Anda di halaman 1dari 55

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH


TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI
KELURAHAN LALANG KECAMATAN
MEDAN SUNGGAL

LIANA MELDA ULI SIMAMORA


NIM : P07539019218

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2020
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH


TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI
KELURAHAN LALANG KECAMATAN
MEDAN SUNGGAL

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III Farmasi

LIANA MELDA ULI SIMAMORA


NIM : P07539019218

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH


TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI
KELURAHAN LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
NAMA : LIANA MELDA ULI SIMAMORA
NIM : P07539019218

Telah Diterima dan Disetujui untuk Diseminarkan di Hadapan Penguji


Medan, . . . Juni 2020

Menyetujui,
Pembimbing

Rini Andarwati, SKM., M.Kes


NIP. 197012131997032001

Ketua Jurusan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M. Kes., Apt


NIP. 196204281995032001
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH


TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI
KELURAHAN LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
NAMA : LIANA MELDA ULI SIMAMORA
NIM : P07539019218

Karya Tulis ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir


Program Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Medan, Juni 2020

Penguji I Penguji II

Zulfa Ismaniar Fauzi, SE., M.Si Tri Bintarti, M.Si., Apt


NIP.197611201997032002 NIP. 195707311991012001

Ketua Penguji ,
Pembimbing

Rini Andarwati, SKM., M.Kes


NIP. 197012131997032001

Ketua Jurusan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M.Kes., Apt


NIP. 196204281995032001
MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH
PHARMACY DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, June 2020
Liana Melda Uli Simamora

Description of Housewives’ Knowledge and Attitudes Towards


Antibiotic Usage in Kelurahan Lalang, Medan Sunggal District
viii + 29 pages, 1 picture + 7 attachments

ABSTRACT
The rate of antibiotics usage in Indonesia is quite high but in less careful
ways where this can cause drug resistance. Therefore, people, especially
housewives, need to have basic knowledge about rational use of antibiotics. An
important factor affecting the use of antibiotics in the community is the level of
public knowledge about antibiotics. The purpose of this study was to determine
the description of knowledge and attitudes of housewives towards the use of
antibiotics in Kelurahan Lalang, Medan Sunggal sub-district
This research is a descriptive survey study where 34 research samples
were obtained through quota sampling techniques through the Google Form
application.
Through the study, the following data were obtained: knowledge of
housewives in the good category reached 58.82%, in the moderate category it
reached 29.41% and in the poor category it reached 11.77%; the attitude of
housewives in the good category reached 85.29%, in the sufficient category it
reached 11.77%, in the poor category it reached 2.94% and not in the bad
category (0%).
The conclusion of this study is that the percentage of knowledge and
attitudes of housewives as a whole in Kelurahan Lalang, Medan Sunggal sub-
district regarding the use of antibiotics is in the good category.

Keywords: Knowledge, Attitude, Use of Antibiotics

References: 11 (2010-2017)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN FARMASI
KTI, Juni 2020

Liana Melda Uli Simamora

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap


Penggunaan Antibiotik Di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal

viii + 29 halaman, 1 gambar + 7 lampiran

ABSTRAK

Penggunaan antibiotik di Indonesia cukup tinggi dan kurang bijak, hal ini
dapat meningkatkan kejadian resistensi. Oleh karena itu perlu adanya
pengetahuan dasar bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga terhadap
penggunaan antibiotik yang rasional .Faktor penting yang mempengaruhi
penggunaan antibiotik pada masyarakat khususnya ibu rumah tangga adalah
tingkat pengetahuan ibu rumah tangga itu sendiri mengenai antibiotik.Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu rumah
tangga terhadap penggunaan antibiotik di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan
Sunggal
Metode penilitian ini adalah penelitian survei deksriptif dan teknik
pengambilan sampel secara kuota sampling melalui aplikasi google form dengan
jumlah sampel 34.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga
berada dalam kategori baik 58,82%, pada kategori cukup 29.41% dan kategori
kurang 11.77%. Sikap ibu rumah tangga berada dalam posisi baik 85.29% , pada
kategori cukup 11.77%, kategori kurang baik 2.94%. dan tidak baik 0 (nol) .
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah persentase keseluruhan
pengetahuan dan sikap dari hasil survey gambaran pengetahuan dan sikap ibu
rumah tangga di kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal adalah baik.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penggunaan Antibiotik


Daftar Bacaan 11 (2010-2017)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karunia-Nya, penyusunan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Gambaran
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Antibiotik Di
Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal” bisa terlaksana.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan
Pendidikan Program Studi Diploma III Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini Penulis banyak mendapat
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Medan
2. Ibu Masniah, M.Kes., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes
Kemenkes Medan.
3. Ibu Dra. Antetti Tampubolon, M.Si., Apt. selaku Pembimbing Akedemik yang
telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.
4. Bapak Jalaluddin Nasir Pohan, SE. Lurah di Kelurahan Lalang kecamatan
Medan Sunggal yang telah memberi ijin kepada penulis melakukan
penelitian.
5. Ibu Rini Andarwati, SKM, M.Kes selaku pembimbing yang dengan penuh
kesabaran dan ketekunan memberi contoh dorongan, perhatian, bimbingan,
pengarahan, serta saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini mulai dari
awal sampai akhir.
6. Ibu Zulfa Ismaniar Fauzi, SE., M.Si. dan Dra. Tri Bintarti, M.Si., Apt. selaku
tim penguji yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi kepada
penulis untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh dosen dan staf Politeknik Kesehatan Jurusan Farmasi Medan.
8. Teristimewa suami tercinta Manri Jonson Sihombing dan ketiga ananda
tercinta Tabita, Holong dan Gogo Sihombing yang telah mendukung penuh
kepada Penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan karya tulis ilmiah ini.
9. Seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa/i stambuk 2019 di jurusan
Farmasi Politeknik Kesehatan Medan.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis limiah ini masih belum
sempurna, maka saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini sangat
Penulis harapkan untuk perbaikan.
Akhir kata Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat.

Medan, ... Juni 2020

Penulis

Liana Melda Uli Simamora


NIM. P07539019218
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................0
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................0
ABSTRACK...................................................................................................0
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................


2.1 Pengertian Pengetahuan Sikap.................................................4
2.1.1 Pengetahuan.................................................................4
2.1.2 Sikap..............................................................................6
2.2 Antibiotik...................................................................................7
2.2.1 Penggolongan Antibiotik................................................7
2.2.2 Efek Samping Antibiotik.................................................11
2.3 Penggunaan Antibiotik yang Benar...........................................12
2.4 Kerangka Konsep......................................................................13
2.5 Defenisi Operasional.................................................................13

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis dan Desain Penelitian......................................................14
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................14
3.2.1 Lokasi Penelitian............................................................14
3.2.2 Waktu Penelitain............................................................14
3.3 Populasi dan Sampel................................................................14
3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data...........................................14
3.5 Pengolahan dan Analisis Data..................................................15
3.5.1 Pengolahan Data..............................................................15
3.5.2 Analisis Data....................................................................15
3.6 Cara Mengukur Variabel...........................................................15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil..........................................................................................17
4.1.1 Profil Lahan......................................................................17
4.1.2 Karakteristik Responden..................................................17
4.1.3 Tingkat Pengetahuan.......................................................19
4.1.4 Tingkat Sikap...................................................................22
4.2 Pembahasan.............................................................................25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan...............................................................................27
5.2 Saran........................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................28
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Umur ................................................. 17

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut


Pendidikan.....................................................................18

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut


Pekerjaan.......................................................................18

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga


Terhadap Pengunaan Antibiotik.....................................19

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah


Tangga Terhadap Pengunaan Antibiotik........................21

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap


Pengunaan Antibiotik.....................................................22

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Sikap Ibu Rumah Tangga


Terhadap Pengunaan Antibiotik.....................................25
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................ 13


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran Kuisioner Pengetahuan & Sikap....................................29


2 . Lampiran Master Tabel Pengetahuan & Sikap..............................32
3 . Lampiran Surat Permohonan Ijin Melaksanakan Penelitian..........35
4. Lampiran Surat Keterangan Selesai Penelitian.............................36
5. Lampiran Kartu Laporan Pertemuan Bimbingan KTI.....................37
6. Lampiran Chat WA link permintaan pengisian kuisioner...............38
7. Lampiran Hasil isian kuisioner.......................................................40
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu faktor yang berharga dalam hidup ini.
Memperhatikan kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang. Berbagai cara
dilakukan untuk menjaga kesehatan, misalnya menjaga kebersihan lingkungan
sekitar, istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, menghidari stres,
olahraga, hingga penggunaan obat-obatan yang tepat pada saat terserang
penyakit; termasuk pengetahuan dan sikap yang tepat tentang penggunaan
antibiotik.
Antibiotik yang pertama kali ditemukan oleh Paul Ehrlich pada tahun
1910, sampai saat ini masih menjadi obat pilihan dalam penanganan penyakit
infeksi. Antibiotik ditemukan sekitar sembilan dekade lalu dan pemakaiannya
selama 5 dekade terakhir ini mengalami peningkatan yang luar biasa (Utami
2017). Sejak itu telah terjadi revolusi dalam manajemen, pengobatan dan hasil
penyakit menular. Oleh karena itu, obat antibiotik adalah salah satu yang paling
sering diresepkan,dijual dan digunakan di seluruh dunia. Penggunaan antibiotik
yang kurang bijak, telah dijelaskan sebagai faktor utama bagi munculnya
peningkatan dan penyebaran resistensi antibiotik.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan penggunaan antibiotik
pada masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Salah satu faktor yang penting
adalah tingkat pengetahuan ibu rumah tangga itu sendiri mengenai antibiotik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tersebut, seperti
tingkat pendidikan dari ibu rumah tangga, penjelasan oleh dokter, serta
anggapan-anggapan lain yang menimbulkan adanya kesalahan saat
mengkonsumsi antibiotik.
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik telah diteliti
diberbagai
daerah. Penelitian yang dilakukan oleh Lim dan Teh (2012) di Putrajaya,
Malaysia, menyebutkan bahwa 83% responden tidak mengetahui bahwa
antibiotik tidak bekerja untuk melawan infeksi virus dan 82% responden tidak
mengetahui bahwa antibiotik tidak dapat mengobati batuk dan flu, sementara
82,5% responden terlihat sangat berhati-hati dengan penggunaan antibiotik yang
dapat menyebabkan alergi. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa sekitar
setengah dari mereka (52,1%) tidak mengetahui bahwa antibiotik dapat
menimbulkan banyak efek samping. Beberapa pernyataan dari responden
diantaranya adalah tidak masalah menghentikan pemakaian antibiotik ketika
gejala telah membaik dan mengkonsumsi sedikit antibiotik dari yang diresepkan
Dokter akan lebih sehat daripada mengkonsumsi seluruh antibiotik yang
diresepkan (Pratama, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Pulungan (2011) di kota Medan mengenai
hubungan tingkat pengetahuan tentang antibiotik dan penggunaannya di
kalangan mahasiswa non medis Universitas Sumatera Utara mendapatkan
bahwa 77% mahasiswa non medis USU memiliki tingkat pengetahuan yang
tinggi terhadap antibiotik, 18% mahasiswa non medis USU memiliki tingkat
pengetahuan sedang dan hanya hampir 5% mahasiswa non medis USU yang
pengetahuan yang rendah terhadap penggunaan antibiotik.
Menurut survei awal Penulis, tingkat pendidikan di Kelurahan Lalang
kecamatan Medan Sunggal masih rendah, sehingga menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi pengetahuan terhadap antibiotik. Pernyataan-pernyataan
yang sering Penulis dengar mengenai penggunaan antibiotik antara lain mereka
berhenti menggunakan antibiotik setelah tidak merasa sakit lagi atau mereka
membeli obat antibiotik sendiri tanpa resep dari Dokter karena malas untuk pergi
ke Dokter.
Oleh karena itu Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
gambaran pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga terhadap penggunaan
antibiotik.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu; bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga terhadap
penggunaan antibiotik di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga
terhadap penggunaan antibiotik di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan
Sunggal.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga terhadap
penggunaan antibiotik.
2. Untuk mengetahui sikap ibu rumah tangga terhadap penggunaan antibiotik.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk informasi tambahan serta masukan bagi masyarakat sekitar
terhadap penggunaan antibiotik.
2. Sebagai bahan masukkan / refrensi atau pengembangan peneltian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengetahuan dan Sikap

2.1.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan atau
kerjasama antara subjek yanga mengetahui dan objek yang diketahui
Suriasumantri dalam Nurroh 2017. Sedangkan menurut Notoatmodjo dalam
Yuliana 2017, pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tau
seseorang terhadap objek melalui pancaindra. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Tingkat pengetahuan menurut Sulaiman 2015, mempunyai empat tingkat
yaitu:
a. Pengetahuan Deskriptif
Cara penyampaian dan penjelasan nya berbentuk objektif tanpa ada unsur
subjektifitas.
b. Pengetahuan Kausal
yang memberi jawaban tentang sebab dan akibat.
c. Pengetahuan Normatif
Senantiasa berkaitan dengan suatu ukuran dan norma / aturan.
d. Pengetahuan Esensial
Menjawab suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu dan hal ini sudah
dikaji dalam ilmu filsafat.

Menurut Fitriani dalam Yuliana 2017, pengetahuan seseorang dapat


dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
1.Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara
umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan pengetahuan
yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat
pendidikannya lebih rendah.
2. Media massa / sumber informasi
Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku-buku.
3. Sosial budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
4. Lingkungan
Segala sesuatu disekitar individu baik lingkungan fisik, biologi maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh karena adanya interaksi timbal balik yang akan
direspon sebagai pengetahuan.
5. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari orang lain.
6. Usia
Mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, bertambahnya usia akan
semakin berkembangnya pola pikir dan daya tangkap seseorang sehingga
pengetahuan yang diperoleh akan semakin banyak.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau


angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden.

2.1.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu
objek. Sikap bukan merupakan tindakan karena itu tidak dapat langsung dilihat
melainkan hanya dapat ditafsir terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup.
Menurut Azwar (2013), sikap mempunyai tiga komponen pokok yaitu:
a) Kognitif (perasaan)
b) Afektif (pemikiran)
c) Konatif (tindakan)
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh
(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
berfikir,keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Tingkatan-tingkatan sikap ada empat yaitu:
1. Menerima (Receiving), yaitu bahwa seseorang mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan objek
2. Merespon (Responding), yaitu memberikan jawaban bila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Merespon
merupakan suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (Valuing), yaitu mengajak orang Iain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap masalah.
4. Bertanggung jawab (Responsible), yaitu bertanggung jawab atas segala
yang telah dipilih dengan segala resiko.
Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap
suatu objek (Sunaryo, 2013).

2.2 Antibiotik
Antibiotik (anti = lawan, bios = hidup) adalah senyawa kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri secara sintetik yang dapat menghentikan
perkembangan bakteri maupun mikroorganisme lainnya (Utami, 2011).
Ketika digunakan dengan benar, antibiotik sangatlah berguna dan
merupakan obat penting. Obat ini melawan infeksi dan penyakit tertentu yang
disebabkan oleh bakteri. Saat ini banyak digunakan Klinisi untuk menangani
berbagai infeksi (Utami, 2011)

2.2.1 Penggolongan Antibiotik


Berdasarkan aktifitas dibagi menjadi dua gologan besar yaitu:
a. Antibiotik yang mempunyai aktifitas luas (Broad Spectrum), yaitu
antibiotik yang dapat mematikan bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif.
Antibiotik golongan ini diharapkan dapat mematikan sebagian besar
bakteri, termasuk virus tertentu dan protozoa.Yang termasuk antibiotik
broad spectrum yaitu Tetrasiklin dan derivatnya, Kloramfenikol dan
Ampisilin.
b. Antibiotik yang mempunyai aktifitas sempit (Narrow Spectrum). Antibiotik
golongan ini hanya aktif terhadap beberapa jenis bakteri termasuk
golongan ini misalnya Streptomisina, Neomisina, Basitrasina.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotik dapat


dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu:
1. Antibiotik yang menginhibisi sintesis atau mengaktivasi enzim yang
merusak dinding sel bakteri sehingga menghilangkan kemampuan
berkembang biak dan sering kali lisis yaitu: Penisilin, Sefalosporin,
Sikioserin, Vankomisin, Ristosetin, Basiterasin.
2. Antibiotik yang bekerja langsung terhadap membran sel,
mempengaruhi permeabilitas sehingga menimbulkan kebocoran dan
kehilangan senyawa intraselular yaitu Polimiksin, Kolistimetat,
Antifungus polien, Nistatin, Amfoterisin B.
3. Antibiotik yang menggangu fungsi ribosom bakteri, menyebabkan
inhibisi sintesis protein secara reversibel yaitu senyawa bakteriostatik
Kloramfenikol, Tetrasiklin, Makrolida, Eritromisin, Linkomisin,
Klindamisin.
4. Antibiotik yang difiksasi pada subunit Ribosom 30 S menyebabkan
timbunan kompleks pemula sintesis protein salah tafsir kode RNA
produksi polipeptida abnormal yaitu Aminoglikosida(baterisid)
5. Antibiotik yang mengganggu metabolisme asam nukleat yaitu
Rifampin (inhibisi RNA polymerase yang dependen DNA).

Terdapat banyak jenis antibiotik, diantaranya yaitu:

A. Penisilin
Penisilin adalah salah satu dari antibiotik yang sangat baik. Obat ini dapat
melawan bermacam-macam infeksi, termasuk didalamnya yang menimbulkan
nanah. Obat ini tidak berfungsi pada kasus diare, beberapa kasus infeksi saluran
kemih, sakit punggung, memar, demam flu biasa, cacar air atau infeksi lainnya
yang disebabkan oleh virus.
Pada sebagian orang Penisilin adalah salah satu obat yang paling aman.
Dosis yang terlalu banyak tidak membahayakan pasien tetapi hanya membuang-
buang uang saja. Dosis yang terlalu sedikit tidak dapat menyembuhkan infeksi
dan kemungkinan besar dapat menyebabkan resistensi bakteri (bakteri akan
!ebih sulit untuk dibunuh).
Pada sebagian kecil orang, Penisilin dapat menyebabkan reaksi alergi.
Reaksi alergi ringan yang terjadi dapat berupa timbulnya bintik-bintik yang terasa
sangat gatal. Biasanya reaksi ini terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari
setelah penggunaan Penisilin dan akan berakhir setelah beberapa hari juga.

B. Ampisilin dan Amoksisilin.


Ampisilin dan Amoksisilin sangat efektif digunakan pada kasus Pneumonia
atau infeksi telinga pada anak dibawah usia 6 tahun, infeksi saluran kemih yang
berat, Gonorea, demam thypoid (jika telah resisten terhadap Kloramfenikol)
Ampisilin juga efektif jika digunakan untuk pengobatan Septikimia dan infeksi
yang tidak spesifik pada bayi yang baru lahir, Meningitis, Peritonitis dan
Appendicitis.
Pasien yang mempunyai riwayat alergi terhadap Penisilin tidak dapat
diberikan Ampisilin maupun Amoksisilin.

C. Eritromisin
Eritromisin bekerja melawan berbagai jenis infeksi yang sama dengan
Penisilin dan Tetrasiklin, tetapi harganya lebih mahal. Dibeberapa negara, saat
ini Eritromisin bekerja lebih baik dibandingkan Penisilin untuk mengobati
beberapa kasus Pneumonia dan infeksi kulit tertentu.
Eritromisin bisa digunakan sebagai pengganti Penisilin pada pasien yang
alergi terhadap Penisilin, selain itu bisa juga digunakan oleh pasien yang alergi
terhadap Tetrasiklin, untuk wanita hamil dan anak-anak tidak disarankan untuk
menggunakan Tetrasiklin.
Eritromisin termasuk aman digunakan, tetapi sebagian tindakan berhati-
jangan digunakan melebihi dosis yang direkomendasikan. Jangan digunakan
lebih dari 2 minggu karena dapat menyebabkan penyakit kuning.

D. Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah antibiotik broad-spektrum (kerja luas) yaitu dapat
melawan berbagai jenis bakteri. Sebaiknya Tetrasiklin digunakan secara oral,
sehingga dapat bekerja dengan baik, dan menyebabkan lebih sedikit masalah
jika dibandingkan dengan Tetrasiklin injeksi.
Tetrasiklin dapat digunakan untuk pengobatan diare dan disentri yang
disebabkan oleh Amuba. Penyakit Sinusitis, infeksi saluran pernafasan,
infeksi saluran kemih, Tifus, Brucellosis, tukak lambung dan lain sebagainya.
Resiko dan hal yang menjadi perhatian:
1. Wanita hamil tidak disarankan untuk menggunakan Tetrasiklin, karena dapat
menyebabkan kerusakan pada tulang dan gigi atau menyebabkan warna
kuning kehitaman pada gigi bayi. Untuk alasan yang sama, anak-anak
dibawah usia delapan tahun tidak dianjurkan menggunakan Tetrasiklin dalam
jangka waktu yang lama.
2. Tetrasiklin dapat menyebabkan diare atau rasa tidak enak pada lambung,
terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.
3. Untuk sebagian orang, Tetrasiklin dapat menyebabkan kemerahan pada kulit
setelah beberapa jam terpapar sinar matahari.

E. Kloramfenikol
Kloramfenikol harus digunakan hanya pada demam Thypoid dan infeksi
yang sangat serius yang tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik golongan
Penisilin, Sulfa, Tetrasiklin atau Ampisilin. Untuk penyakit yang membahayakan
jiwa seperti Meningitis, Peritonitis, luka dalam perut, septikimia atau demam
tinggi, setelah melahirkan dapat juga digunakan Kloramfenikol.
Biasanya Kloramfenikol diberikan secara oral bekerja lebih efektif jika
dibandingkan dengan injeksi dan bahayanya lebih kecil.
Kloramfenikol berbahaya bagi darah untuk sebagian orang. Obat ini akan
lebih berbahaya pada bayi yang baru lahir, khususnya bagi bayi yang prematur.

F.Sulfa (Sulfonamid)
Sulfa atau Sufanamid bekerja melawan berbagai jenis bakteri, tetapi
bekerja lebih lemah jika dibandingkan dengan antibiotik lainnya, dan lebih sering
menimbulkan reaksi alergi (gatal-gatal). Karena harganya yang murah dan dapat
digunakan secara oral, maka antibiotik golongan ini masih tetap digunakan.
Kegunaan Sulfa yang utama adalah untuk infeksi saluran kemih. Juga
dapat digunakan untuk infeksi pada telinga dan untuk Impetigo dan infeksi kulit
lainnya yang bernanah.
Sulfa tidak efektif jika digunakan pada kasus diare, karena sebagian
besar dari bakteri penyebab diare telah resisten terhadap Sulfa. Selain itu,
pemberian Sulfa pada pasien diare yang sedang mengalami dehidrasi dapat
menyebabkan kerusakan ginjal.
Sangat penting untuk mengkonsumsi air putih yang banyak, setidaknya
delapan gelas per hari, ketika menggunakan Sulfa, untuk mencegah kerusakan
ginjal. Jika Sulfa menyebabkan bintil-bintil kecil yang gatal, bisul, rasa gatal, nyeri
sendi, demam, nyeri pada punggung bawah, darah pada air seni; hentikan
pemakaian dan minumlah banyak air. Sebaiknya, Sulfa harus digunakan dengan
dosis yang tepat, pastikan dengan jumlah yang cukup, tetapi tidak terlalu banyak.

G.Sefalosporin
Obat ini adalah golongan antibiotik yang sangat kuat dalam melawan
berbagai jenis bakteri. Obat golongan ini lebih mahal dan memiliki resiko dan
efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan antibiotik lain dan dapat
sangat berguna dalam pengobatan beberapa penyakit serius tertentu.
Berbagai jenis Sefalosporin dapat digunakan untuk pengobatan
Pneumonia, infeksi saluran kemih, Typhoid infeksi pada usus atau rongga
panggul, infeksi tulang dan Meningitis.
Mintalah saran tentang dosis dan efek samping sebelum menggunakan
obat ini. Selain itu, jangan digunakan untuk penyakit ringan dan penyakit yang
biasa diobati dengan antibiotik yang lebih rendah efektifitasnya.

2.2.2 Efek Samping Antibiotik


Antibiotik biasa digunakan untuk melawan bakteri,namun efek
sampingnya dapat sangat membahayakan jika dikonsumsi secara sembarangan.
Beberapa efek samping antibiotik yaitu:
1. Reaksi alergi
Dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan sistem imun
tubuh hospes, terjadinya tidak tergantung pada besarnya dosis obat.
Manifestasi gejala dan derajat beratnya reaksi dapat bervariasi. Orang
yang pernah mengalami reaksi alergi, umpamanya oleh Penisilin, tidak
selalu mengalami reaksi itu kembali ketika diberikan obat yang sama.
Sebaliknya orang tanpa riwayat alergi dapat mengalaminya.
2. Reaksi idiosinkrasi
Gejala ini merupakan reaksi abnormal yang diturunkan secara genetik
terhadap pemberian antibiotik tertentu.
3. Reaksi toksik
Antibiotik umumnya bersifat toksik-selektif tetapi sifat ini relatif. Efek tosik
pada hospes ditimbulkan oleh semua jenis antibiotik yang mungkin
dianggap relatif tidak toksik sampai kini ialah golongan Penisilin.
4. Perubahan biologik dan metabolik pada hospes
Pada tubuh hospes, baik yang sehat maupun menderita infeksi, terdapat
populasi mikroflora normal. Dengan keseimbangan ekologik. Populasi
mikrofiora tersebut biasanya tidak menunjukkan sifat patogen. Misalnya
pada penggunaan antibiotik, terutama berspektrum luas, dapat menggangu
keseimbangan ekologik mikroflora sehingga jenis mikroba yang meningkat
jumlah populasinya dapat menjadi patogen.

Perlu dipahami, meski sangat bermanfaat antibiotik hanya ditujukan


mengatasi infeksi akibat bakteri, bukan infeksi virus seperti demam, batuk atau
flu. Jika ini dipaksakan dikonsumsi, dapat terjadi resistensi di dalam tubuh.
Resistensi artinya bakteri akan memberikan perlawanan terhadap kerja antibiotik,
Sehingga khasiat antibiotik ini akan menjadi berkurang atau tidak berkhasiat
sama sekali.

2.3 Penggunaan antibiotik yang benar


Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2010), antibiotik
hanya dapat digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan
bakteri dan tidak bermanfaat untuk mengobati penyakit akibat virus seperti flu
atau batuk. Antibiotik harus diambil dengan resep Dokter. Dosis dan
lamapenggunaan yang ditetapkan harus dipatuhi walaupun telah merasa sehat.
Selain itu, antibiotik tidak boleh disimpan untuk penggunaan penyakit lain pada
masa akan datang dan tidak boleh berbagi bersama orang lain walaupun
gejalapenyakit adalah sama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna antibiotik :
1. Jangan sembarangan membeli antibiotik tanpa resep Dokter.
2. Ikuti petunjuk takarannya, jangan mengurangi atau menambahnya.
3. Habiskan obat sesuai jumlah dalam resep Dokter (umumnya minimal 3-4
hari)
4. Laporkan kepada Dokter yang memeriksa apabila sedang hamil, menyusui,
atau alergi terhadap antibiotik tertentu (biasanya dalam golongan Penisilin)
5. Apabila setelah digunakan antibiotiknya timbul gejala alergi, atau infeksi
tidak berkurang konsultasikan lagi ke dokter.

2.4 Profil Lahan


Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal. Batas-batas wilayahnya
yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Cinta Damai
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Sunggal
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sei Sikambing B
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Aliran sungai Belawan
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Kepala Kelurahan Lalang
Kecamatan Medan Sunggal, penduduk Kelurahan ini berjumlah +/- 18.159 orang
yang terdiri dari laki-laki +/- 8.946 orang dan perempuan 9.213 orang . Dan
jumlah ibu rumah tangga yang berumur 20-50 tahun yaitu +/- 8.900 orang. Pada
umumnya pekerjaan penduduk di Kelurahan ini adalah pekerja pabrik, asisten
rumah tangga, Guru, ASN dan wiraswasta. Luas Kelurahan Lalang Kecamatan
Medan Sunggal adalah 125 km2.

2.5 Kerangka Konsep


Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep penelitian
adalah:
Baik

Pengetahuan dan sikap Ibu Rumah Tangga


tentang penggunaan Cukup
antibiotik

Kurang

Gambar. 2.1 Kerangka Konsep

2.6 Defenisi Operasional


1. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatanakal.Pengetahuan juga merupakan suatu kemampuan
responden dalam menjawab kuesioner; dengan menggunakan parmeter
“Baik”, “Cukup” dan “Kurang”.
2. Sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Sikap
dapat diukur dari kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan di
kuesioner; dengan menggunakan parmeter “Baik”, “Cukup” dan “Kurang”.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survei
deskriptif. Survei deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk
kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu.
(Notoatmodjo, 2010,p.35) dengan mendiskripsikan pengetahuan dan sikap ibu
rumah tangga terhadap penggunaan antibiotik di Kelurahan Lalang Kecamatan
Medan Sunggal.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Maret - Mei 2020

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga di Kelurahan
Lalang Kecamatan Medan Sunggal.
3.3.2. Tehnik pengambilan sampel penelitian ini adalah kuota sampling. Menurut
Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa kuota sampling adalah teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau
quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung
pada unit sampling. Jumlah sampel yang diambil Penulis adalah 34 orang Ibu
rumah tangga.

3.4. Cara pengumpulan data


1. Data primer
Data primer diperoleh secara langsung dengan mengirimkan kuesioner
menggunakan aplikasi google form yang diberikan kepada responden
yang telah berisi daftar pertanyaan serta pilihan jawaban yang telah
disiapkan.
2. Data sekunder
Data sekunder yang diperoleh dari kantor Kelurahan Lalang Kecamatan
Medan Sunggal adalah penduduk Kelurahan ini berjumlah +/- 18.159
orang yang terdiri dari laki-laki +/- 8.946 orang dan perempuan 9.213
orang . Dan jumlah ibu rumah tangga yang berumur 17-55 tahun yaitu +/-
8.900 orang.

3.5. Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1. Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dengan melakukan tahapan sebagai berikut:
a. Editing
Langkah ini bertujuan untuk memperoleh data yang baik agar diperoleh
informasi yang benar. Kegiatan yang dilakukan dengan melihat dan
memeriksa apakah semua jawaban telah terisi.
b. Coding
Pemberian kode agar proses pengolahan lebih mudah, pengkodean
didasari pada jawaban yang diberi skor atau nilai tertentu.
c. Tabulasi
Untuk melihat persentase dari setiap tabel, data bersifat deskriptif.

3.5.2. Analisa Data


Analisa data dilakukan dengan melihat jumlah responden yang disajikan
dalam tabel distribusi frekwensi dengn menggunakan program M.Excel.

3.6. Cara mengukur variabel


3.6.1. Pengetahuan
Pengetahuan dapat diukur dengan menggunakan Skala Guttman
(Sugiyono, 2012). Nilai tertinggi tiap satu pertanyaan adalah 1, jumlah
pertanyaan 10, maka nilai tertinggi setiap dari seluruh pertanyaan adalah 10,
pengetahuan dibagi menjadi 4 tingkat, yaitu
1. 76%-100% jawaban benar: pengetahuan baik
2. 56%-75% jawaban benar : pengetahuan cukup baik
3. 40-55 % jawaban benar : pengetahuan kurang baik
4. <40% jawaban benar : pengetahuan tidak baik
2.6.2 Sikap
Sikap diukur berdasarkan skala Ordinal (Sugiyono, 2012). Nilai tertinggi
tiap satu pertanyaan adalah 4, jumlah pertanyaan 10, nilai tertinggi seluruh
pertanyaan adalah 40. Menurut Arikunto (1996) data hasil survey skala ordinal
dikategorikan dengan ketentuan:
1. 76%-100% jawaban benar : sikap baik
2. 56%-75% jawaban benar : sikap cukup baik
3. 40%-55% jawaban benar : sikap kurang baik
4. <40% jawaban benar : sikap tidak baik

Bobot setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:


• Sangat setuju bobot 4
• Setuju bobot 3
• Tidak setuju bobot 2
• Sangat tidak setuju bobot 1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diperoleh dari hasil wawancara meliputi
umur, pendidikan dan pekerjaan. Kategori umur menurut Depkes RI 2009, umur
17-25 tahun masa remaja akhir, 26-35 tahun masa dewasa awal, 36-45 tahun
masa dewasa akhir dan 46-55 masa lansia awal.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Umur


Umur Frekuensi %
Remaja akhir 1 2,94
17-25 tahun
Dewasa awal 12 35,29
26-35 tahun
Dewasa akhir 12 35,29
36-45 tahun
Lansia awal 9 26,48
46-55 tahun
Total 34 100,00

Dari tabel 4.1 distribusi frekuensi karakteristik responden menurut umur


yang paling banyak adalah masa dewasa awal dan dewasa akhir masing-masing
35,29% dengan total 34 orang (70,28%) dan paling sedikit adalah masa remaja
akhir 1 orang (2.94 %).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut


Pendidikan Frekuensi %
SD 0 0
SMP 1 2,94
SMA 18 52,94
D3 4 11,77
S1 11 32,35
Total 34 100,00

Dari tabel 4.2 dapat dilihat distribusi frekuensi karekteristik responden


menurut pendidikan responden yang paling banyak adalah SMA sederajat 18
orang ( 52,94 %) dan paling sedikit adalah SMP 1 orang (2,94 %)

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan


Pekerjaan Frekuensi %
Ibu Rumah Tangga 18 52.94
Petani 0 0
Wiraswasta 7 20,59
Guru/PNS 9 26,47
Total 34 100,0

Dari tabel 4.3 dilihat dari distribusi frekuensi karakteristik responden


menurut pekerjaan responden yang paling banyak adalah ibu rumah tangga 18
orang (52,94%) dan paling sedikit adalah Guru/PNS 9 orang (26,47%).

4.1.2 Pengetahuan Responden

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap


Penggunaan Antibiotik
Responden
NO Pertanyaan Jumlah %
Menurut ibu antibiotik merupakan
1 Obat yang dapat mengobati
Infeksi yang disebabkan oleh
Bakteri
 Ya 34 100.00
 Tidak 0 0
Menurut ibu penggunaan
2. Antibiotik harus sesuai dengan
Petunjuk dokter
 Ya 32 94,12
 Tidak 2 5,88
3. Menurut ibu, penggunaan
Antibiotik yang diresepkan dokter
Harus dikonsumsi sampai habis
Walaupun gejala infeksi sudah
Sembuh
 Ya 30 88,24
 Tidak 4 11,76
4. Menurut ibu penyakit influenza
Tidak dapat diobati dengan
Menggunakan antibiotik
 Ya 18 52,94
 Tidak 16 47,06
5. Menurut ibu antibiotik merupakan
Obat yang tidak dapat mengobati
Infeksi yang disebabkan virus
 Ya 13 38,24
 Tidak 21 61,76
6. Menurut ibu antibiotik dapat
Menimbulkan efek samping
 Ya 30 88,24
 Tidak 4 11,76

7. Menurut ibu antibiotik tidak


Digunakan bersama kerabat
Sendiri yang mempunyai penyakit
Yang sama
 Ya 23 67,65
 Tidak 11 32,35
8. Menurut ibu bahaya dari
Penggunaan antibiotik yang tidak
Tepat dapat menyebabkan kuman
Kebal terhadap antibiotik
 Ya 31 91,18
 Tidak 3 8,82
9. Menurut ibu antibiotik dapat
Menyebabkan keracunan jika
Digunakan melebihi dosis yang
Diberikan dokter
 Ya 31 91,18
 Tidak 3 8,82
10. Menurut ibu penyimpanan
Antibiotik yang baik harus
Terhindar dari sinar matahari
Bakteri
 Ya 33 97,06
 Tidak 1 2,94

Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa responden mengetahui bahwa


antibiotik merupakan obat yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri semua responden menjawab ya 100%. Responden juga mengetahui
bahwa penggunaan antibiotik harus sesuai dengan petujuk dokter 32 orang
(94,12%). Sebanyak 30 responden (88,24%) menjawab ya tentang penggunaan
antibiotik yang diresepkan dokter harus dikonsumsi sampai habis walaupun
gejaia infeksi sudah sembuh.
Namun pengetahuan responden tentang antibiotik merupakan obat yang tidak
dapat mengobati infeksi yang disebabkan virus masih kurang yaitu 13 responden
menjawab ya (38,24%) dan 21 responden menjawab tidak (61,76%). Responden
juga kurang mengetahui bahwa penyakit influenza tidak dapat diobati dengan
menggunakan antibiotik yang dapat dilihat dari hanya setengah responden yang
menjawab ya yaitu 18 orang (52,94%) dan yang menjawab tidak 16 orang
(47,06%).
Responden juga mengetahui bahwa antibiotik dapat menimbulkan efek
samping (88,24%), responden juga mengetahui bahwa antibiotik tidak dapat
digunakan bersama kerabat sendiri yang mempunyai penyakit yang sama
(67,65%). Sebanyak 31 responden (91,18%) mengetahui bahwa bahaya dari
penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan kuman kebal
terhadap antibibiotik, juga sebanyak 31 responden (91,18%) mengetahui bahwa
antibiotik dapat menyebabkan keracunan jika digunakan melebihi dosis yang
diberikan dokter. Dan 97,06 % responden juga mengetahui bahwa penyimpanan
antibiotik yang baik harus terhindar dari sinar matahari.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ibu rumah tangga


terhadap penggunaan Antibiotik

Pengetahuan Frekuensi (n) Persen (%)


Baik 20 58,82

Cukup baik 10 29,41

Kurang baik 4 11,77

Tidak baik 0 0

TOTAL 34 100

1. Berdasarkan tabel di atas, di dapati pengetahuan responden pada


kategori baik sebesar 58,82%, pada kategori cukup baik sebesar 29,41%,
skategori kurang baik sebesar 11,77%, dan kategori tidak baik 0 (nol).
Jadi pengetahuan ibu rumah tangga paling banyak berada pada kategori
baik dengan skor 90,88%.

4.1.3 Sikap Responden


Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap
Penggunaan Antibiotik

Responden
No Pertanyaan
Jumlah %
1 Menurut ibu penggunaan antibiotik tidak
boleh secara sembarangan tanpa resep
dokter
24 70,59
• Sangat Setuju
6 17,65
• Setuju
• Tidak Setuju 2 5,88
• Sangat Tidak Setuju 2 5,88

2 Menurut ibu antibiotik tidak diperlukan


untuk semua penyakit
• Sangat Setuju 41,18
14
• Setuju
14 41,18
• Tidak Setuju
5 14,70
• Sangat Tidak Setuju
1 2,94

3 Menurut ibu pemakaian obat antibiotik


harus dihentikan apabila terjadi reaksi
alergi
• Sangat Setuju 24 70,59
• Setuju 8 23.53
• Tidak Setuju 2 5,88
• Sangat Tidak Setuju
0 0

4 Menurut ibu wanita yang sedang hamil,


menyusui, atau alergi terhadap antibiotik
tertentu harus laporkan kepada dokter
yang memeriksa
• Sangat Setuju 30 88,24
• Setuju 2 5,88
• Tidak Setuju 0 0,80
• Sangat Tidak Setuju 2 5,88

5 Menurut ibu dosis dan lama penggunaan


antibiotik yang di tetapkan oleh dokter
harus dipatuhi walaupun telah merasa
sehat
• Sangat Setuju 21 61,76
• Setuju 8 23,53
• Tidak Setuju 1 2,94
• Sangat Tidak Setuju 4 11.77
6 Menurut ibu apabila penggunaan
antibiotik menimbulkan gejala alergi atau
infeksi yang diobati tidak berkurang,
maka perlu berkonsultasi kedokter lagi
• Sangat Setuju
• Setuju 25 73.53
• Tidak Setuju 7 20,59
• Sangat Tidak Setuju 1 2,94
1 2,94
7 Menurut ibu antibiotik harus dihabiskan
sesuai jumlah dalam resep dokter
(umumnya minimal 3-4 hari)
24 70.59
• Sangat Setuju
8 23.53
• Setuju
• Tidak Setuju 0 0
• Sangat Tidak Setuju 2 5,88
8 Menurut ibu penggunaan antibiotik harus
sesuai dengan mengikuti petunjuk
takarannya, jangan mengurangi atau
menambahnya
• Sangat Setuju 27 79.42
• Setuju 5 14,70
• Tidak Setuju 1 2,94
• Sangat Tidak Setuju 2,94
1
9 Menurut ibu penggunaan antibiotik yang
berlebihan dapat menimbulkan efek
samping
22 64,71
• Sangat Setuju
9 26,47
• Setuju
• Tidak Setuju 2 5,88
• Sangat Tidak Setuju 1 2,94
10 Menurut ibu antibiotik tidak boleh di
simpan untuk penggunaan penyakit lain
pada masa yang akan datang
• Sangat Setuju 26 76,48
• Setuju 5 14,70
• Tidak Setuju 1 2,94
• Sangat Tidak Setuju
2 5,88

Dari tabel 4.6 responden memiliki sikap baik dilihat dari pernyataan
responden sangat setuju 70,59% bahwa penggunaan antibiotik tidak boleh
secara sembarangan tanpa resep dokter. Responden setuju sebanyak 14 orang
(41,18%) bahwa antibiotik tidak diperlukan untuk semua penyakit.
Sikap responden baik juga terhadap pemakaian obat antibiotik harus
dihentikan apabila terjadi reaksi alergi yaitu setuju 70,59% sebanyak 24
responden. Sebanyak 30 responden sangat setuju yaitu 88,24% bahwa wanita
yang sedang hamil, menyusui, atau alergi terhadap antibiotik tertentu harus
laporkan kepada dokter yang memeriksa. Sebesar 21 responden setuju
(61,76%) bahwa dosis dan lama penggunaan antibiotik yang ditetapkan oleh
dokter harus dipatuhi walaupun telah merasa sehat.
Dari 34 responden 25 responden sangat setuju (73,53 %) bahwa apabila
penggunaan antibiotik menimbulkan gejala alergi atau infeksi yang diobati tidak
berkurang, maka perlu berkonsultasi kedokter lagi dan 24 responden setuju
(70,59%) bahwa antibiotik harus dihabiskan sesuai jumlah dalam resep dokter
(umumnya minimal 3-4 hari). Sikap baik yang ditunjukkan oleh responden
terhadap penggunaan antibiotik harus sesuai dengan mengikuti petunjuk
takarannya, jangan mengurangi atau menambahnya setuju yaitu 79,42%
sebesar 27 orang.
Sebanyak 22 responden setuju (64,71%) bahwa penggunaan antibiotik
yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping. 26 responden juga setuju
(76,48%) bahwa antibiotik tidak boleh disimpan untuk penggunaan penyakit lain
pada masa yang akan datang.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sikap ibu rumah tangga terhadap


penggunaan antibiotik

Pengetahuan Frekuensi (n) Persen (%)

Baik 29 85,29

Cukup 4 11,77

Kurang Baik 1 2, 94

Tidak Baik 0 0

TOTAL 34 100

Berdasarkan tabel diatas, didapati sikap responden baik yang mempunyai


persentasi sebesar 85,29% sedangkan sikap dengan kategori cukup baik
sebesar 11,79%, kategori sikap kurang baik 2,94% dan untuk kategori sikap tidak
baik tidak ada. Jadi Sikap ibu rumah tangga paling banyak berada pada kategori
baik dengan skor 87,13%.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden 100% mengetahui bahwa
antibiotik merupakan obat yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri. Responden juga mengetahui 91,18% bahwa bahaya penggunaan
antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan kuman kebal terhadap antibiotik.
Pengetahuan responden 88,24% cukup baik tentang penggunaan antibiotik yang
diresepkan dokter harus dikonsumsi sampai habis walaupun gejala infeksi sudah
sembuh. Sedangkan pengetahuan responden 38,24% tidak baik tentang
antibiotik merupakan obat yang tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan
virus
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pengetahuan ibu rumah tangga
terhadap penggunaan antibiotik maka dapat disajikan hasil penelitian dalam
tabel 4.5., responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 58,82%,
responden yang memiliki pengetahuan cukup sebesar 29,41% dan responden
yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 11,77%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak.
Dari tabei 4.6 dapat dilihat bahwa 70,59% responden sangat setuju dan
17,65% setuju bahwa penggunaan antibiotik tidak boleh secara sembarangan
tanpa resep dokter. Sikap responden baik terhadap antibiotik juga ditunjukkan
dengan 70,59% responden sangat setuju dan 23,53% setuju bahwa antibiotik
harus dihentikan sesuai jumlah dalam resep dokter (umumnya minimal 3-4 hari).
Responden 88,24% sangat setuju, 5,88% setuju bahwa ibu yang sedang hamil,
menyusui atau alergi terhadap antibiotik tertentu harus melaporkan kepada
dokter yang memeriksa.
Berdasarkan hasil distribusi sikap ibu rumah tangga terhadap penggunaan
antibiotik maka dapat disajikan hasil penelitian dalam tabel 4.7 dimana
responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 29 orang (85,29%)
responden yang memiliki sikap cukup sebanyak 4 orang (11,77%), responden
yang memiliki sikap kurang baik1 orang (2,94%) dan sikap yang tidak baik tidak
ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden yang memiliki sikap
baik lebih banyak daripada responden yang memiliki pengetahuan cukup. Hal ini
sama dengan penelitian lain dengn judul penelitian Tingkat pengetahuan dan
sikap Mahasiswa Universiti Sains Malaysia kampus Kejuruteraan, Ibong Tebal,
Pulau Pinang tentang Penggunaan Antibiotik menyatakan bahwa sebanyak 57%
mempunyai sikap yang baik (Harahap, 2011).
Pengetahuan dan sikap pada penelitian ini dalam kategori baik. Dalam hal
ini hal ini sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman
pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang
melibatkan faktor emosional. Faktor lainnya adalah pengaruh orang lain yang
dianggap penting. Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap yang dianggap penting. Kecenderungan ini
dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting, faktor lainnya yaitu media massa.
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya,
berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif cenderung
dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap
konsumen.
Menurut E-Journal Medika, volume 7 No.2 Feb 2018 terkait pengetahuan dan
sikap pengunjung Puskesmas Denpasar Utara II terhadap antibiotika, diperoleh
hasil hanya 36,7% pengetahuan baik dan 69,4 % sikap yang baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :


1. Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di Kelurahan Lalang
Kecamatan
Medan sunggal terhadap penggunaan antibiotik, berada
pada kategori baik sebanyak 20 orang (68,82%), sedangkan pada
kategori cukup baik sebanyak 10 orang (29,41%), kategori kurang baik
sebanyak 4 orang (11,77%) dan kategori tidak baik nihil. Jadi
pengetahuan ibu rumah tangga paling banyak berada pada kategori baik
sebesar 90,88%.
2. Sikap ibu rumah tangga di Kelurahan Lalang kecamatan Medan Sunggal
terhadap penggunaan antibiotik, berada pada kategori
baik sebanyak 29 orang (85,29%), sedangkan pada kategori cukup
sebanyak 4 orang (11,77%), pada kategori kurang baik sebanyak 1 orang
(2,94%) dan kategori tidak baik tidak ada (nol)
Jadi, sikap ibu rumah tangga paling banyak berada pada
kategori baik sebesar 87,13%
5.2 Saran
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga di Kelurahan
Lalang Kecamatan Medan Sunggal terhadap penggunaan antibiotik
diharapkan instansi kesehatan dapat melakukan sosialisasi dan
penyuluhan di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal tentang
penggunaan antibiotik yang aman.

.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan Pengukuran. Pustaka Pelajar, Yogyakarta ,


2013

Fitria dalam Yulia, 2012 Pengetahuan Ibu dalam pemberian kolustrum pada bayi
baru lahir.

Lim & Teh., 2012. An International Journal Across sectional study of public
knowledge & attitude toward antibiotics. Malaysia.

Notoatmodjo, S. dalam Yulia, 2017. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:


PT Rineka Gipta

Pratama, M.A., Antibiotik, p.p. 21-22, Tingkat Pengetahuan Masyarakat


Terhadap Pengugunaan Antibiotik di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan
Medan Johor, Kota Madya Medan,
<http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/39872>[diakses tanggal 5
Juni 2020]

Pulungan, Sahara., 2011. Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotika di Kalangan


Mahasiswa Non Medis Universitas Sumatra Utara.
<http://repository.usu.ac.id./bitstream/123456789/3133215>[diakses
tanggal 3 Juni 2020]

Sugiyono, 2012., Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kulitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunaryo 2013, Faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku .

Suriasumantri dalam Nurroh, 2017. Konsep dasar

pengetahuan
Utami, E.R, 2012, Penggunaan Antibiotik dalam jangka waktu lama
Utami,E.R., 2017. Antibiotika, Resisten Rasionalitas Terapi

28
Lampiran 1
KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI KELURAHAN LALANG KECAMATAN
MEDAN SUNGGAL

umah tangga terhadap penggunaan antibiotik di KelurahanLalang kecamatan Medan Sunggal. Hasil penelitian ini akan dipergunakan se

No. Responden :
Tanggal Pengisian :
DATA UMUM RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Pekerjaan :

A. Pengetahuan Responden Terhadap Antibiotik

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Menurut Ibu antibiotik merupakan obat yang dapat -

mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri

2 Menurut Ibu penggunaan antibiotik harus sesuai dengan


petunjuk Dokter

3 Menurut Ibu, penggunaan antibiotik yang diresepkan


Dokter harus dikonsumsi sampai habis walaupun gejala
infeksi sudah sembuh .

29
4 Menurut Ibu penyakit influenza tidak dapat diobati dengan
menggunakan antibiotik.

5 Menurut Ibu antibiotik merupakan obat yang tidak dapat


mengobati infeksi yang disebabkan virus

6 Menurut Ibu antibiotik dapat menimbulkan efek samping

7 Menurut Ibu antibiotik tidak dapat digunakan bersama


kerabat sendiri yang mempunyai penyakit yang sama

8 Menurut Ibu bahaya dari penggunaan antibiotik yang


tidak tepat dapat menyebabkan kuman kebal terhadap
antibiotic

9 Menurut Ibu antibiotik dapat menyebabkan keracunan


jika digunakan melebihi dosis yang diberikan Dokter

10 Menurut Ibu penyimpanan antibiotik yang baik harus


terhindar dari sinar matahari

B. Sikap Responden Terhadap Antibiotik


Keterangan:
SS= Sangat setuju TS=Tidak Setuju
S=Setuju STS=Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS

1 Menurut Ibu penggunaan antibiotik tidak boleh


secara sembarangan tanpa resep Dokter
2 Menurut Ibu antibiotik tidak diperlukan untuk
semua penyakit

3 Menurut Ibu pemakaian obat antibiotik harus


dihentikan apabila terjadi reaksi alergi
4 Menurut Ibu wanita yang sedang hamil,
menyusui atau alergi terhadap antibiotik tertentu
harus laporkan kepada Dokter yang memeriksa

5 Menurut Ibu dosis dan lama penggunaan


antibiotik yang ditetapkan oleh Dokter harus
dipatuhi walaupun telah merasa sehat
6 Menurut Ibu apabila penggunaan antibiotik
menimbulkan gejala alergi atau infeksi yang
diobati tidak berkurang, maka perlu
berkonsultasi keDokter lagi
7 Menurut Ibu antibiotik harus dihabiskan sesuai
jumlah dalam resep Dokter (umumnya minimal
3-4 hari)

8 Menurut Ibu penggunaan antibiotik harus sesuai


dengan mengikuti petunjuk takarannya, jangan
mengurangi atau menambahnya

9 Menurut Ibu penggunaan antibiotik yang


berlebihan dapat menimbulkan efek samping
10 Menurut Ibu antibiotik tidak boleh di simpan
untuk penggunaan penyakit lain pada masa
yang akan dating
Lampiran 2

Master Tabel 1 Distribu Skor Tiap-Tiap Pertanyaan


Responden Nomor Pertanyaan Jumlah Keterangan
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 5 Kurang
2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik
7 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
9 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
12 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 Cukup
13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
14 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
15 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 Cukup
16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Cukup
17 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 Cukup
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik
21 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
22 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5 Kurang
23 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 Cukup
24 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
26 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 Baik
27 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Cukup
28 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 Kurang
29 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 Cukup
30 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik
31 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Cukup
32 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6 Cukup
33 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 Kurang
34 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
Total 34 32 30 14 25 30 21 30 31 1 309
Lampiran 3
Master Tabel 2 Distribu Skor Tiap-Tiap Pertanyaan Score Ket
Responden Nomor Pertanyaan Keteranga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 4 4 4 3 1 1 4 3 1 28 Cukup
2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 33 Baik
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 37 Baik
5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 36 Baik
`6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37 Baik
9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 Baik
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 Baik
11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 Baik
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 Baik
14 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 Baik
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
16 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33 Baik
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 Baik
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
19 1 3 3 4 4 4 0 0 0 4 23 Cukup
20 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 33 Baik
21 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 Baik
22 3 1 1 4 1 2 4 3 2 1 22 Kurang
23 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 Baik
24 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 37 Baik
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
26 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33 Baik
27 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 36 Baik
28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 Cukup
29 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 36 Baik
30 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 36 Baik
31 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 32 Baik
32 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 32 Baik
33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 Cukup
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
TOTAL 124 111 119 120 117 120 115 123 115 121 1185

LINK KUISIONER:

https://1drv.ms/w/s!AqP8-Ja8p9gBgSGvPQh57Phi81Rr

Anda mungkin juga menyukai