Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPEMIMPINAN

Seandainya Kami Menjadi Gubernur Sumatera Utara

Dosen pengampu : Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum

Disusun oleh

Kelompok 2
Siti Nurhalizah Pohan : 2222351002

Alfi Aulia Prandita :2221151014

Nazwa Andini :2221151015

Pendidikan Senirupa

Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Medan

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapakan kehadirat Allah Swt Yang Maha Esa, karena dengan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah kepemimpinan “ seandainya kami
menjadi gubernur sumatera utara “ tepat waktu

Maksud dari penyusunan tugas ini yaitu sebagai pelengkap mata kuliah kepemimpinan,
yang menjadi salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan pegangan dalam proses belajar
mengajar mata kuliah kepemimpinan serta dengan harapan untuk memotivasi kami dan para
pembaca,sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan
pembelajaran tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan tugas
yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi harapan
berbagai pihak

Medan 17 september 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………i


DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii
BAB I…………………………………………………………………………………………… 2
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 2
A. Latar belakang ………………………………………………………………………….. 2
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 2
BAB II………………………………………………………………………………………….. 3
A. Pengertian Gubernur…………………………………………………………………... 3
B. Visi Misi Kami Jika Menjadi Gubernur……………………………………………… 3
C. Fungsi Gubernur……………………………………………………………………… 4
D. Wewengan , Tugas Dan Larangan Gubernur………………………………………… 5
E. Persyaratan Menjadi Gubernur………………………………………………………… 6
BAB III………………………………………………………………………………………… 7
PENUTUP……………………………………………………………………………………… 8
KESIMPULAN………………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 10

BAB I
PENDAHULUAN

A.Lata belakang
Di Indonesia, gubernur adalah kepala penyelenggarah wilayah provinsi yang bertugas
menyelenggarakan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi. Gubernur menjadi kepala wilayah provinsi dan wakil
dari pemerintah pusat Bentuk bukti atau pengabdian seorang gubernur kepada masyarakat ialah
melayani karena pemimpin sosok yang cerdas
Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih secara langsung oleh
masyarakat di Provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur
bertanggung jawab kepada rakyat/Masyarakat Gubernur terpilih kemudian dilantik oleh Presiden,
dan dapat juga dilantik oleh Menteri dalam negri atas nama Presiden. Selain itu, gubernur juga
berkedudukan sebagai wakil Pemerintah pusat di Wilayah provinsi bersangkutan, sehingga dalam
hal ini, gubernur bertanggung jawab kepada presiden. Dan kewenangan gubernur diatur dalam UU
No 32 Tahun 2004 dan PP No 19 Tahun 2010
Pada dasarnya, gubernur memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan
daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
provinsi

B.Rumusan masalah
1 Apasi pengertian gubernur
2 visi misi seandainya menjadi grbernur
3 apa fungsi gubernur
3 apa saja wewenang dan tugas gubernur dan larangan gubernur
4 apa saja persyaratan menjadi gubernur
BAB II
PEMBAHASAN

A pengertian gubernur
Gubernur adalah seorang kepala politik dan administrasi yang mengacu kepada kepal
eksekutif dari suatu wilayah setingkat dibawah negara seperti provinsi atau negara bagian,
berpangkat dibawah kepala negara dan dalam beberapa hal merupakan perwakilan resmi kepala
negara seperti gurbernur jenderal

B visi misi senadainya menjadi gubernur sumatera utara

Sumatera Utara Yang Maju, Aman dan Bermartabat.


Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Kehidupan karena memiliki
iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan yang cukup, rumah yang layak, pendidikan yang
baik, kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang
terjangkau.
Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Politik dengan adanya
pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil, terpercaya, politik
yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial yang kuat
serta harmonis.
Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pendidikan karena
masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri.
Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pergaulan karena terbebas
dari judi, narkoba, prostitusi, dan penyeludupan, sehingga menjadi teladan di Asia Tenggara dan
Dunia.
Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Lingkungan karena
ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya,
berperikemanusiaan, dan beradab.
Kontak Kami

C Apa saja fungsi gubernur

Dalam UU No.32/2004,Gubernur hanya memiliki 2 fungsi yaitu gurbernur sebagai


kepala daerah otonom dan gurbernur sebagai wakil pemerintahan daerah
D Apa saja wewenang dan tugas gubernur dan larangan gubernur
Tugas Gubernur Salah satu tugas gubernur adalah mengawasi peraturan di daerah dan
provinsi. Mengutip dari setkab.go.id, berdasarkan PP No. 33 tahun 2018 sebagai wakil
pemerintah pusat gubernur memiliki tugas yaitu:

1 Mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas


pembantuan di kabupaten atau kota

2 Melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan


pemerintah daerah kabupaten atau kota yang ada di wilayahnya

3 Memfasilitasi dan memberdayakan daerah kabupaten atau kota di wilayahnya

4 Melakukan evaluasi terhadap rancangan peraturan daerah kabupaten atau kota


tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah, anggaran pendapatan
dan belanja daerah, perubahan anggaran pendapatan, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
pendapatan, tata ruang daerah, pajak daerah, serta retribusi daerah

5 Pengawasan terhadap peraturan daerah kabupaten atau kota

6 Mengawal netralitas ASN dan TNI/Polri dalam pemilihan kepala daerah

7 Menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat

8 Melakukan tugas sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan

Wewenang gubernur
1 Membatalkan peraturan daerah kabupaten atau kota
2 Memberikan penghargaan atau sanksi untuk bupati atau wali kota yang
berkaitan dengan penyelenggaraan fungsi pemerintah antar daerah kabupaten
atau kota di satu provinsi
3 Memberikan persetujuan terhadap rancangan peraturan daerah kabupaten atau
kota tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah kabupaten atau kota
4 Memberi wewenang lain sesuai ketentuan undang-undang
Gubernur dan wakil gubernur memiliki tugas dan wewenang lainnya yaitu memberikan usulan
dana alokasi di wilayahnya, melantik bupati atau wali kota, dan melantik kepala instansi dari
kementerian dan lembaga non kementerian yang bertugas di wilayah provinsi.

Larangan gubernur
Larangan Gubernur Mengutip dari indonesiabaik.id, berdasarkan PP No. 6 tahun 2005 tentang
pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala
daerah, gubernur memiliki larangan yaitu:

1 Melakukan mutasi pegawai


2 Membatalkan perizinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya
3 Membuat kebijakan baru terkait pemekaran daerah yang bertentangan dengan kebijakan
pejabat sebelumnya
4 Membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan penyelenggaraan pemerintah dan
program pembangunan pejabat sebelumnya.

Meski demikian, ketentuan mengenai larangan gubernur ini dapat dikecualikan jika mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri.

E apa saja persyaratan menjadi gubernur


Persyaratan menjadi calon kepala daerah baik sebagai calon gubernur dan wakil
gubernur, calon bupati dan wakil bupati, dan Calon Walikota dan Wakil Walikota diatur dalam
ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang, yang mentakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh
kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri dan dicalonkan sebagai Calon Gubernur dan
Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota dengan ketentuan sebagai berikut:

1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2 Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-
cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3 Berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat.
4 Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur
serta 25 (dua puluh lima) tahun untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta Calon
Walikota dan Calon Wakil Walikota.
5 Mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika berdasarkan hasil
pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim.

6 Tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap atau bagi mantan terpidana
7 Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap
8 Tidak perna melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan surat keterangan catatan
kepolisian
9 Menyerahkan daftar kekayaan pribadi.
10 Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum
yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara.
11 Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
12 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan memiliki laporan pajak pribadi.
13 Belum pernah menjabat sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota,
dan Wakil Walikota selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama untuk Calon
Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan
Calon Wakil Walikota.
14 Belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau
Bupati/Walikota
untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Walikota pada daerah yang sama.
15 Berhenti dari jabatannya bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota,
dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain sejak ditetapkan sebagai calon.
16 Tidak berstatus sebagai penjabat Gubernur, penjabat Bupati, dan penjabat Walikota.
18 Menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sejak
ditetapkan sebagai pasangan calon peserta Pemilihan.
19 Menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil serta Kepala Desa atau
sebutanlain sejak ditetapkan sebagai pasangan calon peserta Pemilihan; dan
Berhenti dari jabatan pada badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah sejak
ditetapkan sebagai calon.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gubernur adalah pemimpin dan penyelenggara pemerintahan daerah Provinsi. Gubernur
menjadi kepala daerah provinsi dan wakil dari pemerintah pusat di daerah. Tugas dan wewenang
gubernur diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 2018. Gubernur dan wakil
gubernur dipilih berdasarkan pemilihan umum. Pasangan calon gubernur dan wakil terpilih dari
perolehan suara terbanyak. Masa jabatan gubernur dan wakilnya adalah 5 tahun,
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=fungsi+gubernur&oq=fungsi+guber&aqs=chrome.0.0i512j69i57j0i10i433j0i10l6j0i512.6397j
0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://katadata.co.id/agung/berita/6287581a08626/mengenal-wewenang-dan-tugas-gubernur-
berdasarkan-undang-undang
http://kpud-malangkab.go.id/berita/persyaratan-calon-kepala-daerah-berdasar-pkpu-nomor-1-
tahun-2020/273/

Anda mungkin juga menyukai