SUROYO
NIM. 530038698
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis Contoh Kasus
Kelompok dan Tim Kerja.
Makalah ini penulis susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perilaku
Organisasi dan untuk menambah wawasan pembaca tentang Kelompok dan Tim kerja
berdasarkan analisis contoh kasus.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca sesuai
dengan tujuan disusunnya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang membangun akan penulis terima dengan
senang hati.
Oktober, 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut (Wahjono, 2010) dalam Dian Anggraini Rachman dkk. Berkelompok
merupakan suatu kebutuhan, dalam arti tanpa berkelompok seseorang tidak nyaman untuk
hidup, bahkan mungkin tidak bias hidup. Diantara alas an orang berkelompok adalah untuk
mencapai tujuan, karena berkelompok menimbulkan kekuatan, maka tentu saja akan
memudahkan pencapaian tujuan. Menurut (Lista Kuspriatni) dalam Jurnalnya, Perilaku
kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang
yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung un untuk menghasilkan
prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri.
Dibalik suksesnya sebuah perusahaan, ada sekelompok orang yang menjadi tonggak
kesuksesan tersebut. Inilah yang disebut kelompok dan Tim kerja. Adanya visi, misi, tujuan,
ide,gagasan, dan saling berbagi pengalaman antar mereka sebagai kelompok maupun tim
kerja membuat kinerja perusahaan menjadi lebih jelas dan konsisten dalam pencapaian setiap
target mereka.
Lalu, bentuk, sistem, tipe, dan model kelompok ataupun tim seperti apa yang
digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai kesuksesannya? Pada makalah ini akan di
bahas contoh kasus serta analisis mengenai ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa aspek Kelompok dan Tim yang terdapat di dalam contoh kasus?
2. Bagaimana Analisa mengenai kasus sehubungan dengan Tim dan Kelompok?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui aspek Kelompok dan Tim yang terdapat di dalam contoh kasus.
2. Untuk mengetahui Analisa mengenai kasus sehubungan dengan Tim dan
Kelompok
1
D. MANFAAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi dan
untuk menambah wawasan pembaca tentang materi Kelompok dan Tim.
BAB II
PEMBAHASAN
PIXAR ANIMATION STUDIOS atau yang kita kenal dengan nama Pixar adalah
studio animasi komputer dari USA yang sangat terkenal di dunia yang berpusat di
Emeryville, California. Pixar terkenal dengan CGI-Film Animasinya yang sangat berkualitas.
Tapi sebelum itu Pixar adalah sebuah perusahaan software dan aplikasi yang bernamaThe
Graphic Group. Studio ini memang bekerja di bidang grafis dan animasi, oleh karena itu
Pixar terkenal dengan animasinya. Pixar dulu bekerja sama dengan lucasfilm & pada tahun
1986 studio ini berdiri sendiri
Sejak pertama kali muncul dengan film perdana, Toys Story, Pixar memang telah
menggebrak persaiangan industri film Amerika terutama untuk pasar film animasi.
Disandingkan dengan beberapa nama besar lain seperti Disney Animation serta Dreamworks,
nyatanya Pixar tak pernah kalah pamor bahkan berhasil unggul dengan bukti sederet
penghargaan bergengsi dalam industri perfilman.
Berikut adalah daftar film yang dirilis pixar dengan keuntungan yang mereka peroleh:
2
Wall-E (2008) $727.820.090
Up (2009) $727.820.090
Toy Story (2010) $1,063,143,492
Cars 2 (2011) $501,351,457
Monsters University (2013) $743,559,607
Lebih dalam, berikut ini adalah beberapa budaya kreatif yang berhasil diterapkan
Pixar hingga menjadi perusahaan besar bernilai triliunan dollar.
Pada semua judul film yang telah dirilis oleh Pixar, tentu kita bisa melihat potongan
film dalam durasi pendek yang muncul di awal film atau yang kadang disebut dengan teaser.
Dalam kumpulan cuplikan tersebut ternyatanya justru muncul banyak inovasi dan inspirasi
baru dari para pekerja Pixar. Ada saja hal baru seperti karakter atau inspirasi cerita yang
justru muncul dari teaser film tersebut.
Budaya kerja positif berikutnya yang diterapkan dalam tubuh Pixar adalah selalu
menampung ide sebanyak mungkin. Hal ini praktis membuat tim kreatif tidak bertumpu pada
satu ide saja, selalu ada plan B, C, D dan seterusnya yang disediakan oleh para pekerja.
Selain memberi lebih banyak masukan, budaya kerja seperti ini juga bisa menjadi
sarana untuk memperkuat hubungan antar anggota tim. Ketika satu ide dirasa kurang maka
akan “ditambal” dengan ide yang lain. Demikian juga ketika ada ide brilian yang muncul,
semua tentu akan saling dukung untuk mewujudkan ide tersebut.
3
3. Selalu Menjalankan Evaluasi Detil
Masih berhubungan dengan kerja sama tim, ketika sebuah proyek telah rampung pada
satu tahap maka akan diadakan evaluasi detil terkait hasil tersebut. Di sini selalu diutamakan
masukan dari banyak orang sebagai filter untuk menghasilkan produk film terbaik.
Ketika berdiskusi melihat semua kekurangan dan kelebihan yang ada, tak jarang pula
kembali muncul ide luar biasa dari anggota tim. Ide tersebut bahkan telah berubah layaknya
kait yang menghubungkan tiap tahap produksi film Pixar. Sebagai hasil akhir, buah evaluasi
detil tersaji pada kualitas film Pixar yang luar biasa.
Budaya lain yang terus diupayakan terjaga dalam tim kerja Pixar adalah prinsip
kebersamaan. Sebagai informasi, hingga saat ini Pixar telah menelurkan 16 judul film
animasi yang mayoritas berhasil menjadi animasi populer setelah dirilis. Dari jajaran film
tersebut, telah lahir beberapa nama sutradara film hebat yang menukangi film Pixar tersebut.
Namun yang selalu diingat oleh para sutradara tenar tersebut, kesuksesan tidak ia
dapatkan atas usahanya sendiri melainkan ada banyak tangan lain yang ikut membantu
hingga terselesaikannya sebuah film. Oleh karena itu, prinsip kebersamaan dan lebih
mengutamakan kesuksesan atas nama bersama menjadi nilai positif yang patut dicontoh
perusahaan lain.
5. Selalu Berbagi
Saat ini Pixar dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling berhasil dalam
bidang animasi. Namun nyatanya keberhasilan tersebut tidak mereka pendam sendiri. Sebagai
bukti, #softwareediting animasi milik Pixar yakni Renderman, di lepas ke publik sehingga
bisa digunakan masyarakat luas untuk tujuan non-komersil. Dengan dirilisnya software
tersebut secara gratis diharapkan akan lebih banyak lagi muncul talenta luar biasa di bidang
animasi yang kelak bisa mengeluarkan karya inspiratif untuk orang banyak.
4
B. ANALISIS KASUS YANG DIBAHAS
1. Analisis Aspek Kelompok Dan Tim
Skema 1
Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa kasus tersebut mengenai sebuah tim
yang ada pada perusahaan pixar, karena terlihat bahwa mereka memiliki sasaran dengan
menetapkan keberhasilan kerja yang ditandai dengan kinerja yang kolektif dimana sesama
karyawan/tim memberikan sinergi yang positif. Serta pixar juga menjalankan seluruh
komponen penggerak perusahaan, sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing dimana
karyawan tidak hanya bekerja sebagai individual namun juga sebagai pelengkap untuk yang
lain karna mereka memiliki prinsip bahwa keahlian masing masing yang mereka punya
adalah kebutuhan bersama umtuk mencapai tujuan dan kesuksesan yang mereka targetkan.
Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen yang
bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas, efisiensi
danlingkungan kerja.
5
Tim kerja pengelola diri adalah kelompok karyawan (biasanya 10 sampai 15 orang)
yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim ini mencakup kerja tentang
perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah kerja, membuat keputusan
operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan.
Tim lintas fungsional adalah tenaga kerja dari tingkat hirarki yang sama, tetapi dari
tempat pekerjaan yang berbeda. Tim lintas fungsional merupakan cara efektif yang
memungkinkan orang-orang dari aneka bidang dalam suatu organisasi (atau bahkan antar
organisasi) untuk bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan
masalah, serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.
4. Tim Virtual
Tim Virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat secara
fisik secara bersama membagi anggota untuk mencapai tujuan bersama.
Lalu bagaimana cara pixar membangun kefektifan kerja tim kreatif mereka?
6
bentuk
1
1. Rancangan pekerjaan
Keefektifan tim membutuhkan kerjasama dan menempatkan tanggung jawab bersama
untuk melaksanakan tugas penting.begitu juga dengan tim kreatif pixar, mereka
mengutamakan kebebasan dan otonomi, keuntungan pada kegunaan keahlian berbeda dan
talenta, kemampuan untuk menyelesaikan dan mengidentifikasi semua tugas atau produk film
yang akan mereka rancang. Sehingga dengan Rancangan kerja ini, memotivasi dari mereka
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.
2. Komposisi
Kategori ini memasukkan variabel yang terkait bagimana tim dapat dibentuk menjadi
staf. Komposisi tim yang efektif terdiri dari :
a. Kemampuan anggota
b.Personalitas
c. Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman
d.Ukuran Tim kerja
e. Kefleksibelan anggota
f. Pilihan anggota
Komposisi pada efektivitas tim pixar tampak pada budaya kreatif yang mereka
terapkan di lingkungan pekerjaan, yaitu dimana seluruh anggota tim diberikan kesempatan
bebas dalam menampung banyak ide. Sehingga kemampuan anggota akan muncul dengan
7
sendirinya dan personalitas tiap tiap individu yang memberikan sinergi yang positif otomatis
akan mempengaruhi anggota yang lain.
3. Konteks
Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu:
a.Sumber daya memadai
b. Kepemimpinan dan struktur
c.Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar
Pada bagian konteks: pixar selalu melakukan evaluasi pada setiap tahap-tahap proyek
mereka. Baik itu dalam pembuatan film maupun setelah proyek pembuatan film itu telah
selesai. Contoh, ketika melakukan perancangan sebuah film, pada setiap tahap
pembuatannya, pixar akan selalu melakukan evaluasi apakah film yang mereka buat telah
sesuai dengan konteks kekeluargaan dimana film tersebut harus mempunyai nilai moral di
dalamnya, sehingga nilai moral yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pangsa pasar
perfilman mereka.
4. Proses
Hal lain yang berkaitan dengan keefektifan tim adalah variabel proses.
Pada komponen ini hal-hal yang terkait adalah :
a. Tujuan bersama
b. Menegakkan tujuan spesifik
c. Kekuatan tim
d. Tingkat konflik
e.Kemalasan sosial
Proses dalam efektivitas kerja Tim pixar terlihat pula dari budaya kreatif yang pixar
terapkan yaitu saling berbagi dan menjaga prinsip kebersamaan. Jelas, bahwa Tim pixar
mempunyai arahan untuk tujuan bersama, momentum dan komitmen untuk anggota sebagai
suatu visi. Sehingga dengan hal tersebut akan meningkatkan kepercayaaan anggota dalam tim
dan mengurangi resiko kemungkinan konflik dapat terjadi.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perbedaan kelompok dan tim dapat terlihat dari contoh kasus di atas, dimana pada
kasus tersebut memperlihatkan kinerja sebuah tim,yang menggunakan sasaran kinerja yang
kolektif, antara anggota tim saling memberikan sinergi yang positif, akuntabilitas yang
tampak tidak hanya sebagai individu namun juga saling melengkapi, serta keahlian- keahlian
yang dimiliki tiap tiap anggota dikembangkan dan saling menggantikan.
SARAN
Untuk perusahaan :
Agar selalu menerapkan budaya kreatif mereka ciptakan untuk anggota dan tim-tim
kreatif pixar serta menambah poin poin dari budaya kreatif tersebut untuk kemajuan
perusahaan pixar
9
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Terj. Benyamin Molan.
Jakarta: PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.
Stephen Robbins-Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Salemba Empat: Jakarta
10