Anda di halaman 1dari 6

Keterkaitan Antara Tipe Kepribadian Dengan Ide Bunuh Diri

WITA DWI FANY SYAHPUTRI


Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK
Bunuh diri merupakan sebuah tindakan yang dengan sengaja menyebabkan kematian kepada dirinya sendiri.
Fenomena bunuh diri yang akhir akhir ini semakin banyak terjadi, hal di disebabkan oleh munculnya ide bunuh
diri serta pikiran untuk melakukan bunuh diri yang pada umumnya merefleksi sedikitnya pilihan atau solusi yang
dimiliki oleh individu. Sebelum sukses melakukan bunuh diri 30-40% orang bunuh diri setidaknya pernah
melakukan satu kali percobaan bunuh diri. beberapa faktor yang menyebabkan munculnya ide bunuh diri yaitu,
depresi, tingkat pendidikan, lingkungan dan gangguan kepribadian, Dalam banyak kasus bunuh diri selalu
menjadi alasan bagi para pelaku bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara tipe
kepribadian dengan ide bunuh diri dengan menggunakan metode analisis secara deskriptif yang bersumber dari
data-data kepustakaan. Penulis membaca sejumlah literatur yang berkaitan dengan tema yang diangkat dalam
tulisan ini, baik dari buku, internet dan jurnal.

Kata Kunci : Bunuh diri: Ide bunuh diri: Gangguan kepribadian: Tipe kepribadian

I. PENDAHULUAN pikiran tersebut bervariasi meskipun tidak ada


Di era globalisasi sekarang ini semakin cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi bunuh diri yang telah terjadi, pertambahan
namun seiring perkembangan ini berbagai angka bunuh diri bisa dicegah melalui
persoalan muncul dalam kehidupan manusia. percobaan bunuh diri yang pernah dilakukan.
Termasuk kesulitan dalam masalah ekonomi, Sebelum berhasil bunuh diri, sekitar 30-40 %
pendidikan, lapangan pekerjaan dan lain-lain. pelaku bunuh diri, pernah melakukan
Dalam menghadapi persoalan tersebut, setidaknya satu kali percobaan bunuh diri.
masing-masing individu berbeda sehingga Melihat kenyataan tersebut, dikhawatirkan
bagi individu dapat memunculkan berbagai akan menjadi model dan akan berpengaruh
macam gangguan suasana perasaan. Gangguan pada peningkatan jumlah kasus bunuh diri.
suasana perasaan yang mencapai tingkat yang Beberapa faktor resiko yang bisa
tinggi akan memberikan dorongan bagi menyebabkan munculnya pikiran bunuh diri
individu yang bersangkutan untuk bertindak juga telah diteliti. Depresi dan gangguan
tidak rasional. kepribadian dalam banyak kasus bunuh diri
Sekarang ini fenomena bunuh diri selalu menjadi alasan pelaku bunuh diri.
semakin banyak terjadi karena merupakan Kemudian kurangnya dukungan sosial juga
hasil dari ide dan pemikiran untuk bunuh diri. merupakan salah satu faktor resiko pikiran
Sekarang ini bunuh diri dipandang sebagai bunuh diri terutama pada tahap perkembangan
jalan satu-satunya untuk menyelesaikan dewasa awal. Sedangkan faktor yang
masalah yang dihadapi. Bagi beberapa orang, berhubungan dengan keluarga antara lain
bunuh diri merupakan satu-satunya jalan untuk konflik dengan orang tua, komunikasi yang
menuju solusi dari masalah hidup yang sangat buruk, rendahnya dukungan yang dirasakan,
menekan. Karna mengaggap tidak ada lagi dan ketidakberfungsian keluarga. Kepribadian
harapan dan penyelesaian yang ditemukan. yang tidak sehat biasanya terlihat setelah
Mereka melihat bahwa tidak ada lagi alasan tingkah laku irasionalnya tampak, misal
untuk hidup lebih lama lagi. Dan mengakhiri seperti pelaku bunuh diri, mengurung diri,
hidup menjadi jalan atau solusi untuk terbebas takut bertemu orang lain atau bahkan sampai
dari masalah hidup yang dihadapi. pada perilaku membunuh orang lain. Secara
Setiap orang yang melakukan bunuh diri umum, tidak bisa membedakan kepribadian
pernah memikirkan atau mencoba bunuh diri, orang yang tidak sehat dengan yang sehat
akar masalah yang mengantarkan mereka ke sebelum perilaku irisionalnya tampak.
Salah satu faktor yang memengaruhi Menurut Durkheim, faktor yang
bunuh diri adalah tipe kepribadian. menyebabkan perbedaan pada angka bunuh
Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang diri terjadi di level fakta-fakta sosial.
membangun keberadaan manusia menjadi satu Kelompok yang berbeda mempunyai
kesatuan, tidak terpecah belah dalam fungsi- sentimen kolektif yang berbeda yang
fungsi(Alwisol, 2012). menyebabkan perbedaan arus sosial yang
Kepribadian bisa menjadi salah satu berbeda pula. Arus sosial itulah yang
faktor yang memengaruhi perilaku bunuh diri memengaruhi keputusan individu untuk
karena kepribadian merupakan suatu melakukan bunuh diri. Oleh Karena itu,
organisasi dinamis individu yang menentukan perubahan dan dalam sentiment kolektivitas
tingkah laku dan pemikiran individu secara membawa pengaruh dalam arus sosial yang
khas sehingga seseorang dapat menyesuaikan pada akhirnya menyebabkan perubahan
diri dengan lingkungannya. Tipe kepribadian dalam angka bunuh diri.
yang dimiliki seseorang akan memengaruhi Teori bunuh diri Durkheim dapat dilihat
upayanya dalam menyelesaikan berbagai dengan lebih jelas jika kita memeriksa
masalah yang menimpanya, juga untuk hubungan di antara tipe-tipe bunuh diri dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. kedua fakta sosial yang mendasarinya-
Jika seseorang tidak mampu menyelesaikan integrasi dan regulasi. Integrasi mengacu
masalahnya dengan baik dikhawatirkan bisa kepada kekuatan keterikatan yang kita miliki
saja menempuh cara yan salah untuk pada masyarakat. Bagi Durkheim, kedua arus
menyelesaikan masalahnya, yang akhirnya sosial itu adalah adalah variabel-variabel yang
hanya akan merugikan dirinya sendiri dan berkelanjutan, dan angka bunuh diri
orang lain yang ada di sekitarnya. meningkat bila salah satu dari arus tersebut
terlalu rendah atau tinggi. Jika integrasi
II. KAJIAN TEORI tinggi, Durkheim menyebutnya tipe bunuh
Salah satu karya yang sangat masyhur diri altruistik. Integrasi yang rendah
dari Durkheim adalah bukunya yang berjudul menyebabkan peningkatan di dalam bunuh
suicide. Karya ini dimulai dengan menguji diri egoistik. Bunuh diri fatalistik dikaitkan
dan menolak berbagai ide-ide alternative dengan regulasi yang tinggi, dan bunuh diri
tentang sebab-sebab bunuh diri. Durkheim anomik dengan regulasi yang rendah (Ritzer,
membantah teori imitasi tentang bunuh diri 2012).
yang dikembangkan oleh ahli psikologi sosial Lebih lanjut Durkheim membagi 4 tipe
yang bernama Gabriel Tarde dari Prancis. bunuh diri:
Teori imitasi dari Tarde mengungkapkan 1. Bunuh Diri Egoistik
bahwa orang melakukan bunuh diri karena Angka bunuh diri egoistik yang tinggi
mereka meniru tindakan-tindakan orang lain. kemungkinan akan ditemukan dalam
Bagi Durkheim, jika peniruan menjadi sangat masyarakat atau kelompok-kelompok tempat
penting, maka kita harus menentukan bahwa individu tidak terintegrasi dengan baik ke
bangsa-bangsa yang berbatasan dengan dalam unit sosial yang lebih besar.
bangsa yang mempunyai angka bunuh diri Kuranganya integrasi yang dirasakan
sangat tinggi, maka negara tersebut akan menyebabkan individu yang bersangkutan
memiliki angka bunuh diri yang tinggi pula. merasa bukan bagian dari masyarakatnya, dan
Hasil pemeriksaan Durkheim berdasrkan masyarakat itu sendiri bukan bagian dari
fakta-fakta menunjukkan bahwa tidak ada individu. Sebagai contoh, seorang bunuh diri
hubungan signifikan terkait hal tersebut. karena merasa dikucilkan dalam pergaulan di
Namun, Durkheim mengakui bahwa beberapa masyarakat termasuk dalam kehidupan
individu bunuh diri mungkin hasil peniruan, keluarga. Rasa frustasi karena tidak
tetapi hal itu adalah faktor minor yang tidak terintegrasi atau tidak terima dalam pergaulan
mempuyai efek yang signifikan kepada angka di masyrakat termasuk dalam rumah
bunuh diri secara keseluruhan (Syukur, 2018). tangganya sehingga individu tersebut
melakukan bunuh diri (syukur, 2018).
2. Bunuh diri altruistik angka bunuh diri. Bunuh diri individual
Tipe bunuh diri yang kedua dari yang dipengaruhi oleh arus fundamental egoisme,
didiskusikan oleh Durkheim adalah bunuh altruisme, anomie, dan fatlaistik. Gejala itu
diri altruistik. Bunuh diri altruistik lebih membuktikan bahwa arus-arus tersebut lebih
mungkin terjadi ketika ”integrasi sosial terlalu sekedar jumlah total individu, tetapi
kuat”(Durkheim, 1897/1951:217). Individu merupakan daya sui generis karena
secara harfiah dipaksa untuk melakukan mendominasi keputusan individu. Tanpa
bunuh diri. Satu contoh bunuh diri altruistik asumsi demikian, stabilitas angka bunuh diri
yang terkenal buruk ialah bunuh diri massal untuk setiap masyarakat tertentu tidak dapat
para pengikut pendeta jim jones di Jonestown, dijelaskan (Ritzer, 2012).
Guyana, pada 1978. Mereka secara sadar
menenggak minuman beracun dan dalam
III. PEMBAHASAN
beberapa kasus juga menyuruh anak-anak
Secara umum, bunuh diri berasal dari
mereka ikut minum. Mereka jelas melakukan
bahasa Latin “suicidium”, dengan “sui” yang
bunuh diri karena mereka terintegrasi begitu
berarti sendiri dan “cidium” yang berarti
ketat dalam derikat pengikut fanatic jones
pembunuhan. Schneidman mendefinisikan
(Ritzer, 2012).
bunuh diri sebagai sebuah perilaku
3. Bunuh Diri Anomik
pemusnahan secara sadar yang ditujukan pada
Bentuk bunuh diri yang ketiga adalah
diri sendiri oleh seorang individu yang
bunuh diri anomik, yang lebih mungkin
memandang bunuh diri sebagai solusi terbaik
terjadi ketika kekuasaan-kekuasaan pengatur
dari sebuah isu. Dia mendeskripsikan bahwa
masyarakat terganggu. Kekacauan-kekacauan
keadaan mental individu yang cenderung
tersebut mungkin membuat para individu
melakukan bunuh diri telah mengalami rasa
kecewa karena sedikitnya pengendalian atas
sakit psikologis dan perasaan frustasi yang
nafsu-nafsu mereka, yang bebas merajalela
bertahan lama sehingga individu melihat
dalam perlombaan yang tidak kenal puas
bunuh diri sebagai satu-satunya penyelesaian
untuk mencapai kepuasan. Angka bunuh diri
untuk masalah yang dihadapi yang bisa
anomik lebih mungkin muncul entah karena
menghentikan rasa sakit yang dirasakan. Dari
sifat kekacauan yang positif (misalnya,
aliran eksistensial, Baechler mengatakan
ledakan ekonomi) atau karena sifatnya
bahwa bunuh diri mencakup semua perilaku
negative (depresi ekonomi). Kedua tipe
yang mencari penyelesaian atas suatu masalah
kekacauan itu membuat kolektivitas untuk
eksistensial dengan melakukan percobaan
sementara tidak mampu menjalankan
terhadap hidup subjek (Maris dkk., 2000).
otoritasnya terhadap para individu (Ritzer,
Ide bunuh diri adalah pikiran untuk
2012).
membunuh diri sendiri tapi tidak melakukan
4. Bunuh Diri Fatalistik
bunuh diri. Ide bunuh diri biasanya akan
Bunuh diri fatalistik karena fatalistic
muncul pada saat keadaan darurat psikiatri
lebih dimungkinkan terjadi Karena ketika
karena individu berada didalam keadaan stress
regulasi terlalu berlebihan. Durkheim
yang sangat tinggi dan menggunakan
memberikan contoh tentang seorang budak
mekanisme pendekatan diri yang salah. Ide
yang merenggut nyawanya (bunuh diri)
bunuh diri merupakan tindakan yang merusak
karena keadaan tanpa harapan terkait dengan
integrasi diri atau mengakhir hidupnya,
banyaknya aturan yang harus ditaati dan
dimana keadaan ini didahului oleh respon
sangat menindas baginya. Terlalu banyak
maladaptif dan kemungkinan keputusan
pengaturan yang bersifat menindas,
terakhir individu untuk memecahkan masalah
membebaskan arus-arus kemurungan jiwa
yang dihadapi (Wangmuba, 2009).
yang pada gilirannya menyebabkan
Kepribadian merupakan kecenderungan
peningkatan dalam angka bunuh diri yang
psikologis seseorang untuk melakukan budi
bersifat fatalistic (Syukur, 2018).
pekerti sosial tertentu termasuk diantaranya
Durkheim mengemukakan bahwa arus-
meliputi perasaan, kehendak, pikiran, sikap,
arus sosial menyebabkan perubahan dalam
dan tingkah laku yang terbuka dan perbuatan.
Dengan kata lain, kepribadian merupakan bagaimana sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian
integrasi dari keseluruhan kecenderungan itu terbentuk dan bagaimana proses
seseorang untuk berperasaan,berkehendak, perkembangannya, siapa-siapa dan apa saja
berpikir, bersikap, dan berbuat menurut peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi
tingkah pekerti tertentu. Kepribadian berada di perkembangannya. Dalam hubungan ini ada
tengah-tengah jiwa seseorang yang tumbuh beberapa faktor yang mempengaruhi
secara berangsur-angsur didalam jiwa warga pembentukan/perkembangan kepribadian,
masyarakat akibat dari proses sosialisasi atau yaitu: keturunan, pengalaman, dan
internalisasi (Setiadi dan Kolip, 2011). kebudayaan.
Kepribadian merupakan segala bentuk Hasil penelitian yang telah dilakukan
perilaku, sifat dan tingkah laku yang khas oleh sunarti (2012) menunjukkan bahwa
dalam diri seseorang yang digunakan untuk terdapat keterkaitan antara tipe kepribadian
berinteraksi dengan orang lain dan untuk dengan ide bunuh diri. Individu dengan tipe
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. kepribadian introvet cenderung memiliki ide
Menurut Weller (2005), kepribadian bunuh diri yang tinggi. Sebaliknya individu
merupakan jumlah total kecenderungan dengan tipe kepribadian ekstrovet cenderung
bawaan atau herediter dengan berbagai memiliki ide bunuh diri yang lebih rendah.
pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, Kepribadian introvert yang selalu
kejiwaan seseorang dan memengaruhi ambisius, senantiasa dikejarkejar tugas, cepat
sikapnya terhadap kehidupan. gelisah, mudah tersinggung, merasa
Tipe kepribadian adalah suatu pola yang dikucilkan, cepat kecewa dan sebagainya akan
mengatur tingkah laku individu yang mendorong seseorang cepat stres dan frustasi.
cenderung bersifat menetap dalam kurun Akibatnya, orang tersebut mudah berpikir
waktu yang relativ cukup lama, individual, untuk bunuh diri. Perlu diketahui bahwa setiap
kompleks dan bersifat unik. individu akan melewati fase perkembangan
Jung dalam Sunaryo (2004) yang akan menentukan tipe kepribadian
membedakan tiga tipe kepribadian, individu tersebut. Relevansi antara
bergantung pada sikapnya terhadap dunia luar perkembangan dengan kepribadian sangat erat
dan dunia batiniah sendiri yaitu tipe ekstrovert, karena jika perkembangan tidak berjalan
tipe introvert dan ambivert. secara sempurna maka tidak akan tercipta
a. Ekstrovert, merupakan tipe kepribadian yang dinamis. Tipe kepribadian
kepribadian yang menyangkut hubungannya intovert dapat timbul rasa kurang percaya diri,
dengan perilaku suatu individu khususnya kecenderungan perenung atau pemikir, suka
dalam hal kemampuan mereka menjalin menyendiri, dan kecenderungan
hubungan dengan dunia luar. Karakteristik membayangkan kesukaran dalam hidup yang
kepribadian ini dapat dilihat melalui luasnya seringkali dapat menimbulkan depresi
hubungan suatu individu dengan lingkungan (Ingram, 2003).
sekitar dan sejauh mana kemampuan mana Seperti yang dikatakan evans (2002)
mereka menjalin hubungan dengan individu yang menyatakan faktor yang mempengaruhi
yang lain, khususnya ketika berada di munculnya fenomena bunuh diri salah satunya
lingkungan yang baru. adalah karakteristik kepribadian.
b. Introvert, kecenderungan atau suka Kepribadian menjadi salah satu faktor
akan “perenungan atau pemikiran, sebagai yang memengaruhi tindakan bunuh diri
lawan terhadap kecenderungan “bertindak”; Karena kepribadian menentukan tingkah laku
lebih cenderung untuk “menyendiri” daripada dan pemikiran individu, sehingga dapat
“turut serta aktif ditengah-tengah sekumpulan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tipe
orang atau masyarakat” dan kecenderungan kepribadian yang dimiliki seseorang akan
untuk “mencari” atau membayangkan memengaruhi upayanya dalam menyelesaikan
kesukaran dalam hidupnya (Sunaryo, 2004). berbagai masalah yang dihadapinya, jika
Menurut Sabri (2001) dalam seseorang tidak mampu menyelesaikan
mempelajari kepribadian perlu mengetahui masalahnya dengan baik , dikhawatirkan bisa
saja melakukan cara yang salah untuk Kesimpulan
menylesaikannya, yang akhirnya akan 1. Emile Durkheim membagi 4 macam tipe
merugikan dirinya dan orang yang ada bunuh diri yaitu :
disekitarnya. 1. Bunuh diri Egoistik
Jika dikaitkan dengan 4 tipe bunuh diri 2. Bunuh diri Altruistik
yang dikemukakan oleh Emile Durkheim tipe 3. Bunuh diri Anomik
bunuh diri ini berada pada tipe bunuh diri 4. Bunuh diri Fatalistik
egoistik dimana pada tipe ini masyarakat atau 2. Ada keterkaitan antara tipe kepribadian
kelompok-kelompok tempat individu tidak dengan ide bunuh diri. Hasil penilitian
terintegrasi dengan baik ke dalam unit sosial menunjukkan bahwa individu dengan tipe
yang lebih besar. Kurangnya integrasi yang kepribadian introvet memiliki ide bunuh diri
dirasakan individu tersebut mendorongnya yang tinggi. Sebaliknya individu dengan tipe
untuk melakukan bunuh diri karena kepribadian ekstrovet cenderung memiliki ide
menganggap dirinya bukan bagian dari bunuh diri yang lebih rendah.
masyarakatnya, dan masyarakat itu sendiri 3. Jika dikaitkan dengan 4 tipe bunuh diri yang
bukan bagian dari individu. Dengan dikemukakan oleh Emile Durkheim tipe bunuh
kepribadian yang dimiliki, seseorang bisa diri ini berada pada tipe bunuh diri egoistik.
mempunyai pemikiran yang negatif terhadap Kurangnya integrasi yang dirasakan individu
dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya, tersebut mendorongnya untuk melakukan
yang bisa membuatnya merasa frustasi, stress bunuh diri karena menganggap dirinya bukan
bahkan putus asa dan memilih jalan yang salah bagian dari masyarakatnya, dan masyarakat itu
untuk menyelesaikan masalahnya. sendiri bukan bagian dari individu. Dengan
Ketidakmampuan penyesuaian diri individu kepribadian yang dimiliki, seseorang bisa
atau kepribadian dengan keadaan emosional mempunyai pemikiran yang negatif terhadap
yang tidak stabil sangat berpengarh pada sikap dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya,
bunuh diri. yang bisa membuatnya merasa frustasi, stress
Seseorang dengan tipe kepribadian bahkan putus asa dan memilih jalan yang salah
introvert lebih rentan mempunyai ide bunuh untuk menyelesaikan masalahnya.
diri bahkan melakukan bunuh diri karena
dirinya yang sangat tertutup dengan
lingkungan sekitarnya. Pendiam, sulit
menyesuaikan diri, susah bergaul, juga akan
tenggelam menyendiri ke dalam dirinya
sendiri khususnya saat-saat mengalami
ketengangan dan tekanan bati, lebih menyukai Daftar Pustaka
pemikiran sendiri daripada berbicara dengan
orang lain, sehingga terkadang tidak tahu Buku
bahwa apa yang mereka telah lakukan salah,
orang dengan tipe introvert juga cenderung Syukur, Muhammad. 2018. Dasar-Dasar
pesimis dan selalu berusaha mempertahankan Teori Sosiologi. Depok: PT Rajagrafindo
sifat-sifat baik untuk diri mereka sendiri Persada.
sehingga dengan sendirinya mereka sulit di Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari
mengerti. Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Dapat diketahui bahwa individu dengan Terkini Postmodern. Edisi Kedelapan.
kepribadian introvert ternyata memiliki Yogyakarta: Pustaka Belajar.
kecenderungn depresi yang lebih tinggi Setiadi Elly M, dan Kolip Usman. 2011.
dibandingkan individu yang berkepribadian Pengantar sosiologi. Jakarta: Pramedia
ekstrovert, sedangkan depresi adalah salah Group.
satu faktor psikologis yang menyebabkan
seseorang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Web Sunarti, Ninik. 2012. Tipe Kepribadian,
Tingkat Pendidikan, Status Sosial
Alwisol, 2012. Psikolog kepribadian,malang: Ekonomi Dan Ide Bunuh Diri. Surakarta:
UMM Press. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hawari, D. 2010. Psikopatologi Bunuh Diri. Wangmuba. 2009. Bunuh Diri dan Psikologi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas http://wangmuba.com/
Indonesia. 2009/04/13/bunuh-diri-danpsikologi/ (25
Sabri, M.A. 2001. Pengantar Psikologi Umum November 2019).
dan Perkembangan. Pedoman Ilmu Jaya.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai