Anda di halaman 1dari 14

K3 DALAM

KEPERAWAT
AN KELOMPOK 4
Anggota : . Wardatul Triulfa Handayani (20010143)
2. Riska Amalia (20010167)
3. Faizatul Hasanah ( 20010156)
4. Siti Nurkasih ( 20010129)
5. Ulva Maimunah ( 20010139)
6. Sasmita Dewi ( 20010161)
7. Yuni Rahmaniah Suhliana ( 20010147)
8. Syahrul Jaya Putra (20010134)
9. Fareza Dwi Risti Ibdasari ( 20010152)
PENGERTIAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DALAM
KEPERAWATAN

K3 artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau
memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan
kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat
dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan
ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan
keselamatan yang mungkin terjadi. Pentingnya K3 dalam Keperawatan
Pelaksanaan K3 akan mewujudkan perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu
melakukan pekerjaan di tempat kerja.
Tujuan Kesehatan dan keselamatan kerja

1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan


kesehatan kerja baiksecara fisik, sosial dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya dan seefektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizipegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan
partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh lingkungan ataukondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja
Kode etik keperawatan

• Otonomi (Autonomy) : Perawat berkewajiban untuk memberikan penjelasan


yang sejelas-sejelasnya bagi klien dalam berbagai rencana tindakan dari segi
manfaat tindakan, urgensi dsb sehingga diharapkan klien dapat mengambil
keputusan bagi dirinya.

• Kebaikan (Beneficience) : Perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak


merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien. Etika ini merupakan inti
pokok untuk penerapan K3 penting dilakukan oleh seorang perawat dalam
melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.

• Keadilan (Justice) : Perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Lanjutan...

• Kejujuran (Veracity) : Perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak


membohongi klien dalam segala hal tindakan yang akan diterapkan pada pasien.

• Mencegah pembunuhan (Avoiding Killing) : Perawat menghargai kehidupan


manusia dengan tidak membunuh. Sumber pertimbangan adalah moral
agama/kepercayaan dan kultur/norma-norma tertentu.

• Kesetiaan (Fidelity) : Etika ini menekankan pada kesetiaan perawat pada


komitmennya, menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap
klien/keluarga. (Ngesti W. Utami, 2016)
Manfaat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
•Perawat mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya
•Perawat memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi
kecelakaan
•Perawat memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam
peraturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan kerja
•Perawat mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat
seperti kebakaran, gempa, kecelakaan, dan sebagainya
•Perawat mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya
lebih aman
•Perawat dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan
kerja
•Perawat mampu untuk menghindarkan keluarganya dari penyakit-
penyakit yang mungkin bisa tertular dari tempat kerja (Agung, 2018)
Ruang lingkup K3 dalam keperawatan
Ruang lingkup tindakan K3 dilakukan di setiap pekerjaan, kapanpun dan
di manapun. Tindakan keselamata kerja dilakukan di tempat kerja, di
lingkungan keluarga /rumah tangga, lingkungan masyarakat. Adapun syarat-
syarat pelaksanaan K3 diperuntukan untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Membuat jalan penyelamatan (emergency exit),
3. Memberi pertolongan pertama(first aids/PPPK),
4. Memberi peralatan pelindung pada pekerja dan alat kerja,
5. Mempertimbangkan faktor-faktor kenyamanan kerja,
6. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit fisik dan psychis
7. Memelihara ketertiban dan kebersihan kerja,
8. Mengusahakan keserasian antar pekerja, peralatan, lingkungan dan proses
kerja
KONSEP DASAR K3

 Memfasiltasi kegiatan K3 baik tingkat


nasionaldan organisasi.
 Melaksanakan perbaikan terus menerus
terhadap biroksrasi, administrasi dan biaya.
 Kerjasama antar instansi terkait dalam
kerangka manajemen K3Melakukan evaluasi
berkala terhadap efektifitas kebijakan K3
nasional.
 Mempublikasikan manajemen K3
 Memastikan manajemen K3 diberlakukan
sama terhadap kontraktor, pekerja kontrak
dan pekerja tetap.
Kebijakan K3 yang berkaitan dengan keperawatan di
indonesia

Relevansi kebijakan K3 Nasional dengan


tugasperawat :
 Pemberi Asuhan Keperawatan
 Penyuluh dan konselor bagi Klien
 Pengelola Pelayanan Keperawatan
 Peneliti Keperawatan
 Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang
 Pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu.
Resiko & hazard dalam pengkajian
asuhan keperawatan

 Pelecehan verbal saat


berkomunikasi dengan pasien dan
keluarganya
 Kekerasan fisik pada perawat ketika
melakukan pengkajian
 Pasien dan keluarga acuh tak acuh
dengan pertanyaan yang diajukan
perawat
 Resiko tertular penyakit dengan
kontak fisikmaupun udara saat
pemeriksaan fisik
 Perawat menjadi terlalu empati
dengan keadaan pasien dan
keluarganya
Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan
keperawatan

 Perencanaan tindakan asuhan


keperawatan tidak sesuai dengan
apa yang harus diberikan kepada
pasien
 Perawat tidak mengetahui rencana
tindakan apa yang harus diberikan
kepada pasien.
Risiko & hazard dalam implementasi asuhan
keperawatan

 Perawat tidak kompeten dalam memberikan


tindakan asuhan keperawatan
 Perawat beresiko terhadap tindakan yang di
lakukan tidak menggunakan standar
oprasional prosedur
 Perawat gagal dalam melakukan tindakan
asuhankeperawatan
 Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan
rencana tindakan
Risiko & hazard dalam evaluasi
asuhan keperawatan
 Perawat tidak mampu
mengumpulkan data data pasien,
dan pasien berisiko terlalu lama
dirumah sakit.
 Risiko pasien terlalu lama dirumah
sakitpasien tertular berbagai macam
penyakit yangada dalam ruangan
maupun ruangan luar.
 Tidak ada peningkatan pada hasil
evaluasi asuhan keperawatan
THANKS YOU

- Someone Famous

Anda mungkin juga menyukai