Anda di halaman 1dari 23

UPAYA MENGEMBANGKAN BAKAT PESERTA DIDIK DALAM NILAI –

NILAI PANCASILA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


ALFI AULIA PRANDITA : (2221151014)
ELSA PIANA BR PADANG : (2223351010)
ALDI IHSAN MUSYARIF : (2223151015)
DEARTI SIRAIT : (2222451013)
MAY DIANA LUBIS : (2223351008)

DOSEN PENGAMPU : Laurensia M Parangin Angin,S.Pd,M.Pd.


MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIDKAN
UNIVERSITA NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah mini riset yang berjudul "Upaya
mengembangkan bakat peserta didik dalam nilai – nilai pancasila" untuk
memenuhi tugas dalam bentuk yang sederhana. Semoga makalah miniriset
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Saya berharap semoga makalah mini riset ini dapat membantu


pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Tidak lupa ucapan terimakasih
penulis haturkan kepada dosen pengampu Ibu Lurensia M Perangin Angin,
S.Pd.,M.Pd. penulis mengakui, dalam makalah mini riset ini masih jauh dari
kata sempurna karena pengalaman yang masih kurang. Oleh karena ini,
penulis berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan masukan –
masukan guna menyempurnakan makalah mini riset ini. Terima kasih

Medan,20 November 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………
B. Identifikasi Masalah…………………………………………………………
C. Batasan Masalah……………………………………………………………
D. Rumusan Masalah………………………………………………………….
E. Tujuan Survey……………………………………………………………….
F. Manfaat Survey……………………………………………………………..
BAB II. LANDASAN TEORI………………………………………………………….
A. Teori Pancasila………………………………………………………………..
1. Konsep dasar nilai – nilai pancasila……………………………………
2. Fungsi nilai – nilai pancasila…………………………………………….
3. Bidang tugas nilai – nilai pancasila…………………………………….
4. Peranan guru bidang studi pada nilai – nilai pancasila………………
B. Implementasi peranan guru bidang studi pada nilai – nilai pancasila
pada satuan pendidikan…………………………………………………….
C. Kerangka Berpikir……………………………………………………………
BAB III. METODE SURVEY………………………………………………………..
A. Tempat dan waktu survey…………………………………………………..
B. Subject Survey………………………………………………………………
C. Teknik Pengambilan Data…………………………………………………
D. Instrumen Survey………………………………………………………….
E. Teknik Analisis Data……………………………………………………..
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………
A. Gambaran Hasil Survey…………………………………………………….
B. Pembahasan…………………………………………………………………..
C. Temuan Lapangan……………………………………………………………
BAB V. PENUTUP…………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pancasila sebagai ideology Negara Indonesia memiliki nilai – nilai yang
terkandung dalam setiap sila – sila pancasila. Ketuhanan yang maha esa
yang terdapat pada sila pertama terkandung nilai, bahwa Negara yang
didirikan sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang
maha Esa, sehingga segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara bahkan moral Negara, moral penyelenggaraan
Negara, politik Negara, pancasila merupakan kristalisasi dari nilai – nilai luhur
bangsa Indonesia yang bersifat universal, sehingga nilai – nilai pancasila
menjadi sumber segala sumber.
Pancasila sebagai orientasi paradigmatic bagi ilmu, khususnya bagi
ilmu – ilmu sosial yang dikembangkan Negara atau bangsa non-Barat.
Bangsa – bangsa non-Barat memiliki sejarah, budaya, dan pandangan hidup
yang spesifik, sehingga mempunyai keniscayaan dalam interaksinya dengan
ilmu pengetahuan modern. Menurut Sutrisno ( 2006:88 ), pancasila adalah
suatu philosofische grondslag, suatu Weltanshauung yang diusulkan oleh
Bung Karno di depan siding BPUPKI 1 juni 1945 sebagai dasar bagi Negara
Indonesia yang kemudian merdeka.
Pancasila dikualifikasikan sebagai falsafah dan ideology yang
menunjukkan jati diri atau citra visioner bangsa Indonesia. Pancasila lebih di
dorong oleh persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga proses pembangsaan
selaku diharapkan vada tantangan baru.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan patumbak
kabupaten deli serdang. Penelitian tersebut berhubungan dengan mata kuliah
filsafat pendidikan yaitu penerapan nilai pancasila pada anak usia dini dalam
upaya mengembangkan bakat peserta didik dalam nilai – nilai pancasila.

B. Identifikasi Masalah
Adanya identifikasi masalah yang akan diteliti sehingga dapat
memudahkan penelitian karena dapat terarah dan Sistematis. Dengan
adanya identifikasi masalah penelitian juga dapat dilakukan dengan lebih
mendalam.
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Konsep dari bakat peserta didik dalam nilai – nilai pancasila baik dari
pemecahan kasus,pemahaman atas adanya konsep bahkan sampai pada
pembahasan untuk memahami suatu konten atau topik materi.
2. Bakat peserta didik yang berhubungan dengan tanggapan generasi pada
ragam pertanyaan tentang nilai – nilai pada pancasila.
3. Bakat yang berkaitan dengan kecenderungan peserta didik untuk lebih
memahami nilai – nilai pancasila.

C. Batasan Masalah
Melihat luasanya ruang lingkup yang akan dibahas,dalam hal ini
mengharuskan peneliti membatasi masalah agar lebih terarah. Sehingga
mempermudahkan peneliti dalam mencapai tujuan dan memperoleh manfaat
dari peneliti ini. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah pada bagaimana
upaya mengembangkan bakat peserta didik dalam nilai – nilai pancasila.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk – bentuk penguatan nilai – nilai pancasila pada siswa
kelas VII SMP PLUS KASIH IBU Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
2. Factor penghambat penerapan pancasila pada siswa kelas VII SMP PLUS
KASIH IBU Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2022/2023.

E. Tujuan Survey
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan
survey :
1. Untuk mengetahui bentuk penguatan nilai – nilai pancasila pada siswa
kelas VII SMP PLUS KASIH IBU Kabupaten Deli Serdang Tahun
Ajaran 2022/2023.
2. Untuk mengetahui Factor penghambat penerapan pancasila pada
siswa kelas VII SMP PLUS KASIH IBU Kabupaten Deli Serdang Tahun
Ajaran 2022/2023.
F. Manfaat survey
Dalam survey yang telah dilakukan, diharapkan dapat membawa manfaat,
yaitu:
 Survey ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi setiap orang agar menambah pengetahuan terkait
bakat peserta didik dalam nilai – nilai pancasila .
 Survey ini diharapkan dapat sebagai pedoman dalam menentukan
perilaku serta sikap pendidik dalam membangun bakat terkait nilai –
nilai pancasila.
 Survey ini juga diharapkan mampu menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan dalam rangka upaya mengembangkan bakat peserta
didik dan untuk lebih memahami mengenaibakat peserta didik dalam
nilai – nilai pancasila.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Pancasila
1. Konsep dasar nilai – nilai pancasila
Pengertian nilai dasar pancasila merupakan hakikat (sifat
) dari pelajaran pancasila yang bersifat universal, sehingga nilai
– nilai inti tersebut meliputi cita – cita, tujuan, dan nilai – nilai
dasar tersebut tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yang
meliputi nilai – nilai inti ideologi Pancasila.
Nilai dasar pancasila sebagai dasar falsafah Negara
berarti bahwa penyelenggaraan Negara harus mematuhi nilai
inti pancasila dalam segala hal. Nilai – nilai pancasila adalah
nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai kesatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila adalah pedoman hidup
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pancasila sebagai way of life berarti nilai pancasila sebagai
pedoman hidup sehari – hari . semua segmen dan aktivitas
masyarakat dan penyelenggara Negara harus konsisten dengan
nilai – nilai dasar pancasila.
Oleh karena itu, ruang lingkup pancasila sebagai way of
life lebih besar daripada fungsinya sebagai landasan nasional.
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila bersumber dari
nilai – nilai luhur budaya bangsa dan meramaikan pembukaan
dan ketentuan UUD 1945. UUD 1945 sebagai dasar hukum
tertlis merupakan dasar penyelenggara Negara untuk
mewujudkan cita – cita Negara yang sejalam dengan tujuan
nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila.
Nilai pancasila sebagai dasar Negara terletak pada
posisinya sebagai sumber dari segala sumber hukum provinsi –
provinsi atau daerah di Indonesia. Segala sumber hukum, nilai –
nilai pancasila menjadi pedoman hidup, kesadaran, cita – cita
hukum, dan cita – cita moral. Ini berlaku untuk semua bidang
kehidupan. Nilai – nilai pancasila sebagai dasar Negara
tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD
1945 memuat nilai – nilai pancasila dan memuat empat pokok
pikiran. Empat perspektif utama tersebut adalah
penyempurnaan sila pancasila sebagai berikut :
1. Keyakinan besar yang pertama menyatakan bahwa
negara Indonesia adalah negara kesatuan, yaitu
negara yang melindungi Indonesia seluruhnya dan
tanah air Indonesia seluruhnya dan mengalahkan
perseorangan. Dan kelompok. Ini adalah pemurnian
dari sila ketiga pancasila.
2. Pandangan kedua menyatakan bahwa negara ingin
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Bangsa berarti berkewajiban mewujudkan
kesejahteraan bersama seluruh warganya,
mencerdaskan kehidupan rakyatnya, dan ikut serta
dalam mewujudkan ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Ini adalah penyempurnaan dari Perintah Kelima.
3. Pandangan ketiga menyatakan bahwa negara
berdaulat berdasarkan demokrasi dan
musyawarah/perwakilan. Pandangan ini menunjukkan
bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Ini adalah
penyempurnaan dari Perintah Keempat.
4. Pandangan keempat menyatakan bahwa bangsa
didasarkan pada satu tuhan menurut kemanusiaan
yang adil dan beradab. Ide dasar ini berarti bahwa
negara Indonesia mendukung nilai-nilai kemanusiaan
dan agama dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa. Ini adalah penyempurnaan dari perintah
pertama dan kedua, dan keempat poin utama ini
adalah fondasi dasar berdirinya suatu bangsa. Selain
itu, keempatnya akan diimplementasikan dalam
bentuk ketentuan UUD 1945.
Ketentuan UUD 1945 ini dijelaskan lagi di bawah ini
dalam bentuk berbagai peraturan perundang-undangan. Oleh
karena itu, implementasi atau perwujudan nilai-nilai Pancasila
dalam berbagai peraturan perundang-undangan tidak secara
langsung mengikuti perintah masing-masing Pancasila. Namun,
hal ini dilakukan dengan ketentuan UUD 1945.
Dengan kata lain, ketika pemerintah dan DPR
mengesahkan berbagai undang-undang, tidak secara langsung
berkaitan dengan pandangan Pancasila, tetapi semata-mata
dengan UUD 1945. mengapa demikian? Pasal UUD 1945 itu
sendiri pada hakikatnya merupakan rincian yang lebih rinci dan
operasional dari nilai-nilai Pancasila.

2. Fungsi nilai – nilai pancasila


Dalam buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara"
oleh Ronto, fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktivitas
kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-
sila dari Pancasila. Mulai dari hal sederhana hidup dalam
kerukunan di lingkungan keluarga, sekitar rumah, sekolah, hingga
lingkup yang lebih luas seperti antar suku, pulau, dan negara.
Setiap aktivitas perlu disesuaikan karena Pancasila sendiri
diciptakan dari nilai-nilai yang sudah ada dalam diri bangsa
Indonesia. Nilai-nilai yang dimaksud adalah ketuhanan-keagamaan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan-demokrasi, dan nilai keadilan
sosial.
Adapun dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP), fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup
memiliki makna di antaranya:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Pada sila pertama ini, fungsi Pancasila memberi pandangan
bahwa sebagai warga negara Indonesia terdapat nilai untuk
mempercayai dan bertakwa pada Tuhan sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing. Fungsi ini memberi
makna bahwa setiap warga negara Indonesia harus saling
menghormati antar umat beragama agar tercipta kehidupan yang
rukun dan damai.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup tercantum pada sila
kedua yang memberi makna bahwa sebagai warga negara diminta
untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang
sama, sehingga harus saling bersimpati satu sama lain. Hal itu bisa
dicapai dengan cara menjaga dan membantu sesama, membela
kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian
negara.
3. Persatuan Indonesia
Sebagai negara dengan ragam pulau, suku, dan budaya, pada
sila ketiga, fungsi Pancasila memberi pandangan hidup bahwa
yang harus diutamakan adalah kesatuan, persatuan, dan
kepentingan negara daripada kepentingan masing-masing. Setiap
warga negara Indonesia juga harus memiliki kepribadian yang rela
berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan
tanah air, serta bangga pada negara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan
Poin penting pada sila keempat menegaskan bahwa fungsi
Pancasila sebagai pandangan hidup turut mengajak setiap warga
negara untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan
mengutamakan kepentingan negara. Meski akan ada perbedaan
pendapat dan cara pandang, namun sila keempat menegaskan
akan pentingnya bermusyawarah atau berdiskusi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tercermin
dari sila ini yang memiliki makna tentang mengembangkan
perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan gotong royong. Tak
hanya itu, setiap warga negara juga harus selalu bersikap adil, dan
memahami antara hak dan kewajiban agar bisa menghormati hak-
hak orang lain sesama bangsa Indonesia.
3. Bidang tugas nilai – nilai pancasila
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1
Oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk
merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian
Pancasila itu sendiri. Hal ini penting khususnya bagi generasi
muda Indonesia, karena generasi muda Indonesia merupakan
harapan suatu bangsa di masa mendatang. Berikut ini nilai
pancasila yang bisa kamu terapkan dalam menggapai karir diri
sendiri,
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Mempraktekan prinsip sila ini yaitu adalah sebagai bentuk
ibadah atau ikhtiar seperti selalu bersyukur atas setiap
pekerjaan yang telah diamanahkan kepada kita &
menjalankannya dengan ikhlas dan sepenuh hati.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Bersikap adil, yaitu tidak membedakan sesama rekan kerja,
saling tolong menolong & Memiliki sikap saling berbagi baik ilmu
maupun hal-hal positif lainnya yang dapat meningkatkan
pengembangan diri.
3. Persatuan Indonesia
Tidak membedakan antara suku, ras, & agama, saling
membantu & mendukung dalam menggapai karir yang
diinginkan.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Biasakan untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah
& melaksanakan segala aturan maupun keputusan bersama
dengan ikhlas dan bertanggung jawab.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Seorang pemimpin harus berani memberikan pujian kepada
karyawan yang berprestasi, dan teguran/nasihat kepada
karyawan yang malas/kurang berprestasi & peduli terhadap
seluruh anggota tim, dari level terendah sampai tertinggi.

4. Peranan guru bidang studi pada nilai – nilai pancasila


Peran penting guru, yang merupakan tenaga pengajar pada
lembaga pendidikan sangatlah nyata, sehingga dapat dikatakan
bahwa posisi guru tidak dapat digantikan oleh siapapun. Dipandang
dari dimensi pembelajaran, peran guru dalam masyarakat
Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran perkembangannya sangat
pesat. Dari hasil penelitian ini peranan guru dalam meningkatkan
nilai-nilai pancasila bagi siswa kelas VII SMP PLUS KASIH IBU
tahun ajaran 2022 – 2023 adalah baik. Peranan guru dalam
meningkatkan nilai-nilai pancasila bagi siswa SMP PLUS KASIH
IBU adalah cukup baik, secara umum dapat disimpulkan bahwa
peranan guru dalam meningkatkan nilai-nilai pancasila pada siswa
kelas VII SMP PLUS KASIH IBU tahun ajaran 2022 – 2023 adalah
baik. Dengan kata lain bahwa guru telah mengaplikasikan
peranannya dengan baik dalam meningkatkan nilai-nilai pancasila
pada siswa kelas VII SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak
tahun ajaran 2022 – 2023.
Peran Guru PAI Dalam Menanamkan Pengamalan Nilai-Nilai
Pancasila dan Nasionalisme pada Siswa kelas VII SMP PLUS
KASIH IBU kecamatan Patumbak (dibimbing oleh Ella atika,S.Pd.)
Peran guru dalam menanamkan pengamalan nilai-nilai pancasila
dan nasionalisme sangat begitu penting karena pancasila dan rasa
nasionalisme merupakan dasar untuk dapat menjadi bagian dari
bangsa dan negara. oleh karena itu dibutuhkan suatu peran guru
PAI dalam menanamkan nila-nilai panasila dan nasionalisme. Oleh
karna itu peneliti tertarik dengan mengangkat fokus masalah
penelitian ini adalah :(1). Bagaimana pengamalan nila-nilai
pancasila siswa di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak
(2). Bagaimana pengamalan nila-nilai nasionalisme siswa di SMP
PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak (3). Bagaimana peran
guru PAI dalam menanamkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan
nasionalisme siswa di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan
Patumbak Tujuan penelitian ini adalah : (1). Peranan guru PAI
dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Nasionalisme siswa di
SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak , (2 Faktor
penghambat guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan
Nasionalisme siswa SMP PLUS KASIH IBU kecamatan
Patumbak , (3). Cara Guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai
pancasila dan nasionalisme siswa di SMP PLUS KASIH IBU
kecamatan Patumbak .
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
mengambil penelitian di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan
Patumbak . Informan dalam penelitian ini adalah guru PAI dan
siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif. Hasil
penelitian sebagai berikut adalah : Peran guru PAI dalam
menanamkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan nasionalisme
siswa di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak , dalam hal
ini guru PAI sebagai pembimbing. Faktor penghambat yang di
hadapi guru PAI dalam menanamkan pengamalan nila-nilai
pancasila dan nasionalisme adalah adanya latar belakang keluarga
yang berbeda-beda, faktor pengaruh lingkungan yang tidak
memcontohkan kepada perilaku pancasilais dan rasa nasionalisme
adapun faktor pengaruh teknologi dan globalisasi yang berdampak
negatif pada perilaku siswa. Peran guru PAI dalam menanamkan
pengamalan nilai-nilai pancasila dan rasa nasionalisme adalah guru
PAI mampu memberikan pembelajaran dengan cara menggunakan
teknologi media gambar, video dan rekaman. Sehingga dapat
memberikan kesadaran, meningkatkan pemahaman dan
penghayatan yang sebenar-benarnya terhadap pentingnya nilai-
nilai pancasila dan rasa nasionalisme.
Guru memiliki peran yang sangat penting didalam pendidikan.
Pada pembelajaran abad 21saat ini yang berbasis globalisasi
teknologi banyak tantangan yang di hadapi oleh seorang guru
dalam mendidik peserta didiknya. Perkembangan teknologi
menawarkan berbagai fasilitas dunia maya yang memanjakan
generasi muda sehingga mereka lupa akan waktu untuk
beraktivitas. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang serius
dan menjadi perhatian bagi seorang guru dalam memodifikasi
pembelajaran menjadi lebih inovatif dan menarik tanpa
meninggalkan nilai-nilai karakter budaya bangsa Indonesia.
Kegiatan pembelajaran sepanjang hayat untuk mengembangkan
potensi peserta didik melalui nilai kearifan lokal sangat mendukung
terwujudnya pelajar Pancasila.
Oleh sebab itu implementasi di sekolah dalam bentuk
pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu peserta
didik mengenal, menyadari dan menghayati aspek-aspek sosial,
moral, etika, yang dapat dijadikan acuan dalam bersikap dan
berperilaku sebagai salah satu dimensi dari kompetensi lulusan
berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menggunakan
metode studi kepustakaan (Library Research) dimana studi
kepustakaan merupakan kegiatan mengumpulkan dan memilah-
milah bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal
dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah. Hasil penelitian menemukan
bahwa peran guru sangat penting kepada peserta didiknya untuk
mewujudkan kompetensi global menuju pelajar Pancasila melalui
pendidikan karakter dalam nilai-nilai kearifan lokal.
Tujuan dalam peneleitian ini adalah untuk mendeskripsikan
peranan guru dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bagi siswa
kelas VII Sekolah VII SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak
tahun ajaran 2022 – 2023.. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas VII yang berjumlah
21 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
metode observasi, wawancara (angket) dan dokumentasi. Hasil
yang diperoleh dalam penelitian bahwa peranan guru dalam
menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan cara memberikan
pendidikan nilai-nilai Pancasila melalui mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, memberikan nasihat atau
ceramah, memberikan contoh keteladanan dan kedisiplinan secara
nyata, dan pembiasaan.
B. Implementasi peranan guru bidang studi pada nilai – nilai pancasila
pada satuan pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan
Implementasi nilai-nilai pancasila di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan
Patumbak tahun ajaran 2022 – 2023, (2) peran Guru IPS dalam
mengimplementasikan nilai-nilai pancasila pada mata pelajaran IPS
kelas VII di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak , dan (3)
Kendala guru IPS dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila
pada mata pelajaran IPS kelas VII di SMP PLUS KASIH IBU
kecamatan Patumbak . Pelaksanaan penelititian menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian ialah kepala
Sekolah, para guru IPS, wakil kepala Sekolah bagian kurikulum, dan
siswa kelas VII SMP PLUS KASIH IBU kecamatan Patumbak . Hasil
penelitian menunjukkan ialah (1) pelaksanaan implementasi nilai-nilai
pancasila dilaksanakan dengan baik di SMP PLUS KASIH IBU
kecamatan Patumbak , dengan memakai beberapa cara atau taktik
dalam pelaksanaannya, seperti: keteladanan, penanaman atau
penegakan kedisiplinan, pembisaan, dan integrasi adan terinternalisasi
baik pada aktifitas lingkungan sekolah maupun pada pembelajaran,
(2) peran guru IPS dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila
dalam mata pelajaran IPS dilakukan dengan memainkan beragam
peran-peran yang dilaksanakan guru, seperti: guru sebagai pengajar
dan pembimbing, guru sebagai pemimpin, guru sebagai motivator, dan
guru sebagai evaluator atau penilai, (3) kendala yang dihadapi guru
IPS berasal dari karakter diri siswa dan latar belakang siswa yang
berbeda, pemahaman siswa, kesadaran diri, kemajuan teknologi, dan
waktu pembelajaran yang dipersingkat disebabkan adanya masa covid
dimasa ini.
Keberhasilan Pendidikan Kewarganegaraan bukan hanya
sebatas mengetahui teori dalam buku namun juga adanya perubahan
sikap yang ditunjukkan oleh siswa. Sikap toleransi ini perlu
dikembangkan dalam dunia pendidikan. peneliti melakukan penelitian
mengenai nilai karakter toleransi yang diterapkan melalui pembelajaran
tematik pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dengan
adanya pendidikan karakter toleransi dalam kegiatan pembelajaran ini
maka peneliti berharap dengan tujuan bisa membentuk siswa yang
bermoral, beretika, dan berkarakter, terutama bisa selalu toleransi baik
dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif
yang ditujukan untuk mendeskripsikan tentang peran guru dalam
penanaman nilai karakter toleransi pada mata pelajaran Pkn. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwasanya MI Ma’arif Plaosan
Darussalam Plaosan sudah menerapkan karakter toleransi, Adapun
bentuk karakter toleransi yaitu, tidak menghina teman yang berbeda
suku/ras, selalu menghargai perbedaan pendapat teman, mentaati
peraturan sekolah dan lain sebagainya. MI Ma’arif Plaosan peran guru
dalam membimbing siswa dalam membimbing toleransi siswa yaitu,
dengan mengarahkan siswa tentang bagaimana bisa bersikap toleransi
yaitu dengan memberikan informasi apa saja dampak negatif. MI
Ma’arif Plaosan dalam mengidentifikasi nilai karakter toleransi dengan
memberikan materi Kebhinekaan dengan tujuan agar siswa
mengetahui dan memaknai arti perbedaan. faktor pendukung dalam
penerapan karakter toleransi di MI Ma’arif Darussalam Plaosan yaitu,
sudah tersedianya fasilitas media pembelajaran seperti modul, buku
untuk pembelajaran tentang materi toleransi yang terdapat dalam
materi pembelajaran kewarganegaraan, kemudian faktor
penghambatnya yaitu masih ditemukan anak yang daya tangkapnya
berbeda, tentunya ini menjadi hambatan dalam membentuk karakter
toleransi pada siswa, selanjutnya masih adanya kekurangan
kesadaran siswa yang belum sepenuhnya melaksanakan karakter
toleransi itu sendiri.
Telah kita ketahui bahwa Pancasila adalah dasar negara
Republik Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Ini
mengandung arti bahwa tata kehidupan manusia Indonesia baik selaku
individu maupun pribadi, selaku anggota masyarakat dan sebagai
rakyat yang bermukin di negara Indonesia, harus mengacu kepada
nilai yang terkandung didalam Pancasila. Pancasila merupakan dasar
perilaku manusia Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila penuh dengan nilai keagamaan, nilai kebenaran, nilai
kebaikan (sila I), nilai kemanusiaan (sila II), dan nilai keindahan dan
keadilan hidup bermasyarakat (sila V). Didalam Pancasila juga
terkandung nilai yang bersifat hakiki manusia selaku makhluk ciptaan
Tuhan dan itu tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun selaku individu
secara pribadi, individu sebagai anggota masyarakat dan individu
sebagai warga negara. Pemikiran dapat didirikan sebagai suatu usaha
untuk merenungkan secara seksama, serius untuk menggali ilmu
pengetahuan dan nilainilai Pancasila yang berkembang dalam
penyelenggaraan Pendidikan di era globalisasi, dan pada akhirnya
diformulasikan dalam suatu konsep atau teori.

C. Kerangka Berpikir
Pergolakan masyarakat dalam menghadapi perbedaan yang
berkembang menimbulkan konflik dan problematika yang menimbulkan
selisih paham dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada,
dimana penistaan agama menjadi topik yang tidak henti-hentinya
dibicarakan diberbagai media baik media elektronik maupun media
cetak. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah: 1)
Bagaimanakah nilai-nilai Pancasila dalam membangun etika politik di
Indonesia; 2) Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam
membangun etika politik di Indonesia berdasarkan nilai-nilai
Pancasila? Jenis penelitian adalah deskriptif yaitu menelaah sumber
kepustakaan. Pendekatan dalam penelitian hukum dimaksudkan
adalah bahan untuk mengawali sebagai dasar sudut pandang dan
kerangka berpikir seorang peneliti untuk melakukan analisis.
Berdasarkan hasil uraian bahwa pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara
dijalankan sesuai dengan (1) asas legalitas,(2) disahkan dan
dijalankan secara demokratis dan (3) dilak-sanakan berdasarkan
prinsip-prinsip moral. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan
etika politik yaitu: Ketidakpahaman dan ketidakmampuan masyarakat
memahami Pancasila sebagai konsep etika politik, krisis moral yang
terjadi dalam lingkungan masyarakat Indonesia, longgarnya
kepercayaan dan pemahaman individu terhadap agama yang
dianutnya, dan tidak adanya pengawasan serta hukum yang tegas.
Kata kunci: nilai-nilai pancasila, membangun etika politik
BAB III
METODE SURVEY
A. Tempat dan Waktu Survey
Survey ini dilakukan di SMP PLUS KASIH IBU, Jalan pertahanan
patumbak dua, Kec. Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara 20361. Observasi kesekolah memakan waktu 2 jam .

B. Subject Survey
Subjek dari survey ini adalah siswa, guru, dan kepala sekolah di SMP
PLUS KASIH IBU tersebut.

C. Teknik Pengambilan Data


Terdapat beberapa Teknik pengumpulan data dalam survey atau riset.
1. Observasi
2. Angket

D. Instrumen Survey
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pertanyaan-pertanyaan yang telah di susun oleh peneliti . Data yang
dihasilkan berupa data kualitatif. Data ini menunjukkan tingkat
pengaruh filsafat pendidikan terhadap proses pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik survey. Tenik survey adalah teknik menganalisis data yang
disimpulkan dari hasil mengambil sampel dengan menggunakan
metode tanya-jawab (angket).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Hasil Survey
Hasil survey dari angket yang diisi oleh peserta didik berjumlah 21 siswa yaitu
sebagai berikut :

No Pernyataan sering Kadang- Tidak


kadang Pernah
1 Sebagai umat beragama saya 100% 0% 0%
melakukan ibadah sesuai agama yang (21
saya peluk orang)
2 Saya menghargai teman yang berbeda 100% 0% 0%
agama (21
orang)
3 Saya tidak membeda – bedakan teman 100% 0% 0%
yang berbeda agama (21
orang)
4 Saya berfikir sebelum bertindak 99% (20 0% 1%
orang)
5 Saya bersikap sopan kepada orang 100% 0% 0%
yang lebih tua (21
orang)
6 Saya meminta maaf dan membujuk 99% (20 0% 1%
teman ketika saya salah orang)

7 Saya membantu teman yang sedang 100% 0% 0%


kesulitan (21
orang)

8 Saya pantang menyerah dalam 98% 0% 2%


melakukan sesuatu yang sulit (19
orang)
9 Saya bangga menjadi bangsa Indonesia 99% (20 0% 1%
orang)
(21
orang)
10 Saya melaksanakan kewajiban saya 100% 0% 0%
sebagau siswa dan berdasarkan nilai (21
pancasila orang)

B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sangat berperan dalam
mengembangkan bakat peserta didik dalam nilai pancasila di sekolah,
yang mana perkembangan tersebut dapat membantu siswa aktif dalam
belajar. Dalam hal ini guru telah mampu menerapkan aliran filsafat
Pendidikan dengan memberikan metode pembelajaran yang aktif, dimana
sebelum pembelajaran berlangsung guru akan memantau siswa untuk
menjalankan kewajibannya, mempersiapkan murid serta mengulang
pelajaran yang telah lalu. Banyak nya siswa yang aktif dalam belajar berarti
menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan intelektual peserta didik
pada saat ini masih berjalan dengan lancar.

C. Temuan Lapangan
Selama melakukan penelitian di lapangan, peneliti menjumpai beberapa
fakta temuan dilapangan. Temuan-temuan di lapangan tersebut selanjutnya
dijabarkan ke dalam poin-poin sebagai berikut :
1. Peserta didik aktif bertanya pada saat presentasi di kelas.
2. Tidak sedikit juga peserta didik yang malu menyampaikan
pendapatnya saat berdiskusi.
3. Banyak Peserta didik teretarik dengan pengetahuan dalam nilai
pancasila.
4. Banyaknya peserta didik dalam mempertahankan pendapat mereka
jika pendapat mereka benar.
5. Sedikitnya peserta didik tertarik dalam public speaking.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil survey kami dapat disimpullkan bahwa :
1. Di SMP PLUS KASIH IBU PATUMBAK sudah menerapkan Filsafat
Pendidikan itu dengan baik sesuai dengan nilai – nilai pancasila,
disertai pula dengan aliran-aliran filsafat Pendidikan yang dapat
memberikan dampak positif bagi peserta didik.
2. Masih tingginya minat peserta didik terhadap pengetahuan yang belum
mereka ketahui dan pentingnya peran pendidik dalam
mengembangkan bakat peserta didik dalam nilai – nilai pancasila.
B. Saran
Adapun saran dari survey yang telah dilakukan hendaknya di SMP
PLUS KASIH IBU PATUMBAK terus giat dalam berfilsafat terutama dalam
bidang Pendidikan yang akan memberikandampak yang positif, dilingkunngan
sekolah, dilingkungan keluarga, serta dilingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Sastraprateja, M., 1998, Pancasila sebagai Etos Pembangunan Nasional,


Jurnal Filsafat Pancasila: Nasionalisme dala m Perspektif Historis, Politis,
Yuridis, dan Filosofis, Yogyakarta:Pusat Studi Pancasila Univesitas Gajah
Mada
Syam, Mohammad Noor, 2009, Sistem Filsafat Pancasila (Tegak sebagai
sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 1945, dalam Kongres
Pancasila: Pancasila dalam berbagai Perspektif, Jakarta: Setjend MK RI
Arief Hidayat, 2015, Konsepsi Negara Hukum Pancasila, makalah
disampaikan pada kuliah Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) Fakultas
Hukum Unissula, tanggal 24 Mei 2015.
Karmila Bru Sebayang, Seminar Nasional 2022-NBM Arts, 2022
Paradika Angganing, Inky Yuliana Prosiding Seminar Nasional PGSD
UNIKAMA 3 (1), 585-589, 2019
Luh Putu Swandewi Antari, Luh De Liska Widyadari: Jurnal Pendidikan 21 (2),
676-687, 2020
LAMPIRAN :
1.Organisasi Tim Dan Tugas Masing-masing Anggota Tim

2. Instrumen Survey

No Pernyataan sering Kadang- Tidak


kadang Pernah
1 Sebagai umat beragama saya
melakukan ibadah sesuai agama yang
saya peluk
2 Saya menghargai teman yang berbeda
agama
3 Saya tidak membeda – bedakan teman
yang berbeda agama
4 Saya berfikir sebelum bertindak
5 Saya bersikap sopan kepada orang
yang lebih tua
6 Saya meminta maaf dan membujuk
teman ketika saya salah
7 Saya membantu teman yang sedang
kesulitan
8 Saya pantang menyerah dalam
melakukan sesuatu yang sulit
9 Saya bangga menjadi bangsa Indonesia
10 Saya melaksanakan kewajiban saya
sebagau siswa dan berdasarkan nilai
pancasila
3. Struktur Organisasi Institusi/Lembaga Yang Survey.

SMP PLUS KASIH IBU

Anda mungkin juga menyukai