Anda di halaman 1dari 66

1

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG


BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINDAKAN
SISWA JURUSAN OTOMOTIF
DI SMK 1 YAPIM MEDAN

VITA ROSDELINA RITONGA


P07539015028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2018

1
2

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III Farmasi

VITA ROSDELINA RITONGA


P07539015028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2018

2
3

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya


Merokok Terhadap Tindakan Siswa Jurusan Otomotif di
SMK 1 YAPIM Medan
NAMA : Vita Rosdelina Ritonga
NIM : P07539015028

Telah Diterima Dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, Agustus 2018

Menyetujui
Pembimbing

Rosmayani Silitonga, S.Pd, M.Kes


NIP 195312101981032002

Ketua Jurusan Farmasi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra.Masniah,M.Kes,Apt
NIP 196204281995032001

3
4

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya
Merokok Terhadap Tindakan Siswa Jurusan Otomotif di
SMK 1 YAPIM Medan
NAMA : Vita Rosdelina Ritonga
NIM : P07539015028

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir
Program Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Medan, Agustus 2018

Penguji I Penguji II

Maya Handayani Sinaga, S.S,M. Pd Dra. D.Elysa Putri M, M.Si, Apt


NIP. 197311261994032002 NIP. 195410101994032001

Ketua Penguji

Rosmayani Silitonga, S.Pd, M.Kes


NIP 195312101981032002

Ketua Jurusan Farmasi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra.Masniah,M.Kes,Apt
NIP 196204281995032001

4
iv

SURAT PERNYATAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG


BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINDAKAN
SISWA JURUSAN OTOMOTIF
DI SMK1 YAPIM MEDAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2018

Vita Rosdelina Ritonga


NIM. P07539015028

iv
v

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH


PHARMACY DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, AUGUST 2018
VITA ROSDELINA RITONGA

The Relationship of Knowledge and Attitudes About the Dangers of


Smoking towards the Actions of Automotive Department Students at
SMK YAPIM 1 Medan

xiii + 52 pages, 6 tables, 1 picture, 8 attachments

ABSTRACT

The phenomenon of smoking among teenagers is a problem that must be


handled immediately, because the consequences are very influential on the
development of the young generation who will lead the future of our country. The
number of smokers in Indonesia continues to increase. This study aimed to
determine the the relationship of knowledge and attitudes about the dangers of
smoking towards the actions of Automotive Department students at SMK YAPIM
1 Medan.
This research was an analytical survey study with a cross sectional
approach. The samples were collected through simple random sampling
techniques. About 163 students of grade 10 and 11 were the population of this
study, and 62 students were taken as the samples. The data were collected
through questionnaires and analyzed by bivariate analysis with and tested with
Chi Square test.
The following data were found through the research: 37 students (59.7%)
had good knowledge about smoking and 25 students (40.3%) had poor
knowledge, 39 students (62.9%) had positive attitude and 23 students (37.1%)
had negative attitude, 26 students (41.9 %) smoked and 36 students (58.1%) did
not smoke. The relationship of knowledge about the dangers of smoking to
students' actions showed p = 0.000 (p <0.05). The relationship of attitudes about
the dangers of smoking to students' actions showed a p value = 0.000 (p <0.05).
This study concluded that there was a significant relations between
knowledge, attitudes and student action about the dangers of smoking at
automotive department at SMK 1Yapim Medan.

Keywords : Knowledge, Attitude, Dangers of Smoking, Students


Reference : 16 (2010-2017)

v
v

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
KTI, AGUSTUS 2018

VITA ROSDELINA RITONGA


Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya Merokok
Terhadap Tindakan Siswa Jurusan Otomotif di SMK 1 YAPIM Medan

xiii + 52 halaman, 6 tabel, 1 gambar, 8 lampiran

ABSTRAK
Masalah merokok di kalangan remaja merupakan masalah yang harus
segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada
perkembangan generasi muda yang nantinya akan memimpin masa depan
Negara kita. Jumlah perokok di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK1
Yapim Medan.
Penelitian dilakukan dengan metode survei analitik dengan pendekatan
Cross sectional. Teknik pengumpulan sampel adalah Simple Random Sampling.
Populasinya kelas X dan XI berjumlah 163 orang, diperoleh sampel sebanyak 62
orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data
menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan
baik 37 orang (59.7%), dan 25 orang (40.3%) pengetahuan tidak baik. Siswa di
sekolah ini memiliki sikap positif 39 orang (62.9%) dan sikap negatif 23 orang
(37.1%). Siswa yang merokok yaitu 26 orang (41.9%) dan tidak merokok 36
orang (58.1%). Hubungan pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap
tindakan siswa diperoleh nilai p = 0.000 (p<0.05). Hubungan sikap tentang
bahaya merokok terhadap tindakan siswa diperoleh nilai p = 0.000 (p<0.05).
Kesimpulan, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan
sikap tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di
SMK1 Yapim Medan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Bahaya Merokok, Siswa


Daftar Bacaan : 16 ( 2010-2017)

vi
vii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan
Siswa Jurusan Otomotif di SMK 1 YAPIM Medan
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan ,
bantuan, saran serta dukungan doa dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya –
besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Ibu Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Medan.
2. Ibu Dra. Masniah, M.Kes., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes
Kemenkes Medan.
3. Ibu Maya Handayani Sinaga, S.S, M.Pdselaku Pembimbing Akademik
yang telah membimbing penulis selama menjalani perkulihaan di Jurusan
Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan.
4. Ibu Rosmayani Silitonga, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing dan Ketua
Penguji Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang selalu memberikan saran
serta bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah hingga menghantarkan penulis mengikuti Ujian Akhir
Program (UAP).
5. Ibu Maya Handayani Sinaga,S.S, M.Pd selaku Penguji I yang telah
menguji dan memberikan saran kepada penulis .
6. Ibu Dra. D Elysa Putri M. M.Si.,Apt selaku Penguji II yang telah
menguji dan memberikan saran kepada penulis
7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan.
8. Teristimewa kepada kedua Orangtua tercinta penulis Ayahanda Birman
Ritonga dan Ibundaku tercinta Ny.Rambe, serta adik dan keponakan
penulis Nailan Najaa Ritonga dan Imam F Ritonga sekaligus abang
kakakku yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moral, materi
serta motivasi yang sangat berarti kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan, melaksanakan penelitian dan
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Kepada Sahabat penulis Reoks, Husna, Liani, Desi dan teman – teman
sembimbingan suicide squad yang telah mendukung penuh dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Teman - teman seperjuangan stambuk 2015 Poltekkes Kemenkes Medan
Jurusan Farmasi dan semua pihak yang tidak dapat penulis satu persatu

vii
viii

sebutkan yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah


ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya bagi kita semua dan semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Medan, Agustus 2018


Penulis

Vita Rosdelina Ritonga


P07539015028

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN.....................................................................................iv
ABSTRACT.......................................................................................................v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.........................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................3
1. Tujuan Umum..................................................................................3
2. Tujuan Khusus.................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4


2.1 Pengetahuan........................................................................................4
2.1.1 Pengertian Pengetahuan............................................................4
2.2 Sikap....................................................................................................5
2.2.1 Pengertian Sikap........................................................................5
2.3 Tindakan (praktik).................................................................................6
2.4 Remaja dan Rokok...............................................................................7
2.4.1 Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja.....................7
2.4.2 Mengatasi Anak yang Suka Merokok.........................................7
2.5 Rokok...................................................................................................8
2.5.1 Pengertian dan Sejarah Rokok...................................................8
1. Pengertian Rokok.................................................................8
2. Sejarah Rokok......................................................................9
3. Jenis Rokok.........................................................................11
2.5.2 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Orang di Sekitarnya......12
2.5.3 Zat-Zat yang Terkandung dalam Rokok....................................13
2.5.4 Tipe Perokok.............................................................................13
2.5.5 Masalah yang Ditimbulkan Oleh Rokok.....................................14
2.6 Kerangka Konsep................................................................................15
2.7 Defenisi Operasional...........................................................................15
2.8 Hipotesa..............................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................17


3.1 Jenis dan Desain Penelitian................................................................17
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................17
3.2.1 Lokasi Penelitian.......................................................................17
3.2.2 Waktu Penelitian.......................................................................17
3.3 Populasi dan Sampel..........................................................................17
3.3.1 Populasi....................................................................................17

ix
3.3.2 Sampel......................................................................................17
3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data....................................................18
3.4.1 Jenis data..................................................................................18
3.4.2 Cara Pengumpulan Data...........................................................18
3.5 Pengolahan dan Analisis Data............................................................18
3.5.1 Pengolahan Data......................................................................18
3.5.2 Analisis Data.............................................................................19
3.6 Metode Pengukuran Variabel.............................................................19
3.6.1 Pengetahuan.............................................................................19
3.6.2 Sikap.........................................................................................20
3.6.3 Tindakan...................................................................................20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................22


4.1 Hasil Penelitian...................................................................................22
4.1.1 Profil Lahan...............................................................................22
4.1.2 Karakteristik Sampel.................................................................22
4.1.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelas............................22
4.1.2.2 Pengetahuan.......................................................................23
4.1.2.3 Sikap...................................................................................23
4.1.2.4 Tindakan Merokok...............................................................24
4.1.3 Analisis Bivariat............................................................................25
4.1.3.1 Hubungan Pengetahuan Terhadap Tindakan Merokok.......25
4.1.3.2 Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Merokok....................25
4.2 Pembahasan......................................................................................26
4.2.1 Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok
Terhadap Tindakan Merokok.......................................................26
4.2.2 Hubungan Sikap Tentang Bahaya Merokok
Terhadap Tindakan Merokok.......................................................28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................29


5.1 Kesimpulan..........................................................................................29
5.2 Saran...................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................30

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelas.......................................22


Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan............................23
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan..................24
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Tindakan Merokok..........................................................................24
Tabel 4.5 Hasil Uji Hubungan Antara Pengetahuan Tentang
Bahaya Merokok Dengan Tindakan Merokok.................................25
Tabel 4.6 Hasil Uji Hubungan Antara Sikap Tentang
Bahaya Merokok dengan Tindakan Merokok.................................26

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian......................................................15

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...................................................................32

Lampiran 2 Master Data Penelitian................................................................35

Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data................................................................36

Lampiran 4 Leaflet Bahaya Merokok..............................................................47

Lampiran 5 Surat Balasan Perizinan Penelitian Dari


SMK 1 Yapim Medan...................................................................48
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian Dari Potekkes Kemenkes Medan................49
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian...............................................................50

Lampiran 8 Daftar Jadwal Bimbingan KTI......................................................52

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang
Kesehatan).
Kesehatan merupakan hal yang harus di tingkatkan baik dalam hal
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dalam hal ini salah satu tindakan yang paling
sering di temui adalah merokok. Merokok merupakan masalah besar yang masih
dicari pemecahannya hingga saat ini. Kebiasaan merokok di masyarakat
merupakan pemandangan yang tidak asing lagi, baik itu di kantor, di jalan, di
pasar, di sekolah dan di tempat umum lainnya, bahkan di kalangan rumah
tangga. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah sering di
publikasikan kepada masyarakat melalui berbagai media massa, akan tetapi
produksi dan kebiasaan merokok masih saja terus meningkat. Melihat realitas di
lapangan, kebiasaan merokok sudah sangat meluas hampir di seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia terutama di kalangan remaja.
Secara psikologis, remaja berada pada tahapan dimana mereka mulai
mencari identitas, sehingga remaja sering terjebak dalam arus coba-coba. Selain
itu, remaja cenderung meniru dan mengikuti perilaku orang dewasa, salah
satunya merokok. Selain hanya ingin coba-coba merokok, rasa keingintahuan
remaja yang sangat besar juga dapat mendorong mereka ke hal yang lebih
buruk lagi seperti penyalahgunaan narkoba (Gultom, 2017).
Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan,
karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok. Merokok merupakan
masalah yang masih sulit diselesaikan. Banyaknya faktor yang mendorong di
kalangan siswa untuk merokok. Salah satu yang memengaruhi kebiasaan
tersebut adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu sendiri.
Pengetahuan dan sikap ini dapat diubah dengan penyuluhan dan bimbingan
kesehatan (Fitriani, 2011 dalam Santi, 2013).

1
2

Masalah merokok di kalangan remaja merupakan masalah yang harus


segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada
perkembangan generasi muda yang nantinya akan memimpin masa depan
Negara kita. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai jumlah perokok
terbesar di dunia setelah China dan India. Jumlah perokok di Indonesia dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut data World Health Organization
(WHO) tahun 2011 prevalensi perokok usia 10 tahun keatas di Indonesia sebesar
46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada perempuan, dengan jumlah perokok
mencapai 62,8 juta dimana 40% di antaranya berasal dari kalangan sosial
ekonomi rendah (Nessa, 2016).
Menurut data Riskesdas Provinsi Sumatera Utara tahun 2007 persentase
merokok tiap hari menurut umur sudah dimulai sejak umur 10-14 tahun yang
kemudian meningkat menjadi 14% pada umur 15-24 tahun, persentase merokok
terus meningkat seiring bertambahnya umur dan pada puncaknya pada umur 45-
54 tahun (36,6%). Selanjutnya persentase merokok menurun setelah umur 54
tahun. Perokok umumnya pada laki-laki, dan menurut pendidikan terbanyak
pada yang berpendidikan tamat SMA (29,3 %), selanjutnya tamat SMP. Tidak
tampak perbedaan pada tingkat pengeluaran perkapita per bulan, yaitu rata-rata
22 persen. Persentase penduduk Provinsi Sumatera Utara umur 10 tahun ke
atas yang merokok tiap hari sebesar 23 persen. Di Kabupaten Nias (16%)
terendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, sedangkan Kabupaten
Karo (41%) tertinggi dari kabupaten/kota yang lain. Atau dapat dikatakan di
Kabupaten Karo setiap 10 orang ada empat orang perokok. Kota Medan,
perokok wanita jumlahnya relatif kecil (laki-laki 48,3%, wanita 3,9%) tetapi rata-
rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari lebih banyak pada wanita (laki-
laki 12-13 batang, wanita 14-15 batang).
Di Kota Medan anak sekolah juga sudah merokok baik terang-terangan
maupun sembunyi-sembunyi, termasuk salah satu sekolah yang menjadi daerah
penelitian yaitu di jurusan Otomotif SMK 1 Yapim Medan, banyak siswanya yang
sudah merokok. Hasil survey awal penuis melalui wawancara langsung pada
siswa, mereka mengatakan merokok secara diam-diam.
Kebiasaan merokok sangat merugikan, dimana dari aspek kesehatan
kebiasaan merokok dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker,
serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Apabila kebiasaan
merokok terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama maka akan dapat
menyebabkan kematian. Menurut Demografi Universitas Indonesia, sebanyak
427.948 orang meninggal di Indonesia rata-rata per tahunnya akibat berbagai
penyakit yang disebabkan rokok.
Sehubungan dengan masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian antara hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya
merokok terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK 1 YAPIM Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu, apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok
terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK 1 YAPIM Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Bahaya Merokok
Terhadap Tindakan Siswa jurusan Otomotif di SMK1 Yapim Medan.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa jurusan Otomotif SMK 1
YAPIM Medan tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
2. Untuk mengetahui sikap siswa jurusan Otomotif SMK 1 YAPIM
Medan terhadap bahaya merokok bagi kesehatan.
3. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan kelas
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah pengetahuan siswa jurusan otomotif tentang bahaya
merokok bagi kesehatan di SMK 1 YAPIM Medan.
2. Sebagai masukan bagi SMK 1 YAPIM Medan.
3. Untuk menerapkan hidup sehat bebas rokok kepada siswa SMK 1 jurusan
Otomotif YAPIM Medan.
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra-indra yang dimilikinya (mata, hidung,dan
sebagainya), dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga
menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2014). Pengetahuan
seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-
beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat
menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah
diketahui tersebut pada situsai yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis
apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan,
mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas
objek tersebut.

4
5

5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri
(Notoadmodjo, 2014).
2.2 Sikap
2.2.1 Pengertian Sikap
Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan
sebagainya). Campbell (1950) mendefenisikan sangat sederhana, yakni “An
indivisual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to object”.
Jadi jelas di sini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala
dalam merespons stimulus atau objek. Sehingga sikap itu melibatkan pikiran,
perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap
adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum
merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan
predisposisi perilaku (tindakan), atau reaksi tertutup.
Menurut Allport (1954) dalam sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok,
yakni:
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya
bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana
penilaian (tekandung di dalamnya faktor emosi) orang tersebut terhadap
objek.
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah
merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka.
Sikap adalah merupakan ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku
terbuka (tindakan).
Ketiga komponen tersebut di atas secara bersama-sama membentuk
sikap yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,
pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.
Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat
berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut.
a. Menerima (receiving):
Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang
diberikan (objek).
b. Menanggapi (responding):
Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi.
c. Menghargai (valuing):
Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain,
bahkan mengajak atau memengaruhi atau menganjurkan orang lain
merespons.
d. Bertanggung Jawab (responsibel)
Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu
berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang
lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain (Notoadmodjo, 2014).
2.3 Tindakan (praktik)
Tindakan (praktik) dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut
kualitasnya, yakni:
a. Praktik terpimpin (guided response):
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih
tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.
b. Praktik secara mekanisme (mechanism):
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu
hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanik.
c. Adopsi (adoption):
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya,
apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
dilakukan modiikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas
(Notoadmodjo, 2014).
2.4 Remaja dan Rokok
2.4.1 Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja
1. Pengaruh Orang Tua
Remaja yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis dan memiliki
orangtua yang juga perokok akan lebih mudah untuk menjadi perokok.
2. Pengaruh Teman
Kebanyakan remaja pertama kali merokok karena pengaruh teman. Remaja
perokok akan mempunyai teman yang sebagian besar adalah perokok juga.
3. Faktor Kepribadian
Remaja mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu, melepaskan diri
dari masalah dan rasa bosan.
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media cetak dan elektronik yang menampilkan gambaran
bahwa perokok adalah lambang kejantanan telah mendorong rasa ingin tahu
remaja dan membuat remaja sering kali terpicu untuk mengikuti perilaku
seperti yang ada dalam iklan tersebut (Nasution, 2011 dalam Gultom, 2017).
2.4.2 Mengatasi Anak yang Suka Merokok
1. Komunikasi yang Baik dengan Anak
Pada kasus anak yang merokok, memarahi anak agar berhenti merokok
justru akan membuat anak melakukannya secara sembunyi-sembunyi agar
tidak ketahuan. Untuk itu, ajaklah anak ngobrol dengan komunikasi yang
baik agar anak mengerti akan keinginan anda.
2. Beri Pengertian Akan Bahaya Merokok
Hampir dapat di pastikan bahwa anak-anak suka merokok karena mereka
tidak memahami akan bahaya rokok. Untuk itu, orangtua harus memberikan
pemahaman kepada anak akan bahaya rokok. Ajaklah anak berbicara empat
mata agar lebih efektif. Anda harus berkomunikasi dengan lembut.
Sampaikan bahwa merokok memiliki efek negatif bagi kesehatan. Jika perlu,
berikan contoh orang-orang dikenalnya mengenai dampak buruk merokok.
3. Alihkan dari Teman Perokok Aktif
Jika penyebab anak anda merokok adalah karena pengaruh temannya,
usahakan untuk memisahkan anak anda dengan teman-temannya tersebut.
Sebab, pengaruh teman biasanya lebih kuat daripada pengaruh iklan di TV
maupun media massa lainnya. Untuk itu, orangtua juga harus mengenal
teman-teman yang biasa bergaul dengan anaknya.
4. Kerjasama dengan Pihak Sekolah
Jika anak merokok di luar pengawasan anda, misalnya di sekolah, maka
Anda perlu bekerjasama dengan pihak sekolah. Hal ini tidak hanya berguna
untuk anak Anda, tapi juga bisa mencegah lebih banyak lagi siswa yang
merokok (Novi, 2015 dalam Gultom, 2017).
2.5 Rokok
2.5.1 Pengertian dan Sejarah Rokok
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti
merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu
terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang
di sekitar perokok yang bukan perokok (Jaya, 2016).
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen, 200 di antaranya
berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan
karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf
dan peredaran darah. Zat ini bersifat kersinogen, dan mampu memicu kanker
paru-paru yang mematikan. Karbon monok-sida adalah zat yang mengikat
hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen (Jaya,
2016)
2. Sejarah Rokok
a. Asal Mula Rokok
Menurut sejarah, masyarakat di dunia yang merokok untuk pertama
kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua
Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut-ikutan mencoba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok
hanya untuk kesenangan semata-mata.
Abad 17 Masehi, para pedagang Spanyol masuk ke Turki, dan pada saat
itu, kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Jadi usia rokok
belumlah terlalu lama, sekitar 3 abad lebih. Telah banyak riset yang
membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan kecanduan. Disamping itu rokok
juga dapat menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit
pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
b. Sejarah Rokok di Indonesia
Dari segi bahan, rokok mempunyai beberapa istilah, yaitu rokok sigaret
dan rokok kretek. Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari
daun tembakau, dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh. Jadi
rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai
campuran aroma dan rasa cengkeh. Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama,
juga mengenal istilah rokok putih, sebutan untuk rokok tanpa cengkeh
(Joglosemar, 2003 dalam Jaya, 2016).
Ada pula istilah rokok klobat yang terbuat dari daun jagung kering yang
diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh. Haji Jamhari diyakini sebagai
pencipta rokok kretek dan memomulerkannya pada sekitar tahun 1880.
M.Nitisemito yang juga dipercaya sebagai penemu rokok kretek (Joglo Semar,
2003 dalam Jaya, 2016). M.Nitisemito berasal dari Kudus, sekitar 50 km arah
Timur Semarang, Jawa Tengah. Sekitar tahun 1906, Nitisemito menderita batuk
dan asma yang tak kunjung sembuh. Dikarenakan keputusasaan dalam
menghadapi sakitnya, ia mencampur tembakau dicampur dengan cengkeh yang
telah digiling dan dibungkus dengan daun jagung kering yang kemudian
disebutnya sebagai rokok klobot. Nitisemito pun merasa sehat setelah merokok
klobot tersebut dan bermaksud menularkan kebiasaannya tersebut secara luas
kepada masyarakat.
Terlepas dari siapa yang menemukan rokok kretek untuk pertama kalinya,
M Nitisetimo adalah orang pertama yang memperdagangkan rokok kretek
dengan kemasan dan diberi merek. Sebelumnya, Nitisetimo hanyalah seorang
priyayi yang senang merokok klobot sekaligus sebagai pedagang tembakau.
Perkenalannya dengan dunia usaha rokok berawal dari pertemuannya dengan
Nasilah, seorang pembuat dan penjual rokok klobot. Para pelanggannya adalah
para buruh, penjaja, atau pedagang kaki lima dan sais dokar yang ada di sekitar
rumahnya (Jaya, 2016)
Jalinan kerjasama antara Nitisemito dan Nasilah kemudian menjadi suami
istri. Inilah yang merupakan titik balik sejarah industrialisasi rokok kretek di
Indonesia. Di bawah bendera perusahannya, NV Bal Tiga, Nitisemito menjual
rokok kretek tersebut dengan merk Bal Tiga yang bermoto: “Djangan Loepa Saja
Poenja Nama” (Jawa Pos,Kamis Legi, 28 Agustus 2003 ). Inilah rokok kretek
pertama di Indonesia yang dicetak dengan dan menggunakan merk. Namun
nasib perusahaan Nitisemito tak semulus perkembangan rokok kretek
ciptaannya. Perusahannya mengalami bangkrut pada tahun 1953, disebabkan
karena ketidak mampuannya bersaing dengan para pesaingnya yang semakin
lama semakin banyak menyusul tumbuh pesatnya industri rokok kretek
(Joglosemar, 2003 Jaya, 2016).
Sejarah juga mencatat sejumlah perusahaan yang mengikuti jejak
Nitisemito mendirikan industri rokok. Perusahaan rokok tersebut antara lain
Nojorono yang didirikan tahun 1932. Nojorono dibangun oleh Tjoa Kang Hay dan
dua kakaknya yaitu Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping dengan nama
perusahaan Trio. Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah astrokoro,
555, dan Kaki Tiga. Beberap waktu kemudian Tjoa Kang Hay meninggalkan
perusahaan Trio untuk kemudian bekerjasama dengan pengusaha dari Kudus
yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono.
Produk yang masih terkenal sampai saat ini adalah Minak Djinggo.
Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan lahan usaha berkembang
pesat dan menjanjikan dalam bidang perekonomian, baik bagi pengusaha,
maupun bagi pemerintah dengan pendapatan dari pajaknya. Namun demikian
banyak pula dampak negatif dari rokok baik bagi kesehatan, pendidikan,
ekonomi, dan budaya.
3. Jenis Rokok
Indonesia pada umumnya, rokok dibedakan menjadi beberapa jenis.
Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi
rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus
1 .Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
2. Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren
3. Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
4. Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b. Rokok berdasarkan bahan baku
1. Rokok Putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2. Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
3. Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertemtu
c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya
1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin.
d. Rokok berdasarkan penggunaan filter
1. Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya
terdapat gabus.
2. Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
2.5.2 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Orang di Sekitarnya
Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Merokok
sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya
merokok terhadap kesehatan tubuh telah di teliti dan di buktikan banyak orang.
Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko
timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh
darah, kanker paru-paru, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat janin.
Kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui
orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk
mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari
kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
(Jaya, 2016).
Rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia. Sekali satu batang
rokok di bakar maka ia akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti
nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanida, ammonia,
acrolein, acetilen, benzaldehyde, dan lainnya. Secara umum bahan-bahan ini
dapat di bagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas dan komponen
padat atau partikel, sedangkan komponen padat atau partikel di bagi menjadi
nikotin dan tar.
Setiap isapan asap rokok mengandung 1014 radikal bebas dan 1016
oksidan, yang semuanya tentu akan masuk terisap ka dalam paru (Aditama,
2017). Jadi bila sesorang membakar kemudian mengisap rokok, maka ia akan
sekaligus mengisap bahan-bahan kimia. Bila rokok di bakar, maka asapnya juga
akan beterbangan di sekitar si perokok. Asap rokok yang diisap si perokok
disebut dengan “asap utama” (mainstream smoke) dan asap yang keluar dari
ujung rokok yang terbakar yang diisap oleh orang sekitar perokok disebut “asap
sampingan” (saidstream smoke atau secondhandsmoke ) atau bisa disebut juga
dengan perokok pasif.
Setelah mengisap rokok bertahun-tahun, si perokok mungkin menderita
sakit. Makin lama ia punya kebiasaan merokok maka makin besar kemungkinan
mendapat penyakit. Tetapi, secara umum, penyakit-penyakit seperti kanker,
penyakit jantung dan lain-lain akan di derita setelah mengisap rokok selama 10-
20 tahun. (Aditama, 2017).
Merokok memberi dampak negatif pada kesehatan reproduksi pria dan
wanita. Campuran komponen toksis rokok mempengaruhi kualitas dan kuantitas
spermatozoa, pada pria meliputi disfungsi ereksi, libido, ejakulasi, dan gangguan
organisme (Sari dkk, 2010 dalam Santi 2013).
2.5.3 Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok
Di dalam rokok banyak sekali zat-zat yang sangat berbahaya bagi
kesehatan tubuh. Rokok yang sedang terbakar menghasilkan lebih dari 4000 zat
kimia; banyak di antaranya yang bersifat toksik dan sekitar 40 zat kimia
menyebabkan kanker. Senyawa-senyawa ini tetap berada di udara sebagai asap
tembakau yang dihirup oleh orang lain di kawasan tersebut. Zat-zat berbahaya
tersebut diantaranya adalah :
1. Aceton
2. Naftalen
3. Arsenik
4. Tar
5. Metanol
6. Vinyl chlorida
7. Fenol Butane
8. Potassium Nitrat
9. Polonium
10. Amonia
11. DDT
12. Hidrogen sianida
13. Nikotin
14. Cadmium
15. Karbon monoksida( Jaya, 2016)

2.5.4 Tipe Perokok


1. Perokok Aktif
Perokok aktif adalah orang yang menghisap rokok secara langsung.
Berdasarkan jumlah rokok yang dihisap, perokok aktif dikategorikan atas
beberapa tipe, antara lain:
a. Perokok berat, yaitu mereka yang merokok sekitar 20 batang sehari
b. Perokok sedang, yaitu mereka yang merokok sekitar 10-19 batang rokok
sehari
c. Perokok ringan, yaitu mereka yang merokok sekitar 1-9 batang rokok
sehari.
2. Perokok Pasif
Perokok pasif adalah mereka yang sebenarnya tidak merokok tetapi berada
di sekeliling perokok dan menghirup asap rokok yang dihembuskan oleh
perokok (Nasution,2011 dalam Gultom, 2017).
2.5.5 Masalah yang Ditimbulkan Oleh Rokok
1. Kanker
Zat utama pemicu kanker yang terdapat dalam asap rokok adalah tar.
Selain tar, asap rokok juga bertanggung jawab atas kanker paru-paru, dan
berhubungan dengan kanker mulut, bibir, lidah, lambung, dan usus.
2. Penyakit Jantung
Dua zat terpenting dalam rokok yang berkaitan dengan penyakit jantung
adalah nikotin dan karbon monoksida. Dimana nikotin dapat mengganggu
irama jantung dan menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah
jantung. Sedangkan karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin darah
yang menyebabkan pasokan oksigen untuk jantung berkurang.
3. Penyakit Paru-paru Kronis Menahun
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan paru-paru kronis menahun
(Chronic Obstructive Pulmonary Disease /COPD) yaitu penyakit saluran
pernafasan yang bercirikan kesulitan bernafas karena adanya pemblokiran
saluran udara disertai dengan batuk dan sekresi dahak yang berlebihan.
4. Impotensi
Pada laki-laki berusia 30-40 tahunan, merokok dapat meningkatkan
disfungsi ereksi. Nikotin yang beredar melalui darah dapat menghambat
penyaluran darah ke berbagai organ tubuh termasuk bagian reproduksi.
Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah yang menuju penis sehingga
mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis sebagai akibatnya
ereksi tidak dapat terjadi.
5. Gangguan Kehamilan dan Janin
Kesehatan janin dan kandungan sangat ditentukan oleh plasenta karena
plasenta merupakan jalur transportasi zat makanan dan oksigen dari tubuh
ibu ke janin. Wanita hamil yang merokok, plasenta dapat terangsang untuk
melakukan suatu pembekuan darah yang dapat mengecilkan pembuluh
darah, menyebabkan aliran darah yang membawa makanan dan oksigen
yang dibutuhkan janin menjadi tidak lancar masuk ke plasenta, akibatnya
plasenta akan menjadi non aktif lalu rusak sehingga dapat mengakibatkan
terputusnya aliran makan dan oksigen yang disalurkan kepada janin. Hal ini
dapat menyebabkan bayi yang dikandung oleh wanita yang merokok memiliki
resiko lahir dengan berat badan yang rendah, dapat mengalami keguguran,
bahkan bayi dapat meninggal saat dilahirkan (Nasution,2011 dalam Gultom,
2013).
2.6 Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan Siswa Tindakan Merokok Siswa jurusan otomotif SMK 1 Yapim Medan

Sikap Siswa

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian


2.7 Definisi Operasional
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu siswa tentang rokok yang diukur dengan
skala Guttman dan ditentukan dengan skala ordinal dan terdiri dari 2
kategori yaitu baik dan tidak baik.
2. Sikap
Sikap adalah reaksi atau respon tertutup siswa tentang bahaya merokok
yang diukur dengan skala Likert dan ditentukan dengan skala ordinal dan
terdiri dari 2 kategori yakni positif dan negatif
3. Tindakan
Tindakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh siswa terhadap
merokok yang ditentukan oleh skala ordinal merokok dan tidak merokok.
4. Rokok
Rokok adalah produk yang cara pemakaiannya di bakar dan di hisap dan
asapnya mengandung nikotin dan tar.
2.8 Hipotesa
1. Ada hubungan antara pengetahuan siswa jurusan Otomotif di SMK1
Yapim Medan tentang bahaya merokok bagi kesehatan terhadap
tindakan merokok .
2. Ada hubungan antara sikap siswa jurusan Otomotif di SMK1 Yapim
Medan tentang bahaya merokok bagi kesehatan terhadap tindakan
merokok .
17

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
survei analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara simple random sampling dimana penelitian ini akan melihat
hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap
tindakan siswa SMK Otomotif.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di lingkungan SMK 1 YAPIM Medan
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada periode bulan Mei sampai dengan Juni 2018 di
jam sekolah yang telah ditentukan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i di jurusan otomotif SMK 1
YAPIM Medan. Jumlah populasinya sebanyak 163 Orang
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoadmodjo,2016). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan: = Besar Sampel


N = Populasi
d2 = Tingkat Kepercayaan (0.1)
Jumlah keseluruhan siswa SMK 1 kelas X dan XI adalah 163 orang. Maka jumlah
sampel yang diambil :

17
18

n = 61.97 === dibulatkan menjadi 62


Dengan demikian jumlah sample penelitian adalah 62 orang siswa laki-laki
jurusan otomatif SMK 1 Yapim Medan

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data


3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti.
Data dikumpulkan dari lembaran laporan yang berupa kuesioner yang
diberikan kepada responden yang berisi pertanyaan dan dipilih jawaban
yang telah disiapkan.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti akan tetapi diperoleh dari data yang sudah ada atau sudah
dikumpulkan pihak lain atau instansi tertentu. Pada penelitian ini data
sekunder diperoleh dari sekolah.
3.4.2 Cara Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner. Alat pengumpulan data dirancang oleh peneliti dengan mengacu pada
kerangka konsep yang telah dibuat yang berhubungan dengan penelitian.
Penelitian ini menggunakan skala tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yang
digunakan untuk mengumpulkan data dan kuesioner.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Penyuntingan Data (Editing)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu.
b. Membuat Lembaran Kode (Coding Sheet)
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk
merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor
responden, dan nomor-nomor pertanyaan.
c. Memasukkan Data (Data Entry)
Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode
sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulasi
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang diinginkan oleh peneliti.
3.5.2 Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menyajikan data deskriptif dari variabel
bebas maupun terikat secara terpisah. Variabel yang dianalisis adalah
pengetahuan siswa/i
2. Analisis Bivariat
Analisis biavariat digunakan untuk menyajikan data mengenai hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan
Chi Square.
1. Ha : terdapat hubungan antara variabel bebas (Pengetahuan dan Sikap)
terhadap variabel terikat (Tindakan siswa terhadap bahaya merokok).
2. Ho : tidak terdapat hubungan antara variabel bebas (Pengetahuan dan
Sikap) terhadap variabel terikat (Tindakan siswa terhadap bahaya
merokok).

3.6 Metode Pengukuran Variabel


3.6.1 Pengetahuan
Pengetahuan dapat diukur dengan menggunakan skala Guttman
(Sugiyono, 2016).
Pengetahuan dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan
dimana penilaian diberikan dengan skor 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan
skor 0 (nol) untuk jawaban yang salah, jumlah pertanyaan 10 maka nilai tertinggi
adalah 10 dan skor terendah adalah 10 x 0 = 0 sehingga diperoleh interval skor
sebagai berikut :
Skor maksimum - skor minimum
p= kategori 10 - 0
= =5
2
Dengan demikian, kategori pengetahuan adalah :
Tidak baik, jika mendapat skor 0-5
Baik, jika mendapat skor 6-10
Arikunto (1996) dalam Aspuah (2013)

3.6.2 Sikap
Sikap diukur dengan berdasarkan Skala Likert yakni skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016) dimana sikap dibuat
menjadi pertanyaan positif dan pertanyaan negatif.
Sikap diukur dengan menggunakan 10 item pernyataan menggunakan
skala likert dengan opsi jawaban 4 yakni
1. Sangat Setuju (SS) =4
2. Setuju (S) =3
3. Tidak setuju (TS) =2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) =1
Sehingga diperoleh skor tertinggi = 10 x 4 = 40 dan skor terendah 10x1=10
sehingga diperoleh interval skor sebagai berikut :

Skor maksimum - skor minimum = 40 -10 = 15


p= kategori 2
Dengan demikian, kategori sikap adalah :
Negatif , jika mendapat skor 10-25
Positif, jika mendapat skor 26-40
Arikunto (1996) dalam Aspuah (2013)

3.6.3 Tindakan
Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni
dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa
jam, hari, atau bulan yang lalu (Sugiyono, 2016). Tindakan diukur dengan
menggunakan skala Guttman, penilaian tindakan baik diberi skor 1 dan tindakan
tidak baik diberi skor 0.
Tindakan dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan dimana
penilaian diberikan dengan skor 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan skor 0
(nol) untuk jawaban yang salah, jumlah pertanyaan 10 maka nilai tertinggi adalah
10 dan skor terendah adalah 10 x 0 = 0 sehingga diperoleh interval skor sebagai
berikut:

Skor maksimum - skor minimum =10 - 0 = 5


p= kategori 2
Dengan demikian, kategori tindakan adalah :
Tidak baik , jika mendapat skor 0-5
Baik, jika mendapat skor 6-10
Arikunto (1996) dalam Aspuah (2013)
22

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Profil Lahan
SMK Indonesia Membangun (YAPIM) terletak di jalan Air Bersih No. 59
Medan, Sudirejo 1, Medan Kota. Yayasan ini berdiri sejak tahun 1996 dengan
izin operasional 420/6127/PPMP/2012. Sekolah ini memiliki fasilitas diantaranya
1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang OSIS, 1 ruang BP, 1 ruang Serba
Guna/Aula, 1 Musholla, 17 ruang teori, 1 ruang laboratorium, 2 ruang Teknik
Komputer dan Jaringan, 1 ruang Teknik Audio dan Video, 3 ruang Teknik
Otomotif, 1 ruang Administrasi, 1 lapangan Futsal, 1 lapangan Bulu Tangkis, 1
Lapangan Bola Volly.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di SMK 1 Yapim Medan, antara
lain : Karate, Marching Band, dan Futsal. Jumlah seluruh siswa yaitu sebanyak
462 orang , yang terdiri dari kelas X, XI, XII.

4.1.2 Karakteristik Sampel


Sampel dalam penelitian ini adalah siswa jurusan otomotif SMK 1 Yapim
Medan dengan karakteristik kelas, pengetahuan, sikap dan tindakan merokok
dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :

4.1.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelas


Umur dalam penelitian ini dikategorikan kedalam 2 kelompok yakni kelas
X dan kelas XI dengan distribusi frekuensi sebagai berikut ;
Tabel 4.1.
Karakteristik Sampel Berdasarkan kelas
No Kelas n %
1 X 31 50.0
2 XI 31 50.0
Total 62 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

22
23

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari 62 sampel penelitian, 31 orang


(50.0%) adalah kelas X dan 31 orang (50.0%) adalah kelas XI. Dengan
demikian, jumlah sampel dari kelas X dan kelas XI adalah sama yakni 31 orang
(50.0%).

4.1.2.2 Pengetahuan
Pengetahuan dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan
dimana berdasarkan rekapitulasi jawaban responden terhadap ke-10 item
pertanyaan tentang pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan, maka pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan dikategorikan kedalam 2 tingkatan yakni baik dan tidak baik dengan
distribusi frekuensi sebagai berikut ;
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
No Pengetahuan n %
1 Baik 37 59.7
2 Tidak baik 25 40.3
Total 62 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa dari 62 orang responden penelitian, 37
orang (59.7%) memiliki pengetahuan baik tentang bahaya rokok terhadap
kesehatan dan 25 orang (40.3%) memiliki pengetahuan tidak baik. Dengan
demikian, mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang bahaya
rokok terhadap kesehatan yakni sebanyak 37 orang (59.7%).
4.1.2.3 Sikap
Sikap dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan dimana
berdasarkan rekapitulasi jawaban responden terhadap ke-10 item pertanyaan
tentang sikap responden mengenai bahaya merokok terhadap kesehatan, maka
sikap responden tentang bahaya merokok terhadap kesehatan dikategorikan
kedalam 2 tingkatan yakni positif dan negatif dengan distribusi frekuensi sebagai
berikut ;
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Sikap
Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
No Sikap n %
1 Positif 39 62.9
2 Negatif 23 37.1
Total 62 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dari 62 orang responden penelitian, 39
orang (62.9%) memiliki sikap positif tentang bahaya rokok terhadap kesehatan
dan 23 orang (37.1%) memiliki sikap negatif. Dengan demikian, mayoritas
responden memiliki sikap positif tentang bahaya rokok terhadap kesehatan yakni
sebanyak 39 orang (62.9%).
4.1.2.4 Tindakan Merokok
Tindakan merokok dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan
dimana berdasarkan rekapitulasi jawaban responden terhadap ke-10 item
pertanyaan tentang tindakan merokok maka tindakan merokok responden
dikategorikan kedalam 2 tingkatan yakni merokok dan tidak merokok dengan
distribusi frekuensi sebagai berikut ;
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Merokok
No Tindakan Merokok n %
1 Merokok 26 41.9
2 Tidak merokok 36 58.1
Total 62 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 62 orang responden penelitian, 26
orang (41.9%) merokok dan 36 orang (58.1%) tidak merokok. Dengan demikian,
mayoritas responden adalah tidak merokok yakni sebanyak 36 orang (58.1%).
4.1.3 Analisis Bivariat
4.1.3.1 Hubungan Pengetahuan Terhadap Tindakan Merokok
Hubungan Pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap Tindakan
Merokok dilakukan dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat
kepercayaan 95% ( p<0.05).
Tabel 4.5.
Hasil Uji Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok
Terhadap Tindakan Merokok
Tindakan Merokok p
Pengetahuan Merokok Tidak merokok Total
n % N % N %
Baik 5 13.5 32 86.5 37 100.0
Tidak baik 21 84.0 4 16.0 25 100.0 0.000
Total 26 41.9 36 58.1 62 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)
Hasil hubungan pada Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa dari 37
responden yang memiliki pengetahuan baik tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan, 5 orang (13.5%) merokok dan 32 orang (86.5%) tidak merokok.
Selanjutnya, dari 25 responden yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang
bahaya merokok terhadap kesehatan, 21 orang (84.0%) merokok dan 4 orang
(16.0%) tidak merokok. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak
merokok adalah yang memiliki pengetahuan baik tentang bahaya merokok
terhadap kesehatan yakni sebanyak 32 orang (86.5%).
Hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai sig-p = 0.000, lebih kecil
dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang bahaya
merokok terhadap kesehatan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan
merokok.

4.1.3.2 Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Merokok


Hubungan Sikap terhadap Tindakan Merokok dilakukan dengan
menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% ( p<0.05).
Tabel 4.6.
Hasil Uji Hubungan Antara Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap
Tindakan Merokok
Tindakan Merokok P
Sikap Merokok Tidak merokok Total
n % N % n %
Positif 8 20.5 31 79.5 39 100.0
Negatif 18 78.3 5 21.7 23 100.0 0.000
Total 26 41.9 36 58.1 62 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)
Hasil hubungan pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa dari 39
responden yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan, 8 orang (20.5%) merokok dan 31 orang (79.5%) tidak merokok.
Selanjutnya, dari 23 responden yang memiliki sikap negatif tentang bahaya
merokok terhadap kesehatan, 18 orang (78.3%) merokok dan 5 orang (21.7%)
tidak merokok. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak merokok
adalah yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
yakni sebanyak 31 orang (79.5%).
Hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai sig-p = 0.000, lebih kecil
dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap memiliki hubungan signifikan
terhadap tindakan merokok.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Terhadap
Tindakan Merokok
Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden
memiliki pengetahuan baik tentang bahaya rokok terhadap kesehatan yakni
sebanyak 37 orang (59.7%) dan mayoritas responden adalah tidak merokok
yakni sebanyak 36 orang (58.1%). Hal ini berarti bahwa ada hubungan linier
negatif antara pengetahuan dengan tindakan merokok. Dengan kata lain,
semakin baik pengetahuan seseorang, semakin kecil kemungkinan merokok,
demikian juga sebaliknya. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil uji chi-
square dimana dari 37 responden yang memiliki pengetahuan baik tentang
bahaya merokok terhadap kesehatan, 5 orang (13.5%) merokok dan 32 orang
(86.5%) tidak merokok. Sebaliknya, dari 25 responden yang memiliki
pengetahuan tidak baik tentang bahaya merokok terhadap kesehatan, 21 orang
(84.0%) merokok dan 4 orang (16.0%) tidak merokok. Dengan demikian,
mayoritas responden yang tidak merokok adalah yang memiliki pengetahuan
baik tentang bahaya merokok terhadap kesehatan yakni sebanyak 32 orang
(86.5%). Menurut peneliti hal ini dikarenakan pihak sekolah telah bekerja dengan
baik dalam mendidik dan memberikan pengarahan kepada siswanya dengan
diadakannya bimbingan konseling secara rutin.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Doppy Andika dengan judul
Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Merokok Pada Pelajar SMPN 1
Pariaman dimana hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan tentang rokok dan kejadian merokok pada pelajar SMPN 1
Pariaman.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya suatu tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan
penelitian, ternyata perilaku didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan adalah
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Sikap
adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Sekolah
merupakan perpanjangan tangan keluarga, artinya sekolah merupakan tempat
lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku
kesehatan. Peran guru dalam promosi kesehatan di sekolah sangat penting,
karena guru pada umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak dari pada orang
tuanya. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat kondusif untuk
berperilaku sehat bagi anak-anak (Notoatmodjo, 2010).
Pentingnya pengetahuan tentang bahaya rokok adalah karena rokok
merupakan faktor terjadinya berbagai macam penyakit bagi kesehatan
seseorang. Banyak penelitian membuktikan bahwa bahaya merokok terhadap
kesehatan tubuh sangat banyak. Dari sebatang rokok tersebut mengandung
4000 bahan kimia beracun dan tidak kurang dari 69 diantaranya bersifat
karsinogenik, sehingga rokok dan lingkungan yang terpapar asap rokok dapat
membahayakan kesehatan individu dan masyarakat. Kandungan bahan kimia
yang dapat menyebabkan berbagai penyakit yang tidak menular seperti
serangan jantung, impotensi, kanker lambung, kanker paru, kanker mulut, asma
bronkhial, dan lain-lain. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan kemandulan,
gangguan imunitas bayi, dan peningkatan kematian serta pertumbuhan fisik
maupun IQ (intelegent Quotient) yang lambat (Aditama, 2006).

4.2.2 Hubungan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan


Merokok
Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden
memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap kesehatan yakni
sebanyak 39 orang (62.9%) dan mayoritas responden adalah tidak merokok
yakni sebanyak 36 orang (58.1%). Hal ini berarti bahwa ada hubungan linier
negatif antara sikap terhadap tindakan merokok. Dengan kata lain , semakin
positif sikap seseorang, semakin kecil kemungkinan merokok, demikian juga
sebaliknya. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil uji chi-square dimana
dari 39 responden yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan, 8 orang (20.5%) merokok dan 31 orang (79.5%) tidak merokok.
Sebaliknya, dari 23 responden yang memiliki sikap negatif tentang bahaya
merokok terhadap kesehatan, 18 orang (78.3%) merokok dan 5 orang (21.7%)
tidak merokok. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak merokok
adalah yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
yakni sebanyak 31 orang (79.5%). Dalam hal ini sekolah telah berhasil mendidik
siswa dalam menyikapi bahaya rokok.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Devita Rosalin Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Perilaku
Merokok Pada Remaja Putra Di SMA Negeri 1 Tompasobaru dimana hasil
penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap
tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja putra di SMA
Negeri I Tompasobaru.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.Merokokmerupakan bagian hidup masyarakat. Dari segi
kesehatan, tidak ada yang menyetujui dan melihat manfaat yang dikandungnya.
Namun tidak mudah untuk menurunkan terlebih menghilangkannya.Gaya hidup
ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor
risiko dari berbagai macam penyakit (Bustan, 2010).
29

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
tentang hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap
tindakan siswa jurusan otomotif di SMK 1 Yapim Medan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang bahaya rokok
terhadap kesehatan yakni sebanyak 37 orang (59.7%) dan mayoritas
responden adalah tidak merokok yakni sebanyak 36 orang (58.1%).
2. Pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan memiliki
hubungan signifikan terhadap tindakan merokok.
3. Sikap tentang bahaya merokok terhadap kesehatan memiliki hubungan
signifikan terhadap tindakan merokok.

5.2. Saran
Mengingat hasil penelitian belum maksimal menggambarkan hubungan
pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa
jurusan otomotif, maka dengan ini disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada SMK 1 Yapim Medan, disarankan untuk lebih meningkatkan
promosi kesehatan khususnya tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan sehingga siswa sejak dini sudah dibekali dengan
pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan.
2. Kepada siswa jurusan otomotif SMK 1 Yapim Medan, disarankan
untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang bahaya
rokok terhadap kesehatan sehingga tindakan atau kebiasaan
mengkonsumsi rokok dapat lebih diminimalkan.
3. Kepada peneliti berikutnya, disarankan untuk melakukan penelitian
sejenis dengan skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan
hasil penelitian terbaru yang lebih akurat.

29
30

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T.Y., 2017. Rokok dan Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta

Aspuah, S., 2013. Kumpulan Kuesioner dan Instrumen Penelitian

Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika

Bustan, M. N.,2010. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Jakarta : Rineka

Gultom, D., 2017. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa Terhadap Bahaya
Merokok di Sekolah Harapan Baru Medan Johor. Medan: Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan
Jaya, M., 2016. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz′ma
Nasution, L.A., 2011 dalam KTI Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa
Terhadap Bahaya Merokok di Sekolah Harapan Baru Medan Johor. Medan:
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan
Notoadmodjo, S., 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta
Andika, D., 2013. Hubungan Pengetahuan Dengan KejadianMerokok Pada
Pelajar Smpn 1 Pariaman. Pariaman
repository.unand.ac.id/21591/2/abstrak.pdf [diakses tanggal 12 Juli 2018]

Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2007. Laporan hasil Riset kesehatan
dasar (riskesdas) Provinsi sumatera utara [PDF]. Medan: Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara.
terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbitan/index.php/lpb/catalog/download/63/..
./226-1 [ diakses pada tanggal [diakses pada tanggal 8 Mei 2018]

Fitriani, S., 2011 dalam Santi 2013. Hubungan pengetahuan tentang rokok
dengan sikap terhadap bahaya merokok pada siswa SMK Batik 1 Surakarta.
Surakarta: eprints.ums.ac.id/26192/11/02._Naskah_Publikasi.pdf [diakses
pada tanggal 22 Maret 2018]
Maseda, D.R, dkk.2013. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya
Merokok dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Putra di SMA Negeri 1
Tompasobaru. Manado:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2176 [diakses tanggal
12 Juli 2018]
Nessa, A., 2016. Analisis pelaksanaan program promosi kesehatan prilaku
hidup bersih dan sehat (phbs) berhenti merokok di wilayah kerja puskesmas
pauh padang tahun 2016. Padang: scholar.unand.ac.id/12023/ [diakses
tanggal 4 Juni 2018]
Novi, B., 2015 dalam Gultom 2017. Kebiasaan-kebiasaan Buruk Sehari-hari.
Flashbook. Jakarta
Sari, dkk. 2010 dalam Santi 2013. Hubungan pengetahuan tentang rokok dengan
sikap terhadap bahaya merokok pada siswa SMK Batik 1 Surakarta.
Surakarta: eprints.ums.ac.id/26192/11/02._Naskah_Publikasi.pdf [diakses
pada tanggal 22 Maret 2018]
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden
Petunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda
(√) pada kolom benar atau salah !
Tanggal pengisian kuesioner :
Nama :
Umur :
Kelas :

B. Pengetahuan Responden

No Pengetahuan Benar Salah


1 Rokok berbahaya bagi kesehatan
2 Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit
3 Asap rokok berbahaya bagi kesehatan orang yang
tidak merokok atau disebut sebagai perokok pasif
4 Teman sebaya merupakan salah satu penyebab
seseorang mulai merokok
5 Iklan rokok kurang pantas bila dilihat oleh remaja
6 Kebanyakan remaja menganggap bahwa merokok
merupakan salah satu simbol kejantanan
7 Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen,
200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan.
8 Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida adalah racun
utama dari rokok
9 Efek Nikotin dapat menyebabkan kecanduan
10 Peringatan pada bungkus rokok ditulis untuk
mengingatkan bahwa rokok berbahaya bagi
kesehatan
C. Sikap Responden

No Sikap SS S TS STS
1 Apakah saudara setuju dengan
merokok ?
2 Saya tidak senang jika ada teman saya
yang merokok dilingkungan sekolah
3 Saya bebas merokok dimana saja yang
saya inginkan
4 Saya akan menegur orang yang
merokok di area yang tidak
diperbolehkan (Sekolah, Rumah Sakit,
Angkutan Umum, Restoran, Hotel,
Bandara dan tempat pelayanan umum
lainnya
5 Pemerintah sebaiknya menaikkan harga
rokok
6 Menghirup udara bebas tanpa asap
rokok merupakan hak asasi manusia
7 Berhenti merokok tidak mudah, namun
tidak mustahil
8 Anda setuju dengan adanya larangan
merokok di lingkungan sekolah
9 Untuk menangggulangi bahaya
merokok perlu diadakan penyuluhan di
sekolah
10 Anda setuju dengan adanya sanksi
yang tegas yang diberikan kepada
siswa yang tertangkap tangan merokok
di lingkungan sekolah.

Keterangan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju


S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
D. Tindakan Responden

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda pernah merokok?
2 Apakah anda berteman dengan orang yg merokok?
3 Apakah anda pernah membeli rokok ?
4 Apakah anda pernah di ajak teman untuk merokok secara
sembunyi-sembunyi di lingkungan sekolah ?
5 Setiap batang rokok, apakah anda menghisapnya sampai
habis ?
6 Apakah anda pernah ketahuan saat sedang merokok ?
7 Apakah anda pernah mencari informasi tentang bahaya
merokok dan perda tentang rokok ?
8 Apakah anda pernah menegur teman ataupun keluarga
anda yang ingin memulai merokok ?
9 Apakah anda pernah mengikuti sosialisasi tentang bahaya
merokok ?
10 Apakah anda pernah berusaha untuk terhindar dari
rokok?
Lampiran 2

MASTER DATA PENELITIAN


Lampiran 3

HASIL PENGOLAHAN DATA


Frequency Table Karakteristik Responden
Ke las

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percent Pe rce nt
Va lid Ke las X 31 50.0 50.0 50.0
Ke las XI 31 50.0 50.0 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Frequency Table PENGETAHUAN (X1)


Rokok berbahaya bagi kese hatan

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 38 61.3 61.3 61.3
Sa lah 24 38.7 38.7 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Merokok dapat menye babkan berbagai penyakit

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 43 69.4 69.4 69.4
Sa lah 19 30.6 30.6 100.0
To tal 62 100.0 100.0

s ap rokok berbahaya ba gi kesehatan orang yang tidak merokok ata


disebut sebagai perokok pa sif

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 30 48.4 48.4 48.4
Sa lah 32 51.6 51.6 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Teman s ebaya merupaka n salah s atu penyeba b seseorang mulai


merokok

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 40 64.5 64.5 64.5
Sa lah 22 35.5 35.5 100.0
To tal 62 100.0 100.0
Iklan rokok kurang pantas bila dilihat oleh remaj a

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Benar 28 45.2 45.2 45.2
Salah 34 54.8 54.8 100.0
Total 62 100.0 100.0

e banyakan remaj a menganggap bahw a merokok merupakan sala h


satu simbol k ejanta nan

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 40 64.5 64.5 64.5
Sa lah 22 35.5 35.5 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Rokok mengandung kura ng lebih 4000 elemen, 200 diantaranya


berbahaya ba gi kesehatan.

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 41 66.1 66.1 66.1
Sa lah 21 33.9 33.9 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida adalah racun utama dari rokok

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Benar 37 59.7 59.7 59.7
Salah 25 40.3 40.3 100.0
Total 62 100.0 100.0

Efek Nikotin dapat menyebabkan kecanduan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Benar 45 72.6 72.6 72.6
Salah 17 27.4 27.4 100.0
Total 62 100.0 100.0

Pe ringa tan pada bungkus rokok ditulis untuk me ngingatk an bahw a


rokok berbahaya ba gi kesehatan

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Be nar 37 59.7 59.7 59.7
Sa lah 25 40.3 40.3 100.0
To tal 62 100.0 100.0
Pe ngetahua n

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rce Pe rce nt
nt
Va lid Ba ik 37 59.7 59.7 59.7
Ti dak ba ik 25 40.3 40.3 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Frequency Table SIKAP

Apakah saudara s etuju dengan me rokok ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 26 41.9 41.9 41.9
Se tuju 20 32.3 32.3 74.2
Ti dak setuju 9 14.5 14.5 88.7
Sa ngat tidak se 7 11.3 11.3 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Sa ya tidak senang j ik a ada teman saya yang me rokok dilingkungan sekolah

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 27 43.5 43.5 43.5
Se tuju 16 25.8 25.8 69.4
Ti dak setuju 9 14.5 14.5 83.9
Sa ngat tidak se 10 16.1 16.1 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Sa ya bebas me rokok dimana sa ja yang s aya inginkan

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 25 40.3 40.3 40.3
Se tuju 21 33.9 33.9 74.2
Ti dak setuju 7 11.3 11.3 85.5
Sa ngat tidak se 9 14.5 14.5 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

ya akan menegur orang yang merok ok di area yang tida k diperbolehkan (Sekol
Rumah Sakit, Angkutan Umum, Restoran, Hotel, Bandara dan tempat pelayana n
umum lainnya

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen t Pe rce nt
Va lid Sa ngat setuju 25 40.3 40.3 40.3
Se tuju 24 38.7 38.7 79.0
Ti dak setuju 8 12.9 12.9 91.9
Sa ngat tidak se 5 8.1 8.1 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0
Pe merintah sebaik nya menaikk an harga rok ok

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 26 41.9 41.9 41.9
Se tuju 23 37.1 37.1 79.0
Ti dak setuju 8 12.9 12.9 91.9
Sa ngat tidak se 5 8.1 8.1 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Menghirup udara bebas tanpa asap rokok merupak an hak as asi manusia

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 31 50.0 50.0 50.0
Se tuju 17 27.4 27.4 77.4
Ti dak setuju 8 12.9 12.9 90.3
Sa ngat tidak se 6 9.7 9.7 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Be rhenti merok ok tidak mudah, na mun tidak mustahil

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 24 38.7 38.7 38.7
Se tuju 24 38.7 38.7 77.4
Ti dak setuju 6 9.7 9.7 87.1
Sa ngat tidak se 8 12.9 12.9 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Anda setuj u denga n adanya larangan merok ok di lingk ungan se kolah

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 19 30.6 30.6 30.6
Se tuju 21 33.9 33.9 64.5
Ti dak setuju 9 14.5 14.5 79.0
Sa ngat tidak se 13 21.0 21.0 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Untuk mena ngggulangi bahaya me rokok perlu diadakan penyuluhan di sekolah

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen t Pe rce nt
Va lid Sa ngat setuju 19 30.6 30.6 30.6
Se tuju 19 30.6 30.6 61.3
Ti dak setuju 11 17.7 17.7 79.0
Sa ngat tidak se 13 21.0 21.0 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0
da setuj u denga n adanya sanksi yang tegas yang diberikan k epada sis w a ya n
tertangkap tangan me rokok di lingkungan sekolah.

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Sa ngat setuju 20 32.3 32.3 32.3
Se tuju 29 46.8 46.8 79.0
Ti dak setuju 10 16.1 16.1 95.2
Sa ngat tidak se 3 4.8 4.8 100.0
tuju
To tal 62 100.0 100.0

Sikap

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Pe rcen Pe rce nt
t
Va lid Po sitif 39 62.9 62.9 62.9
Ne gatif 23 37.1 37.1 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Frequency Table TINDAKAN MEROKOK

Apakah anda perna h merokok?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 38 61.3 61.3 61.3
Ti dak 24 38.7 38.7 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Apakah anda berteman denga n orang yg merok ok?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 37 59.7 59.7 59.7
Ti dak 25 40.3 40.3 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Apakah anda perna h membeli rokok ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 32 51.6 51.6 51.6
Ti dak 30 48.4 48.4 100.0
To tal 62 100.0 100.0
Apakah anda perna h di aja k teman untuk merokok sec ara
sembunyi-sembunyi di lingkungan sekolah ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 41 66.1 66.1 66.1
Ti dak 21 33.9 33.9 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Se tiap batang rokok , apakah a nda menghisapnya sampai habis ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 33 53.2 53.2 53.2
Ti dak 29 46.8 46.8 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Apakah anda perna h ketahuan saat seda ng merokok ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 33 53.2 53.2 53.2
Ti dak 29 46.8 46.8 100.0
To tal 62 100.0 100.0

pakah anda perna h mencari informasi tentang bahaya merokok da


perda tentang rokok ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 40 64.5 64.5 64.5
Ti dak 22 35.5 35.5 100.0
To tal 62 100.0 100.0

akah anda perna h menegur teman ataupun k eluarga anda yang in g


memulai merokok ?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 37 59.7 59.7 59.7
Ti dak 25 40.3 40.3 100.0
To tal 62 100.0 100.0

pakah anda perna h mengikuti sosialisa si tentang bahaya merokok

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 42 67.7 67.7 67.7
Ti dak 20 32.3 32.3 100.0
To tal 62 100.0 100.0
Apakah anda perna h berus aha untuk terhindar dari rok ok?

Cu mulative
Frequ ency Pe rce nt Va lid Percen t Pe rce nt
Va lid Ya 42 67.7 67.7 67.7
Ti dak 20 32.3 32.3 100.0
To tal 62 100.0 100.0

Tindakan Merokok

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ti dak m 36 58.1 58.1 58.1
erokok
Merokok 26 41.9 41.9 100.0
Total 62 100.0 100.0

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Ca se Processing Summary

N %
Ca ses Va lid 30 100.0
Excluded 0 .0
a

To tal 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the p rocedure.

Re liability Statistics

Cronbach's
Al pha N of Items
.828 10

Item-Tota l Statis tics

Scale Co Cronbach's
Scale Mean if Va riance rrected Al pha if Item
Item Deleted if Item-T De leted
Item Deleted otal
Co rrelation
Pe ng1 4.300 0 8.424 .469 .817
Pe ng2 4.400 0 8.248 .530 .811
Pe ng3 4.466 7 8.671 .385 .825
Pe ng4 4.366 7 8.171 .557 .808
Pe ng5 4.400 0 8.524 .428 .821
Pe ng6 4.333 3 8.437 .460 .818
Pe ng7 4.400 0 7.834 .690 .794
Pe ng8 4.433 3 8.185 .559 .808
Pe ng9 4.333 3 8.437 .460 .818
Pe ng10 4.366 7 8.033 .610 .803
Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Ca se Processing Summary
N %
Ca ses Va lid 30 100.0
Excluded 0 .0
a

To tal 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the p rocedure.

Re liability Statistics

Cronbach's
Al pha N of Items
.856 10

Item-Total Sta tistics

Scale Co rrected Cronbach's


Scale Mean if Va riance Item-Total Al pha if Ite m
Item Delete d if Co rrelation De leted
Item Delete d
Si kap1 20.13 33 52.12 0 .432 .853
Si kap2 19.86 67 46.39 5 .643 .835
Si kap3 19.93 33 50.40 9 .441 .853
Si kap4 19.63 33 45.89 5 .666 .833
Si kap5 19.70 00 46.90 7 .623 .837
Si kap6 20.10 00 51.88 6 .416 .854
Si kap7 19.66 67 46.43 7 .633 .836
sikap8 19.73 33 47.09 9 .633 .836
Si kap9 19.93 33 50.40 9 .441 .853
Si kap10 19.60 00 45.69 7 .659 .834

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Ca se Processing Summary

N %
Ca ses Va lid 30 100.0
Excluded 0 .0
a

To tal 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the p rocedure.
Re liability Statistics

Cronbach's
Al pha N of Items
.834 10

Item-Total Statistics

Scale Co Cronbach's
Scale Mean if Va riance rrected Al pha if Item
Item Deleted if Item-T De leted
Item Deleted otal
Co rrelation
Ti ndk1 4.166 7 8.282 .577 .814
Ti ndk2 4.233 3 8.599 .466 .825
Ti ndk3 4.300 0 8.769 .421 .829
Ti ndk4 4.200 0 8.303 .571 .814
Ti ndk5 4.200 0 8.786 .394 .832
Ti ndk6 4.133 3 8.602 .460 .825
Ti ndk7 4.233 3 8.047 .675 .804
Ti ndk8 4.233 3 8.254 .595 .812
Ti ndk9 4.133 3 8.602 .460 .825
Ti nd10 4.166 7 8.144 .630 .809

Crosstabs
Pengetahuan * Tindakan Merokok

Crosstab

Ti ndakan Merokok
Ti dak
Merokok merokok To tal
Pe ngetahua n Ba ik Co unt 5 32 37
% within Pengetah ua 13.5% 86.5% 100.0 %
Ti dak ba ik Co unt 21 4 25
% within Pengetah ua 84.0% 16.0% 100.0 %
To tal Co unt 26 36 62
% within Pengetah ua 41.9% 58.1% 100.0 %
Chi-Squa re Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Va lue df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pe arson Chi-Square 30.44 2b 1 .000
Co ntinuity Co 27.61 6 1 .000
rrectioa n
Likelihood Ratio 33.04 0 1 .000
Fisher's Exact T est .000 .000
Linea r-by-Linear
29.95 1 1 .000
Associatio n
N of Valid Cases 62
a. Co mputed on ly for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected cou nt less than 5. The mi nimum expected coun t i s
48.

Risk Estimate

95% Confide nce


Interval
Va lue Lower Up per
Odds Ratio for
Pe ngetahua n (Tida k 33.60 0 8.078 139.7 53
baik Ba ik)
For coho rt Tinda kan
6.216 2.703 14.29 7
Merokok = Merokok
For coho rt Tinda kan
.185 .075 .458
Merokok = Tidak merokok
N of Vali d Cases 62

Sikap * Tindakan Merokok

Crosstab

Ti ndakan Merokok
Ti dak
Merokok merokok To tal
Si kap Po sitif Co unt 8 31 39
% within Sikap 20.5% 79.5% 100.0 %
Ne gatif Co unt 18 5 23
% within Sikap 78.3% 21.7% 100.0 %
To tal Co unt 26 36 62
% within Sikap 41.9% 58.1% 100.0 %
Chi-Squa re Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Va lue df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pe arson Chi-Square 19.81 4b 1 .000
Co ntinuity Co 17.51 4 1 .000
rrectioa n
Likelihood Ratio 20.66 6 1 .000
Fisher's Exact T est .000 .000
Linea r-by-Linear
19.49 5 1 .000
Associatio n
N of Valid Cases 62
a. Co mputed on ly for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected cou nt less than 5. The mi nimum expected coun t i s
65.

Risk Estimate

95% Confide nce


Interval
Va lue Lower Up per
Odds Ratio for Sikap
13.95 0 3.960 49.14 5
(Negatif / Positif )
For coho rt Tinda kan
3.815 1.983 7.340
Merokok = Merokok
For coho rt Tinda kan
.273 .124 .604
Merokok = Tidak merokok
N of Vali d Cases 62
Lampiran 4

WHAT WOULD
STUDENS DO ?

Rokok
mengandung
kurang lebih 4000
elemen,

@Vitarosdelinaritonga
Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7

Dokumentasi Penyebaran Kuesiner


Lampiran 8

Anda mungkin juga menyukai