Anda di halaman 1dari 87

1

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT


TERHADAP TINDAKAN PENANGGULANGAN PENDERITA
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN
TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

RIYANTI MEILIANA SINAGA


P07539015086

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2018
2

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT


TERHADAP TINDAKAN PENANGGULANGAN PENDERITA
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN
TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III

RIYANTI MEILIANA SINAGA


P07539015086

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2018
3

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarkat terhadap


Tindakan Penanggulangan Penderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
Medan Sunggal

NAMA : Riyanti Meiliana Sinaga


NIM : P07539015086

Telah Diterima dan Disetujui untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, Mei 2018

Menyetujui

Pembimbing

Masrah, S.Pd, M.Kes


NIP 197008311992032002

Ketua Jurusan Farmasi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M.Kes, Apt


NIP 19620428199532001
4

LEMBAR PERNGESAHAN

JUDUL : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarkat terhadap


Tindakan Penanggulangan Penderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
Medan Sunggal

NAMA : Riyanti Meiliana Sinaga


NIM : P07539015086

Karya Tulis ini telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan
Medan, Agustus 2018

Penguji I Penguji II

Lavinur S,T, M.Si Drs. Ismedsyah, Apt. M.Kes


NIP 196302081984031002 NIP 196406011993121000

Ketua Penguji

Masrah, S.Pd, M.Kes


NIP 197008311992032002

Ketua Jurusan Farmasi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M.Kes, Apt


NIP 19620428199532001
5

SURAT PERNYATAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP


TINDAKAN PENANGGULANGAN PENDERITA DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD) DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN
MEDAN SUNGGAL

Dengan ini Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan Saya juga tidak terdapat terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2018

Riyanti Meiliana Sinaga


NIM P07539015086
6

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH


PHARMACY DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, August 2018
Riyanti Meiliana Sinaga

Relation of Knowledge and Attitudes of the Society towards the


Control of Dengue Fever in Tanjung Rejo Subdistrict, Medan Sunggal
District

xiv + 71 pages, 4 images, 9 tables, 9 attachments

ABSTRACT

The incidence of dengue fever in Indonesia is high. This acute disease is caused
by Aedesaegypti mosquitoes. Based on the data from Medan City Health Office
(2014-2017), Tanjung Rejo Village in Medan Sungal sub-district is a sub-district
which is included in the top five based on the number of dengue fever sufferers.

This study aimed to find out the relation between knowledge and attitudes of
people to the prevention of Dengue Fever in Tanjung Rejo Subdistrict, Medan
Sunggal District.This research was a descriptive analytic study and the samples
of the research were taken through stratified random sampling technique. The
population in this study was 6,220 community members who lived in Tanjung
Rejo village and 261 people were used as research samples. The data were
collected through questionnaires and analyzed by bivariate analysis and tested
with Chi-square test.
The results showed that (70.15%) community had knowledge in the medium
category, (80.75%) the community showed attitude in the good category, and
(71.1%) the community had an action in the medium category.
This study concluded that there was a significant relationship between knowledge
and community action, significant value obtained 0,000 (p <0,05), and there was
a significant relationship between attitudes and actions of the community with
significant values obtained 0.001 (p <0.05).

Keywords: Knowledge, Attitudes, control, dengue fever


Reference: 12 (2010-2016)
7

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JURUSAN FARMASI
KTI, AGUSTUS 2018
Riyanti Meiliana Sinaga
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Tindakan
Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

xiv + 71 halaman, 4 gambar, 9 tabel, 9 lampiran

ABSTRAK

Demam berdarah adalah penyakit yang cukup tinggi terjadi di Indonesia.


Penyakit ini tergolong penyakit akut yang disebabkan oleh nyamuk Aedes
aegypti. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan penderita (2014-2017)
terdapat satu kecamatan yang masuk dalam lima besar kecamatan tertinggi
penderita DBD yaitu kecamatan Medan Sungal, dimana terdapat satu kelurahan
di kecamatan Medan Sunggal mengalami fluktuasi yaitu Kelurahan Tanjung Rejo.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap tindakan penanggulangan penderita Demam Berdarah
Dengue di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan dengan teknik
stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang bertempat tinggal di kelurahan Tanjung Rejo yang berjumlah 6.220 orang
dan didapat sampel sebanyak 261 orang. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi-
square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total keseluruhan masyarakat
berada dalam kategori pengetahuan cukup baik yaitu (70,15%), total keseluruhan
masyarakat berada dalam kategori sikap baik yaitu (80,75%), dan total
keseluruhan masyarakat berada dalam kategori tindakan cukup baik yaitu
(71,1%)
Simpulan, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan tindakan dengan nilai signifikan diperoleh 0,000 (p<0,05), dan terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap terhadap tindakan dengan nilai signifikan
diperoleh 0,001 (p<0,05).

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan Penanggulangan, DBD


Daftar Baca : 12 (2010-2016)
8

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Tindakan Penanggulangan
Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan
Sunggal”.
Adapun tujuan Penulis adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Jurusan Farmasi. Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
tidak lepas dari dukungan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga
dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Medan.
2. Ibu Dra. Masniah, M.Kes, Apt, selaku Ketua Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Ibu Dra. Ernawaty, M.Si, Apt, Pembimbing Akademik yang telah
membimbing Penulis selama mengikuti kuliah di Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Medan.
4. Ibu Masrah, S.Pd, M.Kes, Pembimbing dan Ketua Penguji Karya Tulis
Ilmiah dan Ujian Akhir Program yang selalu memberikan masukan
serta bimbingan kepada Penulis.
5. Bapak Lavinur S,T, M.Si Penguji I KTI dan UAP yang telah menguji
dan memberikan masukan serta saran kepada Penulis.
6. Bapak Drs. Ismedsyah, Apt. M.Kes Penguji II KTI dan UAP yang telah
menguji dan memberikan masukan serta saran kepada Penulis.
7. Seluruh dosen dan staff Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Medan.
8. Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat Penulis sayangi
dan cintai, Ayahanda R. Sinaga dan Ibunda S. Nainggolan yang
selalu mendukung dan mengerti keadaan Penulis dalam keadaan
susah dan senang. Terimakasih atas segala doa dan motivasinya.
9

9. Kepada adik-adik Ronaldo Sinaga, Angela Sinaga, Karin Sinaga dan


kepada seluruh keluarga dan seluruh saudara-saudara yang telah
memberikan dukungan dan doa kepada Penulis.
10. Seluruh sahabat Theo Alpent Costa Ginting, Wenny Marpaung, Clara
Siahaan, Ganda Sitanggang dan mahasiswa/i angkatan 2015 di
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan yang telah membantu
memberikan dukungan kepada Penulis dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

`
Medan, Agustus 2018
Penulis

Riyanti Meiliana Sinaga


NIM P07539015086
10

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................iv
ABSTRAK ...........................................................................................................v
KATA PENGANTAR ..........................................................................................vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1. Latar Belakang .................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian..............................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4
2.1. Pengertian Pengetahuan .................................................................4
2.2. Pengertian Sikap ..............................................................................5
2.3. Pengertian Tindakan ........................................................................6
2.4. Demam Berdarah Dengue (DBD) ....................................................6
2.5. Faktor Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ........7
2.6. Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) .........................10
2.7. Diagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ....................10
2.8. Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) ..............................11
2.9. Pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) ...............................14
2.10. Usia Produktif ...................................................................................16
2.11. Kerangka Konsep .............................................................................17
2.12. Desain Operasional..........................................................................17
2.13. Hipotesis ...........................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................18
3.1. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................18
3.1.1. Jenis Penelitian ................................................................................18
11

3.1.2. Desain Penelitian .............................................................................18


3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................18
3.2.1. Waktu Penelitian ..............................................................................18
3.2.2. Lokasi Penelitian ..............................................................................18
3.3. Populasi dan Sampel .......................................................................18
3.3.1. Populasi ............................................................................................18
3.3.2. Sampel .............................................................................................19
3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................19
3.4.1. Jenis Data.........................................................................................19
3.5. Pengolahan dan Analisi Data ...........................................................19
3.5.1. Pengolahan Data..............................................................................19
3.5.2. Analisis Data ....................................................................................20
3.6. Metode Pengukuran Data ................................................................20
3.6.1. Pengetahuan ....................................................................................20
3.6.2. Sikap .................................................................................................21
3.6.3. Tindakan ...........................................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................23
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ..............................................23
4.2 Karakteristik Responden ..................................................................23
4.3 Analisa Univariat ..............................................................................24
4.3.1 Tingkat Pengetahuan Responden ...................................................24
4.3.2 Tingkat Sikap Responden ................................................................24
4.3.3 Tingkat Tindakan Responden ..........................................................25
4.4 Analisa Bivariat.................................................................................25
4.5 Pembahasan ....................................................................................28
4.5.1 Karakteristik Responden ..................................................................28
4.5.2 Analisa Univariat ..............................................................................29
4.5.2.1 Tingkat Pengetahuan Responden ...................................................29
4.5.2.2 Tingkat Sikap Responden ...............................................................30
4.5.2.3 Tingkat Tindakan Responden..........................................................30
4.5.3 Analisa Bivariat.................................................................................31
4.5.3.1 Hubungan Pengetahuan terhadap Tindakan
Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) .......................31
12

4.5.3.2 Hubungan Pengetahuan terhadap Tindakan


Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) .......................32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................33
5.1 Simpulan...........................................................................................33
5.2 Saran ................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................34
13

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ....23


Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Pendidikan ..24
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Umur ...........24
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................24
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang
Penanggulangan Penderita DBD ........................................................25
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap terhadap
Penanggulangan Penderita DBD .......................................................25
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tindakan terhadap
Penanggulangan Penderita DBD ........................................................26
Tabel 4.8 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Penanggulangan
Penderita DBD ....................................................................................27
Tabel 4.9 Hubungan Sikap dengan Tindakan Penanggulangan
Penderita DBD ....................................................................................28
14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ............................................................................................35
Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data .......................................................................41
Lampiran 3 Master Data ........................................................................................44
Lampiran 4 Kartu Laporan Bimbingan ...................................................................65
Lampiran 5 Surat Penelitian ..................................................................................66
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ......................................................................71
Lampiran 7 Etical Celereance ................................................................................72
15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 17


Gambar 1.2 Pengisian Kuesioner ......................................................................... 71
16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan menurut Undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan untuk orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera baik secara fisik, mental dan sosial.
Penyakit menular menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2014 adalah penyakit yang dapat menular ke manusia
yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur dan parasit.
Demam berdarah adalah penyakit yang cukup tinggi terjadi di Indonesia.
Penyakit ini tergolong penyakit akut yang disebabkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus betina. Demam berdarah bukan penyakit baru
karena penyakit ini terjadi pada hampir setiap tahun seiring dengan perubahan
musim, yaitu dari musim penghujan ke musim kemarau. (Yekti Mumpuni dkk,
2015)
Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke-18 seperti yang
dilaporkan oleh David Bylon, seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu
virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai demam 5 hari
(viifdaagse koorts) karena demam yang terjadi hilang dalam lima hari. Selain itu,
demam ini juga kadang-kadang disebut dengan demam sendi (knokkel koorts)
karena demam yang terjadi disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot dan nyeri
kepala.
Pada masa abad ke-18 infeksi virus dengue di Asia Tenggara hanya
merupakan penyakit ringan yang tidak pernah menimbulkan kematian, Akan
tetapi, sejak tahun 1952, infeksi virus dengue menimbulkan penyakit dengan
manifestasi klinis berat, yaitu DBD yang ditemukan di Manila (Filipina) dan
kemudian menyebar ke negara lain seperti Indonesia. (Yekti Mumpuni dkk, 2015)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya
cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit DBD di
Indonesia masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak daerah
17

endemis. Daerah endemis DBD pada umumnya merupakan sumber penyebaran


penyakit ke wilayah lain. Setiap kejadian luar biasa (KLB) DBD umumnya dimulai
dengan peningkatan jumlah kasus di wilayah endemis, untuk membatasi
penyebaran penyakit DBD diperlukan pengasapan (fogging) secara massal,
abatisasi massal, serta penggerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang
terus menerus. (Hadyanto Lim dkk, 2014)
Kasus penyakit DBD berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara pada tahun 2016, dilaporkan bahwa jumlah seluruh kasus
sebanyak 8.715 kasus dengan angka kesakitan atau Insidance Rate (IR) sebesar
63,3/100.000 penduduk, sedangkan angka kematian atau Case Fatality Rate
(CFR) sebesar 0,69%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015, maka terjadi
peningkatan angka kasus DBD yang signifikan sebesar 21,9/100.000 penduduk.
Namun terdapat penurunan angka kematian (CFR) DBD sebesar 0,1%.
Berikut ini peringkat kejadian dan jumlah kasus DBD yang tertinggi di
Kabupaten/Kota Sumatera Utara pada tahun 2016. Jumlah kasus tertinggi terjadi
di kota Medan yakni sebanyak 1.788 kasus dengan CFR 0,62%. Berturut-turut
antara lain Kabupaten Deli serdang sebanyak 1.144 kasus dengan CFR 0,17%
dan simalungun sebanyak 1.071 kasus dengan CFR 0%. Dan secara historis
dalam kurun beberapa tahun wilayah Sumatera Utara seluruhnya pernah
melaporkan adanya DBD di wilayahnya, namun pada tahun 2016 terdapat tiga
kabupaten yang melaporkan tidak ada (nol) kasus DBD, yaitu kabupaten Nias
Selatan, Humbang Hasundutan dan Mandailing Natal.
Bila dibandingkan dengan indikator keberhasilan program dalam
menekan laju penyebaran DBD, yaitu Insiden Rate DBD adalah sebesar
51/100.000 penduduk maka angka persebaran kasus DBD Sumatera Utara
masih diatas indikator tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan dari tahun 2014 sampai
dengan 2017 tentang penderita DBD bahwa terdapat satu kecamatan yaitu
Kecamatan Medan Sunggal yang selalu masuk dalam 5 peringkat besar
penderita DBD terbanyak. Pada tahun 2014 Medan Sunggal dalam peringkat 2
yaitu 155 orang penderita, tahun 2015 dalam peringkat 4 yaitu 92 orang
penderita, tahun 2016 dalam peringkat 5 yaitu 118 orang penderita dan tahun
2017 dalam peringkat 2 yaitu 98 orang penderita. Dalam hal ini Kecamatan
Medan Sunggal mengalami fluktuasi yaitu suatu keadaan turun-naiknya atau
18

ketidaktetapan jumlah penderita DBD, di Kecamatan Medan Sunggal terdapat


satu Kelurahan yang mengalami fluktuasi juga yaitu Kelurahan Tanjung Rejo.
Dalam hal ini pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap tindakan
penanggulangan penderita merupakan faktor penting untuk mengurangi jumlah
penderita. Masyarakat sebagai tokoh dapat menyebarluaskan informasi dalam
penanggulangan DBD sehingga masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan
sikap yang positif dalam penanggulangan DBD. Pengetahuan masyarakat dalam
penanggulangan DBD merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang
terhadap suatu objek sehingga pembahasan tentang pengetahuan dalam
konteks kemampuan penanggulangan DBD tidak lepas dari proses terbentuknya
perilaku. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam
setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku.
Penanggulangan penderita DBD tidak hanya dilakukan oleh tenaga
kesehatan saja namun perlu dukungan aktif dari masyarakat melalui tindakan
penanggulangan DBD di Kelurahan Tanjung Rejo.
Sesuai yang diterangkan di atas Penulis ingin mengetahui: Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat terhadap Tindakan Penanggulangan
Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tanjung Rejo
Kecamatan Medan Sunggal.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
tindakan penanggulangan penderita DBD di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
Medan Sunggal.

1.3 Tujuan Peneltian


Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap tindakan penanggulangan penderita DBD di Kelurahan Tanjung Rejo
Kecamatan Medan Sunggal.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Data hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan
Kota Medan sekaligus dalam penyusunan rencana program P2P di Kota
Medan.
2. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
19

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. (Notoatmodjo, 2014).
Tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan yang
dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai memori yang telah ada sebelumnya setelah
mengamati sesuatu.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus
dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui
tersebut.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui
tersebut pada situasi lain.
4. Analisis (analysis )
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen komponen
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan seseorang untuk merangkul atau
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari
komponen komponen pengetahuan yang dimiliki.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu objek tertentu. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
20

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

2.2 Pengertian Sikap


Sikap Soetarno (1994), Sikap adalah pandangan atau perasaan yang
disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu.
Menurut Gordon Allport (1980) salah satu tokoh terkenal di bidang
psikologi sosial dan psikologi kepribadian bahwa sikap merupakan semacam
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat
dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial
untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu
stimulus yang menghendaki adanya respon.
Ada beberapa skala sikap yaitu:
1. Skala Likert
Skala jenis Likert merupakan sejumlah pernyataan yang bergradasi dari
positif sampai dengan negatif. Persetujuan responden terhadap
pernyataan positif dianggap sama derajatnya dengan persetujuan
responden terhadap pernyataan negatif. Yang penting skor diberikan skor
secara konsisten.
2. Skala Guttman
Skala Guttman digolongkan sebagai skala yang berdimensi tunggal yaitu
skala yang menghasilkan kumulatif jawaban yang butir soalnya berkaitan
satu dengan yang lain.
Contoh : Ya – Tidak
3. Skala Thurstone
Skala ini dilaksanakan dengan meminta responden memilih pernyataan-
pernyataan di dalam suatu daftar yang mencerminkan pernyataan paling
dekat dengan keberadaan/kedudukan responden.
4. Semantik Differential ( Skala Osgood)
Dalam skala ini perbedaan makna ini, responden dianggap memiliki dua
macam penilaian bagi suatu makna yaitu makna denotatif dan makna
konotatif. Dalam skala Osgood ini jawaban berbentuk/tersusun dalam
satu garis kontinuum yang didasarkan atas dasar kata sifat yang bipolar
tersebut.
21

5. Rating Scale
Keempat bentuk skala di muka semuanya mempergunakan data kualitatif
yang dikuantitatifkan. Rating Scale sebaliknya, data mentah kuantitatif
lalu dikonversikan menjadi pengertian kualitatif.
Contoh :
1) 0 = bila sama sekali belum tahu
2) 1 = telah mengetahui sebanyak 25%

2.3 Pengertian Tindakan


Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over
behavior ). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbedaan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah
fasilitas. (Notoatmodjo, 2014)
Tingkatan tindakan dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu:
1. Persepsi
Mengenal atau memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil.
2. Respon Terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh.
3. Mekanisme
Apabila telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
menjadi kebiasaan.
4. Adopsi
Tindakan yang sudah berkembang dengan baik yang berarti sudah
dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan lanjut.

2.4 Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah jenis penyakit demam akut yang
disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dengan genus Flavivirus
yang dikenal dengan nama Virus Dengue yang ditandai dengan demam berdarah
2 sampai 7 hari ditandai dengan lemas, lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai tanda
pendarahan dikulit berupa bintik pendarahan. (Ayu Putri Ariani, 2016)
Dalam ilmu kedokteran, demam berdarah dengue istilah kedokterannya
adalah dengue hemorrhagic fever (DHF) merupakan suatu penyakit yang
22

disebabkan oleh infeksi virus dengue tipe 1 - 4. Virus ini lebih dominan ditularkan
melalui gigitan nyamuk betina. (Yekti Mumpuni dkk, 2015)
Demam berdarah atau dikenal dengan istilah Demam berdarah Dengue
(DBD) merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus
Dengue yang memiliki 4 serotipe yakni Den-1, Den-2, Den-3 dan Den-4.
Demam berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang mengandung virus Dengue. Pada saat nyamuk Aedes aegypti
makan virus Dengue akan masuk kedalam tubuh setelah masa inkubasi sekitar
3 - 15 hari penderita bisa mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak
penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala tersebut.
(Ayu Putri Ariani, 2016)

2.5 Faktor Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Faktor Instrinsik
1) Ketahanan Tubuh
Jika kondisi badan tetap fit kemungkinannya kecil untuk terkena
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut dikarenakan
tubuh memiliki daya tahan cukup kuat terhindar dari infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, parasit atau virus seperti penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD). Oleh karena itu, sangat penting untuk
meningkatkan daya tahan tubuh pada musim hujan dan pancaroba.
2) Stamina
Pada musim terjadinya perubahan cuaca akan memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan virus Dengue penyebab Demam
Berdarah Dengue (DBD). Hal ini menjadi kesempatan jentik nyamuk
berkembangbiaknya menjadi lebih banyak. Sehingga dibutuhkan
stamina yang bagus untuk bisa tetap fit dan terjaga dari penularan
penyakit Demam Berdarah Dengue. (Ayu Putri Ariani, 2016)
2. Faktor Ekstinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang datang dari luar tubuh
manusia. Faktor ini tidak mudah dikontrol karena berhubungan dengan
pengetahuan, lingkungan sekolah atau tempat bekerja.
Faktor yang memudahkan seorang menderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) dapat dilihat dari kondisi berbagai tempat
23

berkembangbiaknya nyamuk seperti di Tempat Penampungan Air (TPA),


karena kondisi ini memberikan kesempatan pada nyamuk untuk hidup
dan berkembangbiak. Hal ini dikarenakan TPA masyarakat Indonesia
umumnya lembab, kurang siar matahari dan sanitasi atau kebersihannya.
1) Lingkungan
1. Frekuensi pengurasan kontrainer
Pengurasan tempat-tempat penampungan air perlu
dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali
agar nyamuk tidak dapat berkembangbiak di tempat itu. Bila PSN
DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi
nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya,
sehingga penularan Demam Berdarah Dengue tidak terjadi lagi.
Kemauan dan tingkat kedisplinan untuk menguras kontrainer pada
masyarakat memang perlu ditingkatkan, mengingat bahwa
kebersihan air selain untuk kesehatan manusia juga untuk
menciptakan kondisi lingkungan yang bersih.
Lingkungan yang bersih diharapkan dapat menekan
terjadinya berbagai penyakit yang timbul dari lingkungaan yang
tidak bersih. Kurangnya frekuensi pengurasan dapat
mengakibatkan tumbuhnya jentik nyamuk untuk hidup dan dapat
memicu terjadinya Demam Berdarah Dengue.
2. Ketersediaan tutup kontrainer
Ketersediaan tutup pada kontrainer sangat mutlak diperlukan
untuk menekan jumlah nyamuk yang hinggap pada kontrainer,
dimana kontrainer tersebut menjadi media berkembangbiak
nyamuk Aedes aegypti, apabila semua masyarakat telah
menyadari pentingnya tutup kontrainer diharapkan keberadaan
nyamuk dapat diberantas, namun kondisi ini tampaknya belum
dilaksanakan secara maksimal.
3. Kepadatan rumah
Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang jarak
terbangnya pendek (100 meter), oleh karena itu nyamuk tersebut
bersifat domestik. Apabila rumah penduduk saling berdekatan
maka nyamuk dapat dengan mudah berpindah dari satu rumah ke
24

rumah lainnya. Apabila penghuni satu rumah ada yang terkena


Demam Berdarah Dengue (DBD), maka virus tersebut dapat
ditularkan kepada tetangganya.
2) Lingkungan biologi
1. Kepadatan vektor
Kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti yang diukur
dengan menggunakan diameter ABJ yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kota. Hal ini Nampak peran kepadatan vektor nyamuk
Aedes terhadap darah yang terjadi kasus KLB.
Kepadatan nyamuk merupakan faktor risiko terjadinya
penularan Demam Berdarah Dengue (DBD). Semakin tinggi
kepadatan nyamuk Aedes aegypti semakin tinggi pula risiko
masyarakat untuk tertular penyakit Demam Berdarah DengueI
(DBD). Kepadatan nyamuk dipengaruhi oleh kontrainer baik itu
berupa bak mandi, tempayan, vas bunga, kaleng bekas yang
digunakan sebagai tempat penindukan nyamuk. Agar kontrainer
tidak menjadi tempat penindukan nyamuk maka harus dikuras
satu minggu satu kali secara teratur dan mengubur barang bekas.
2. Keberadaan jentik pada kontrainer
Keberadaan jentik pada kontrainer dapat dilihat dari letak,
macam, bahan, warna, bentuk volume dan penutup kontrainer
serta asal air yang tersimpan dalam kontrainer sangat
mempengaruhi nyamuk Aedes aegypti betina untuk menetukan
pilihan tempat bertelur. Keberadaan kontrainer sangat berperan
dalam kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti, karena semakin
banyak kontrainer akan semakin banyak tempat penindukan dan
akan semakin padat populasi nyamuk Aedes aegypti, maka
semakin tinggi pula risiko terinfeksi virus Demam Berdarah
Dengue (DBD) dengan waktu penyebaran lebih cepat sehingga
jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) cepat
meningkat. (Ayu Putria Ariani, 2016)
25

2.6 Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit, lebih dari 80%
orang yang terinfeksi virus dengue diam-diam akan menularkan penyakit tanpa
gejala atau hanya sakit ringan saja. Akan tetapi secara umum, gejala yang
tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi
(masa ketika virus berkembang hingga menimbulkan gejala), yaitu sekitar 3 - 8
hari setelah virus masuk kedalam tubuh manusia. Jika sistem pertahanan tidak
dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan dapat
menimbulkan berbagai kondisi sebagai berikut:
1. Demam yang terjadi selama terus menerus hingga suhu tubuh mencapai
400C atau bahkan lebih. Tinggi suhu tubuh inilah yang membuat
penderita juga mengalami sakit kepala yang hebat.
2. Demam tidak dapat disembuhkan dengan obat penurun panas biasa.
3. Mual, muntah dan nafsu makan berkurang.
4. Nyeri sendi atau nyeri otot yang ditandai dengan pegal-pegal nyaris
seperti rematik.
5. Nyeri kepala dan sakit.
6. Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata.
7. Wajah kemerahan.
8. Adanya konstipasi (sulit buang air besar) atau kadang-kadang justru
terjadi diare.
9. Bintik-bintik merah di lipatan tangan (bisa muncul, bisa tidak). Jika bintik-
bintik merah ini tidak muncul namun tanda-tanda lain seperti yang telah
disebutkan sebelumnya muncul, maka akan lebih baik bila penderita tetap
melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan bahwa penderita
memang benar-benar tidak terserang virus demam berdarah. (Yekti
Mumpuni dkk, 2015)

2.7 Diagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Diagnosa Demam berdarah Dengue (DBD) ada dua kriteria yaitu:
1. Kriteria Klinik
1) Demam tinggi mendadak terus menerus selama 2 – 7 hari.
2) Terdapat manifestasi perdarahan seperti Tourniquet (+), petekie,
ekimosis, perdarahan mukosa, epitaksis, perdarahan gusi.
26

3) Pembesaran hati
4) Syok ditandai dengan nadi lemah dan cepat, tekanan nadi turun, kulit
dingin dan lembab terutama diujung jari dan hidung, sianosis sekitar
mulut dan gelisah.
2. Kriteria Laboratoris
1) Trombositopenia (100.000 µl atau kurang)
2) Hemokonsentrasi, peningkatan hematokrit 20% atau lebih. (Ayu Putri
Ariani, 2016)

2.8 Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)


Menurut Dewi sandina (2011), dijelaskan bahwa pengembangan vaksin
untuk dengue sangat sulit dilakukan karena keempat jenis serotipe virus bisa
mengakibatkan penyakit. Perlindungan terhadap hanya satu atau dua jenis
serotipe ternyata hanya akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit yang
serius.
Walaupun saat ini sedang dikembangkan vaksin terhadap keempat
serotipe sekaligus, satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue
yang dapat kita lakukan hingga saat ini adalah dengan memerangi nyamuk yang
mengakibatkan penularan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Oleh Individu
1) Metode Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain:
1. Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
2. Pengelolaan sampah padat.
3. Mengganti atau menguras vas bunga dan tempat minum burung
seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air,
menguras kaleng-kaleng bekas dan ban bekas di sekitar rumah.
4. Menguras bak mandi.
5. Menutup penampungan air.
6. Mengubur barang bekas.
7. Perbaikan desain rumah. Contohnya dengan membuat atau
menambah ventilasi agar sirkuasi udara lancar, suasana rumah
menjadi sehat dan membuat nyamuk tidak betah di rumah.
27

2) Metode Biologis
Untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti dengan metode
biologis, anda dapat menggunakan ikan pemakan jentik nyamuk
seperti ikan cupang atau bakteri sejenis BTH-14.
3) Metode Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
1. Melakukan pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion
dan fenthion) untuk mengurangi penularan sampai batas waktu
tertentu.
2. Memberikan bubuk Abate (temesphos) pada tempat-tempat
penampungan air seperti gentong air, vas bunga dan kolam.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan ketiga metode di atas atau lebih dikenal dengan metode 3M
Plus, yaitu menutup, menguras, menimbun dan ditambah beberapa hal “Plus”
seperti:
1. Memelihara ikan pemakan jentik.
2. Menabur larvasida.
3. Menggunakan kelambu waktu tidur.
4. Memasang kasa.
5. Menyemprot dengan insektisida.
6. Mengoleskan lotion anti-nyamuk ke seluruh tubuh.
7. Memeriksa jentik nyamuk secara berkala.
8. Waspada jika ada tetangga yang terserang demam berdarah karena
nyamuk yang telah menggigit tetangga kita tersebut bisa juga
menggigit kita segingga kita pun akan terkena demam berdarah.
9. Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat sehingga tubuh memiliki daya
tahan yang baik untuk menghalau berbagai serangan penyakit.
2. Oleh Masyarakat
Pada dasarnya upaya masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD
hampir sama dengan apa yang harus dilakukan individu. Perbedaannya,
hal yang berperan sangat besar pada tahap masyarakat adalah
bagaimana peran serta atau partisipasi masyarakat dalam pencegahan
penyakit DBD itu sendiri. Partisipasi masyarakat adalah suatu proses
yang melibatkan setiap individu, keluarga dan masyarakat dalam
28

perencanaan dan pemberantasan vektor di rumahnya. Penigkatan


partisipasi masyarakat akan menumbuhkan berbagai peluang yang
memungkinkan seluruh anggota masyarakat secara aktif berkontribusi
dalam pembangunan (Departemen Kesehatan RI, 2005)
Partisipasi tersebut dapat dilakukan dengan:
1. Menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada sesama masyarakat,
terutama mengenai masalah penyakit DBD.
2. Menciptakan rasa memiliki terhadap program yang sedang berjalan.
3. Ikut serta dalam program penyuluhan kesehatan dan memobilisasi
serta membuat suatu mekanisme yang mendukung kegiatan
masyarakat.
4. Pelaksaan kampanye kebersihan yang intensif dengan berbagai cara.
5. Memperkenalkan program pemberantasan DBD pada anak sekolah
dan orang tua.
6. Pemberian bubuk Abate atau kelambu secara gratis bagi yang
berperan aktif dalam program pencegahan DBD.
7. Menggabungkan kegiatan pemberantasan berbagai jenis penyakit
yang disebabkan serangga dalam program pemberantasan DBD agar
memperoleh hasil yang maksimal.
3. Pemerintah
Tugas pemerintah dalam memberantas dan mencegah penyakit DBD
adalah dengan mengeluarkan sistem kebijakan dalam peningkatan
pemberantasan DBD. Adapun empat elemen yang mencakup hubungan
timbal balik dan mempunyai andil di dalam kebijakan karena memang
memengaruhi dan saling dipengaruhi, yaitu:
1. Kebijakan publik (undang-undang, peraturan, ataupun keputusan
yang dibuat oleh badan dan pejabat pemerintah).
2. Pelaku kebijakan (kelompok warga negara, partai politik, agen-agen
pemerintah, pemimpin terpilih).
3. Lingkungan kebijakan (geografi, budaya, politik, struktural sosial dan
ekonomi).
4. Sasaran kebijakan (masyarakat).
Sejalan dengan teori sistem kebijakan, keberhasilan
pemberantasan virus dengue sangat didukung dengan peraturan
29

perundang-undangan tentang penyakit menular dan wabah. Perundang-


undangan ini memberikan wewenang kepada petugas kesehatan untuk
mengambil tindakan saat terjadi wabah.
Penyusunan undang-undang juga harus mempertimbangkan
komponen penting dalam pencegahan virus dengue dan nyamuk Aedes
aegypti, yaitu mengkaji ulang dan mengevaluasi efektivitas undang-
undang, dirumuskan berdasarkan perundang-undangan sanitasi yang
telah diatur oleh Departemen Kesehatan, menggabungkan kewenangan
daerah sebagai pelaksana, mencerminkan koordinasi lintas sektoral dan
mencerminkan kerangka administrasi hukum yang ada. Dengan kebijakan
ini diharapkan perilaku masyarakat akan berubah jika ada peraturan dan
kepastian hukum (low enforcement) yang mengikat dan mewajibkan
anggota masyarakat untuk melaksanakan peraturan. (Yekti Mumpuni,
2015)

2.9 Pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD)


Pengobatan demam berdarah sebenarnya bersifat suportif dan
simtomatik. Artinya, tidak memerlukan obat untuk kausanya (seperti antivirus).
Yang paling ditekankan adalah nutrisi dan hidrasi atau makan minum yang
cukup. Penderita lebih ditekankan untuk minum yang banyak (setidaknya
memenuhi kebutuhan cairan harian per harinya) agar mengatasi efek kebocoran
plasma darah dan meningkatkan jumlah trombosit.
Berikut beberapa cara pengobatan demam berdarah menurut WHO
(World Health Organization):
1. Medis
Dewi Sandina (2011) menuliskan bahwa perawatan harus segera
dilakukan saat penderitanya mengalami gejala-gejala berikut:
1) Takikardia (detak jantung meningkat).
2) Kulit pucat dan dingin.
3) Denyut nadi melemah.
4) Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau
tertidur pulas terus-menerus.
5) Urin sangat sedikit.
6) Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba.
30

7) Tekanan nadi kurang dari 20 mmHg.


8) Hipotensi.
Pada tanda-tanda tersebut penderita mengalami dehidrasi yang signifikan
(>10% berat badan normal) sehingga diperlukan penggantian cairan segera
secara intravena. Cairan pengganti yang diberikan biasanya adalah ringer laktat
atau ringer asetat, larutan garam fisiologi dan glukos 5%, plasma dan pengganti
plasma. Pemberian cairan pengganti harus diawasi selama 24 sampai 48 jam
dan terrehidrasi. Rehidrasi ditandai dengan jumlah urin yang cukup, denyut nadi
yang kuat dan perbaikan tekanan darah.
Untuk pertama kali, mengatasi demam sebaiknya diberikan asetamiofen.
Berikan asetaminofen selama demam masih 390C dan gunakan paling banyak 6
dosis dalam 24 jam. Salisilat jangan digunakan karena akan memicu pendarahan
dan asidosis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menderita DBD dan harus
rawat inap di rumah sakit:
1) Infus sangat dibutuhkan, tapi jangan pernah mau diberikan antibiotik
(kecuali ada penyakit lain) karena tidak ada obat yang dapat
menyembuhkan penyakit DBD atau membunuh virus dengue kecuali
diberikan obat penurun panas.
2) Perhatikan pula tablet yang diberikan, biasanya itu adalah vitamin.
3) Perhatikan hasil laboratorium setiap hari. Jika trombosit sudah meningkat
melewati batas normal (grafik trombosit tidak turun lagi), panas tubuh
sudah normal kembali dan tekanan darah sudah normal itu pertanda
bahwa sudah mulai sembuh.
4) Jangan lupa minum air mineral sebanyak mungkin.
2. Tradisional
Tren pengobatan tradisional untuk menjaga kesehatan semakin marak
saat ini. Banyak masyarakat yang memilih terapi tradisional dengan alasan
bebas dari bahan-bahan kimiawi dan minim efek samping.
Berikut beberapa obat tradisional yang biasanya digunakan untuk membantu
pengobatan demam berdarah dengue:
1. Jambu biji
Selama ini kita mengenal buah jambu biji merah yang bermanfaat
sebagai obat demam berdarah. Akan tetapi, menurut hasil penelitian, ternyata
31

diketahui bahwa daunnya lebih ampuh daripada buahnya dalam pengobatan


demam berdarah.
Selain sebagai obat demam berdarah, daun jambu biji juga sebenarnya
sudah lama diketahui sebagai obat tradisional untuk mengatasi diare. Bahkan,
menurut hasil penelitian, daunnya juga ternyata memiliki manfaat sebagai
antibiotik dan antimikroba. Tak kurang dari 40 senyawa kimia terdapat di daun
jambu biji, sebut saja golongan aldehid, guanine dan kuersetin. Kuersetin inilah
yang merupakan senyawa pokok penambah jumlah trombosit.
2. Kelapa muda
Badan Pangan Dunia PBB (FAO) mengakui bahwa khasiat kelapa muda
sebagai penghilang dahaga kaya zat elektrolit alami. Di dalam air kelapa muda
terkandung mineral kalium, sodium, klorida dan magnesium. Zat-zat ini adalah
elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengatasi ancaman syok pada
kondisi kekurangan cairan. Selain itu, air kelapa muda juga mengandung gula,
vitamin B dan C, serta protein. Komposisi gula begitu sempurna sehingga
disebutkan memiliki keseimbangan yang mirip dengan cairan tubuh manusia.
Maka air kelapa muda bagus untuk penderita demam berdarah.
3. Alang-alang
Dr. Setiawan Dalimartha (2006) menyebutkan bahwa alang-alang
mengandung manitol, glukosa, sakrosa, asam malat, asam sitrat, coixol,
arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik dan logam alkali.
Dilihat dari kandungan-kandungan tersebut, alang-alang bersifat antipiretik
(menurunkan panas) serta diuretik (meluruhkan kemih). Jadi, untuk penderita
DBD tidak ada salahnya untuk menggunakan alang-alang untuk menurunkan
panas yang terlalu tinggi, disamping obat-obatan yang diberikan dokter. (Yekti
Mumpuni dkk, 2015)

2.10 Usia Produktif


Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2016 usia produktif
adalah mereka yang berada dalam rentang usia 15 – 64 tahun. Sedangkan
produktif adalah tindakan kreatif yang dapat menghasilkan sesuatu. Sedangkan
usia produktif adalah ketika seseorang dianggap dapat berproduksi atau
menghasilkan sesuatu. Usia produktif dibagi menjadi dua, yaitu usia sangat
produktif (15 – 49 tahun) dan usia produktif (50 – 64 tahun).
32

Pada penelitian ini peneliti menetapkan usia yang diteliti adalah rentang
usia antara 15 – 64 tahun, karena usia ini termasuk usia produktif.

2.11 Kerangka Konsep


Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan
Tindakan Penanggulangan
Penderita DBD Pada
Masyarakat

Sikap

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

2.12 Desain Operasional


1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil tahu masyarakat tentang pencegahan
demam berdarah dengue yang diukur dengan menggunakan kuisoner
dan skala guttman.
2. Sikap
Sikap adalah suatu respon dari masyarakat tentang pencegahan demam
berdarah dengue yang diukur dengan menggunakan kuisioner dengan
skala likert.
3. Tindakan pencegahan DBD
Adalah suatu perbuatan tentang pencegahan demam berdarah dengue di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal yang diukur dengan
menggunakan kuisioner dengan skala guttman.

2.13 Hipotesis
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan demam
berdarah dengue.
2. Ada hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan demam
berdarah dengue.
33

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.
Peneliti akan melakukan pengukuran variabel bebas dan terikat, kemudian akan
menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antar variabel. Dalam
penelitian ini peneliti akan melakukan pengukuran pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap tindakan penanggulangan DBD Tanjung Rejo kemudian
akan menganalisa data terkumpul untuk mencari hubungan antar variabel.

3.1.2 Desain Penelitian


Desain penelitian ini adalah cross sectional atau potong silang untuk
melihat adanya hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap tindakan
penanggulangan penderita DBD di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan
Sunggal. Pengetahuan dan sikap masyarakat sebagai variabel bebas sedangkan
tindakan penanggulangan penderita DBD sebagai variabel bebas.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan juni
2018.

3.2.2 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan
Sunggal.

3.3 Populasi Dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang berusia 30 - 39 tahun yang
bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal yang
berjumlah 6.220 orang. Pembatasan populasi dilakukan karena keterbatasan
waktu dan tenaga peneliti sesuai dalam Notoatmodjo 2016.
34

3.3.2 Sampel
Teknik sampling pada penelitian ini adalah stratified random sampling,
yaitu suatu populasi terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda atau heterogen (Notoatmodjo, 2016). Berdasarkan tabel Isacc dan Michael
dalam Sugiono dari populasi yang ada maka jumlah sampel pada penelitian ini
adalah 261 orang dengan tingkat kesalahan 10%. Pada penelitian ini sampelnya
adalah masyarakat yang berusia 30 - 39 tahun di 24 lingkungan Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data


3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini ada 2 yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh Peneliti yaitu
data yang Peneliti kumpulkan dari lembaran kuisioner yang diberikan
kepada responden.
1. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti akan tetapi diperoleh dari data yang sudah ada yang dikumpulkan
oleh pihak lain atau instansi tertentu. Data sekunder diperoleh Peneliti
dari Data Kelurahan Tanjung Rejo, Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
Pemprovsu dan Dinas Kesehatan Kota Madya Medan.

3.5 Pengolahan Dan Analisis Data


3.5.1 Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut
(Notoatmodjo, 2016). :
1. Editing (Penyunting data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh dari masyarakat Tanjung
Rejo atau dikumpulkan melalui kuisioner perlu disunting (edit) terlebih
dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap,
dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuisioner tersebut
dikeluarkan (drop out).
2. Coding (Pemberian kode)
Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk
merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor
responden, dan nomor-nomor pertanyaan.
35

3. Data entry (Memasukkan data)


Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan
jawaban masing-masing pertanyaan.
4. Tabulating (Tabulasi)
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
kode sesuai diinginkan oleh peneliti.

3.5.2 Analisis Data


1. Analisa Univariat
Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian.
2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel
yang diduga berhubungan atau berkorelasi, dengan menggunakan uji Chi
Square. Yaitu menganalisa hubungan pengetahuan dengan tindakan
pencegahan demam berdarah dengue, dan hubungan sikap dengan
tindakan pencegahan demam berdarah dengue.

3.6 Metode Pengukuran Variabel


3.6.1 Pengetahuan
Pengetahuan dapat di ukur dengan menggunakan skala Guttman
(Sugiono, 2010). Nilai tertinggi tiap satu pertanyaan adalah satu jumlah
pertanyaan sepuluh maka nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 10.
Pertanyaan dengan dua pilihan : Ya (Y) Bobot 1, Tidak (T) Bobot 0
Menurut Arikunto (1998), scoring untuk penarikan kesimpulan ditentukan dengan
membandingkan skor maksimal:

Berdasarkan total skor yang diperoleh selanjutnya pengetahuan di


kategorikan atas baik, cukup dan kurang dengan defenisi sebagai berikut:
a. Baik : 76% - 100%
b. Cukup : 60% - 75%
c. Kurang : <60%
36

3.6.2 Sikap
Sikap diukur dengan berdasarkan Skala Likert (Sugiono, 2010). Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Nilai tertinggi tiap satu pertanyaan
adalah empat jumlah pertanyaan adalah 10 maka nilai tertinggi untuk semua
pertanyaan adalah 40.
Bobot setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:
a. Sangat Setuju (SS) bobot 4
b. Setuju (S) bobot 3
c. Tidak Setuju (TS) bobot 2
d. Sangat Tidak Setuju (STS) bobot 1
Menurut Arikunto (1998), scoring untuk penarikan kesimpulan ditentukan dengan
membandingkan skor maksimal:

Berdasarkan total skor yang diperoleh selanjutnya sikap di kategorikan atas baik,
cukup dan kurang dengan defenisi sebagai berikut:
a. Baik : 76% - 100%
b. Cukup : 60% - 75%
c. Kurang : <60%

3.6.3 Tindakan
Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni
wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari
atau bulan yang lalu atau yang telah dilakukan responden di masa lampau
(Notoatmodjo, 2010).
Tindakan diukur dengan menggunakan skala Guttman (Sugiono, 2010).
Nilai tertinggi tiap satu pertanyaan adalah satu jumlah pertanyaan sepuluh maka
nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah sepuluh.
Pertanyaan dengan dua pilihan : Ya (Y) Bobot 1, Tidak (T) Bobot 0.
Menurut Arikunto (1998), scoring untuk penarikan kesimpulan ditentukan dengan
membandingkan skor maksimal:
37

Berdasarkan total skor yang diperoleh selanjutnya sikap di kategorikan atas baik,
cukup dan kurang dengan defenisi se bagai berikut :
a. Baik : 76% - 100%
b. Cukup : 60% - 75%
c. Kurang : <60%
38

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kelurahan Tanjung rejo merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan
Medan Sunggal Kota Medan yang berkembang sebagai daerah jasa
perdagangan, pemukiman dan lain-lain. Kelurahan Tanjung Rejo terdiri dari 24
lingkungan dengan jumlah penduduk sebanyak 31.280 jiwa (sensus penduduk
2018). Adapun batas-batas wilayah adalah sebagai berikut: Kelurahan Asam
kumbang sebelah utara, Kelurahan Lalang sebelah selatan, Kelurahan Sunggal
sebelah barat dan Kelurahan Sei kambing B sebelah timur. Kelurahan Tanjung
Rejo merupakan kelurahan yang paling banyak penduduknya di Kecamatan
Medan Sunggal. Di Kelurahan Tanjung Rejo juga terdapat aliran sungai. Secara
umum lapangan pekerjaan yang dominan di kelurahan tersebut adalah
Wiraswasta dan Ibu rumah tangga.

4.2 Karakteristik Responden


Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
No. Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Wiraswasta 133 50,96%
2. PNS 45 17,2%
3. Ibu rumah tangga 72 27,6%
4. Pegawai Swasta 4 1,53%
5. Petani 7 2,7%
Total 261 100,0%

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa dari 261 responden, 133 orang (50,96%)
bekerja sebagai wiraswasta, 45 orang (17,2%) bekerja sebagai PNS, 72 orang
(27,6%) bekerja sebagai Ibu rumah tangga, 4 orang (1,53%) bekerja sebagai
pegawai swasta, dan 7 orang (2,7%) bekerja sebagai petani. Dengan demikian,
mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta yakni sebanyak 133 orang
(50.96%).
39

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Dasar 32 12,2%
2. Menengah 153 58,6%
3. Tinggi 76 29,1%
Total 261 100.0

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa dari 261 responden, 32 orang (12,2%)


berpendidikan dasar, 153 orang (58,6%) berpendidikan menengah dan 76 orang
(29,1%) berpendidikan tinggi. Dengan demikian, mayoritas responden
berpendidikan menengah yakni sebanyak 153 orang (58,6%).

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)
1. 30-33 tahun 115 44,1%
2. 34-36 tahun 85 32,6%
3. 37-39 tahun 61 23,4%
Total 261 100.0%

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dari 261 responden, 115 orang


(44,1%) berumur antara 30 - 33 tahun, 85 orang (32,6%) berumur antara 34 - 36,
61 orang (23,4%) berumur antara 37 - 39 tahun. Dengan demikian, mayoritas
responden berumur antara 30 - 31 tahun yakni sebanyak 115 orang (44,1%).

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Laki-laki 118 45,2%
2. Perempuan 143 54,8%
Total 261 100,0%

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 261 responden, 118 orang


(45,2%) adalah laki-laki, dan 143 orang (54,8%) adalah perempuan. Dengan
demikian, mayoritas responden adalah perempuan dengan jumlah 143 orang
(54,8%).
40

4.3 Analisa Univariat


4.3.1 Tingkat Pengetahuan Responden
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Penanggulanngan Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)

No. Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Baik 111 42,5%
2. Cukup 101 38,7%
3. Kurang 49 18,8%
Total 261 100,0 %

Tabel 4.5 menjelaskan bahwa dari 261 sampel penelitian, 111 orang
(42,5%) memiliki pengetahuan baik tentang Penanggulangan Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD), 101 orang (38,7%) memiliki pengetahuan cukup, 49
orang (18,8%) memiliki pengetahuan kurang. Jumlah skor seluruh pengetahuan
responden terhadap tindakan penanggulangan adalah 1831. Secara keseluruhan
tingkat pengetahuan responden terhadap tindakan Penanggulangan Penderita
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tanjung Rejo adalah:

100% = 70,15% (termasuk dalam kategori cukup)

4.3.2 Tingkat Sikap Responden


Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Penanggulangan
Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)
No. Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Baik 172 65,9%
2. Cukup 89 34,1%
Total 261 100,0%
Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa dari 261 sampel penelitian, 172 orang
(65,9%) memiliki sikap baik terhadap Penanggulangan Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD), 89 orang (34,1%) memiliki sikap cukup terhadap
Penanggulangan Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah skor
seluruh sikap adalah 8431. Secara keseluruhan tingkat sikap terhadap tindakan
adalah:
(termasuk dalam kategori baik)
41

4.3.3 Tingkat Tindakan Responden


Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Tentang Penanggulangan
Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)
No. Tindakan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Baik 106 40,6%
2. Cukup 120 46,0%
3. Kurang 35 13,4%
Total 261 100,0 %

Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa dari 261 sampel penelitian, 106 orang
(40,6%) memiliki tindakan baik terhadap Penanggulangan Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD), 120 orang (46,0%) memiliki tindakan cukup dan 35
orang (13,4%) memiliki tindakan kurang. Jumlah skor seluruh tindakan adalah
1855. Secara keseluruhan tingkat tindakan responden adalah:

(termasuk dalam kategori cukup)

4.4 Analisa Bivariat


Analisa bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
chi-square.
Tabel 4.8
Hubungan Pengetahuan Terhadap Tindakan Penanggulangan Penderita
Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tindakan Penanggulan Penderita Demam Berdarah Dengue


(DBD)
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total
p-value
N % N % N % N %
Baik 66 59,5 39 35,1 6 5,5 111 100.0
Cukup 35 34,6 53 52,5 13 12,9 101 100.0
Kurang 5 10,2 28 57,1 16 32,7 49 100.0 0.000
Total 106 40,6 120 46,0 35 13,4 261 100.0

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa dari 111 responden yang


berpengetahuan baik, 66 orang (59,5%) memiliki tindakan baik dalam
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD), 39 orang (35,1%)
42

memiliki tindakan cukup dan 6 orang (5,5%) memiliki tindakan pengetahuan


kurang dalam penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD).
Selanjutnya, dari 101 orang yang berpengetahuan cukup, 35 orang (34,6%)
memiliki tindakan yang baik, 53 orang (52,5%) memiliki tindakan cukup dan 13
orang (12,9%) memiliki tindakan kurang dalam penanggulangan penderita
demam berdarah dengue (DBD). Dari 49 orang yang berpengetahuan kurang, 5
orang (10,2%) memiliki tindakan yang baik, 28 orang (57,1%) memiliki tindakan
cukup dan 16 orang (32,7%) memiliki tindakan kurang dalam penanggulangan
penderita demam berdarah dengue (DBD).
Hasil uji Chi-square memperlihatkan bahwa nilai p-value = 0.000, lebih
kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memiliki
hubungan signifikan dengan tindakan penanggulan penderita demam berdarah
dengue (DBD).
Tabel 4.9
Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Penanggulangan Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD)

Tindakan Penanggulan Penderita Demam Berdarah Dengue


(DBD)
Sikap Baik Cukup Kurang Total
p-value
N % N % N % N %
Baik 83 48,3 73 42,4 16 9,3 172 100.0
Cukup 23 25,8 47 52,8 19 21,3 89 100.0
0.001
Total 106 40,6 120 46,0 35 13,4 261 100.0

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa dari 172 responden yang bersikap baik,
83 orang (48,3%) memiliki tindakan baik dalam penanggulangan penderita
demam berdarah dengue (DBD), 73 orang (42,4%) memiliki tindakan cukup dan
16 orang (9,3%) memiliki tindakan kurang dalam penanggulangan penderita
demam berdarah dengue (DBD).
Dari 89 responden yang bersikap cukup, 23 orang (25,8%) memiliki
tindakan yang baik, 47 orang (52,8%) memiliki tindakan cukup dan 19 orang
(21,3%) memiliki tindakan kurang dalam penanggulangan penderita demam
berdarah dengue (DBD). Dari hasil uji Chi-square memperlihatkan bahwa nilai p-
value = 0.001 lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap
43

memiliki hubungan signifikan dengan tindakan penanggulangan penderita


demam berdarah dengue (DBD).

4.5 Pembahasan
4.5.1 Karakteristik Responden
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berprofesi
sebagai wiraswasta sebanyak 133 orang (50,96%). Dalam hal ini tidak ada
hubungan pekerjaan dengan tindakan penanggulangan DBD karena pada
umumnya lingkungan kerja mereka tidak jauh berbeda dengan lingkungan di
rumah, terlebih lagi penyebaran vektor penularan DBD hampir merata di semua
tempat sehingga baik orang bekerja maupun tidak bekerja memiliki kemungkinan
yang hampir sama untuk terkena penyakit DBD, sehingga yang bekerja maupun
tidak penting melakukan tindakan penanggulangan DBD.
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa berdasarkan karakteristik tingkat
pendidikan mayoritas responden mempunyai pendidikan di tingkat menengah
yaitu 153 orang (58,6%) dan hanya sebagian kecil responden yang memiliki
tingkat pendidikan dasar yaitu 32 orang (12,2%). Dalam hal ini tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan tindakan penanggulangan DBD karena
pengetahuan dan informasi mengenai DBD bisa diperoleh dari mana saja,
misalnya dari iklan televisi, majalah, Koran, dan radio sehingga masyarakat tidak
harus memiliki pendidikan tinggi untuk memperoleh informasi dan pengetahuan
tentang DBD.
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada
usia 30 - 33 tahun sebanyak 115 orang (44,1%). Responden pada usia ini masih
produktif. Pada usia produktif ini seseorang biasanya akan lebih banyak
melakukan aktifitas dan mobilitas, sehingga seseorang yang mempunyai aktifitas
dan mobilitas tinggi kemungkinan besar akan lebih beresiko terkena penyakit
dibandingkan dengan yang mobilitasnya rendah. (Marniah, 2008)
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa masyarakat terbanyak adalah
perempuan yaitu 143 orang (54,8%). Persentase perempuan yang lebih banyak
diwawancarai dikarenakan jumalah penduduk di kelurahan tanjung rejo lebih
didominasi oleh kaum perempuan sebanyak 16.136 orang sedangkan kaum laki-
laki sebanyak 15.144 orang. Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ada hubungan
bermakna antara jenis kelamin dengan tindakan penanggulangan penderita
44

demam berdarah dengue (DBD). Secara umum setiap orang berpotensi terkena
DBD, perbedaan prevalensi menurut jenis kelamin sebenarnya berkaitan dengan
derajat kekebalan karena variasi keterpaparan gigitan nyamuk.

4.5.2 Analisis Univariat


4.5.2.1 Tingkat Pengetahuan Responden
Menurut Notoatmodjo, 2010 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang.
Jumlah skor seluruh pengetahuan terhadap tindakan penanggulangan
penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah 1831 (70,15%). Secara
keseluruhan tingkat pengetahuan responden terhadap tindakan penanggulangan
penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) pada masyarakat di Kelurahan
Tanjung Rejo termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian
yang ditunjukkan pada tabel 4.5 didapat bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan baik sebanyak 111 orang (42,5%).
Hal ini berarti mayoritas responden berpengetahuan baik sesuai dengan
tingkat pendidikan responden yang sebagian besar berada pada tingkat
pendidikan menegah dan perguruan tinggi yaitu sebanyak 153 orang (58,6%)
dan 76 orang (29,1%). Karena menurut Notoatmodjo (2010) secara umum,
seseorang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih
luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
Banyaknya jumlah responden yang berpengetahuan baik terdahap
tindakan penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD), bisa
dikatakan bahwa responden tersebut sudah memiliki pengetahuan yang benar
tentang cara penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD).

4.5.2.2 Tingkat Sikap Responden


Jumlah skor seluruh sikap adalah 8431 (80,75%). Secara keseluruhan
tingkat sikap terhadap tindakan adalah termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.6 didapatkan bahwa
sebagian besar responden memiliki sikap baik sebanyak 172 orang (65,9%).
Sikap merupakan faktor yang berperan dalam perilaku kesehatan,
semakin positif sikap atau pandangan seseorang terhadap sesuatu hal, maka
semakin baik pula tindakan yang dilakukan dalam hal tersebut. (Ayu Putri Ariani,
2015)
45

Data penelitian yang diperoleh tentang tindakan penanggulangan


penderita demam berdarah dengue (DBD) sudah tergolong baik. Hal ini
disebabkan karena respon dan kepedulian masyarakat yang tanggap dan pola
hidup sehat yang dibiasakan.

4.5.2.3 Tingkat Tindakan Responden


Jumlah skor seluruh tindakan adalah 1855 (71,1%). Secara keseluruhan
tingkat tindakan responden adalah termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan
hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.7 didapatkan bahwa sebagian
besar responden memiliki tindakan penanggulangan penderita demam berdarah
dengue (DBD) cukup sebanyak 120 orang (46,0%).
Data penelitian yang diperoleh tentang penanggulangan penderita
demam berdarah dengue (DBD) mayoritas memiliki kategori cukup. Bisa
dikatakan bahwa responden tersebut sudah cukup melakukan tindakan
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD) yang tercantum
dalam Yekti Mumpuni dkk, 2015.
Hasil penelitian ini adalah tindakan sesuai dengan pengetahuan yaitu
pengetahuan cukup dan tindakan cukup, Dalam buku Notoatmodjo 2014 yaitu
pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.

4.5.3 Analisis Bivariat


4.5.3.1 Hubungan Pengetahuan Terhadap Tindakan Penanggulangan
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengetahuan responden dalam penelitian
ini terbanyak adalah baik sebanyak 111 orang memiliki penanggulangan baik
sebanyak 66 orang (59,5%).
Hasil uji yang positif dan signifikan statistik dengan Chi-square,
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden
46

dengan tindakan penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD)


pada masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, hal ini
diketahui bahwa nilai signifikan 0,000 yang kurang dari 0,05 (p<0,05).
Menurut Azka Muda Adri, dkk (2016) terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan tindakan responden dimana diketahui bahwa nilai p =
0,002 < 0,05 menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara
pengetahuan dengan tindakan terhadap pencegahan demam berdarah dengue.
Responden yang memiliki pengetahuan baik pada umumnya memiliki
tindakan penanggulangan yang baik. Sesuai dengan Notoatmodjo, 2010 secara
umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan
yang lebih luas dibandingkan dengan orang yang tingkat pendidikannya lebih
rendah.
Pengetahuan baik dan kurang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti sumber informasi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, dari
petugas kesehatan maupun media cetak dan elektronik. (Ayu Putri Ariani, 2015)
Menurut Benjamin Bloom (1908) perilaku seseorang digolongkan dalam
tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkaitan
dengan pengetahuan, dimana pengetahuan sangat berpengaruh membentuk
tindakan seseorang. Ranah afektif berkaitan dengan sikap yang merupakan
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu objek.
Ranah psikomotor berkaitan dengan tindakan yang merupakan aplikasi dari
pengetahuan dan sikap terhadap suatu objek. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitia dimana pengetahuan mempengaruhi tindakan responden dalam hal
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD).

4.5.3.2 Hubungan Sikap dengan Tindakan Penanggulangan Demam


Berdarah Dengue (DBD)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sikap responden dalam penelitian ini
terbanyak adalah baik sebanyak 172 orang memiliki tindakan penanggulangan
baik sebanyak 83 orang (48,3%).
Hasil uji yang positif dan signifikan secara statistik dengan uji Chi-square,
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap tindakan
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD) pada masyarakat di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, hal ini diketahui bahwa
nilai signifikan 0,001 yang kurang dari 0,05 (p<0,05).
47

Sebagaimana hasil penelitian, diperoleh tentang sikap responden


sebagian besar memiliki kategori baik terhadap tindakan penanggulangan
penderita demam berdarah dengue (DBD) pada masyarakat di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal termasuk dalam kategori baik.
Menurut Steffi Isabella Tangyong, dkk (2013) terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dengan perilaku masyarakat dalam pencegahan demam
berdarah dengue (DBD).
Berkaitan dengan sikap menurut Notoatmodjo (2014) sikap ada 4
tingkatan yaitu menerima, menanggapi, menghargai, dan bertanggungjawab.
Dalam penelitian ini responden sudah sudah sampai pada tahap menerima,
menanggapi, menghargai dan bertanggung jawab dalam upaya melakukan
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD).
48

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian serta analisis statistik terhadap data-
data yang telah dikumpulkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD) pada
masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal
dengan nilai signifikan diperoleh 0,000 (p<0,05)
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan
penanggulangan penderita demam berdarah dengue (DBD) pada
masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal
dengan nilai signifikan diperoleh 0,001 (p<0,05)

5.2 Saran
1. Hasil penelitian ini sudah baik akan tetapi lebih baik jika lingkungan yang
sudah bersih dan sehat tetap dijaga kebersihannya agar masyarakat
terhindar dari segala jenis penyakit menular.
49

DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Ayu Putria. 2016. Demam Berdarah Dengue (DBD). Nuha Medika.
Yogyakarta
Hadyanto, dkk. 2014. Prinsip Farmakologi Endokrin Infeksi Pengobatan Berbasis
Patobiologi. PT Sofmedia. Jakarta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta.
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta.
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta.
Jakarta
Masriadi, H. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. PT Raja Grafindo Persada.
Depok
Mumpuni, Yekti dkk. 2015. Cekal (Cegah dan Tangkal) Sampai Tuntas Demam
Berdarah. Yogyakarta : Penerbit Rapha Publishing.
Sugiyono, 2016, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Alfabeta,
Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 83 Tahun 2014 Tentang
Penyakit Menular
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Madya Medan. 2017
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2016
Undang-undang Republik Indonesia no. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Adri, Muda Azka dkk. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap
Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada Masyarakat Di
Kecamatan Baiturrahman.http://jim.unisyah.ac/medisia
Maulana, A.Z.,2016 Kelompok Usia Produktif, Kunci Majunya Indonesia.
https://weareindostudents.blogspot.com/2016/04/kelompok-usia-
produktif-kunci-majunya.html?m=1
Yanthiaritra. 2015. Kategori Umur Menurut DEPKES.
http://yhanthiaritra.wordpress.com/2015/06/03/kategori-umur-menurut-depkes/
50

Lampiran 1
KUESIONER

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap tindakan


penanggulangan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang hubungan pengetahuan dan sikap terhadap tindakan
penanggulangan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.
Hasil penelitian ini akan dipergunakan sebagai bahan untuk
menyelesaikan program pendidikan diploma III Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Jurusan Farmasi.

I. Identitas responden
1. No. Responden : ……………………………

2. Jenis Kelamin : ……………………………

3. Umur : ……………………….......

4. Pendidikan : ……………………………

5. Pekerjaan : …………………………...
51

II. Pengetahuan Responden

Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ceklis ( )
pada kolom “Ya” (Y) atau “Tidak” (T) yang tersedia.
2. Jawaban benar-benar sesuai dengan yang anda ketahui.

No. Pertanyaan Y T
1. Apakah anda mengetahui apa itu demam berdarah
dengue (DBD)
2. Jika anda mengetahui demam berdarah dengue (DBD),
apakah anda mengetahui obat penanggulangan
demam berdarah dengue (DBD) sebelum memilih rawat
inap rumah sakit
3. Apakah anda mengetahui jika daun jambu biji lebih baik
untuk obat DBD daripada buah jambu biji merah
4. Apakah anda mengetahui jika air kelapa muda sangat
baik bagi penderita demam berdarah dengue (DBD)
5. Apakah anda mengetahui jika alang-alang memiliki
khasiat sebagai penurun panas saat demam tinggi
terutama saat menderita demam berdarah dengue
(DBD)
6. Mengonsumsi air putih yang banyak saat menderita
DBD tidak dapat mencegah terjadinya dehidrasi
7. Bintik merah pada kulit merupakan salah satu gejala
demam berdarah dengue (DBD)
8. Apakah anda mengetahui penyebab penyakit demam
berdarah dengue (DBD)
9. Apakah anda mengetahui cara mencegah agar tidak
terkena demam berdarah dengue (DBD)
10. Apakah anda mengetahui fungsi bubuk Abate dan
fogging (pengasapan)
52

III. Sikap Responden


Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ( ) pada
kolom yang disediakan sesuai pilihan anda
2. Pilihan yang disediakan
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Mengonsumsi air putih yang banyak dapat


mencegah terjadinya dehidrasi saat menderita
demam berdarah dengue (DBD)
2. Meminum obat penurun panas (paracetamol)
saat terkena demam berdarah dengue (DBD)
3. Meminum jus jambu merah saat menderita
demam berdarah dengue (DBD) sangat baik
bagi tubuh
4. Meminum air kelapa muda saat menderita
demam berdarah dengue (DBD) sangat baik
bagi tubuh agar tidak kekurangan cairan dan
mengatasi ancaman syok
5. Tidak membersihkan bak mandi dan tempat
penampungan air selagi terlihat bersih
6. Menguras bak mandi dan tempat penampungan
air disekitar rumah setiap seminggu sekali

7. Menjaga ketahanan tubuh dan stamina dapat


mencegah penyebab penyakit demam berdarah
dengue (DBD)
8. Menutup tempat penampungan air yang berada
diluar agar tidak menjadi sarang nyamuk
9. Memakai kelambu dan lotion nyamuk saat tidur
merupakan tindakan pencegahan demam
53

berdarah dengue (DBD)

10. Menggunakan bubuk Abate setiap tiga bulan


sekali dapat membunuh larva nyamuk.
54

IV. Tindakan Responden


Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ceklis
( ) pada kolom “Ya” (Y) atau “Tidak” (T) yang tersedia.
2. Jawaban benar-benar sesuai dengan yang anda ketahui.
No. Pertanyaan Y T
1. Apakah anda/anggota keluarga anda mengonsumsi
air putih yang banyak saat terkena demam berdarah
dengue (DBD)
2. Apakah anda/anggota keluarga anda meminum obat
penurun panas saat terkena demam berdarah dengue
(DBD)
3. Apakah anda/anggota keluarga anda mengonsumsi
sumber vitamin seperti jus jambu biji dan air kelapa
muda saat terkena demam berdarah dengue (DBD)
4. Apakah anda/anggota keluarga anda meminum obat
alami seperti alang-alang untuk penurun panas saat
terkena demam berdarah dengue (DBD)
5. Apakah anda menggunakan pelindung gigitan nyamuk
saat beristirahat (seperti: kelambu, lotion nyamuk,
obat nyamuk bakar/elektrik)
6. Apakah anda secara teratur mengubur/
memberihkan/ membakar barang-barang bekas yang
menjadi tempat sarang nyamuk
7. Apakah anda menggunakan bubuk Abate setiap tiga
bulan sekali pada tempat-tempat penampungan air
(seperti vas bunga, gentong air, kolam dan lain-lain) di
rumah
8. Apakah anda menutup tempat penampungan air yang
berada di sekitar rumah anda
9. Apakah anda pernah melakukan pengawasan jentik
nyamuk di rumah
10 Apakah anda mengikuti kegiatan pencegahan/
55

penanggulangan demam berdarah dengue yang


dilakukan di tempat tinggal anda.
56

Lampiran 2

Frequency Table

Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Baik 111 42.5 42.5 42.5

Cukup 101 38.7 38.7 81.2


Valid
Kurang 49 18.8 18.8 100.0

Total 261 100.0 100.0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Baik 172 65.9 65.9 65.9
Valid Cukup 89 34.1 34.1 100.0
Total 261 100.0 100.0

Tindakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Baik 106 40.6 40.6 40.6
Cukup 120 46.0 46.0 86.6
Valid
Kurang 35 13.4 13.4 100.0
Total 261 100.0 100.0

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan * Tindakan 261 100.0% 0 0.0% 261 100.0%
Sikap * Tindakan 261 100.0% 0 0.0% 261 100.0%
57

Pengetahuan * Tindakan
Crosstab

Tindakan Total
Baik Cukup Kurang
Count 66 39 6 111
% within Pengetahuan 59.5% 35.1% 5.4% 100.0%
Baik
% within Tindakan 62.3% 32.5% 17.1% 42.5%
% of Total 25.3% 14.9% 2.3% 42.5%
Count 35 53 13 101
% within Pengetahuan 34.7% 52.5% 12.9% 100.0%
Pengetahuan Cukup
% within Tindakan 33.0% 44.2% 37.1% 38.7%
% of Total 13.4% 20.3% 5.0% 38.7%
Count 5 28 16 49
% within Pengetahuan 10.2% 57.1% 32.7% 100.0%
Kurang
% within Tindakan 4.7% 23.3% 45.7% 18.8%
% of Total 1.9% 10.7% 6.1% 18.8%
Count 106 120 35 261
% within Pengetahuan 40.6% 46.0% 13.4% 100.0%
Total
% within Tindakan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 40.6% 46.0% 13.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-


sided)
a
Pearson Chi-Square 45.698 4 .000
Likelihood Ratio 47.118 4 .000
Linear-by-Linear Association 43.102 1 .000
N of Valid Cases 261
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 6.57.

Sikap * Tindakan
Crosstab

Tindakan Total
Baik Cukup Kurang
Count 83 73 16 172
% within Sikap 48.3% 42.4% 9.3% 100.0%
Baik
% within Tindakan 78.3% 60.8% 45.7% 65.9%
% of Total 31.8% 28.0% 6.1% 65.9%
Sikap
Count 23 47 19 89
% within Sikap 25.8% 52.8% 21.3% 100.0%
Cukup
% within Tindakan 21.7% 39.2% 54.3% 34.1%
% of Total 8.8% 18.0% 7.3% 34.1%
Count 106 120 35 261
% within Sikap 40.6% 46.0% 13.4% 100.0%
Total
% within Tindakan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 40.6% 46.0% 13.4% 100.0%
58

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-


sided)
a
Pearson Chi-Square 14.972 2 .001
Likelihood Ratio 15.136 2 .001
Linear-by-Linear Association 14.881 1 .000
N of Valid Cases 261
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 11.93.
59

Pengetahuan
Sampel Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Total Persen Kategori
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

R1 P 36 SMA IRT 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R2 P 32 SMA IRT 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R3 P 37 SMP IRT 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R4 P 31 SMA PEGAWAI 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 C

R5 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R6 L 37 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R7 P 38 SMP WIRAUSAHA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R8 L 34 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R9 P 34 SMA WIRASWASTA 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 40 K

R10 L 35 S1 PNS 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R11 P 30 SMK IRT 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 50 K

R12 P 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R13 L 30 SMP PETANI 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 60 C

R14 P 34 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R15 L 33 SD PETANI 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R16 P 39 SD IRT 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R17 P 37 SMP IRT 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R18 P 37 SMP IRT 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 5 50 K

R19 L 32 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R20 L 39 S1 WIRAUSAHA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R21 L 36 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R22 L 31 SMA PETANI 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 5 50 K

R23 P 39 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R24 P 32 SMA IRT 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 40 K

R25 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R26 P 31 SMP WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R27 L 36 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R28 P 34 SMA IRT 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6 60 C

R29 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R30 L 35 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R31 L 30 S1 WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R32 L 39 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R33 P 35 S1 WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R34 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R35 P 31 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R36 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R37 L 30 SMK WIRASWASTA 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 K

R38 P 39 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R39 P 32 D3 WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K
60

R40 L 37 SMP WIRASWASTA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R41 P 35 S1 PNS 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R42 P 30 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R43 L 39 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R44 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R45 L 37 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R46 L 30 SMP WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R47 L 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R48 L 35 S1 PNS 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R49 L 30 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 K

R50 L 30 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R51 P 39 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 70 C

R52 L 38 D3 WIRAUSAHA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R53 P 35 S1 IRT 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80 B

R54 P 37 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 B

R55 P 30 D3 WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R56 P 35 S1 PNS 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 5 50 K

R57 P 32 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R58 P 34 SMA IRT 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R59 P 30 S1 PNS 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 B

R60 P 35 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R61 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 5 50 K

R62 L 38 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R63 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70 C

R64 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R65 L 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R66 L 38 S2 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R67 P 38 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R68 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 60 C

R69 L 35 S2 PNS 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R70 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R71 P 34 SMP IRT 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R72 P 37 S1 PNS 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R73 L 33 SMA PETANI 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R74 L 39 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R75 L 39 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R76 P 38 SMP WIRASWASTA 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 60 C

R77 L 31 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 70 C

R78 L 38 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R79 P 32 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R80 P 31 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5 50 K


61

R81 L 36 SMA WIRASWASTA 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 4 40 K

R82 P 34 SMA IRT 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 40 K

R83 P 35 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R84 L 33 SMA PEDAGANG 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 20 K

R85 P 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R86 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80 B

R87 P 32 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R88 P 38 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R89 L 35 SMP WIRASWASTA 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 40 K

R90 L 30 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R91 P 35 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R92 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R93 L 30 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 B

R94 P 33 SMP IRT 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R95 L 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 B

R96 P 33 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R97 P 31 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 60 C

R98 P 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R99 L 33 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R100 L 35 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R101 L 34 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50 K

R102 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R103 P 31 SMA IRT 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 5 50 K

R104 P 38 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R105 L 38 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R106 L 30 S1 WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R107 P 39 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R108 P 32 S1 PNS 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R109 L 30 S1 PNS 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R110 P 37 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80 B

R111 P 37 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 B

R112 P 31 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7 70 C

R113 P 36 SMP IRT 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R114 L 35 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R115 L 35 SMA WIRASWASTA 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 4 40 K

R116 P 35 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R117 P 34 SMA PEDAGANG 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R118 P 30 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 B

R119 P 30 SMA IRT 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R120 P 35 S1 PNS 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R121 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 O 6 60 C


62

R122 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R123 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 70 C

R124 P 32 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 70 C

R125 P 34 SMA IRT 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 60 C

R126 L 39 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 B

R127 P 30 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80 B

R128 P 33 S1 IRT 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R129 P 35 SMP IRT 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 40 K

R130 P 33 S1 WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R131 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R132 L 39 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 70 C

R133 P 32 SMP WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R134 P 34 S1 PNS 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4 40 K

R135 P 36 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R136 L 35 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 B

R137 L 35 SMA WIRAUSAHA 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R138 L 38 SMA PEDAGANG 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R139 P 35 SMP IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 B

R140 L 30 S1 WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R141 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R142 L 30 SMA PEGAWAI 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R143 L 36 S1 PNS 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R144 P 30 D3 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R145 P 37 SMA IRT 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R146 P 34 SMA IRT 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R147 P 30 SMA IRT 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 60 C

R148 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 K

R149 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 50 K

R150 P 37 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R151 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 50 K

R152 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 5 50 K

R153 L 37 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R154 P 38 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 70 C

R155 L 39 SMP WIRASWASTA 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6 60 C

R156 P 32 SMA WIRASWASTA 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 40 K

R157 P 36 SMP IRT 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6 60 C

R158 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6 60 C

R159 P 39 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R160 P 30 SMA IRT 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 40 K

R161 P 33 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R162 P 35 D3 PEGAWAI 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6 60 C
63

R163 P 34 SMA IRT 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 5 50 K

R164 P 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R165 P 31 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R166 P 35 SMA IRT 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6 60 C

R167 P 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R168 P 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 B

R169 P 31 SMA IRT 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R170 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 50 K

R171 P 34 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R172 L 32 SMA WIRASWASTA 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60 C

R173 L 37 SMA PETANI 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 5 50 K

R174 P 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R175 P 32 SMA IRT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R176 P 31 SD IRT 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 20 K

R177 L 30 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 K

R178 P 31 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R179 P 31 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 B

R180 L 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R181 P 35 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R182 L 32 S1 PNS 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 70 C

R183 P 38 SMA IRT 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R184 L 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R185 P 36 SMA IRT 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 40 K

R186 P 30 D3 WIRAUSAHA 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R187 L 35 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R188 P 31 SMP WIRASWASTA 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 20 K

R189 L 38 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R190 P 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R191 P 31 D3 IRT 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R192 P 31 SMA IRT 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R193 P 38 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R194 L 31 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 B

R195 P 30 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 B

R196 P 35 S1 PNS 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R197 P 30 S1 PNS 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R198 P 30 SMA IRT 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R199 P 30 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 60 C

R200 P 39 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 60 C

R201 L 36 SMA PEDAGANG 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R202 P 32 S1 PNS 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R203 L 30 SMA PEDAGANG 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 50 K


64

R204 L 36 D3 WIRAUSAHA 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R205 L 39 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R206 P 32 D3 PNS 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R207 P 37 SMA IRT 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7 70 C

R208 L 39 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R209 P 32 SMP IRT 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R210 P 31 SMA IRT 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 40 K

R211 P 35 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R212 L 32 S1 WIRASWASTA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R213 L 30 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80 B

R214 P 32 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R215 L 36 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 50 K

R216 P 39 SMA IRT 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R217 P 39 D3 PNS 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R218 P 36 SMA WIRASWASTA 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R219 L 30 S1 PNS 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R220 L 35 S1 PNS 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 70 C

R221 L 33 SMA PEDAGANG 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5 50 K

R222 P 39 SD IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R223 L 31 D3 WIRASWASTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R224 L 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R225 P 37 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 K

R226 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 80 B

R227 P 35 SMA IRT 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R228 L 38 SMP PETANI 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R229 P 36 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R230 P 36 SMA IRT 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R231 P 36 SMA IRT 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R232 L 37 D3 WIRASWASTA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R233 P 31 SMA IRT 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R234 L 33 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R235 L 39 D3 WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R236 P 33 SMA IRT 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R237 L 35 S1 PNS 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7 70 C

R238 P 38 SMA PEDAGANG 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60 C

R239 L 32 SMA PEDAGANG 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R240 L 34 SMA WIRASWASTA 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6 60 C

R241 P 37 SMA PEDAGANG 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R242 P 39 SMA IRT 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6 60 C

R243 P 36 S1 PNS 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R244 L 35 SMA PEDAGANG 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 C


65

R245 P 32 D3 WIRAUSAHA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R246 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50 K

R247 P 36 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 B

R248 P 36 S1 PNS 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R249 L 37 S1 PNS 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R250 L 38 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R251 P 32 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 B

R252 L 36 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R253 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 1 1 1 O 6 60 C

R254 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R255 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 70 C

R256 P 32 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 70 C

R257 P 34 SMA IRT 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 60 C

R258 P 34 SMP IRT 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 60 C

R259 P 37 S1 PNS 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R260 L 33 SMA PETANI 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R261 L 39 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B
66

Sikap
Sampel Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Total Persen Kategori
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10

R1 P 36 SMA IRT 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 35 87.5 B

R2 P 32 SMA IRT 4 3 4 4 1 3 3 3 3 4 32 80 B

R3 P 37 SMP IRT 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 25 62.5 C

R4 P 31 SMA PEGAWAI 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R5 L 31 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R6 L 37 SMA WIRASWASTA 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 25 62.5 C

R7 P 38 SMP WIRAUSAHA 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 31 77.5 B

R8 L 34 SMA WIRAUSAHA 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 35 87.5 B

R9 P 34 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 80 B

R10 L 35 S1 PNS 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R11 P 30 SMK IRT 3 4 4 3 1 3 4 4 4 4 34 85 B

R12 P 32 S1 PNS 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 97.5 B

R13 L 30 SMP PETANI 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 72.5 C

R14 P 34 SMA IRT 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 31 77.5 B

R15 L 33 SD PETANI 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R16 P 39 SD IRT 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 32 80 B

R17 P 37 SMP IRT 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 85 B

R18 P 37 SMP IRT 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 28 70 C

R19 L 32 S1 PNS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R20 L 39 S1 WIRAUSAHA 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 36 90 B

R21 L 36 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36 90 B

R22 L 31 SMA PETANI 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 30 75 C

R23 P 39 SMA IRT 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 34 85 B

R24 P 32 SMA IRT 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28 70 C

R25 L 34 SMA WIRASWASTA 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 35 87.5 B

R26 P 31 SMP WIRASWASTA 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R27 L 36 SMA WIRAUSAHA 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 36 90 B

R28 P 34 SMA IRT 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 28 70 C

R29 P 32 SMA IRT 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 35 87.5 B

R30 L 35 SMA WIRASWASTA 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 31 77.5 B

R31 L 30 S1 WIRASWASTA 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 34 85 B

R32 L 39 S1 WIRASWASTA 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 35 87.5 B

R33 P 35 S1 WIRASWASTA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R34 L 34 SMA WIRASWASTA 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37 92.5 B

R35 P 31 SMP WIRAUSAHA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R36 P 32 SMA IRT 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 35 87.5 B

R37 L 30 SMK WIRASWASTA 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R38 P 39 SMA IRT 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 35 87.5 B

R39 P 32 D3 WIRAUSAHA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C
67

R40 L 37 SMP WIRASWASTA 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 34 85 B

R41 P 35 S1 PNS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R42 P 30 SMA IRT 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 33 82.5 B

R43 L 39 S1 PNS 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 35 87.5 B

R44 L 34 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R45 L 37 S1 PNS 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 34 85 B

R46 L 30 SMP WIRAUSAHA 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 35 87.5 B

R47 L 35 SMA WIRAUSAHA 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 34 85 B

R48 L 35 S1 PNS 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 34 85 B

R49 L 30 SMA WIRASWASTA 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R50 L 30 S1 WIRASWASTA 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 33 82.5 B

R51 P 39 SMA IRT 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35 87.5 B

R52 L 38 D3 WIRAUSAHA 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 30 75 C

R53 P 35 S1 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R54 P 37 SMA IRT 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 30 75 C

R55 P 30 D3 WIRASWASTA 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 35 87.5 B

R56 P 35 S1 PNS 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R57 P 32 S1 PNS 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 35 87.5 B

R58 P 34 SMA IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R59 P 30 S1 PNS 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R60 P 35 SMA IRT 3 4 4 4 1 2 4 4 4 3 33 82.5 B

R61 L 32 SMA WIRASWASTA 4 3 3 2 4 1 2 3 3 4 29 72.5 C

R62 L 38 SMA WIRAUSAHA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R63 L 34 SMA WIRASWASTA 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 34 85 B

R64 L 32 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 97.5 B

R65 L 30 SMA WIRAUSAHA 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 35 87.5 B

R66 L 38 S2 PNS 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 33 82.5 B

R67 P 38 SMA IRT 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R68 L 30 SMA WIRASWASTA 4 3 2 1 4 2 3 3 4 4 30 75 C

R69 L 35 S2 PNS 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 30 75 C

R70 P 32 SMA IRT 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R71 P 34 SMP IRT 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 34 85 B

R72 P 37 S1 PNS 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 97.5 B

R73 L 33 SMA PETANI 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 30 75 C

R74 L 39 S1 WIRAUSAHA 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 34 85 B

R75 L 39 S1 PNS 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R76 P 38 SMP WIRASWASTA 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 26 65 C

R77 L 31 S1 PNS 2 3 3 2 4 3 3 3 3 1 27 67.5 C

R78 L 38 SMP WIRAUSAHA 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R79 P 32 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 97.5 B

R80 P 31 SMA WIRASWASTA 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 33 82.5 B


68

R81 L 36 SMA WIRASWASTA 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 31 77.5 B

R82 P 34 SMA IRT 3 3 3 3 4 3 3 1 1 4 28 70 C

R83 P 35 S1 PNS 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R84 L 33 SMA PEDAGANG 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R85 P 30 SMA WIRAUSAHA 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 33 82.5 B

R86 L 35 SMA WIRASWASTA 4 3 4 3 1 3 4 3 4 3 32 80 B

R87 P 32 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 1 2 4 1 1 1 26 65 C

R88 P 38 SMA WIRASWASTA 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R89 L 35 SMP WIRASWASTA 3 3 3 3 4 3 3 1 1 1 25 62.5 C

R90 L 30 S1 WIRAUSAHA 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 36 90 B

R91 P 35 SMA IRT 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 97.5 B

R92 L 31 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R93 L 30 SMP WIRASWASTA 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R94 P 33 SMP IRT 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28 70 C

R95 L 32 S1 PNS 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R96 P 33 SMA WIRAUSAHA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R97 P 31 SMA WIRAUSAHA 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 26 65 C

R98 P 35 SMA WIRAUSAHA 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 33 82.5 B

R99 L 33 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R100 L 35 S1 PNS 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R101 L 34 SMA WIRASWASTA 3 4 3 2 1 3 3 4 3 2 28 70 C

R102 L 30 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R103 P 31 SMA IRT 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30 75 C

R104 P 38 SMA WIRAUSAHA 4 3 4 4 2 1 4 4 4 2 32 80 B

R105 L 38 SMA WIRASWASTA 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 28 70 C

R106 L 30 S1 WIRAUSAHA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R107 P 39 SMA WIRAUSAHA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R108 P 32 S1 PNS 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R109 L 30 S1 PNS 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 35 87.5 B

R110 P 37 SMP WIRASWASTA 4 3 4 3 1 3 4 3 4 3 32 80 B

R111 P 37 SMA WIRASWASTA 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 30 75 C

R112 P 31 SMP WIRASWASTA 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 35 87.5 B

R113 P 36 SMP IRT 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 31 77.5 B

R114 L 35 S1 WIRASWASTA 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 36 90 B

R115 L 35 SMA WIRASWASTA 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R116 P 35 SMA IRT 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 35 87.5 B

R117 P 34 SMA PEDAGANG 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 32 80 B

R118 P 30 SMA IRT 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R119 P 30 SMA IRT 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R120 P 35 S1 PNS 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 82.5 B

R121 L 35 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 34 85 B


69

R122 L 30 SMA WIRASWASTA 3 3 4 3 1 3 4 3 4 3 31 77.5 B

R123 L 32 SMA WIRASWASTA 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37 92.5 B

R124 P 32 SMA WIRAUSAHA 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 80 B

R125 P 34 SMA IRT 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 34 85 B

R126 L 39 S1 WIRASWASTA 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R127 P 30 SMA IRT 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R128 P 33 S1 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R129 P 35 SMP IRT 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 80 B

R130 P 33 S1 WIRAUSAHA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R131 L 30 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 33 82.5 B

R132 L 39 S1 WIRASWASTA 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 36 90 B

R133 P 32 SMP WIRASWASTA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R134 P 34 S1 PNS 3 4 3 3 4 2 3 4 3 1 30 75 C

R135 P 36 SMA IRT 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 31 77.5 B

R136 L 35 S1 WIRASWASTA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R137 L 35 SMA WIRAUSAHA 4 4 3 3 1 4 3 2 3 3 30 75 C

R138 L 38 SMA PEDAGANG 4 3 4 4 1 3 2 2 2 3 28 70 C

R139 P 35 SMP IRT 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 62.5 C

R140 L 30 S1 WIRAUSAHA 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 31 77.5 B

R141 L 31 SMA WIRASWASTA 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 31 77.5 B

R142 L 30 SMA PEGAWAI 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R143 L 36 S1 PNS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R144 P 30 D3 PNS 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R145 P 37 SMA IRT 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 28 70 C

R146 P 34 SMA IRT 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R147 P 30 SMA IRT 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R148 L 35 SMA WIRASWASTA 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 30 75 C

R149 L 30 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36 90 B

R150 P 37 SMA IRT 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R151 L 30 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R152 L 35 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 34 85 B

R153 L 37 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 97.5 B

R154 P 38 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33 82.5 B

R155 L 39 SMP WIRASWASTA 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 31 77.5 B

R156 P 32 SMA WIRASWASTA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38 95 B

R157 P 36 SMP IRT 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 34 85 B

R158 L 31 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R159 P 39 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 31 77.5 B

R160 P 30 SMA IRT 3 3 3 2 1 2 2 4 3 2 25 62.5 C

R161 P 33 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 34 85 B

R162 P 35 D3 PEGAWAI 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 33 82.5 B


70

R163 P 34 SMA IRT 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 31 77.5 B

R164 P 30 SMA WIRAUSAHA 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 97.5 B

R165 P 31 SMA IRT 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38 95 B

R166 P 35 SMA IRT 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 34 85 B

R167 P 35 S1 PNS 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R168 P 35 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 37 92.5 B

R169 P 31 SMA IRT 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 31 77.5 B

R170 L 31 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36 90 B

R171 P 34 S1 PNS 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 29 72.5 C

R172 L 32 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R173 L 37 SMA PETANI 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 31 77.5 B

R174 P 30 SMA WIRAUSAHA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R175 P 32 SMA IRT 3 4 4 3 1 4 4 4 4 2 33 82.5 B

R176 P 31 SD IRT 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R177 L 30 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 C

R178 P 31 SMA WIRAUSAHA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R179 P 31 S1 PNS 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 77.5 B

R180 L 30 SMA WIRAUSAHA 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 32 80 B

R181 P 35 SMA IRT 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 36 90 B

R182 L 32 S1 PNS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R183 P 38 SMA IRT 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 30 75 C

R184 L 35 S1 PNS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R185 P 36 SMA IRT 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R186 P 30 D3 WIRAUSAHA 4 3 3 4 1 4 2 3 3 3 30 75 C

R187 L 35 SMP WIRAUSAHA 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 82.5 B

R188 P 31 SMP WIRASWASTA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R189 L 38 SMA WIRASWASTA 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 35 87.5 B

R190 P 35 SMA WIRAUSAHA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R191 P 31 D3 IRT 4 4 3 4 1 3 3 3 2 3 30 75 C

R192 P 31 SMA IRT 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37 92.5 B

R193 P 38 S1 PNS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R194 L 31 S1 PNS 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 31 77.5 B

R195 P 30 S1 PNS 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80 B

R196 P 35 S1 PNS 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 34 85 B

R197 P 30 S1 PNS 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 34 85 B

R198 P 30 SMA IRT 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 27 67.5 C

R199 P 30 SMA IRT 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 30 75 C

R200 P 39 SMA IRT 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 30 75 C

R201 L 36 SMA PEDAGANG 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 31 77.5 B

R202 P 32 S1 PNS 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 35 87.5 B

R203 L 30 SMA PEDAGANG 3 3 4 3 1 4 4 4 4 2 32 80 B


71

R204 L 36 D3 WIRAUSAHA 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 31 77.5 B

R205 L 39 SMA WIRASWASTA 3 3 4 4 1 4 3 2 3 3 30 75 C

R206 P 32 D3 PNS 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 33 82.5 B

R207 P 37 SMA IRT 3 4 3 4 1 4 4 2 3 3 31 77.5 B

R208 L 39 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 34 85 B

R209 P 32 SMP IRT 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 32 80 B

R210 P 31 SMA IRT 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R211 P 35 SMA WIRASWASTA 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37 92.5 B

R212 L 32 S1 WIRASWASTA 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 27 67.5 C

R213 L 30 D3 WIRAUSAHA 4 3 3 3 1 4 4 4 3 2 31 77.5 B

R214 P 32 SMA WIRASWASTA 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 32 80 B

R215 L 36 SMA WIRASWASTA 4 3 2 4 1 4 3 4 4 4 33 82.5 B

R216 P 39 SMA IRT 4 4 3 4 1 4 3 2 2 3 30 75 C

R217 P 39 D3 PNS 4 3 3 4 1 4 3 3 4 3 32 80 B

R218 P 36 SMA WIRASWASTA 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77.5 B

R219 L 30 S1 PNS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 B

R220 L 35 S1 PNS 3 2 4 4 1 3 3 3 4 3 30 75 C

R221 L 33 SMA PEDAGANG 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 29 72.5 C

R222 P 39 SD IRT 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 31 77.5 B

R223 L 31 D3 WIRASWASTA 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 33 82.5 B

R224 L 35 SMA WIRAUSAHA 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 36 90 B

R225 P 37 SMA WIRAUSAHA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R226 L 35 SMA WIRASWASTA 4 3 4 3 1 4 3 3 3 4 32 80 B

R227 P 35 SMA IRT 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 29 72.5 C

R228 L 38 SMP PETANI 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 35 87.5 B

R229 P 36 S1 PNS 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.5 C

R230 P 36 SMA IRT 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 31 77.5 B

R231 P 36 SMA IRT 4 4 3 4 1 3 2 3 4 3 31 77.5 B

R232 L 37 D3 WIRASWASTA 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 34 85 B

R233 P 31 SMA IRT 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 33 82.5 B

R234 L 33 SMA WIRASWASTA 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 28 70 C

R235 L 39 D3 WIRAUSAHA 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 35 87.5 B

R236 P 33 SMA IRT 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 35 87.5 B

R237 L 35 S1 PNS 4 3 3 4 4 1 3 3 3 4 32 80 B

R238 P 38 SMA PEDAGANG 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 29 72.5 C

R239 L 32 SMA PEDAGANG 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 34 85 B

R240 L 34 SMA WIRASWASTA 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 34 85 B

R241 P 37 SMA PEDAGANG 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 30 75 C

R242 P 39 SMA IRT 4 3 3 3 1 4 3 3 2 3 29 72.5 C

R243 P 36 S1 PNS 4 3 3 4 1 4 4 4 3 3 33 82.5 B

R244 L 35 SMA PEDAGANG 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 31 77.5 B


72

R245 P 32 D3 WIRAUSAHA 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 32 80 B

R246 L 31 SMA WIRASWASTA 4 4 3 3 1 3 2 4 3 3 30 75 C

R247 P 36 D3 WIRAUSAHA 4 4 3 3 1 3 2 3 4 4 31 77.5 B

R248 P 36 S1 PNS 4 3 4 4 1 3 3 3 4 4 33 82.5 B

R249 L 37 S1 PNS 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 29 72.5 C

R250 L 38 SMA WIRASWASTA 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 34 85 B

R251 P 32 SMA IRT 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 34 85 B

R252 L 36 SMA WIRAUSAHA 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 35 87.5 B

R253 L 35 SMA WIRASWASTA 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 34 85 B

R254 L 30 SMA WIRASWASTA 3 3 4 3 1 3 4 3 4 3 31 77.5 B

R255 L 32 SMA WIRASWASTA 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37 92.5 B

R256 P 32 SMA WIRAUSAHA 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 80 B

R257 P 34 SMA IRT 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 34 85 B

R258 P 34 SMP IRT 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 34 85 B

R259 P 37 S1 PNS 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 97.5 B

R260 L 33 SMA PETANI 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 30 75 C

R261 L 39 S1 WIRAUSAHA 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 34 85 B
73

Tindakan
Sampel Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Total Persen Kategori
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
1
R1 P 36 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 0 0 1 6 60 C

R2 P 32 SMA IRT 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R3 P 37 SMP IRT 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 60 C

R4 P 31 SMA PEGAWAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R5 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R6 L 37 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 60 C

R7 P 38 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80 B

R8 L 34 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 B

R9 P 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 60 C

R10 L 35 S1 PNS 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 50 K

R11 P 30 SMK IRT 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 4 40 K

R12 P 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 C

R13 L 30 SMP PETANI 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R14 P 34 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R15 L 33 SD PETANI 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R16 P 39 SD IRT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R17 P 37 SMP IRT 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 C

R18 P 37 SMP IRT 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 4 40 K

R19 L 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R20 L 39 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 B

R21 L 36 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 B

R22 L 31 SMA PETANI 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 C

R23 P 39 SMA IRT 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 20 K

R24 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R25 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R26 P 31 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R27 L 36 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 60 C

R28 P 34 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 B

R29 P 32 SMA IRT 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R30 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 C

R31 L 30 S1 WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 50 K

R32 L 39 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R33 P 35 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R34 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 50 K

R35 P 31 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 C

R36 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 B

R37 L 30 SMK WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R38 P 39 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R39 P 32 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 60 C
74

R40 L 37 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 B

R41 P 35 S1 PNS 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 C

R42 P 30 SMA IRT 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5 50 K

R43 L 39 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R44 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C

R45 L 37 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 B

R46 L 30 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C

R47 L 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 50 K

R48 L 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 B

R49 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 C

R50 L 30 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 80 B

R51 P 39 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R52 L 38 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R53 P 35 S1 IRT 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 B

R54 P 37 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R55 P 30 D3 WIRASWASTA 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R56 P 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60 C

R57 P 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R58 P 34 SMA IRT 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 4 40 K

R59 P 30 S1 PNS 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6 60 C

R60 P 35 SMA IRT 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 4 40 K

R61 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 50 K

R62 L 38 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C

R63 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 60 C

R64 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 70 C

R65 L 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 70 C

R66 L 38 S2 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 B

R67 P 38 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R68 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 6 60 C

R69 L 35 S2 PNS 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 70 C

R70 P 32 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R71 P 34 SMP IRT 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 5 50 K

R72 P 37 S1 PNS 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R73 L 33 SMA PETANI 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4 40 K

R74 L 39 S1 WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R75 L 39 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R76 P 38 SMP WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 60 C

R77 L 31 S1 PNS 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 70 C

R78 L 38 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R79 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R80 P 31 SMA WIRASWASTA 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 60 C


75

R81 L 36 SMA WIRASWASTA 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6 60 C

R82 P 34 SMA IRT 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R83 P 35 S1 PNS 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R84 L 33 SMA PEDAGANG 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50 K

R85 P 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5 50 K

R86 L 35 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R87 P 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60 C

R88 P 38 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R89 L 35 SMP WIRASWASTA 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 C

R90 L 30 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R91 P 35 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 B

R92 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R93 L 30 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R94 P 33 SMP IRT 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R95 L 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60 C

R96 P 33 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R97 P 31 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 60 C

R98 P 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 60 C

R99 L 33 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 B

R100 L 35 S1 PNS 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R101 L 34 SMA WIRASWASTA 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 6 60 C

R102 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 50 K

R103 P 31 SMA IRT 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 50 K

R104 P 38 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R105 L 38 SMA WIRASWASTA 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5 50 K

R106 L 30 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R107 P 39 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R108 P 32 S1 PNS 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R109 L 30 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R110 P 37 SMP WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R111 P 37 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R112 P 31 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 B

R113 P 36 SMP IRT 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50 K

R114 L 35 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6 60 C

R115 L 35 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 30 K

R116 P 35 SMA IRT 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R117 P 34 SMA PEDAGANG 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R118 P 30 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R119 P 30 SMA IRT 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 50 K

R120 P 35 S1 PNS 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R121 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C


76

R122 L 30 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R123 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60 C

R124 P 32 SMA WIRAUSAHA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R125 P 34 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 70 C

R126 L 39 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60 C

R127 P 30 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R128 P 33 S1 IRT 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 B

R129 P 35 SMP IRT 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 5 50 K

R130 P 33 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 B

R131 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R132 L 39 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 B

R133 P 32 SMP WIRASWASTA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R134 P 34 S1 PNS 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 70 C

R135 P 36 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R136 L 35 S1 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 B

R137 L 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R138 L 38 SMA PEDAGANG 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R139 P 35 SMP IRT 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 3 30 K

R140 L 30 S1 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R141 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R142 L 30 SMA PEGAWAI 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 B

R143 L 36 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R144 P 30 D3 PNS 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R145 P 37 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 5 50 K

R146 P 34 SMA IRT 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R147 P 30 SMA IRT 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 50 K

R148 L 35 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R149 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 60 C

R150 P 37 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 B

R151 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 70 C

R152 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 70 C

R153 L 37 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R154 P 38 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 C

R155 L 39 SMP WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 80 B

R156 P 32 SMA WIRASWASTA 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 K

R157 P 36 SMP IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R158 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 70 C

R159 P 39 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R160 P 30 SMA IRT 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 50 K

R161 P 33 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R162 P 35 D3 PEGAWAI 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4 40 K
77

R163 P 34 SMA IRT 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 4 40 K

R164 P 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R165 P 31 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R166 P 35 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R167 P 35 S1 PNS 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 B

R168 P 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R169 P 31 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 B

R170 L 31 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 60 C

R171 P 34 S1 PNS 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 70 C

R172 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 B

R173 L 37 SMA PETANI 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 70 C

R174 P 30 SMA WIRAUSAHA 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 60 C

R175 P 32 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 B

R176 P 31 SD IRT 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 5 50 K

R177 L 30 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 C

R178 P 31 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R179 P 31 S1 PNS 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R180 L 30 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 C

R181 P 35 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R182 L 32 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R183 P 38 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R184 L 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R185 P 36 SMA IRT 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R186 P 30 D3 WIRAUSAHA 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 C

R187 L 35 SMP WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R188 P 31 SMP WIRASWASTA 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6 60 C

R189 L 38 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R190 P 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R191 P 31 D3 IRT 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6 60 C

R192 P 31 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R193 P 38 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R194 L 31 S1 PNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B

R195 P 30 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 B

R196 P 35 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70 C

R197 P 30 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R198 P 30 SMA IRT 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R199 P 30 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 C

R200 P 39 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 C

R201 L 36 SMA PEDAGANG 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R202 P 32 S1 PNS 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R203 L 30 SMA PEDAGANG 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6 60 C


78

R204 L 36 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R205 L 39 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 70 C

R206 P 32 D3 PNS 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 C

R207 P 37 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 70 C

R208 L 39 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R209 P 32 SMP IRT 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R210 P 31 SMA IRT 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 C

R211 P 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R212 L 32 S1 WIRASWASTA 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R213 L 30 D3 WIRAUSAHA 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R214 P 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R215 L 36 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6 60 C

R216 P 39 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R217 P 39 D3 PNS 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R218 P 36 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 C

R219 L 30 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R220 L 35 S1 PNS 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R221 L 33 SMA PEDAGANG 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 C

R222 P 39 SD IRT 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 B

R223 L 31 D3 WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 B

R224 L 35 SMA WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B

R225 P 37 SMA WIRAUSAHA 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 50 K

R226 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70 C

R227 P 35 SMA IRT 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R228 L 38 SMP PETANI 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 B

R229 P 36 S1 PNS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 B

R230 P 36 SMA IRT 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70 C

R231 P 36 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R232 L 37 D3 WIRASWASTA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R233 P 31 SMA IRT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R234 L 33 SMA WIRASWASTA 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5 50 K

R235 L 39 D3 WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 60 C

R236 P 33 SMA IRT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R237 L 35 S1 PNS 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 70 C

R238 P 38 SMA PEDAGANG 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R239 L 32 SMA PEDAGANG 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R240 L 34 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 C

R241 P 37 SMA PEDAGANG 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R242 P 39 SMA IRT 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 60 C

R243 P 36 S1 PNS 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R244 L 35 SMA PEDAGANG 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C


79

R245 P 32 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 60 C

R246 L 31 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5 50 K

R247 P 36 D3 WIRAUSAHA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R248 P 36 S1 PNS 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R249 L 37 S1 PNS 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 60 C

R250 L 38 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 C

R251 P 32 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 B

R252 L 36 SMA WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R253 L 35 SMA WIRASWASTA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C

R254 L 30 SMA WIRASWASTA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 C

R255 L 32 SMA WIRASWASTA 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60 C

R256 P 32 SMA WIRAUSAHA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 60 C

R257 P 34 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 70 C

R258 P 34 SMP IRT 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 5 50 K

R259 P 37 S1 PNS 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B

R260 L 33 SMA PETANI 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4 40 K

R261 L 39 S1 WIRAUSAHA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B
80

Lampiran 4
81

Lampiran 5
82
83
84
85
86

Lampiran 6

Gambar 1.2 Pengisian Kuesioner


87

Lampiran 7

Anda mungkin juga menyukai