Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I

Kelompok 1 :

1. Marlina Agustina (19320002)


2. Eka Sri Surani (19320011)
3. Ferli Randani (19320013)
4. Riri Anjeli (19320030)
5. Wiwin Mardiani (19320036)

Dosen Pengampu : Rika Yulendasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PSIK 2019
“KETOASIDOSIS
DIABETIKUM”

Kelompok 1
Kelompok 1

DEFINISI

KAD merupakan komplikasi


akut diabetes melitus tipe 1
yang ditandai oleh
hiperglikemia, lipolisis yang
tidak terkontrol (dekomposisi
lemak), ketogenesis (produksi
keton), keseimbangan nitrogen
negatif, deplesi volume
vaskuler, hiperkalemia dan
ketidakseimbangan elektrolit
yang lain, serta asidosis
metabolik.

PSIK 2019
PSIK 2019

ETIOLOGI

1. Insulin tidak diberikan atau


diberikan dengan dosis
yang dikurangi.
2. Keadaan sakit atau infeksi
3. Manifestasi pertama pada
penyakit diabetes yang
tidak terdiagnosis dan tidak
diobati

Kelompok 1
MANIFESTASI KLINIS

Napas yang cepat dan dalam Nyeri Perut

Napas bau keton atau aseton Berat Badan Turun

Nafsu makan turun Capek, Lemah

Mual, muntah Bingung, mengantuk

Demam Kesadaran Menurun

Kelompok 1
PATOFISIOLOGI
Ketoasidosis diabetic merupakan komplikasi
metabolic yang disebabkan oleh DM tipe 1. Dimana
apabila kadar insulin sangat menurun, pasien Koma dan kematian akibat KAD saat ini
mengalami hiperglikemia dan glukosuria berat, jarang terjadi, karena pasien maupun tenaga
penurunan liposgenesis, peningkatan lipolisi dan kesehatan telah menyadari potensi komplikasi
peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai ini dan pengobatan KAD dapat dilakukan
pembentukan benda keton (asetoasetat, sedini mungkin. Walaupun sel tubuh tidak
hidroksibutirat dan aseton). Peningkatan produksi dapat menggunakan glukosa, system
keton meningkatkan beban ion hydrogen dan asidosis homeostasis tubuh terus teraktivasi untuk
metabolic. Glukosuria dan ketonuria yang jelas juga memproduksi glukosa dalam jumlah banyak
dapat mengakibatkan dieresis osmotic denganhasil sehingga terjadi hiperglikemia. Kombinasi
akhir dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Pasien dapat defisiensi insulin dan peningkatan konsentrasi
menjadi hipotensi dan mengalami syok. Akhirnya hormone kontra regulator terutamaepinefrin,
akibat penurunan penggunaan oksigen otak, pasien mengaktivasi hormone lipase sensitive pada
mengalami koma dan meninggal jaringan lemak. Akibatnya lipolisis meningkat
sehingga terjadi peningkatan produksi benda
keton oleh sel hati dapat menyebabkan
metabolic asiodosis (Sudoyo, 2009)
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Glukosa
2. Natrium
3. Kalium
4. Bikarbonat
5. Sel darah lengkap (CBC)
6. Gas darah arteri (ABG)

7. Keton
8. β-hidroksibutirat
9. Urinalisis (UA)
10. Osmolalitas
11. Fosfor
12. Tingkat BUN meningkat
13. Kadar Kreatinin
PENATALAKSANAAN

Cairan
Insulin Potassium

Insulin diberikan Input saline fisiologis


NaCl 0,9 %
melalui infus dengan awal yang tinggi yakni
diberikan 500-1000
kecaptan lambat tapi 0.9% akan pulih
ml/jam selama 2-3
kontinu ( misal 5 unti kembali selama defisit
jam
/jam). cairan dan elektrolite
.
pasien semakin baik.
KOMPLIKASI

Ginjal diabetik Kebutaan Syaraf Kelainan


( Nefropati Diabetik ) (Retinopati Diabetik) ( Neuropati Diabetik ) Jantung

PSIK 2019
KOMPLIKASI

Hipoglikemia Impotensi Hipertensi Komplikasi


lainnya

PSIK 2019
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN
KETOASIDOSIS
DIABETIKUM
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM

Nama, umur (usia : anak-anak cenderung


Biodata mengalami IDDM tipe I) tanggal lahir, jenis
kelamin, agama.

Riwayat penyakit Datang dengan atau tanpa keluhan Poliuria,


sekarang Poliphagi,lemas, luka sukar sembuh atau
adanya koma atau penurunan kesadaran
dengan sebab tidak diketahui.

Mungkin klien telah menderita penyakit sejak


Riwayat penyakit
beberapa lama dengan atau tanpa menjalani
sebelumnya program pengobatan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM

Riwayat penyakit Status metabolik Pemeriksaan Fisik


keluarga
 Kesadaran
Intake makanan yang
 Keadaan umum
Genogram mungkin melebihi kebutuhan
 Sistem pernafasan
diperlukan untuk kalori, infeksi atau
Sistem integument
menguatkan penyakit-penyakit akut
 Sistem kardiovaskuler
diagnosis. lain
 Sistem
gastrointestinal
 Sistem neurologi
 Sistem penglihatan
PENGKAJIAN gawat darurat

Airways

Breathing

Circulation
Integritas/ Ego

Sirkulasi
Eliminasi

Aktivitas /
Istirahat

Nutrisi/Cairan
Neurosensori

PENGKAJIAN pola sehari-hari

Nyeri/kenyamanan
Seksualitas
Pernafasan Keamanan
Kelompok 1

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Defisit volume cairan berhubungan


Gangguan pola nafas tidak efektif
dengan diuresis osmotik akibat
berhubungan dengan
hiperglikemia, pengeluaran cairan
peningkatan respirasi ditandai
berlebihan : diare, muntah;
dengan pernafasan kusmaul.
pembatasan intake akibat mual.

Resiko infeksi berhubungan


dengan kadar glukosa tinggi,
Perubahan nutrisi : kurang dari penurunan fungsi leukosit,
kebutuhan berhubungan dengan perubahan pada sirkulasi.
ketidakcukupan insulin, penurunan
masukan oral, status
hipermetabolisme Kelelahan berhubungan dengan
penurunan produksi energy
metabolik, perubahan kimia
darah, insufisiensi insulin,
peningkatan kebutuhan energi.
Intervensi Keperawatan

Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis


osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan
berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat
mual.

1) Monitor vital sign


2) Monitor status hidrasi
3) Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
4) Berikan cairan IV pada suhu ruangan
5) Dorong masukan oral
6) Kolaborasikan pemberian cairan IV
Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan peningkatan respirasi ditandai dengan
pernafasan kusmaul.

1) Monitor respirasi dan status O2


2) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
3) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
4) Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
5) Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
6) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Resiko infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi,
penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi

1) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal


2) Pertahankan teknik isolasi
3) Berikan terapi antibiotik bila perlu
4) Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
5) Berikan perawatan kuliat pada area epidema
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral,
status hipermetabolisme

1) Kaji adanya alergi makanan


2) Monitor adanya penurunan berat badan
3) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
4) Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
5) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Kurang pengetahuan

1) Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan


pasien tentang proses penyakit yang spesifik
2) Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3) Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
4) Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
TERIMAKAS
IH
Stay Safe And Healthy
Salam Hangat,
-Kelompok 1-

Anda mungkin juga menyukai