Makalah
Pembelajaran kewarganegaraan
Oleh: Misnawati
NIM: 230211117
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
Penulis,
Misnawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian warganegara
D. Kehilangan kewarganegaraan RI
F. Masalah kewarganegaraan
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Warga negara memiliki peran penting bagi keberlangsungan sebuah negara. Oleh
karena itu, hubungan antara warga negara dan negara sebagai intuisi yang menaunginya
memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Agar dapat memiliki status negara yang jelas sebagai warga negara pemahaman akan
pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang menyangkut warga negara
hendaknya menjadi penting untuk diketahui. Dengan demikian status sebagai warga negara,
orang memiliki hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara
timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang haruslah
terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan. Sehingga terhindar dari
kemungkinan menjadi stateless atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang
bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memiliki dua status
kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian kewarganegaraan antara
negara-negara modern untuk menghindari status dwi-kewarganegaraan tersebut. Indonesia
sebagai negara yang pada dasarnya menagnut prinsip ‘ius sanguinis’ menagtur kemungkinan
warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara ?
2. Bagaimana asas kewarganegaraan di Indonesia ?
3. Bagaimana syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan RI ?
4. Apa penyebab warga negara kehilangan kewarganegaraannya ?
5. Bagaimana aspek kedudukan setiap warga negara Indonesia ?
6. Sebutkan masalah-masalah tentang kewarganegaraan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Setiap mahasiswa agar mengerti apa yang dimaksud dengan suatu kewarganegaraan
2. Untuk memahami syarat menjadi anggota warga negara RI
3. Untuk mengetahui penyebab warga negara bisa kehilangan kewarganegarannya.
4. Menambah pengetahuan tentang pendidikan kewarganegaraan
5. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Tata Negara
BAB II
PEMBAHASAN
D. Kehilangan Kewarganegaran RI
Menurut Pasal 23 UU No. 12 Tahun 2006, Warga Negara Indonesia kehilangan
kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan
dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden;
e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh
Warga Negara Indonesia;
f. Secara sukla mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau
bagian dari negara asing tersebut;
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatatnegaraan
untuk suatu negara asing;
h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya;
atau
i. Bertempat tinggal di luar wilayah negara RI selama 5 (lima) tahun terus menerus bukan
dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka 5 (lima) tahun
berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan
pernyataan ingin menjadi WNI kepada perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut
telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang
bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
E. Aspek Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara RI
a. Bidang Politik
Kewajiban bela negara terhadap keberadaan dan kelangsungan NKRI Pengembangan
sistem politik nasional yang demokratis, termasuk penyelenggaraan pemilu yang
berkualitas. Meningkatkan partai politik yang mandiri dengan pendidikan kaderisasi yang
intensif dan komprehensif. Memperketat dan menetapkan prinsip persamaan dan
antidiskriminasi dalam kehidupan masyarakat bangsa dan negara.
b. Bidang Ekonomi
1) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja atau perbaikan
taraf hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada masyrakat, bangsa, dan negara
2) Persamaan kedudukan di bidang ekonomi untuk menciptakan sistem ekonomi kerakyatan
yang berkeadilan dan bersaing sehat, efisien, produktif, berday saing, serta
mengembangkan kehidupan yang layak anggota masyarakat.
c. Bidang Hukum
Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara menjamin warga
negaranya tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan Dalam pasal 21
UUD 1945 secara jelas negara bangsa negaranya tanpa ras, agama, gender, golongan, budaya,
dan suku.
d. Bidang Sosial-Budaya
Persamaan dalam bidang sosial-budaya diolah: pemberian pelayanan kesehatan
kebebasan membangun diri memperoleh pendidikan yang bermutu lingkungan tatanan sosial.