PENDAHULUAN
Bullying merupakan salah satu kasus yang sering terjadi pada remaja
sekolah yang dilakukan atas nama senioritas. Namun, kasus ini masih kurang
mendapat perhatian karena sering kali dianggap sebagai hal yang biasa terjadi di
sekolah. Salah satu kasusnya yaitu dalam hal persaingan meraih nilai tertinggi di
sekolah merupakan hal yang lumrah, dikarenakan setiap orang ingin menunjukkan
bahwa dirinya merupakan yang terbaik dibandingkan lainnya. Tak jarang siswa
yang mendapat nilai terbaik malah dikucilkan oleh teman sekelasnya. Hal itu
secara tidak langsung termasuk tindakan bullying.
1
dari itu, saya tertarik untuk menjadikan bullying sebagai tema penelitian saya
dengan judul “Pengaruh Bullying Bagi Perkembangan Prestasi Siswa di Sekolah”
2
1.4. Kontribusi Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pelaku bullying yang biasa disebut bully bisa berupa seseorang atau bisa
juga sekelompok orang. Pelaku bullying umumnya mempersepsikan dirinya
memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap korbannya.
Korbannya juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya
dan selalu merasa terancam oleh bully (Djuwita, 2005). Kaltiala Heino (1999) dan
olweus (1993) (dalam Boyle, 2005) menyebutkan dampak negatif yang diterima
pelaku bullying yaitu akan sering terlibat dalam kenakalan remaja,
4
penyalahgunaan alkohol dan zat terlarang lainnya, melakukan kekerasan dimasa
dewasa dan bisa mejadi pelaku kriminal. Pelaku mungkin lebih terlibat
vandalisme, membolos, serta meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak dan
remaja akan terlibat dalam perilaku anti sosial di masa dewasa (Olweus, 1993).
Hasil survei yang dilakukan oleh yayasan Simai Jiwa Amini (Sejiwa,
2008) dalam workshop anti bullying yang dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta
mengemukakan 94,9% peserta menyatakan bullying memang terjadi di Indonesia.
Perilaku bullying di sekolah dapat menghambat kemajuan siswa untuk mengikuti
pembelajaran yang kondusif dan berpengaruh terhadap kemampuan akademis dan
sosial siswa. Secara psikologis, perilaku bullying dapat menimbulkan gejala
psikosomatis, yaitu korban merasa rendah diri, kurang rasa percaya diri, tidak
berharga, merasa takut, kesepian dan memiliki resiko depresi yang lebih besar.
Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting untuk dicapai oleh
siswa dalam suatu pembelajaran, prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan
dalam suatu peroses belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor. Siswa
diharapkan untuk mencapai suatu prestasi belajar yang baik sebagai bukti dari
suatu keberhasilan belajar. Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa mampu
mencapai suatu prestasi belajar yang baik karena terdapat banyak kendala yang
dihadapi oleh siswa (Dwipayanti dan Indrawati, 2014).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh keluaran atau hasil yang
jelas dan komprehensif mengenai pengaruh bullying bagi perkembangan prestasi
siswa SMA Negeri 1 Ciamis. Nantinya, hasil penelitian ini bisa dijadikan
pedoman agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan tindakan bullying siswa
SMA Negeri 1 Ciamis.
6
BAB IV
7
7. Jumlah Rp 3.150.000,00
8
DAFTAR PUSTAKA
Olweus, Dan. (1993). Bullying at school : what we know and what we can do.
Cornwall : Blackwell Publishing.
Wicaksana, Inu, (2008). Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Jakarta : Kansius.