TESIS
Oleh
SARMAIDA SIREGAR
157032040
THESIS
By
SARMAIDA SIREGAR
157032040
TESIS
Oleh
SARMAIDA SIREGAR
157032040/IKM
Menyetujui
Komisi Pembimbing
( Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, M.K.M) (Dr. dr. Linda T. Maas, M.P.H)
Ketua
Anggota
( Ir. Etti Sudaryati, M.K.M, Ph.D ) ( Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si)
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
(Sarmaida Siregar)
157032040
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan
“Pengaruh media audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remajatentang
Lawas Utara “.
Terwujudnya Tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak baik secara moril dan materil. Maka dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak/ Ibu:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
3. Ir. Etti Sudaryati M.K.M., Ph.D, selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan
4. Destanul Aulia, SKM., M. BA., M. Ec., Ph.D selaku Sekretaris Program Studi
membimbing ulai dari pengajuan judul hingga penulisan tesis ini selesai.
untuk membimbing penulis mulai dari pengajuan judul hingga penulisan tesis ini
selesai.
7. Seluruh Dosen dan Staf pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
9. Teristimewa buat orang tua tercinta Ayahanda Alm. Bahtiar Siregar dan Ibunda
Almh. Hj. Siti Akhir Harahap ( semoga Allah swt mengampunkan segala dosa
dan Ibunda mertua Alm. H. Boidi Pramono dan Ibunda Hj. Sumiaty serta seluruh
keluarga besar penulis yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan
10. Suami tercinta ( Tri Widya Sandika, SS. M. Hum) dan anak- anak tersayang (
Abdullah Harits Muhasibi, Sayida Nafisa, Sajidah Arifah) terima kasih atas doa,
untuk itu diharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tesis ini,
Semoga tesis ini bermamfaat bagi kepada kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Sarmaida Siregar
157032040
Email : Sarmaidabahtiar.123@Gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Jenjang Pendidikan Nama Institusi Tahun Lulus
SD SD Negeri 024183 Binjai 1988
SMP SMP Negeri 4 Binjai 1991
SMA SMA Negeri 1 Binjai 1994
D3 Keperawatan D-III Keperawatan USU 1997
S1 Keperawatan Ekstensi Keperawatan STIKESSU 2014
S2 Keperawatan Magister Kesehatan Masyarakat USU 2018
Riwayat Pekerjaan :
Tahun 1998 s/d 2000 sebagai staf Perawat di RSU Kesuma Indah Tebing Tinggi
Tahun 2000 s/d 2007 sebagai perawat di Alsabah Hospital Kuwait, Timur Tengah
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
No Judul Halaman
3.7 Metode Pengukuran .................................................................. 64
4.1 Distribusi Karakteristik Remaja ............................................... 71
4.2 Distribusi frekwensi jawaban pengetahuan remaja tentang
Bahaya merokok sebelum intervensi media audio visual
Pada kelompok intervensi ......................................................... 74
4.3 Distribusi frekwensi jawaban pengetahuan remaja tentang
Bahaya merokok sebelum intervensi media audio visual
Pada kelompok kontrol ............................................................. 76
4.4 Distribusi Frekwensi Remaja berdasarkan Skor
Pengetahuan Sebelun intervensi media Audio Visual .............. 79
4.5 Distribusi frekwensi jawaban sikap remaja tentang
Bahaya merokok sebelum intervensi media audio visual
Pada kelompok intervensi ......................................................... 80
4.6 Distribusi frekwensi jawaban sikap remaja tentang
Bahaya merokok sebelum intervensi media audio visual
Pada kelompok kontrol ............................................................. 83
4.7 Distribusi Frekwensi Remaja berdasarkan Skor Sikap
Sebelum Intervensi dengan Media Audio Visual...................... 68
4.8 Distribusi frekwensi jawaban pengetahuan remaja tentang
Bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual
Pada kelompok intervensi ......................................................... 87
4.9 Distribusi frekwensi jawaban pengetahuan remaja tentang
Bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual
Pada kelompok kontrol ............................................................. 89
4.10 Distribusi Frekwensi Remaja berdasarkan Skor
Pengetahuan Sesudah Intervensi Media Audio Visual ............. 92
4.11 Distribusi frekwensi jawaban sikap remaja tentang
Bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual
Pada kelompok intervensi ......................................................... 92
4.12 Distribusi frekwensi jawaban sikap remaja tentang
Bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual
Pada kelompok kontrol ............................................................. 95
4.13 Distribusi Frekwensi Remaja berdasarkan Skor Sikap
Sesudah Intervensi Media Audio Visual ................................... 98
4.14 Distribusi Beda Rerata Selisih Skor Pengetahuan dan
Sikap Sebelum dan Sesudah Intervensi dengan Media
Audio Visual Pada Kelompok Intervensi................................... 100
No Judul Halaman
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran 16 SK Pembimbing
Lampiran 18 Dokumentasi
PENDAHULUAN
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-
hari. Gaya hidup atau lifestyle ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan. Hasil
studi menunjukkan bahwa perokok berat telah memulai kebiasaannya ini sejak
berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada perokok berat yang baru memulai
merokok pada saat dewasa. Karenaitu, masa remaja seringkali dianggap masa kritis
yang menentukan apakah nantinya menjadi perokok atau bukan (Syair, 2009).
sebanyak 1,26 miliar perokok dan lebih dari 200 juta di antaranya adalah remaja,
pada remaja pria didapat 55% dari mereka yang termotivasi terhadap perilaku
merokok dipengaruhi oleh iklan dan lingkungan. Anak yang memiliki teman perokok
sembilan kali lebih rentan untuk mencoba merokok. Begitu mencoba mereka menjadi
kecanduan, meskipun telah di informasikan di kemasan rokok atau setiap iklan rokok
kehamilan dan janin. Hal ini dapat terjadi karena menurut para remaja dengan
menghisap rokok terasa bahwa pikiran mereka menjadi tenang dan jika ada masalah
mereka merasa masalahnya hilang bahkan dengan merokok mereka merasa bisa
membuka jalan pikiran untuk mengatasi masalah yang dihadapi (Syair, 2009).
jumlah perokok di Indonesia Yang berusia 15 tahun keatas, laki-laki mencapai 67%
dan perempuan 3%. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian
mencapai 36,3%. Data Global Youth Tobacco Survey 2014 (GYTS 2014)
terjadi peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari 1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013)
(Martiany, 2016).
terutama pada laki-laki mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Kecenderungan
merokok terus meningkat dari tahun ketahun baik pada laki- laki dan perempuan.
perempuan (4,2%). Hampir 80% perokok di Indonesia mulai merokok ketika usianya
perokok setiap hari pada provinsi Kepulauan Riau (27,2%), dan terendah di provinsi
Papua (16,2%). Lima provinsi tertinggi proporsinya adalah Kepulauan Riau, Jawa
provinsi Sumatera Utara mencapai 29,7%, untuk nasional prevalensi perokok laki-
laki sebesar 54,1% sedangkan perokok saat ini di Sumatera Utara menurut Riskesdas
(52,3%) perokok adalah 1 -10 batang (Riskesdas 2013). Di Medan, sebanyak 34,9%
murid SMP merokok. Pada kelompok remaja 49% pelajar putra telah mengkonsumsi
rokok.
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah dan jantung.
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek
maupun jangka panjang, yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh perokok
bagi kesehatan pasal 22 mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Tempat umum
sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai proses belajar
mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan
sebagai kawasan tanpa rokok. Penetapan KTR di suatu wilayah pada dasarnya adalah
kebijakan untuk perlindungan terhadap perokok pasif, remaja, ibu hamil dan
kelompok rentan, terhadap dampak kesehatan akibat asap rokok, serta pencemaran
menghentikan perilaku merokok itu sendiri. Berdasarkan data medis, ada sekitar 70%
perokok yang ingin berhenti sendiri tanpa bantuan lebih lanjut, namun hanya 5
persen perokok yang berhasil melakukannya tanpa bantuan dalam usaha mereka
Dalam hal mengurangi kecanduan rokok pada remaja dapat dilakukan melalui
promotif dan preventif, salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan
pendidikan kesehatan untuk memberikan informasi dan edukasi yang bertujuan untuk
Tujuan pendidikan kesehatan tidak hanya bisa dicapai dengan seorang pendidik
atau penyuluh yang berkompeten saja. Ada banyak faktor lain yang berpengaruh,
salah satu diantaranya adalah pemilihan media pendidikan kesehatan yang sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai dari tujuan pendidikan kesehatan. Seorang
kesehatan yang sesuai.Media merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
intelegensia, keterbatasan indera, hambatan jarak, waktu dan lain-lain dapat dibantu
merangsang terjadinya proses belajar. Seseorang menyerap informasi 10% dari yang
dibaca, 20% dari yang didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan
didengar, 70 % dari yang dikatakan, dan 90 % dari yang dikatakan dan dilakukan.
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak indera yang terlibat dalam proses belajar
maka akan semakin banyak informasi yang bisa diserap (Nurhidayah, 2010). Efek
media yang diterima oleh penerima berupa gambar, ide, tema dan cerita. Penerima
efek media tidak hanya sebagai penerima pasif, namun juga sebagai pencari aktif dan
elektronik dengan menyampaikan pesan atau informasi secara audio dan visual
(Setiawati, 2008).
2008).
yang diperoleh dari penginderaan yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran,
tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman
konkret kepada seseorang .Penelitian yang dilakukan Nugroho dkk (2011), pengaruh
berhenti merokok lebih signifikan karena lebih menarik perhatian seseorang sehingga
dan audio visual terhadap Pengetahuan dan Sikap tentang Bahaya Rokok pada Siswa
SMP menujukkan bahwa media audio visual lebih meningkatkan pengetahuan siswa
dibanding leaflet.
remaja bersifat labil. Oleh karenanya dalam rangka merubah persepsi yang keliru
tanggung jawab para remaja dalam membentengi diri, lingkungan, pergaulan dari
diantara mereka terdapat 5 siswa tidak merokok dan 10 orang siswa merokok dengan
alasan coba-coba dan ikut-ikutan teman, Pengetahuan rokok mereka sangat terbatas,
hanya sekedar tahu bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan, tidak memiliki
pengetahuan yang luas akan bahaya rokok,berdasarkan pernyataan dari pihak sekolah
selama lima tahun terakhir ini belum ada penyuluhan tentang bahaya merokok di
sekolah tersebut, sejalan dengan pendapat pihak sekolah beberapa siswa juga
visual, menurut pendapat mereka pendidikan kesehatan dengan media audio visual
yang mengakibatkan cepat bosan dan monoton. Melihat fenomena diatas, maka perlu
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh media audio visual terhadap tingkat
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana “Pengaruh media audio visual
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya merokok di SMP
2018”.
sebagai berikut :
2. Sebagai bahan masukan dan sumber informasi yang berguna bagi penelitian
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya masalah kesehatan menyangkut dua aspek utama yaitu fisik,
misalnya ketersediaan sarana kesehatan, dan non fisik yang menyangkut perilaku
Menurut Teori Bloom, domain perilaku terdiri dari ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah kognitif akan berdampak positif bukan hanya terhadap ranah kognitif sendiri,
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) yang
ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide,
menggunakannya.
10
atau menggunakan ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, rumus, teori
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian lebih kecil dan
mampu memahami hubungan di antara bagian atau faktor yang satu dengan
lainnya.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai yang mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Ranah afektif
perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa
value or calue complex), adalah keterpaduan semua system nilai yang telah
lakunya.
c. Psikomotor
tertentu.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapatmengetahui
sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita juga
ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek terjadi
melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
informasi yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi pula pengetahuan seseorang.
lain.
dorongan psikis dalam menumbuhkan kepercayaan diri atau sikap setiap hari
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan.
1. Tahu ( know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima.
2. Memahami (Comprehension)
objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
1. Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada orang lain agar dapat
memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya
2. Pekerjaan
3. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan
psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas 4 kategori
fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang semakin
4. Minat
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga
5. Pengalaman
mendalam.
7. Informasi
kuesioner yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti atau
(Mubarak, 2010).
a. Baik, apabila skor responden mencapai nilai >75% dari total skor seluruh item
b. Cukup, apabila skor responden mencapai nilai 50 – 75% dari total skor seluruh
c. Kurang, apabilaskor responden mencapai nilai <50% dari total skor seluruh item
manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh individu, bahkan terhadap
diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena sikap yang timbul tidak
saja ditentukan oleh keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi juga dengan
dan oleh harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap manusia, atau untuk
singkatnya disebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli
(Azwar, 2012).
Menurut Sujanto (2006). Sikap merupakan arah daripada energi psikis umum
atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. Tiap
orientasi setiap orang mempunyai cara yang berbeda. Arah orientasi manusia
Menurut Wawan dan Dewi (2010) ada 3 komponen yang membentuk sikap yaitu:
1. Komponen Kognitif
Melibatkan perasaan senang dan tidak senang serta perasaan emosional lain
3. Komponen Perilaku
Menurut Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (objek) misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan
b. Menanggapi (Responding)
c. Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan dan mendiskusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah adalah terindikasi sikap tingkat tiga. Misalnya : Seorang
ibu yang mengajak ibu lain (tetangga, saudaranya dan sebagainya) untuk pergi
terhadap anaknya.
merupakan sikap yang paling tinggi misalnya : seorang ibu mau menjadi akseptor
KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau dari orang tuanya sendiri.
Sikap mungkin terarah terhadap benda, orang tetapi juga peristiwa, pandangan,
Faktor –faktor yang mempengaruhi sikap terhadap objek sikap antara lain:
a. Pengalaman pribadi
Pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang
melibatkan faktor.
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau
searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kendrungan ini antara lain
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap
masyarakat asuhannya.
d. Media masa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
f. Faktor emosinal
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang
dengan alternatif jawaban, jika jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor
3,sangat tidak setuju diberi skor 2 dan tidak setuju diberi skor 1 untuk pertanyaan
positif, sedangkan untuk pertanyaan negatif jika jawaban sangat setuju diberi skor 1
setuju diberi skor 2, sangat tida setuju diberi skor 3 dan tidak setuju diberi skor 4,
a. Baik, apabila skor responden mencapai nilai >75% dari total skor seluruhitem
c. Kurang, apabilaskor responden mencapai nilai <50% dari total skor seluruh item
Media visual, yaitu media yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan. Jenis
Media ini adalah hasil potretan dari berbagai peristiwa objek yang dituangkan
b. Media Papan
Media papan adalah media pembelajaran dengan papan sehingga bahan baku
Yang dimaksud kedalam kelompok ini, antara lain: papan tulis, papan flannel,
Media ini adalah media yang menggunakan proyektor sehingga gambar nampak
pada layar. Yang termasuk ke dalam kelompok media ini, antara l ain: slide,
Media Audio adalah alat media yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya (Sudjana, 2007).
d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat
Media audio visual yaitu media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam suatu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui
media dapat berupa pesan verbal dan non-verbal yang terdengar layaknya media
visual juga pesan verbal yang terdengar layaknya media audio diatas. Pesan visual
utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa
pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan
teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga
(poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun,
komik). Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan
Media audio visual adalah media yang mampu merangsang indra penglihatan
dan indra pendengaran secara bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur
suara dan unsur gambar (Djamarah, 2007). Media audiovisual adalah media yang
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual
(melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audio visual yang berarti
bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
Jadi, media pembelajaran Audio visual adalah satu unit media pembelajaran
(penglihatan) sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan–
bahan pelajaran yang disampaikan guru kepada peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
1. Media audio motion visual, yaitu media yang paling lengkap dalam arti
penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas seperti : TV,
menampilkan motion atau gerak, seperti sound film strip, sound slide-sct,
tetapi tidak bisa mentransmit secara utuh suatu motion nyata, seperti telewriting
kecuali suara (audio). Media yang termasuk kelas ini adalah silent film (film
bisu).
visual tapi tidak bisa menyajikan motion (gerak) seperti facsimile, micropon, dan
videofille.
6. Media audio yaitu media yang menggunakan suara semata-mata. Radio telepon,
dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
5. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk
ekspresi murni.
konsentrasi audien.
2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu
cepat.
3. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara
keseluruhan.
a. Kelebihan video
lainnya.
5. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar
6. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut,
b. Kekurangan video
sempurna.
a. Kelebihan televisi:
sebenarnya.
negara.
ragam.
training.
b. Kekurangan-Kekurangan Televisi:
b. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan
siswa.
disiarkan.
sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
dengan guru, dan siswa bisa jadi bersifat pasif selama penayangan.
Remaja adalah masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan psikologis dari
terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan kehidupan sosial.
Perubahan fisik mencakup organ seksual yaitu alat-alat reproduksi sudah mencapai
antara masa kanak – kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya
kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu
antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian usia 12-15 tahun adalah masa remaja
awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan, 18-21 tahun adalah masa remaja
perkembangan yaitu :
b. Ingin bebas
2. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas antara lain :
3. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain :
Perubahan pisik yang terlihat jelas pada masa pubertas, yaitu meningkatnya tinggi
dan berat badan serta kematangan sosial.Diantara perubahan fisik yang terjadi,
pertumbuhan tubu (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, juga
mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (di tandai haid pada wanita dan mimpi
2. Transisi Kongnitf
Pemikiran operasional formal ini bersifat lebih abstrak, idealis, dan daripada
3. Transisi Sosial
Pada masa remaja terjadi transisi sosial, dimana remaja mengalami perubahan
Menurut Asmani (2012) bahwa kaum remaja merupakan golongan yang sering
mengasingkan diri.Tetapi, pada saat yang lain, dia bisa tiba-tiba menjadi luar
Keinginan tahu tentang hal- hal yang berkenan dengan seksualitas merupakan
3. Mudah jenuh
Kejenuhan pada suatu kondisi atau situasi di lingkungan tertentu adalah hal
yang wajar terjadi pada remaja, karna dia selalu ingin tahu hal-hal yang baru
yang selalu menarik minatnya. Jika menemui hal- hal ini yang sama setiap
4. Antisosial
pengaruh buruk lingkungan, pola asuh yang salah dari orang tua misalnya
narkoba.
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014).
Bahan baku yang digunakan untuk membuat rokok adalah sebagai berikut:
1. Tembakau
2. Cengkeh
dipetik dengan tangan oleh para pekerja, kemudian dikeringkan di bawah sinar
3. Saus
Rahasia Saus ini terbuat dari beraneka rempah dan ekstrak buah-buahan untuk
menciptakan aroma serta cita rasa tertentu. Saus ini yang menjadi pembeda antara
Menurut Gondodiputro (2007) racun rokok yang paling utama di dalam rokok
1. Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih cepat
dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat dan kontraksi jantung
2. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-
3. Karbon monoksida (CO) Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap
oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah
4. Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal
memperburuk kesehatan,seperti :
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) PPOK sudah terjadi pada 15% perokok.
fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko terjadinya kehilangan gigi
pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibanding pada bukan perokok.
tengah lensa. Meskipun mekanisme penyebab tidak diketahui, banyak logam dan
bahan kimia lainnya yang terdapat dalam asap rokok dapat merusak protein lensa.
Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akan mengalami
otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen. Kelainan
frekuensinya meningkat.
6. Impotensi
ereksi sekitar 50%. Ereksi tidak dapat terajadi bila darah tidak mengalir bebas ke
penis. Oleh karena itu pembulih darah harus dalam keadaan baik. Merokok dapat
mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis. Efek ini meningkat
bersamaan dengan waktu. Masalah ereksi ini merupakan peringatan awal bahwa
Bustan (2007) membagi perokok atas empat bagian, yaitu : (i) perokok ringan,
adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang perhari; (ii) perokok
sedang, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 11-20 batang perhari;
(iii) perokok berat, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang
Terdapat tiga sub tipe perokok yang menjadikan rokok sebagai penambah
kenikmatan yang sudah didapat, seperti merokok setelah makan atau minum
2. Kondisi merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif Perokok merokok saat
3. Kondisi merokok yang adiktif Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis
rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang.
Kebiasaan merokok tidak terjadi secara kebetulan karena ada beberapa tahap
yang dilalui seseorang perokok sebelum ia menjadi perokok reguler yaitu seseorang
yang telah menganggap rokok telah menjadi bagian dari hidupnya . Menurut
Leventhal dan Cleary dalam Mustikaningrum (2010) ada beberapa tahapan dalam
1. Tahap Prematory
Tahap ini berlangsung saat seorang individu belum pernah merokok. Di tahap ini
terjadi pembentukkan opini pada diri individu terhadap perilaku merokok. Hal ini
serta citra yang diperoleh dari perilaku merokok. Informasi rokok dan perilaku
merokok diperoleh dari observasi terhadap orang tua atau orang lain seperti
kerabat ataupun lewat berbagai media. Salah satu pengaruh lewat media adalah
melalui berbagai iklan yang berkaitan dengan rokok yang menggunakan para artis
terkenal sebagai model, sehingga rokok dianggap sesuatu yang berkaitan dengan
sikap kemandirian. Merokok juga dianggap sebagai sesuatu yang prestise, simbol
pemberontakan dan salah satu upaya menenangkan diri dalam situasi yang
2. Tahap inisiation
Merupakan tahapan yang kritis pada seorang individu karena merupakan tahap
seorang remaja mulai mencoba merokok dengan 1-2 batang saja maka besar
kemudian tidak akan menjadi perokok. Akan tetapi apabila ia telah mencoba 10
batang atau lebih, maka ia memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang perokok
sebesar 80%.
Pada tahap ini seorang individu mulai memberikan label pada dirinya sebagai
studi menyebutkan bahwa biasanya dibutuhkan waktu selama dua tahun bagi
individu untuk menjadi perokok reguler. Pada tahap ketiga ini merupakan tahap
serta menyatakan peran perokok pada konsep dirinya. Pada umumnya remaja
percaya bahwa rokok berbahaya bagi orang lain terutama bagi kesehatan orang tua
tapi tidak bagi dirinya.Ditahap ini faktor psikologis dan mekanisme biologis
stimulasi. Ada dua faktor mekanisme biologis yang memperoleh perhatian paling
banyak dalam mempertahankan perilaku merokok, yaitu efek penguat nikotin dan
sebagai berikut :
Seseorang akan mengalami aneka perasaan yang positif pada dirinya saat ia
sedang merokok. Green (1978) membagi beberapa perasaan positif saat merokok
minum kopi.
bersifat negatif, seperti perasaan marah, gelisah, cemas dan lain-lain. Pada saat-
saat seperti itu seringkali ia merokok agar dapat mengurangi perasaan tersebut.
perasaan tidak enak atau suasana yang tidak mengenakan sehingga ia terhindar
Seseorang yang sudah ketagihan merokok akan terus menambah jumlah rokok
yang dihisapnya. Ia merasakan efek dari rokok tersebut sudah mulai berkurang
sehingga ia akan terus menambah jumlahnya. Disaat rokok yang dihisapnya telah
seseorang yang sudah ketagihan akan gelisah apabila persediaan rokoknya sudah
mulai habis dan ia akan terus membelinya tanpa mengenal tempat dan waktu.
Keinginan ini sangat kuat walaupun akan berakibat menjadi sesuatu yang tidak
mengenakkan seperti rasa mual, muntah, sakit kepala dan memberi rasa yang
tidak enak lainnya pada mereka yang baru pertama kali merokok.
2. Orang tua
sekitar 14% anak-anak yang merokok memiliki orang tua yang juga perokok.
3. Saudara Kandung
Perilaku merokok itu menular , yaitu bila salah satu anggota keluarga ada yang
merokok, maka anggota keluarga yang lain akan ikut merokok. Suatu studi
menunjukkan bahwa keluarga yang mempunyai orang tua tidak perokok akan
4. Iklan rokok
satu masyarakat . Di Amerika Serikat, 86% para remajanya menghisap tiga jenis
yang menghisap rokok tersebut. Para remaja beranggapan bahwa dengan melalui
iklan yang dilihatnya menimbulkan persepsi dalam benaknya bahwa merokok itu
merokok adalah faktor demografis seperti umur, jenis kelamin dan faktor
dan gengsi pekerjaan. Hu, et.al., (1998) menjelaskan latar belakang keluarga dan
prestasi sekolah dapat menyebabkan seorang remaja merokok. Hal ini juga diperjelas
oleh Rosen, et.al., (1990) bahwa remaja dengan prestasi sekolah yang rendah atau
kurang pendidikan dan hidup dalam kondisi dengan ketertekanan membuat remaja
merokok.
Faktor lainnya yang menurut Smet (1994) juga penting adalah faktor politik.
rokok dan perilaku merokok. Sekitar 95% negara-negara maju membatasi iklan
adanya zat dalam rokok yang menyebabkan seseorang menjadi lebih segar.
Merokok dapat menghilangkan stres karena dapat bertindak sebagai penenang saat
seseorang frustasi atau gelisah. Wills (1986) menjelaskan bahwa remaja merokok
membuat seseorang merasa gelisah dan tidak enak. Upaya untuk menghilangkan
4. Membantu santai
menonton televisi, sesudah atau saat makan, saat mengemudi kendaraan dan lain-
lain. Suasana yang sudah menjadi kebiasaan ini akan sulit dihilangkan.
kenyataan bahwa cita rasa dan aroma makanan lebih enak sesudah berhenti
menambah kebutuhan akan yang lain. Riset menunjukkan bahwa kopi dan
minuman lain yang berisi kafein merangsang perokok untuk mengkonsumsi rokok
maupun alkohol.
Organisme Response (SOR). Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab
bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar yang
terdiri dari:
1. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak
efektif mempengaruhi perhatian individu, dan berhenti di sini. Tetapi bila stimulus
efektif.
perilaku).
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum
dapat dinikmati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons seseorang masih
”cover behaviour” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. Misalnya
remaja tahu bahaya merokok (pengetahuan) dan mereka berniat untuk tidak
merokok (sikap).
atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau ”observable behaviour”,
tindakan ini dapat juga berupa keterampilan seseorang dalam melakukan sesuatu.
Misalnya remaja tidak akan merokok kapanpun dan dimanapun dia berada
(tindakan).
gambar berikut:
Stimulus
(dengan media
Audio visual
tentang bahaya
terjadi pada individu. Seperti yang terlihat pada bagan, terdapat 3 unsur yaitu
stimulus (S) merupakan pesan, organisme (O) adalah pihak penerima pesan dan
respon (R) adalah akibat atau pengaruh yang terjadi dinyatakan dari perasaan
pesan-pesan tentang bahaya merokok yang diberikan oleh penyuluh dengan media
audio visual. Isi pesan dibuat semenarik mungkin sehingga stimulus (rangsangan)
yang diberikan pada remaja dapat diterima. Setelah mendapat stimulus, remaja
mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus
yang telah diterimanya. Dalam hal ini, remaja memahami, tahu dan bersikap sesuai
fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek
tindakan dari individu atau yang bisa kita katakan telah terjadi perubahan perilaku
penelitian diatas yang akan menjadi pedoman dalam proses pelaksanaan penelitian.
Dalam kerangka konsep penelitian ini akan diuraikan mengenai variabel dependen
Pendidikan kesehatan
tentang bahaya
merokok
Perubahan pengetahuan
remaja tentang bahaya
merokok
Media audio visual
tentang bahaya
merokok Perubahan Sikap remaja
tentang bahaya merokok
dengan metode bermain peran dan media audio visual adalah suatu kegiatan atau
2.11 Hipotesis
berikut :
METODE PENELITIAN
penelitian yang digunakan adalah rancangan pre-test and post-test group design..
Kelompok yang diteliti pada desain ini diambil secara non random oleh peneliti
sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok tersebut (Wood & Haber,
2006). Desain Quasi Eksperimen digunakan untuk melihat hubungan antara sebab
dengan akibat, pada penelitian di lapangan atau masyarakat, dimana peneliti tidak
dapat atau sulit melakukan kontrol secara sempurna seperti pada desain true
audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya merokok
waktu pemberian pre test dengan post test adalah 30 hari. Hal ini sesuai dengan teori
evaluasi bahwa jarak antara dua pengukuran minimal 2 minggu untuk pengetahuan
yang mendapat perlakuan dengan menggunakan media audio visual yaitu remaja di
sekolah Menengah Pertama Negeri 2 yang berjumlah 42 orang siswa laki- laki (21
siswa laki- laki dari kelas VII dan 21 siswa laki- laki dari dari kelas VIII) dan
kelompok dua yaitu kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan yaitu remaja di
sekolah Menengah Pertama Negeri 2 yang berjumlah 42 orang siswa laki- laki (21
siswa laki- laki dari kelas VII dan 21 siswa laki- laki dari dari kelas VIII). Adapun
Experimental Experimental
Group 2 Tanpa Group 2
(Pre Test) Intervensi (Post Test)
sampling dengan pertimbangan sekolah tersebut merupakan salah satu dari 6 Sekolah
lokasi ini karena berdasarkan survey awal yang penulis lakukan dengan mengadakan
rokok dan diantara mereka terdapat 5 siswa tidak merokok dan 10 orang siswa
merokok dengan alasan coba-coba dan ikut-ikutan teman, Pengetahuan rokok mereka
sangat terbatas, hanya sekedar tahu bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan, tidak
memiliki pengetahuan yang luas akan bahaya rokok, berdasarkan pernyataan dari
pihak sekolah selama lima tahun terakhir ini belum ada penyuluhan tentang bahaya
merokok di sekolah tersebut, sejalan dengan pendapat pihak sekolah beberapa siswa
juga mengatakan belum pernah mendapat pendidikan kesehatan dengan media audio
visual, menurut pendapat mereka pendidikan kesehatan dengan media audio visual
yang mengakibatkan cepat bosan dan monoton. Melihat fenomena diatas, maka perlu
2018.
3.3.1. Populasi
Populasi adalah semua siswa Laki - laki di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2009). Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode
n : Besar Sampel
π : Besarnya ketidaksesuaian
sampel diperoleh adalah 38 partisipan. Dalam studi quasi eksperimental ini, perlu
antisipasi berkurangnya partisipan karena adanya drop out partisipan selama proses
cara memperbesar taksiran ukuran sampel agar presisi penelitian tetap terjaga.
Maka :
38
ń= = 42
1 – 0,1
Berdasarkan penghitungan diatas, jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 42 partisipan untuk setiap kelompok (42 kelompok
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari
sumber datanya dengan menyebar kuesioner kepada responden untuk mereka isi
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Sekolah Menengah Pertama
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan Media audi visual tentang bahaya
merokok dan instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa kuesioner
Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan selanjutnya surat izin tersebut peneliti
2. Tahap Pelaksanaan
1) uji validitas dan reliabilitas instrumen, 2) Meminta izin kepada kepala sekolah
perlakuan dengan media audio visual. Kelompok II (KP II) adalah kelompok yang
mengetahui pengetahuan dan sikap dasar dari para responden tentang bahaya
merokok, pre test dilakukan dengan cara mengisi kuesioner pertanyaan tertutup,
hal-hal yang tidak dimengerti pada isi lembar kuesioner. Setelah kuesioner selesai
dijawab oleh responden, maka kuesioner yang telah diisi dikumpulkan kembali
memberikan perlakuan/ intervensi media audio visual dengan pemutaran film/ vidio
topik tentang bahaya merokok. Hal ini sesuai dengan pendapat Vaus (2005)
sebaiknya jarak antara pre- test dan post test tidak terlalu lama untuk meminimalisir
terjadinya paparan dari luar sebelum intervensi. Karena pertimbangan tersebut pre
dan sikap tentang bahaya merokok untuk pengumpulan data primer. Untuk uji
Halongonan timur.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (instrumen) dalam mengukur suatu data
dalam suatu variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product
Halongonan timur, kemudian semua kuesioner kembali dengan lengkap dan terisi
sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil uji validitas
hitung < 0,361) yaitu pertanyaan ke dua puluh lima dan kuesioner sikap sebanyak 20
pernyataan di dapat yang tidak valid 1 (r hitung < 0,361) yaitu pernyataan ke tiga
belas.
konsistensi internal antar variabel dalam instrumen atau uji reliabilitas akan
ini layak dan berkaitan atau tidak berkaitan. Dalam metode Alpha Cronbach telah
ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan
bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik (reliable) atau jawaban responden
akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk
pertanyaan yang berbeda (konsisten), dimana jikanilai Alpha Cronbach berada di atas
0.8 adalah baik, tetapi bila nilai Alpha Cronbach berada di bawah nilai 0.6 tidak baik
Setelah semua pernyataan sudah valid semua, analisis selanjutnya dengan uji
dengan nilai konstan yaitu 0,6. Nilai r hasil dapat dilihat pada kolom Cronbach”s
pengetahuan yaitu 0,965 dan sikap yaitu 0,959. Nilai Cronbach”s alpha kuesioner
tersebut artinya instrument dinyatakan reliable untuk mengukur variabel yang diteliti.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 1) variabel bebas (independent) yaitu
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena variabel bebas . Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya merokok
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
1. Media audio visual adalah memberikan informasi atau pesan tentang bahaya
bahaya merokok
Uji Normalitas ini digunakan untuk melihat data penelitian normal atau tidak. uji
normalitas dapat dilihat dari dua uji analisis yaitu shapiro wilk dan kolmogorov
smirnoff digunakan jika jumlah sampel ≥ 50 . Pada penelitian ini jumlah sampel 84.
berdistribusi normal,
melalui beberapa tahap, yaitu : 1) Editing. Editing adalah upaya untuk memeriksa
kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan
setelah data terkumpul. Pada penelitian ini editing yang dilakukan meliputi
numerik (angka) terhadap data. Data diberi koding sesuai dengan yang dijelaskan
dalam definisi operasional dan kebutuhan pengolahan data. Setiap data diberikan
kode supaya memudahkan pengolahan data. 3) Entri data. Entri data adalah kegiatan
memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database
komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi atau bisa juga dengan membuat
tabel kontingensi. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah seluruh data primer
yang diperoleh dari responden penelitian. 4) Cleaning data. Cleaning data merupkan
proses koreksi atau pengecekan kembali pada semua data yang telah dimasukkan
dilanjutkan. 5) Prosesing data. Prosesing data adalah proses pengolahan data dengan
cara memindahkan data dari kuesioner data demografi, kuesioner kepatuhan buku
persentase yang berkaitan dengan data demografi (usia, jenis kelamin, suku bangsa,
pendidikan orang tua, pendapatan orang tua perbulan, sumber informasi), variabel
pendidikan kesehatan dengan metode bermain peran dan media audio visual,
sikap sebelum dan setelah intervensi dengan menggunakan uji berpasangan (Paired
T Test). Analisis bivariat digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji t tidak
berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan), dan bila nilai p value > 0,05
HASIL PENELITIAN
SMP Negeri 2 adalah salah satu SMP Negeri di Kecamatan Halongonan Timur
dengan nilai akreditasi B. Sekolah ini beralamat di Desa Batang Pane I, Kecamatan
Halongonan Timur, Kabupaten Padang Lawas Utara dibawah pimpinan Tuti Erlina
Siregar, S. Pd. SMP Negeri 2 Kecamatan Halongonan Timur memiliki 213 siswa
yang terdiri dari siswa perempuan sebanyak 100 dan siswa laki- laki sebanyak 113.
SMP Negeri 2 Halongonan Timur terdiri dari 8 ruang kelas sebagai tempat proses
belajar mengajar siswa yaitu kelas VII 3 kelas, kelas VIII 3 kelas dan kelas IX 2
kelas, selain itu sekolah dilengkapi dengan 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1
ruang tata usaha, 1 ruang UKS, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium
sumber daya penunjang proses belajar mengajar dengan jumlah guru 14 orang,
diantaranya 11 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3 orang pegawai honorer.
Guru bidang studi sebanyak 13 orang dan guru Bimbingan Konseling (BK) sebanyak
Visi: Terdidik dan berbudaya berdasarkan Iman dan taqwa kepada Tuhan yang
maha Esa.
optimal
dan komite
Analisis univariat dalam penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi data
di dalam rumah, apakah sudah pernah merokok dan dari mana mendapatkan rokok.
Tabel 4.1.
Distribusi Karakteristik Remaja di SMP Negeri 2 Kecamatan Halongonan Timur
Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018 (n= 42)
6 Pekerjaan Ibu
Petani 6 14,3 4 9,5
remaja untuk kelompok kontrol berdasarkan umur pada kedua kelompok sebagian
besar berumur 13 tahun sebanyak 21 orang (50,0%) pada kelompok intervensi dan
bangsa pada kedua kelompok sebagian besar adalah batak dan jawa sebanyak 18
orang (42,9%) pada kelompok intervensi dan jawa 21 orang (50%) pada kelompok
kontrol, berdasarkan tingkat pendidikan ayah pada kedua kelompok sebagian besar
adalah SMA sebanyak 31 orang (73,8%) pada kelompok intervensi dan 31 orang
(73,8%) pada kelompok kontrol, berdasarkan tingkat pendidikan ibu pada kedua
karyawan swasta sebanyak 21 orang (50,0%) pada kelompok intervensi dan 24 orang
(57,1%) pada kelompok kontrol, berdasarkan pekerjaan ibu pada kedua kelompok
sebagian besar adalah ibu rumah tangga sebanyak 17 orang (40,9%) pada kelompok
intervensi dan 19 orang (45,5%) pada kelompok kontrol, berdasarkan siapa yang
merokok di dalam rumah pada kedua kelompok sebagian besar adalah bapak
sebanyak 25 orang (52,4%) pada kelompok intervensi dan 25 orang (59,5%) pada
kelompok kontrol, berdasarkan pernah merokok atau tidak, pada kedua kelompok
sebagian besar adalah tidak sebanyak 35 orang (83,3%) pada kelompok intervensi
menghabiskan rokok dalam satu hari pada kedua kelompok sebagian besar adalah 1-
2 batang sebanyak 7 orang (100%) pada kelompok intervensi dan 5 orang (100%)
pada kelompok kontrol, berdasarkan dari mana mendapatkan rokok pada kedua
kelompok sebagian besar adalah membeli sebanyak 4 orang (57,1%) pada kelompok
Tabel 4.2
Distribusi Frekwensi Jawaban Pengetahuan Remaja tentang Bahaya Merokok
Sebelum Intervensi Media Audio Visual pada Kelompok Intervensi
Jawaban
No Pengetahuan Benar Salah
n (%) n (%)
1. Menurut Anda, apakah kebiasaan merokok
dapat membahayakan kesehatan? 35 83,3 7 16,7
bahaya merokok sebelum intervensi media audio visual pada kelompok intervensi,
minoritas menjawab benar tentang Rokok juga mengandung bahan kimia yang
digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida sebanyak 20 orang (47,6%)
Tabel 4.3
Distribusi Frekwensi Jawaban Pengetahuan Remaja tentang Bahaya Merokok
Sebelum Intervensi Media Audio Visual pada Kelompok Kontrol
Jawaban
No Pengetahuan Benar Salah
n (%) n (%)
1 Menurut Anda, apakah kebiasaan merokok 36 85,7 6 14,3
bahaya merokok sebelum intervensi media audio visual pada kelompok kontrol, hasil
minoritas menjawab benar tentang Yang bukan termasuk efek Tar jangka panjang
Tabel 4.4
Distribusi Frekwensi Remaja Berdasarkan Skor Pengetahuan Sebelum
Intervensi Media Audio Visual
Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Kategori (Media Audio Visual)
Pengetahuan f % f %
Baik. 8 19,0 6 14,3
Cukup 13 31,0 15 35,7
Kurang 21 50,0 21 50.0
Total 42 100 42 100
dengan media audio visual pada kedua kelompok sama besar yaitu berpengetahuan
kurang sebanyak 21 orang (50%) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
4.2.2.2. Sikap
kelompok kontrol berdasarkan skor sikap sebelum intervensi dengan media audio
Jawaban
No Pengetahuan S SS TS STS
n (%) n (%) n (%) n (%)
Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekwensi jawaban sikap remaja tentang bahaya
merokok sebelum intervensi media audio visual pada kelompok intervensi, hasil
sebanyak 32 orang (76,2%) dan minoritas menyatakan sikap sangat tidak setuju
tentang pernyataan semua bentuk iklan rokok harus dilarang secara total.sebanyak 1
orang (2,3%)
Jawaban
No Pengetahuan S SS TS STS
n (%) n (%) n (%) n (%)
Berdasarkan tabel 4.6 distribusi frekwensi jawaban sikap remaja tentang bahaya
merokok sebelum intervensi media audio visual pada kelompok kontrol, hasil
sebanyak 31 orang (73,8%) dan minoritas menyatakan sikap tidak setuju tentang
pernyataan Seorang perokok yang berhenti merokok tidak akan mengalami hambatan
Kelompok Intervensi
Kategori Kelompok Kontrol
(Media Audio Visual)
Sikap
f % f %
Baik. 3 7,1 4 9,5
Cukup 23 54,8 21 50,0
Kurang 16 38,1 17 40,5
Total 42 100 42 100
dengan media audio visual pada kedua kelompok sebagian besar bersikap cukup
sebanyak 23 orang (54,8%) pada kelompok intervensi dan 21 orang (50%) pada
kelompok kontrol.
4.2.3.1. Pengetahuan
Jawaban
No Pengetahuan Benar Salah
n (%) n (%)
1 Menurut Anda, apakah kebiasaan merokok
dapat membahayakan kesehatan? 40 95,2 2 4,8
bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual pada kelompok intervensi,
yang dapat timbul disebabkan oleh merokok sebanyak 40 orang (95,2%) dan
Tabel 4.9
Distribusi Frekwensi Jawaban Pengetahuan Remaja tentang Bahaya Merokok
Sesudah Intervensi Media Audio Visual pada Kelompok Kontrol
Jawaban
No Pengetahuan Benar Salah
n (%) n (%)
1 Menurut Anda, apakah kebiasaan merokok 11,9
dapat membahayakan kesehatan? 37 88,1 5
bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual pada kelompok kontrol, hasil
(95,288,1%) dan minoritas menjawab benar tentang yang bukan termasuk efek Tar
Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Kategori (Media Audio Visual)
Pengetahuan F % f %
Baik 13 31,0 6 14,2
Cukup 20 47,6 18 42,9
Kurang 9 21,4 18 42,9
Total 42 100 42 100
intervensi dengan media audio visual pada kedua kelompok sebagian besar
4.2.3.2. Sikap
kelompok kontrol berdasarkan skor sikap sesudah intervensi dengan media audio
Tabel 4.11
Distribusi Frekwensi Jawaban Sikap Remaja tentang bahaya Merokok Sesudah
Intervensi Media Audio Visual pada Kelompok intervensi
Jawaban
Pengetahuan S SS TS STS
n (%) n (%) n (%) n (%)
bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual pada kelompok intervensi,
setuju tentang pernyataan Perilaku / kebiasaan merokok tidak baik untuk kesehatan.
sebanyak 31 orang (73,8%) dan minoritas menyatakan sikap tidak setuju tentang
pada setiap bungkus rokok, namun masyarakat tetap banyak yang merokok.sebanyak
2 orang (4,6 %)
Tabel 4.12
Distribusi Frekwensi Jawaban Sikap Remaja tentang bahaya Merokok Sesudah
Intervensi Media Audio Visual pada Kelompok Kontrol
Jawaban
No Pengetahuan S SS TS STS
n (%) n (%) n (%) n (%)
bahaya merokok sesudah intervensi media audio visual pada kelompok kontrol, hasil
sebanyak 32 orang (76,2%) dan minoritas menyatakan sikap tidak setuju tentang
pernyataan semua bentuk iklan rokok harus dilarang secara total sebanyak 1 orang
(2,3 %)
Tabel 4.13
Distribusi Frekwensi Remaja Berdasarkan Skor Sikap Sesudah Intervensi
Dengan Media Audio Visual
Kelompok Intervensi
Kategori Kelompok Kontrol
(Media Audio Visual)
Sikap
f % f %
Baik 7 16,7 4 9,5
Cukup 25 59,9 22 52,4
Kurang 10 23,8 16 38,1
Total 42 100 42 100
dengan media audio visual pada kedua kelompok sebagian besar bersikap cukup
sebanyak 25 orang (59,9%) pada kelompok intervensi dan 22 orang (54,4%) pada
kelompok kontrol.
menghasilkan p > 0,05 yang berarti distribusi data variabel pengetahuan dan sikap
berdistribusi normal, sehingga uji statistik yang digunakan yaitu uji berpasangan
(Paired T Test) untuk melihat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan
setelah intervensi dan uji t tidak berpasangan (Independent T Test) untuk melihat
perbedaan pengetahuan dan sikap pada kelompok intervensi dan kelompok control.
Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk menganalisis distribusi beda rerata
pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi dengan media audio visual
4.3.1 Distribusi Beda Rerata Selisih Skor Pengetahuan dan Sikap Remaja sebelum
sesudah pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang bahaya merokok
pada kelompok intervensi dengan menggunakan uji paired T Test dapat dilihat pada
tabel 4.14.
Tabel 4.14
Distribusi Beda Rerata Selisih Skor Pengetahuan dan Sikap Remaja Sebelum
dan Sesudah Intervensi Dengan Media Audio Visual
Tentang Bahaya Merokok pada Kelompok Intervensi
Berdasarkan tabel 4.14 hasil penelitian dengan menggunakan uji paired t test
sebelum intervensi yaitu nilai mean 33,83 dan sesudah intervensi dengan media
intervensi dengan media audio visual dengan perbedaan rata-rata (mean difference)
sebesar -3,810 dan p value = 0,001. Hal ini berarti bahwa secara statistik ada
perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara pengetahuan sebelum dan sesudah
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap remaja tentang
bahaya merokok sebelum intervensi yaitu nilai mean 43,52 dan sesudah intervensi
dengan media audio visual menjadi 47,45. Sikap remaja mengalami peningkatan
setelah intervensi dengan media audio visual dengan perbedaan rata-rata (mean
ada perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara pengetahuan sebelum dan sesudah
4.3.2 Distribusi Beda Rerata Selisih Skor Pengetahuan dan Sikap Remaja Sebelum
Distribusi beda rerata selisih skor pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan
sesudah pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang bahaya merokok
pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji paired T Test dapat dilihat pada
tabel 4.15
Tabel 4.15.
Distribusi Beda Rerata Selisih Skor Pengetahuan dan Sikap Remaja Sebelum
dan Sesudah Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Tentang
Bahaya Merokok pada Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.15 hasil penelitian dengan menggunakan uji paired t test
merokok sebelum intervensi yaitu nilai mean 33,57 dan sesudah intervensi dengan
setelah intervensi dengan media audio visual dengan perbedaan rata-rata (mean
difference) sebesar -1,524 dan p value = 0,277. Hal ini berarti bahwa secara statistik
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sikap remaja
tentang bahaya merokok sebelum intervensi yaitu nilai mean 43,19 dan sesudah
dengan media audio visual dengan perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar -
2,060 dan p value = 0.060. Hal ini berarti bahwa secara statistik tidak ada perbedaan
yang signifikan (p > 0,05) antara sikap sebelum dan sesudah intervensi pada
kelompok kontrol.
4.3.3.1 Pengetahuan
kelompok intervensi media audio visual dengan kelompok kontrol tentang bahaya
merokok dengan menggunakan uji Independent T Test dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16.
Distribusi Perbedaan Skor Pengetahuan Remaja Sebelum Intervensi pada
Kelompok Intervensi Menggunakan Media Audio Visual Dengan Kelompok
Kontrol Tentang Bahaya Merokok
Pengetahuan Mean
Kelompok p value
Mean SD Min Max difference
Audio visual 33,83 8,151 -3,152 3,676 0,262 0,879
Kontrol 33,57 7,568 -3,153 3,676 0,262 0,879
visual adalah 33,83 dengan standar deviasi 8,151 dan untuk kelompok kontrol mean
pengetahuan remaja tentang bahaya merokok adalah 33,57 dengan standar deviasi
7,568. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,879 (p value > 0,05), berarti
tidak ada perbedaan yang signifikan mean tingkat pengetahuan remaja antara
4.3.3.2 Sikap
intervensi media audio visual dengan kelompok kontrol tentang bahaya merokok
dengan menggunakan uji Independent T Test dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17.
Distribusi Perbedaan Skor Sikap Remaja Sebelum Intervensi pada Kelompok
Intervensi Menggunakan Media Audio Visual Dengan Kelompok Kontrol
Tentang Bahaya Merokok
Sikap Mean
Kelompok p value
Mean SD Min Max difference
Audio visual 43,52 7,306 -2,891 3,557 0,333 0,838
Kontrol 43,19 7,546 -2,891 3,557 0,333 0,838
Berdasarkan tabel 4.17 dapat terlihat bahwa mean sikap remaja tentang bahaya
adalah 43,52 dengan standar deviasi 7,306 dan untuk kelompok kontrol mean sikap
43,19 dengan standar deviasi 7,546. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
sikap remaja antara kelompok intervensi menggunakan media audio visual dan
kelompok kontrol.
4.3.4 Distribusi Perbedaan Skor Pengetahuan dan Sikap Remaja Sesudah Intervensi
4.3.4.1 Pengetahuan
kelompok intervensi media audio visual dengan kelompok kontrol tentang bahaya
merokok dengan menggunakan uji Independent T Test dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18
Distribusi Perbedaan Skor Pengetahuan Remaja Sesudah Intervensi pada
Kelompok Intervensi Media Audio Visual Dengan Kelompok Kontrol
Tentang Bahaya Merokok
Pengetahuan Mean
Kelompok p value
Mean SD Min Max difference
Audio visual 37,64 6,488 0,167 4,928 2,548 0,036
Kontrol 35,10 4,247 0,162 3,934 2,548 0,037
Berdasarkan tabel 4.18 dapat terlihat bahwa mean pengetahuan remaja tentang
visual adalah 37,64 dengan standar deviasi 6,488, sedangkan untuk kelompok kontrol
mean pengetahuan remaja tentang bahaya merokok adalah 35,10 dengan standar
deviasi 4,247. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,036 (p value < 0,05),
4.3.3.2 Sikap
intervensi media audio visual dengan kelompok kontrol tentang bahaya merokok
dengan menggunakan uji Independent T Test dapat dilihat pada tabel 4.19.
Tabel 4.19.
Distribusi Perbedaan Skor Sikap Remaja Sesudah Intervensi pada Kelompok
Intervensi Media Audio Visual Dengan Kelompok Kontrol
Tentang Bahaya Merokok
Sikap Mean
Kelompok Mean SD Min Max differenc p value
e
Audio visual 47,45 8,937 -5,829 1,448 -2,190 0,045
Kontrol 45,25 7,784 -5,828 1,477 -2,190 0,046
Berdasarkan tabel 4.19 dapat terlihat bahwa mean sikap remaja tentang bahaya
adalah 47,45 dengan standar deviasi 8,937 dan untuk kelompok kontrol mean sikap
45,25 dengan standar deviasi 7,784. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
0,045 (p value < 0,05), berarti ada perbedaan yang signifikan mean tingkat sikap
remaja antara kelompok intervensi menggunakan media audio visual dan kelompok
kontrol.
PEMBAHASAN
Media audio visual merupakan media yang melibatkan indera pendengaran dan
mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Djamarah, 2007). Sesuai dengan hasil
pengetahuan siswa. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat) yang berarti
bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
5.1. Skor Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Sebelum Intervensi dengan
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.16 dapat diketahui pengetahuan remaja
sebelum intervensi tentang bahaya rokok baik pada kelompok intervensi dengan
media audio visual maupun kelompok kontrol sebagian besar memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang dimana p value = 0,879 (p > 0,05) yang berarti tidak
adanya perbedaan yang signifikan pengetahuan antara kedua kelompok. Hal ini
yang sebanding atau seimbang dengan tujuan untuk menghindari terjadinya bias,
kecuali intervensi yang diberikan. Bias dapat terjadi dalam suatu penelitian
eksperimen. Bias penelitian terdiri dari dua yaitu bias seleksi dan bias informasi,
Buring, 1987).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti, Dewi,
dan Nurcahayati (2015), menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan remaja
dan kelompok kontrol tentang upaya pencegahan penyakit menular seksual. Sebagian
besar remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang upaya pencegahan penyakit
menular seksual.
sekaligus dalam suatu proses yang mampu merangsang indera penglihatan dan indera
sikap remaja tersebut tentang bahaya merokok semakin baik. Hal ini akan
sebelum intervensi dengan media audio visual tentang bahaya merokok sebagian
bahaya merokok bisa mudah di peroleh dari iklan layanan masyarakat di televisi dan
di setiap bungkus rokok, tetapi informasi bahaya merokok tertutupi (tidak menjadi
perhatian) remaja oleh karena iklan di media cetak dan elektronik yang menampilkan
bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamor membuat remaja seringkali
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti iklan tersebut. Iklan yang dilakukan industri
rokok mempunyai kekuatan finansial yang sangat besar untuk membuat propaganda.
visual yang mampu merangsang indera penglihatan dan indera pendengaran secara
bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang
5.1.2. Sikap
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.16 dapat diketahui, Pada kelompok
intervensi menggunakan audio visual dan kelompok kontrol p value = 0,838 (p >
0,05). Hal ini berarti tidak adanya perbedaan yang signifikan sikap antara kedua
kelompok walaupun tingkat sikap remaja sebagian besar memiliki sikap kategori
cukup. Hal ini menunjukkan sebelum dilakukan intervensi, remaja kedua kelompok
memiliki karakteristik sikap yang hampir setara tentang bahaya merokok. Keadaan
ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2013), yang menyatakan bahwa salah satu
perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar, stimulus
(rangsangan) yang telah mendapat perhatian dari individu (diterima), maka akan
mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus
dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti, Dewi,
dan Nurcahayati (2015), menyatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap remaja
dan kelompok kontrol tentang upaya pencegahan penyakit menular seksual. Sebagian
besar remaja memiliki sikap yang kurang tentang upaya pencegahan penyakit
menular seksual. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Heaven Dahiya
(2015) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan antara skor
sebelum intervensi dengan media audio visual tentang bahaya merokok sebagian
besar memiliki sikap cukup dan kemudian kurang. Hal ini disebabkan, walaupun
informasi tentang bahaya merokok bisa mudah di peroleh dari iklan layanan
media cetak dan elektronik yang menampilkan bahwa perokok adalah lambang
kejantanan atau glamor membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku
seperti iklan tersebut. Iklan yang dilakukan industri rokok mempunyai kekuatan
finansial yang sangat besar untuk membuat propaganda. Maka demikian diperlukan
media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Tujuannya agar remaja dapat
memahami bahaya merokok yang pada akhirnya remaja tidak menjadi perokok.
5.2. Skor Tingkat Pengetahuan dan Sikap Sesudah Intervensi dengan Media
Audio Visual
5.2.1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa tingkat
berpengetahuan kurang dengan p value = 0,036 (p < 0,05). Pada kelompok kontrol
dan 18 orang berpengetahuan kurang dengan p value = 0,037 (p < 0,05). Hal ini
Pada tahap memperoleh pengetahuan yang baru atau proses belajar tidak terlepas
juga dari media yang digunakan. Media audio visual yaitu media yang melibatkan
indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu proses. Sifat pesan yang
dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non-verbal yang
terdengar layaknya media visual juga pesan verbal yang terdengar layaknya media
audio yang merupakan alat media yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan diterima secara utuh dan
tidak membosakan. Hal ini sesuai dengan pendapat mulyana (2005), menyatakan
bahwa tingkat keberhasilan penyampaian makna dari suatu pesan dipengaruhi oleh
remaja pada kelompok intervensi lebih memahami atas pesan kesehatan tentang
bahaya merokok yang telah diberikan kepada mereka bila dibandingkan kelompok
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ode (2014), dimana pada post test
skor pengetahuan siswa SMP di Makurdi mengalami peningkatan atas apa yang telah
diketahui dari pesan kesehatan yang diberikan melalui media audio visual. Hasil
media audio visual. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Kanicka (2013)
kesehatan dengan media audio visual lebih efektif meningkatkan pengetahuan karena
mencakup dua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat) yang berarti
bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
5.2.2. Sikap
Berdasarkan hasil analisis pada table 4.19 dapat dilihat telah terjadi perubahan
audio visual sebanyak 7 orang remaja berkategori sikap baik, 25 orang cukup, dan 10
orang remaja berkategori sikap kurang dengan p value = 0,045 (p < 0,05). Pada
kelompok kontrol sebanyak 4 orang kategori sikap baik, 22 orang cukup, dan 16
orang remaja berkategori sikap kurang dengan p value = 0,046 (p < 0,05). Hal ini
berarti ada perbedaan yang signifikan sikap pada saat sesudah intervensi
media audio visual dapat meningkatkan sikap remaja di SMP Negeri 2 Kecamatan
Menurut Azwar (2012), bahwa sikap tumbuh diawali dari pengetahuan yang
dipersepsikan sebagai suatu hal yang baik maupun tidak baik, selanjutnya
sebaliknya semakin kurang pengetahuan maka semakin tidak baik (kurang) sikapnya.
dukung oleh Rogers (1983), bahwa dengan memperhatikan sikap maka kita
saran yang diterima sebagai sesuatu yang baik atau tidak baik. Sikap merupakan
tindakan (action).
(2016), dimana pada post test skor sikap pelajar di Nigeria mengalami peningkatan
atas apa yang telah diketahui dari pesan kesehatan melalui media audio visual. Hasil
penelitian Yanti, Dewi, dan Nurcahayati (2015), menyatakan bahwa skor sikap
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Ali Sabah (2016) yang menyatakan
bahwa media audio visual meningkatkan sikap yang positif siswa di Afrika terhadap
kursus .
bahaya merokok agar dapat juga memiliki sikap yang baik terhadap bahaya merokok
yang akhirnya diharapkan menghindari rokok atau tidak jadi perokok. Pengetahuan
dapat ditemukan tidak hanya di kegiatan ini saja, namun mereka bisa mendapatkan
merokok karena mengalami gangguan kesehatan atau penyakit yang disebabkan oleh
merokok.
5.3.1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.14 tingkat pengetahuan remaja sebelum
intervensi menggunakan media audio visual memiliki rerata skor sebesar 33,83,
menjadi 37,64 dengan hasil uji Paired T Test adalah p value = 0,001 (p < 0,05).
Maka demikian dapat dinyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara
audio visual tentang bahaya merokok pada kelompok intervensi. Hal ini berarti telah
3,810.
promosi kesehatan harus mampu memilih intervensi yang efektif dan efisien,
meskipun tidak ada “resep” untuk intervensi yang tepat. Beensley dan Fisher (2008),
pesan sangat dipengaruhi oleh metode yang tepat dan kemasan (media) yang menarik
pemberi informasi untuk pengingat, namun media ini mempunyai fungsi atensi yaitu
memiliki kekuatan untuk menarik perhatian. Media yang menarik akan memberikan
afektif (sikap), dan psikomotor (tindakan) dapat ditingkatkan kearah yang baik.
Media audio visual adalah media yang mampu merangsang indra penglihatan
dan indra pendengaran secara bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur
suara dan unsur gambar (Djamarah, 2007). Melalui media ini, remaja menjadi lebih
(penglihatan) dalam bentuk tulisan atau gambar secara bersama-sama dengan tujuan
Penelitian Ode (2014), dimana penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap
pengetahuan siswa SMP di Makurdi mengalami peningkatan atas apa yang telah
diketahui dari pesan kesehatan, serta penelitian Yanti, Dewi, dan Nurcahayati (2015),
paling tepat dan cara penyampaian pesan yang semakin menarik akan menjadi faktor
penentu tercapainya tujuan akhir dari program pendidikan kesehatan yang dilakukan.
5.3.2. Sikap
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.14 sikap remaja sebelum intervensi
menggunakan media audio visual memiliki rerata skor sebesar 43,52. Pengukuran
menggunakan media audio visual adalah 47,45 dengan hasil uji Paired T Test adalah
p value = 0,004 (p < 0,05). Hal ini berarti sikap remaja pada kelompok intervensi
menggunakan media audio visual tetang bahaya merokok terjadi perbedaan yang
tentang bahaya merokok juga dipengaruhi oleh proses pendidikan kesehatan itu
sendiri. Hal ini sesuai dengan teori evaluasi yang menyatakan bahwa jarak minimal 2
minggu untuk pengetahuan dan sikap setelah pemberian intervensi ternyata efektif
dalam meningkatkan sikap (Budiharto, 2010). Hal ini juga dengan teori Skinner
adalah sama dengan proses belajar, stimulus (rangsangan) yang telah mendapat
perhatian dari individu (diterima), maka akan mengolah stimulus tersebut sehingga
Akhirnya dengan dukungan fasilitas seperti media serta dorongan dari lingkungan,
maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan
perilaku).
pengetahuan yang dipersepsikan ke hal yang baik maupun tidak baik, kemudian
ini berpengaruh terhadap sikap tentang bahaya merokok. Semakin baik pengetahuan
yang dimiliki, maka semakin baik pula sikap yang diberikan. Namun demikian,
seseorang berpengetahuan baik tidak menjamin akan mempunyai sikap yang baik
juga. Seseorang akan menentukan sikap yang utuh selain ditentukan oleh
pengetahuan, juga dipengaruhi oleh pikiran, keyakinan, dan emosi yang memegang
Pada penelitian ini juga ditemukan beberapa fenomena yang perlu dikaji lebih
lanjut yaitu adanya beberapa remaja yang tingkat pengetahuannya baik akan tetapi
sikapnya menurun cukup atau kurang, dan ada remaja yang pengetahuannya berubah
menjadi kurang akan tetapi sikapnya baik. Hal ini menunjukkan bahwa masih
kurangnya upaya lanjutan dari pihak sekolah dan bekerjasama dengan orang tua
untuk mengadakan pertemuan setiap semester antara orang tua siswa dengan pihak
tidak merokok. Upaya tindak lanjut ini juga akan mempengaruhi remaja yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Shamsideen (2016), yang mana
Nigeria, serta hasil penelitian Yanti, Dewi, dan Nurcahayati (2015), bahwa
lanjut dari kegiatan intervensi ini sangat diperlukan sehingga remaja dapat lebih
5.4. Beda Rerata Selisish Skor Pengetahuan dan Sikap Remaja Sebelum dan
5.4.1. Pengetahuan
intervensi menggunakan media audio visual pada kelompok kontrol memiliki rerata
skor sebesar 33,57 dan sesudah intervensi tingkat pengetahuan pada kelompok ini
menjadi 35,10 dengan hasil uji Paired T Test diperoleh p value = 0,227 (p > 0,05).
merokok pada kelompok kontrol tidak terjadi perbedaan yang signifikan dengan
menggunakan media audio visual tidak terdapat perubahan pengetahuan siswa kelas
XI terhadap hasil belajar konsep elastisitas. Penelitian Ode (2014), dimana pada
kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio visual, secara analisis
statistik tidak ada pengaruh terhadap pengetahuan siswa SMP di Makurdi, serta
penelitian Yanti, Dewi, dan Nurcahayati (2015), bahwa kelompok kontrol yang tidak
yang tidak dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual tidak
terjadi perubahan pengetahuan, informasi tentang bahaya merokok dari media cetak,
5.4.2. Sikap
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.15 sikap remaja sebelum intervensi
menggunakan media audio visual pada kelompok kontrol memperoleh rerata skor
uji Paired T Test diperoleh p value = 0,060 (p > 0,05). Maka demikian dapat
dinyatakan bahwa sikap remaja tentang bahaya merokok pada kelompok kontrol
tidak terjadi perbedaan yang signifikan dengan besaran selisih (mean difference)
sebesar 2,060.
keyakinan mereka terhadap larangan merokok. Sebagian kecil remaja tersebut telah
tidak yakin merokok dapat membahayakan kesehatan, hal itu dikarenakan perokok
aktif yang banyak disekitar mereka termasuk dalam keluarga yaitu bapak atau abang
remaja tersebut.
kontrol yang tidak menggunakan media audio visual tidak berpengaruh terhadap
sikap belajar di Nigeria, serta hasil penelitian Yanti, Dewi, dan Nurcahayati (2015),
media audio visual tidak terdapat peningkatan sikap remaja tentang upaya
yang tidak dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual tidak
terjadi perubahan sikap, informasi tentang bahaya merokok dari media cetak,
pengetahuan remaja, hal itu berpengaruh pada tidak terjadi peningkatan sikap baik
5.5. Pengaruh Media Audio Visual pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Bahaya Merokok
5.5.1. Pengetahuan
remaja tentang bahaya merokok. Perbedaan tersebut dapat di lihat pada tabel 4.18 .
intervensi diperoleh rerata skornya adalah 33,83 sedangkan pada kelompok kontrol
sebesar 33,57 dengan hasil uji statistik Independent T Test masing-masing kelompok
diperoleh p value = 0,879 dan 0,879 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa tidak ada
sebesar 35,10. Hasil uji statistik Independent T Test diperoleh p value = 0,036 (p <
kelompok kontrol.
Menurut De Porter (2000), menyatakan bahwa manusia dapat menyerap suatu materi
sebanyak 50% dari apa yang didengar dan dilihatnya, 30% dari apa yang dilihatnya
saja, 20% dari yang didengarnya dan hanya 10% dari yang dibacanya. Kelebihan
penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar, antara lain adanya
suatu proses yang mampu merangsang indera penglihatan dan indera pendengaran
secara bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar
pendidikan kesehatan dengan menggunakan media audio visual terbukti lebih efektif
dalam meningkatkan tingkat pengetahuan remaja ke arah yang lebih baik tentang
bahaya merokok.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ode
kesehatan menggunakan media audio visual. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
siswa kelas XI terhadap hasil belajar konsep elastisitas. Penelitian, serta penelitian
audio visual dan kelompok kontrol dipengaruhi oleh proses belajar, namun media
yang digunakan memberi efek yang berbeda bagi remaja. Media audio visualdapat
memberi efek yang lebih jelas karena dua panca indera yang distimulus atau
memahami pesan kesehatan yang diberikan. Sebaiknya sekolah terlibat aktif dengan
dan rutin mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa setiap akhir semester untuk
audio visual dan kelompok kontrol tentang bahaya merokok. Perbedaan tersebut
diperoleh rerata skornya adalah 43,52, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
43,19. Hasil uji statistik Independent T Test pada kedua kelompok diperoleh p value
= 0,838 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan
menunjukkan perubahan rerata skor sikap pada kelompok intervensi menjadi 47,45
dan kelompok kontrol sebesar 45,25. Hasil uji statistik Independent T Test diperoleh
p value = 0,045 (p < 0,05) yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan sikap
audio visual memiliki pengaruh untuk meningkatkan sikap remaja tentang bahaya
merokok.
baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan
pengetahuan baik terhadap suatu objek maka diharapkan orang tersebut memiliki
sikap dan perilaku baik terhadap objek tersebut. Namun tidak selamanya
pengetahuan baik juga diiringi dengan sikap dan perilaku baik. Hal ini mungkin
dipengaruhi faktor lain, seperti motivasi, niat, kehendak, fasilitas, pengalaman, dan
sebagainya.
sama dengan proses belajar yang terdiri dari: (1) Stimulus (rangsang) yang diberikan
pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima
atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu, dan
berhenti di sini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian
dari individu dan stimulus tersebut efektif, (2) Apabila stimulus telah mendapat
perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan
kepada proses berikutnya, (3) Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut
sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya
(bersikap), dan (4) Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari
(perubahan perilaku).
yang baik yaitu dengan pendengaran dan penglihatan sehingga terjadi peningkatan
demikian hal ini dapat menunjukkan bahwa antara hasil penelitian sejalan dengan
visual lebih berpengaruh terhadap peningkatan sikap belajar dari pada kelompok
dengan hanya proses pembelajaran cerah di Nigeria. Menurut Yanti, Dewi, dan
peningkatkan sikap remaja tentang upaya pencegahan penyakit menular seksual dari
menular seksual dari media cetak, elektronik, spanduk atau gambar-gambar yang
didapat remaja dari lingkungan terbukti kurang mendapat perhatian dari remaja
sehingga kurang menambah pengetahuan remaja, hal itu berpengaruh pada tidak
informasi dengan remaja yang baik yaitu melalui pendengaran dan penglihatan yang
merupakan panca indera yang berperan penting bagi manusia dalam memahami
sesuatu hal sehingga menimbulkan perhatian atau fokus terhadap topik yang
dibicarakan.
Tantangan-tantangan ini termasuk bersumber dari keluarga, peer group atau teman
sebaya, dan masyarakat luas dan juga para pengusaha atau produsen rokok yang
terkait perekonomian (tenaga kerja), untuk pencegahan awal merokok pada remaja
perlu adanya kerjasama yang baik dari beberapa pihak, seperti orang tua tidak
merokok di depan anak dan tetap mengontrol perilaku anak di dalam maupun di luar
merupakan usia yang sangat rentan terpengaruh pada hal-hal di sekitarnya tanpa
baik akan menjadikan seseorang bersikap lebih baik. Remaja akan bersikap baik jika
mereka telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai bahaya merokok, sehingga
lingkungan dan juga tidak melihat perubahan perilaku (tidak merokok). Dengan
melihat perubahan pengetahuan dan sikap remaja kearah yang lebih baik
diharapkan dapat mendasari perilaku yang baik yaitu tidak mencoba-coba rokok
2. Penelitian ini hanya dilakukan disatu sekolah saja sehingga bisa memungkinkan
terjadinya bias.
Upaya-upaya pencegahan perilaku merokok masih lemah dari pihak SMP Negeri
masih terdapatnya siswa yang merokok meskipun merokok dilarang oleh pihak
sekolah namun masih tetap ada siswa yang merokok di luar pekarangan sekolah,
mendapatkan informasi dari iklan rokok yang biasanya berisi pemandangan yang
menyajikan keindahan alam, kebugaran, dan kesuksesan baik dari media cetak,
2009 Pasal 115 Ayat 1 menyebutkan bahwa ada tujuh kawasan yang ditetapkan
tempat proses belajar mengajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan
umum, tempat kerja serta tempat umum dan PP No.19 tahun 2003, maka Peraturan
daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) juga mengatur sanksi administratif
bagi masyarakat yang merokok di KTR paling rendah Rp 50 ribu setiap pelanggaran,
dikenakan denda Rp 10 juta, tapi dalam pelaksanaannya saat ini masih banyak
pelanggaran yang terjadi tanpa ada tindak lanjut dari pihak yang terlibat. Media
elektronik seperti televisi juga sering menayangkan iklan layanan masyarakat tentang
Kesehatan RI, tapi tetap lebih banyak menarik perhatian masyarakat dengan iklan
laki siswa SMP Negeri 2 Kecamatan Halongonan Timur masih cukup tinggi,
rumah atau keluarga untuk menyadari bahwa perilaku merokok remaja perlu
ditanggulangi serius. Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus maka akan
menyebabkan kematian.
informasi tentang bahaya dan larangan rokok dengan poster- poster dan tulisan-
tulisan seperti tulisan UU No. 36 tahun 2009 Pasal 115 Ayat 1 yang menyatakan
tujuh kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) diantaranya
fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat bermain anak,
tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja serta tempat umum dan PP No.19 tahun
2003, yang mengatur sanksi administratif bagi masyarakat yang merokok di KTR
paling rendah Rp 50 ribu setiap pelanggaran, sedangkan bagi pimpinan yang tidak
bertugas mengawasi ketaatan siswa SMP terhadap perilaku merokok, dan mulai
Pihak sekolah bekerjasama mendidik siswa dengan orang tua melalui pertemuan
setiap semester antara orang tua siswa dengan wali kelas atau pihak sekolah untuk
penyuluhan setiap tahun tentang bahaya rokok pada masyarakat secara umum dan
6.1. Kesimpulan
disimpulkan:
pada kelompok intervensi mayoritas sikap cukup (54,8%) dan pada kelompok
,pada kelompok intervensi mayoritas sikap cukup (59,9%) dan kelompok kontrol
merokok sebelum intervensi yaitu nilai mean 33,83 dan sesudah intervensi
dengan media audio visual menjadi 37,64. Pada kelompok kontrol ada
sebelum intervensi yaitu nilai mean 43,52 dan sesudah intervensi dengan media
audio visual menjadi 47,45. Pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan sikap
remaja tentang bahaya merokok sebelum intervensi yaitu nilai mean 43,19 dan
5. Tidak ada perbedaan yang signifikan mean tingkat pengetahuan remaja antara
sebelum intervensi (p value > 0,05), tetapi ada perbedaan yang signifikan mean
audio visual dan kelompok kontrol sesudah intervensi (p value < 0,05).
6. Tidak ada perbedaan yang signifikan mean tingkat sikap remaja antara
sebelum intervensi (p value > 0,05), Tetapi ada perbedaan yang signifikan mean
6.2. Saran
1. Meningkatkan peran orang tua dalam pencegahan perilaku merokok remaja yaitu
menghindari perilaku merokok orang tua di depan anak dan mengontrol secara
memutar vidio tentang bahaya merokok pada saat orientasi sekolah karena
mengadakan pertemuan setiap semester antara orang tua siswa dengan pihak
satunya tidak merokok. Pada pihak sekolah juga diharapkan untuk memutar
Ahmad, Iif Khoiru. Dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta:
PTPrestasi Pustaka Raya.
Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior, (2nd edition), Berkshire, UK:
Open University Press-McGraw Hill Education.
Ali Sabah (2016) The Impact of Audio-Visual Aids (AVA) and Computerize
Materials (CM) on University ESP Students' Progress in English Language,
International Journal of Education and Research Vol. 4 No. 1 January 2016
Baron, R.A., Branscombe, N.R., & Bryne, D.E. (2008). Social Psychology. 12th
Edition, Boston: Pearson/Allyn and Bacon.
Djamarah, Syaiful Bari dan Zain Aswan, 2007, Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta
Heaven Dahiya (2015). Impact of audio visual aids in Teaching Learning process:
DOI: 10.13140/RG.2.2.33704.06409 Januari 2018
Hennekens, C.H., & Buring, J.E. (1987). Epidemiology in Medicine, 1st Edition,
United States of America : Lippincott Williams and Wilkins.
Herijulianti, E., Indriani, T. S., dan Artini, S., 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi,
Jakarta : EGC.
Heryani, R. 2014. Kumpulan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Khusus Kesehatan. Jakarta : CV. Trans Info Media.
Hidayat, A. 2007. Riset keperawatan dan tehnik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba
medika
Hurlock, 2003. Psikologi Remaja. Jakarta : Penerbit Grafindo Jakarta Imran, 2011.
Permasalahan Seksual Pada Remaja. Bandung : PT. Rosdakarya
McKenzie, J. F., Neiger, B. L., & Thackeray, R. (2009). Planning, Implementing and
Evaluating Health Promotion Program. Fifth Edition. United States of
America: Pearson/Benjamin Cummings.
Monks, 2009. Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New Jersey
Muagman, 1980. Defenisi Remaja. Jakarta : Penerbit Grafindo Jakarta
Murti, B. (2003). Prinsip dan Metodologi Riset Epidemiologi. Edisi Kedua, Jilid
Pertama, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Nurhayati, S.A.A., Vivin, N.H., & Kurnia, R. (2016). The Difference Between Leaflet
and Audio Visual Media Usage in Health Promotion Towards Knowledge and
Attitude of Smoke Hazards Among Junior High School Students. Jurnal Ilmiah
Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora Volume 13, Nomor 1, Juni 2016 ISSN:
1693-8925.
Nurhidayah, Rika E. 2010. Ilmu Perilaku dan Pendidikan Kesehatan untuk Perawat.
Medan: USU Press.
Riyanto, A. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan (Dilengkapi Uji Validitas
dan Reliabilitas serta Aplikasi Program SPSS). Yogyakarta: Nuha Medika.
Rogers, E.M. (1983). Diffusion of Innovations, 3rd Edition, London : The Free Press
of Macmillan Publishing Co.
Setiyo Adi Nugroho, Prof. Dr. dr. Teguh W. Sardjono, DTM & H. MSc. Sp. ParK. Ihsan, S. Kp.
M. Kes.2011. The Difference Between Effect of Health Counseling Using Audio
Visual Media and Printed Media towards the Increase of Motivation to Stop Smoking
in Adolescents. Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 26, No.4 Tahun2011
Simons-Morton, B.G., McLeroy, K.R., & Wendel, M.L. (2012). Behaviour Theory in
Health Promotion Practice and Research. United States Of America : Joes
and Barlett Learning LLC.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algensindo
Syafiie, Frieda, & Kahija. 2009. Stop Smoking; Studi Kualitatif Terhadap
Pengalaman Mantan Pencandu Rokok Dalam Menghentikan Kebiasaannya.
Vaus, D.E. 2005. Research Design in Social Research. London: Sage Publications
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wood, G.L., & Haber, J. (2006). Nursing Research : Methods and Critical Appraisal
for Evidence-Based Practise.6th. St. Louis : Mosby Elsiver.
Yamin, Martinis. 2005.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung
Persada Pres.
Yanti, E.D., Dewi, Y.I., dan Nurcahayati, S. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Menggunakan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Judul Penelitian : Pengaruh media audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan
sikap remaja tentang bahaya merokok di SMP Negeri 2
Kecamatan Halongonan Timur Kabupaten Padang lawas Utara
Nama Peneliti / NIM : Sarmaida Siregar / 157032040
Peneliti adalah mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Saat ini melakukan penelitian
tentang “Pengaruh media audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap
remaja tentang bahaya merokok di SMP Negeri Kecamatan Halongonan Timur
Kabupaten Padang lawas Utara”. Tujuan penelitian adalah untuk melihat adanya
pengaruh media audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang
bahaya merokok. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan dan
pengembangan promosi kesehatan berbasis pemanfaatan metode bermain peran dan
media audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya
merokok.
Adik-adik yang berpartisipasi dalam penelitian ini akan diberikan kuesioner
untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok. Penelitian ini
tidak akan berdampak negatif kepada responden dan bila mengalami
ketidaknyamanan adik-adik berhak untuk tidak melanjutkan partisipasi dalam
penelitian ini. Peneliti akan menjamin hak responden dengan menjaga kerahasiaan
selama melakukan penelitian ini.
Untuk keperluan tersebut peneliti mengharapkan kesediaannya secara sukarela
untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Atas kesediaan partisipasi adik - adik
peneliti mengucapkan terimakasih.
`Medan,…………… 2018
Peneliti
Judul Penelitian : Pengaruh media audio visual terhadap tingkat pengetahuan dan
sikap remaja tentang bahaya merokok di SMP Negeri 2
Kecamatan Halongonan Timur Kabupaten Padang lawas
Utara
Nama Peneliti / NIM : Sarmaida Siregar / 157032040
Dengan ini, saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam
penelitian ini secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun.
Medan,................... 2018
Responden
(………………………………….)
Keterangan/Petunjuk Pengisian :
1. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu data demografi responden, kuesioner
pengetahuan, dan kuesioner sikap.
2. Silahkan mengisi pertanyaan dibawah ini, dapat dijawab dengan mengisi pada
tempat yang telah disediakan.
• Pertanyaan isian dapat langsung ditulis jawabannya pada kolom yang tersedia
setelah pertanyaan.
• Pertanyaan pilihan dapat dijawab dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai
dengan memberi check list (√) pada pilihan jawaban.
• Untuk jawaban “lain-lain”, Tulis sesuai dengan jawaban Anda (yang tidak ada
pada pilihan jawaban).
3. Pilih jawaban sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.
4. Bila ada pertanyaan yang kurang dipahami, mintalah petunjuk langsung kepada
peneliti atau asisten peneliti.
5. Atas partisipasi responden kami mengucapkan terima kasih.
Nomor Responden :
B. KUESIONER PENGETAHUAN
3. Di dalam rokok terdapat bahan yang merupakan suatu bahan adiktif (bahan yang
dapat membuat orang menjadi ketagihan dan menimbulkan ketergantungan) yaitu:
a. Benzena c. Nikotin
b. Karbon monoksida (CO) d. Tar
7. Bahan kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna dalam rokok yaitu:
a. Hidrogen sianida c. Nikotin
b. Benzena d. Tar
8. Asap yang keluar dari ujung rokok yang terbakar dan diisap oleh orang disekitar
perokok disebut:
a. Asap utama c. Asap sisa
b. Asap samping d. Salah semua
10. Di dalam asap rokok terdapat bahan yang mengandung bahan-bahan karsinogen
(bahan-bahan yang dapat menyebabkan kanker), bahan tersebut adalah:
a. Benzena c. Nikotin
b. Karbon monoksida (CO) d. Tar
12. Selain mengandung bahan adiktif dan bahan karsinogen, di dalam asap rokok
juga terkandung bahan yang mengganggu kemampuan darah untuk berikatan
dengan oksigen (O 2 ), yaitu:
a. Benzena c. Nikotin
b. Carbon monoksida (CO) d. Tar
14. Rokok juga mengandung bahan kimia yang digunakan sebagai zat pembuat
plastic dan pestisida yaitu:
a. Hidrogen sianida c. Nikotin
b. Benzena d. Tar
15. Orang yang merokok beresiko mengalami penurunan fungsi saliva (berperan
dalam proteksi gigi) yang dapat menimbulkan:
a. Sakit gigi c. Gigi berlubang
b. Karies gigi d. Tanggal atau lepasnya gigi
16. Yang termasuk resiko khusus untuk laki-laki yang merokok yaitu:
a. Kanker paru c. Penyakit jantung koroner
b. Fertilitas atau mandul d. Impotensi atau disfungsi ereksi
17. Yang termasuk resiko untuk laki-laki dan perempuan yang merokok terkait
sistem reproduksi atau turunan yaitu:
a. Kanker paru c. Penyakit jantung koroner
b. Fertilitas atau mandul d. Impotensi atau disfungsi ereksi
18. Penyebab seorang perokok akan mudah sakit dan sulit cepat sembuh karena
gangguan sistem….
a. Imun (kekebalan tubuh) c. Pencernaan
b. Peredaran darah d. Pernafasan
19. Seorang perokok akan sering mengalami gangguan sistem pernafasan yaitu:
a. Diare c. Batuk pilek
b. Demam d. Mual muntah
20. Pelajar yang sudah kecanduan rokok akan sulit berkonsentrasi terhadap
pelajaran, karena menurunnya…….
a. Daya tahan tubuh c. Perkembangan otak
b. Memori (daya ingat) otak d. Pertumbuhan dan perkembangan
23. Gejala kanker paru-paru yang timbul akibat merokok terjadi secara?
a. Sedang b. Cepat
c. Cepat sekali d. Perlahan-lahan
C. SIKAP
Petunjuk pengisian
Bacalah pernyataan di bawah ini, lalu pilihlah satu pilihan yang tersedia
disampingnya dengan memberikan tanda check list (√ ) pada kolom yang
tersedia, tidak ada jawaban yang salah atau benar.
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Reliability Statistics
.960 25
Item Statistics
Reliability Statistics
.965 24
Item Statistics
Reliability
Reliability Statistics
.956 20
Item Statistics
Reliability Statistics
.959 19
Item Statistics
Cases
Descriptives
Median 32.50
Variance 61.127
Minimum 24
Maximum 48
Range 24
Interquartile Range 14
Median 36.00
Variance 33.320
Minimum 24
Range 24
Inter 9
quartile Range
Skewness .020 .263
NPar Tests
Pengetahuan Pengetahuan
Pre Test Post Test
N 84 84
a,b
Normal Parameters Mean 33.70 36.13
Std. Deviation 7.818 5.772
Most Extreme Differences Absolute .126 .110
Positive .126 .107
Negative -.107 -.110
Kolmogorov-Smirnov Z 1.153 1.009
Asymp. Sig. (2-tailed) .140 .261
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Cases
Descriptives
Median 42.00
Variance 54.522
Minimum 34
Maximum 60
Range 26
Interquartile Range 12
Median 47.50
Variance 70.594
Minimum 35
Maximum 63
Range 28
Interquartile Range 16
N 84 84
a,b
Normal Parameters Mean 43.36 47.36
Std. Deviation 7.384 8.402
Most Extreme Differences Absolute .174 .138
Positive .174 .138
Negative -.117 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z 1.595 1.269
Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .080
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Suku Bangsa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Jawa 18 42.9 42.9 42.9
Statistics
N Valid 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0
Frequencies
Frequency Table
Pekerjaan Ayah
Pekerjaan Ibu
Merokok di Rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Mendapatkan Rokok
N Valid 42 42
Missing 0 0
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 42 42
Missing 0 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Suku Bangsa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Pekerjaan Ayah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Mendapatkan Rokok
Frequencies
Statistics
N Valid 42 42
Missing 0 0
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 42 42
Missing 0 0
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
T-Test
Group Statistics
95%
Confidence
Interval of the
Mean
Difference
Sig. (2- Differen Std. Error
F Sig. t Df tailed) ce Difference Lower Upper
Pengetahuan Equal .537 .466 .15 82 .879 .262 1.716 -3.152 3.676
Pre Test variances 3
assumed
T-Test
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Penget Equal 3.92 .061 2.129 82 .036 2.548 1.197 .167 4.928
ahuan variances 9
Post assumed
Test Equal 2.129 70.691 .037 2.548 1.197 .162 4.934
variances
not
assumed
T-Test
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Sikap Equal .013 .909 .206 82 .838 .333 1.621 -2.891 3.557
Pre variances
Test assumed
T-Test
Group Statistics
Sikap Post Equal 1.198 .075 - 82 .045 -2.190 1.829 -5.828 1.447
Test variances 1.273
assumed
Keterangan:
Pengetahuan: Sikap:
1 : Salah 1 : Skor 25-33 : Kurang 1 : Sangat tidak setuju 1 : Skor 20-40 : Kurang
2 : Benar 2 : Skor 34-42 : Cukup 2 : Tidak setuju 2 : Skor 41-60 : Cukup
3 : Skor 43-50 : Baik 3 : Setuju 3 : Skor 61-80 : Baik
4 : Sangat setuju
NO. UMUR KTG SB KTG PDKA KTG PDKI KTG PKRJA KTG PKRJI KTG MR KTG PM KTG RHP KTG MR KTG PENGETAHUAN JML KTG SIKAP JML KTG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20
1 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 PNS 4 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 43 2
2 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 1
3 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42 2
4 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 26 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
5 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
6 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 43 2
7 12 1 JW 1 SMA 3 SMP 2 KS 2 PTN 1 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 2
8 13 2 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39 2
9 12 1 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 1 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 27 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 55 2
10 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 TNI 5 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 37 1
11 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 53 2
12 12 1 BTK 3 PT 4 SMA 3 PNS 4 WRTS 3 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 37 1
13 13 2 BTK 3 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 1 3 1 2 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 38 1
14 14 3 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
15 14 3 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 2
16 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 POLRI 5 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 42 2
17 12 1 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 5 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 38 1
18 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38 1
19 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 WRST 3 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 49 2
20 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 37 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2
21 12 1 BTK 3 SMP 2 SD 1 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 40 2 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 53 2
22 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 60 3
23 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42 2
24 13 2 JW 1 SMA 3 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
25 13 2 BTK 3 SMA 3 SD 1 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 36 1
26 13 2 PDG 4 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 37 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 36 1
27 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 40 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 37 1
28 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 43 2
29 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 35 1
30 13 2 ACH 5 PT 4 PT 4 PNS 4 PNS 4 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2
31 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 41 2
32 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 KS 2 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 27 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 48 2
33 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 38 1
34 13 2 MLY 2 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 44 2
35 13 2 MLY 2 SMA 3 SMA 2 TNI 5 IRT 5 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 36 1
36 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
37 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 2
38 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39 2
39 13 2 MLY 2 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 42 2
40 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 35 1
41 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 43 2
42 13 2 PDG 4 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 ABG 3 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 26 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 46 2
NO. UMUR KTG SB KTG PDKA KTG PDKI KTG PKRJA KTG PKRJI KTG MR KTG PM KTG RHP KTG MR KTG PENGETAHUAN JML KTG SIKAP JML KTG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20
1 12 1 JW 1 PT 4 SMA 3 PNS 4 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 43 2
2 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 36 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 41 2
3 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42 2
4 12 1 JW 1 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 26 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
5 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
6 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 43 2
7 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 2
8 12 1 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38 1
9 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 27 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 55 2
10 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 37 1
11 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 53 2
12 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRTS 3 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 37 1
13 12 1 BTK 3 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 2
14 13 2 BTK 3 PT 4 SMA 3 PNS 4 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
15 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 2
16 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 36 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 42 2
17 12 1 JW 1 SMA 2 SMP 2 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 38 1
18 14 3 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38 1
19 12 1 BTK 3 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 49 2
20 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 32 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 3 38 1
21 13 2 BTK 3 SMA 3 SD 1 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 40 2 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 53 2
22 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 60 3
23 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42 2
24 13 2 JW 1 SMA 3 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 42 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 45 2
25 13 2 BTK 3 SMA 3 SD 1 KS 2 IRT 5 ABG 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 36 1
26 13 2 PDG 4 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 37 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 36 1
27 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 37 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 37 1
28 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 38 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 35 1
29 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 35 1
30 13 2 ACH 5 PT 4 PT 4 PNS 4 PNS 4 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2
31 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 41 2
32 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 KS 2 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 27 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 48 2
33 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 38 1
34 13 2 PDG 4 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 38 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 34 1
35 14 3 MLY 2 SMA 3 SMA 2 TNI 5 IRT 5 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 36 1
36 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
37 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
38 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39 2
39 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 ABG 3 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 42 2
40 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 35 11
41 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 33 22 22 33 33 43
43 22
42 12 1 JW 1 PT 4 SMA 3 PNS 4 IRT 5 ABG 3 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 26 1 3 3 3 22 22 22 22 22 33 33 33 33 22 33 22 22 22 22 22 46
46 22
NO. UMURKTG SB KTG PDKAKTG PDKI KTG PKRJA KTG PKRJI KTG MR KTG PM KTG RHP KTG MR KTG PENGETAHUAN JML KTG SIKAP JML KTG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20
1 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 PNS 4 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 36 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 43 2
2 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 42 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 1
3 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42 2
4 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 35 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 45 2
5 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
6 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 33 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 43 2
7 12 1 JW 1 SMA 3 SMP 2 KS 2 PTN 1 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 2
8 13 2 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39 2
9 12 1 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 1 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 37 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
10 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 TNI 5 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 37 1
11 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 53 2
12 12 1 BTK 3 PT 4 SMA 3 PNS 4 WRTS 3 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 37 1
13 13 2 BTK 3 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 1 3 1 2 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 38 1
14 14 3 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
15 14 3 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 2
16 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 POLRI 5 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 42 2
17 12 1 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 5 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 37 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 47 2
18 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38 1
19 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 34 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 51 2
20 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 42 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 58 3
21 12 1 BTK 3 SMP 2 SD 1 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 53 2
22 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 60 3
23 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42 2
24 13 2 JW 1 SMA 3 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 37 1
25 13 2 BTK 3 SMA 3 SD 1 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 35 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 51 2
26 13 2 PDG 4 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 37 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 36 1
27 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 40 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 37 1
28 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 43 2
29 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 36 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 51 2
30 13 2 ACH 5 PT 4 PT 4 PNS 4 PNS 4 BPK 1 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2
31 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 41 2
32 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 KS 2 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 27 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 48 2
33 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 38 1
34 13 2 MLY 2 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 44 2
35 13 2 MLY 2 SMA 3 SMA 2 TNI 5 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58 3
36 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 36 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
37 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 41 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 2
38 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39 2
39 13 2 MLY 2 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 TDK 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 42 2
40 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 TDK 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 55 2
41 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 1 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 43 2
42 13 2 PDG 4 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 44 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3
NO. UMUR KTG SB KTG PDKAKTG PDKI KTG PKRJA KTG PKRJI KTG MR KTG PM KTG RHP KTG MR KTG PENGETAHUAN JMLKTG SIKAP JM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20
1 12 1 JW 1 PT 4 SMA 3 PNS 4 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 42 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 5
2 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33 2 3 3 3 1 1 1 2 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3
3 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 31 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3
4 12 1 JW 1 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 36 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4
5 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3
6 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 37 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
7 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 41 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 5
8 12 1 JW 1 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
9 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 34 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6
10 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 36 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
11 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 42 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 5
12 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRTS 3 TDK 4 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33 2 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3
13 12 1 BTK 3 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 31 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 4
14 13 2 BTK 3 PT 4 SMA 3 PNS 4 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 37 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4
15 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 WRST 3 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3
16 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 37 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
17 12 1 JW 1 SMA 2 SMP 2 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 31 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 5
18 14 3 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
19 12 1 BTK 3 SMA 3 SMP 2 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 34 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3
20 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 36 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
21 13 2 BTK 3 SMA 3 SD 1 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 31 1 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 5
22 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 42 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 6
23 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 31 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 4
24 13 2 JW 1 SMA 3 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 38 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4
25 13 2 BTK 3 SMA 3 SD 1 KS 2 IRT 5 ABG 4 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3
26 13 2 PDG 4 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 37 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
27 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 YA 1 1-2 BTG 1 MBL 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 31 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 5
28 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 TDK 4 TDK 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
29 12 1 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 31 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6
30 13 2 ACH 5 PT 4 PT 4 PNS 4 PNS 4 BPK 1 TDK 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
31 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 ABG 3 TDK 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 34 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6
32 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 WRST 3 KS 2 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 36 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
33 13 2 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 IRT 5 BPK 1 TDK 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 42 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 5
34 13 2 PDG 4 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3
35 14 3 MLY 2 SMA 3 SMA 2 TNI 5 IRT 5 TDK 4 YA 1 1-2 BTG 1 TMN 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 4
36 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 BPK 1 TDK 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 29 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3
37 13 2 BTK 3 SMP 2 SMP 2 PTN 1 PTN 1 BPK 1 TDK 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3
38 12 1 BTK 3 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 TDK 4 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 37 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
39 13 2 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 ABG 3 TDK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 41 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 5
40 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 KS 2 TDK 4 TDK 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 30 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
41 12 1 JW 1 SMA 3 SMA 3 KS 2 WRST 3 ABG 3 TDK 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 34 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3
42 12 1 JW 1 PT 4 SMA 3 PNS 4 IRT 5 ABG 3 TDK 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 37 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4