Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN KRITIS / INTENSIF

Ns.Maryana,S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
KONSEP KEPERAWATAN
KRITIS/INTENSIF
Keperawatan Intensif adalah bagian dari
profesi keperawatan yang memberikan
asuhan keperawatan spesifik terkait
stabilisasi dan peningkatan kondisi
kesehatan klien dengan menggunakan alat
bantu pernafasan invasive ataupun non
infasive, pendidikan kesehatan, riset, dan
nilai-nilai profesionalisme keperawatan.
KARAKTERISTIK
1. Intensive care
1. Monitoring intensive
2. Analisa data intensive
3. Diagnosa dinamis
4. Treatment: invasive dan non invasive
5. Evaluasi dan re-evaluasi
2. Safety
1. Patient
2. Staff
KARAKTERISTIK
3. Universal precaution
1. isolasi
2. Wilayah steril – nonsteril
3. Tindakan dan alat
4. Perilaku SDM
4. Kecemasan tinggi
STANDARD PELAYANAN KRITIS/INTENSIF
Standard 1. Asuhan keperawatan
Perawat ruang intensif harus memberikan asuhan
keperawatan yang berdasarkan atas pendekatan proses
keperawatan yang komprehensif, penggunaan keilmuan
keperawatan terkini, dan bermutu.

Standar 2. Etika,dan hukum


Perawat ruang intensif harus menyediakan asuhan yang
berdasarkan falsafah, etika dan legal keperawatan
Standar 3. Komunikasi
Perawat ruang intensif harus melakukan komunikasi
keperawatan yang terbuka dan efektif untuk
klien/keluarga yang dirawat di ruang intensif dan
untuk tim kesehatan yang ada

Standar 4. Pendidikan kesehatan


Perawat ruang intensif harus membantu
klien/keluarga untuk mendapatkan pengetahuan
tentang kondisi klien, penanganan, dan pencegahan
komplikasi yang dilakukan
Standar 5. Riset
Perawat ruang intensif harus memahami dan
menghargai penelitian keperawatan sebagai metode
untuk mengembangkan pelayanan keperawatan

Standar 6. Pengembangan diri & kelompok


Perawat ruang intensif harus selalu mengembangkan
pengetahuan diri sendiri dan sejawat untuk
mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang
diberikan
Standar 7. Kualifikasi/Kompetensi
Perawat ruang intensif harus competent dan ‘current’
untuk mencapai pelayanan yang bermutu

Standar 8. Nilai profesionalisme


Perawat ruang intensif harus berupaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
keperawatan melalui aktivitas dan perilaku perawat
KOMPETENSI PERAWAT
melakukan pengkajian dan menganalisa data
yang didapat khususnya mengenai : henti nafas
dan jantung, status pernafasan, gangguan irama
jantung, status hemodinamik klien, dan status
kesadaran klien
mengembangkan diagnose keperawatan yang
sesuai dengan data
memberikan BLS
memberikan bantuan nafas buatan/mekanik
melaksanakan monitoring status pernafasan klien
dengan ventilator
melakukan weaning sesuai kondisi klien
mencegah timbulnya infeksi nasokomial
mencegah timbulnya komplikasi
mengembangkan pendidikan kesehatan untuk
klien dan keluarga
MENERAPKAN ETIKA DAN LEGAL
KEPERAWATAN
Perawat ruang intensif harus memberikan
pelayanan keperawatan yang mencerminkan
pemahaman akan aspek etika dan legal
kesehatan, sehingga senantiasa bekerja sesuai
dengan aturan yang ada (standar rumah
sakit/standar pelayanan maupun asuhan
keperawatan).
HUKUM – PRINSIP ETIK
Autonomy
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk
membuat keputusan bagi dirinya
Beneficence (kemurahan hati atau pemanfaatan)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban melakukan
yang terbaik
Non maleficence (tidak merugikan orang lain)
Prinsip ini berkenaan dengan kewajiban untuk tidak
menimbulkan kerugian atau cedera bagi orang lain
apalagi membunuh
Veracity (jujur)
Prinsip ini berkaitan dengan kewaiban untuk
menyampaikan atau mengatakan sesuatu dengan
benar
Justice (adil)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban berlaku adil
kepada semua orang
Fidelity (komitmen)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk setia
atau loyal dengan kesepakatan atau tanggung
jawab yang diemban.
DILEMA ETIS
1. klien tidak mampu mengambil keputusan untuk
tindakan kesehatannya
2. penggunaan alat bertehnologi tinggi dan
intensive, kondisi klien yang kritis membuat:
a. penghargaan terhadap klien sebagai manusia
(dehumanisasi)
b. komunikasi dengan klien dan keluarga
c. pendidikan kesehatan untuk klien/keluarga
d. kekurangan input sensory
e. kelebihan sensory
3. mutu asuhan keperawatan yang belum optimal;
proses keperawatan, monitoring dan evaluasi
tindakan, dan pendidikan yang berkelanjutan untuk
perawat
4. keputusan menghentikan penggunaan ventilator /
alat kesehatan lainnya kepada klien
5. konflik dengan sejawat atau tim kesehatan lainnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai