Anda di halaman 1dari 11

"penerapan nilai pancasila pada anak usia dini dalam mempersiapkan

generasi muda yang bermoral dan berkarakter"

Disusun oleh :

NAMA : ALFI AULIA PRANDITA


NIM : 2221151014
KELAS : C 22
MATKUL : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : Ishaq Matondang, S.Psi.,M.Si

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,Inayah, Taufik, dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Penghambat Perkembangan Bahasa ” untuk memenuhi tugas dalam bentuk yang sederhana.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan danwawasan
bagi pembaca. Tidak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan
kepada dosen pengampu bapak Ishaq Matondang, S.Psi.,M.Si. Penulis mengakui, dalam makalah
ini masih jauh dari sempurna karena pengalaman yang masih kurang. Oleh karena itu, penulis
berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan masukanmasukan gunamenyempurnakan
makalah ini.Terimakasih

Medan, Mei 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 4

1.2. RUMUSAN MASALAH 5

1.2.TUJUAN PENELITIAN 7

BAB II PEMBAHASAN 8

A. pengertian pancasila 8

B. nilai yang terdapat pada pancasila 9

c. Factor penghambat penerapan pancasila 9

BAB III PENUTUP 10

3.1. Kesimpulan 10

3.2.Saran 10

BAB IV DAFTAR PUSTAKA 11


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap sila-sila Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa yang terdapat pada sila pertama
terkandung nilai, bahwa negara yang didirikan sebagaiperwujudan tujuan manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa, sehingga segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara
bahkan moral negara, moral penyelenggaraan negara, politik Negara, Pancasila merupakankristalisasi
dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
bersifat universal, sehingga nilai-nilai pancasila menjadi sumber segala sumber.Pancasila
sebagai orientasi paradigmatik bagi ilmu, khususnya bagi ilmu-ilmu sosial yang
dikembangkan negara atau bangsa non-Barat. Bangsa-bangsa non- Barat memiliki sejarah,
budaya, dan pandangan hidup yang spesifik, sehingga mempunyai keniscayaan dalam
interaksinya dengan ilmu pengetahuan modern.Menurut Sutrisno ( 2006 : 88 ) , Pancasila
adalah suatu Philosofische grondslag, suatu Weltanschauung yang diusulkan olen Bung
Karno di depan sidang BPUPKI1 Juni 1 9 4 5 sebagai dasar bagi negara Indonesia yang
kemudian merdeka.
Pancasila dikualifikasikan sebagai falsafah dan ideologi yang menunjukkan jati diri atau
citra visioner bangsa Indonesia. Pancasila lebih di dorong oleh persatuandan kesatuan bangsa,
sehingga proses pembangsaan selalu dihadapkan pada tantangan baru.

Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bersifat
universal, sehingga nilai-nilai pancasila menjadi sumber segala sumber.Pancasila sebagai
orientasi paradigmatik bagi ilmu, khususnya bagi ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan
negara atau bangsa non-Barat. Bangsa-bangsa non- Barat memiliki sejarah, budaya, dan
pandangan hidup yang spesifik, sehingga mempunyai keniscayaan dalam interaksinya
dengan ilmu pengetahuan modern.Menurut Sutrisno ( 2006 : 88 ) , Pancasila adalah suatu
Philosofische grondslag, suatu Weltanschauung yang diusulkan olen Bung Karno di depan
sidang BPUPKI1 Juni 1 9 4 5 sebagai dasar bagi negara Indonesia yang kemudian merdeka.
Pancasila dikualifikasikan sebagai falsafah dan ideologi yang menunjukkan jati diri atau
citra visioner bangsa Indonesia. Pancasila lebih di dorong oleh persatuandan kesatuan bangsa,
sehingga proses pembangsaan selalu dihadapkan pada tantangan baru

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan


penelitian dengan judul “Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui
Kegiatan penelitian di SMP PLUS KASIH IBU kecamatan patumbak kabupaten deli serdang. Penelitian
tersebut berhubungan dengan mata kuliah filsafat pendidikan yaitu penerapan nilai pancasila pada anak usia
dini dalam mempersiapkan generasi muda yang bermoral dan berkarakter.

RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut,dapat dirmuskan menjadi beberapa rumusan masalah,yaitu:

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk penguatan nilai-nilai Pancasila pada siswa kelas


VII SMP PLUS KASIH IBU kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2022 /2023?

2. Factor penghambat penerapan pancasila pada siswa kelas VII SMP PLUS KASIH IBUkabupaten
Deli Serdang Tahun Ajaran 2022/2023?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuanpenelitian ini
sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penguatan nilai-nilai Pancasila pada


siswa kelas VII SMP PLUS KASIH IBU kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023?.
2. Untuk mendeskripsikan penerapan pancasila pada siswa kelas VII SMP PLUSKASIH IBU
kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2022/2023?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasi a
Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yang
diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung ( K. R. T.) Radjiman Wedyodiningrat.

Dalam pidato pembukaannya, Dr. Radjiman mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang bahwa
apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini.[1] Dalam upaya merumuskan Pancasila
sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Mohammad Yamin merumuskan Lima Dasar saat
berpidato pada 29 Mei 1945. Rumusan tersebut di antaranya: perikebangsaan, perikemanusiaan,
periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.[2] Ia mengatakan bahwa kelima sila yang
dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Namun, Mohammad Hatta, dalam memoarnya, meragukan pidato Yamin
tersebut
Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang
kemudian dikenal dengan judul Lahirnya Pancasila.[4] Soekarno
mengemukakan gagasan dasar negaranya, yang ia namakan "Pancasila".[5]

Gagasan tersebut di antaranya: kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, kemanusiaan atau internasionalisme,
mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, serta ketuhanan yang berkebudayaan.b[utuh rujukan ] Nama "Pancasila"
diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya: [ 6 ]

B. N ai Yang Terdapat Pada Pancasila

Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dimana, nilai-
nilai tersebut berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap warga negara, karena
dalam nilai dasar Pancasila terdapat cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukanlah
hal baru bagi masyarakat Indonesia. Sejak zaman dahulu nilai-nilai pancasila sudah terkandung dalam
kehidupan sosial budaya masyarakat.

Penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting karena dapat menciptakan suasana yang tenang, aman,
damai, dan sejahtera. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila antara lain :

1. Nilai Ketuhanan yang Maha Esa

Memiliki keyakinan dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianutnya. Dalam
sila ini, nilai yang dikandung adalah saling menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama yang
berbeda-beda. Kita juga tidak bisa memaksakan agama yang kita anut kepada pemeluk agama lain, karena
kita harus menghormati kebebasan beribadah antar pemeluk agama yang berbeda.

2. Nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab

Menjungjung tinggi persamaan derajat, hak dan kewajiban dengan tujuan menegakan dan memelihara
kebersamaan bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua.

3. . Persatuan Indonesia

Menjaga rasa kesatuan dan persatuan adalah makna yang terkandung dalam sila ketiga. Penerapan nilai-nilai
sila ketiga ini meliputi menerapkan sikap cinta tanah air (nasionalisme), rela berkorban demi bangsa dan
negara (patriotisme), dan pengakuan terhadap etnis dan kebudayaan bangsa yang berbeda-beda, namun satu
jiwa sehingga terbentuk rasa persatuan bangsa Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan

Sebagai warga negara Indonesia kita harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan
persoalan bersama. Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan,
mengutamakan budaya musyawarah dalam menyelesaikan persoalan dan tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain adalah penerapan nilai sila keempat.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Penerapan sila kelima dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban terutama hak milik orang lain dan perlakuan adil disegala bidang kehidupan
terutama dibidang politik, sosial, dan budaya.

C. Factor penghambat penerapan pancasi a

Faktor-faktor penghambat nilai-nilai Pancasila belum diamalkan secara baik dapat dibedakan atas
faktor internal, yakni tingkat kesadaran masyarakat masih kurang, dan faktor ekternal kurang nya kontrol, dan
kurangnya panutan didalam masyarakat.

□ Kurangnya peranan pendidikan Agama dalam pembentukan sikap remaja


Pendidikan agama harus ditanamkan sedini mungkin agar seseorang memilikikepribadian
yang baik. Kurangnya pendidikan agama dapat menyebabkan
seseorang memiliki kepribadian yang buruk dan mudah tergoyahkan oleh arusglobalisasi.
□ Kurangnya pendidikan Pancasila
Dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan dapat
meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat ini. Pendidikan
pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak
hanya cerdas namun juga berkarakter. Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya
berkompeten tetapi juga perduli terhadap kemajuan Indonesia. Pendidikan pancasila sangatlah
penting bagi para generasi muda Indonesia agar dapat membentuk karakter masyarakat yang
unggul dan berakhlak mulia. Sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan santun
dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Karena karakter merupakan nilai–nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,
dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perhatian, dan perbuatan
berdasarkan norma–norma agama, hukum, tatakrama,budaya dan adat istiadat. Dengan begitu
diharapkan tidak akan ada lagi tindak kriminal seperti kasus korupsi dan lain-lainnya.
□ Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh lingkungan, orangtua,sekolah
maupun masyarakat
Aktualisasi Pancasila harus dimulai dari berbagai lingkungan pendidikan. Baik dari
keluarga sebagai pendidikan informal, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, maupun dalam
masyarakat sebagai lembaga pendidikan non-formal. Semua ranah
pendidikan tersebut harus melekat dengan nilai- nilai Pancasila.
□ Penyimpangan nilai–nilai Pancasila
Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat.
Berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara, dialog atau gelar wicara di
beberapa media elektronik. Ironisnya, persoalan yang muncul seperti
meningkatnya tindak criminal, semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang
konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain
yang seringkali menjadi topik hangat dan tidak ada henti-hentinya untuk
dibicarakan .Padahal sudah lebih dari setengah abad bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai
saat ini justru bangsa Indonesia semakin mengalami degradasi karakter kebangsaan.
□ Efek globalisasi
Seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend yang
semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian. Kondisi ini
memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam dan multidimensional.
Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia.
Dampak ini dapat bernilai positif maupun negatif. Teknologi informasi dapat berdampak positif jika
dapat meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak negatif, jika seseorang tidak
dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik. Teknologi informasi berimplikasi secara
langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk terhadap karakter generasi
muda.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpu an

Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai


pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegarabagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai
tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus
globalisasi penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga
Pancasila tidak mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga
meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada
Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilai- nilai Pancasila.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap


organisasi Pemuda Pancasila di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai masih kurang
diterapkan, seperti penerapan nilai ketuhanan bahwa anggota Pemuda Pancasila masih
banyak yang bertentangan dengan norma agama, penerapan nilai kemanusiaan bahwa anggota
Pemuda Pancasila kurang dalam bersikap menghargai sesama manusia karena sering
melakukan kekerasan, penerapan nilai persatuan bahwa organisasi Pemuda Pancasila masih
sering
melakukan bentrok/pertengkaran dengan organisasi pemuda lain seperti IPK, dalam hal
penerapan nilai kerakyatan masyarakat menilai organisasi ini juga
masih kurang ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat seperti gotong royong,
musyawarah dan pemilu, sedangkan penerapan nilai keadilan juga dinilaimasih kurang
dalam hal menghargai hak dan kewajiban orang lain secara adil.

3.2. Saran

Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar akan


organisasi-organisasi kepemudaan yang membawa dampak baik ataudampak buruk bagi
kehidupan masyarakat karena organisasi tersebut dapat berpengaruh bagi para pemuda sebagai
generasi penerus bangsa yang menjadi harapan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=kesimpulan+dari+nilai+pancasila
,https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=nilai+yang+terdaat+ada+ancasila

,https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Anda mungkin juga menyukai