Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga atau sarana dalam melaksaakan pelayanan


belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan formal, sekolah
memliki tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pendidikan siswa.

Dalam kehidupan bersosialisasi siswa di sekolah, pertemanan sangatlah


diperlukan. Namun, ada juga sebagian siswa yang menganggap pertemanan itu
tidaklah terlalu diperlukan bagi siswa penyendiri. Mereka bahkan menjahinya
karena memiliki berbagai macam anggapan, salah satunya yaitu pertemanan dapat
mengganggu aktivitas keseharian mereka. Siswa penyerdiri tersebut atau biasa
dikenal dengan istilah siswa introvert biasanya dikucilkan oleh sebagian
kelompok siswa atau bahkan teman sekelasnya. Mereka juga bahkan
mengintimidasi dan menindas siswa introvert tersebut menggunakan kekerasan,
ancaman, atau paksaan. Hal tersebut biasanya dikenal dengan istilah bullying.

Bullying merupakan salah satu kasus yang sering terjadi pada remaja
sekolah yang dilakukan atas nama senioritas. Namun, kasus ini masih kurang
mendapat perhatian karena sering kali dianggap sebagai hal yang biasa terjadi di
sekolah. Salah satu kasusnya yaitu dalam hal persaingan meraih nilai tertinggi di
sekolah merupakan hal yang lumrah, dikarenakan setiap orang ingin menunjukkan
bahwa dirinya merupakan yang terbaik dibandingkan lainnya. Tak jarang siswa
yang mendapat nilai terbaik malah dikucilkan oleh teman sekelasnya. Hal itu
secara tidak langsung termasuk tindakan bullying.

Bullying sangatlah berbahaya karena dapat merugikan korbannya. Adapun


contohnya yaitu mengakibatkan malas belajar, trauma untuk pergi ke sekolah,
takut untuk berinteraksi, dan bahkan bunuh diri. Oleh karena itu, masalah bullying
yang marak terjadi sekarang ini seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Maka

1
dari itu, saya tertarik untuk menjadikan bullying sebagai tema penelitian saya
dengan judul “Pengaruh Bullying Bagi Perkembangan Prestasi Siswa di Sekolah”

1.2. Perumusan Masalah

Masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat dirumuskan


sebagai berikut :

1. Apa saja bentuk bentuk-bentuk perilaku bullying siswa yang terjadi di


SMA Negeri 1 Ciamis ?
2. Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku
bullying di SMA Negeri 1 Ciamis ?
3. Bagaimana peran pelaku, korban, dan saksi dalam peritiwa bullying di
SMA Negeri 1 Ciamis ?
4. Bagaimana dampak bullying pada siswa terutama dalam hal
perkembangan prestasinya ?
5. Bagaimana cara mencegah dan mengatasi bullying di SMA Negeri 1
Ciamis ?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskanlah tujuan penellitian


sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bullying yang terjadi di SMA Negeri


1 Ciamis.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku bullying
di SMA Negeri 1 Ciamis.
3. Untuk mengetahui peran pelaku, korban, dan saksi dalam peristiwa
bullying di SMA Negeri 1 Ciamis.
4. Untuk mengetahui dampak bullying pada siswa terutama dalam hal
perkembangan prestasinya.
5. Untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi bullying di SMA
Negeri 1 Ciamis.

2
1.4. Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi siswa


SMA Negeri 1 Ciamis dalam menambah pengetahuan mengenai bentuk-bentuk
bullying, faktor penyebab bullying, peran orang-orang yang terlibat bullying, dan
dampak bullying dalam perkembangan prestasi belajar. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat mengatasi dan bahkan mencegah terjadinya bullying, sehingga
dapat mengurangi bahkan juga menghilangkan bullying di SMA Negeri 1 Ciamis
untuk selama-lamanya.

1.5. Definisi Operasional

Bullying adalah perilaku agresif yang mengintimidasi dari individu


maupun kelompok terhadap individu. Perilaku agresif yang dimaksud yaitu
tindakan untuk menyakiti atau mengontrol dengan cara kekerasan baik dalam
bentuk fisik seperti memukul, mendorong dan sebagainya ataupun dalam bentuk
verbal seperti menghina, membentak dan menggunakan kata-kata kasar.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bulying adalah tindakan kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang


yang dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap seseorang yang tidak mampu
mempertahankan dirinya dalam situasi disaat ada hasrat untuk melukai atau
menyakiti orang itu atau membuat dia tertekan (Wicaksana, 2008). Bullying juga
didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan sengaja dan terjadi
berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah
dihina, dan tidak bisa membela diri (Sejiwa, 2008).

Bullying dapat dibagi menjadi beberapa bentuk tindakan yaitu, teasing


(sindiran), exclusion (pengeluaran), physical (fisik), dan harassement (gangguan).
Contoh dari teasing (sindiran) yaitu mengejek, menghina, melecehkan, meneriaki,
dan mengganggu korban melalui alat komunikasi. Exclusion (pengeluaran)
berkaitan dengan mengucilkan korban secara sosial seperti mengeluarkan korban
dari grup teman sebaya, dan tidak mengikutsertakan korban dalam percakapan
maupun permainan. Contoh dari phsycal (fisik) seperti memukul, menendang,
menjambak, mendorong, mengganggu, dan merusak barang milik korban.
Harassement (gangguan) berkaitan dengan pernyataan yang bersifat mengganggu
dan menyerang tentang masalah seksual, jenis kelamin, ras, agama,dan
kebangsaan (Field,2007). Maka dari itu, bullying tidak hanya sebatas kekerasan
fisik yang kita lihat, tetapi juga termasuk kekerasan verbal seperti mengolok-olok
dan memberi julukan yang tidak sepantasnya kepada orang lain.

Pelaku bullying yang biasa disebut bully bisa berupa seseorang atau bisa
juga sekelompok orang. Pelaku bullying umumnya mempersepsikan dirinya
memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap korbannya.
Korbannya juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya
dan selalu merasa terancam oleh bully (Djuwita, 2005). Kaltiala Heino (1999) dan
olweus (1993) (dalam Boyle, 2005) menyebutkan dampak negatif yang diterima
pelaku bullying yaitu akan sering terlibat dalam kenakalan remaja,

4
penyalahgunaan alkohol dan zat terlarang lainnya, melakukan kekerasan dimasa
dewasa dan bisa mejadi pelaku kriminal. Pelaku mungkin lebih terlibat
vandalisme, membolos, serta meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak dan
remaja akan terlibat dalam perilaku anti sosial di masa dewasa (Olweus, 1993).

Kasus bullying di Indonesia sering kali terjadi di intitusi pendidikan. Hal


ini dibuktikan dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, tahun 2011
menjadi tahun dengan tingkat bullying tertinggi di lingkungan sekolah yaitu
sebanyak 339 kasus kekerasan dan 82 diantaranya meninggal dunia.

Hasil survei yang dilakukan oleh yayasan Simai Jiwa Amini (Sejiwa,
2008) dalam workshop anti bullying yang dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta
mengemukakan 94,9% peserta menyatakan bullying memang terjadi di Indonesia.
Perilaku bullying di sekolah dapat menghambat kemajuan siswa untuk mengikuti
pembelajaran yang kondusif dan berpengaruh terhadap kemampuan akademis dan
sosial siswa. Secara psikologis, perilaku bullying dapat menimbulkan gejala
psikosomatis, yaitu korban merasa rendah diri, kurang rasa percaya diri, tidak
berharga, merasa takut, kesepian dan memiliki resiko depresi yang lebih besar.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Indonesia, didapatkan


kesimpulan bahwa perilaku bullying di sekolah diduga berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa di sekolah karena perilaku bullying menghambat kemajuan
siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting untuk dicapai oleh
siswa dalam suatu pembelajaran, prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan
dalam suatu peroses belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor. Siswa
diharapkan untuk mencapai suatu prestasi belajar yang baik sebagai bukti dari
suatu keberhasilan belajar. Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa mampu
mencapai suatu prestasi belajar yang baik karena terdapat banyak kendala yang
dihadapi oleh siswa (Dwipayanti dan Indrawati, 2014).

5
BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk


mendeskripsikan pengaruh bullying bagi perkembangan prestasi siswa SMA
Negeri 1 Ciamis. Siswa yang dimaksud yaitu pelaku dan korban.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket (kuisioner) dan


wawancara. Teknik angket (kuisioner) bertujuan untuk mengumpulkan data secara
formal dan dikarenakan tidak ada kontak secara langsung dengan siswa maka
akan membuat siswa tersebut menulis jawabanangket dengan lebih tenang dan
nyaman. Sedangkan, teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data
secara akurat. Hal itu dikarenakan jika ada debagian siswa yang sulit untuk
menuangkan isi pikiran ke dalam sebuah tulisan maka, teknik ini sangat tepat
untuk mengumpulkan data secara akurat.

Analisis data dilakukan terhadap pengaruh bullying bagi perkembangan


prestasi siswa, baik itu korban maupun pelaku yang meliputi perbedaan psikologis
yang dirasakan setelah adanya tindakan bullying terhadap kegiatan
pembelajarannya dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan bullying dan
dampak yang ditimbulkan secara langsung akibat adanya tindakkan bullying.

Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh keluaran atau hasil yang
jelas dan komprehensif mengenai pengaruh bullying bagi perkembangan prestasi
siswa SMA Negeri 1 Ciamis. Nantinya, hasil penelitian ini bisa dijadikan
pedoman agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan tindakan bullying siswa
SMA Negeri 1 Ciamis.

6
BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN DAN RENCANA ANGGARAN

4.1. Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut :

No Nama Kegiatan Bulan


.
1. Persiapan : Penyusunan proposal, penyusunan 30 Januari ~
instrumen, dan studi dokumentasi 11 Februari 2020
2. Seminar proposal 1 Februari 2020
3. Pelaksanaan penelitian 8~15 Februari 2020
4. Analisis data 22 Februari 2020
5. Penyusunan laporan 25 Februari 2020
6. Seminar hasil penelitian dan penyerahan 1 Maret 2020

4.2. Rencana Anggaran

Kebutuhan anggaran penelitian ini direncanakan sebagai berikut :

No. Uraian Kegiatan Satuan biaya Jumlah Biaya


1. Persiapan:
a. Penyusunan 1 x Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
proposal
b. Penyusunan 1 x Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
instrumen penelitian
2. Kegiatan operasional :
a. Angket (kuisioner) 100 x Rp 10.000,00 Rp 1.00.000,00
b. Wawancara 100 x Rp 10.000,00 Rp 1.00.000,00
c. Analisis data 1 x Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
3. Bahan dan alat :
a. Kertas HVS 1 rim x Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
b. Tinta Printer 2 buah x Rp 100.000,00 Rp 200.000,00
4. Penyusunan laporan 1 x Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
5. Seminar hasil penelitian 1 x Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
6. Penggandaan laporan 10 eks x Rp 20.000,00 Rp 200.000,00

7
7. Jumlah Rp 3.150.000,00

8
DAFTAR PUSTAKA

Djuwita, R. (2006). Kekerasan Tersembunyi di sekolah :Aspek-aspek Psikososial


dari Bullying. Workshop Bullying : Masalah Tersembunyi dalam Dunia
Pendidikan di Indonesia. IDAI, (online). http://www.idai.or.id, diakses 3
Februari 2020.

Dwipayanti, I.A.S dan Indrawati, R. (2014). Hubungan Tindakan Kenakalan


dengan Prestasi Belajar Anak Pada Tingkat Sekolah Dasar. Diunduh
www.jurnalpsikologiudayana.co.id, diakses tanggal 3 Februari 2020.

Field, E.M. (2007). Bully Blocking. Sydney : Finch.

Kaltiala-Heina, R., Rimpela, M., Marttunen, M., Rimpela, A., Rantanen, P.


(1999).
Bullying, depression, and suicidal ideation in finnish adolescents : school
survey. BMJ, 319(7206),348-351.

Olweus, Dan. (1993). Bullying at school : what we know and what we can do.
Cornwall : Blackwell Publishing.

Sejiwa. (2008). Bullying : Mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar


anak. Jakarta : PT Gransindo.

Wicaksana, Inu, (2008). Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Jakarta : Kansius.

Anda mungkin juga menyukai