terdapat banyak
nilai-nilai nasionalisme,patriolis dan lain sebagainya yang pada saat itu mengikat
erat pada setiap jiwa warga negaranya. Seiring perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi yang makin pesat, nilai-nilai tersebut makin lama makin
hilang dari diri seseorang di dalam suatu bangsa, oleh karena itu perlu adanya
pembelajaran untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut agar terus menyatu
dalam setiap warga Negara agar setiap warga Negara tahu hak dan kewajiban
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Latar belakang diadakannya kewarganegaraan adalah bahwa semangat
perjuangan bangs yanga merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan
kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik, sedangkan dalam
menghadapi globalisasi untuk mengisi kemerdekaan kita memerlukan perjuangan
non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan ini di landasi
oleh nilai-nilai perjuangan bangsa sehingga kita atetap memiliki wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan
persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela Negara demi tetap utuh dan
tegaknya NKRI.
Kompetensi/kemampuan yang di harapkan dari pendidikan
kewarganegaraan adalah bahwa dengan pendidikan kewarganegaraan di
maksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara
dan memiliki pola pikir,pola sikap dan prilaku sebagai pola tindak yang cinta
tanah air berdasarkan pancasila, semua itu diperlukan demi tetap utuh dan
tegaknya NKRI.
B.RUMUSAN MASALAH
A. Warga Negara Indonesia
B. Asas kewarganegaraan
C. Masalah status kewarganegaraan
D. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan
E. Kehilangan kewarganegaraan
F. Syarat memperoleh kembali kewarganegaraan
G. Ketentuan dan pidana dalam kewarganegaraan RI
H. UU NO 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan
I. UU NO 9 tahun 1992 tentang keiming rasiaan
C.TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa
mengenai kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. ASAS KEWARGANEGARAAN
Secara umum, terdapat dua asas kewarganegaraan yang diharapkan oleh
suatu Negara.Dalam buku hukum kewarganegaraan republic Indonesia (2015), asa
kewarganegaraan tersebut meliputi:
a) Ius Sanguinis
Asas ius sanguinis atau “asas keturunan”, menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian
darah. Artinya,kewarganegaraan anak bergantung pada orang
tuanya meskipun anak tersebut lahir di Negara lain(bukan
kewarganegaraan orang tuanya). Misalkan,seorang anak dilahirkan
dinegara B yang menganut asas ius sanguinis,sedangkan orang
tuanya warga Negara A, maka anak tersebut tetap menjadi warga
Negara A. Contoh Negara dengan system asas kewarganegaraan
ius sanguinis antara lain:Belanda, Belgia, Bulgaria,Korea selatan,
Kroasia, Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia, Jepang, Jerman,
polandia, Portugal, Republik ceko, Rusia, Spanyol, dan Serbia.
b) Ius soli
Asas ius soli atau”asas tempat lahir”,menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut tempat kelahirannya. Artinya
kewarganegaraan anak diberikan jika anak tersebut lahir dinegara
yang menganut asas ius soli. Misalnya, seorang anak harus menjadi
warga Negara B, meskipun orang tuanya warga Negara A. Contoh
Negara dengan system asas kewarganegaraan iua soli:Argentina,
Amerika serikat, Brasil, Bangladesh, Kanada, Kamboja, Kolombia,
Kosta rika, Panama, Peru, Pakistan, Paruguai, Grenada, Guatemala,
dan Guyana.
E. KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN
Seorang warga Indonesia bisa saja kehilangan status
kewarganegaraannya. Ada berbagai hal yang membuat status kewarganegaraan
tersebut tidak diakui lagi menurut UU Nomor 12 Tahun 2006, yaitu:
a) Mendapatkan kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri , tidak
menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain.
b) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas kemauannya
sendiri, dengan ketentuan : telah berusia 18 tahun dan bertempat tinggal
diluar negeri.
c) Masuk kedalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari presiden.
d) Masuk dalam dinas Negara asing atas kemauan sendiri, dan jabatan
tersebut di indonesia hanya bisa dijabat oleh warga Negara Indonesia.
e) Bersumpah atau menyatakan janji setia kepada Negara asing atau bagian
dari Negara asing tersebut atas dasar kemauan sendiri.
f) Ikut dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
Negara asing, meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya.
g) Memilik paspor atau surat yang bersifat paspor dari Negara asing atau
surat dari yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih
berlaku dari Negara lain atas namanya.
h) Menetap diluar wilayah Negara republic Indonesia selama 5 tahun terus
menerus bukan dalam rangka dinas Negara, tanpa alasan yang sah, dan
dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga
Negara Indonesia sebelum jangka waktu lima tahun tersebut berakhir, dan
setiap lima tahun berikutnya yang bersangkutan tetap tidak mengajukan
pernyataan ingin menjadi warga Negara Indonesia kepada perwakilan
Indonesia, meskipun telah diberi pemberitahuan secara tertulis.
A. KESIMPULAN
Warga Negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
merupakan anggota dari suatu Negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya
pada Negara itu, menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut
serta dalam proses politik. Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang
tidak terputus dengan negaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili
diluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki
pertalian hukum serta tunduk pada hukum Negara yang bersangkutan.
Kewarganegaraan menghasilkan akibat hukum yaitu adanya hak dan kewajiban
warga Negara maupun Negara. Di samping itu akibat hukum yang lain adalah
bahwa orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan
atau kewenangan Negara lain. Negara lain juga tidak berhak memperlakukan
kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga negaranya
Asas ius adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
menurut daerah atau Negara tempat dimana orang tersebut dilahirkan. Asas ius
soli disebut juga asas daerah kelahiran. Sedang asas ius sanguinis ialah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian daerah atau keturunan
dari orang yang bersangkutan.
Asas ius soli dan asas ius sanguinis dianggap sebagai asas yang utama
dalam menentukan status hukum kewarganegaraan. Pada sekarang ini umumnya
Negara menganut kedua asas tersebut secara simultan .
Negara – Negara imigran yaitu Negara yang sebagian besar warganya
merupakan kaum pendatang atau cenderung di datangi orang asing, maka
kecenderungannya menggunakan asas ius soli sebagai asas kewarganegaraannya.
Sebaliknya Negara-negara emigrant yaitu Negara yang warganya
cenderung keluar dari Negara, maka kecenderungannya lebih menggunakan asas
ius sanguinis. Penetuan asas kewarganegaraan yang berbeda-beda pada setiap
warga Negara dapat ,menimbulkan masalah kewarganegaraan bagi seorang warga.
Masalah kewarganegaraan tersebut adalah timbulnya apatride dan bipatride.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apa bila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan,silahkan
sampaikan kepada kami.Apa bila terdapat kesalahan mohon dapat
dimaafkan,Sekian dan Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA