Anda di halaman 1dari 4

Di Bina Oleh: Dosen Dr. Dewi Ilma, S.Psi, M.

Psi
Oleh:
Dewi Nurlaili Huriono Putri
(20231770087)

Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesehatan Mental: Kasus Bunuh


Diri di Indonesia

Pendahuluan
Kesehatan mental merupakan suatu keadaan dimana individu menikmati kebahagiaan
yang dinyatakan dalam kemampuan menyadari potensi diri, kemampuan mengatasi tekanan
hidup normal dalam berbagai situasi kehidupan, kemampuan bekerja secara efektif dan
produktif serta kemampuan memberikan kontribusi.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa kehidupan yang berdampak besar pada
kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa ini mungkin termasuk kekerasan
dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, atau stres berat yang berkepanjangan.
Apabila kesehatan mental terganggu maka timbul gangguan mental atau penyakit
mental. Pengaruh gangguan mental dapat mengubah cara seseorang menangani stres,
berhubungan dengan orang lain, menentukan pilihan, dan membangkitkan keinginan untuk
menyakiti diri sendiri. Pengaruh-pengaruh tersebut saling berinteraksi secara terus menerus
sehingga kesehatan mental seseorang merupakan keadaan yang dinamis atau selalu berubah
karena dipengaruhi juga oleh lingkungan, pengalaman seseorang terhadap permasalahan,
coping mechanism dan dukungan sosial (Handono et al., 2013).
Dukungan sosial adalah ketersediaan orang atau kelompok lain memberikan perasaan
nyaman, perhatian dan penghargaan atau memberikan dukungan kepada individu. Dukungan
ini datang dari berbagai sumber yaitu pasangan, keluarga, sahabat, tetangga, dll. (Sari dkk.,
2016). Menurut Harandi dkk. (2017), juga mengemukakan bahwa dukungan sosial
merupakan faktor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Dukungan sosial memberikan manfaat fisik dan psikologis bagi seseorang yang
memungkinkan mereka mengatasi stres sehari-hari. Menurut Hsieh&Tsai (2019),
menegaskan bahwa faktor internal (harga diri dan penerimaan diri) dan eksternal (dukungan
sosial) dapat membantu seseorang berkompromi dengan tekanan hidup. Hal ini menunjukkan
bahwa dukungan sosial merupakan faktor penting dalam menyeimbangkan dampak negatif
stres dalam kehidupan, baik fisik maupun psikologis.

Pembahasan
Berdasarkan data Pusat Penerangan Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian
Republik Indonesia (Polri), terdapat 971 kasus bunuh diri di Indonesia antara Januari hingga
18 Oktober 2023. Jumlah tersebut melampaui jumlah kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022
yang mencapai 900 kasus.
Tergantung pada lokasi pelaporan, kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia terdeteksi
di Jawa Tengah, yakni sebanyak 356 kasus.
Selengkapnya, berikut daftar 10 provinsi dengan laporan kasus bunuh diri terbanyak di
Indonesia periode 18 Januari hingga 18 Oktober 2023 pukul 09:08 WIB:
Jawa Tengah: 356 kasus
Jawa Timur: 184 kasus
Bali: 94 kasus
Jawa Barat: 60 kasus
D.I Yogyakarta: 48 kasus
Sumatera Utara: 41 kasus
Lampung: 27 kasus
Sumatera Barat: 26 kasus
Bengkulu: 22 kasus
Sulawesi Utara:18 Kasus
Polri juga mencatat kasus bunuh diri. Kasus terbanyak ditemukan di rumah atau
koloni yaitu 741 kasus, kemudian di perkebunan 104 kasus, dan di sawah 18 kasus. Kasus
terbanyak terjadi pada pagi hingga siang hari, yaitu pukul 05.00 hingga 07.59 (246 kasus) dan
pukul 08.00 hingga 11.59 (212 kasus).
Baru-baru ini, dua kasus dugaan bunuh diri di kalangan pelajar juga santer
diberitakan. Pertama, kasus dugaan bunuh diri pelajar berinisial NJW (20 tahun), ditemukan
tewas di Paragon Mall Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10 Oktober 2023). Senin, kasus
dugaan bunuh diri seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Semarang, Jawa
Tengah, berinisial EN (24), ditemukan tewas di kamar indekosnya, Rabu (11 Oktober 2023).
Salah satu faktor risiko munculnya pikiran atau upaya bunuh diri adalah adanya
masalah kesehatan mental. Masa remaja khususnya masa remaja akhir merupakan masa
pencarian jati diri yang melibatkan interaksi sosial atau hubungan sosial dengan orang lain.
Selain itu, remaja yang menjalin hubungan dengan lawan jenis juga melakukan interaksi
dengan orang lain (Santrock, 2007). Remaja juga harus mulai mandiri, sehingga mampu
menyelesaikan permasalahannya sendiri. Namun, tidak jarang remaja membutuhkan
dukungan orang lain untuk menyelesaikan permasalahannya. Oleh karena itu, jika dukungan
sosial yang diterimanya sedikit, remaja dapat menjadi stres bahkan depresi dengan
permasalahan yang dihadapinya. Stres atau depresi yang berkelanjutan dapat memicu pikiran
untuk bunuh diri pada remaja.
Dalam hubungan sosial yang dipimpin oleh remaja, tidak jarang muncul berbagai
permasalahan yang memerlukan dukungan sosial. Dukungan sosial dapat diterima dari
keluarga, teman, dan lingkungan sosial lainnya. Remaja yang mendapat dukungan rendah
dari masyarakat atau keluarga mempunyai risiko lebih tinggi untuk melakukan perilaku
bunuh diri (Walsh dan Eggert dalam Gonçalves et al., 2014). Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh dukungan sosial atau jaringan dukungan sosial terhadap kesehatan
mental yang berperan dalam memoderasi atau memprediksi perilaku bunuh diri (Bouteyre,
Maurel dan Bernard dalam Gonçalves et al., 2014). Studi oleh Consoli dkk. (2013) mengenai
perilaku bunuh diri pada remaja penderita depresi mengemukakan bahwa hubungan buruk
seorang remaja dengan salah satu atau kedua orang tuanya dapat meningkatkan risiko bunuh
diri, baik pada remaja yang mengalami depresi maupun tidak depresi. Dukungan sosial dapat
mempengaruhi terjadinya ide bunuh diri.

Penutup
Dukungan sosial berperan dalam pemikiran bunuh diri seseorang. Hal ini dikarenakan
dukungan sosial terhadap kesehatan mental masih tergolong rendah. Menurut penelitian
tersebut, pikiran untuk bunuh diri muncul karena kondisi kesehatan seperti depresi. Dalam
kondisi seperti depresi, seseorang membutuhkan dukungan sosial dari keluarga, teman, dan
orang-orang terkasih. Namun jika dilihat dari jumlah kasus bunuh diri, kita dapat
menyimpulkan bahwa orang yang melakukan bunuh diri masih sangat sedikit mendapat
dukungan dari masyarakat. Hal ini didukung dengan temuan penelitian sebelumnya yang
menjelaskan bahwa dukungan sosial mempunyai pengaruh terhadap terjadinya ide bunuh diri.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mendapatkan dukungan sosial dari orang-
orang terdekat ketika Anda merasa tertekan dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, N. (2023, 10 18). databoks. Retrieved from Ada 971 Kasus Bunuh Diri sampai Oktober
2023, Terbanyak di Jawa Tengah:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/18/ada-971-kasus-bunuh-diri-sampai-
oktober-2023-terbanyak-di-jawa-tengah

Priasm, D. P. (2020). KORELASI DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEHATAN JIWA SANTRI. Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, 426.

Savitrie, E. (2022, Juli Kamis). Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental pada Remaja. 1-2. Retrieved
from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-
mental-pada-remaja

Wilani, S. U. (2021, Januari 20). Dukungan Sosial terhadap Kemunculan Ide Bunuh Diri pada Remaja.
Dukungan Sosial, Ide Bunuh Diri, Remaja, p. 2.

Anda mungkin juga menyukai