Anda di halaman 1dari 13

BAB

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM


01. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UNTUK SARJANA
Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing : Barra Purnama Pradja ,MTI

Disusun oleh:
Septi Selviani Dewi
2184202009
Mengapa Pendidikan kewarganegaraan diperlukan ?

Latar Belakang
Seorang sarjana atau profesional sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik
perlu,

● Memahami tentang keindonesiaan


● Berkepribadian Indonesia
● Memiliki rasa kebangsaan
● Mencintai tanah air Indonesia

SMART AND
GOOD CITIZEN

Sehingga
dengan demikian ia akan menjadi
Apa itu Sarjana?

Pendahuluan
(Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi)
Program sarjana merupakan jenjang Pendidikan akademik bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah.

Apa itu Profesional?


(Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)
Adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan, perlu
keahlian, kemahiran atau kecakapan, memiliki standar mutu, ada norma, dan
diperoleh melalui pendidikan profesi.
Pendahuluan
A p a i t u Wa r g a N e g a r a ?
(Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegraan)
adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia

1 Etimologis
, Pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” berarti usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan, dan kata “kewarganegaraan” yaitu segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
negara.

2 Yuridis , Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

3 Teoretis , Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi


politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya
Sumber Historis

Secara historis pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh
sebelum Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Mulai dari,

Sumpah Pemuda,
Berikrar menyatakan diri sebagai bangsa Kemerdekaan Indonesia,
indonesia, Menyatakan kemerdekaan indonesia

1928 1945

1908 1930 -
Organisasi-organisasi
Boedi Oetomo, Kebangsaan,
Dimana, mulai tumbuh kesadaran Pasca Kemerdekaan, Mempertahankan
Bergerak membangun rasa kemerdekaan melalui berbagai cara, baik
sebagai bangsa
kebangsaan dan mencita-citakan perjuangan fisik maupun diplomatis
indonesia merdeka
Dari alur waktu diatas, tampak bahwa proses perjuangan untuk menjaga eksistensi negara-bangsa,
mencapai tujuan nasional sesuai cita-cita para pendiri negara-bangsa belumlah selesai. Oleh karena itu,
diperlukan adanya proses pendidikan dan pembelajaran bagi warga negara yang dapat memelihara
semangat perjuangan kemerdekaan, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air.

Sumber Sosiologis

PKn pada saat awal kemerdekaan lebih banyak dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh
para pemimpin negarabangsa. Hingga terbitnya buku Civics pertama di Indonesia yang berjudul Manusia
dan Masjarakat Baru Indonesia (Civics). Lalu setelah keluarnya dekrit Presiden, dilakukan pembaharuan
Pendidikan nasional. Sehingga Secara sosiologis, PKn Indonesia sudah sewajarnya mengalami
perubahan untuk mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat.
Sumber Politik

Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah dapat digali dari
dokumen kurikulum sebagaimana yang dapat diidentifikasi berikut,

1 Masa Orde Lama(1957-an)

Pada masa Orde Lama. Mata pelajaran PKn (1968) membahas cara pemerolehan dan kehilangan
kewarganegaraan, sedangkan dalam Civics (1961) lebih banyak membahas tentang sejarah untuk "nation
and character building” bangsa Indonesia.

2 Masa Orde Baru (1968)


Pada masa pemerintahan Orde Baru, Nama mata pelajaran berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila
(PMP) yang berdiri sendiri (tanpa korelasi). Tujuan PMP ialah untuk membentuk manusia Pancasilais.
P4 merupakan sumber dan tempat berpijak, baik isi maupun cara evaluasi mata pelajaran PMP melalui
realisasi kurikulum 1975.
3 Sekarang
Sesuai dengan perkembangan iptek dan tuntutan serta kebutuhan masyarakat, kurikulum sekolah
mengalami perubahan menjadi Kurikulum 1994.Lalu mengalami perubahan nama mata pelajaran
menjadi PKn (2006). Hingga akhirnya menjadi mata pelajaran PPKn (2013)

Berdasarkan pemaparan diatas, Secara politis PKn Indonesia akan terus mengalami perubahan sejalan
dengan perubahan sistem ketatanegaraan dan pemerintahan, terutama perubahan konstitusi.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pendidikan Kewarganegaraan

Perkembangan masyarakat, dan Era globalisasi yang berkembang cepat dalam bidang teknologi
informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku warga
negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif
dan negatif.

Oleh karena itu, PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif Era
globalisasi untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensi terhadap
perilaku warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu, kurikulum PKn termasuk materi,
metode, dan sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan Masyarakat, dan
IPTEK.
Esensi dan Urgensi Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Masa Depan

Ditandai dengan Peringatan 100 tahun Indonesia, negara perlu mempersiapkan Bonus demografi
yang merupakan suatu peluang yang harus ditangkap dan dipersiapkan untuk mewujudkann
Indonesia yang mampu berproduksi dengan optimal. Cara yang paling strategis untuk menghadapi
hal itu ialah dengan melalui Pendidikan, termasuk Pendidikan kewarganegaraan.

Urgensi tercipta melalui kekhawatiran negara terkait “Apakah Indonesia akan berjaya menjadi negara
yang adil dan makmur di masa depan? Apakah Indonesia akan menjadi bangsa yang bermartabat dan
dihormati oleh bangsa lain? ”

Nasib dari bangsa Indonesia tergantung dari kemampuan bangsa ini sendiri. Oleh karena itu
Pendidikan dan Pendidikan Kewarganegaraaan memiliki peran yang sangat penting didalamnya.
KESIMPULAN
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap
generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan
agar mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan
cerdas (smart and good citizen).

Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam sistem


ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Masa depan
PKn sangat ditentukan oleh eksistensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia. PKn akan sangat
dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai