Anda di halaman 1dari 15

STOP BULLYING DI

LINGKUNGAN SEKOLAH!!!!

By : Yoanna Febrianita Ruslim, S. Kep., M.Psi


Apa Sih Artinya Perilaku Bullying Itu?
a. Bullying adalah hasrat untuk menyakiti, mengancam,
dan menindas sehingga membuat perasaan orang lain
tidak nyaman. hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi dan
menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan
secara langsung oleh seorang atau kelompok yang lebih
kuat, tidak bertangung jawab, biasanya berulang-ulang,
dan dilakukan dengan perasaan senang.
• School Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang
oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa-
siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut, yaitu
dengan menciptakan suasana yang tidak menyenangkan bagi korban,
bahkan dilakukan dengan tidak beralasan dan bertujuan untuk menyakiti
orang lain, dan hal lain adalah bentuk agresi yang paling umum di sekolah
dan pada umumnya membuat korban merasa tertekan
Contoh Kasus School Bullying
yang terjadi di Indonesia
1. Sukabumi, Jawa Barat
SR (8), seorang siswa kelas II SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan
Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meregang nyawa, pada Selasa 8 Agustus
2017 silam. SR tewas diduga setelah berkelahi dengan rekan di sekolahnya.
2. Jakarta Pusat
Kasus perundungan yang melibatkan sejumlah anak SMP yang diduga terjadi di Thamrin
City, Jakarta Pusat, pada Juli 2017 lalu. Sekelompok pelajar tersebut menganiaya seorang
pelajar perempuan lain sekolah hingga mengalami luka parah. 
3. Malang, Jawa Timur
Pada bln Mei 2010, Jari siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 16 Kota Malang,
Jawa Timur, berinisial MS harus diamputasi. Jari tengah MS terluka serius dan harus 
diamputasi karena diduga dirundung atau di-bully oleh teman sekolahnya.
4. Purwerejo, Jawa Tengah
Bln februari 2020 Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Butuh,
Purworejo berinisial CA (16) menjadi korban perundungan. CA ditendang dan dipukuli oleh
tiga siswa di SMP yang sama.
Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan pernah
mengalami perundungan, setidaknya beberapa kali dalam
sebulan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia
ini berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 23
persen.

Pada saat yang sama, 80 persen siswa Indonesia mengaku


perlu membantu anak-anak yang mengalami perundungan.
Sementara sebanyak 17 persen siswa mengaku kesepian.

Laporan juga mencatat, sebanyak 21 persen siswa Indonesia


pernah bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan datang
terlambat ke sekolah.
Penyebab Terjadinya
Kasus Bullying
Menurut sebuah riset, penyebab bullying dapat berasal dari korban
maupun si pelaku bully itu sendiri.
Adapun penyebab bullying yang berasal dari si korban, di antaranya:
1. Penampilan fisik yang dianggap berbeda atau ketinggalan zaman
bila dibandingkan dengan orang-orang lain pada umumnya.
2. Berasal dari ras berbeda yang dianggap sebagai minoritas.
3. Kecenderungan orientasi seksual yang berbeda memasuki usia
remaja, misalnya gay, lesbian, transgender, dan sebagainya.
4. Ketika dianggap lemah dan tidak mampu melawan orang-orang
di sekitarnya.
5. Terlihat tidak mudah bergaul (kurang pergaulan) dan memiliki
sedikit teman.
Sementara itu, faktor penyebab bully dari sisi pelaku bullying itu
sendiri, antara lain:
1. Pelaku bully memiliki masalah pribadi hingga membuatnya tidak
berdaya dengan kehidupannya sendiri.
2. Si pelaku adalah korban bully di lingkungan keluarga. Ia
kemudian membalasnya dengan cara mem-bully orang lain yang
lebih lemah darinya.
3. Rasa iri si pelaku kepada korban karena ia tidak memiliki
keistimewaan yang sama dengan orang tersebut.
4. Tak jarang, pelaku sengaja melakukan penindasan ke orang lain
hanya untuk mencari perhatian.
5. Kesulitan mengendalikan emosi ketika marah dan frustasi,
sehingga dilampiaskan dengan tindakan intimidasi ke orang lain.
6. Merasa bahwa bullying menguntungkan
7. Kurangnya empati
Jenis – jenis Perilaku Bullying
1. Bullying fisik
Physical bullying adalah tindakan penindasan yang berkaitan dengan fisik. Tindakan ini
dapat memberikan efek jangka pendek dan panjang. Perbuatan yang termasuk
tindakan bully fisik seperti:
• Memukul
• Menendang
• Mendorong
• Mencubit
• Menyandung
• Merusak properti
2. Bullying verbal
Verbal bullying adalah perilaku bully yang dilakukan melalui verbal. Umumnya jenis ini
tidak berbahaya pada awalnya, tapi jika terus berlanjut dapat memengaruhi korban.
Beberapa contohnya seperti:
• Memanggil nama dengan sebutan tidak pantas
• Menghina
• Mengejek
• Ucapan homophobia atau rasis
• Pelecehan verbal
3. Bullying sosial
Social bullying adalah jenis yang sering kali terselubung. Tindakan ini bisa
dilakukan pelaku tanpa harus terlihat oleh korban. Contoh
tindakannya seperti:
• Menyebarkan gosip atau rumor yang tidak benar
• Melempar lelucon jahat yang melakukan
• Mengajak orang lain untuk mengucilkan seseorang
• Memberikan ekspresi atau gestur tubuh yang mengancam atau menghina
• Meniru dengan tujuan untuk menghina atau meremehkan
4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah segala jenis penindasan yang terjadi di dunia maya dan
perilakunya seperti:
• Mengiring email atau pesan tertulis, gambar,dan video yang menyakitkan
• Mengucilkan seseorang secara online
• Menyebarkan gossip dan rumor buruk di dunia maya
• Meniru orang lain atau menggunakan akun orang lain tanpa izin.
Dampak atau Efek Samping Tindakan Bullying
Beberapa dampak jangka panjang maupun pendek akibat
bullying, meliputi:
1. Rasa takut, stres, cemas, hingga depresi berlebihan oleh si
korban.
2. Timbul keinginan untuk bunuh diri atau melukai diri
sendiri.
3. Kesulitan tidur, nafsu makan menurun, suasana hati tidak
stabil, dan tidak berdaya.
4. Rendahnya rasa percaya diri.
5. Merasa kesepian dan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.
6. Korban bullying cenderung sulit terbuka apalagi percaya
pada orang lain.
Cara Pencegahan atau Mengatasi Bullying
• Berusaha tetap bersikap tenang. Ambil nafas dalam-dalam sekitar satu menit,
lalu hembuskan perlahan keluar.
• Sebisa mungkin tidak menunjukkan amarah atau sedih di depan pelaku
bullying.
• Berdiri tegak, angkat kepala, dan pandang si pelaku bullying dengan tegas.
Hadapi dan tidak perlu takut.
• Jika pelaku memintamu untuk melakukan perilaku yang merugikan, tolak hal
itu dengan sopan dan tegas.
• Langsung menghindar bila ada kemungkinan kamu dalam bahaya.
• Jika sulit menghadapi si pelaku bullying secara sendirian, cobalah cari bantuan
dari orang di sekitar.
• Blokir semua akun media sosial si pelaku bully. Ini terjadi bila kamu
mengalami cyber-bullying di internet.
• Simpan perilaku bullying dari si pelaku sebagai barang bukti untuk dilaporkan
pada pihak-pihak berwenang.
• Bantu teman yang menjadi korban. Jika menyaksikan perilaku bully, jangan
diam saja dan cobalah untuk memberi dukungan pada korban.

Anda mungkin juga menyukai