Anda di halaman 1dari 52

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA

Makalah ini ditulis dalam rangka pengganti


Ujian Tengah Semester

DOSEN : Roy Fachraby Ginting SH, M.Kn


NIP : 1271172911710002

Disusun Oleh:

Jason Nicholas Bonar Parulian Tampubolon


NIM : 222102027

PROGRAM STUDI D-3 AKUNTANSI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah pengganti
dengan judul“Implementasi Nilai-Nilai Pancasila”. Penulisan makalah ini
dilakukan dalam rangka menganti nilai Ujian Tengah Semester Vokasi D-3
Akuntasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan petunjuk
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Bapak Roy Fachraby
Ginting SH, M.Kn serta seluruh Dosen Vokasi Universitas Sumatera Utara,
Orang Tua, Keluarga Penulis, Sahabat dan Teman-Teman Vokasi Akuntasi
Universitas Sumatera Utara 2022 dan Seluruh Civitas Vokasi Akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan
penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan guna dalam penyempurnaan selanjutnya.

Medan, Oktober 2022


Penulis,

(Jason Nicholas B P Tampubolon)

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PEDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 8
BAB II PEMBAHASAN 9
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara 9
2.2 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa 16
2.3 Pancasila Sebagai Filsafat 24
2.4 Pancasila Sebagai Sistem Etika Berbangsa Dan Bernegara 30
2.5 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia 38
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 46
3.1 Kesimpulan 46
3.2 Saran 47
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan kepribadian bangsa yang mengandung nilai-
nilai yang menjadi landasan budaya bangsa, nilai-nilai tersebut
merupakan wujud cita-cita bangsa dan wujud ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila sering disamakan di tengah ideologi karena bukan salah satu
dari dua ideologi besar yang paling berpengaruh di dunia. Pendidikan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berakar pada agama, budaya, dan
nilai-nilai Pancasila, peka terhadap perubahan zaman dengan tujuan
meningkatkan kualitas manusia sebagai pendidikan nasional. Bangsa
Indonesia telah menerima Pancasila sebagai dasar kehidupan nasional
dan memiliki fungsi penting dalam negara Indonesia sebagai identitas
Indonesia, falsafah negara, dan prinsip persatuan Indonesia.
Pancasila adalah sesuatu yang sakral dan warganya harus
memahami makna dari Pancasila itu sendiri. Namun, sebagian
masyarakat Indonesia menganggap Pancasila hanya sebagai ideologi
tanpa menonjolkan makna yang terkandung dalam Pancasila. Tidak
menyadari nilai dan makna Pancasila bermanfaat jika diamalkan dengan
benar. Masalah muncul karena kesalahpahaman dalam memahami makna

4
Pancasila dan mengamalkan Pancasila. Pancasila bukan hanya
memahami tetapi juga bagaimana mengamalkannya dalam kehidupan
Perkembangan zaman juga berjalan seiring dengan perkembangan
teknologi dan informasi, sehingga modernitas tidak ada lagi. Di era sosial
5.0 ini, remaja sudah akrab dengan jejaring sosial, yang merupakan
sarana atau tempat bagi pengguna untuk bertukar dan menerima
informasi terkini, sekaligus tempat untuk mengekspresikan diri dalam
jangkauan yang tidak terbatas. Namun sayangnya, anak muda saat ini
sedang terpengaruh oleh tren globalisasi yang cenderung negatif. Mereka
terutama mengadopsi budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila yang merupakan bagian dari budaya Indonesia, mengurangi
pemahaman nilai-nilai Pancasila saat ini di kalangan generasi muda.
Remaja sekarang hanya menghafal Pancasila tanpa memahami makna
yang dikandungnya. Jarang yang mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan lebih parahnya lagi tidak peduli dengan aturan-aturan
yang tertuang dalam Pancasila . Kini Pancasila tidak lagi menjadi dasar
tindakan dalam berbagai aspek kehidupan. Melihat realita yang terjadi di
kalangan remaja saat ini, jelas terlihat bahwa penanaman nilai-nilai
Pancasila perlu dilakukan sejak dini dan menyadarkan para remaja bahwa
Pancasila adalah dasar untuk mencari jati diri mereka.
Masalah yang dihadapi Indonesia adalah merosotnya semangat
kebangsaan 4.444 remaja saat ini. Isu ini tentu menjadi perhatian besar
karena pemuda Indonesia tidak akan lagi menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila sebagai bentuk kewarganegaraan yang baik karena telah

5
kehilangan jati diri bangsanya sendiri. Hal ini terjadi karena pengaruh
budaya asing yang masuk ke Indonesia, membuat remaja lebih tertarik
dengan budaya asing daripada budaya sendiri. daripada budaya nasional.
Hal ini menyebabkan nilai-nilai luhur bangsa mulai dihilangkan.
Di zaman sekarang ini, kecenderungan yang semakin canggih dan
modern yang ditandai dengan ketidakteraturan dan ketidakpastian, dapat
menimbulkan kecenderungan munculnya masalah-masalah baru yang
semakin beragam. kasus kolusi dan otokrasi, kejahatan, korupsi,
ekstremisme, 4.444 kejahatan seks, konsumerisme, kehidupan politik
yang tidak efektif, dan 4.444 lainnya selalu menjadi perhatian masyarakat
saat ini. Fenomena kemerosotan moral ini bisa terjadi karena suatu
negara telah kehilangan identitasnya. Mereka kurang bisa
mengkategorikan dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke
Indonesia. Padahal negara ini berideologi pancasila, inilah ciri khas
negara yang pemahamannya di kalangan anak muda sekarang mulai
memudar. Sedangkan dari sila pertama hingga sila kelima, semuanya
mencakup berbagai jalur kehidupan yang di dalamnya terdapat orang.
Berbagai dampak perubahan yang dibawa oleh globalisasi antara lain
lunturnya rasa nasionalisme dan munculnya teknologi canggih yang
memenuhi begitu banyak kebutuhan manusia namun dapat merusak
moral dan spiritual generasi muda. Melihat polarisasi dalam kehidupan
sekarang ini, menyimpang dari norma-norma dasar yang terkandung
dalam nilai-nilai Pancasila, misalnya adalah kenakalan remaja.

6
Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal negatif lainnya terjadi,
pembentukan karakter anak sejak dini sangat penting untuk
perkembangan anak nantinya. Karakter-karakter tersebut harus dipelajari
melalui pendidikan karakter, mulai dari pendidikan paling dasar hingga
pendidikan tinggi, terutama hingga penerapan nilai-nilai Pancasila pada
remaja dalam kehidupan' masa kini yang sedikit mengetahui tentang
pentingnya nilai-nilai. Pancasila. Maka dari situlah yang bisa kita
lakukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila antara lain selalu
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami rasa empati dan
simpati, lebih mengenal persatuan, benar menggunakan hak dan
kewajiban 4.444, serta mendapatkan digunakan untuk hanya dalam
segala hal. Selain itu, 4.444 faktor sosial lingkungan juga menjadi faktor
pendukung utama tercapainya 4.444 pemuda Indonesia yang berkualitas
di era sosial 5.0 ini. Namun demikian, proses pendidikan yang
berkualitas tidak cukup diwujudkan melalui transfer ilmu pengetahuan
dan teknologi, tetapi juga untuk mendukung peningkatan profesionalisme
dan sistem manajemen pendidikan serta pengembangan kapasitas untuk
mencapai tujuan. Maka kita harus mengenalkan apa itu pancasila dan apa
saja nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan keterpaduannya
pada pancasila di kalangan anak muda, terlebih dahulu kita harus
memasuki jiwa remaja agar kita lebih mudah mengenalkan nilai-nilai
pancasila .

1.2 Rumusan Masalah

7
1.Mengapa Mahasiswa Belajar Pancasila
2. Bagaimana Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Mahasiswa

8
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara merupakan konsepsi yang telah
disusun sedemikian rupa. Pancasila merupakan representasi warga negara
dan tujuan dalam bernegara. Secara luas, makna Pancasila sebagai dasar
negara adalah Pancasila digunakan sebagai dasar oleh negara dalam
mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Selain itu, arti
Pancasila sebagai dasar negara juga dapat dimaknai dengan dijadikannya
Pancasila sebagai pedoman dan prinsip dasar dalam kehidupan.
Dasar Hukum Pancasila sebagai Dasar Negara :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Pasal 24C).
2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi.
3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
4. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
5. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

9
6. Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2012 tentang Kepaniteraan 
dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi RI.
7. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2012 tentang
Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.
8. Peraturan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Nomor 3
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Sekretaris Jenderal
Mahkamah Konstitusi Nomor 13 Tahun 2017 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretarat Jenderal Mahkamah
Konstitusi.
Beberapa fungsi dari Pancasila sebagai dasar negara :
1. Pancasila Sebagai Pedoman Hidup. Artinya Pancasila harus
difungsikan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia.
Setiap mengambil keputusan, Pancasila harus menjadi pedoman.
2. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa. Artinya Pancasila difungsikan
sebagai jiwa bangsa yang terwujud dalam setiap lembaga. Baik itu
lembaga negara maupun organisasi dan insan yang ada di
Indonesia.
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa. Bangsa Indonesia
memiliki kepribadian dan identitas sendiri. Kepribadian dan
Identitas inilah yang diambil dari Pancasila. Sehingga setiap orang
harus menjadikan pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.
4. Pancasila Sebagai Sumber Hukum. Segala hukum yang berlaku di
Indonesia harus menjadikan Pancasila sebagai sumbernya. Tidak

10
boleh ada hukum tertulis maupun tidak tertulis yang bertentangan
degan Pancasila.
5. Pancasila Sebagai Cita Cita Bangsa. Sebagai dasar negara,
Pancasila adalah tujuan negara dan cita cita bangsa. Kita sebagai
bangsa Indonesia haruslah mengidamkan apa yang ada dalam
Pancasila sebagai cita-cita yang luhur.

Menjadikan Mahasiswa dapat memahami, menjawab berbagai


masalah,
Dasar Hukum Mahasiswa Belajar Pancasila :
1. UU RI No.12 tahun 2012 pasal 35 menyatakan bahwa sebagai
mata kuliah wajib, Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan
Bahasa Indonesia
2. UU RI No. 20 tahun 2003
Pasal (3) tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU RI No. 12 tahun 2012 Pasal (5) tentang perguruan tinggi

11
Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk:
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi
bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai
norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia
Pancasilais dalam pemikiran, sikap, dan tindakan.
3. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai
dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik
Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

12
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari
solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.
5. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan
kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang
demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila,
untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal
masyarakat bangsa Indonesia.

13
Pancasila sebagai dasar negara serta falsafah bangsa dan negara
Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu :
(1) Ketuhanan Yang Maha Esa,
(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab,
(3) Persatuan Indonesia,
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki nilai yang terangkai
secara sistematis dan difungsikan sebagai acuan dasar dalam berpikir,
bersikap, dan bertingkah laku. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila
merupakan landasan utama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk
bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga memiliki nilai moral, etika, dan budaya. Hal tersebut dapat
dilihat dari kehidupan masyarakat Indonesia yang selalu terikat dengan
nilai moral, etika, budaya, dan norma. Nilai-nilai itulah yang menjadikan
bangsa Indonesia saat ini dapat menjalankan kehidupan dengan damai,
nyaman, dan rukun. Pada hakikatnya Pancasila sebagai dasar negara
merupakan sumber dari segala sumber hukum. Segenap peraturan
perundang-undangan sejak yang paling rendah tingkatannya bersumber
dari pasal-pasal UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 bersumber dari
Pancasila. Oleh karena itu pada hakikatnya Pancasila juga merupakan
sumber tertib hukum Indonesia.

14
Pembelajaran Pendidikan Pancasila dimaksudkan untuk memunculkan
kesadaran pada warga negara khususnya mahasiswa pada tujuan nasional
negara ini agar menjiwai rasa patriotisme serta mencintai tanah airnya
sehingga tercemin pada sikap dan kelakuan individu dalam berorganisasi
kedepan serta mempu memahami Pancasila dari banyak perspektif yang
telah ada. Pada penyelenggaraan pendidikan Pancasila dalam satuan
pendidikan tinggi dapat diharapkan terciptanya tempat belajar bagi
mahasiswa untuk secara luas mengkaji/menganalisis dan memecahkan
suatu permasalahan yang ada dalam pembangunan bangsa serta negara
RI.

15
2.2 Pancasila Sebagai Ideologi

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan


terbentuk secara mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang
sebagai mana yang terjadi pada ideologi lain di dunia. Ideologi dalam arti
sempit dapat dipahami sebagai seperangkat gagasan yang memuat
penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara
mencapai cita-cita tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu
komunitas untuk bertindak, yang diakui dan dinyatakan secara tersurat
oleh komunitas tersebut.
Istilah ideologi terdiri-dari dua akar kata diambil dari bahasa
Yunani yakni logos dan idea. Logos adalah buah pemikiran. Adapun idea

16
adalah sebuah konsep atau ide. Dengan demikian, ideologi adalah konsep
buah pemikiran. Jika ditambahkan dengan Pancasila berarti konsep
buah pemikiran yang berlandaskan pada nilai Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi memiliki beberapa kedudukan dalam
kehidupan bernegara masyarakat Indonesia, yaitu :
1. Sebagai jiwa Bangsa Indonesia
2. Sebagai ciri dari pribadi Bangsa Indonesia
3. Sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia
4. Sebagai dasar negara
5. Sebagai sumber dari dari segala hukum
6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika Negara Indonesia
didirikan
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa

17
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan
pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas
kehidupan bernegara. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa Pancasila
adalah petunjuk dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya
arah yang tidak pasti dari kapal tanpa kompas, demikian juga negara
akan tanpa arah bila tidak ada Pancasila.
Selain itu, Pancasila juga memiliki nilai sejarah karena proses
pembentukannya sebagai hasil dari perjanjian para wakil golongan ketika
mendirikan negara Indonesia. Berdasarkan kedudukan dan fungsinya
yang ternyata begitu penting, maka Pancasila harus dapat dijaga
keluhurannya oleh setiap warga negara. Ideologi Pancasila dapat
dijadikan sebuah landasan bagi bangsa Indonesia dalam berkehidupan
dunia. Sedangkan, fungsi orientasi dasar berarti ideologi merupakan hal
yang dapat dijadikan sumber wawasan dan makna bagi rakyat, serta
dapat menjadi pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai tujuan.

18
Peran
lain yang

dimiliki ideologi Pancasila adalah sebagai alat dalam pencegahan


terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini dengan
tujuan agar masyarakat dapat tetap hidup dalam rasa tentram sekaligus
memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Ideologi Pancasila juga memiliki
peranan sebagai pemersatu bangsa. Karena pada dasarnya tiap bangsa di
dunia ini memiliki keberagaman suku, bahasa, adat, budaya, dan
agama.Ideologi Pancasila berperan sebagai pemersatu keberagaman
yang ada di tengah tengah masyarakat.
Berikut ini beberapa contoh sumber ideologi Pancasila yang
berasal dari kearifan lokal dalam masyarakat kita:
1. Silaturahmi
2. Adat istiadat
3. Gotong royong
4. Beragama
5. Musyawarah
6. Saling menghargai dan beradab

19
Dalam penerapan Pancasila dalam keseharian hidup tidaklah susah.
Karena nilai-nilai dalam Pancasila sudah menjadi kebiasaan dan kearifan
lokal orang Indonesia sejak dulu. Untuk mengamalkan ideologi Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal
berikut ini, antara lain:
1. Membiasakan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik
2. Mencintai barang-barang produksi Indonesia supaya ekonomi
rakyat Indonesia bisa terangkat
3. Menjaga toleransi antara umat beragama
4. Menjaga persatuan Indonesia di tengah kemajemukan dalam
budaya, bahasa, etnis, dan adat istiadat
5. Musyawarah dan menciptakan keadilan sosial secara merata
6. Partisipasi dalam Pemilihan Umum sesuai dengan sila ke-4

Pancasila.
Jadi fungsi Pancasila Sebagai Ideologi adalah :
1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkukuh dan memelihara
kesatuan dan persatuan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai
tujuannya.
3. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan
identitas Bangsa Indonesia.
4. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya
upaya untuk mewujudkan citra-cita yang terkandung di dalam
Pancasila.

20
5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya
menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa
Indonesia.

Pancasila merupakan ideologi bangsa yang mengandung nilai-nilai


karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bangsa yang memiliki
karakter kuat dapat menjadi bangsa yang bermartabat dan disegani oleh
seluruh dunia. Untuk menjadi sebuah bangsa yang berkarakter sudah
menjadi tujuan bangsa Indonesia. Maka dari itu Pancasila menjadi salah
satu untuk memahami nilai-nilai Pancasila dengan adanya pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi diharapkan akan memahami masalah
Untuk mengetahui tujuan pendidikan Pancasila, perlu pahami dulu
landasan pendidikan Pancasila. Terdapat empat landasan pendidikan
Pancasila yaitu landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis, dan
landasan filosofis. Berikut penjelasannya:

21
• Landasan Historis
Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi
pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan,
pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya.
Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan
yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya
diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat. Fakta historis
tersebut membentang mulai dari kehidupan prasejarah, sejarah Indonesia
lama, masa kejayaan nasional, perjuangan bangsa Indonesia melawan
sistem penjajahan, proklamasi kemerdekaan, hingga perjuangan
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
• Landasan Kultural
Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila
didasarkan atas nilai-nilai yang diagungkan, dan karenanya disepakati
dalam kehidupan nasional. Pancasila merupakan salah satu pencerminan
budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus. Secara
kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa,
slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia secara
umum. Pendidikan Pancasila memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
Pancasila yang telah dan terus disepakati.
• Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsafat
Pancasila untuk mengembangkan Pendidikan Pancasila. Secara praktis
nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa.

22
Pancasila yang merupakan filsafat negara harus menjadi sumber bagi
segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-
undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

23
2.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila yang terdiri dari lima sila pada hakikatnya merupakan


sistem filsafat. Sistem kefilsafatan berarti ajaran-ajaran tentang
kenyataan yang saling berhubungan. Sehingga, sistem filsafat
merupakan kesatuan bersifat organis dan komprehensif yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya, setiap
sistem kefilsafatan mencerminkan pandangan suatu kelompok atau
suatu bangsa. Terbentuknya sistem kefilsafatan ini juga dipengaruhi
oleh lingkungan fisik, sosial, dan spiritual yang ada di tempat suatu
kelompok atau suatu bangsa hidup.
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dimaknai sebagai hasil
pemikiran manusia Indonesia secara mendalam, sistematis, dan

24
menyeluruh tentang kenyataan. Maka, sebagai sistem filsafat, Pancasila
berarti refleksi kritis dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan
budaya bangsa dengan tujuan mendapatkan pokok-pokok pengertiannya
yang mendasar dan menyeluruh.
Adapun pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat ini
dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif. Cara deduktif berarti
dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya
secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif. Cara
induktif berarti dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya
masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti serta makna yang hakiki
dari gejala-gejala itu.
Melalui cara-cara tersebut, filsafat Pancasila sebagai hasil
perenungan memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang
hakikat dari Pancasila. Hal ini dijelaskan oleh Notonagoro dalam modul
Pancasila sebagai Sistem Filsafat susunan Rohdearny Tetty Yulietty
Munthe. Dengan kata lain, Pancasila sebagai filsafat mengandung
pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila.
Dengan kata lain, Pancasila sebagai filsafat mengandung
pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila. Pada dasarnya, yang menjadi subjek
atau pendukung dari isi sila-sila Pancasila adalah manusia Indonesia
sebagai manusia. Ali Mudhofir dalam jurnal berjudul Pancasila sebagai
Sistem Kefilsafatan (1996) menjelaskan bahwa manusia di sini merujuk

25
pada manusia yang terdiri dari sejumlah unsur mutlak. Yang mana,
semua unsur tersebut menduduki dan menjalankan fungsinya secara
mutlak. Artinya, fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur yang lain.
Lebih lanjut, filsafat Pancasila sebagai hasil pemikiran juga dapat
dimaknai sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life atau
weltanschauung). Pancasila merupakan pencerminan pandangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi realitas.
Filsafat pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai
pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bermasyarakat dan bernegara bagi

bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

26
Pancasila merupakan pencerminan pandangan bangsa Indonesia
dalam menghadapi realitas. Melalui kelima silanya. Pancasila sebagai
sistem filsafat mencerminkan pandangan bangsa, dengan inti ajaran pada
masing-masing sila sebagai berikut:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. Satu, yaitu kesatuan yang memiliki kepribadian sendiri
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara yang menjunjung nilai kerja
sama dan gotong royong
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain
sesuai haknya

27
Berdasarkan hal tersebut, ajaran dalam Pancasila mencakup wawasan
filsafat yang meliputi bidang atau aspek ontologi (keberadaan),
epistemologi (pengetahuan), dan aksiologi (nilai-nilai).
Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan
utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila
dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat
digambarkan sebagai berikut:
 Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
 Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan
menjiwai sila 3, 4 dan 5;
 Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan
menjiwai sila 4, 5;
 Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan
menjiwai sila 5;
 Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
 Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
 Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
 Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
 Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
royong

28
 Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain
yang menjadi haknya
Dalam Memorandum DPR GR telah diterima baik dengan ketetapan
MPRS Nomor XX/MPRS/1966 ditegaskan bahwa: sumber tertib hukum
RI adalah pandangan hidup, kesadaran serta cita-cita hukum dan cita-cita
moral, yang meliputi suasana mengenai kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian
nasional serta mondial, cita-cita politik mengenai kehidupan
kemasyarakatan serta keagamaan sebagai pengejawantahan dari budi hati
nurani manusia.
Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia dan diambil dari tanah
Indonesia sendiri. Artinya: (1) sila-sila dasar yang terkandung dalam
Pancasila merupakan keyakinan bangsa Indonesia sejak dahulu kala,
yang telah terpelihara dalam kedalaman sejarah Indonesia sebagai
Pancasila agama dan Pancasila budaya, (2) Pancasila telah dijadikan
sebagai pedoman untuk mengamalkan kehidupan sehari-hari, sehingga
Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia, (3) Pancasila lahir dari
perenungan dan kajian yang paling mendalam tentang sikap-sikap
ketuhanan atau ciri-ciri perilaku bangsa Indonesia.
Pancasila adalah falsafah bangsa indonesia artinya pancasila merupakan
usaha pemikiran bangsa indonesia untuk menemukan hasil dari usaha
pemikiran nasionalis indonesia untuk mencari kebenaran yang kemudian
dianggap kebenarannya. Upaya refleksi telah dilakukan secara metodis,
sistematis dan menyeluruh.

29
2.4 Pancasila Sebagai Etika Kehidupan

Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani, Ethos yang artinya tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu
tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau tentang adat
kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang
baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun

30
masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari
satu generasi ke generasi yang lain.
Etika dalam arti yang luas adalah ilmu yang membahas tentang
kriteria baik dan buruk. Etika pada umumnya dimengerti sebagai
pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau
buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia dengan
norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut
moralitas atau etika.
Etika hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Karena dengan memiliki etika maka kita
mampu menjalankan kehidupan bernegara dengan lancar. Pancasila
sebagai sistem etika merupakan jalan hidup bangsa indonesia dan juga
merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan
tuntunan atau panduan kepada setiap warga Indonesia dalam bersikap
dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik dan
buruk pada nilai-nilai pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku manusia indonesia dalam semua aspek kehidupan dan tingkah
laku manusia itu sendiri.

31
1.2

32
Meskipun nilai-nilai Pancasila merupakan kristalisasi nilai yang
hidup dalam realitas sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa
indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai pancasila juga bersifat universal
dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun. Pancasila sebagai sistem
etika dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada
tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Etika Pancasila :
 Nilai yang pertama yakni ketuhanan 
Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai tertinggi karena
menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan
dari nilai ini. Suatu perbuatan baik dikatakan baik apabila tidak
bertentangan dengan nilai, kaedah dan hukum tuhan.
 Nilai kedua yakni kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan, Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan pancasila adalah
keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan,antara
lahir dan batin,jasmani dan rohani. Sedangkan keadaban mengindikasi
keunggulan manusia di banding dengan makhluk lain seperti tumbuhan,
hewan, dan benda tak hidup.
Karena itu, suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-
nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan keadaban
dari nilai kemanusiaan menghasilkan nilai kesusilaan contohnya seperti
tolong menolong, penghargaan, kerja sama dan lain lain.

33
 Nilai yang ketiga yakni persatuan
Perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan
kesatuan. Karena sangat mungkin seseorang seakan akan mendasarkan
perbuatannya atas nama agama, namun apabila perbuatan tersebut dapat
memecah persatuan dan kesatuan maka pandangan dari etika Pancasila
bukan merupakan perbuatan baik.
 Nilai keempat yakni kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan terkandung nilai lain yang sangat
penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Kata
hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai
kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas
belum tentu kalah di banding mayoritas. Dengan demikian, perbuatan
belum tentu baik apabila disetujui/bermanfaat untuk orang banyak.
Namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah yang di dasarkan
pada konsep hikmah/kebijkasanaan.
 Nilai yang kelima yakni keadilan
Nilai keadilan pada sila kelima lebih di arahkan pada konteks sosial.
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan
masyarakat banyak. Menurut kohlberg, keadilan merupakan kebajikan
utama bagi setiap pribadi masyarakat. Keadilan mengandaikan sesama
sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya.
Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi sistem etika yang sangat
kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga
realistis dan aplikatif.

34
Apabila dalam kajian aksiologi dikatakan bahwa keberadaan nilai
mendahului fakta, maka nilai-nilai pancasila merupakan nilai-nilai ideal
yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia yang harus di
wujudkan dalam realitas kehidupan
Berikut ini adalah contoh Pancasila sebagai sistem etika yang didasarkan
pada butir-butir sila Pancasila:
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing.
2. Saling menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama
sehingga terjadi kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sehingga tidaj terjadi konflik antar
agama.
3. Mengakui adanya kebebasan beribadah sesuai agama dan
kepercayaannya
4. Tidak memaksakan agama yang dianutnya kepada orang lain dan
memberikan kesempatan orang lain untuk memilih agama sesuai
dengan kepercayaannya.
5. Tidak mengatasnamakan agama untuk kepentingan sendiri atau
kelompok yang memicu adanya konflik.
6. Mengakui persamaan derajat, status sosial dan hak asasi manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
7. Saling menghormati dan mencintai, tidak memiliki stereotip
negatif antar sesama manusia sehingga terjadi kerukunan antar

35
sesama.
8. Tidak melakukan bullying, kekerasan, dan diskriminasi kepada
orang lain baik melalui verbal maupun fisik
9. Aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti penggalangan dana bagi
korban bencana, pemberian petisi terhadap penanganan
pelanggaran HAM, dan sebagainya
10.Rela berkorban dalam membela kebenaran dan keadilan,
mengorbankan tenaga, waktu dan pikirannya untuk melindungi
masyarakat yang lemah sehingga sikap keadilan dapat tercipta.

Sebagai ilmu, etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat mencari


informasi yang paling dalam (benar). Sebagai ilmu dan filsafat, etika
membutuhkan ukuran umum, tidak berlaku untuk beberapa, tetapi untuk
semua manusia. Temuan-temuan yang dibuat oleh etologi akan menjadi
pedoman bagi seseorang, tetapi tujuan utamanya bukan untuk memberi
nasehat, melainkan untuk mengetahui (to know). Secara umum, etika
dapat dikatakan sebagai filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang

36
harus dimiliki atau dicapai orang. Orientasi berfokus pada pandangan
tentang bagaimana orang harus berperilaku dalam masyarakat.
Konsekuensi Pancasila sebagai sistem etika adalah bahwa nilai-
nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dalam
hal ini, konsekuensi Pancasila sebagai sistem etika berperan dalam
urgensi berbagai hal yang berusaha memecah belah tanah air dan
ketidakadilan. Diantaranya kasus korupsi, terorisme, pelanggaran HAM,
ketimpangan sosial, ketidakadilan hukum, dan masalah persepsi pajak.
Adapun contoh konsekuensi Pancasila sebagai sistem etika dapat
ditinjau dari masing-masing sila dalam Pancasila, berikut ini.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung dimensi moral yang
berkaitan dengan nilai religius (percaya kepada Sang Pencipta),
dimana sesuai dengan keyakinan yang dianut. Contohnya tidak
menganggu orang lain yang sedang beribadah, dan tidak terlalu
fanatisme pada agama yang dianutnya
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung dimensi
humanus,meningkatkan nilai kemanusiaan antar sesama. Contohnya
berbuat adil kepada siapapun tanpa membeda-bedakan RAS
3) Sila Persatuan, mengandung nilai solidaritas. Contohnya ikut serta
dalam upaya bela negara, toleransi, dan menjadi remaja yang
berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa, serta bebas dari
narkoba

37
4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung ajaran sikap saling
menghormati dan menghargai orang lain. Contohnya, ikut
berpartisipasi memberikan suara dalam demokrasi, misalnya dalam
pemilihan Presiden jika umurnya sudah tepat untu memilih,
menghargai pendapat orang lain dan hasil suatu musyawarah bersama
5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung
dimensi nilai peduli kepada orang lain. Contohnya membantu teman
yang sedang terkena musibah
Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima
nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa
Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti
korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan

2.5 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

38
Pandangan hidup bangsa merupakan nilai yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang diyakini kebenarannya sehingga menumbuhkan tekad untuk
mewujudkannya. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa
semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai
dengan Pancasila.
Soekarno menyebut Pancasila sebagai philosopische grondslag atau
pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila memiliki
dua kepentingan yaitu :
a. Pancasila diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan petunjuk
dalam menjalani keseharian hidup manusia Indonesia baik dalam
berkeluarga, bermasyarakat maupun berbangsa.
b.  Pancasila diharapkan sebagai dasar negara sehingga suatu kewajiban
bahwa dalam segala tatanan kenegaraan entah itu dalam hukum,
politik, ekonomi maupun sosial masyarakat harus berdasarkan dan
bertujuan pada Pancasila.

39
Pancasila dalam kedudukannya sebagai kristalisasi nilai-nilai yang
dimiliki dan diyakıni kebenarannya oleh bangsa Indonesia, telah
dirumuskan dalam alinea keempat pembukaan Undang Undang Dasar
1945. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi
utama sebagai dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang
demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar
nasional dalam tata hukum di Indonesia

kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan


bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut adalah:

1. Nilai dan jiwa ketuhanan-keagamaan

2. Nilai dan jiwa kemanusiaan

3. Nilai dan jiwa Persatuan

4. Nilai dan jiwa kerakyatan-demokrasi

5. Nilai dan jiwa Keadilan sosial

40
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu sebagai
berikut:
1. Mempererat bangsa Indonesia, memelihara, dan mengukuhkan
persatuan dan kesatuan. Fungsi Pancasila ini penting bagi Indonesia
karena Pancasila tidak hanya ide atau perenungan satu orang saja,
melainkan dirumuskan melalui kesepakatan anak bangsa untuk seluruh
bangsa dan negara Indonesia.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila
memberi cita-cita bangsa Indonesia dan menjadi sumber motivasi atau
tekad perjuangan mencapai cita-cita pembangunan nasional, yang
sekaligus menjadi bentuk pengamalan Pancasila.
3. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-
cita yang terkandung dalam Pancasila sendiri. Pancasila menjadi ukuran
untuk melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara Indonesia.
Adapun fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah:
Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang
terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia.
Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan
budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju..
Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun
dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa.
Keempat, pancasila sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan
masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda

41
.
Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam
masing-masing butir pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia
mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama
dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang.
Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita perlu saling menghormati
antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.

42
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa
setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling
menyayangi satu sama lain.
Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela
kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan
kepentingan negara dari kepentingan masing-masing.
Kita harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi negara
Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada
negara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya
pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara dan orang lain.
Terkadang kita akan menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang.
Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah atau
berdiskusi.

43
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara
kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil.Selain itu kita
harus seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-
hak orang lain.
Contoh Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa seperti dikutip
dari buku Mengenal Pancasila oleh Dimas Faturrahman adalah sebagai
berikut:
1. Menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
2. Menggunakan Pancasila sebagai petunjuk hidup agar mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin sehari-hari
3. Menjunjung tinggi Pancasila
4. Mematuhi peraturan pemerintahan

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memuat cita-cita bangsa


Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea kedua
yang berbunyi “Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur”.

44
Pikiran-pikiran yang mendalam dalam Pancasila merupakan hasil
dari kajian yang sistematis, teratur, dan terukur sesuai dengan kehidupan
masyarakat Indonesia. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih
baik Pancasila memiliki nilai yang tetap dan tidak bisa dirubah
kehidupan bermasyarakat harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Manfaat yang bisa dirasakan dari menjadikan Pancasila sebagai
pandangan hidup, yaitu:
1. Bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang berdiri kokoh sebagai
bangsa merdeka dan berdaulat.
2. Pancasila menjadi pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi
3. Pancasila turut sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam membangun
dirinya sendiri dan berhubungan dengan bangsa lain.
4. Pancasila sebagai kerangka acuan, baik menata kehidupan pribadi atau
interaksi di antara manusia, dalam kehidupan bermasyarakat serta alam
sekitar.
5. Pancasila menjadi penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia
di segala kegiatan, aktivitas hidup, dan kehidupan berbagai bidang.
Bangsa Indonesia turut mewarisi nilai budaya yang melandasi tata
kehidupan.

45
Makna Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berarti nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan telah
diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya
bagi bangsa Indonesia. Pancasila menjadi pedoman kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Di samping itu, bangsa Indonesia juga
memiliki tekad kuat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada
kehidupan nyata.

46
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Pentingnya pendidikan pancasila di lingkungan mahasiswa sebagai
salah satu penerus generasi bangsa adalah sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa
melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma
dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia
Pancasilais dalam pemikiran, sikap, dan tindakan.
c. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-
nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara
Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
d. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan
mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI
Tahun 1945.

47
e. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu
mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan
pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat
madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan
dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
2. Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Mahasiswa adalah sebagai
berikut :
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan meningkatkan
sikap saling toleransi sesama mahasiswa.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Mengembangkan sikap
tenggang rasa. Dan mahasiswa harus berani membela
kebenaran dan keadilan.
c. Mahasiswa harus memiliki jiwa Nasionalisme yang ditujukan
untuk menciptakan rasa mencintai tanah air, bangsa, dan
negara, serta dapat menjalin rasa kebersamaan antar
mahasiswa.
d. Sebagai mahasiswa, kita harus mengedepankan sikap suka
bermusyawarah ketika ingin mengambil keputusan bersama dan
bijak dalam mengutarakan pendapat agar dapat menghasilkan
keputusan yang baik, Serta mengutamakan kepentingan negara
dan masyarakat.

48
e. Mahasiswa harus mampu bersikap adil terhadap sesama.
Menghormati hak-hak orang lain. Menolong sesama dan
menghargai orang lain.

3.2 Saran

Nilai Pancasila harus disosialisasikan, dihayati dan diperkuat


dalam pelaksanaannya, dalam praksis kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan penguatan kepribadian mahasiswa milenial atas
dasar tiga nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila, yaitu
Nilai-Nilai Dasar, Nilai Spesifik, dan Nilai Aktual. Oleh karena
itu, pendidikan karakter di Indonesia dalam praktiknya harus
dilakukan dari poin-poin berikut, khususnya: Pertama, didasarkan
pada bakti dan toleransi; Kedua, bertujuan untuk mempromosikan
persaudaraan berdasarkan rasa hormat terhadap kemanusiaan;
Ketiga, menumbuhkan sikap rela berkorban berdasarkan komitmen
dan cinta tanah air; Keempat, menekankan pentingnya
pertimbangan dalam mengidentifikasi dan membuat keputusan
bersama; Kelima, memperkuat solidaritas sosial dalam bentuk
kepedulian dan partisipasi sosial aktif (kasih sayang) untuk
menyelamatkan orang lain dari kondisi kehidupan yang tidak
manusiawi dari kemiskinan.

49
Pendidikan karakter harus mencerminkan nilai-nilai Indonesia
sehingga Ki Hadjar Dewantara menjadikan Pancasila sebagai jiwa
dari konsep pendidikannya meliputi: Diantara Sistemnya antara
lain Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri
Handayani; Tri-Rusia mencakup Ngerti, Ngrasa, Nglakoni
Tricenter Pendidikan mencakup keluarga, sekolah, dan komunitas.

DAFTAR PUSTAKA
https://pusdik.mkri.id/index.php?page=page.Profil&id=2
https://tirto.id/gvpP
https://bpip.go.id/berita/1035/571/tujuan-pendidikan-pancasila-di-
perguruan-tinggi-ketahui-landasannya.html
https://bpip.go.id/berita/1035/1198/ideologi-pancasila-di-era-
milenial.html
https://tirto.id/pengertian-pancasila-sebagai-sistem-filsafat-makna-
penjelasannya-grQe
https://bpip.go.id/berita/1035/804/bagaimana-pancasila-menjadi-sistem-
etika-simak-selengkapnya-berikut-ini.html
https://bpip.go.id/berita/1035/801/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-
bangsa-begini-memahaminya.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6187117/makna-pancasila-
sebagai-pandangan-hidup-dalam-sila-1-sampai-5-pelajari-yuk
https://www.merdeka.com/sumut/fungsi-pancasila-sebagai-pandangan-
hidup-yang-penting-diketahui-kln.html

50
https://tirto.id/apa-makna-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-
gj8T

RIWAYAT HIDUP

Jason Nicholas Bonar Parulian


Tampubolon., Lahir pada tanggal 20 Agustus 2003, di Medan
Provinsi Sumatera Utara. Penulis merupakan Anak ke 5 dari 5
bersaudara dari pasangan DRS Jasmen Tampubolon M,Si dan
Marisi BR Panjaitan .
Penulis pertama kali masuk pendidikan Formal di TK Markus
Medan pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2009 , kemudian
melanjutkan pendidikan SD di Methodist-5 Medan pada tahun
2009 dan tamat pada tahun 2015 , kemudian melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMP di SMP Negeri 18 Medan pada
tahun 2015 dan tamat pada tahun 2018, kemudian melanjutkan
pendidikan SMA di SMA Negeri 12 Medan pada tahun 2018

51
dan tamat pada tahun 2021. Dan pada tahun 2022 penulis
terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara
Fakultas Vokasi Jurusan Akuntasi melalui Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Program Diploma (SPMPD).

52

Anda mungkin juga menyukai