Anda di halaman 1dari 22

HAKIKAT PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH
SARJANA ATAU PROFESIONAL

Nama : Muhammad Ikhsan Syahputra


NIM : 06183040092
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Mata Kuliah : M. Ali Praja, S.H.,M.H.
A. Konsep dan Urgensi
Pendidikan Kewarganegaraan
dalam
Pencerdasan Kehidupan Bangsa
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1
Secara etimologis, Ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional
pendidikan
kewarganegaraan berasal Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana
dari kata “pendidikan” untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
dan kata
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
“kewarganegaraan”.
mengembangkan potensi dirinya, sedangkan
kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang
berhubungan dengan warga negara.
Apakah warga negara itu ?

Warga negara adalah orang-orang sebagai bagian dari


suatu penduduk yang menjadi unsur negara, yang
mempunyai hubungan yang tidak terputus dengan
tanah airnya, dengan UUD negaranya, sekalipun yang
bersangkutan berada di luar negeri, selama yang
bersangkutan tidak memutuskan hubungannya atau
terikat oleh ketentuan hukum internasional
Siapa saja yang dapat disebut sebagai warga negara Indonesia?

Menurut UU No 12 Tahun 2006


1. Setiap orang yang sebelum berlakunya Undang-Undang tersebut telah menjadi WNI

2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah & ibu WNI

3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI & ibu WNA (Warga Negara
Asing) atau sebaliknya

4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang Ibu WNI & ayahnya tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum Negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut
Siapa saja yang dapat disebut sebagai
warga negara Indonesia?

5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah, Dan sang ayah adalah WNI

6. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari Ibu WNI

7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari Ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya & pengakuan itu dilakukan sebelum
anak telah berusia 18 tahun atau belum kawin

8. Anak yang lahir di wilayah Negara Indonesia yang pada waktu lahirnya
tidak jelas status kewarganegaraan ayah maupun ibunya
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi

Mahasiswa dan Sarjana


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012

Profesional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan
Pendidikan Kewarganegaraan

• Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dari
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi yang memberikan perhatiannya kepada
pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku siswa untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.

Sejatinya, Pendidikan Kewarganegaraan adalah studi tentang kehidupan kita sehari-hari,


mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik, warga negara yang menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Menanya Alasan Mengapa Diperlukan
Pendidikan Kewarganegaraan

• Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai tingkat


Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa :

Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan


dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Menanya Alasan Mengapa Diperlukan
Pendidikan Kewarganegaraan

• Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 ,


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu kelompok Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang dirancang untuk
memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Menanya Alasan Mengapa Diperlukan
Pendidikan Kewarganegaraan

• Karena sejatinya pula, mahasiswa adalah bibit unggul bangsa


yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan
pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan
akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa.
Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting
manfaatnya, maka di masa depan harus segera dilakukan perubahan
secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi
pembelajarannya.

Tujuannya adalah agar membangun kesadaran para pelajar akan hak


dan kewajibannya sebagai warga negara dan mampu menggunakan
sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan juga terdidik.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
tentang Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Secara Historis

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh


organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan
cita-cita Indonesia merdeka. Pendidikan kewarganegaraan telah dimulai jauh
sebelum Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Dalam sejarah
kebangsaan Indonesia, berdirinya organisasi Boedi Oetomo (1908) disepakati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan pada saat itulah dalam diri bangsa
Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa dan jiwa nasionalisme.
Secara sosiologis

Penerapan Pendidikan Kewarganegaraan pada masa ini


seperti pidato yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin
dimana pidato tersebut berisi ajakan untuk mencintai dan
mempertahankan tanah air dalam dimensi sosiologis.
Sangat penting bagi kita semua untuk menjaga, memelihara,
dan mempertahankan eksistensi Bangsa dan Negara
Secara Politis

Pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal pada kurikulum sejak tahun 1957 isi mata pelajaran
PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan kewarganegaraan, sedangkan dalam Civics
(1961) lebih banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-pidato politik
kenegaraan yang terutama diarahkan untuk "nation and character building” bangsa Indonesia.
Pada awal pemerintahan Orde Baru, dalam kurikulum baru tercantum mata pelajaran
Pendidikan Kewargaan Negara yang berisi materi atau metode yang menghilangkan sifat
indoktrinatif dan diubah dengan materi dan metode pembelajaran baru yang dikelompokkan
menjadi Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan selalu
berubah sebab mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan
sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara Historis, PKn mengalami perubahan secara
istilah maupun substansi sesuai peraturan
perundangan, iptek, perubahan masyarakat, dan
tantangan global.

Secara Sosiologis, PKn mengalami perubahan


mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat.

Secara Politis, PKn akan terus mengalami perubahan


sejalan dengan perubahan sistem ketatanegaraan
dan pemerintahan, terutama perubahan konstitusi
D. Membangun Argumen tentang Dinamika
dan Tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan
Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah
mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi
materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua
perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum
yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan
hingga saat ini
Membangun Argumen tentang
Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam suatu pernyataan dari Aristoteles (1995) yang digambarkan dengan kalimat

“Setiap konstitusi mensyaratkan kriteria warga


negara yang baik karena setiap konstitusi
memiliki ketentuan tentang warga negara.”
Membangun Argumen tentang
Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan

Konstitusi yang berbeda akan menentukan profil warga negara


yang berbeda. Hal ini akan berdampak pada model pendidikan
kewarganegaraan yang perlu disesuaikan dengan konstitusi yang
berlaku di negara tersebut

TETAPI, Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan


pada konstitusi negara yang bersangkutan, namun juga
tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa depan.
Apa saja dinamika perubahan
dalam perkembangan IPTEK yang
mempengaruhi PKn?

Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan


yang begitu cepat dalam bidang teknologi
informasi mengakibatkan perubahan dalam
semua tatanan kehidupan termasuk perilaku
warga negara, utamanya peserta didik
PERAN PEMBELAJARAN PPKN
TERHADAP IPTEK

PKn perlu mendorong warga negara


agar mampu memanfaatkan pengaruh positif
perkembangan iptek untuk membangun
negara bangsa. Sebaliknya PKn perlu
melakukan intervensi terhadap perilaku
negatif warga negara yang cenderung
menimbulkan hal yang bersifat negatif
why?

Negara perlu menyelenggarakan pendidikan


kewarganegaraan karena setiap generasi
adalah orang baru yang harus mendapat
pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan
agar mampu mengembangkan warga negara
yang memiliki watak atau karakter yang baik
dan cerdas (smart and good citizen) untuk
hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai dengan
demokrasi konstitusional.
THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU

THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU

THANK YOU
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai