SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul „Analisis
Biaya Satuan (Unit Cost) Makanan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Tahun 2018‟ beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan penjiblakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada
dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Ketua
Dekan
ii
iii
Abstrak
iv
Abstract
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan berkat dan
Biaya Satuan (Unit Cost) Makanan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Tahun 2018‟. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
menjadi mahasiswi.
skripsi sekaligus sebagai Ketua Penguji yang telah meluangkan waktu dan
skripsi ini.
vi
5. Dr. Juanita, S.E., M.Kes., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M., M.P.H., selaku Dosen Penguji II
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
8. Kepala RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan serta seluruh pegawai dan staf yang
9. Kepada orangtua tersayang Bapak Yaatulo Zalukhu, S.AP dan Ibu Rehoboti
Daeli, S.Pd serta Kakek Hasatulo Zalukhu dan Nenek Renoati Maruao yang
telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih dan cinta serta
penulis.
10. Saudara tercinta Nensi Aristya Zalukhu, Niska Trita Olivia Zalukhu, Nani
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini masih
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk kemajuan materi
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
dalam skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua
viii
Daftar Isi
Halaman
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
Tujuan umum 5
Tujuan khusus 5
Manfaat Penelitian 6
Tinjauan Pustaka 7
Rumah Sakit 7
Biaya 8
Klasifikasi Biaya 8
Biaya Satuan (Unit Cost) 12
Metode Analisis Biaya 14
Metode Biaya Tradisional 14
Metode Activity Based Costing 15
Metode Distribusi Ganda 20
Analisis Biaya Rumah Sakit 20
Pelayanan Gizi Rumah Sakit 21
Asuhan Gizi Rawat Jalan 22
Asuhan Gizi Rawat Inap 22
Penyelenggaraan Makanan 23
Penelitian dan Pengembangan 26
Pembiayaan Pelayanan Gizi 26
Biaya Makan 26
Kerangka Konsep 29
ix
Metode Penelitian 30
Jenis Penelitian 30
Lokasi dan Waktu Penelitian 30
Lokasi Penelitian 30
Waktu Penelitian 30
Populasi dan Sampel 30
Populasi 30
Sampel 30
Variabel dan Definisi Operasional 31
Metode Pengumpulan Data 32
Instrumen Penelitian 33
Metode Analisis Data 33
Hasil Penelitian 36
Gambaran Umum RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 36
Gambaran Upaya Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 37
Gambaran Umum Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 38
Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 40
Ketenagaan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 41
Pelayanan Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 41
Biaya Makanan Pasien Rawat Inap 44
Analisis Biaya Satuan (Unit Cost) Makanan dengan Metode ABC 44
Mengidentifikasi Aktivitas dan Driver Aktivitas 44
Mengklasifikasi Aktivitas Berdasarkan Tingkat Aktivitas 47
Mengidentifikasi Sumber Daya dan Biaya Sumber Daya 49
Membebankan Biaya Sumber Daya pada Aktivitas 59
Menghitung Tarif Aktivitas 66
Membebankan Biaya Aktivitas pada Produk 66
Membandingkan Biaya Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dengan Perhitungan Menggunakan
Metode ABC 67
Pembahasan 68
Metode Activity Based Costing 68
Mengidentifikasi Aktivitas dan Driver Aktivitas 68
Mengidentifikasi Aktivitas berdasarkan Tingkat Aktivitas 70
Mengidentifikasi Sumber Daya dan Biaya Sumber Daya 70
Membebankan Biaya Sumber Daya pada Aktivitas 72
Menghitung Tarif Aktivitas 75
Membebankan Biaya Aktivitas pada Produk 75
Membandingkan Biaya Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dengan Perhitungan Menggunakan
Metode ABC 75
Daftar Pustaka 79
Daftar Lampiran
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
Daftar Tabel
No Judul Halaman
xii
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
Daftar Gambar
No Judul Halaman
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
Daftar Lampiran
xv
Daftar Istilah
xvi
Riwayat Hidup
anak pertama dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Yaatulo Zalukhu, S.AP
Mawar Gunungsitoli tahun 2008-2011, sekolah menengah atas di SMA Swasta St.
xvii
Latar Belakang
memadai meliputi tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, serta dana pembiayaan
bahwa rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
Pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit saling berintegrasi untuk mencapai
kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit. Biaya tersebut meliputi biaya untuk
kegiatan asuhan gizi dan biaya untuk kegiatan penyelenggaraan makanan. Biaya
analisis biaya makanan pasien diperoleh besarnya biaya total maupun biaya satuan
merupakan hal yang penting untuk ditelusuri karena dapat digunakan sebagai
sakit, penyusunan anggaran dan subsidi, serta sebagai dasar dalam menentukan
pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya pada produk atau
dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan aktivitas tersebut serta biaya yang ditimbulkan oleh sumber
daya.
memberikan alokasi biaya overhead yang lebih akurat. Pada metode ini, biaya
sehingga penerapan metode ini memampukan setiap biaya yang tidak dapat
berdasarkan konsumsi atau kapasitas aktivitas yang dilakukan (Farihah dan Sari,
2016).
biaya satuan tindakan section caesarea dengan metode ABC di RSU Dewi Sartika
Kendari pada tahun 2017 menunjukkan ada perbedaan antara tarif tindakan
operasi section caesarea yang ditetapkan rumah sakit dengan tarif unit cost yang
dihitung menggunakan metode ABC. Tarif yang ditetapkan rumah sakit adalah
sebesar Rp2.950.000,00 dan tarif unit cost yang dihitung menggunakan metode
sebesar Rp1.778.777,00.
tentang analisis biaya satuan makanan pasien rawat inap di RSUD Dr. Achmad
biaya makan pasien yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan perhitungan biaya
makan menggunakan metode ABC. Perhitungan biaya makan pasien rawat inap
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi merupakan salah satu fasilitas
pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) yang disesuaikan dengan
kondisi rumah sakit. Macam menu yang ditetapkan terdiri dari menu standar
untuk kelas VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III dengan siklus menu 10 hari.
tahun 2018, diperoleh informasi dari salah satu pegawai di instalasi gizi yang
rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan pada tahun 2017 berdasarkan kelas
makanan pasien tanpa memperhitungkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin menghitung biaya satuan (unit cost)
makanan pasien dengan menggunakan metode ABC untuk melihat apakah terdapat
Perumusan Masalah
penelitian ini adalah “Berapa besarnya biaya satuan (unit cost) makanan pasien
rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan pada tahun 2018”.
Tujuan Penelitian
besarnya biaya satuan (unit cost) makanan pasien rawat inap di RSUD Dr.
Tujuan khusus. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui rata-rata biaya bahan makanan pasien rawat inap kelas III di
2. Mengetahui rata-rata biaya tenaga kerja Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi
3. Mengetahui rata-rata biaya overhead Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota
4. Mengetahui rata-rata jumlah porsi makanan pasien rawat inap kelas III di
Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi untuk RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dalam
menganalisis besar biaya satuan makanan pasien rawat inap di rumah sakit.
yang sama.
Rumah Sakit
rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan
fungsi, yaitu:
Biaya
untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang
atau masa yang akan datang. Menurut Dewi dan Kristanto (2013), biaya adalah
sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Riwayadi (2016) bahwa biaya berbeda untuk tujuan
berbeda. Tujuan berbeda menunjukkan keputusan yang akan diambil. Suatu biaya
tidak dapat digunakan untuk semua keputusan karena setiap keputusan memiliki
tujuan berbeda.
mencapai suatu tujuan tertentu berdasarkan keputusan yang telah diambil, dimana
keputusan itu bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan
membuat ringkasan yang berarti atas data biaya dan diperlukan untuk memberi
informasi biaya yang berbeda untuk setiap kegiatan yang dilakukan. Menurut
Siregar dkk (2016), pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan pada
Biaya langsung (direct cost). Biaya langsung adalah biaya yang dapat
ditelusuri ke produk. Contoh biaya langsung adalah biaya bahan baku. Biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli bahan baku dapat dengan mudah
Biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya tidak langsung adalah biaya
yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke dalam produk. Hal itu karena
biayanya dikonsumsi secara bersama oleh beberapa produk. Contoh biaya tidak
Biaya variabel (variable cost). Biaya variabel adalah biaya yang jumlah
tetapi jumlah per unitnya tidak berubah. Biaya bahan baku adalah biaya variabel.
Contoh lain biaya variabel adalah upah tenaga kerja langsung dan upah lembur.
Biaya tetap (fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya
tidak terpengaruh oleh volume kegiatan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit
semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang waktu yang
proporsional. Bila tidak ada kegiatan atau volume kegiatan nol, biaya campuran
tidak akan menjadi nol, tetapi bila volume kegiatan bertambah banyak, biaya
campuran akan bertambah banyak. Contoh biaya campuran adalah tagihan listirk.
terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Apabila biaya
(tiga), yaitu:
Biaya bahan baku (raw material cost). Biaya bahan baku adalah besarnya
nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk diubah
menjadi barang jadi. Biaya bahan baku merupakan bagian penting biaya barang
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya tenaga kerja adalah
mengerjakan proses produksi. Biaya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang secara langsung
berhubungan dengan produksi barang jadi. Biaya tenaga kerja tidak langsung
adalah biaya tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan produksi
barang jadi.
terjadi selain biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan
penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya overhead.
berdasarkan fungsi pokok perusahaan maka biaya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk. Biaya produksi terdiri atas
tiga jenis biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
biaya yang terjadi untuk memasarkan produk atau jasa. Contoh biaya pemasaran
administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan,
Biaya administrasi dan umum meliputi biaya gaji pegawai, biaya perlengkapan,
beberapa istilah biaya yang sering digunakan dalam rangka melaksanakan fungsi
faktor-faktor lain.
Biaya aktual (actual cost). Biaya aktual adalah biaya yang sesungguhnya
terjadi untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu kegiatan. Biaya
secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam
Biaya komitan (committed cost). Biaya komitan adalah biaya yang terjadi
pelatihan pegawai.
Biaya relevan (relevant cost). Biaya relevan adalah biaya masa depan yang
berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya yang secara langsung
biaya yang berpotensi untuk hilang atau biaya yang dikorbankan pada saat satu
informasi yang lengkap dan konkrit. Hal ini bertujuan supaya rumah sakit tetap
dapat memenuhi tujuan tersebut, sumber daya manusia di rumah sakit dituntut
keputusan dan menjalankan fungsinya adalah analisis biaya satuan (unit cost)
(Purwanti, 2016).
Struktur tarif yang dipakai untuk mengatasi keterbatasan subsidi dan harga pokok
produk adalah dengan pendekatan unit cost. Biaya satuan sangat penting karena
merupakan salah satu dasar untuk menentukan tarif dari setiap pelayanan
(Khairunnisa, 2015).
Menurut Bahaswan (2017), biaya satuan (unit cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk atau pelayanan. Besarnya unit
cost tergantung dari besarnya biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan sebuah
pelayanan yang diterima oleh pasien, karena itu biaya per unit harus dihitung lebih
teliti agar bisa digunakan sebagai dasar perbandingan dari berbagai jumlah
pelayanan untuk kepentingan penentuan tarif per unit produk atau pelayanan.
Biaya satuan suatu produk tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya biaya modal
yaitu:
Biaya satuan aktual (actual unit cost). Biaya satuan aktual adalah biaya
satuan yang diperoleh dari suatu hasil perhitungan berdasarkan atas pengeluran
nyata untuk menghasilkan produk pada satu kurun waktu tertentu. Sistem biaya
aktual menggunakan biaya aktual untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead. Biaya aktual tersebut dapat dihitung dengan membagi
adalah biaya yang sesuai dengan nilai yang melekat pada satu unit produk
(pelayanan). Biaya yang dihitung adalah biaya satuan investasi yang besarnya
ditentukan oleh biaya total dan kapasitas produksi dan biaya satuan variabel yang
produksi. Biaya-biaya yang terlibat pada metode biaya ini hanya biaya langsung
saja, yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku per unit yang
tradisional yaitu:
harga pokok produk yang dijual. Akibatnya sistem ini hanya menyediakan
persaingan global.
pada distribusi dan alokasi biaya overhead daripada berusaha keras untuk
tambah.
langsung serta biaya tetap dan variabel hanya mendasarkan faktor penyebab
biaya overhead berdasarkan pada jumlah produk atau pelayanan. Salah satu
memungkinkan subsidi silang antara produk atau pelayanan. Hal ini yang menjadi
based costing.
sedangkan biaya lain yang berkaitan dengan produk, seperti beban penelitian dan
pokok produk.
pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya pada produk atau
adalah bahwa produk atau jasa dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang
aktivitas. Di tahap kedua, biaya aktivitas dibebankan pada produk. Oleh karena
mengidentifikasi aktivitas yang memproduksi produk atau jasa. Jika ada aktivitas
yang hilang atau tidak diketahui maka otomatis biaya yang berhubungan dengan
aktivitas tersebut juga hilang. Informasi biaya aktivitas ini dihasilkan oleh sistem
Jika dibuat dalam suatu bagan maka pembebanan biaya produksi berbasis
Aktivitas
Produk
(berdasarkan volume atau unit) adalah aktivitas yang dapat dilakukan untuk
memproduksi setiap unit produk atau jasa. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan
aktivitas ini disebut biaya tingkat unit (unit level cost). Contoh biaya ini adalah
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Driver aktivitas yang
kelompok adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu kelompok unit produk
dihasilkan. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya
tingkat batch (batch level cost). Contoh biaya ini adalah biaya pembelian dan
biaya pemindahan barang. Driver aktivitas yang digunakan pada aktivitas ini
adalah jumlah permintaan bahan baku. Sebagai contoh, jika bahan baku dipesan
dari pemasok maka sebagian dari order pembelian, penerimaan, dan inspeksi
atau aktivitas yang menopang produksi setiap jenis produk atau jasa yang akan
dihasilkan. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya
tingkat produk (product level cost). Contoh biaya tingkat produk adalah biaya
produk. Driver aktivitas yang digunakan pada aktivitas ini adalah jumlah produksi
kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan
aktivitas ini disebut biaya tingkat fasilitas (facility level cost). Contoh biaya
adalah:
mengambil keputusan.
1. Pengalokasian
perlu dialokasikan dan produk yang didasarkan atas ukuran volume berubah-
ubah karena secara praktis tidak dapat ditemukan suatu aktivitas khusus yang
Aktivitas yang tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak ditemukan
(2016), pada tahap pertama, dilakukan distribusi biaya yang dikeluarkan dari unit
menyebabkan adanya biaya yang masih tertinggal di unit penunjang, yaitu biaya
yang diterima dari unit penunjang lain. Pada tahap kedua, seluruh biaya (alokasi)
yang ada di unit penunjang dipindahkan keseluruh unit produksi terkait untuk
Setelah diperoleh biaya total akhir dari satu unit produksi yang merupakan
penjumlahan dari biaya asli dan biaya alokasi yang didapat, maka biaya satuan
layanan unit tersebut dapat diketahui dengan membaginya dengan jumlah layanan
biaya untuk berbagai jenis pelayanan, baik secara total maupun per unit atau per
pasien dengan cara menghitung seluruh biaya yang ada berdasarkan aktivitas yang
menghitung biaya yang telah dikeluarkan selama satu periode tertentu di setiap
unit-unit fungsional yang ada di rumah sakit, meliputi biaya investasi, biaya
1. Pricing
rumah sakit. Dengan diketahuinya biaya satuan (unit cost), dapat pula
diketahui kesesuaian antara tarif rumah sakit dengan perhitungan unit cost.
2. Budgeting/Plannin
Informasi jumlah biaya (total cost) dari suatu unit produksi dan biaya satuan
(unit cost) dari setiap output rumah sakit, sangat penting untuk alokasi
3. Budgetary Control
rumah sakit.
analisis, implementasi, dan evaluasi gizi dalam rangka untuk mencapai status
kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit. Pelayanan gizi di rumah sakit
berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Kegiatan
pelayanan gizi rumah sakit dilaksanakan untuk mencapai sistem pelayanan gizi
yang bermutu dan paripurna. Kegiatan tersebut terdiri dari 4 (empat), yaitu:
Asuhan gizi rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut
kegiatan konseling gizi dan edukasi atau penyuluhan gizi. Pelayanan gizi rawat
jalan bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan dengan
membantu mencari solusi masalah gizi melalui nasihat gizi mengenai jumlah
asupan makanan yang sesuai dengan jenis diet dan kondisi kesehatannya.
Konseling gizi. Konseling gizi adalah proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh ahli gizi atau dietisien untuk meningkatkan pengertian, sikap,
masyarakat.
Asuhan gizi rawat inap. Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan
gizi yang dimulai dari proses skrining gizi, pengkajian gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi, monitoring dan evaluasi gizi. Pelayanan gizi rawat inap bertujuan
untuk memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh
asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat proses
Skrining gizi. Skrining gizi merupakan tahapan awal dalam pelayanan gizi
yang bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko atau tidak berisiko
malnutrisi atau kondisi khusus. Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien
masalah gizi yang terkait dengan asupan zat gizi dan makanan, aspek klinis dan
didiagnosis dan mengomunikasikan rencana asuhan gizi kepada pasien dan tenaga
makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima
oleh pasien untuk mencapai status gizi yang optimal. Sasaran penyelenggaraan
pada pasien yang mencakup ketentuan macam pasien yang dilayani, kandungan
gizi, pola menu dan frekuensi makan sehari, dan jenis menu.
makanan sehari adalah acuan atau pedoman macam dan jumlah bahan makanan
yang disusun berdasarkan kecukupan gizi pasien yang tercantum dalam penuntun
makanan adalah suatu kegiatan menetapkan macam, jumlah, dan mutu bahan
bahan makanan adalah suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk
makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan survei pasar.
menu dan rata-rata jumlah pasien yang dilayani disesuaikan dengan periode
melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan
kegiatan mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah sesuai dengan menu,
standar resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah pasien yang dilayani.
penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi pasien yang
dilayani.
masalah gizi yang kompleks. Tujuan penelitian dan pengembangan gizi adalah
untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya guna dan
penyuluhan dan konseling gizi sesuai kemampuan institusi. Hasil penelitian dan
maupun biaya makanan hampir sama yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya
makanan. Biaya ini diperoleh berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk
untuk menghitung biaya makan per orang per hari adalah jumlah output dari
penyelenggaraan makanan yaitu porsi makan atau jumlah pasien yang dilayani.
berikut:
bahan baku atau bahan dasar atau bahan langsung dalam rangka memproduksi
makanan. Biaya bahan makanan ini termasuk biaya variabel karena biaya total
bahan makanan dipengaruhi oleh jumlah atau porsi makanan yang dihasilkan atau
pedoman menu dan standar resep yang lengkap untuk setiap hidangan, maka
dari standar resep atau dari pedoman menu. Pendekatan kedua, apabila instalasi
gizi belum mempunyai pedoman menu dan standar resep yang lengkap maka
dengan syarat instalasi gizi harus mempunyai catatan bahan makanan yang
Biaya tenaga kerja. Tenaga kerja diperhitungkan dalam biaya ini adalah
tenaga kerja di unit perbekalan serta unit pengolahan penyaluran makanan. Biaya
tenaga kerja merupakan biaya tetap karena pada batas tertentu tidak dipengaruhi
oleh jumlah makanan yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja terdiri dari gaji,
makanan dan lainnya serta tenaga kerja tidak langsung seperti petugas keamanan,
rangka proses produksi makanan, kecuali biaya bahan baku dan dan biaya tenaga
kerja langsung. Biaya overhead tersebut meliputi biaya barang dan biaya
pemeliharaan. Biaya barang yaitu seluruh biaya barang yang telah dikeluarkan
masak, alat makan dan alat rumah tangga, dan lainnya. Sedangkan biaya
pemeliharaan meliputi biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan listrik dan air.
Kerangka Konsep
Biaya Makanan
Pasien
1. Biaya bahan
makanan
2. Biaya tenaga
: Jumlah
Porsi
Makanan
= Unit Cost
Makanan
kerja
3. Biaya
overhead
Jenis Penelitian
mendeksripsikan keadaan objek tertentu. Jenis penelitian ini didasarkan pada data-
atau diteliti (Hasmi, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah biaya makanan
pasien rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018.
Sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang akan diteliti
yang dipilih dengan syarat bahwa sampel yang diambil dari populasi harus
representatif. Sampel dalam penelitian ini adalah biaya makanan pasien rawat inap
30
1. Biaya satuan (unit cost) adalah biaya yang diperlukan atau yang dikeluarkan
untuk menghasilkan satu satuan pokok barang atau jasa yang dapat diperoleh
dengan membagi total biaya dengan jumlah output atau jumlah porsi makanan
yang dihasilkan.
2. Biaya bahan makanan merupakan biaya bahan baku atau bahan langsung
jumlah porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah pasien yang dilayani.
3. Biaya tenaga kerja merupakan biaya tetap karena pada batas tertentu tidak
dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja terdiri
4. Biaya overhead tersebut meliputi biaya barang dan biaya pemeliharaan. Biaya
barang meliputi seluruh biaya peralatan yang ada di instalasi gizi dan biaya
air.
6. Biaya aktivitas adalah biaya yang diperoleh dari perhitungan biaya sumber
7. Tarif aktivitas adalah suatu tarif yang dihitung berdasarkan aktivitas yang
dilakukan dengan cara membagi total biaya setiap aktivitas dengan kapasitas
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
sasaran penelitian. Data ini diperoleh melalui inguided interview yaitu wawancara
yang dilakukan secara bebas oleh pewawancara dengan menanyakan apa saja
yang terkait data yang dibutuhkan (Saryono dan Anggraeni, 2013). Wawancara
dilakukan terhadap pegawai di instalasi gizi. Data yang dikumpulkan adalah data
yang dilakukan oleh instalasi gizi dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas tersebut.
Data sekunder diperoleh dari Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan meliputi daftar belanja bahan makanan untuk memperoleh total biaya
bahan makanan pasien rawat inap, siklus menu untuk mengetahui variasi menu
makanan, hasil evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) instalasi gizi untuk
pegawai di instalasi gizi untuk memperoleh total biaya tenaga kerja, jumlah
inventaris ruangan di instalasi gizi untuk memperoleh biaya overhead, dan data
Metode Pengukuran
mengumpulkan data yang diperlukan supaya diperoleh hasil yang baik dan
lengkap sehingga mudah untuk diolah (Saryono dan Anggraeni, 2013). Instrumen
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
1. Mengidentifikasi Aktivitas
untuk melihat struktur biaya per tingkat aktivitas, yang bermanfaat untuk
biaya tingkat aktivitas mana yang paling besar diantara keempat tingkat
aktivitas tersebut.
sumber daya yang digunakan oleh setiap aktivitas. Sumber daya yang
besar biaya.
memperoleh biaya setiap aktivitas. Biaya setiap aktivitas dihitung dengan cara
yang dilakukan dengan cara membagi total biaya aktivitas dengan kapasitas
makanan pasien, biaya bahan makanan pasien, biaya tenaga kerja dan biaya
gambaran besarnya biaya satuan (unit cost) makanan pasien rawat inap di RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pingadi Kota Medan beralamat di Jl. Prof.
HM. Yamin SH No. 47 Medan yang merupakan salah satu unit pelayanan di
kesehatan di kota Medan yang berstatus milik pemerintah Kota Medan. RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama
Gemente Zieken Huis pada tanggal 11 Agustus Anno 1028. Peletakkan batu
Constantia Macky, dimana sebagai pimpinan yang pertama dipegang oleh Dr. W.
Bays. Setelah masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, rumah sakit ini
diambil alih oleh Bangsa Jepang dan berganti nama menjadi Syuritsu Byusono
Ince dan pimpinannya dipercayakan kepada seorang putra Indonesia yaitu Dr.
Pada tahun 1947, rumah sakit ini diambil alih oleh pemerintah Negara
Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950 maka Negara Bagian (RIS)
dihapuskan dan rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Pusat atau
Pada tahun 1971, rumah sakit ini diserahkan dari pusat ke Pemerintah
ProvinsiSumatera Utara dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat
ProvinsiMedan. Pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi Medan
ditabalkanmenjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Kota Medan. RSUD Dr. Pirngadi
36
Kota Medan dalam menjalankan tugasnya memiliki motto, visi dan misi. Motto
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah Aegrotisalus Lex Suprema yang berarti
Kepuasan Pasien adalah yang Utama. Visi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
adalah “Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan dan Unggulan di Sumatera Utara
Tahun 2020”. Untuk mencapai visi tersebut, RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah rumah sakit kelas B yang
Rumah Sakit Umum Daerah dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Gambaran upaya pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan merupakan rumah sakit rujukan dari berbagai daerah yang
pelayanan penunjang medik. Direktur RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan juga
dibantu oleh kelompok pejabat fungsional yang terdiri dari staf medik fungsional
Pirngadi Kota Medan. Salah satunya adalah instalasi gizi yang bertugas mengatur
dan menyelenggarakan semua kegiatan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan.
Instalasi gizi di rumah sakit adalah unit yang mengelola pelayanan gizi di
rumah sakit. Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki Visi, Misi,
Falsafah, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi dalam menjalankan tugasnya. Visi
Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah “Pelayanan Gizi yang
Bermutu dan Paripurna”. Misi Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
dan teknologi.
Falsafah Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah “Mendukung
Pelayanan Kesehatan pada Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan dengan Pelayanan
Gizi yang Profesional”. Tujuan instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Berbagai Aspek Gizi dan Penyakit, serta merupakan Bagian dari Pelayanan
Tugas Pokok Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan meliputi:
rawat inap.
inap.
Berdasarkan data sekunder dari bagian administrasi instalasi gizi RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan diperoleh struktur organisasi instalasi gizi sebagai berikut:
KOTA MEDAN
Pelaksana Pelaksana
Perlengkapan Gudang Bahan
Kering dan Basah
Gambar 3. Struktur organisasi instalasi gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
dan jenis pegawai di instalasi gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebagai
berikut:
Tabel 1
Ketenagaan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Jenis Tenaga Status Pegawai Pangkat/Golongan Jumlah
Ka. Instalasi gizi PNS III/d 1 orang
Sek. Instalasi gizi PNS III/d 1 orang
Pegawai pengolahan PNS III/d 3 orang
Pegawai pengolahan PNS III/b 1 orang
Pencatatan dan pelaporan PNS III/b 1 orang
Penanggungjawab gudang PNS III/b 1 orang
Perlengkapan dan
PNS III/a 1 orang
perbekalan
Gizi ruangan PNS III/d 7 orang
Gizi ruangan PNS III/c 2 orang
Gizi ruangan PNS III/b 4 orang
Gizi ruangan PNS III/a 1 orang
Gizi ruangan PNS II/d 1 orang
Tata usaha PNS III/b 1 orang
Pengolahan PNS II/c 3 orang
Pengolahan PNS II/a 4 orang
Pengolahan PNS I/d 2 orang
Pengolahan PNS I/c 2 orang
Distribusi/packing PNS II/c 1 orang
Pengolahan MI dan sonde Honorer - 3 orang
Pengolahan Honorer - 3 orang
Distribusi/packing Honorer - 19 orang
Diswashing Honorer - 1 orang
Administrasi Honorer - 1 orang
Jumlah 64 orang
Sumber: RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Pelayanan gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Pelayanan gizi RSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan mengacu pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
(PGRS) yang disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. Pelayanan gizi di RSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan terdiri dari pelayanan asuhan gizi ruang rawat,
pengembangan gizi terapan. Akan tetapi, penelitian ini hanya difokuskan pada
rawat inap merupakan kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan
diet pasien hingga pelaksanaan evaluasi di ruang perawatan. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi pasien dalam
Konsultasi gizi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dimulai sejak pasien masuk
ruang rawat inap. Setelah itu, petugas gizi ruangan mengamati pasien secara fisik,
yaitu nafsu makan pasien, banyaknya makanan yang dihabiskan, dan menilai
apakah perlu penyesuaian diet. Jika perlu penyesuaian diet maka disesuaikan
tentang dietnya dan tidak mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan
penyakitnya.
pasien
makanan
a. Menyiapkan makanan sesuai jenis makanan dan jumlah porsi makanan pasien
pasien
pengembangan gizi terapan untuk menghadapi tantangan dan masalah gizi dapat
berupa penelitian terhadap daya terima makanan dan kepatuhan diet oleh pasien,
standar asuhan gizi dan terapi diet, standar kecukupan gizi meliputi standar resep,
standar bumbu, dan standar porsi, serta peralatan yang diperlukan. Mekanisme
Permenkes RI (2013) mengatakan bahwa biaya makan per orang per hari
yang diperoleh dari salah satu pegawai di instalasi gizi menyebutkan bahwa biaya
makanan yang dibebankan kepada pasien rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan pada tahun 2017 dan masih digunakan sampai tahun 2018 berdasarkan
Tabel 2
Biaya Makanan Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2017
Kelas Perawatan Standar Harga Makanan
VIP Rp45.000,00
Kelas I Rp40.000,00
Kelas II Rp35.000,00
Kelas III Rp35.000,00
Sumber: RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
dalam penyelenggaraan makanan pasien rawat inap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3
Aktivitas dan Driver Aktivitas Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
*Kapasitas
*Driver
Aktivitas Jenis Aktivitas Driver
Aktivitas
Aktivitas
Perencanaan a. Menyusun dan memadukan Jumlah 100 Pasien
Menu hidangan yang sesuai Pasien
dengan kecukupan gizi
pasien
b. Menetapkan macam,
jumlah, dan mutu bahan
makanan
c. Menetapkan spesifikasi
bahan makanan
Pengadaan a. Melakukan survei pasar Jumlah 62
Bahan b. Menyusun permintaan Permintaan Permintaan
Makanan (order) bahan makanan Jenis Bahan Jenis Bahan
c. Menyediakan macam, Makanan Makanan
jumlah, dan spesifikasi,
bahan makanan
d. Memeriksa, mencatat, dan
melaporkan tentang macam
dan jumlah bahan makanan
e. Menyimpan dan memelihara
jumlah, kualitas, dan
keamanan, bahan makanan
Persiapan a. Menyiapkan bahan makanan Jumlah 100 Porsi
Bahan untuk diolah Porsi Makanan
Makanan b. Memasak bahan makanan Makanan
mentah menjadi makanan
siap saji
Distribusi a. Menyiapkan makanan Jumlah 100 Pasien
Makanan sesuai jenis makanan dan Pasien
jumlah porsi makanan
pasien
b. Mengantarkan makanan
sesuai jenis makanan dan
jumlah porsi makanan
pasien
c. Menyajikan makanan
kepada pasien yang dilayani
Lanjutan
Tabel 3
Aktivitas dan Driver Aktivitas Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
*Kapasitas
*Driver
Aktivitas Jenis Aktivitas Driver
Aktivitas
Aktivitas
Evaluasi a. Melakukan observasi Jumlah 100 Porsi
terhadap jumlah porsi Porsi Makanan
makanan pasien Makanan
b. Menilai sisa makanan
pasien
Sumber: Data Primer
*Data yang Diolah
penyelenggaraan makanan pasien rawat inap dan driver aktivitas atau yang
menjadi pemicu terjadinya aktivitas, yaitu aktivitas perencaan menu terjadi karena
adanya pasien yang dilayani berjumlah 100 pasien, aktivitas pengadaan bahan
jenis bahan makanan, aktivitas persiapan bahan makanan terjadi karena adanya
jumlah porsi makanan sebanyak 100 porsi, aktivitas distribusi makanan terjadi
karena adanya pasien yang dilayani berjumlah 100 pasien, dan aktivitas evaluasi
terjadi karena adanya jumlah porsi makanan sebanyak 100 porsi makanan.
Tabel 4
Data Pendukung Jumlah Porsi Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Bulan Januari Tahun 2018
Tanggal Jumah Pasien
01 97 orang
02 92 orang
03 83 orang
04 80 orang
05 76 orang
06 85 orang
07 87 orang
08 81 orang
Lanjutan
Tabel 4
Data Pendukung Jumlah Porsi Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan Bulan Januari Tahun 2018
Tanggal Jumah Pasien
09 98 orang
10 99 orang
11 104 orang
12 94 orang
13 92 orang
14 93 orang
15 90 orang
16 119 orang
17 103 orang
18 109 orang
19 102 orang
20 95 orang
21 102 orang
22 114 orang
23 110 orang
24 113 orang
25 121 orang
26 120 orang
27 103 orang
28 110 orang
29 113 orang
30 108 orang
31 112 orang
Jumlah 3105 orang
Rata-rata 100 orang
Sumber: RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
dilayani atau pasien yang mendapatkan makanan pada bulan Januari tahun 2018
yaitu rata-rata sebanyak 100 pasien. Jumlah pasien tersebut menjadi dasar untuk
mengetahui banyaknya porsi makanan yang diproduksi oleh instalasi gizi yaitu
Tabel 5
Klasifikasi Aktivitas Berdasarkan Tingkat Aktivitas
Tingkat
Aktivitas Jenis Aktivitas
Aktivitas
Perencanaan a. Menyusun dan memadukan hidangan yang Unit level
Menu sesuai dengan kecukupan gizi pasien
b. Menetapkan macam, jumlah, dan mutu
bahan makanan
c. Menetapkan spesifikasi bahan makanan
Pengadaan a. Melakukan survei pasar Batch level
Bahan b. Menyusun permintaan (order) bahan
Makanan makanan
c. Menyediakan macam, jumlah, dan
spesifikasi, bahan makanan
d. Memeriksa, mencatat, dan melaporkan
tentang macam dan jumlah bahan
makanan
e. Menyimpan dan memelihara jumlah,
kualitas, dan keamanan, bahan makanan
Persiapan a. Menyiapkan bahan makanan untuk diolah Unit level
Bahan b. Memasak bahan makanan mentah menjadi
Makanan makanan siap saji
Distribusi a. Menyiapkan makanan sesuai jenis Product level
Makanan makanan dan jumlah porsi makanan pasien
b. Mengantarkan makanan sesuai jenis
makanan dan jumlah porsi makanan pasien
c. Menyajikan makanan kepada pasien yang
dilayani
Evaluasi a. Melakukan observasi terhadap jumlah Product level
porsi makanan pasien
b. Menilai sisa makanan pasien
Pada tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa aktivitas perencanaan menu
termasuk dalam aktivitas unit level karena aktivitas tersebut dilakukan untuk
aktivitas batch level karena aktivitas tersebut dilakukan setiap kali adanya
persiapan bahan makanan termasuk dalam aktivitas unit level karena aktivitas
aktivitas evaluasi termasuk dalam aktivitas product level karena aktivitas tersebut
dan biaya sumber daya yang dimaksud dalam aktivitas penyelenggaraan makanan
adalah biaya bahan makanan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead yang dapat
Tabel 6
Data Biaya Bahan Makanan Basah Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Total *Harga (Rp)
Nama Bahan
Kebutuhan 1 Satuan
Makanan Basah @ Jumlah
hari
Bolu kukus 111 Biji 1.000 111.000
Ayam potong 11,5 Kg 28.000 322.000
Ikan salam 16,5 Kg 22.000 363.000
Ikan tongkol 12,5 Kg 30.000 375.000
Tahu 130 Ptg 350 45.500
Tempe 11,65 Kg 7.000 81.550
Kembang tahu 0,2 Kg 60.000 12.000
Soun 0,75 Kg 25.000 18.750
Kelapa parut 2 Kg 2.000 4.000
Kentang 0,75 Kg 18.000 13.500
Ketimun 0.5 Kg 7.000 3.500
Wortel 17,35 Kg 7.000 12.1450
Tauge 1,5 Kg 5.000 7.500
Buncis 6,5 Kg 10.000 65.000
Sawi minyak 17,2 Kg 7.000 120.400
Kol 2 Kg 8.000 16.000
Labu kuning 0,35 Kg 3.500 1.225
Tomat 2,55 Kg 6.000 15.300
Lanjutan
Tabel 6
Data Biaya Bahan Makanan Basah Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Total *Harga (Rp)
Nama Bahan
Kebutuhan 1 Satuan
Makanan Basah @ Jumlah
hari
Cabe merah 2 Kg 25.000 50.000
Daun sop 0,25 Kg 10.000 2.500
Daun prei 0,25 Kg 2.500 625
Lengkuas 0,4 Kg 4.300 1.720
Serai 0,4 Kg 1.000 400
Pepaya 13 Kg 4.000 52.000
Semangka 18,85 Kg 8.000 150.800
Kue basah 171 Biji 1.000 171.000
Biaya Bahan Makanan Basah 2.125.720
Biaya Bahan Makanan Basah per jam 88.572
Sumber: Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
*Data yang Diolah
Tabel 7
Data Biaya Bahan Makanan Kering Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Total *Harga (Rp)
Nama Bahan
Kebutuhan Satuan
Makanan Kering @ Jumlah
10 hari
Bawang bombay 4 Kg 20.000 80.000
Bawang merah 24 Kg 30.000 720.000
Bawang putih 8 Kg 20.000 160.000
Merica 1 Kg 50.000 50.000
Biji pala 0,2 Kg 95.000 19.000
Bunga lawang 0,2 Kg 55.000 11.000
Jintan Halus 0,2 Kg 8.500 1.700
Kapulaga 0,2 Kg 475.000 95.000
Kayu manis 0,2 Kg 275.000 55.000
Ketumbar 1 Kg 18.000 18.000
Kemiri kupas 8 Kg 25.000 200.000
Kunyit 6 Kg 45.000 270.000
Kencur 1 Kg 55.000 55.000
Jahe 6 Kg 4.500 27.000
Cengkeh 0,2 Kg 91.000 18.200
Terasi 0,5 Kg 25.000 12.500
Lanjutan
Tabel 7
Data Biaya Bahan Makanan Kering Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Total *Harga (Rp)
Nama Bahan
Kebutuhan Satuan
Makanan Kering @ Jumlah
10 hari
Asam jeruk 2 Kg 9.000 18.000
Asam potong 4 Kg 32.000 128.000
Asam jawa 0,5 Kg 45.000 22.500
Asam cuka 12 Botol 4.500 54.000
Garam 30 Kg 8.000 240.000
Bungkus
Saus cabe 4 6.000 24.000
/Botol
Bungkus
Saus tomat 4 6.000 24.000
/Botol
Bungkus
Kecap manis kental 12 5.000 60.000
/Botol
Daun jeruk 0,2 Kg 17.000 3.400
Daun salam 0,5 Kg 10.000 5.000
Daun kunyit 0,2 Kg 9.000 1.800
Daun pandan 0,2 Kg 15.000 3.000
Minyak goreng 60 Liter 25.000 1.500.000
Gula putih 70 Kg 11.500 805.000
Gula merah 10 Kg 15.000 150.000
Kacang hijau 15 Kg 20.000 300.000
Bubuk teh 5 Kg 50.000 250.000
Telur 3000 Butir 1.100 3.300.000
Agar-agar 156 Bungkus 6.500 1.014.000
Beras (kukubalam) 660 Kg 12.000 7.920.000
Jumlah 17.615.100
Biaya Bahan Makanan Kering 1.761.510
Biaya Bahan Makanan Kering per jam 73.396
Sumber: Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
*Data yang Diolah
Tabel 8
Total Biaya Bahan Makanan Pasien Rawat Inap Kelas IIII RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan Tahun 2018
Elemen Biaya Jumlah
Biaya Bahan Makanan Basah Rp2.125.720,00
Biaya Bahan Makanan Kering Rp1.761.510,00
Biaya Bahan Makanan Rp3.887.230,00
Biaya Bahan Makanan per jam Rp161.968,00
Pada tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata biaya bahan makanan untuk
kebutuhan makanan pasien rawat inap kelas III adalah Rp3.887.230,00 per hari
yang terdiri dari biaya bahan makanan basah sebesar Rp2.125.720,00 per hari dan
diidentifikasi total biaya bahan makanan per jam adalah Rp161.968,00/jam per
hari yang terdiri dari biaya bahan makanan basah sebesar Rp88.572,00/jam per
hari dan biaya bahan makanan kering sebesar Rp73.396,00/jam per hari.
Tabel 9
Data Biaya Tenaga Kerja Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun
2018
*Jumlah Biaya (Rp)
Gaji Pokok Biaya
Status Pangkat/ Insentif 1 Biaya
Jenis Tenaga 1 Bulan Tidak
Pegawai Gol. Bulan (Rp) Langsung
(Rp) Langsung
(Rp)
(Rp)
Ka. Instalasi
PNS III/d 2.749.074 1.843.000 4.592.074 -
gizi
Sek. Instalasi
PNS III/d 2.749.074 1.843.000 4.592.074 -
gizi
Pegawai
PNS III/d 2.749.074 1.843.000 4.592.074 -
pengolahan
Pegawai
PNS III/b 2.749.074 1.724.250 4.473.342 -
pengolahan
Pencatatan
dan PNS III/b 2.749.074 1.724.250 4.473.342 -
pelaporan
Penanggung
PNS III/b 2.749.074 1.724.250 4.473.342 -
jawab gudang
Perlengkapan
dan PNS III/a 2.749.074 1.724.250 4.473.342 -
perbekalan
Gizi ruangan PNS III/d 2.749.074 1.843.000 - 4.592.074
Gizi ruangan PNS III/c 2.749.074 1.843.000 - 4.592.074
Lanjutan
Tabel 9
Data Biaya Tenaga Kerja Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
*Jumlah Biaya (Rp)
Gaji Pokok Biaya
Status Pangkat Insentif 1 Biaya
Jenis Tenaga 1 Bulan Tidak
Pegawai /Gol. Bulan (Rp) Langsung
(Rp) Langsung
(Rp)
(Rp)
Gizi ruangan PNS III/b 2.749.074 1.724.250 - 4.473.324
Gizi ruangan PNS III/a 2.749.074 1.724.250 - 4.473.324
Gizi ruangan PNS II/d 2.749.074 1.690.000 - 4.439.074
Tata usaha PNS III/b 2.749.074 1.724.250 - 4.473.324
Pengolahan PNS II/c 2.749.074 1.465.000 4.214.074 -
Pengolahan PNS II/a 2.749.074 1.465.000 4.214.074 -
Pengolahan PNS I/d 2.749.074 1.465.000 4.214.074 -
Pengolahan PNS I/c 2.749.074 1.465.000 4.214.074 -
Distribusi/
PNS II/c 2.749.074 1.465.000 4.214.074 -
packing
Pengolahan
Honorer - 1.500.000 - 1.500.000 -
MI dan sonde
Pengolahan Honorer - 1.500.000 - 1.500.000 -
Distribusi/
Honorer - 1.500.000 - 1.500.000 -
packing
Diswashing Honorer - 1.500.000 - - 1.500.000
Administrasi Honorer - 1.500.000 - - 1.500.000
Biaya Langsung 1.907.996
Biaya Langsung per jam 238.500
Biaya Tidak Langsung 1.001.440
Biaya Tidak Langsung per jam 125.180
Total Biaya Tenaga Kerja 2.909.436
Total Biaya Tenaga Kerja per jam 363.680
Sumber: Data yang Diolah
Pada tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tenaga kerja
adalah Rp2.909.436,00 per hari yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung
sebesar Rp1.907.996,00 per hari dan biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar
Rp1.001.440,00 per hari. Apabila diidentifikasi total biaya tenaga kerja per jam
adalah Rp363.680,00/jam per hari yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung
sebesar Rp238.500,00/jam per hari dan biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar
Biaya tenaga kerja terdiri dari gaji pokok dan insentif. Pegawai instalasi
gizi yang berstatus kepegawaian PNS menerima gaji pokok dan insentif yang
honorer hanya terdiri dari gaji pokok. Gaji pokok PNS disesuaikan dengan Upah
Tabel 10
Data Biaya Penyusutan Alat Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Tahun 2018
*Harga *Masa *Biaya
Tahun
Nama Alat Jumlah Satuan *Total (Rp) Pakai Penyusutan
Beli
(Rp) (tahun) (Rp)
Meja kerja 10 1985 3.000.000 30.000.000 33 909.091
Meja tulis 4 1985 1.200.000 4.800.000 33 145.454,5
Meja tulis 1 2004 500.000 500.000 14 35.714,3
Meja tulis 2 1991 2.200.000 4.400.000 27 162.963
Kursi 2 1984 1.375.000 2.750.000 34 80.882,4
Kursi putar 1 2004 1.450.000 1.450.000 14 103.571,4
Bangku 1 1997 350.000 350.000 21 16.666,7
panjang
Lemari 1 1985 1.300.000 1.300.000 33 39.394
Lemari 1 1986 1.300.000 1.300.000 32 40.625
Rak piring 2 2007 850.000 1.700.000 11 154.545,5
Rak 5 1985 275.000 1.375.000 33 41.666,7
Bak pencuci 1 2016 850.000 850.000 2 425.000
Kompor gas 1 1985 330.000 330.000 33 10.000
alam 6 tungku
Kompor gas 3 1985 330.000 990.000 33 30.000
alam 2 tungku
Lanjutan
Tabel 10
Data Biaya Penyusutan Alat Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Tahun 2018
*Masa *Biaya
Tahun *Harga
Nama Alat Jumlah *Total (Rp) Pakai Penyusutan
Beli Satuan (Rp)
(tahun) (Rp)
Alat pemasak 3 2009 2.550.000 7.650.000 9 850.000
nasi
Timbangan 5 1 1983 75.000 75.000 35 2.143
kg
Freezer 1 2004 2.600.000 2.600.000 14 185.714,3
Freezer 1 2005 2.600.000 2.600.000 13 200.000
Freezer 2 2007 7.500.000 15.000.000 11 1.363.636,4
Refrigator 2 2009 3.600.000 7.200.000 9 800.000
Kereta makan 4 2007 212.000 848.000 11 77.091
Kereta makan 2 1985 212.000 424.000 33 12.848,5
troly
Kereta sorong 1 2005 450.000 450.000 13 34.615,4
Kereta sorong 1 2006 450.000 450.000 12 37.500
Racun api 2 2007 25.000 50.000 11 4.545,5
Telepon 2 2008 115.100 230.200 10 23.020
PABX
Filling 2 2004 1.608.000 3.216.000 14 229.714,3
Cabinet
Televisi 1 2006 3.000.000 3.000.000 12 250.000
AC 1 2007 2.600.000 2.600.000 11 236.363,6
Kalkulator 1 2002 114.000 114.000 16 7.125
Kalkulator 1 2008 165.000 165.000 13 12.692,3
Kursi lipat 3 2011 215.000 645.000 7 92.143
Kursi putar 3 2011 612.500 1.837.500 7 262.500
roda
Komputer 1 2011 3.675.000 3.675.000 7 525.000
Printer 1 2011 625.000 625.000 7 89.285,7
CPU 1 2011 3.258.000 3.258.000 7 465.428,6
komputer
Meja 1 2011 140.000 140.000 7 20.000
komputer
Kulkas 3 2014 1.585.000 4.755.000 4 1.188.750
Kipas angin 2 2014 385.000 770.000 4 192.500
dinding
Pemasak nasi 2 2014 2.425.000 4.850.000 4 1.212.500
Lanjutan
Tabel 10
Data Biaya Penyusutan Alat Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Tahun 2018
*Masa *Biaya
Tahun *Harga
Nama Alat Jumlah *Total (Rp) Pakai Penyusutan
Beli Satuan (Rp)
(tahun) (Rp)
Blender 2 2014 145.000 290.000 4 72.500
Tong 3 2014 280.000 840.000 4 210.000
Wajan 6 2014 285.000 1.710.000 4 427.500
Ceret 18 2014 135.000 2.430.000 4 607.500
Kukusan 2 2014 1.800.000 3.600.000 4 900.000
Baki 300 2014 35.000 10.500.000 4 2.625.000
Gelas putih 400 2014 4.000 1.600.000 4 400.000
polos
Gelas 240 2014 5.000 1.200.000 4 300.000
berkuping
Gayung 24 2014 10.000 240.000 4 60.000
Mangkok 352 2014 10.000 3.520.000 4 880.000
berkuping
Mangkok oval 50 2014 10.000 500.000 4 125.000
Sendok sayur 24 2014 28.000 672.000 4 168.000
Sendok makan 260 2014 54.500 14.170.000 4 3.542.500
Garpu makan 240 2014 54.500 13.080.000 4 3.270.000
Termos air 25 2014 80.000 2.000.000 4 500.000
panas
Timbangan 1 2014 565.000 565.000 4 141.250
duduk
Kipas angin 3 2014 210.000 630.000 4 157.500
(yundai)
Kipas angin 1 2014 210.000 210.000 4 52.500
(KDK)
Gelas 60 2014 8.500 510.000 4 127.500
Mangkok 400 2014 7.500 3.000.000 4 750.000
sayur
Piring makan 20 2014 10.000 200.000 4 50.000
(melamin)
Piring makan 200 2014 13.500 2.700.000 4 675.000
(porselin)
Piring 200 2014 10.000 2.000.000 4 500.000
lonjong/oval
Ceret listrik 35 2014 100.000 3.500.000 4 875.000
Lanjutan
Tabel 10
Data Biaya Penyusutan Alat Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Tahun 2018
*Masa *Biaya
Tahun *Harga
Nama Alat Jumlah *Total (Rp) Pakai Penyusutan
Beli Satuan (Rp)
(tahun) (Rp)
Mangkok 200 2014 15.000 3.000.000 4 750.000
bertutup
Pisau 10 2014 39.000 390.000 4 97.500
potong/pisau
daging
Piring oval 200 2014 13.000 2.600.000 4 650.000
Piring bulat 200 2014 13.000 2.600.000 4 650.000
tempat snack
Gayung air 20 2014 30.000 600.000 4 150.000
panas
Trolly makan 10 2015 7.500.000 75.000.000 3 25.000.000
Kulkas 2 2015 8.245.000 16.490.000 3 5.496.666,7
sayur/daging
Kalkulator 15 2015 165.000 2.475.000 3 825.000
Kursi lipat 12 2015 157.500 1.890.000 3 630.000
rangka stainlis
stell
Filling 6 2015 1.608.000 9.648.000 3 3.216.000
Cabinet
Kipas angin 11 2016 380.000 4.180.000 2 2.090.000
Filling 1 2016 1.608.000 1.608.000 2 804.000
Cabinet
Loker 8 2016 6.675.000 53.400.000 2 26.700.000
AC 1 2016 2.600.000 2.600.00 2 1.300.000
Exhausfan 10 2016 410.000 4.100.000 2 2.050.000
Kulkas 1 2016 1.600.000 1.600.000 2 800.000
Jumlah 99.196.607
Biaya Penyusutan Alat 271.772
Biaya Penyusutan Alat per jam 11.324
Sumber: Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
*Data yang Diolah
Pada tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata biaya penyusutan alat
atau biaya penyusutan alat adalah Rp271.772,00 per hari. Apabila diidentifikasi
total biaya penyusutan alat per jam adalah Rp11.324,00/jam per hari.
Tabel 11
Biaya Pemakaian Listrik Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun
2018
Lama
Total Daya
Nama Alat Jumlah Daya (watt) Pemakaian
(watt)
(jam)
Kompor gas 6 tungku 1 850 2 1.700
Kompor gas 2 tungku 3 850 2 5.100
Alat pemasak nasi 3 395 2 2.370
Freezer 1 120 24 2.880
Freezer 1 120 24 2.880
Freezer 2 120 24 5.760
Refrigator 2 120 24 5.760
Telepon PABX 2 120 4 480
TV 1 80 1 80
AC 1 700 24 16.800
Komputer 1 170 4 680
Printer 1
CPU komputer 1
Kulkas 3 120 24 8.640
Kipas angin dinding 2 100 1 200
Pemasak nasi gas 2 395 2 1.580
cooker
Blender 2 130 1 260
Kipas angin (yundai) 3 100 1 300
Kipas angin (KDK) 1 100 1 100
Ceret listrik 35 160 1 5.600
Kulkas 2 120 24 5.760
Kipas angin 11 100 1 1.100
AC 1 700 24 16.800
Exhausfan 10 120 24 28.800
Kulkas 1 120 24 2.880
Daya Listrik per hari 116.510
Daya Listrik per kwh 117
Biaya Listrik Rp170.953
Biaya Listrik per jam Rp7.123
Sumber: Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
*Data yang Diolah
Pada tabel 11 di atas dapat diketahui biaya listrik yang digunakan adalah
sebesar Rp170.953,00 per hari. apabila diidentifikasi biaya listrik per jam adalah
Tabel 12
Biaya Penggunaan Air di Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun
2018
Kebutuhan
Jumlah Tempat
Pemakaian Biaya (Rp/L) Jumlah (Rp)
Tidur
(L/bed/hari)
500 100 1,30 65.000
Biaya Air 65.000
Biaya Air per jam 2.708
Sumber: Data yang Diolah
Rp65.000,00 per hari. Apabila diidentifikasi biaya air per jam adalah
Tabel 13
Biaya Overhead Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Elemen Biaya Jumlah
Biaya penyusutan alat Rp271.772,00
Biaya listrik Rp170.953,00
Biaya air Rp65.000,00
Total Biaya Overhead Rp507.725,00
Biaya Overhead per jam Rp21.155
Sumber: Data yang Diolah
instalasi gizi adalah Rp507.725,00 per hari. Apabila diidentifikasi biaya overhead
memperoleh masing-masing biaya aktivitas yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14
Membebankan Biaya Bahan Makanan pada Aktivitas Penyelenggaraan Makanan
Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Biaya
Biaya
Waktu Bahan
Aktivitas Jenis Aktivitas Aktivitas
(jam) Makanan
(Rp)
(Rp)
Perencanaan a. Menyusun dan 2 161.968 323.936
Menu memadukan hidangan
yang sesuai dengan
kecukupan gizi pasien
b. Menetapkan macam,
jumlah, dan mutu bahan
makanan
c. Menetapkan spesifikasi
bahan makanan
Jumlah 323.936
Pengadaan a. Melakukan survei pasar 1 161.968 161.968
Bahan b. Menyusun permintaan ½ 80.984
Makanan (order) bahan makanan
c. Menyediakan macam, 80.984
½
jumlah, dan spesifikasi,
bahan makanan
d. Memeriksa, mencatat,
dan melaporkan tentang ¼ 40.492
macam dan jumlah
bahan makanan
e. Menyimpan dan 1 161.968
memelihara jumlah,
kualitas, dan keamanan,
bahan makanan
Jumlah 526.396
Persiapan a. Menyiapkan bahan 1 161.968 161.968
Bahan makanan untuk diolah
Makanan b. Memasak bahan makanan 2 323.936
mentah menjadi makanan
siap saji
Jumlah 485.904
Distribusi a. Menyiapkan makanan 1 161.968 161.968
Makanan sesuai jenis makanan dan
jumlah porsi makanan
pasien
b. Mengantarkan makanan 40.492
sesuai jenis makanan dan ¼
jumlah porsi makanan
pasien
Tabel 14
Membebankan Biaya Bahan Makanan pada Aktivitas Penyelenggaraan
Makanan Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Biaya
Wakt Biaya
Bahan
Aktivitas Jenis Aktivitas u Aktivitas
Makanan
(jam) (Rp)
(Rp)
c. Menyajikan makanan ¼ 161.968 40.492
kepada pasien yang
dilayani
Jumlah 242.952
Evaluasi a. Melakukan observasi ¼ 161.968 40.492
terhadap jumlah porsi
makanan pasien
¼
b. Menilai sisa makanan 40.492
pasien
Jumlah 80.984
Sumber: Data yang Diolah
biaya bahan makanan pada setiap aktivitas diperoleh biaya aktivitas perencanaan
adalah Rp80.984,00.
Tabel 15
Membebankan Biaya Tenaga Kerja pada Aktivitas Penyelenggaraan Makanan
Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Wakt Biaya Biaya
Aktivitas Jenis Aktivitas u Tenaga Aktivitas
(jam) Kerja (Rp) (Rp)
Perencanaan a. Menyusun dan 2 363.680 727.360
Menu memadukan hidangan
yang sesuai dengan
kecukupan gizi pasien
b. Menetapkan macam,
jumlah, dan mutu bahan
makanan
Lanjutan
Tabel 15
Membebankan Biaya Tenaga Kerja pada Aktivitas Penyelenggaraan Makanan
Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Wakt Biaya Biaya
Aktivitas Jenis Aktivitas u Tenaga Aktivitas
(jam) Kerja (Rp) (Rp)
c. Menetapkan spesifikasi
bahan makanan
Jumlah 727.360
Pengadaan a. Melakukan survei pasar 1 363.680 363.680
Bahan b. Menyusun permintaan ½ 181.840
Makanan (order) bahan makanan
c. Menyediakan macam, 181.840
½
jumlah, dan spesifikasi,
bahan makanan
d. Memeriksa, mencatat, dan ¼ 90.920
melaporkan tentang macam
dan jumlah bahan makanan
e. Menyimpan dan 1 363.680
memelihara jumlah,
kualitas, dan keamanan,
bahan makanan
Jumlah 1.181.960
Persiapan a. Menyiapkan bahan 1 363.680 363.680
Bahan makanan untuk diolah
Makanan b. Memasak bahan makanan 2 727.360
mentah menjadi makanan
siap saji
Jumlah 1.091.040
Distribusi a. Menyiapkan makanan 1 363.680 363.680
Makanan sesuai jenis makanan dan
jumlah porsi makanan
pasien
b. Mengantarkan makanan
sesuai jenis makanan dan ¼ 90.920
jumlah porsi makanan
pasien
c. Menyajikan makanan ¼ 90.920
kepada pasien yang dilayani
Jumlah 545.520
Evaluasi a. Melakukan observasi ¼ 363.680 90.920
terhadap jumlah porsi
makanan pasien
b. Menilai sisa makanan 90.920
pasien ¼
Jumlah 181.840
biaya tenaga kerja pada setiap aktivitas diperoleh biaya aktivitas perencanaan
Tabel 16
Membebankan Biaya Overhead pada Aktivitas Penyelenggaraan Makanan Pasien
Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Wakt Biaya Biaya
Aktivitas Jenis Aktivitas u Overhead Aktivitas
(jam) (Rp) (Rp)
Perencanaan a. Menyusun dan 2 11.324 22.648
Menu memadukan hidangan
yang sesuai dengan
kecukupan gizi pasien
b. Menetapkan macam,
jumlah, dan mutu bahan
makanan
c. Menetapkan spesifikasi
bahan makanan
Jumlah 22.648
Pengadaan a. Melakukan survei pasar 1 11.324 11.324
Bahan b. Menyusun permintaan ½ 5.662
Makanan (order) bahan makanan
c. Menyediakan macam,
½
jumlah, dan spesifikasi, 5.662
bahan makanan
d. Memeriksa, mencatat, dan ¼ 2.831
melaporkan tentang
macam dan jumlah bahan
makanan 1 11.324
e. Menyimpan dan
memelihara jumlah,
kualitas, dan keamanan,
bahan makanan
Jumlah 36.803
Lanjutan
Tabel 16
Membebankan Biaya Overhead pada Aktivitas Penyelenggaraan Makanan Pasien
Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Biaya Biaya
Waktu Overhead
Aktivitas Jenis Aktivitas Aktivitas
(jam) (Rp) (Rp)
Persiapan a. Menyiapkan bahan 1 11.324 11.324
Bahan makanan untuk diolah
Makanan b. Memasak bahan makanan 2 22.648
mentah menjadi makanan
siap saji
Jumlah 33.972
Distribusi a. Menyiapkan makanan 1 11.324 11.324
Makanan sesuai jenis makanan dan
jumlah porsi makanan
pasien
b. Mengantarkan makanan 2.831
sesuai jenis makanan dan ¼
jumlah porsi makanan
pasien
c. Menyajikan makanan ¼ 2.831
kepada pasien yang
dilayani
Jumlah 16.986
Evaluasi a. Melakukan observasi ¼ 11.324 2.831
terhadap jumlah porsi
makanan pasien
b. Menilai sisa makanan
pasien ¼ 2.831
Jumlah 5.662
Sumber: Data yang Diolah
biaya overhead pada setiap aktivitas diperoleh biaya aktivitas perencanaan menu
adalah Rp5.662,00.
Tabel 17
Total Biaya Aktivitas Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Biaya
Biaya Biaya
Aktivitas
Aktivitas Aktivitas Aktivitas Jumlah (Rp)
(Bahan
(Tenaga Kerja) (Overhead)
Makanan)
Perencanaan 323.936 727.360 22.648 1.073.944
Menu
Pengadaan 526.396 1.181.960 36.803 1.745.159
Bahan
Makanan
Persiapan 485.904 1.091.040 33.972 1.610.916
Bahan
Makanan
Distribusi 242.952 545.520 16.986 805.458
Makanan
Evaluasi 80.984 181.840 5.662 268.486
Total Biaya Aktivitas 5.503.963
Sumber: Data yang Diolah
dihitung berdasarkan aktivitas yang dilakukan dengan cara membagi total biaya
Tabel 18
Tarif Aktivitas Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Kapasitas Driver Total Biaya Tarif Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas Aktivitas (Rp) (Rp)
Perencanaan Menu 100 5.503.963 55.040
Pengadaan Bahan
62 5.503.963 88.774
Makanan
Persiapan Bahan
100 5.503.963 55.040
Makanan
Distribusi Makanan 100 5.503.963 55.040
Evaluasi 100 5.503.963 55.040
Total Tarif Aktivitas 308.932
Sumber: Data yang Diolah
Tabel 19
Biaya Satuan (Unit Cost) Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan Tahun 2018
Tarif Aktivitas Jumlah Porsi Makanan Biaya Satuan (Unit Cost)
Rp308.932,00 100 porsi makanan Rp3.089,00
Sumber: Data yang Diolah
Pada tabel 19 dapat diketahui biaya satuan (unit cost) makanan pasien
rawat inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2018. Dari hasil
perhitungan dengan menggunakan metode ABC diperoleh biaya satuan (unit cost)
Membandingan Biaya Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.
Tabel 20
Perbandingan Biaya Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan dengan Perhitungan Menggunakan Metode ABC
Tarif Frekuensi
Kelas Tarif Rumah Biaya
Metode Makan Selisih
Perawatan Sakit Makan/hari
ABC Pasien
Kelas III Rp35.000,00 Rp3.089,00 4 kali Rp12.357,00 Rp22.643,00
Sumber: Data yang Diolah
Pada tabel 20 di atas dapat diketahui biaya satuan (unit cost) makanan
pasien rawat inap kelas III adalah Rp3.089,00/porsi per pasien. Frekuensi makan
Rp12.357,00/hari per pasien. Biaya makan yang ditetapkan oleh rumah sakit
metode ini adalah produk dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas tersebut
pasien
karena jumlah pasien yang dirawat inap bisa berbeda-beda setiap hari. Jumlah
dari:
68
makanan
porsi makanan karena semakin banyak jumlah porsi makanan semakin banyak
a. Menyiapkan makanan sesuai jenis makanan dan jumlah porsi makanan pasien
pasien
karena semakin banyak pasien yang dirawat inap semakin meningkat proses
didistribusikan.
aktivitas untuk melihat struktur biaya per tingkat aktivitas, yang bermanfaat untuk
biaya tingkat aktivitas mana yang paling besar diantara keempat tingkat aktivitas
tersebut.
diidentifikasi sumber daya yang terkait dengan aktivitas tersebut. Sumber daya
yang dimaksudkan adalah bahan makanan, tenaga kerja, dan overhead. Setelah itu
mengetahui kebutuhan bahan makanan yang terdiri dari bahan makanan basah dan
kering. Belanja untuk bahan makanan basah dilakukan setiap hari sedangkan
untuk bahan makanan kering dilakukan satu kali dalam 10 hari. Setelah dilakukan
perhitungan, rata-rata biaya bahan makanan pasien kelas III dalam satu hari
adalah Rp3.887.230,00.
jumlah pegawai di instalasi gizi, gaji pokok, dan insentif. Perhitungan tersebut
dilakukan dengan menjumlahkan gaji pokok dan insentif yang diterima pegawai
dalam kurun waktu satu bulan kemudian dibagikan dengan jumlah hari untuk
pokok dan insentif yang berbeda-beda menurut pangkat dan golongan, sedangkan
bagi pegawai yang honorer hanya terdiri dari gaji pokok. Informasi tentang gaji
tahun 2018 dikarenakan pemberian gaji pokok pegawai yang PNS dikirimkan
alat yang didasarkan pada jumlah inventaris ruangan, biaya listrik dan air di
biaya alat dengan lama masa pakai untuk memperoleh biaya penyusutan alat.
Perhitungan biaya listrik didasarkan pada tarif dasar listrik yang ditetapkan
didalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ro No.41 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No.28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleg PT
Persero Listrik Negara. Hal ini dilakukan karna kurangnya informasi dari instalasi
gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tentang biaya listrik dikarenakan yang
membayar biaya listrik adalah pihak keuangan rumah sakit. Setelah dilakukan
Rumah Sakit dan harga per liter air dalam Keputusan Direksi PDAM Titanadi
Provinsi Sumatera Utara No.6 Tahun 2017 tentang Penyesuaian Tarif Air Minum
dan Retribusi Air Limbah di Kota Medan dan Sekitarnya. Hal ini dilakukan karna
kurangnya informasi dari instalasi gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tentang
biaya air dikarenakan yang membayar biaya air adalah pihak keuangan rumah
sakit. Setelah dilakukan perhitungan, rata-rata biaya air adalah Rp65.000,00 per
sumber daya.
sebesar Rp16.986,00.
sebesar Rp80.984,00.
sebesar Rp181.840,00.
Rp5.662,00.
memerlukan biaya terbesar karena termasuk dalam tingkat aktivitas unit level
yaitu Rp2.684.860,00.
dihitung berdasarkan aktivitas yang dilakukan dengan cara membagi total biaya
aktivitas sesungguhnya yaitu jumlah porsi makanan yang dihasilkan dengan tarif
aktivitas untuk mendapatkan biaya satuan (unit cost) makanan. Setelah dilakukan
perhitungan, biaya satuan (unit cost) makanan pasien rawat inap kelas III dalam
Membandingan Biaya Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Dr.
Analisis biaya satuan (unit cost) makanan pasien rawat inap kelas III di
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2018 dilakukan dengan menggunakan
metode ABC yang terdiri dari biaya bahan makanan, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead
yang dibebankan oleh rumah sakit kepada pasien rawat inap kelas III dengan
sakit adalah Rp35.000,00 per pasien dan unit cost yang dihitung menggunakan
metode ABC adalah Rp3.089,00/porsi per pasien. Frekuensi makan pasien rawat
inap kelas III sebanyak 4 kali dalam sehari sehingga biaya makan pasien dalam
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2017) pada Rumah Sakit
perhitungan biaya terhadap penggunakan alat Infra Red dan TENS dengan
tarif yang ditetapkan rumah sakit. Biaya satuan untuk penggunaan Infra Red
Kesimpulan
2. Biaya bahan makanan pasien rawat inap kelas III adalah Rp3.887.230,00 per
hari, biaya tenaga kerja adalah Rp2.909.436,00 per hari, dan biaya overhead
Rp2.684.860,00.
4. Analisis biaya satuan (unit cost) dengan menggunakan metode ABC diperoleh
biaya satuan (unit cost) makanan pasien rawat inap kelas III adalah
Rp3.089,00/porsi per pasien. Frekuensi makan pasien rawat inap kelas III
sebanyak 4 kali dalam sehari sehingga biaya makan adalah Rp12.357,00 per
pasien.
yang dibebankan oleh rumah sakit kepada pasien rawat inap kelas III yaitu
77
Saran
1. Diharapkan kepada pihak manajemen RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan untuk
metode activity based costing karena metode ini menyajikan informasi biaya
satuan yang akurat untuk membantu manajemen rumah sakit dalam proses
pengambilan keputusan.
2. Diharapkan kepada pihak manajemen RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan untuk
unit yang lain sehingga dapat memberikan gambaran biaya yang lengkap
Asvaweni. (2014). Analisis biaya satuan makan pasien rawat inap berdasarkan
activity based costing (abc) (studi pada RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi) (Tesis). Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Universitas Andalas, Padang.
Aulia, D. (2017). Analisis upaya rumah sakit dalam menutupi kekurangan biaya
klaim Indonesia Case Base Group (INA-CBGs) yang dihitung dengan
metode activity based costing pada Rumah Sakit Swasta kelas C di Kota
Medan tahun 2017. Jurnal Ekonomi Indonesia, 1(4), 159-166.
Bahaswan, S. (2017). Bab 2 tinjauan pustaka. Diakses Januari 16, 2019, from
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11543/6%20BAB
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Baker, J. J. (1998). Activity based costing and activity based management for
health care. Dallas: An Aspen Publication.
Dewi, N. S. (2014). Penerapan metode activity based costing system sebagai
alternatif penentuan biaya rawat inap (study kasus pada Rumah Sakit Ibu
dan Anak Ummu Hani Purbalingga) (Skripsi). Program Studi Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah, Purwokerto.
Dewi, S. P., &, Kristanto, S. B. (2013). Akuntansi biaya. Jayapura: In Media.
Fadilah, O. (2013). Gambaran sisa makanan, konstribusi zat gizi dan biaya
makan pasien rawat inap di RSUD Salatiga (Naskah Publikasi). Program
Studi S1 Gizi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Farihah, A., &, Sari, R. M. (2016). Analisis activity based costing system dalam
menentukan harga jual produk. Jurnal Penelitian Teori & Terapan
Akuntansi, 1(1), 54-72.
79
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 41. (2017).
Perubahan kedua atas peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No.28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan
oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Jakarta: Anonim.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan. (2016). Profil rumah sakit
tahun 2016. Medan: Anonim.
Siregar, B., dkk. (2016). Akuntansi biaya (Edisi keempat). Jakarta: Salemba
Empat.
Persiapan Bahan 1. Menyiapkan bahan makanan untuk Jumlah 100 Unit level Rp 161.968 Rp363.680 Rp11.324 Rp 1.610.916 Rp 55.040 Rp 3.089
Makanan diolah 1 Porsi Rp 161.968 Rp363.680 Rp11.324
Distribusi Makanan 1. Menyiapkan makanan sesuai jenis Jumlah 100 Product Rp 161.968 Rp363.680 Rp11.324 Rp 805.458 Rp 55.040
makanan dan jumlah porsi makanan 1 Pasien level Rp 161.968 Rp363.680 Rp11.324
pasien
2. Mengantarkan makanan sesuai jenis
makanan dan jumlah porsi makanan 1/4 Rp 40.492 Rp90.920 Rp2.831
pasien
3. Menyajikan makanan kepada pasien
1/4 Rp 40.492 Rp90.920 Rp2.831
yang dilayani
Evaluasi 1. Melakukan observasi terhadap Jumlah 100 Product Rp 161.968 Rp363.680 Rp11.324 Rp 268.486 Rp 55.040
1/4 Rp 40.492 Rp90.920 Rp2.831
jumlah porsi makanan pasien Porsi level
Makanan
2. Menilai sisa makanan pasien 1/4 Rp 40.492 Rp90.920 Rp2.831
Rp5.503.963 Rp 308.932
Langkah 1
Mengidentifikasi Aktivitas
Langkah 2
Mengklasifikasi Aktivitas Berdasarkan
Tingkat Aktivitas
Langkah 3
Mengidentifikasi Sumber Daya dan
Biaya Sumber Daya
Langkah 4
Membebankan Biaya Sumber Daya
pada Aktivitas
Langkah 5
Menghitung Tarif Aktivitas
Langkah 6
Membebankan Biaya Aktivitas pada
Produk
Gambar 4. Daftar Bahan Makanan Pasien RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Gambar5. Daftar Pegawai Instalsi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Gambar 6. Daftar Inventaris Ruangan Instalasi Gizi RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan