PENDAHULUAN
A. Latar belakang
setiap tahunya di dunia hamper 800.000 orang meninggal karena bunuh diri, berarti satu
orang setiap 40 detik.Di Indonesia prevalensi tingkat kematian bunuh diri yaitu 3.4 per
100.000 populasi, dengan rata-rata regional sebesar 13.2, per tahun 2016. Bunuh diri
merupakan penyebab kematian terbesar nomor dua pada anak berusia 15-29 tahun. Untuk
setiap kasus bunuh diri,diperkirakan 100-200 remaja melakukan upaya bunuh diri. Ini
berarti bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius yang
dikhuatiri mengalami kesehatan mental. Menurut Wan Azizah (selaku timbalan perdana
Skizofrenia dan kecenderungan untuk membunuh diri.Kadar bunuh diri di Negara maju
seperti China dan Amerika Serikat juga adalah sangat tinggi.Negara China
merekomondasikan jumlah rakyat paling ramai yang membunuh diri.pertumbugan
jumlah ini adalah melebihi sepuluh kali ganda kadar bunuh diri tahunan di Amerika
serikat.Antara faktor yang menyumbang kepada peningkatan kadar bunuh diri di China
adalah disebabkan oleh tekanan persekitaran keluarga dan masalah kemurungan .Amerika
serikat pula mencatatkan kadar bunuh diri yang tertinggi dalam tempoh 30 tahun. Negara
yang memiliki jumlah penduduk seramai 332 juta orang tersebut telah merekodkan
bahwa kejadian bunuh diri sering berlaku dalam kalangan wanita, ( New york
Times,2016).Bagi analisis data persekutuan, mendapati kadar bunuh diri bagi golongan
wanita pertengahan yang berumur antara 45 hingga 64 tahun meningkat sebnayak 63%
dan lelaki sebanyak43% pada usia 45 hingga 64 tahun (Irna, 2016). Kadar peningkatan
purata adalah sebanyak 24% daripada tahun 1999 dan meningkat dengan 42,773 gejala
bunuh diri pada tahun 2014Faktor utama gejala ini adalah perubahan
Masa remaja merupakan periode dimana individu melakukan transisi dari masa
anak-anak menuju dewasa. Yang berlangsung antara usia 13 dan 20 tahun. Remaja
mengalami tahap transisi perkembangan fisik dan mental yang melibatkan perubahan
biologis (yaitu pubertas),sosial dan psikologis penyesuaian dan adaptasi diperlukan untuk
mengatasi perubahan-perubahan ini dan agar dapat membangun identitas yang matang.
Pada fase ini, remaja menginvestigasi dan mengidentifikasi identitas diri dan menetapkan
masa depan yang akan diraih, dan remaja mencari cara untuk mengekpersikan dirinya
secara efektif. Namun jika sosial, ia akan mengalami kebingungan peran. Peran dan
dampak dari konteks sosial tertentu seperti teman sebayanya, sekolah dan keluarga
Studi menemukan bahwa rasa erat akan mendorong eksplorasi dan pengembangan
Kedekatan yang erat dapat berfungsi sebagai sisitem penyangga pada tahap
perkembangan dari banyaknya tekanan internal dan eksternal. Kedekatan yang tida erat
anak merasa dia tidak erat semakin rentan dia berpotensi untuk mengalami masalah
emosi.1
untuk bunuh diri. Remaja diharapkan mendapatkan manfaat dari peningkatan rasa
percaya diri. Namun, ketika ide bunuh diri sering terjadi,hal itu kemungkinan terjadi
sebagai respons otomatis terhadap pengalaman sulit yang dialami oleh individu.Oleh
karena itu hubungan langsung antara kepercayaan diri emosi dan ide bunuh diri lebih
mudah diidentifikasi pada masa remaja, ketika individu sering mengembangkan ide
bunuh diri untuk pertama kalinya. Uraian tersebut membuat penulis tertarik untuk
meneliti tentang hubungan antara kepercayaan diri, kedekatan orangtua,dengan ide bunuh
Asia Tenggara menyumbang 39 persen dari seluruh kasus bunuh diri di dunia.
Rata-rata statistk menunjukan,dalam sehari setidaknya ada dua atau tiga orang yang
melakukan bunuh diri di Indonesia. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) ada 812
kasus bunuh diri di seluruh Indonesia pada tahun 2015.Angka tersebut adalah angka yang
tercatat di kepolisian. Berdasarkan data perkiraan WHO, angaka kematian akibat buuh
diri di Indonesia pada 2012 adalah 10.000 jiwa. Angka tersebut meningkat akibat
dibanding jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia pada 2010 yang hanya
yang pernah mencoba bunuh diri pada tahun 2006. Jikia dirata-ratakan, setiap harinya ada
sekitar 274 orang di ibu kota yang mencoba untuk bunuh diri pada tahun itu.3
antara ide bunuh diri dengan prilaku bunuh diri yang berhasil. Dengan kata lain, ide
bunuh diri merupakan hal yang mengawali terjadinya prilaku bunuh diri. Ide bunuh diri
merupakan bagian dari prilaku bunuh diri dimana ada tiga kategori prilaku bunuh diri
yakni bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan ide bunuh diriide bunuh diri mengacu pada
pemikiran, pertimbangkan dan perencanaan bunuh diri. Ide bunuh diri dapat didefinisikan
sebagai pikiran atau keinginan untuk mati atau bunuh diri. Ide bunuh diri secara logis
muncul lebih dulu daripada percobaan bunuh diri atau selesai bunuh diri. menyatakan
bahwa perasaan lelah akan kehidupan, keinginan mati, dan pikiran untuk bunuh diri
Beck et al (1979) mengatakan bahwa menurutnya dirasa lebih tepat untuk fokus
pada intensitas, penyebaran, dan karakteristik dari ide bunuh diri dibandingkan dengan
ide bunuh diri itu sendiri. Sehingga dapat mengantisipasi ide bunuh diri sebagai hal yang
dapat memprediksi prilaku bunuh diri di kemudian hari. Individu dengan ide bunuh diri
adalah individu yang saat ini memiliki rencana dan kegiatan bunuh diri,tetapi dalam
jaringan dukungan dukungan sosial pada kesehatan jiwa yang berperan menjadi moderator
atau prediktor dari prilaku bunuh diri . prilaku bunuh diri pada remaja depresi menyatakan
bahwa hubungan remaja yang kurang baik dengan salah satu orang tua atau dengan kedua
orang tua dapat meningkatkan resiko bunuh diri ,baik pada remaja depresi maupun
tidak.Dukungan sosial yang dapat mempengaruhi kemunculan ide bunuh diri adalah
kurangnya dukungan keluarga, teman dan significant others. Oleh karna itu, berdasarkan
uraian diatas penelitian mengenai dukungan sosial terhadap ide bunuh diri remaja sangat
penting untuk dilakukan. Artikel ini akan menggunakan penelitian literature sebagai
B. Rumusan masalah
berikut:Hubungan dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada remaja di SMK PGRI 4
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada remaja di
2. Tujuan Khusus
2022
D. Manfaat penelitian
Pengembangan ilmu pengetahuan antara lain untuk mengetahui hubungan sosial dengan
2.Bagi pengguna
a.Bagi peneliti
2) Menambah wawasan tentang kesehatan mental pada remaja kususnya tentang ide
bunuh diri
c. Bagi mahasiswa
1) Dapat menjadi masukan pada pembaca tentang hubungan sosial dengan ide
bunuh diri.
Responden pada peneliti ini adalah siswa SMK PGRI 4 di kab.Bogor tahun 2022
F. Keaslian Penelitian
o n penelitian
berpengaruh
secara signifikan
dan menunjukan
arah negatif
terhadap ide
bunuh
diri.Artinya
semakin tinggi
belonging pada
individu maka
ide bunuh
dirinya semakin
rendah dan
begitupun
sebaliknya
semakin rendah
belonging
semakin tinggi
ide bunuh
dirinya.
Adult Suicidal
Ideation
Questinonaire
bahasa Melayu
soal selidik
berkenaan idea
pemikiran ke arah
bunuh diri di
kalangan individu
yang mengandungi
25 item.
Jakarta. rendah.
Sementara itu,
tingkat remaja
sekolah
menengah atas
yang mengikuti
penelitian ini
yang memiliki
tergolong besar
jika
dibandingkan
dengan jumlah
ide bunuh diri
pada remaja di
dunia dan
Indonesia
Perbedaan penelitian dari khasna khoirulnisa pada tahun (2018) perbedaan terletak pada
terletak pada tahun (2020) perbedaan terletak pada objek dan lokasi penelitian. Dimna
berada di Malaysia.
Perbedaan penelitian khanza salsabiela ice yulian wardani terleta pada tahun (2019)
perbedaan terletak pada objek dan lokasi penelitian. Diman dalam penelitian khanza
salsabiela ice yulian wardani berada di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Salsabiela K, Wardani IY. Hubungan kepercayaan diri remaja dan kedekatan orangtua
2. Sofiah N, Malek AA, Raop NA, et al. Peranan Kesihatan Mental sebagai Moderator
terhadap Kecenderungan Bunuh Diri. J Sains Sos Malaysian J Soc Sci 2020; 5: 87–99.
3. Khairunnisa K. Pengaruh Dukungan Sosial Dan Hopelessness Terhadap Ide Bunuh Diri.