Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI

KONFLIK DAN FRUSTASI

Disusun Oleh :

1. Khaerul Amin Trisetyo (180106007)


2. Farah Fildzah Rosadi (180106013)

PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul “Makalah Psikologi Konflik Dan Frustasi”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut serta dalam menyumbang pemikiran teori yang menunjang dalam pembuatan tugas ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga
kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas
kami selanjutnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................2


DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................4
A. Latar Belakang .....................................................................................................................4
B. Tujuan ..................................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah : Apa Pengertian dari Konflik dan Frustasi ? ........................................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................5
A. Konflik .................................................................................................................................5
B. Frustasi .................................................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................................9
BAB IV DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan di Indonesia,bidang studi administrasi pendidikan boleh
dikatakan masih baru. Di egara-negara yang sudah maju,administrasi pendidikan mulai
berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad ke-20,terutama sejak
berakhirnya perang dunia kedua. Khususnya di negara kita, Indonesia, adcministrasi
pendidikan baru diperkenalkan melalui beberapa IKIP sejak tahun 1960-an,dan baru
dimasukkan sebagai mata pelajaran decan mata ujian di SGA/SPG sejak tahun ajaran
1965/1966. Oleh karena itu,tidak mengherankan jika para pendidik sendiri banyak yang
belum dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada umumnya. Disamping itu,
administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu,terus mengalami perkembangan sesuai
dengan perkembangan pendidikan egara masing-masing.(Purwanto:1:2007)

Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah tersebut di atas,maka
diperlukan sebuah penjelasa secara rinci dan mendetail tentang administrasi pendidikan agar
para pendidik dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan itu.
Oleh karena itu para pendidiki terlebih dahulu harus mengetahui dasar-dasar dari
administrasi pendidikan. Maka dimakalah ini kami akan menjelaskan tentang dasar-dasar
administrasi pendidikan.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian Konflik dan Frustasi
2. Mahasiswa mengetahui dan memehami bentuk-bentuk Konflik dan sumber-sumber
penyebab Frustasi

C. Rumusan Masalah : Apa Pengertian dari Konflik dan Frustasi ?

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Konflik
1. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam
suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi
yang wajar dalam setiapmasyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah
mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik
hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai
sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.
sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Suatu keadaan
yang memiliki peluang besar untuk timbulnya konflik adalah perbedaan. Perbedaan
yang dimaksud adalah perbedaan kepentingan
2. Berikut ini adalah pendapat para ahli tentang pengertian konflik dari sudut pandang
masing-masing.
a. Berstein (1965). Menurut Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau
perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang
memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.
b. Robert M.Z. Lawang. Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh
status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya
memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
c. Ariyono Suyono Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di
mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing
disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-
masing pihak.
d. James W. Vander Zanden Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik
diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas
kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan,
bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

5
e. Soerjono Soekanto. Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses
sosial di mana orang per orangan atau kelompok manusia berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman
atau kekerasan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik
berlangsung dengan melibatkan orangorang atau kelompok-kelompok yang saling
menantang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya, konflik
dilangsungkan tidak hanya sekadar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi.
Konflik juga bertujuan sampai tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok
lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.
3. Bentuk-Bentuk Konflik
Konflik adalah proses sosial yang di dalamnya orang per orang atau kelompok
manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan
menggunakan ancaman atau kekerasan. Sebagai bagian masyarakat negara dan
masyarakat dunia, tidak ada seorang pun yang menginginkan timbulnya konflik.
Walaupun demikian, konflik akan selalu ada di setiap pola hubungan dan juga budaya.
Pada dasarnya konflik merupakan fenomena dan pengalaman alamiah.
4. Konflik dalam masyarakat dibedakan menjadi konflik pribadi, konflik rasial, konflik
antarkelas sosial, konflik internasional, konflik berbasis massa, dan konflik
antarkelompok.
a. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang per orang. Masalah
yang menjadi dasar perlawanan atau konflik pribadi biasanya juga masalah pribadi.
b. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan
dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial umumnya terjadi karena
salah satu ras merasa sebagai golongan yang paling unggul dan paling sempurna di
antara ras lainnya.
c. Konflik Politik
Konflik politik merupakan konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam
masyarakat maupun di antara negara-negara yang berdaulat. Konflik politik pernah
terjadi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963.
d. Konflik Antar kelas Sosial
Konflik antar kelas sosial merupakan pertentangan antara dua kelas sosial. Konflik
itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan antara kedua golongan
tersebut. Misalnya, antara karyawan pabrik dengan pemiliknya karena tuntutan
kenaikan gaji dari karyawan akibat minimnya tingkat kesejahteraan.
e. Konflik Internasional

6
Konflik internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok
negara (blok) karena perbedaan kepentingan.
f. Konflik Antar kelompok
Konflik antar kelompok terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata
pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur budaya asing.
Selain itu, karena ada pemaksaan agama, dominasi politik, atau adanya konflik
tradisional yang terpendam.’

B. Frustasi
1. Pengertian Frustasi

Frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan
oleh tidak tercapainya keinginan. Pengertian lain dari frustasi adalah “rasa kecewa yang
mendalam karena tujuan yang dikehendaki tak kunjung terlaksana”. Menurut Sarlito
Wirawan, sumber yang menyebabkan frustasi dikelompokkan menjadi tiga golongan :

a. Frustasi lingkungan, yaitu frustasi yang disebabkan oleh rintangan yang terdapat
dalam lingkungan.
b. Frustasi pribadi, yaitu frustasi yang timbul dari ketidak mampuan orang itu
mencapai tujuan. Dengan kata lain, frustasi tersebut timbul karena adanya
perbedaan antara keinginan dengan tingkat kemapuannya. Atau ada perbedaan
antara idea self dengan real selfnya.
c. Frustasi konflik, yaitu frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif
dalam diri seseorang. Dengan adanya motif-motif yang saling bertentangan maka
pemuasan diri dari salah satunya akan menyebabkan frustasi bagi yang lain.
2. Adapun wujud dari cara-cara individu dalam mereaksi frustasi itu diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Agresi marah (angry agression),
b. Bertindak secara ekplosif,.
c. Dengan cara introversi,
d. Perasaan tak bahagia, reaksi ini menunjukkan sikap tak berdaya, patah hati, pasif
dan terkadang sampai sakit.
e. Kemunduruan (regression), yaitu tingkah laku yang kekanak-kanakan, seperti
ngompol dan mengisap ibu jari.
f. Fiksasi, mengulang kembali sesuatu yang menyenangkan, atau kemandekan dalam
perkembangan berikutnya.
g. Penekanan, dengan cara menekan pengalaman traumatis, keinginan, kekesalan atau
ketidak senangan ke alam tidak sadar.

7
h. Rasionalisasi, usaha-usaha mencari-cari dalih pada orang lain untuk menutupi
kesahalan (kegagalan).
i. Proyeksi, meleparkan sebab kegagalannya para orang lain atau sesuatu di luar
dirinya.
j. Kompensasi, individu berusaha untuk menutupi kekurangan atau kegagalannya
dengan cara-cara lain yang dianggap memadai.
k. Sublimasi, mengalihkan tujuan pada tujuan lain yang mempunyai nilai sosial atau
etika yang lebih tinggi.

8
BAB III KESIMPULAN

1. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
2. Konflik adalah proses sosial yang di dalamnya orang per orang atau kelompok manusia
berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan menggunakan
ancaman atau kekerasan.
3. Ada beberapa bentuk-bentuk konflik : Konflik Pribadi, Konflik Rasial, Konflik Politik,
Konflik Antarkelas Sosial, Konflik Internasional, dan Konflik Antar Kelompok.
4. Frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak
tercapainya keinginan. Pengertian lain dari frustasi adalah “rasa kecewa yang mendalam
karena tujuan yang dikehendaki tak kunjung terlaksana”.
5. Menurut Sarlito Wirawan, sumber yang menyebabkan frustasi dikelompokkan menjadi tiga
golongan :
a. Frustasi Lingkungan,
b. Frustasi Pribadi, dan
c. Frustasi Konflik.
6. Adapun wujud dari cara-cara individu dalam mereaksi frustasi itu diantaranya:
a. Agresi marah (angry aggression),
b. Bertindak secara Ekplosif,
c. Dengan cara introversi,
d. Perasaan tak bahagia,
e. Kemunduran (regression),
f. Fiksasi,
g. Penekanan,
h. Rasionalisasi,
i. Proyeksi,
j. Kompensasi,
k. Sublimasi.

9
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
Irwanto, Psikologi Umum, Prenhallindo, Jakarta, 2002.

Slamet I.S., Suprapti & Markam, Sumarmo. (2008). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta:
Universitas Indonesia

Ardani, Ardi Tristiadi, dkk. Psikologi Klinis. 2007. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Walgito,Bimo.2005.Pengantar Psikologi Umum.Andi Yogyakarta: Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai