Anda di halaman 1dari 110

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Kesehatan Masyarakat Skripsi Sarjana

2018

Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Keikutsertaan Masyarakat
dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di
Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang

Pohan, Lamsana Winda


Univesitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8122
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM KEPESERTAAN
BPJS MANDIRI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOTAPINANG

SKRIPSI

Oleh

LAMSANA WINDA POHAN


NIM : 131000733

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

Universitas Sumatera Utara


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM KEPESERTAAN
BPJS MANDIRI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOTAPINANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

LAMSANA WINDA POHAN


NIM : 131000733

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi yang berjudul ‘Faktor-faktor

yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS

Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang’ beserta seluruh isinya adalah

benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko

atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak

lain terhadap karya saya ini.

Medan, Juni 2018

Lamsana Winda Pohan

Universitas Sumatera Utara


Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang
Nama Mahasiswa : Lamsana Winda Pohan
Nomor Induk Mahasiswa : 131000733
Departemen : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing :

Ketua

(Dr. Juanita, S.E., M.Kes.)


NIP. 196212231991032002

Dekan

(Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si.)


NIP. 196803201993082001

Tanggal Lulus : 8 Agustus 2018

ii

Universitas Sumatera Utara


Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal : 8 Agustus 2018

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Dr. Juanita S.E., M.kes


Anggota : 1. Dr. Drs. Zulfendri, M.kes.
2. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, SKM, MPH.

iii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial yang bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian jaminan kebutuhan dasar. BPJS Kesehatan
menargetkan pada tahun 2017 akan terdapat 90% lebih rakyat Indonesia sudah
mengikuti BPJS Kesehatan. Namun, pada kenyataannya peserta BPJS yang sudah
terdaftar di Indonesia berjumlah 179.474.296 jiwa dengan proporsi 68,53%.
Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
berjumlah 85.816 jiwa dari total 313.884 jiwa dengan proporsi 27,34%. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja
Puskesmas Kotapinang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei
analitik dengan pendekatan cross sectional. Total populasi sebanyak 28.356 jiwa
dengan mengunakan rumus proportional random sampling oleh Notoatmodjo
menjadi 100 responden. Analisis data mengunakan uji Chi Square, analisis
univariat dan analisis bivariat dengan taraf signifikan 5% dengan tingkat
kesalahan α = 0,05. Hasil penelitian ini sebesar, 43% responden sebagai peserta
BPJS Mandiri. Terdapat hubungan penghindaran risiko dengan keikutsertaan
masyarakat BPJS Mandiri (p=0,001), terdapat hubungan besarnya kerugian
dengan keikutsertaan masyarakat BPJS Mandiri (p=0,001), terdapat hubungan
iuran dengan keikutsertaan masyarakat BPJS Mandiri (p=0,002) dan terdapat
hubungan pendapatan dengan keikutsertaan masyarakat BPJS Mandiri (p=0,000).
Masyarakat sebagai peserta BPJS mandiri merasakan banyak keuntungan yang
didapatkan, sedangkan yang tidak peserta BPJS Mandiri sebagian besar mereka
mengatakan belum membutuhkan BPJS Mandiri. Kesimpulan terdapat hubungan
antara penghindaran risiko, besarnya kerugian, iuran dan pendapatan dengan
keikutsertaan masyarakat BPJS Mandiri. Berdasarkan hasil penelitian disarankan
kepada BPJS Kesehatan untuk bekerjasama dengan tokoh masyarakat untuk
melakukan promosi tentang manfaat BPJS Mandiri dan diskusi bersama
masyarakat.

Kata kunci: Keikutsertaan Masyarakat, BPJS Mandiri, Puskesmas

iv

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

National Health Care Security is a legal entity established to organize a social


security program aimed at realizing the provision of basic needs guarantees.
BPJS Health targets that by 2017 there would be more than 90% of Indonesian
people already join BPJS Health. However, in reality the BPJS participants who
have been registered in Indonesia amount to 179,474,296 people with a
proportion of 68,53%. The coverage of BPJS Health participation in
Labuhanbatu Selatan Regency amounted to 85,816 people out of 313,884 people
with a proportion of 27,34%. This study aimed to determine factors related to
community participation in the participation of BPJS Mandiri in the work area of
Puskesmas Kotapinang. This research used analytic survey research with cross
sectional approach. The total population were 28.356 people by using
proportional random sampling formula by Notoatmodjo to 100 respondents. Data
analysis used Chi Square test, univariate analysis, and bivariate analysis with
significant level 5% with error rate α = 0,05. The results of this study amounted to
43% of respondents as participants of BPJS Mandiri. There was a relationship of
risk aversion with the participation of the community of BPJS Mandiri (p =
0,001), there was a relationship between the loss with the participation of the
community of BPJS Mandiri (p = 0,001), there was a contribution relationship
with the community participation of BPJS Mandiri (p = 0,002) and there was an
income relationship with community participation of BPJS Mandiri (p = 0,00).
The community as BPJS Mandiri participants felt that there were a lot of benefits,
while the majority of BPJS Mandiri participants said they did not need BPJS
Mandiri. The conclusion of this research was a relationship between risk
aversion, the amount of loss, contribution and income with the community
participation of BPJS Mandiri. Based on the results of research suggested to
BPJS Health to cooperate with community leaders to do promotion about the
benefits of BPJS Mandiri and discussion with the community.

Keywords: Community Participation, BPJS Mandiri, Puskesmas

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan

Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas

Kotapinang.” Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyakarat di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun meteri.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Prof. dr. Ida Yustina., selaku Dekan atas bantuannya selama penulis

mengikuti pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes., selaku Ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara dan selaku Dosen Penguji I yang telah banyak meluangkan waktu

untuk memberikan saran dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

vi

Universitas Sumatera Utara


4. Dr. Juanita, S.E., M.Kes., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan saran

selama pelaksanaan penyelesaian skripsi ini.

5. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, SKM., MPH., selaku Dosen Penguji II

yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran dan arahan

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Dr. Drs. R.Kintoko Rochadi, MKM., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang sudah membimbing, mengarahkan dan memberi motivasi kepada

penulis dari awal perkuliahan hingga akhir terselesaikannya skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan staf di Fakultas Kesehatan Masyarakat, khususnya

Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang telah memberikan

banyak ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di FKM USU.

8. Kepala Puskesmas dan Staf di Puskesmas Kotapinang yang telah

memberikan izin untuk memperoleh data-data yang mendukung penulis

dalam menyelesaikan penelitian.

9. Teristimewa kepada Ayahanda H. Sapiruddin Pohan dan Ibu Tercinta Hj.

Juriah Hanum Dalimunthe yang selalu memberikan doa, dukungan, nasihat,

dan semangat kepada penulis selama menjalani pendidikan hingga

menyelesaikan skripsi ini, yang tercinta adik Nurhalimah Pohan, Windi

Afriani Pohan, Romaito Pohan dan Saima Putri Pohan yang senantiasa

mendukung dan mendoakan penulis.

10. Teman-teman semasa perkuliahan, PBL dan LKP yang selalu ada untuk

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

vii

Universitas Sumatera Utara


Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pihak manapun

dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk

kemajuan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2018

Lamsana Winda Pohan

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i


HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
DAFTAR ISTILAH xvi
RIWAYAT HIDUP xvii

PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 7
Tujuan Penelitian 7
Manfaat Penelitian 8

TINJAUAN PUSTAKA 9
Jaminan Kesehatan Nasional 9
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional 9
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional 10
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional 10
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial 11
Fungsi BPJS 11
Tugas BPJS 11
Wewenang BPJS 12
Hak BPJS 13
Kewajiban BPJS 13
Asas 14
Prinsip BPJS 15
Pelayanan Kesehatan yang Dijamin BPJS 16
Pelayanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS 17
Peserta Mandiri 19
Pendaftaran Peserta Mandiri 21
Hak dan Kewajiban Peserta 22
Iuran Peserta Mandiri 23
Ketentuan Keterlambatan Pembayaran Iuran 23

ix

Universitas Sumatera Utara


Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri 24
Kerangka Konsep 26

METODE PENELITIAN 27
Jenis Penelitian 27
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 27
Populasi dan Sampel 27
Populasi 27
Sampel 27
Variabel dan Definisi Operasional 28
Variabel Terikat (Dependen) 28
Variabel Bebas (Independen) 28
Metode Pengumpulan Data 29
Metode Pengukuran 30
Variabel Dependen 30
Variabel Independen 30
Metode Analisis Data 31

HASIL PENELITIAN 32
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 32
Lokasi Penelitian 32
Wilayah Kerja Puskesmas 32
Keadaan Demografi 32
Karakterisktik Responden 33
Faktor Penghindaran Risiko 36
Faktor Besarnya Kerugian 38
Faktor Kemampuan Membayar Iuran 41
Faktor Besar Pendapatan 43
Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang 44
Analisi Bivariat 45
Hubungan Variabel Penghindaran Risiko dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 45
Hubungan Variabel Besarnya Kerugian dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 46
Hubungan Variabel Kemampuan Membayar Iuran dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 47

Universitas Sumatera Utara


Hubungan Variabel Besar Pendapatan dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 50
Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi Square 51

PEMBAHASAN 52
Hubungan Variabel Penghindaran Risiko dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang 52
Hubungan Variabel Besarnya Kerugian dengan Keikutsertaan Masyarakat
dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang 54
Hubungan Variabel Kemampuan Membayar Iuran dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang 56
Hubungan Variabel Besar Pendapatan dengan Keikutsertaan Masyarakat
dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang 58
Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang 59

KESIMPULAN DAN SARAN 62


Kesimpulan 62
Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 64
DAFTAR LAMPIRAN

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Proporsi Peserta dan Tidak Peserta mandiri 28

2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen 30

3 Aspek Pengukuran Variabel Independen 30

4 Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang


Kecamatan Kotapinang 33

5 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden di Wilayah Kerja


Puskesmas Kotapinang 34

6 Distribusi Penghindaran Risiko Terhadap Keikutsertaan Masyarakat


dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang 37

7 Distribusi Resposnden Berdasarkan Penghindaran Risiko Terhadap


Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang 38

8 Distribusi Besarnya Kerugian Terhadap Keikutsertaan Masyarakat


dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang 40

9 Distribusi Resposnden Berdasarkan Besarnya Kerugian Terhadap


Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang 41

10 Distribusi Resposnden Berdasarkan Kemampuan Membayar Iuran


Terhadap Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri
di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang 43

11 Distribusi Resposnden Berdasarkan Besar Pendapatan Terhadap


Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang 44

12 Distribusi Resposnden Berdasarkan Keikutsertaan Masyarakat dalam


Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang 44

xii

Universitas Sumatera Utara


13 Hubungan Variabel Penghindaran Risiko dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 46

14 Hubungan Variabel Besarnya Kerugian dengan Keikutsertaan


Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 47

15 Hubungan Variabel Kemampuan Membayar Iuran dengan


Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di
Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang 49

16 Hubungan Variabel Besar Pendapatan dengan Keikutsertaan


Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang 50

17 Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 51

xiii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Kerangka Konsep 26

xiv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian 67

2 Master Data 70

3 Output 74

4 Surat Permohonan Izin Penelitian 88

5 Surat Izin Penelitian 80

6 Surat Keterangan Selesai Penelitian 90

xv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISTILAH

JKN Jaminan Kesehatan Nasional


BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
UHC Universal Health Coverage
PBI Penerima Bantuan Iuran
PBPU Pekerja Bukan Penerima Upah
PPU Pekerja Penerima Upah
ASKES Asuransi Kesehatan
JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja
ILO International Labour Organization
WHO World Health Organization
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional

xvi

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Lamsana Winda Pohan berumur 23 tahun, dilahirkan di

Rantau Prapat pada tanggal 4 Juli 1995 dan bertempat tinggal di Jalan Kampung

Baru II Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penulis

beragama Islam, anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bapak H.

Sapiruddin Pohan dan Ibu Hj. Juriah Hanum Dalimunthe.

Pendidikan formal dimulai di TK Nurul Islam tahun 2000. Pendidikan

sekolah dasar di SD Negeri 114619 tahun 2001-2007, sekolah menengah pertama

di SMPN 1 Kotapinang tahun 2007-2010, sekolah menengah atas SMA Swasta

Panglima Polem Rantauprapat pada tahun 2010-2013, selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, Juni 2018

Lamsana Winda Pohan

xvii

Universitas Sumatera Utara


Pendahuluan

Latar Belakang

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program pemerintah yang

memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera. Tujuannya adalah agar

semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka

dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011

tentang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah badan hukum yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial yang bertujuan untuk

mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kebutuhan dasar hidup yang

layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Jaminan Sosial yang

diselenggarakan oleh BPJS, yaitu terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan. Terbentuknya kedua BPJS tersebut, maka jangkauan

kepesertaan program jaminan sosial akan diperluas secara bertahap.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 menyebutkan bahwa

kepesertaan JKN ini bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan secara bertahap

sehingga kelak dapat menjangkau seluruh penduduk. Tahap pertama yang telah

dimulai sejak 1 Januari 2014, yang menjadi peserta JKN adalah PBI jaminan

kesehatan, PNS/TNI/POLRI dan keluarganya, peserta ASKES dan keluarganya,

serta peserta jaminan pemeliharaan kesehatan perusahaan JAMSOSTEK beserta

keluarganya. Pada tahap kedua, yang belum masuk sebagai peserta JKN, maka

Universitas Sumatera Utara


2

paling lambat 1 Januari 2019 seluruh masyarakat Indonesia dapat terjangkau dan

masuk sebagai peserta.

BPJS Kesehatan memiliki banyak manfaat, diantaranya adanya jaminan

biaya ketika sakit dengan iuran yang murah, bahkan bagi keluarga yang kurang

mampu akan dibayarkan oleh pemerintah. Adanya sistem BPJS Mandiri tersebut

akan membuka peluang bagi warga yang mempunyai ekonomi lebih untuk

membantu membayarkan warga yang kekurangan sesuai dengan asas BPJS

Kesehatan yaitu gotong royong. Pemerintah mendorong masyarakat menjadi

peserta mandiri agar masalah kesehatan dapat ditanggulangi bersama. Namun,

pada kenyataanya masih ada masyarakat yang belum terdaftar menjadi anggota

BPJS, sehingga hal ini akan menjadi penghalang untuk tercapainya jaminan

kesehatan semesta (Universal Health Coverage) tahun 2019 (Thabrany, 2014).

Pada umumnya manusia tidak bisa melihat jauh ke depan, akan risiko yang

akan menimpanya beberapa tahun sampai puluhan tahun kemudian. Memberikan

pilihan kepada masing-masing orang tidak menyelesaikan masalah sosial.

Organisasi internasional seperti ILO dan WHO mendorong terselenggaranya

jaminan sosial untuk semua orang (Universal Health Coverage). Itulah satu-

satunya cara agar semua orang mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Kebutuhan dasar yang dimaksud adalah kebutuhan dasar kesehatan, kebutuhan

dasar ini berbeda dengan kebutuhan dasar lainnya karena sifat ketidakpastian

(uncertainly) yang tidak bisa diukur sama untuk semua orang (Thabrany, 2014).

Indonesia sendiri telah terbentuk kekeliruan paham yang memahami

bahwa jaminan sosial adalah program membantu rakyat miskin, memberikan

Universitas Sumatera Utara


3

sedekah, atau membantu kaum dhuafa yang sifatnya temporer. Program-program

bagi dhuafa atau orang miskin bukanlah program universal, yang melindungi

semua penduduk. Dikatakan universal adalah program jaminan sosial yang

berlaku untuk semua orang, begitu kata ekonom terkemuka Joseph Stiglizt (1999).

Sesungguhnya UUD 45 pasal 34 sudah jelas menugaskan negara mengembangkan

jaminan sosial untuk seluruh rakyat (Thabrany, 2014).

BPJS Kesehatan menargetkan pada tahun 2017 akan terdapat 90% lebih

rakyat Indonesia sudah mengikuti program JKN. Namun, pada kenyataannya

peserta JKN yang sudah terdaftar di Indonesia berjumlah 179.474.296 jiwa

dengan proporsi 68,53% (per 1 Agustus 2017). Jadi, jumlah peserta JKN yang

ditargetkan oleh BPJS Kesehatan saat ini masih belum mencapai target (BPJS

Kesehatan, 2017).

Jumlah kepesertaan masyarakat di Sumatera Utara yang sudah terdaftar

menjadi peserta JKN (per April 2017) sebanyak 8.957.274 jiwa dari total

14.262.147 jiwa. Jumlah tersebut telah mencapai 62,8% kepesertaan JKN (Berita

Sumut, 2017).

Cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Labuhanbatu Selatan berjumlah

85.816 jiwa dari total 313.884 jiwa dengan proporsi 27,34%. Peserta PBI terdiri

dari peserta dengan iuran bersumber dari APBD berjumlah 19.166 jiwa dengan

proporsi 6,1% dan bersumber dari APBN berjumlah 54.941 jiwa dengan proporsi

17,5%. Peserta Non PBI terdiri dari peserta dengan iuran yang bersumber dari

PPU berjumlah 3.165 jiwa dengan proporsi 1% dan BPPU (Mandiri) berjumlah

8.544 jiwa dengan proporsi 2,7% (Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan, 2017).

Universitas Sumatera Utara


4

Kecamatan Kotapinang merupakan salah satu kecamatan dari 5 kecamatan

yang berada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jumlah penduduk yang terdaftar

di Kecamatan Kotapinang pada tahun 2016 adalah sebanyak 60.228 jiwa.

Kecamatan Kotapinang memiliki 3 puskesmas, salah satunya adalah Puskesmas

Kotapinang. Wilayah kerja Puskesmas Kotapinang meliputi 1 kelurahan dan 3

desa dengan jumlah penduduk 30.793 jiwa (BPS Kabupaten Labuhanbatu Selatan,

2016).

Berdasarkan data laporan kependudukan tahun 2016 sebagian besar

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang merupakan pekerja mandiri

yaitu pedagang, wiraswasta, tukang becak, pekerja bangunan dan lain sebagainya.

Jenis pekerjaan akan menentukan penghasilan yang diterima, hal ini secara tidak

langsung akan memengaruhi keikutsertaan masyarakat untuk menjadi peserta

BPJS Mandiri.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada Kepala

Tata Usaha Puskesmas Kotapinang didapatkan bahwa cakupan kepesertaan

masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang yang sudah terdaftar

menjadi peserta JKN (per Juli 2017) sebanyak 14.686 jiwa dari total 30.793 jiwa

dengan proporsi 47,69%. Jumlah peserta PBI sebanyak 2.437 jiwa dengan

proporsi 7,9% sedangkan jumlah peserta Non PBI sebanyak 12.249 jiwa dengan

proporsi 39,77%.

Cakupan kepesertaan JKN di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang hanya

sebesar 47,69% (per Juli 2017), dimana jumlah ini masih belum mencapai target

sementara BPJS Kesehatan menargetkan pada 1 Januari 2019 seluruh masyarakat

Universitas Sumatera Utara


5

harus terjangkau dan masuk sebagai peserta JKN. Banyaknya masyarakat yang

belum menjadi peserta JKN dikarenakan masih rendahnya demand (permintaan)

masyarakat untuk menjadi peserta JKN.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi demand (permintaan) terhadap

asuransi kesehatan. Salah satu asuransi kesehatan adalah keikutsertaan masyarakat

dalam kepersetaan BPJS Mandiri. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan

terhadap asuransi kesehatan menurut Feldstein (2005) antara lain bagaimana

seseorang menghindari risiko, kemungkinan suatu peristiwa terjadi, besarnya

kerugian, harga asuransi, dan pendapatan seseorang.

Hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 responden

di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang diketahui bahwa ada masyarakat sebagai

peserta BPJS Mandiri merasakan manfaat yang didapatkan sangat membantu

ketika mereka sakit apalagi ketika mereka harus dirawat inap di rumah sakit,

dimana masyarakat tahu bahwa jika ia terkena risiko sakit pasti ia juga akan

mengalami risiko keuangan dengan terdaftar ia sebagai peserta JKN makanya ia

akan terhindar dari risiko keuangan. Tiga orang mengatakan mereka belum

membutuhkan BPJS, dimana masyarakat tidak tahu dan tidak terpikir risiko apa

yang akan terjadinya nanti serta berapa banyak kerugian yang akan dialaminya.

Tiga orang mengatakan jika sakit yang dialami masih ringan pasti akan

sembuh dengan sendirinya ini artinya masyarakat belum memahami bagaimana

cara ia agar terhindar dari risiko sakit yang mungkin sakit ringan itu dapat

berkembang menjadi sakit berat. Empat orang merasa pendapatan mereka masih

kurang untuk kehidupan sehari-hari, ini artinya masih ada masyarakat yang belum

Universitas Sumatera Utara


6

mampu untuk membayar iuran dengan harga yang ditawarkan oleh BPJS

Kesehatan karena mereka menganggap untuk kehidupan sehari-hari saja mereka

masih merasa kekurangan. Jadi mereka belum terpikir untuk menjadi peserta JKN.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Subari

(2014) menunjukkan bahwa atribut-atribut keyakinan adalah salah satu faktor

yang memengaruhi intensi masyarakat menjadi peserta mandiri Jaminan

Kesehatan Nasional. Suhardi (2014) melakukan penelitian dengan hasil yang

menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh dengan kemauan masyarakat

menjadi peserta JPKM Mandiri terdiri dari pengetahuan, sikap, keyakinan tentang

keuntungan JPKM Mandiri, dukungan keluarga, dan dukungan tokoh

masyarakat/tokoh agama.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Melinda (2016) menunjukan bahwa

faktor yang berhubungan dengan minat masyarakat dalam keikutsertaan BPJS

mandiri adalah sikap, persepsi, dan dukungan orang terdekat. Hasil penelitian

yang dilakukan Lubis (2016) menunjukkan ada pengaruh penghindaran risiko,

harga asuransi dan pendapatan terhadap demand masyarakat menjadi peserta

BPJS PBPU.

Penelitian Amelta (2016) mengenai Demand Masyarakat menjadi Peserta

Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Kota Medan Tahun 2016

menunjukan bahwa masyarakat tidak mempermasalahkan iuran yang harus

dibayar oleh peserta, karena peserta dapat memilih kelas. Namun, peserta merasa

kesulitan terhadap persyaratan administrasi dan peserta harus datang sendiri untuk

mendaftar tidak boleh diwakilkan.

Universitas Sumatera Utara


7

Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini terdiri dari :

1. Apakah faktor penghindaran risiko memiliki hubungan dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang ?

2. Apakah faktor besarnya kerugian memiliki hubungan dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang ?

3. Apakah faktor iuran memiliki hubungan dengan keikutsertaan masyarakat

dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang ?

4. Apakah faktor pendapatan memiliki hubungan dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang ?

Tujuan Penilitian

Tujuan penelitian pada penelitian ini terdiri dari :

1. Untuk mengetahui faktor penghindaran risiko apakah memiliki hubungan

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah

kerja puskesmas Kotapinang.

Universitas Sumatera Utara


8

2. Untuk mengetahui faktor besarnya kerugian apakah memiliki hubungan

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah

kerja puskesmas Kotapinang.

3. Untuk mengetahui faktor iuran apakah memiliki hubungan dengan

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja

puskesmas Kotapinang.

4. Untuk mengetahui faktor pendapatan apakah memiliki hubungan dengan

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja

puskesmas Kotapinang.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada penelitian ini terdiri dari :

1. Manfaat bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang, sebagai

bahan informasi bagi masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat

memengaruhi kepesertaan BPJS Mandiri, serta dapat meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang BPJS Kesehatan.

2. Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, sebagai bahan informasi

dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan faktor-faktor

yang berhubungan dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri.

3. Manfaat bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah

wawasan, kemampuan dan pengetahuan yang telah didapat selama

menempuh pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


Tinjauan Pustaka

Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan kesehatan nasoinal adalah jaminan berupa perlindungan

kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada

setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah

(Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013).

Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional

Manfaat jaminan kesehatan nasional terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu

manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi

akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari

fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.

Manfaat jaminan kesehatan nasional mencakup pelayanan promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

sesuai dengan kebutuhan medis. Manfaat pelayanan promotif dan preventif

meliputi pemberian pelayanan sebagai berikut :

a. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit penyuluhan

mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan

sehat.

b. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), difteri pertusis

tetanus dan hepatitis B (DPTHB), polio, dan campak.

Universitas Sumatera Utara


10

c. Keluarga berencana, meliputi konseling, kontrapsepsi dasar, vasektomi, dan

tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga

berencana.

d. Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar disediakan oleh

pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

e. Skrining kesehatan, diberikan secara kolektif yang ditujukan untuk mendeteksi

risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit (Buku

Pegangan Sosialisasi JKN).

Kepesertaan jaminan kesehatan nasional. Kepesertaan jaminan

kesehatan nasional bersifat wajib dan dilakukan secara bertahap sehingga

mencakup seluruh penduduk. Pentahapan kepesertaan jaminan kesehatan

dilakukan 2 tahap.

Tahap pertama mulai tanggal 1 januari 2014, paling sedikit meliputi PBI

jaminan kesehatan, anggota TNI/PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan dan

anggota keluarganya, anggota POLRI/PNS di lingkungan Polri dan anggota

keluarganya, peserta asuransi kesehatan PT Askes (Persero) dan anggota

keluarganya, dan peserta jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek (Jaminan

Sosial Tenaga Kerja) dan anggota keluarganya. Tahap kedua meliputi seluruh

penduduk yang belum masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada

tanggal 1 Januari 2019 (Buku Pegangan Sosialisasi JKN).

Peserta jaminan kesehatan nasional. Peserta adalah setiap orang,

termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia,

yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar pemerintah.

Universitas Sumatera Utara


11

Peserta jaminan kesehatan meliputi:

a. PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang

tidak mampu (Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013).

b. Peserta bukan PBI jaminan kesehatan merupakan peserta yang tidak tergolong

fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas (Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016).

Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial yang bertujuan untuk

mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kebutuhan dasar hidup yang

layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Jaminan sosial yang

diselenggarakan oleh BPJS, yaitu terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan (Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011).

Fungsi BPJS. BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program

jaminan kesehatan, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan berfungsi

menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan

kematian, program jaminan pensiun, dan jaminan hari tua (Undang-Undang

Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011).

Tugas BPJS. BPJS Kesehatan memiliki beberapa tugas yang terdiri dari :

a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta;

b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;

c. Menerima bantuan iuran dari pemerintah;

d. Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta;

Universitas Sumatera Utara


12

e. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;

f. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan

ketentuan program jaminan sosial; dan

g. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial

kepada peserta dan masyarakat (Undang-Undang Republik Indonesia No. 24

Tahun 2011).

Wewenang BPJS. BPJS Kesehatan memiliki beberapa wewenang yang

terdiri dari :

a. Menagih pembayaran iuran;

b. Menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka

panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehatihatian,

keamanan dana, dan hasil yang memadai;

c. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi

kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan jaminan sosial nasional;

d. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran

fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh

pemerintah;

e. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;

f. Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak

memenuhi kewajibannya;

Universitas Sumatera Utara


13

g. Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai

ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

h. Melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan

program jaminan sosial (Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun

2011).

Hak BPJS. BPJS Kesehatan memiliki beberapa hak yang terdiri dari :

a. Memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang bersumber

dari dana jaminan sosial dan/atau sumber lainnya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; dan

b. Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan

sosial dari DJSN setiap 6 (enam) bulan (Undang-Undang Republik Indonesia

No. 24 Tahun 2011).

Kewajiban BPJS. BPJS Kesehatan memiliki beberapa kewajiban yang

terdiri dari :

a. Memberikan nomor identitas tunggal kepada Peserta;

b. Mengembangkan aset dana jaminan sosial dan aset BPJS untuk sebesar-

besarnya kepentingan peserta;

c. Memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai

kinerja, kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya;

d. Memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan undang-undang

tentang sistem jaminan sosial nasional;

Universitas Sumatera Utara


14

e. Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban untuk

mengikuti ketentuan yang berlaku;

f. Memberikan informasi kepada peserta mengenai prosedur untuk mendapatkan

hak dan memenuhi kewajibannya;

g. Memberikan informasi kepada peserta mengenai saldo jaminan hari tua dan

pengembangannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;

h. Memberikan informasi kepada peserta mengenai besar hak pensiun 1 (satu) kali

dalam 1 (satu) tahun;

i. Membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktik aktuaria yang lazim

dan berlaku umum;

j. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dalam

penyelenggaraan jaminan sosial; dan

k. Melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara

berkala 6 (enam) bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN

(Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011).

Asas. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) menyelenggarakan

sistem jaminan sosial nasional berdasarkan asas :

a. Kemanusiaan (Asas yang terkait dengan penghargaan terhadap martabat

manusia).

b. Manfaat (Asas yang bersifat operasional menggambarkan pengelolaan yang

efisien dan efektif).

c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Asas yang bersifat idiil)

(Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011).

Universitas Sumatera Utara


15

Prinsip BPJS. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)

menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip:

a. Kegotongroyongan, yakni prinsip kebersamaan antar peserta dalam

menanggung beban biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban

setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau

penghasilannya.

b. Nirlaba, yakni prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan

hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi

seluruh peserta.

c. Keterbukaan, yakni prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap,

benar, dan jelas bagi setiap peserta.

d. Kehati-hatian, yakni prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan

tertib.

e. Akuntabilitas, yakni prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan

yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

f. Portabilitas, yakni prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun

peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dimana Wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

g. Kepesertaan bersifat wajib, yakni prinsip yang mengharuskan seluruh

penduduk menjadi peserta jaminan sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.

h. Dana amanat, bahwa iuran dan hasil pengembangan merupakan dana titipan

dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta

jaminan sosial.

Universitas Sumatera Utara


16

i. Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk

pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta (Undang-

Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011).

Pelayanan kesehatan yang dijamin BPJS. Berdasarkan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 pelayanan kesehatan yang

dijamin BPJS yang tercantum pada pasal 22 yaitu:

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama pertama meliputi pelayanan kesehatan

non spesialistik yang mencakup:

a. Administrasi pelayanan;

b. Pelayanan promotif dan preventif;

c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;

d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;

e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

f. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan

g. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.

Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan BPJS

Kesehatan meliputi puskesmas atau yang setara, praktik dokter, praktek dokter

gigi, klinik pratama atau yang setara, rumah sakit kelas D pratama atau yang

setara.

2. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan

yang mencakup:

a. Administrasi pelayanan;

b. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis dasar;

Universitas Sumatera Utara


17

c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi spesialistik;

d. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan

indikasi medis;

e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

f. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;

g. Rehabilitasi medis;

h. Pelayanan darah;

i. Pelayanan kedokteran forensik klinik;

j. Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di fasilitas kesehatan;

k. Pelayanan keluarga berencana;

l. Perawatan inap non intensif; dan

m. Perawatan inap di ruang intensif.

Fasilitas kesehatan rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

meliputi klinik utama atau yang setara, rumah sakit umum, rumah sakit khusus.

Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS. Berdasarkan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 pelayanan kesehatan yang

tidak dijamin BPJS yang tercantum pada pasal 25 meliputi :

1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana

diatur dalam peraturan yang berlaku;

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja

sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;

3. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja

terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;

Universitas Sumatera Utara


18

4. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas

yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan

kecelakaan lalu lintas;

5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;

6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;

7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;

8. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);

9. Gangguan kesehatan/ penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;

10. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat

melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;

11. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, yang belum dinyatakan

efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology

assessment);

12. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan

(eksperimen);

13. Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;

14. Perbekalan kesehatan rumah tangga;

15. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar

biasa/wabah;

16. Pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah dan

pelayanan yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara


19

Peserta Mandiri

Berdasarkan Buku Pegangan Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan dalam

Sistem Jaminan Sosial Nasional Tahun 2013 menjelaskan mengenai kepesertaan

BPJS Kesehatan bahwa peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang

bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

Peserta mandiri yaitu seluruh masyarakat yang termasuk dalam golongan

peserta bukan PBI . Peserta bukan PBI merupakan peserta yang tidak tergolong

fakir miskin dan orang tidak mampu (PBI) yang terdiri atas :

1. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya :

a. PNS;

b. Anggota TNI;

c. Anggota Polri;

d. Pejabat Negara;

e. Pimpinan dan anggota DPRD;

f. Pegawai pemerintah non pegawai negeri;

g. Pegawai swasta; dan

h. Pekerja yang tidak termasuk huruf a'sampai dengan huruf g yang menerima

upah.

2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya :

a. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri; dan

b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah.

3. Bukan pekerja dan anggota keluarganya :

a. Investor;

Universitas Sumatera Utara


20

b. Pemberi kerja;

c. Penerima pensiun;

d. Veteran;

e. Perintis kemerdekaan;

f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari veteran atau perintis kemerdekaan; dan

g. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang

mampu membayar iuran.

Penerima pensiun yang dimaksud terdiri atas:

a. PNS yang berhenti dengan hak pensiun;

b. Anggota TNI dan anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun;

c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

d. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c yang mendapat hak pensiun;

e. Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan

f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana

dimaksud pada huruf e yang mendapat hak pensiun (Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016).

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2016, setiap pekerja bukan penerima upah wajib mendaftarkan dirinya dan

anggota keluarganya secara sendiri-sendiri atau berkelompok sebagai peserta

jaminan kesehatan pada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran. Anggota

keluarganya meliputi istri/suami yang sah, anak kandung, anak tiri dari

perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah, ayah, ibu, dan mertua serta dapat

Universitas Sumatera Utara


21

mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan (tidak terbatas). Anak

kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah dengan

kriteria:

a. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri;

b. belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh

lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

Pendaftaran peserta mandiri. Pendaftaran pekerja bukan penerima upah

atau peserta mandiri dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan kepada BPJS

Kesehatan. Pekerja bukan penerima upah dilakukan di kantor BPJS Kesehatan

yang wilayah kerjanya meliputi daerah tempat calon peserta berdomisili atau

melalui pihak ketiga yang ditunjuk BPJS Kesehatan. Pendaftaran dapat dilakukan

secara :

1. Pendaftaran secara kolektif :

a. Mengisi dan menyerahkan formulir daftar isian peserta serta melampirkan pas

foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar.

b. Pendaftaran secara berkelompok kolektif disampaikan dalam bentuk format

data yang disepakati.

2. Pendaftaran secara perorangan

a. Pekerja diluar Hubungan Kerja atau Pekerja Mandiri;

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) serta melampirkan pas foto

terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak

usia balita), serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


22

1. Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik);

2. Fotocopy surat nikah

3. Fotocopy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir yang menjadi tanggungan.

4. Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/KITAP).

b. Kelompok Paguyuban/Koperasi/Asosiasi;

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas

foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi

anak usia balita), serta menunjukkan/ memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

1. Asli / fotocopy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik);

2. Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (Peraturan BPJS

No. 1 tahun 2014).

Hak dan kewajiban peserta. Hak dan kewajiban setiap peserta menjamin

terselenggaranya jaminan kesehatan oleh BPJS Kesehatan kepada peserta.

1. Hak peserta :

a. mendapatkan identitas peserta;

b. mendapatkan nomor virtual account, virtual account adalah nomor rekening

virtual yang disediakan oleh BPJS Kesehatan untuk perorangan sebagai

rekening tujuan dalam pembayaran iuran jaminan kesehatan.;

c. memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan;

d. memperoleh manfaat jaminan kesehatan;

e. menyampaikan pengaduan kepada fasilitas kesehatan dan/atau BPJS Kesehatan

yang bekerja sama;

Universitas Sumatera Utara


23

f. mendapatkan informasi pelayanan kesehatan; dan

g. mengikuti program asuransi kesehatan tambahan.

2. Kewajiban peserta:

a. membayar iuran;

b. melaporkan perubahan data kepesertaan;

c. melaporkan perubahan status kepesertaan; dan

d. melaporkan kerusakan dan/atau kehilangan kartu identitas peserta jaminan

kesehatan (Peraturan BPJS No. 1 Tahun 2014).

Iuran peserta mandiri. Iuran adalah sejumlah uang yang dibayarkan

secara teratur oleh peserta BPJS. Iuran bagi peserta mandiri dan bagi kerabat

lainnya (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lain-lain.) adalah

sebesar:

1. Iuran jaminan kesehatan bagi peserta mandiri :

a. Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan

dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.

b. Sebesar Rp 51.000,00 (lima puluh satu ribu rupiah) per orang per bulan dengan

manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.

c. Sebesar Rp 80.000,00 (delapan puluh ribu rupiah) per orang per bulan dengan

manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.

2. Ketentuan besaran iuran jaminan kesehatan mulai berlaku pada tanggal 1 April

2016 (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016).

Universitas Sumatera Utara


24

Ketentuan keterlambatan pembayaran iuran. Berdasarkan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 keterlambatan pembayaran

iuran jaminan kesehatan dari 1 (satu) bulan sejak tanggal 10, maka penjaminan

peserta dihentikan sementara. Pemberhentian sementara penjaminan peserta

berakhir dan status peserta aktif kembali apabila, peserta membayar iuran bulan

tertunggak paling banyak untuk waktu 12 (dua belas) bulan atau 1 (satu) tahun

dan peserta membayar iuran pada bulan saat peserta ingin mengakhiri

pemberhentian sementara jaminan.

Pada waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak status kepesertaan aktif

kembali, wajib membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan

kesehatan rawat inap yang diperolehnya. Denda yang dikenakan sebesar 2,5% dari

biaya pelayanan kesehatan untuk setiap bulan yang tertunggak bila, jumlah bulan

tertunggak paling banyak 12 (dua belas) bulan dan besar denda paling tinggi Rp.

30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Masyarakat dalam

Kepesertaan BPJS Mandiri

Kepesertaan masyarakat dalam BPJS Mandiri sebagai bentuk adanya

permintaan dalam asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan yang dimaksud adalah

BPJS Mandiri. Keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di

pengaruhi beberapa faktor permintaan.

Permintaaan (demand) adalah keinginan konsumen membeli suatu barang

pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Permintaan terhadap

kesehatan dapat dilakukan mengenai pengertian tentang keinginan, permintaan

Universitas Sumatera Utara


25

dan kebutuhan. Keinginan di sini adalah keinginan seseorang untuk menjadi lebih

sehat dalam hidup didasarkan pada penilaian diri seseorang terhadap status

kesehatannya, sedangkan pada permintaan merupakan keinginan untuk lebih sehat

dalam perilaku mencari pertolongan tenaga kedokteran dan kebutuhan disini

adalah keadaan kesehatan oleh tenaga kedokteran dinyatakan harus mendapatkan

penanganan medis. Sedangkan permintaan terhadap pelayanan kesehatan akan

dilakukan mendalam dengan pendekatan sosial ekonomi (Feldstein, 2005).

Berdasarkan teori permintaan Feldstein (2005) ada 5 faktor yang mempengaruhi

permintaan akan asuransi kesehatan/BPJS Mandiri yaitu :

1. Bagaimana seseorang menghindari risiko (how risk averse is the individual).

Sudut pandang dan perilaku peserta asuransi tentang ketidakpastian saat ia

mengalami sakit yang mendorongnya untuk melakukan tindakan antisipatif

dengan memanfaatkan asuransi.

2. Kemungkinan suatu peristiwa terjadi (the probability of the eventoccurring).

Seseorang akan bersedia untuk membayar sedikit diatas harga premi yang

murni untuk sebuah kejadian atau peristiwa yang memiliki kemungkinan

terjadi cukup besar (permintaan untuk asuransi kesehatan akan menurun ketika

kemungkinan dari kejadian atau peristiwa sangat rendah).

3. Besarnya kerugian (the magnitude of the loss). Semakin besarnya kerugian

yang mungkin dialami, akan semakin tinggi jumlah premi yang bersedia

dibayarkan seseorang (permintaan asuransi akan lebih besar seiring besarnya

ukuran kerugian).

Universitas Sumatera Utara


26

4. Harga asuransi (the price of insurance). Semakin tinggi harga asuransi (jumlah

di atas premi murni), maka seseorang akan semakin menahan diri untuk

membeli asuransi (semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah barang yang

diminta).

5. Pendapatan seseorang (the income of the individual). Ukuran pendapatan dan

kekayaan orang akan mempengaruhi jumlah harga premi, mereka bersedia

untuk membayar lebih untuk asuransi kesehatan bagi mereka yang memiliki

pendapatan lebih. Begitu pun sebaliknya bagi mereka dengan pendapatan yang

sedikit tentunya akan mempengaruhi pertimbangan untuk memiliki asuransi.

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Penghindaran Risiko

Besarnya Kerugian
Keikutsertaan BPJS Mandiri
Kemampuan Membayar Iuran

Besar Pendapatan

Gambar 1. Kerangka konsep

Universitas Sumatera Utara


Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan

pendekatan cross sectional untuk menjelaskan hubungan antara variabel

independen yaitu penghindaran risiko, besarnya kerugian, iuran, dan pendapatan

dengan variabel dependennya yaitu keikusertaan masyarakat dalam kepesertaan

BPJS Mandiri.

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang

Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Waktu penelitian

dilakukan dari bulan Juli 2017 sampai dengan 23 April 2018. Waktu yang

digunakan adalah untuk pengambilan data, pengolahan dan analisa data serta

penyusunan hasil penelitian.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang

termasuk peserta golongan Non PBI (Mandiri) di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang berdasarkan data puskesmas yaitu sebanyak 28.356 orang.

Sampel. Sampel pada penelitian ini dipilih secara proportional random

sampling dengan jumlah sampel menggunakan rumus slovin (Notoatmodjo, 2010)

yang diformulasikan sebagai berikut :

( )

27
Universitas Sumatera Utara
28

Keterangan : n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)

Maka, hasil dari penentuan sampel data penelitian ini adalah

( )

Dengan proporsi sebagai berikut :

Tabel 1
Proporsi Peserta dan Tidak Peserta Mandiri
Peserta Mandiri Jumlah Sampel (%) Jumlah
Peserta (12.249/28.356) x 100 43,1 43 Peserta
Tidak Peserta (16.107/28.356) x 100 56,8 57 Peserta

Keterangan : Jumlah peserta mandiri = 12.249 orang

Jumlah tidak peserta mandiri = 16.107 orang

Besar populasi = 28.356 orang

Besar sampel = 100 orang

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel terikat (dependen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri yakni status responden

sudah mendaftarkan atau belum mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJS

Kesehatan.

Variabel bebas (independen). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :

1. Penghindaran risiko adalah cara atau strategi masyarakat untuk menghindari

dan menghilangkan risiko apa yang akan terjadi nantinya.

Universitas Sumatera Utara


29

2. Besarnya kerugian adalah perkiraan masyarakat terhadap besarnya risiko

keuangan yang harus ditanggung ketika ia sakit.

3. Kemampuan membayar iuran adalah besarnya uang yang bersedia masyarakat

bayarkan dan mampu untuk memperoleh asuransi kesehatan sesuai tingkatan

harga yang ditawarkan BPJS Kesehatan dengan skala ukur rasio.

4. Besar pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima setiap bulannya

untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan skala ukur rasio.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah

1. Wawancara

Wawancara dengan menggunakan kuisoner. Kuisoner merupakan daftar

pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan

tanggapan, informasi dan jawaban (Notoatmodjo, 2010). Kuisoner disebarkan

kepada para responden yaitu masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang untuk mendapatkan data mengenai faktor-faktor yang berhubungan

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri.

2. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data melalui pencarian dan

penemuan bukti-bukti tidak langsung yang ditujukan pada subjek penelitian

melalui dokumen. Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari Puskesmas

Kotapinang, Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan instansi

pemerintah yang berhubungan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


30

Metode Pengukuran

Variabel dependen. Pengukuran variabel dependen (terikat) dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2
Aspek Pengukuran Variabel Dependen
Variabel Jumlah Kategori Bobot Kriteria Skor Skala
Indikator Jawaban Nilai Ukur
Keikutsertaan 1 Ya 1 1.Peserta 1 Nomi
BPJS Mandiri Tidak 0 2.Tidak 0 nal
Peserta

Variabel independen. Pengukuran variabel independen (bebas) dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3
Aspek Pengukuran Variabel Independen
Variabel Bobot Nilai Bobot Nilai
1 Variabel = 1 Indikator 1 Variabel = 7 Indikator
Risiko Sakit
SS 3 21
S 2 14
TS 1 7
Besarnya Kerugian
SS 3 21
S 2 14
TS 1 7

Keterangan :

SS = Sangat setuju

S = Setuju

TS = Tidak setuju

Universitas Sumatera Utara


31

Aspek pengukuran variabel penghindaran risiko dikategorikan ke dalam 3

tingkatan, yaitu:

1. Tinggi, jika skor 15- 21

2. Sedang, jika skor 8 - 14

3. Rendah, jika skor 7

Aspek pengukuran variabel besarnya kerugian dikategorikan ke dalam 3

tingkatan, yaitu:

1. Banyak, jika skor 15- 21

2. Sedang, jika skor 8 - 14

3. Kurang, jika skor 7

Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi square. Uji chi

square adalah uji yang digunakan untuk mengestimasi atau mengetahui frekuensi

hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat

hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak. Uji chi square melihat

hubungan atau perbedaan antara variabel yang berbentuk kategorik (nominal dan

ordinal). Uji signifikan dilihat dengan menggunakan CI 95% (P value < 0,05).

Kesimpulan tingkat kemaknaan dapat dilakukan apabila hasil uji sebagai berikut :

1. P-v lue ≤ me u jukk h sil l h si ifik n.

2. P-value > 0,05 menunjukkan hasil adalah tidak signifikan.

Universitas Sumatera Utara


Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian. Puskesmas Kotapinang merupakan salah satu

puskesmas yang ada di Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Puskesmas Kotapinang terletak di Jalan Lobu yang memiliki 1 unit puskesmas

pembantu yang terletak di Dusun Bangun Jadi Desa Sosopan Kecamatan

Kotapinang.

Wilayah kerja puskesmas. Puskesemas Kotapinang memiliki wilayah

kerja seluas 590 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Kotapinang terdiri dari :

1. Kelurahan Kotapinang : 13 Lingkungan

2. Desa Sei Rumbia : 5 Dusun

3. Desa Nagodang : 4 Dusun

4. Desa Sosopan : 5 Dusun

Batas wilayah kerja Puskesmas Kotapinang adalah sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Kampung Rakyat, sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Torgamba, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai

Kanan dan Torgamba dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan

Silangkitang.

Keadaan demografi. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang pada tahun 2016 adalah 30.793 jiwa dengan 7.060 kk. Berikut adalah

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan lingkungan/dusun di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

32

Universitas Sumatera Utara


33

Tabel 4
Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Kecamatan
Kotapinang
Kelurahan Jumlah Jumlah Penduduk Jumlah
/Desa Lingkungan/ Penduduk
Dusun Laki-laki Perempua
n
Kotapinang 13 11.926 11.563 23.489
Sei Rumbia 5 1.464 1.419 2.883
Nagodang 4 907 881 1.788
Sosopan 5 1.336 1.297 2.633
Sumber: Profil Puskesmas Kotapinang 2016

Karakterisktik Responden

Karakteristik responden meliputi kelompok umur, jenis kelamin,

pendidikan terakhir, pekerjaan dan jumlah pendapatan. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan pada 100 responden di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang diketahui bahwa terdapat 28 responden dengan umur antara 18-32

tahun (28%), 63 responden berumur antara 33-51 tahun (63%), 9 responden

berumur antara 52-70 tahun (9%).

Berdasarkan karakterisktik jenis kelamin menunjukkan bahwa terdapat 47

responden laki-laki (47%) dan 53 responden perempuan (53%). Karakteristik

pendidikan terakhir pada 100 responden menunjukkan responden terbanyak

adalah tamat SMA/sederajatnya sebanyak 46 responden (46%) sedangkan tingkat

pendidikan lainnya yaitu D3/S1 ke atas sebanyak 23 responden (23%), tamat

SMP/sederajatnya sebanyak 19 responden (19%), tamat SD/sederajatnya

sebanyak 8 responden (8%) serta tidak tamat SD sebanyak 4 responden (4%).

Karakteristik pekerjaan menunjukkan responden yang terbanyak adalah

wiraswasta sebanyak 31 responden (31%), pengusaha/pedagang sebanyak 26

responden (26%), buruh sebanyak 4 responden (4%), tidak bekerja sebanyak 2

Universitas Sumatera Utara


34

responden (2%), ibu rumah tangga sebanyak 18 responden (18%) dan lainnya

sebanyak 19 responden (19%).

Berdasarkan karakteristik jumlah pendapatan menunjukkan jumlah

responden terbanyak adalah dengan pendapatan >UMK Rp.2.300.000 sebanyak

71 responden (71%) dan yang terendah adalah responden dengan pendapatan

<UMK Rp.2.300.000 sebanyak 29 responden (29%). Distribusi responden

berdasarkan karakteristik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5
Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang
No Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)
Umur
18-32 tahun 28 28,0
33-51 tahun 63 63,0
52-70 tahun 9 9,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 47 47,0
Perempuan 53 53,0
Pendidikan Terakhir
Tidak tamat SD/Sederajat 4 4,0
Tamat SD/Sederajat 8 8,0
Tamat SMP/Sederajat 19 19,0
Tamat SMA/Sederajat 46 46,0
D3/S1 ke atas 23 23,0
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 18 18,0
Buruh 4 4,0
Pengusaha/Pedagang 26 26,0
Wiraswasta 31 31,0
Tidak Bekerja 2 2,0
Lainnya 19 19,0
Pendapatan
<UMK Rp.2.300.000 29 29,0
>UMK Rp.2.300.000 71 71,0

Universitas Sumatera Utara


35

Faktor penghindaran risiko. Untuk menggambarkan penilaian

responden terhadap penghindaran risiko dapat diukur melalui 7 indikator.

Indikator dengan sakit merupakan suatu kejadian yang pasti terjadi pada diri kita,

dan itu merupakan risiko kerugian yang harus kita dihindari sebanyak 18

responden (18%) menjawab sangat setuju, 44 responden (44%) menjawab setuju

dan 38 responden (38%) menjawab tidak setuju.

Sebanyak 35 responden (35%) menjawab sangat setuju pengobatan dengan

biaya yang besar merupakan hal yang sangat saya khawatirkan bila terjadi, 27

responden (27%) menjawab setuju pengobatan dengan biaya yang besar

merupakan hal yang sangat saya khawatirkan bila terjadi dan 38 responden (38%)

menjawab tidak setuju pengobatan dengan biaya yang besar merupakan hal yang

sangat saya khawatirkan bila terjadi.

Terdapat 17 responden (17%) menjawab sangat setuju walaupun dalam

suatu periode asuransi saya tidak mengalami suatu penyakit yang berarti, dalam

periode asuransi berikutnya saya akan tetap ikut dan membayar iuran, 36

responden (36%) menjawab setuju walaupun dalam suatu periode asuransi saya

tidak mengalami suatu penyakit yang berarti, dalam periode asuransi berikutnya

saya akan tetap ikut dan membayar iuran, 47 responden (47%) menjawab tidak

setuju walaupun dalam suatu periode asuransi saya tidak mengalami suatu

penyakit yang berarti, dalam periode asuransi berikutnya saya akan tetap ikut dan

membayar iuran.

Indikator dengan saya akan melakukan apa saja untuk terhindar dari

penyakit sebanyak 29 responden (29%) menjawab sangat setuju, 35 responden

Universitas Sumatera Utara


36

(35%) menjawab setuju dan 36 responden (36%) menjawab tidak setuju.

Sebanyak 17 responden (17%) menjawab sangat setuju ketidakpastian kondisi

kesehatan saya dimasa yang akan datang mendorong saya untuk ikut program

BPJS Kesehatan ,42 responden (42%) menjawab setuju ketidakpastian kondisi

kesehatan saya dimasa yang akan datang mendorong saya untuk ikut program

BPJS Kesehatan dan 41 responden (41%) menjawab tidak setuju ketidakpastian

kondisi kesehatan saya dimasa yang akan datang mendorong saya untuk ikut

program BPJS Kesehatan.

Terdapat 11 responden (11%) menjawab sangat setuju banyaknya

kebutuhan ekonomi diluar biaya pengobatan merupakan hal yang membuat saya

harus mengikuti program BPJS Kesehatan, 35 responden (35%) menjawab setuju

banyaknya kebutuhan ekonomi diluar biaya pengobatan merupakan hal yang

membuat saya harus mengikuti program BPJS Kesehatan dan 54 responden (54%)

menjawab tidak setuju banyaknya kebutuhan ekonomi diluar biaya pengobatan

merupakan hal yang membuat saya harus mengikuti program BPJS Kesehatan.

Sebanyak 23 responden (23%) menjawab sangat setuju luasnya cakupan

pelayanan yang ditanggung BPJS dari pengobatan rawat jalan, rawat inap sampai

proses pencegahan membuat saya merasa terhindar dari risiko penyakit yang

mungkin saya terima, 40 responden (40%) menjawab setuju luasnya cakupan

pelayanan yang ditanggung BPJS dari pengobatan rawat jalan, rawat inap sampai

proses pencegahan membuat saya merasa terhindar dari risiko penyakit yang

mungkin saya terima dan 37 responden (37%) menjawab tidak setuju luasnya

cakupan pelayanan yang ditanggung BPJS dari pengobatan rawat jalan, rawat inap

Universitas Sumatera Utara


37

sampai proses pencegahan membuat saya merasa terhindar dari risiko penyakit

yang mungkin saya terima. Distribusi jawaban dari pernyataan penghindaran

risiko dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6
Distribusi Penghindaran Risiko Terhadap Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Pernyataan SS S TS Jumlah
N % N % N % N %
Sakit merupakan suatu kejadian 18 18 44 44 38 38 100 100
yang pasti terjadi pada diri kita,
dan itu merupakan risiko
kerugian yang harus kita
dihindari.
Pengobatan dengan biaya yang 35 35 27 27 38 38 100 100
besar merupakan hal yang
sangat saya khawatirkan bila
terjadi.
Walaupun dalam suatuperiode 17 17 36 36 47 47 100 100
asuransi saya tidak mengalami
suatu penyakit yang berarti,
dalam periode asuransi
berikutnya saya akan tetap ikut
dan membayar iuran.
Saya akan melakukan apa saja 29 29 35 35 36 36 100 100
untuk terhindar dari penyakit.
Ketidakpastian kondisi 17 17 42 42 41 41 100 100
kesehatan saya dimasa yang
akan datang mendorong saya
untuk ikut program BPJS
Kesehatan.
Banyaknya kebutuhan ekonomi 11 11 35 35 54 54 100 100
diluar biaya pengobatan
merupakan hal yang membuat
saya harus mengikuti program
BPJS Kesehatan.
Luasnya cakupan pelayanan 23 23 40 40 37 37 100 100
yang ditanggung BPJS dari
pengobatan rawat jalan, rawat
inap sampai proses pencegahan
membuat saya merasa terhindar
dari risiko penyakit yang
mungkin saya terima.

Universitas Sumatera Utara


38

Berdasarkan tabel 6 di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor

penghindaran risiko terhadap keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7
Distribusi Resposnden Berdasarkan Penghindaran Risiko Terhadap
Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang
Penghindaran Risiko F %
Tinggi 30 30,0
Sedang 44 44,0
Rendah 26 26,0

Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 30 responden

(30,0%) penghindaran risiko dengan kategori tinggi dan 44 responden (44,0%)

penghindaran risiko dengan kategori sedang serta 26 responden (26%)

penghindaran risiko dengan kategori rendah.

Faktor besarnya kerugian. Untuk menggambarkan penilaian responden

terhadap besarnya kerugian dapat diukur melalui 7 indikator. Indikaor dengan

sakit,bagaimanapun juga akan membawa kerugian keuangan pada diri saya

sebanyak 33 responden (33%) menjawab sangat setuju, 30 responden (30%)

menjawab setuju dan 37 responden (37%) menjawab tidak setuju.

Sebanyak 20 responden (20%) menjawab sangat setuju risiko keuangan

yang dapat terjadi ketika sakit yaitu besarnya biaya pengobatan selama sakit, 34

responden (34%) menjawab risiko keuanganyang dapat terjadi ketika sakit yaitu

besarnya biaya pengobatan selama sakit dan 46 responden (46%) menjawab tidak

setuju risiko keuanganyang dapat terjadi ketika sakit yaitu besarnya biaya

pengobatan selama sakit.

Universitas Sumatera Utara


39

Terdapat 16 responden (16%) menjawab sangat setuju dengan pertanyaan

saya bersedia membayar biaya pengobatan yang besar ketika saya sakit, 40

responden (40%) menjawab setuju dengan pertanyaan saya bersedia membayar

biaya pengobatan yang besar ketika saya sakit dan 44 responden (44%) menjawab

tidak setuju dengan pertanyaan saya bersedia membayar biaya pengobatan yang

besar ketika saya sakit.

Indikator dengan saya akan bersedia mengeluarkan uang untuk membayar

iuran BPJS secara rutin apabila saya memiliki penyakit yang kronis sebanyak 16

responden (16%) menjawab sangat setuju, 41 responden (41%) menjawab setuju

dan 43 responden (43%) menjawab tidak setuju.

Sebanyak 19 responden (19%) menjawab sangat setuju pembiayaan yang

besar untuk pengobatan seperti operasi dan persalinan akan menimbulkan

kerugian keuangan, 40 responden (40%) menjawab setuju pembiayaan yang besar

untuk pengobatan seperti operasi dan persalinan akan menimbulkan kerugian

keuangan dan 41 responden (41%) menjawab tidak setuju pembiayaan yang besar

untuk pengobatan seperti operasi dan persalinan akan menimbulkan kerugian

keuangan.

Terdapat 14 responden (14%) menjawab sangat setuju kerugian keuangan

yang saya terima akibat sakit akan berdampak pada hilangnya waktu kerja saya,

44 responden (44%) menjawab setuju kerugian keuangan yang saya terima akibat

sakit akan berdampak pada hilangnya waktu kerja saya dan 42 responden (42%)

menjawab tidak setuju kerugian keuangan yang saya terima akibat sakit akan

berdampak pada hilangnya waktu kerja saya.

Universitas Sumatera Utara


40

Sebanyak 18 responden (18%) menjawab sangat setuju, 42 responden

(42%) menjawab setuju dan 40 responden (40%) menjawab tidak setuju dengan

mengikuti program BPJS Kesehatan akan mengurangi kerugian keuangan apabila

saya sakit dibandingkan dengan tidak ikut BPJS Kesehatan. Distribusi jawaban

dari pernyataan besarnya kerugian dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8
Distribusi Besarnya Kerugian Terhadap Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Pernyataan SS S TS Jumlah
N % N % N % N %
Sakit,bagaimanapun juga 33 33 30 30 37 37 100 100
akan membawa kerugian
keuangan pada diri saya.
Risiko keuangan yang dapat 20 20 34 34 46 46 100 100
terjadi ketika sakit yaitu
besarnya biaya pengobatan
selama sakit.
Saya bersedia membayar 16 16 40 40 44 44 100 100
biaya pengobatan yang
besar ketika saya sakit.
Saya akan bersedia 16 16 41 41 43 43 100 100
mengeluarkan uang untuk
membayar iuran BPJS
secara rutin apabila saya
memiliki penyakit yang
kronis.
Pembiayaan yang besar 19 19 40 40 41 41 100 100
untuk pengobatan seperti
operasi dan persalinan akan
menimbulkan kerugian
keuangan.
Kerugian keuangan yang 14 14 44 44 42 42 100 100
saya terima akibat sakit
akan berdampak pada
hilangnya waktu kerja saya.
Dengan mengikuti program 18 18 42 42 40 40 100 100
BPJS Kesehatan akan
mengurangi kerugian
keuangan apabila saya sakit
dibandingkan dengan tidak
ikut BPJS Kesehatan .

Universitas Sumatera Utara


41

Berdasarkan tabel 8 di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor

besarnya kerugian terhadap keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 9
Distribusi Resposnden Berdasarkan Besarnya Kerugian Terhadap Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang
Besarnya Kerugian F %
Banyak 31 31,0
Sedang 44 44,0
Kurang 25 25,0

Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 31 responden

(31,0%) besarnya kerugian dengan kategori banyak dan 44 responden (44,0%)

dengan kategori sedang serta 25 responden (25,0%) dengan kategori kurang.

Faktor kemampuan membayar iuran. Untuk menggambarkan penilaian

responden terhadap iuran BPJS Mandiri diukur melalui 4 indikator yang terdiri

dari iuran yang mampu dibayar oleh masyarakat, pendapat tentang iuran BPJS,

sistem pembayaran BPJS dan iuran yang ditawarkan oleh BPJS. Distribusi

frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berdasarkan kemampuan masyarakat untuk membayar iuran BPJS

Mandiri pada tabel 10 menunjukkan bahwa 4 responden (4,0%) yang mampu

membayar iuran sebesar Rp.5.000, 7 responden (7,0%) yang mampu membayar

iuran sebesar Rp.10.000, 12 responden (12,0%) yang mampu membayar iuran

sebesar Rp.15.000, 15 responden (15,0%) yang mampu membayar iuran sebesar

Rp.20.000 pada keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

Universitas Sumatera Utara


42

Iuran sebesar Rp.21.000 hanya terdapat 1 responden (1,0%) yang

mampu membayar iuran,sama seperti diatas hanya 1 responden (1,0%) yang

mampu membayar iuran sebesar Rp.22.000 dan Rp.23.000, sedangkan iuran

sebesar Rp.25.000 terdapat 15 responden (15,0%) yang mampu membayar iuran

pada keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja

Puskesmas Kotapinang.

Iuran sebesar Rp.30.000 terdapat 10 responden (10,0%) yang mampu

membayar iuran, tedapat masing-masing 1 responden (1,0%) yang mampu

membayar iuran sebesar Rp.31.000 dan Rp.32.000, 9 responden (9,0%) yang

mampu membayar iuran sebesar Rp.35.000 , 2 responden (2,0%) yang mampu

membayar iuran sebesar Rp.40.000 pada keikutsertaan masyarakat dalam

kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

Hanya 1 responden (1,0%) yang mampu membayar iuran sebesar

Rp.45.000, 13 responden (13,0%) yang mampu membayar iuran sebesar

Rp.50.000, dan terdapat masing-masing 2 responden (2,0%) yang mampu

membayar iuran sebesar Rp.51.000, Rp.60.000 dan Rp.65.000 serta hanya 1

responden (1,0%) yang mampu membayar iuran sebesar Rp.80.000 pada

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja

Puskesmas Kotapinang. Distribusi faktor kemampuan membayar iuran terhadap

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri dapat dilihat pada

tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara


43

Tabel 10
Distribusi Resposnden Berdasarkan Kemampuan Membayar Iuran Terhadap
Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang
Iuran F %
Rp. 5.000 4 4,0
Rp.10.000 7 7,0
Rp.15.000 12 12,0
Rp.20.000 15 15,0
Rp.21.000 1 1,0
Rp.22.000 1 1,0
Rp.23.000 1 1,0
Rp.25.000 15 15,0
Rp.30.000 10 10,0
Rp.31.000 1 1,0
Rp.32.000 1 1,0
Rp.35.000 9 9,0
Rp.40.000 2 2,0
Rp.45.000 1 1,0
Rp.50.000 13 13,0
Rp.51.000 2 2,0
Rp.60.000 2 2,0
Rp.65.000 2 2,0
Rp.80.000 1 1,0

Faktor besar pendapatan. Untuk menggambarkan penilaian responden

terhadap faktor besar pendapatan responden pada keikutsertaan masyarakat dalam

kepesertaan BPJS Mandiri , maka diukur melalui 4 indikator yang terdiri dari

pendapatan dan pengeluaran rata-rata per bulan, kecukupan pendapatan untuk

kebutuhan sehari-hari serta kesesuaian pendapatan dengan beban iuran. Distribusi

frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 29 responden

(29,0%) yang memiliki pendapatan <UMK Rp.2.300.000 dan 71 responden

(71,0%) yang memiliki pendapatan >UMK Rp.2.300.000 pada keikutsertaan

Universitas Sumatera Utara


44

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang.

Distribusi faktor besar pendapatan terhadap keikutsertaan masyarakat

dalam kepesertaan BPJS Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11
Distribusi Resposnden Berdasarkan Besar Pendapatan Terhadap Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang
Pendapatan F %
<UMK Rp.2.300.000 29 29,0
>UMK Rp.2.300.000 71 71,0

Keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang. Untuk menggambarkan penilaian

responden terhadap keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri,

diukur dengan 1 pertanyaan yaitu apakah responden peserta BPJS Mandiri atau

tidak peserta BPJS Mandiri.

Tabel 12 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 43 responden

(43,0%) yang telah menjadi peserta BPJS Mandiri dan terdapat 57 responden

(57,0%) yang tidak peserta BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang.

Distribusi frekuensi keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12
Distribusi Resposnden Berdasarkan Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Peserta BPJS Mandiri F %
Ya 43 43,0
Tidak 57 57,0

Universitas Sumatera Utara


45

Analisi Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen maka analisis statistik menggunakan uji

chi square dengan derajat kepercayaan α = 0,05.

Hubungan variabel penghindaran risiko dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang. Hasil uji statistik hubungan antara variabel penghindaran risiko

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri di wilayah

kerja Puskesmas Kotapinang berdasarkan uji chi square menunjukan bahwa dari

30 responden (30,0%) yang memiliki penghindaran risiko kategori tinggi terdapat

20 responden (66,7%) yang sudah menjadi peserta BPJS Mandiri dan 10

responden (33,3%) yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri.

Responden dengan kategori sedang sebanyak 44 responden (44,0%) yang

terdiri dari 19 responden (43,2%) yang sudah menjadi peserta BPJS Mandiri, 25

responden (56,8%) yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri dan 26

responden (26,0%) dengan kategori rendah terdiri dari 4 repsonden (15,4%) yang

sudah menjadi peserta BPJS Mandiri, 22 responden (84,6%) yang tidak terdaftar

sebagai peserta BPJS Mandiri.

Hasil uji chi square dari hubungan antara variabel penghindaran risiko

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri dapat dilihat

pada tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara


46

Tabel 13
Hubungan Variabel Penghindaran Risiko dengan Keikutsertaan Masyarakat
dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Penghindaran Peserta BPJS Mandiri Jumlah P
Risiko Ya Tidak
F % F % F %
Tinggi 20 66,7 10 33,3 30 100,0
Sedang 19 43,2 25 56,8 44 100,0 0,001
Rendah 4 15,4 22 84,6 26 100,0

Hasil uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,001,

karena nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara

penghindaran risiko dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri.

Hubungan variabel besarnya kerugian dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang. Hasil uji statistik hubungan antara variabel besarnya kerugian

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri di wilayah

kerja Puskesmas Kotapinang berdasarkan uji chi square menunjukan bahwa dari

31 responden (31,0%) yang memiliki besarnya kerugian kategori banyak terdapat

18 responden (58,1%) yang sudah menjadi peserta BPJS Mandiri dan 13

responden (41,9%) yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri.

Responden dengan kategori sedang sebanyak 44 responden (44,0%) yang

terdiri dari 22 responden (50,0%) yang sudah menjadi peserta BPJS Mandiri dan

22 responden (50,0%) yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri.

Sebanyak 25 responden (25,0%) dengan kategori kurang yang terdiri dari 3

responden (12,0%) yang sudah menjadi peserta BPJS Mandiri dan 22 responden

(88,0%) yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri.

Universitas Sumatera Utara


47

Hasil uji chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel besarnya

kerugian dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 14
Hubungan Variabel Besarnya Kerugian dengan Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Besarnya Peserta BPJS Mandiri Jumlah P
Kerugian Ya Tidak
F % F % F %
Banyak 18 58,1 13 41,9 31 100,0
Sedang 22 50,0 22 50,0 44 100,0 0,001
Kurang 3 12,0 22 88,0 25 100,0

Hasil uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,001,

karena nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara besarnya

kerugian dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri.

Hubungan variabel kemampuan membayar iuran dengan

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah

kerja Puskesmas Kotapinang. Hasil uji statistik hubungan antara variabel iuran

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri di wilayah

kerja Puskesmas Kotapinang berdasarkan uji chi square menunjukan bahwa 4

responden (100,0%) yang mampu membayar iuran sebesar Rp.5.000 yang

merupakan peserta BPJS Mandiri, 7 responden yang mampu membayar iuran

sebesar Rp.10.000 yang terdiri dari 6 responden (85,7%) adalah peserta BPJS

Mandiri dan 1 responden (14,3%) tidak peserta BPJS Mandiri, sebanyak 12

responden yang mampu membayar iuran sebesar Rp.15.000 yang terdiri dari 11

responden (91,7%) adalah peserta BPJS Mandiri dan 1 responden (8,3%) tidak

peserta BPJS Mandiri, sebanyak 15 responden yang mampu membayar iuran

Universitas Sumatera Utara


48

sebesar Rp.20.000 yang terdiri dari 10 responden (66,7%) adalah peserta BPJS

Mandiri dan 5 responden (33,3%) tidak peserta BPJS Mandiri, terdapat 1

responden (100,0%) yang mampu membayar iuran sebesar Rp.21.000 yang

merupakan tidak peserta BPJS Mandiri dan 1 responden (100,0%) yang mampu

membayar iuran sebesar Rp.22.000 yang merupakan tidak peserta BPJS Mandiri

serta terdapat pula 1 responden (100,0%) yang mampu membayar iuran sebesar

Rp.23.000 yang merupakan tidak peserta BPJS Mandiri.

Iuran yang mampu dibayar sebesar Rp.25.000 sebanyak 15 responden

yang terdiri dari 11 responden (73,3%) adalah peserta BPJS Mandiri dan 4

responden (26,7%) tidak peserta BPJS Mandiri, dari 10 responden yang mampu

membayar iuran sebesar Rp.30.000 terdapat 2 responden (20,0%) adalah peserta

BPJS Mandiri dan 8 responden (80,0%) adalah tidak peserta BPJS Mandiri,

hanya 1 responden (100,0%) yang mampu membayar iuran sebesar Rp.31.000

yang merupakan tidak peserta BPJS Mandiri, 1 responden (100,0%) juga yang

mampu membayar iuran sebesar Rp.32.000 yang merupakan peserta BPJS

Mandiri, sebanyak 9 responden yang mampu membayar iuran sebesar Rp.35.000

terdapat 5 responden (55,6%) adalah peserta BPJS Mandiri dan 4 responden

(44,4%) adalah tidak peserta BPJS Mandiri.

Responden yang mampu membayar iuran sebesar Rp.40.000 sebanyak 2

responden yang masing-masing 1 responden (50,0%) peserta BPJS Mandiri dan 1

responden (50,0%) tidak peserta BPJS Mandiri, hanya 1 responden (100,0%) yang

mampu membayar iuran sebesar Rp.45.000 yang merupakan tidak peserta BPJS

Mandiri, sebanyak 13 responden yang mampu membayar iuran sebesar Rp.50.000

Universitas Sumatera Utara


49

terdapat 2 responden (15,4%) adalah peserta BPJS Mandiri dan 11 responden

(84,6%) adalah tidak peserta BPJS Mandiri, hanya terdapat 2 responden (100,0%)

yang mampu membayar iuran sebesar Rp.51.000 yang merupakan tidak peserta

BPJS Mandiri, responden yang mampu membayar iuran sebesar RP.60.000

sebanyak 2 responden (100,0%) yang merupkan peserta BPJS Mandiri, terdapat 2

responden (100,0%) yang merupakan peserta BPJS Mandiri dan mampu

membayar iuran sebesar Rp.65.000 dan 1 responden (100,0%) yang merupakan

tidak peserta BPJS Mandiri yang mampu membayar iuran sebesar Rp.80.000.

Hasil uji chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel iuran

dengan kepesertaan BPJS mandiri dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 15
Hubungan Variabel Kemampuan Membayar Iuran dengan Keikutsertaan
Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang
Iuran Peserta BPJS Mandiri Jumlah P
Ya Tidak
F % F % F %
Rp. 5.000 4 100,0 0 0,0 4 100,0
Rp.10.000 6 85,7 1 14,3 7 100,0
Rp.15.000 11 91,7 1 8,3 12 100,0
Rp.20.000 10 66,7 5 33,3 15 100,0
Rp.21.000 0 0,0 1 100,0 1 100,0
Rp.22.000 0 0,0 1 100,0 1 100,0
Rp.23.000 0 0,0 1 100,0 1 100,0
Rp.25.000 11 73,3 4 26,7 15 100,0
Rp.30.000 2 20,0 8 80,0 10 100,0
Rp.31.000 0 0,0 1 100,0 1 100,0 0,002
Rp.32.000 1 100,0 0 0,0 1 100,0
Rp.35.000 5 55,6 4 44,4 9 100,0
Rp.40.000 1 50,0 1 50,0 2 100,0
Rp.45.000 0 0,0 1 100,0 1 100,0
Rp.50.000 2 15,4 11 84,6 13 100,0
Rp.51.000 0 0,0 2 100,0 2 100,0
Rp.60.000 2 100,0 0 0,0 2 100,0
Rp.65.000 2 100,0 0 0,0 2 100,0
Rp.80.000 0 0,0 1 100,0 1 100,0

Universitas Sumatera Utara


50

Hasil uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,002,

karena nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara iuran

dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri.

Hubungan variabel besar pendapatan dengan keikutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang. Hasil uji statistik hubungan antara variabel besar pendapatan dengan

keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri di wilayah kerja

Puskesmas Kotapinang berdasarkan uji chi square menunjukan bahwa dari 29

responden dengan pendapatan <UMK Rp.2.300.000 terdapat 4 responden yang

merupakan peserta BPJS Mandiri dan 25 responden yang tidak peserta BPJS

Mandiri. Responden dengan pendapatan >UMK Rp.2.300.000 sebanyak 71

responden yang terdiri dari 39 responden peserta BPJS Mandiri dan 32 responden

tidak peserta BPJS Mandiri.

Hasil uji chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel besar

pendapatan dengan keikutsertaanmasyarakat dalam kepesertaan BPJS mandiri di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 16
Hubungan Variabel Besar Pendapatan dengan Keikutsertaan Masyarakat dalam
Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Pendapatan Peserta BPJS Mandiri Jumlah P
Ya Tidak
F % F % F %
<UMK Rp.2.300.000 4 13,8 25 66,2 29 100,0 0,00
>UMK Rp.2.300.000 39 54,9 32 45,1 71 100,0 0

Universitas Sumatera Utara


51

Hasil uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,000,

karena nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara besar

pendapatan dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri.

Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi Square

Tabel 17
Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Variabel Bebas Variabel Terikat Sig. (P) Keterangan
Penghindaran 0,001 Hubungan Signifikan
Risiko
Besarnya Keikutsertaan BPJS 0,001 Hubungan Signifikan
Kerugian Mandiri
Kemampuan 0,002 Hubungan Signifikan
Membayar Iuran
Besar 0,000 Hubungan Signifikan
Pendapatan

Universitas Sumatera Utara


Pembahasan

Hubungan Variabel Penghindaran Risiko dengan Keikutsertaan Masyarakat

dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang

Penghindaran risiko adalah cara atau strategi masyarakat untuk

menghindari dan menghilangkan risiko apa yang akan terjadi nantinya.

Berdasarkan hasil penelitian sebagian dari masyarakat yang merupakan peserta

BPJS Mandiri memahami risiko sakit apa saja yang bisa terjadi, kapan saja dan

dimana saja serta dapat menyebabkan berbagai macam risiko lainnya seperti

risiko finansial, fisik, waktu, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari,

hilangnya waktu kerja dan lain sebagainya. Mereka menyadari apabila mereka

sakit membutuhkan biaya yang lumayan besar, begitu juga halnya jika mereka

sudah tua dan sakit-sakitan, ditambah lagi dengan banyaknya penyakit-penyakit

yang tiba-tiba saja bisa terjadi di usia muda, sehingga mereka menyadari pada

kondisi mereka saat ini kesehatan merupakan suatu kebutuhan dasar yang penting.

Hal yang terpenting adalah responden berusaha menghindari risko-risiko

yang terjadi apabila sakit, sebagian responden juga mengatakan takut bila

sewaktu-waktu mereka mengalami sakit sehingga mereka mendaftar sebagai

peserta BPJS Mandiri. Responden yang sudah menjadi peserta BPJS Mandiri akan

mendapatkan pelayanan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan seperti pelayanan

promotif dan preventif, pemeriksaan, pengobatan, konsultasi medis, perawatan

inap non intensif dan intensif serta pelayanan lainnya. Pelayanan tersebut bisa

didapatkan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, Praktik Dokter, Klinik

Pratama, Rumah Sakit Kelas D, Rumah Sakit Umum dan fasilitas lainnya.

52

Universitas Sumatera Utara


53

Sementara sebagian dari masyarakat yang lainnya masih kurang baik

dalam memahami risiko sakit apa saja yang akan terjadi, kapan dan dimana saja.

Hal ini disebabkan karena mereka merasa kondisi kesehatan mereka masih baik-

baik saja dan juga umur yang masih muda terkadang tidak terlalu memperdulikan

risiko sakit. Mereka juga beranggapan bahwa jika mereka sakit pasti juga dapat

sembuh dengan sendirinya karena sakit yang mereka alami selama ini masih sakit

ringan. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa BPJS Mandiri

digunakan ketika sakit, padahal dapat juga digunakan untuk konsultasi kesehatan

ke pelayanan kesehatan untuk mencegah agar terhindar dari penyakit.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara

penghindaran risiko dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang. Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein (2005) yang menyatakan sudut

pandang dan perilaku peserta asuransi tentang ketidakpastian saat ia mengalami

sakit yang mendorongnya untuk melakukan tindakan antisipatif dengan

memanfaatkan asuransi.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Ashari (2015) yang

menunjukkan adanya hubungan penghindaran risiko terhadap pemanfaatan

jaminan kesehatan nasional pada peserta pembayar mandiri (Non-PBI) BPJS

Kesehatan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Lubis (2016) menunjukkan ada pengaruh penghindaran risiko terhadap demand

masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU.

Universitas Sumatera Utara


54

Hubungan Variabel Besarnya Kerugian dengan Keikutsertaan Masyarakat

dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang

Besarnya kerugian adalah perkiraan masyarakat terhadap besarnya risiko

keuangan yang harus ditanggung ketika ia sakit. Berdasarkan hasil penelitian

sebagian dari mereka yang merupakan peserta BPJS Mandiri memahami besarnya

kerugian yang dialami jika sakit, dan mereka akan berupaya untuk mengurangi

besarnya kerugian dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri. BPJS

kesehatan merupakan asuransi kesehatan dengan banyak keuntungan diantaranya

biaya iuran yang murah dibandingkan asuransi kesehatan lainnya, sehingga

dengan menjadi peserta BPJS Mandiri peserta dapat mengurangi kerugian akibat

pengeluaran ketika sakit dan sekaligus menghemat pengeluaran dengan biaya

iuran yang murah.

Responden juga mengatakan kerugian terbesar yang akan dirasakan

responden ketika sakit adalah banyaknya pengeluaran untuk pengobatan selama

sakit. Responden yang sadar akan hal itu memperkirakan besarnya kerugian

mereka saat sakit tinggi, karena pengalaman mereka atau salah satu anggota

keluarga yang mengalami jenis pengobatan rawat inap atau operasi dan rawat

jalan di dokter ahli. Semakin besar kerugian yang akan responden rasakan maka

semakin penting untuk memiliki BPJS Mandiri menurut responden. Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein (2005) semakin besarnya kerugian

yang mungkin dialami, akan semakin tinggi jumlah premi yang bersedia

dibayarkan seseorang (permintaan asuransi akan lebih besar seiring besarnya

ukuran kerugian).

Universitas Sumatera Utara


55

Sebagian lagi dari masyarakat yang tidak peserta BPJS Mandiri, tidak

menyadari bahwa besarnya kerugian yang mereka alami jika mereka jatuh sakit.

Hal ini disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum memahami

betapa besarnya kerugian yang dialami jika mereka sakit seperti biaya pengobatan

yang harus dikeluarkan ketika sakit. Banyaknya biaya-biaya yang tidak diduga

ketika sakit juga menimbulkan kerugian keuangan yang besar.

Sebagian besar responden beranggapan bahwa jika sakit ringan mereka

masih dapat berobat ke dokter, klinik dan pelayanan kesehatan yang lainnya

dengan biaya yang relatif murah dan juga dapat minum obat yang dibeli sendiri di

apotek. Mereka juga tidak memikirkan keuntungan mereka sebagai peserta BPJS

Mandiri adalah untuk mengurangi besarnya kerugian yang akan dialami mereka

jika sewaktu-waktu mereka membutuhkannya atau ketika mereka sakit dan

banyak manfaat-manfaat yang mereka peroleh dari BPJS serta banyaknya

pelayanan yang akan dijamin oleh BPJS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara besarnya

kerugian dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian

Ashari (2015) yang menunjukkan adanya hubungan besarnya kerugian terhadap

pemanfaatan jaminan kesehatan nasional pada peserta pembayar mandiri (Non-

PBI) BPJS Kesehatan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Lubis (2016) menunjukkan ada pengaruh besarnya kerugian

terhadap demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU.

Universitas Sumatera Utara


56

Hubungan Variabel Kemampuan Membayar Iuran dengan Keikutsertaan

Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas

Kotapinang

Kemampuan membayar iuran adalah besarnya uang yang bersedia

masyarakat bayarkan dan mampu untuk memperoleh asuransi kesehatan sesuai

tingkatan harga yang ditawarkan BPJS Kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara

menggunakan kuisoner sebagian masyarakat yang merupakan peserta BPJS

Mandiri menjawab hanya mampu membayar iuran BPJS Mandiri dibawah dari

iuran BPJS Mandiri kelas 3, ada juga beberapa masyarakat yang menjawab hanya

mampu membayar iuran BPJS diantara iuran kelas 2 dan kelas 3 ini dikarenakan

keperluan ekonomi lain yang membuat masyarakat hanya mampu membayar

iuran sesuai kemampuan mereka, tetapi walaupun mereka menjawab hanya

mampu membayar dibawah kelas 3 dan kelas 2 mereka tetap membayar iuran

sesuai dengan kelasnya masing-masing. Mereka selalu rutin membayar setiap

bulannya dan paling lambat tanggal 10 setiap bulan.

Hasil wawancara menggunakan kuisoner sebagian masyarakat yang bukan

peserta BPJS Mandiri menjawab hanya mampu membayar iuran BPJS Mandiri

dibawah iuran BPJS Mandiri kelas 3 dikarenakan keperluan ekonomi lain yang

membuat masyarakat hanya mampu membayar iuran paling murah. Ada juga

masyarakat yang menjawab mampu membayar iuran BPJS diantara kelas 2 dan

kelas 3 serta ada juga masyarakat yang mampu membayar iuran BPJS pada kelas

1. Adapun masyarakat menganggap BPJS Mandiri itu penting namun karena

keadaan ekonomi menghalangi masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Mandiri.

Universitas Sumatera Utara


57

Berdasarkan hasil penelitian, pandangan masyarakat terhadap iuran yang

ditetapkan BPJS Kesehatan masih terlalu mahal jika semua anggota keluarga

harus ikutserta seluruhnya. Iuran yang terjangkau dengan sistem pembayaran yang

mudah tidak akan membuat masyarakat segan untuk mengikuti program BPJS

Mandiri. Begitu pula sebaliknya, iuran yang telalu tinggi akan membuat

masyarakat enggan untuk mengikuti BPJS Mandiri. Mereka juga kemungkinan

tidak akan lagi meneruskan kepesertaan BPJS Mandiri pada tahun berikutnya jika

mendapati iuran yang dibayar tidak sesuai dengan pelayanan baik dari rumah sakit

maupun dari BPJS Kesehatan.

Secara umum iuran BPJS sudah baik, disebabkan karena masyarakat yang

membayar iuran di BPJS kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya

serta masyarakat dapat memilih kelas apa yang mereka inginkan. Namun karena

beberapa responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah. Responden pada

penelitian ini akan lebih tertarik jika iuran BPJS Mandiri semakin murah. Hal ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein (2005) semakin tinggi harga

asuransi (jumlah di atas premi murni), maka seseorang akan semakin menahan

diri untuk membeli asuransi (semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah barang

yang diminta).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kemampuan

membayar iuran dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS

Mandiri. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Suhardi (2014) yang menunjukan terdapat hubungan antara iuran dengan

kemauan masyarakat menjadi peserta JPKM Mandiri.

Universitas Sumatera Utara


58

Hubungan Variabel Besar Pendapatan dengan Keikutsertaan Masyarakat

dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang

Besar pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima setiap

bulannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Berdasarkan hasil

wawancara menggunakan kuisoner masyarakat yang pendapatan >UMK

Rp.2.300.000 memiliki peluang untuk ikutserta dalam kepesertaan BPJS Mandiri

dikarenakan pendapatan mereka sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Tetapi ada juga masyarakat yang pendapatan >UMK Rp.2.300.000 tidak

ingin menjadi peserta BPJS karena iuran yang dibayarkan harus rutin setiap bulan

dan mengikuti BPJS Mandiri dirasa bukan sebagai kebutuhan utama.

Ada juga masyarakat yang pendapatan >UMK Rp.2.300.000 ingin menjadi

peserta tetapi karena untuk menjadi peseta BPJS Mandiri harus pergi ke kantor

BPJS Kesehatan dan mendaftarkan diri secara langsung tanpa perwakilan. Mereka

bukan tidak mau menjadi peserta hanya saja mereka tidak punya waktu untuk

pergi ke kantor BPJS Kesehatan karena pada jam kerja kantor mereka sedang

bekerja juga dan ada juga yang berjualan di pasar karena responden kebanyakan

pekerjaannya adalah pedagang dan pengusaha.

Masyarakat yang pendapatan <UMK Rp.2.300.000 tidak mau menjadi

peserta karena mereka menganggap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja

terkadang masih kurang jika ditambah lagi dengan beban harus membayar iuran

BPJS Mandiri setiap bulannya itu berat bagi mereka. Pada kelas BPJS yang paling

rendah saja mereka masih menganggap iuran BPJS Mandiri masih terlalu mahal

jika semua anggota keluarga harus ikutserta dalam kepesertaan mandiri.

Universitas Sumatera Utara


59

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara besar

pendapatan dengan keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Salma (2015) yang menunjukan bahwa

adanya hubungan antara pendapatan kepala keluarga dengan keikutsertaan dalam

JKN. Penelitian yang juga sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Rahmawan (2016), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara

pendapatan dengan keikutsertaan BPJS Kesehatan.

Selain itu ada juga penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti yaitu penelitian Prasetyo (2015) yang menunjukan bahwa tidak

adanya hubungan antara penghasilan dengan kepeserataan BPJS Kesehatan

mandiri. Penelitian yang dilakukan Pengestika (2017) juga tidak sejalan dengan

penelitian di atas yang menunjukan tidak terdapat hubungan antarapendapatan

dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri pada sektor informal.

Keikutsertaan Masyarakat dalam Kepesertaan BPJS Mandiri di Wilayah

Kerja Puskesmas Kotapinang

Keikutsertaan masyarakat dalam BPJS Mandiri adalah sebagai bentuk

adanya permintaan dalam asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan yang dimaksud

adalah BPJS Mandiri. Keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri

di pengaruhi beberapa faktor permintaan. Faktor-faktor yang memengaruhi

permintaan menurut Feldstein antara lain bagaimana seseorang menghindari

resiko, kemungkinan suatu peristiwa terjadi, besarnya kerugian, harga asuransi,

dan pendapatan seseorang (Feldstein, 2005).

Universitas Sumatera Utara


60

Hasil distribusi frekuensi keikutsertaan masyarakat dalam kepesertaan

BPJS Mandiri dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang menjadi peserta BPJS

Mandiri masih rendah karena jumlah peserta belum mencapai 50%. Hal ini

disebabkan mayoritas penduduk diwilayah kerja Puskesmas Kotapinang

merupakan pekerja mandiri seperti wiraswasta, pengusaha dan lainnya.

Responden yang merupakan peserta BPJS Mandiri beranggapan bahwa

terdaftarnya mereka itu dikarenakan beberapa alasan yaitu jika mereka sakit

mereka tidak mengeluarkan biaya yang lumayan mahal dan ingin lebih mudah

mendapatkan fasilitas kesehatan. Ada juga responden yang mengatakan bahwa dia

mendaftarkan diri dan keluarga sebagai peserta BPJS Mandiri dikarenakan waktu

dia sakit, dia sangat membutuhkan BPJS Mandiri untuk biaya operasi. Adapula

responden yang mengatakan dia merasa membutuhkan BPJS Mandiri sewaktu-

waktu jika diperlukan, serta ada juga responden yang mengatakan dia mendaftar

sebagai peserta BPJS Mandiri karena mendapatkan informasi dari keluarga yang

bekerja di puskesmas. Mereka juga sudah merasakan keuntungan yang didapat

sebagai peserta BPJS Mandiri.

Responden yang tidak peserta BPJS Mandiri sebagian besar menjawab

mereka belum membutuhkan BPJS Mandiri dikarenakan belum sakit. Ada yang

mengatakan tidak sempat untuk mendaftar karena sibuk untuk bekerja dan ada

yang menjawab malas untuk mendaftar karena pengurusannya susah karena jika

sakit bisa langsung bayar tanpa repot pakai BPJS Mandiri serta ada beberapa

reposnden yang menjawab tidak sanggup untuk membayar BPJS Mandiri karena

untuk kehidupan sehari-hari saja masih kurang.

Universitas Sumatera Utara


61

Responden yang tidak peserta BPJS Mandiri, tidak menyadari bahwa

mereka sebagai peserta memiliki hak mereka sebagai peserta BPJS Mandiri

seperti peserta dapat memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerja

sama dengan BPJS Kesehatan, memperoleh jaminan kesehatan, mendapatkan

informasi kesehatan, mengikuti program kesehatan tambahan dan lainnya.

Universitas Sumatera Utara


Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara penghindaran risiko dengan keiukutsertaan masyarakat

dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

2. Ada hubungan antara besarnya kerugian dengan keiukutsertaan masyarakat

dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

3. Ada hubungan antara kemampuan membayar iuran dengan keiukutsertaan

masyarakat dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Kotapinang.

4. Ada hubungan antara besar pendapatan dengan keiukutsertaan masyarakat

dalam kepesertaan BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

5. Berdasarkan distribusi frekuensi responden mengenai penghindaran risiko, 30%

responden menyatakan penghindaran risiko yang dilakukan tinggi, 44%

menyatakan penghindaran risiko yang dilakukan sedang dan 26% menyatakan

penghindaran risiko yang dilakukan rendah.

6. Berdasarkan distribusi frekuensi responden mengenai besarnya kerugian, 31%

responden menyatakan besarnya kerugian yang dikeluarkan banyak, 44%

menyatakan besarnya kerugian yang dikeluarkan sedang dan 25% menyatakan

besarnya kerugian yang dikeluarkan kurang.

62

Universitas Sumatera Utara


63

Saran

1. BPJS Kesehatan agar melakukan peremajaan data peserta agar masyarakat yang

seharusnya mendapat bantuan iuran tercover dalam BPJS Kesehatan dan juga

bekerjasama dengan tokoh masyarakat untuk melakukan promosi tentang

manfaat BPJS Mandiri dan diskusi bersama masyarakat.

2. Untuk kader-kader BPJS Kesehatan untuk lebih aktif lagi turun langsung ke

masyarakat agar mereka tidak repot untuk pergi ke kantor BPJS kesehatan dan

mendaftarkan diri sebagai peserta serta mereka juga mengajak masyarakat agar

mau mendaftar sebagai peserta.

3. Puskesmas agar dapat membantu BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi

kepada masyarakat keuntungan menjadi peserta BPJS Kesehatan karena jika

sakit tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Amelta, C. (2016). Demand masyarakat menjadi peserta mandiri badan


penyelenggara jaminan sosial di Kota Medan tahun 2016 (Skripsi).
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ashari, M.R. (2015). Analisis permintaan (demand) terhadap pemanfaatan


jaminan kesehatan nasional pada peserta pembayar mandiri BPJS
Kesehatan di Kota Makassar tahun 2015 (Tesis). Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Selatan. (2016). Kabupaten


Labuhanbatu Selatan dalam angka 2016. Diakses 22 Juli 2017,
darihttps://labuhanbatuselatankab.bps.go.id/publication/2016/07/15/kabup
aten-labuhanbatu-selatan-dalam-angka-2016.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Selatan. (2016). Laporan


kependudukan Kecamatan Kotapinang tahun 2016. Diakses 22 Juli 2017,
dari https://labuhanbatuselatankab.bps.go.id/publication/2016/07/15/
laporan -kependudukan-kecamatan-kotapinang-tahun-2016.

Berita Sumut. (2017, April 28). 50 Kader JKN-KIS dari BPJS Kesehatan Medan
siap tersebar di 3 kabupaten/kota. Diakses 15 Agustus 2017, dari
http://beritasumut.com/kesehatan/50-kader-jkn-kis-dari-bpjs-kesehatan-
medan-siap-tersebar-di-3-kabupaten-kota.

BPJS Kesehatan. (2017). Jumlah fakes dan peserta. Diakses 8 Agustus 2017, dari
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/jumlahpeserta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. (2017). Profil kesehatan


Kabupaten Selatan tahun 2016. Kotapinang : Anonim.

Puskesmas Kotapinang. (2017). Profil kesehatan Puskesmas Kotapinang tahun


2016. Kotapinang : Puskesmas Kotapinang.

Feldstein, P.J. (2005). Health Care Economics (6th ed). California: John Wiley &
Sons.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Buku pegangan sosialisasi jaminan kesehatan


nasional dalam sistem jaminan sosial nasional. Diakses 22 Juli 2017, dari
http://www.depkes.go.id/resources/ download/jkn/buku-pegangan-
sosialisasi-jkn.pdf.

64
Universitas Sumatera Utara
65

Lubis, D. (2016). Beberapa faktor yang memengaruhi demand masyarakat untuk


menjadi peserta BPJS PBPU (pekerja bukan penerima upah) di wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016 (Sripsi). Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Melinda, Anneke S dan Antono S. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan


dengan minat masyarakat dalam keikutsertaan BPJS Mandiri di
Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4
(4), 86-92. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/13945.

Notoatdmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pangestika, V.F, Sutopo P J dan Ayun S. (2017).Faktor–faktor yang berhubungan


dengan kepesertaan sektor informal dalam BPJS Kesehatan mandiri di
Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5 (3), 41-47.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/17165.

Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1. (2014). Penyelenggaraan jaminan


kesehatan. Jakarta : Anonim.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12. (2013). Jaminan kesehatan.


Jakarta : Anonim.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19. (2016). Perubahan kedua atas
peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan.
Jakarta : Anonim.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28.(2016). Perubahan ketiga atas


peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan.
Jakarta : Anonim.

Prasetyo, B. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan badan


penyelenggara jaminan sosial kesehatan mandiri pada masyarakat
Kelurahan Tanjung Puri tahun 2015. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 3 (1), 85-
87. http://journal.stikes-kapuasraya.ac.id/index.php/JIIK-
WK/article/view/34.

Rahmawan, M.H. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan BPJS


Kesehatan pada pekerja sektor informal industri tepung tapioka di
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati tahun 2016 (Skripsi). Fakultas
Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.

Universitas Sumatera Utara


66

Salma. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan


masyarakat dalam jaminan kesehatan nasional di Desa Tegalsari
Kabupaten Ponorogo tahun 2015 (Skripsi). Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo.

Subari dan Eti D. (2014). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi


masyarakat Kota Cirebon menjadi peserta mandiri jaminan kesehatan
(Tesis). Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Suhardi, Zahroh S dan Sutopo P. (2014). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap kemauan masyarakat menjadi peserta JPKM mandiri di wilayah
Kota Salatiga. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 9 (1), 93-101.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/12698.

Thabrany, H. (2014). Jaminan kesehatan nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo


Pers.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24. (2011). Badan penyelenggara


jaminan sosial. Jakarta : Anonim.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Kuesioner

LEMBAR KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM KEPESERTAAN BPJS
MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTAPINANG

Nomor Responden : Tanggal Kegiatan :


Bapak/Ibu yang terhormat, mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan
informasi dibawah ini. Semua keterangan dan jawaban yang diperoleh semata-
mata hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya. Oleh sebab
itu jawaban Bapak/Ibu/sdr berikan besar sekali artinya bagi kelancaran penelitian
ini. Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang
sesuai dengan pendapat bapak/ibu/saudara, dengan pilihan jawaban yang tersedia.
Atas bantuan Bapak/Ibu/sdr peneliti mengucapkan terima kasih.

A. KarakteristikResponden
1. Nama : ………………………………………………
2. Umur : ………………………………………………
3. Alamat : ………………………………………………
4. Jeniskelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
5. Pendidikanterakhir :
1. Tidaktamat SD/sederajat
2. Tamat SD/sederajat
3. Tamat SMP/sederajat
4. Tamat SMA/sederajat
5. D3/S1 keatas
6. Pekerjaan :
1. Iburumahtangga
2. Buruh
3. Pengusaha/pedagang
4. Wiraswasta
5. Tidakbekerja
6. Lainnya ……………………………

B. Kepesertaan BPJS Mandiri


1. Apakahbapak/ibu/saudara/i peserta BPJS Mandiri?
a. Ya
b. Tidak
2. Mengapa bapak/ibu/saudara/i mau menjadi peserta BPJS Mandiri ? (jika ya)
Jawab:................................................................................................................
3. Mengapa bapak/ibu/saudara/i tidak mau menjadi peserta BPJS Mandiri ?
(jika tidak) Jawab:.........................................................................................

67
Universitas Sumatera Utara
68

C. Penghindaran Risiko

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju

N Pernyataan Jawaban
o SS S TS
1. Sakit merupakan suatu kejadian yang pasti terjadi pada diri
kita, dan itu merupakan risiko kerugian yang harus kita
dihindari.
2. Pengobatan dengan biaya yang besar merupakan hal yang
sangat saya khawatirkan bila terjadi.
3. Walaupun dalam suatu periode asuransi saya tidak mengalami
suatu penyakit yang berarti, dalam periode asuransi
berikutnya saya akan tetap ikut dan membayar iuran.
4. Saya akan melakukan apa saja untuk terhindar dari penyakit.
5. Ketidakpastian kondisi kesehatan saya dimasa yang akan
datang mendorong saya untuk ikut program BPJS Kesehatan.
6 Banyaknya kebutuhan ekonomi diluar biaya pengobatan
merupakan hal yang membuat saya harus mengikuti program
BPJS Kesehatan.
7. Luasnya cakupan pelayanan yang ditanggung BPJS dari
pengobatan rawat jalan, rawat inap sampai proses pencegahan
membuat saya merasa terhindar dari risiko penyakit yang
mungkin saya terima.

D. Besarnya Kerugian
N Pernyataan Jawaban
o SS S TS
1. Sakit,bagaimanapun juga akan membawa kerugian keuangan
pada diri saya.
2. Risiko keuangan yang dapat terjadi ketika sakit yaitu besarnya
biaya pengobatan selama sakit.
3. Saya bersedia membayar biaya pengobatan yang besar ketika
saya sakit.
4. Saya akan bersedia mengeluarkan uang untuk membayar iuran
BPJS secara rutin apabila saya memiliki penyakit yang kronis.
5. Pembiayaan yang besar untuk pengobatan seperti operasi dan
persalinan akan menimbulkan kerugian keuangan.
6. Kerugian keuangan yang saya terima akibat sakit akan
berdampak pada hilangnya waktu kerja saya.
7. Dengan mengikuti program BPJS Kesehatan akan mengurangi
kerugian keuangan apabila saya sakit dibandingkan dengan
tidak ikut BPJS Kesehatan .

Universitas Sumatera Utara


69

E. Iuran

1. Berapa iuran yang mampu bapak/ibu bayar sesuai dengan kemampuan


yang bapak/ibu miliki?
Jawab:.............................................................................................................
2. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang iuran BPJS saat ini?
Jawab:.............................................................................................................
3. Apakah sistem pembayaran iuran yang ditawarkan JKN melalui program
BPJS Mandiri sudah sesuai dengan keinginan bapak/ibu ?
Jawab:.............................................................................................................
4. Apakah harga iuran yang ditawarkan JKN melalui program BPJS Mandiri
sudah sesuai dengan keinginan bapak/ibu ?
Jawab:.............................................................................................................

F. Pendapatan Seseorang

1. Berapa jumlah rata-rata pendapatan bapak/ibu dalam sebulan?


Jawab:.............................................................................................................
2. Berapa jumlah rata-rata pengeluaran bapak/ibu dalam sebulan ?
Jawab:.............................................................................................................
3. Apakah pendapatan bapak/ibu sehari-hari sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
Jawab:.............................................................................................................
4. Apakah pendapatan bapak/ibu sudah sesuai dengan beban iuran yang
dibebankan BPJS ?
Jawab:.............................................................................................................

Universitas Sumatera Utara


70

Lampiran 2. Master data

MASTER DATA

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 11 12 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 13 14


1 22 1 2 5 6 1500000 1 1 31000 2 3 3 1 1 2 2 2 14 2 3 3 3 3 2 2 1 17 3
2 23 1 2 5 6 1000000 1 1 20000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 2 2 2 2 2 2 14 2
3 27 1 1 5 6 3000000 2 1 21000 1 2 2 2 3 2 2 2 15 3 2 3 2 2 2 2 2 15 3
4 50 2 1 3 6 7000000 2 1 51000 3 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 3 1 2 3 2 2 14 2
5 32 1 1 5 3 4000000 2 1 50000 3 2 2 3 3 2 3 2 17 3 3 2 2 2 2 2 2 15 3
6 70 3 1 4 3 3500000 2 1 20000 1 2 2 3 2 2 1 1 13 2 1 1 1 2 2 2 2 11 2
7 38 2 2 5 4 5000000 2 1 50000 3 2 2 3 3 3 2 2 17 3 3 3 2 3 3 3 3 20 3
8 25 1 2 5 4 5000000 2 1 45000 3 2 3 2 2 2 2 2 15 3 3 2 2 2 3 2 2 16 3
9 28 1 1 4 3 3000000 2 1 35000 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2 3 1 2 2 1 2 1 12 2
10 30 1 2 5 4 4000000 2 1 35000 2 2 1 3 2 3 1 2 14 2 3 2 2 1 2 2 2 14 2
11 45 2 2 4 4 15000000 2 0 60000 3 2 3 3 3 3 3 3 20 3 2 2 2 2 2 3 3 16 3
12 50 2 1 4 4 15000000 2 0 65000 4 1 2 2 2 2 2 2 13 2 3 3 2 3 2 2 2 17 3
13 38 2 1 4 4 10000000 2 0 60000 3 2 2 2 2 2 2 2 14 2 3 3 2 2 2 2 2 16 3
14 23 1 2 5 6 2500000 2 0 25000 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 2 2 2 2 2 3 15 3
15 22 1 2 5 6 1000000 1 0 10000 1 2 2 2 3 2 3 3 17 3 3 3 3 2 3 2 2 18 3
16 18 1 1 4 6 700000 1 0 5000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 3 2 2 2 2 13 2
17 26 1 2 5 4 2500000 2 0 35000 2 2 2 3 3 3 3 3 19 3 2 3 3 3 3 2 3 19 3
18 30 1 1 5 6 2500000 2 0 25000 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 2 2 2 2 2 2 14 2
19 56 3 2 5 6 4700000 2 0 32000 2 2 3 3 3 3 3 3 20 3 3 2 3 3 2 3 3 19 3
20 56 3 1 4 4 1000000 1 0 10000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 2 2 2 1 2 11 2
21 42 2 2 3 3 4000000 2 1 30000 2 2 3 2 2 2 2 2 15 3 1 2 2 2 2 2 2 13 2
22 32 1 1 3 4 5000000 2 1 30000 2 2 3 1 2 2 2 2 14 2 1 3 2 2 2 2 2 14 2
23 29 1 2 5 4 4000000 2 1 40000 2 2 1 2 2 2 2 3 14 2 3 1 2 2 2 2 2 14 2
24 36 2 2 4 6 3000000 2 1 25000 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2
25 45 2 1 4 3 4000000 2 1 30000 2 3 3 2 2 3 2 2 17 3 2 2 3 3 3 3 3 19 3
26 38 2 2 5 4 4000000 2 1 35000 2 3 2 2 2 2 1 2 14 2 3 1 2 1 2 1 3 13 2
Universitas Sumatera Utara
71

27 25 1 2 4 6 3500000 2 1 30000 2 2 2 3 2 2 1 2 14 2 3 1 2 1 3 1 3 14 2
28 25 1 2 4 4 5000000 2 1 25000 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
29 42 2 2 3 4 5000000 2 1 50000 3 3 1 2 2 2 2 2 14 2 3 3 2 2 2 2 2 16 3
30 35 2 1 3 3 3000000 2 1 30000 2 3 2 2 2 2 2 2 15 3 2 2 2 2 2 2 2 14 2
31 48 2 1 4 6 4500000 2 0 25000 2 2 3 1 3 1 1 2 13 2 2 2 1 2 3 2 2 14 2
32 43 2 2 2 1 4000000 2 0 20000 1 2 2 1 3 1 1 3 13 2 2 2 1 1 1 2 2 11 2
33 55 3 2 2 1 2500000 2 0 20000 1 2 3 2 3 2 1 2 15 3 1 1 1 1 1 1 1 7 1
34 50 2 1 3 3 2200000 1 0 25000 2 2 3 1 2 1 1 2 12 2 2 1 1 2 2 2 2 12 2
35 42 2 1 4 3 8000000 2 0 35000 2 3 3 1 3 1 2 3 16 3 3 2 3 2 2 2 2 16 3
36 50 2 1 4 3 3500000 2 0 20000 1 1 1 1 2 1 1 1 8 2 2 1 1 1 1 1 1 8 2
37 25 1 2 1 1 1500000 1 0 15000 1 2 1 1 2 1 1 1 9 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
38 44 2 2 3 1 740000 1 0 5000 1 1 3 1 3 2 1 2 13 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
39 37 2 1 4 3 6000000 2 0 30000 2 2 2 1 2 2 1 2 12 2 3 2 1 2 2 1 2 13 2
40 23 1 2 5 6 1200000 1 0 25000 2 2 1 1 1 2 1 2 10 2 1 2 2 3 2 2 2 14 2
41 49 2 1 2 2 900000 1 0 15000 1 1 3 1 3 1 1 2 12 2 1 2 3 1 2 2 1 12 2
42 50 2 2 2 5 500000 1 0 5000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
43 35 2 1 4 3 1500000 1 0 20000 1 2 1 2 2 1 1 3 12 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
44 39 2 1 4 6 1200000 1 0 15000 1 1 3 2 3 1 1 3 14 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
45 47 2 1 3 6 1100000 1 0 10000 1 1 3 1 3 1 1 3 13 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
46 46 2 1 4 4 11000000 2 0 65000 4 1 2 2 3 1 1 3 13 2 3 1 2 1 3 1 2 13 2
47 46 2 2 3 3 3000000 2 0 20000 1 1 3 2 3 1 1 3 14 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
48 44 2 1 4 3 4800000 2 0 25000 2 2 1 2 2 1 2 2 12 2 3 2 1 2 1 2 3 14 2
49 39 2 2 4 4 4000000 2 0 20000 1 1 3 2 3 2 1 2 14 2 1 1 2 1 1 1 1 8 2
50 49 2 1 4 4 6000000 2 0 35000 2 2 3 2 3 2 1 2 15 3 2 2 2 2 2 2 3 15 3
51 32 1 1 4 4 4000000 2 1 50000 3 3 2 2 2 2 1 2 14 2 3 2 2 1 2 2 2 14 2
52 30 1 1 3 3 4000000 2 1 20000 1 3 3 1 2 2 2 2 15 3 2 3 2 1 2 2 1 13 2
53 44 2 2 4 4 5000000 2 1 30000 2 3 1 2 2 2 2 2 14 2 3 3 2 2 2 2 2 16 3
54 51 2 1 3 3 4000000 2 1 20000 1 2 2 2 2 2 2 3 15 3 3 1 1 2 2 2 2 13 2
55 70 3 1 2 4 3000000 2 1 30000 2 1 2 2 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 1 2 2 13 2
56 30 1 2 5 4 4000000 2 1 50000 3 3 3 3 2 3 1 2 17 3 2 1 3 2 1 2 2 13 2
Universitas Sumatera Utara
72

57 43 2 2 5 3 10000000 2 1 80000 4 3 3 3 3 3 2 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3
58 50 2 1 4 2 2500000 2 1 10000 1 2 1 2 1 2 3 1 12 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
59 32 1 2 2 1 2000000 1 1 25000 2 2 3 3 2 3 2 3 18 3 1 2 2 3 2 3 1 14 2
60 25 1 2 4 4 3000000 2 1 25000 2 2 2 2 1 2 2 1 12 2 3 2 1 2 3 2 1 14 2
61 40 2 1 4 4 15000000 2 1 50000 3 2 3 2 3 3 2 3 18 3 2 3 1 3 2 3 2 16 3
62 52 3 1 5 3 5000000 2 1 35000 2 3 2 3 3 3 2 3 19 3 3 2 1 2 1 3 2 14 2
63 47 2 2 4 1 1500000 1 1 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
64 47 2 1 4 4 9000000 2 1 50000 3 2 3 2 1 2 2 1 13 2 3 3 3 3 3 3 3 21 3
65 41 2 1 4 4 9500000 2 1 51000 3 3 2 2 3 3 2 2 17 3 2 3 2 3 2 3 2 17 3
66 39 2 2 4 1 12000000 2 1 50000 3 2 3 3 3 2 3 3 19 3 3 2 3 3 3 3 3 20 3
67 42 2 2 4 1 11000000 2 1 50000 3 2 3 2 1 2 2 1 13 2 2 2 2 3 3 3 3 18 3
68 43 2 2 4 3 15000000 2 1 50000 3 3 3 3 3 3 2 3 20 3 3 2 2 3 3 3 3 19 3
69 44 2 1 3 3 13000000 2 1 30000 2 3 3 2 3 2 3 3 19 3 3 2 2 2 1 3 3 16 3
70 40 2 2 4 3 5000000 2 1 23000 1 2 2 1 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2
71 38 2 2 4 1 1500000 1 0 20000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 1 1 1 1 1 1 8 2
72 45 2 2 1 1 1000000 1 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
73 43 2 2 3 3 2000000 1 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
74 27 1 2 4 4 1800000 1 0 10000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
75 39 2 2 3 1 1800000 1 0 25000 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 1 1 1 1 1 1 8 2
76 42 2 1 4 5 500000 1 0 5000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 1 1 1 1 1 1 8 2
77 30 1 2 1 1 750000 1 0 10000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
78 35 2 2 2 6 2500000 2 0 20000 1 1 3 2 2 2 2 2 14 2 3 3 2 2 2 2 3 17 3
79 47 2 1 3 4 10000000 2 0 50000 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 2 3 2 3 2 2 17 3
80 39 2 2 2 1 1000000 1 0 20000 1 2 2 1 1 2 1 2 11 2 2 1 2 1 2 1 2 11 2
81 35 2 1 4 2 1500000 1 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
82 52 3 2 4 3 4700000 2 0 25000 2 2 1 1 1 1 1 1 8 2 2 1 1 1 1 1 1 8 2
83 40 2 2 4 3 2500000 2 0 25000 2 1 2 1 1 2 1 1 9 2 2 2 1 1 1 1 1 9 2
84 40 2 2 4 1 4500000 2 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
85 46 2 2 4 1 7000000 2 0 25000 2 2 3 2 1 2 1 2 13 2 1 2 2 2 3 2 2 14 2
86 46 2 1 4 3 8500000 2 0 35000 2 2 3 2 2 2 2 2 15 3 3 2 2 2 2 2 2 15 3
Universitas Sumatera Utara
73

87 52 3 1 5 4 5500000 2 0 20000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
88 40 2 2 1 1 2000000 1 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
89 37 2 2 4 1 2700000 2 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
90 43 2 1 4 2 1750000 1 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
91 46 2 2 5 3 5000000 2 1 22000 1 2 1 3 2 3 2 3 16 3 2 3 2 1 2 1 2 13 2
92 40 2 1 5 4 12000000 2 1 50000 3 2 2 1 2 3 3 1 14 2 3 3 3 2 2 2 2 17 3
93 49 2 1 5 3 7000000 2 1 20000 1 3 3 1 3 2 2 2 16 3 2 1 3 2 3 1 3 15 3
94 29 1 2 3 6 3000000 2 0 25000 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
95 34 2 1 3 4 7000000 2 0 35000 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2 2 1 1 2 1 1 1 9 2
96 27 1 1 5 6 3000000 2 0 30000 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
97 50 2 1 3 4 15000000 2 0 50000 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 1 1 17 3
98 47 2 2 4 4 15000000 2 0 40000 2 2 3 1 2 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 2 2 9 2
99 28 1 1 4 6 1500000 1 0 10000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
100 60 3 2 3 1 1500000 1 0 15000 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1

Keterangan
1 = Umur 8 = Keikutsertaan Masyarakat
2 = Umur Kategorik 9 = Iuran
3 = Jenis Kelamin 10 = Iuran Kategorik
4 = Pendidikan 11 = Skor Risiko Total
5 = Pekerjaan 12 = Skor Risiko Total Kategorik
6 = Pendapatan 13 = Skor Kerugian Total
7 = Pendapatan Kategorik 14 = Skor Kerugian Total Kategorik

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Output
Output

Reliability

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 100 100,0

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,933 14

Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
P1 1,80 ,725 100
P2 1,97 ,858 100
P3 1,70 ,745 100
P4 1,93 ,807 100
P5 1,76 ,726 100
P6 1,57 ,685 100
P7 1,86 ,766 100
P8 1,96 ,840 100
P9 1,74 ,774 100
P10 1,72 ,726 100
P11 1,73 ,723 100
P12 1,78 ,746 100
P13 1,72 ,697 100
P14 1,78 ,733 100

Scale Statistics
Std. N of
Mean Variance Deviation Items
25,02 59,959 7,743 14

74
Universitas Sumatera Utara
75

Summary Item Statistics

Minim Maxim Maximum Varian N of


Mean um um Range / Minimum ce Items
Item Means 1,787 1,570 1,970 ,400 1,255 ,012 14
Item Variances ,570 ,470 ,736 ,267 1,568 ,006 14
Inter-Item
,286 ,183 ,495 ,312 2,707 ,003 14
Covariances
Inter-Item
,507 ,279 ,801 ,523 2,876 ,011 14
Correlations

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
P1 23,22 52,214 ,689 ,551 ,929
P2 23,05 51,846 ,597 ,583 ,932
P3 23,32 51,998 ,689 ,714 ,929
P4 23,09 52,143 ,615 ,725 ,931
P5 23,26 51,285 ,783 ,765 ,926
P6 23,45 52,331 ,722 ,612 ,928
P7 23,16 52,095 ,658 ,705 ,929
P8 23,06 51,411 ,651 ,535 ,930
P9 23,28 52,062 ,654 ,616 ,930
P10 23,30 52,172 ,692 ,570 ,928
P11 23,29 51,683 ,746 ,745 ,927
P12 23,24 52,083 ,679 ,649 ,929
P13 23,30 51,949 ,748 ,741 ,927
P14 23,24 52,225 ,680 ,629 ,929

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
25,02 59,959 7,743 14

Universitas Sumatera Utara


76

Inter-Item Correlation Matrix


P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
P1 1,000 ,461 ,505 ,459 ,656 ,537 ,513 ,568 ,447 ,507 ,494 ,459 ,528 ,468
P2 ,461 1,000 ,396 ,653 ,491 ,390 ,578 ,279 ,323 ,457 ,443 ,431 ,492 ,375
P3 ,505 ,396 1,000 ,552 ,761 ,575 ,616 ,497 ,354 ,422 ,486 ,443 ,517 ,488
P4 ,459 ,653 ,552 1,000 ,488 ,456 ,801 ,383 ,326 ,363 ,314 ,309 ,395 ,384
P5 ,656 ,491 ,761 ,488 1,000 ,663 ,538 ,514 ,571 ,561 ,626 ,498 ,604 ,488
P6 ,537 ,390 ,575 ,456 ,663 1,000 ,500 ,566 ,587 ,568 ,620 ,445 ,570 ,433
P7 ,513 ,578 ,616 ,801 ,538 ,500 1,000 ,447 ,347 ,401 ,387 ,352 ,418 ,377
P8 ,568 ,279 ,497 ,383 ,514 ,566 ,447 1,000 ,512 ,495 ,481 ,518 ,481 ,560
P9 ,447 ,323 ,354 ,326 ,571 ,587 ,347 ,512 1,000 ,535 ,650 ,582 ,631 ,468
P10 ,507 ,457 ,422 ,363 ,561 ,568 ,401 ,495 ,535 1,000 ,605 ,650 ,522 ,567
P11 ,494 ,443 ,486 ,314 ,626 ,620 ,387 ,481 ,650 ,605 1,000 ,656 ,790 ,611
P12 ,459 ,431 ,443 ,309 ,498 ,445 ,352 ,518 ,582 ,650 ,656 1,000 ,540 ,649
P13 ,528 ,492 ,517 ,395 ,604 ,570 ,418 ,481 ,631 ,522 ,790 ,540 1,000 ,669
P14 ,468 ,375 ,488 ,384 ,488 ,433 ,377 ,560 ,468 ,567 ,611 ,649 ,669 1,000

Universitas Sumatera Utara


77

Inter-Item Covariance Matrix


P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
P1 ,525 ,287 ,273 ,269 ,345 ,267 ,285 ,345 ,251 ,267 ,259 ,248 ,267 ,248
P2 ,287 ,736 ,254 ,452 ,306 ,229 ,380 ,201 ,214 ,284 ,275 ,276 ,295 ,236
P3 ,273 ,254 ,556 ,332 ,412 ,294 ,352 ,311 ,204 ,228 ,262 ,246 ,269 ,267
P4 ,269 ,452 ,332 ,652 ,286 ,252 ,495 ,260 ,204 ,213 ,183 ,186 ,223 ,227
P5 ,345 ,306 ,412 ,286 ,528 ,330 ,299 ,314 ,321 ,296 ,328 ,270 ,306 ,260
P6 ,267 ,229 ,294 ,252 ,330 ,470 ,262 ,326 ,311 ,282 ,307 ,228 ,272 ,218
P7 ,285 ,380 ,352 ,495 ,299 ,262 ,586 ,287 ,206 ,223 ,214 ,201 ,223 ,211
P8 ,345 ,201 ,311 ,260 ,314 ,326 ,287 ,705 ,333 ,302 ,292 ,324 ,282 ,345
P9 ,251 ,214 ,204 ,204 ,321 ,311 ,206 ,333 ,598 ,300 ,363 ,336 ,341 ,265
P10 ,267 ,284 ,228 ,213 ,296 ,282 ,223 ,302 ,300 ,527 ,318 ,352 ,264 ,301
P11 ,259 ,275 ,262 ,183 ,328 ,307 ,214 ,292 ,363 ,318 ,522 ,354 ,398 ,324
P12 ,248 ,276 ,246 ,186 ,270 ,228 ,201 ,324 ,336 ,352 ,354 ,557 ,281 ,355
P13 ,267 ,295 ,269 ,223 ,306 ,272 ,223 ,282 ,341 ,264 ,398 ,281 ,486 ,342
P14 ,248 ,236 ,267 ,227 ,260 ,218 ,211 ,345 ,265 ,301 ,324 ,355 ,342 ,537

Universitas Sumatera Utara


78

Frequencies
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 38 38,0 38,0 38,0
Setuju 44 44,0 44,0 82,0
Sangat Setuju 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 38 38,0 38,0 38,0
Setuju 27 27,0 27,0 65,0
Sangat Setuju 35 35,0 35,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 47 47,0 47,0 47,0
Setuju 36 36,0 36,0 83,0
Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 36 36,0 36,0 36,0
Setuju 35 35,0 35,0 71,0
Sangat Setuju 29 29,0 29,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 41 41,0 41,0 41,0
Setuju 42 42,0 42,0 83,0
Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


79

P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 54 54,0 54,0 54,0
Setuju 35 35,0 35,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 37 37,0 37,0 37,0
Setuju 40 40,0 40,0 77,0
Sangat Setuju 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 37 37,0 37,0 37,0
Setuju 30 30,0 30,0 67,0
Sangat Setuju 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 46 46,0 46,0 46,0
Setuju 34 34,0 34,0 80,0
Sangat Setuju 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 44 44,0 44,0 44,0
Setuju 40 40,0 40,0 84,0
Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


80

P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 43 43,0 43,0 43,0
Setuju 41 41,0 41,0 84,0
Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 41 41,0 41,0 41,0
Setuju 40 40,0 40,0 81,0
Sangat Setuju 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 42 42,0 42,0 42,0
Setuju 44 44,0 44,0 86,0
Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 40 40,0 40,0 40,0
Setuju 42 42,0 42,0 82,0
Sangat Setuju 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Skor Risiko Total Kategorik


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
26 26,0 26,0 26,0
Baik
Cukup Baik 44 44,0 44,0 70,0
Baik 30 30,0 30,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


81

Skor Kerugian Total Kategorik


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang Baik 25 25,0 25,0 25,0
Cukup Baik 44 44,0 44,0 69,0
Baik 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Umur Kategorik
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 18-32 Tahun 28 28,0 28,0 28,0
33-51 Tahun 63 63,0 63,0 91,0
52-70 Tahun 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 47 47,0 47,0 47,0
perempuan 53 53,0 53,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak tamat
4 4,0 4,0 4,0
SD/Sederajat
Tamat SD/Sederajat 8 8,0 8,0 12,0
Tamat SMP/sederajat 19 19,0 19,0 31,0
Tamat SMA/Sederajat 46 46,0 46,0 77,0
D3/S1 ke atas 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Pendapatan Kategorik
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid < UMK Rp. 2.300.000 29 29,0 29,0 29,0
> UMK Rp. 2.300.000 71 71,0 71,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


82

Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ibu rumah tangga 18 18,0 18,0 18,0
Buruh 4 4,0 4,0 22,0
Pengusaha/Pedagang 26 26,0 26,0 48,0
Wiraswasta 31 31,0 31,0 79,0
Tidak bekerja 2 2,0 2,0 81,0
Lainnya 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Keikutsertaan Masyarakat dalam BPJS Mandiri


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid tidak 57 57,0 57,0 57,0
ya 43 43,0 43,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Iuran
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5000 4 4,0 4,0 4,0
10000 7 7,0 7,0 11,0
15000 12 12,0 12,0 23,0
20000 15 15,0 15,0 38,0
21000 1 1,0 1,0 39,0
22000 1 1,0 1,0 40,0
23000 1 1,0 1,0 41,0
25000 15 15,0 15,0 56,0
30000 10 10,0 10,0 66,0
31000 1 1,0 1,0 67,0
32000 1 1,0 1,0 68,0
35000 9 9,0 9,0 77,0
40000 2 2,0 2,0 79,0
45000 1 1,0 1,0 80,0
50000 13 13,0 13,0 93,0
51000 2 2,0 2,0 95,0
60000 2 2,0 2,0 97,0
65000 2 2,0 2,0 99,0
80000 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


83

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Skor Risiko Total
Kategorik *
Keikutsertaan 100 100,0% 0 0,0% 100 100,0%
Masyarakat dalam
BPJS Mandiri

Skor Risiko Total Kategorik * Keikutsertaan Masyarakat dalam BPJS Mandiri


Crosstabulation
Keikutsertaan
Masyarakat dalam
BPJS Mandiri
tidak ya Total
Skor Risiko Total Kurang Count 22 4 26
Kategorik Baik % within Skor Risiko
84,6% 15,4% 100,0%
Total Kategorik
Cukup Count 25 19 44
Baik % within Skor Risiko
56,8% 43,2% 100,0%
Total Kategorik
Baik Count 10 20 30
% within Skor Risiko
33,3% 66,7% 100,0%
Total Kategorik
Total Count 57 43 100
% within Skor Risiko
57,0% 43,0% 100,0%
Total Kategorik

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 14,946a 2 ,001
Likelihood Ratio 15,971 2 ,000
Linear-by-Linear
14,750 1 ,000
Association
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 11,18.

Universitas Sumatera Utara


84

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Skor Kerugian Total
Kategorik *
Keikutsertaan 100 100,0% 0 0,0% 100 100,0%
Masyarakat dalam
BPJS Mandiri

Skor Kerugian Total Kategorik * Keikutsertaan Masyarakat dalam BPJS Mandiri


Crosstabulation
Keikutsertaan
Masyarakat
dalam BPJS
Mandiri
Tidak ya Total
Skor Kerugian Kurang Count 22 3 25
Total Kategorik Baik % within Skor Kerugian
88,0% 12,0% 100,0%
Total Kategorik
Cukup Count 22 22 44
Baik % within Skor Kerugian
50,0% 50,0% 100,0%
Total Kategorik
Baik Count 13 18 31
% within Skor Kerugian
41,9% 58,1% 100,0%
Total Kategorik
Total Count 57 43 100
% within Skor Kerugian
57,0% 43,0% 100,0%
Total Kategorik

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 13,552a 2 ,001
Likelihood Ratio 15,155 2 ,001
Linear-by-Linear
11,198 1 ,001
Association
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 10,75.

Universitas Sumatera Utara


85

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Iuran Kategorik *
Keikutsertaan
100 100,0% 0 0,0% 100 100,0%
Masyarakat dalam
BPJS Mandiri

Iuran * Keikutsertaan Masyarakat dalam BPJS Mandiri Crosstabulation


Keikutsertaan Masyarakat
dalam BPJS Mandiri
tidak ya Total
Iuran Rp.5000 Count 4 0 4
% within Iuran 100,0% 0,0% 100,0%
Rp.10.000 Count 6 1 7
% within Iuran 85,7% 14,3% 100,0%
Rp.15.000 Count 11 1 12
% within Iuran 91,7% 8,3% 100,0%
Rp.20.000 Count 10 5 15
% within Iuran 66,7% 33,3% 100,0%
Rp.21.000 Count 0 1 1
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
Rp.22.000 Count 0 1 1
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
Rp.23.000 Count 0 1 1
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
Rp.25.000 Count 11 4 15
% within Iuran 73,3% 26,7% 100,0%
Rp.30.000 Count 2 8 10
% within Iuran 20,0% 80,0% 100,0%
Rp.31.000 Count 0 1 1
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
Rp.32.000 Count 1 0 1
% within Iuran 100,0% 0,0% 100,0%
Rp.35.000 Count 5 4 9
% within Iuran 55,6% 44,4% 100,0%
Rp.40.000 Count 1 1 2
% within Iuran 50,0% 50,0% 100,0%

Universitas Sumatera Utara


86

Rp.45.000 Count 0 1 1
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
RP.50.000 Count 2 11 13
% within Iuran 15,4% 84,6% 100,0%
Rp.51.000 Count 0 2 2
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
Rp.60.000 Count 2 0 2
% within Iuran 100,0% 0,0% 100,0%
Rp.65.000 Count 2 0 2
% within Iuran 100,0% 0,0% 100,0%
RP.80.000 Count 0 1 1
% within Iuran 0,0% 100,0% 100,0%
Total Count 57 43 100
% within Iuran 57,0% 43,0% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 15,086a 3 ,002
Likelihood Ratio 15,647 3 ,001
Linear-by-Linear
10,506 1 ,001
Association
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (25,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1,29.

Universitas Sumatera Utara


87

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendapatan Kategorik
* Keikutsertaan
100 100,0% 0 0,0% 100 100,0%
Masyarakat dalam
BPJS Mandiri

Pendapatan Kategorik * Keikutsertaan Masyarakat dalam BPJS Mandiri


Crosstabulation
Keikutsertaan
Masyarakat dalam
BPJS Mandiri
tidak ya Total
Pendapatan < UMK Rp. Count 25 4 29
Kategorik 2.300.000 % within Pendapatan
86,2% 13,8% 100,0%
Kategorik
> UMK Rp. Count 32 39 71
2.300.000 % within Pendapatan
45,1% 54,9% 100,0%
Kategorik
Total Count 57 43 100
% within Pendapatan
57,0% 43,0% 100,0%
Kategorik

Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi- 14,216
a 1 ,000
Square
Continuity
12,587 1 ,000
Correctionb
Likelihood Ratio 15,658 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
14,074 1 ,000
Association
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 12,47.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Surat permohonan izin penelitian

88

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Surat pemberian izin penelitian

89

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Surat keterangan selesai penelitian

90

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai