BUNUH DIRI
A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa di Indonesia yang sedang dalam tahap penyusunan
tugas akhir perkuliahan atau skripsi sering terjadi permasalahan. Baik
ekonomi, sosial, dan psikisnya. Skripsi merupakan suatu tahapan dimana
mahasiswa akan menyelesaikan gelar sarjana, oleh karenanya ada
ketakutan akan proses yang akan dilakukan. Proses pengerjaan dan
pembimbingan oleh dosen cenderung dianggap hal sulit dan menegangkan
oleh sebagian mahasiswa. Waktu dan pengerjaan yang terbatas dengan
aturan sistem kurikulum akademik, menambah kekhawatiran mahasiswa
pada tingkat akhir.
Penjelasan beberapa literasi menyebutkan bahwa kesanggupan
berhubungan dengan kapasitas seseorang dalam bertahan, beradaptasi,
serta menghadapi persoalan dalam hidupnya (Nugroho, 2012). Kegiatan
penyusunan tugas akhir menjadi persoalan serius mengingat hal ini
berhubungan dengan keluluran atau pencapaian gelar, dalam literasi oleh
Imandiri, Widyastuti & Jonosewojo (2017) menerangkan bagaimana fase
peralihan mahasiswa dalam menghadapi emosi yang kurang stabil dan
tekanan psikisnya yang dapat menyebabkan depresi.
Kesulitan dan kerumitan penyusunan tugas akhir adalah
menghadapi keterbatasan sumber informasi, minat membaca, dan masalah
dengan dosen pembimbing seperti kesibukan dosen, revisi, dan responnya
yang lama dan lainnya (Imandiri et a;., 2017). Kebutuhan untuk
pemahaman serta komunikasi interpersonal yang tepat dalam menjalin
hubungan serta sikap dosen dan mahasiswa. Faktor tersebut dapat
mempengarui kemampuan mahasiswa dalam mencegah potensi bunuh diri
yang marak terjadi dikalangan mahasiswa terutama tingkat akhir.
Fenomena mahasiswa bunuh diri disinyalir dari adanya indikasi lemahnya
komunikasi interpersonal antara dosen dengan mahasiswa, kemampuan
mahasiswa untuk menggali potensinya, serta lemahnya dukungan pada
mahasiswa dalam upaya mengantisipasi persoalan bunuh diri pada saat
pengerjaan tugas akhir atau skripsi.
D. DAFTAR PUSTAKA
Ika. (2017). Tekan Angka Bunuh Diri, Kenali Faktor Pemicu dan Tanda-
tandanya. Retrieved November 10, 2020, from Universitas Gadjah
Mada website: https://ugm.ac.id/id/berita/14577-tekan-angka-
bunuh-diri-kenali-faktor-pemicu-dan-tanda-tandanya
Imandiri, A., Widyastuti, E., & Jonosewojo, A. (2017). State Anxiety
Inventory Score Among Students with Final Assignment. Journal
of VocationalHealth Studies, 1(1), 1–14
Nugroho, W. B. (2012). Pemuda, Bunuh Diri dan Resiliensi: Penguatan
Resiliensi sebagai Pereduksi Angka Bunuh Diri di Kalangan
Pemuda Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 1(1).
Susanti, R. (2019). Angka Bunuh Diri Tinggi, Baru 9 Persen Penderita
Depresi Dapat Pengobatan Medis. Retrieved November 10, 2020,
from KOMPAS.com website:
https://bandung.kompas.com/read/2019/10/14/12421151/angkabun
uh-diri-tinggi-baru-9-persen-penderita-depresi-dapat-pengobatan?
page=all
Yusuf, A. (2020). Telaah Sistematis: Intervensi Awal Pencegahan Bunuh
Diri pada Mahasiswa. Retrieved October 10, 2020, from UNAIR
News website: http://news.unair.ac.id/2020/07/06/telaah-
sistematis-intervensi-awal-pencegahan-bunuh-diri-pada-
mahasiswa/