Anda di halaman 1dari 11

Aisyah, M.

Kep
 Perawat merupakan salah satu profesi
penting dalam sebuah lembaga atau instansi
penyedia layanan kesehatan
 Tugas tersebut dapat dikataan berat, karena
peraat dapat disebutu sebagai petugas medis
yang paling sering berada di RS, sehingga
profesionalisme kerja harus dijaga
 Profesi perawat penting karena terkait
langsung dengan pemberi asuhan
keperawatan kepada pasien sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
 Karena langsung berhubungan dengan pasien,
sangat menentukan dalam upaya pencegahan
dan memutus rantai transmisi infeksi dalam
rangka memenuhi kebutuhan pasien safety
 Perawat sebagai salah satu komponen sumber

daya manusia (SDM) dalam sistem pelayanan


kesehatan dirumah sakit, yang bertugas
langsung pada garis depan dan mempunyai
waktu lebih banyak berhadapan dengan
pasien, tanpa mengabaikan peran tenaga kerja
lainnya.
 Mutu pelayanan rumah sakit sebagian ditentukan
juga oleh peran perawat. Dimensi mutu pelayanan
rumah sakit yang luas dapat berubah sebagai
dinamisasi dan adaptasi perkembangan waktu dan
tuntutan pasien.
 Kinerja perawat dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu
variabel individu, variabel organisasi dan variabel
psikologis.
 Variabel individu, terdiri dari kemampuan,
keterampilan, pengetahuan, demografi dan latar
belakang keluarga,
 Variabel psikologis terdiri dari persepsi, sikap,
motivasi, kepribadian dan belajar.
 Sedangkan variabel organisasi terdiri dari sumber
daya, imbalan, beban kerja, struktur, supervisi dan
kepemimpinan (Firmansyah 2009).
 Peran Perawat sebagai Pelaksana Keselamatan
pasien Perawat sebagai tenaga kesehatan yang
profesional dan merupakan tenaga kesehatan
terbesar yang ada di rumah sakit mempunyai
peranan yang snaat penting dalam mewujudkan
keselamatan pasien.
 Perawat berperan dalam melindungi, melakukan
promosi dan mencegah terjadinya sakit dan
injury, mengurangi penderitaan melalui diagnosa
dan pengobatan, serta melindungi dalam
perawatan individu, keluarga, komunitas dan
populasi
 Keselamatan pasien di rumah sakit sangat erat
hubungannya dengan profesionalisme tenaga
medis yang terkait, seperti dokter, perawat,
bidan, radiologist, dsb.
 Profesionalisme di sini dapat ditunjukkan dengan
3 hal yang penting yaitu knowledge, skill, dan
attitude para tenaga medis tersebut Perawat yang
mengemban beban kerja terlalu tinggi dilaporkan
lebih sering melakukan kesalahan dan
mengalami kejadian pasien jatuh pada saat
mereka berdinas. (Sochalski (2004).
 Ada kemungkinan beban kerja yang berat telah
mengubah perilaku perawat dari yang
sebelumnya berperilaku aman menjadi perilaku
tidak aman. Hal tersebut dapat mempengaruhi
keselamatan pasien. Sehingga perilaku tidak
aman tadi dapat menyebabkan perawat tersebut
melakukan kesalahan
 Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mewujudkan Patient safety di rumah sakit yaitu
1. sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat harus
mematuhi semua standar pelayanan dan SOP yang telah
dibuat dan ditetapkan oleh rumah sakit serta tidak luput
pula dalam menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
pemberian pelayanan keperawatan,
2. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga
tentang asuhan yang diberikan
3. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian yang
tidak diharapkan
4. Melakukan pendokumentasian dengan benar dari semua
asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan
keluarga serta komunikasi efektif yang merupakan hal
yang sangat berperan terhadap keberhasilan suatau
pelayanan yang diberikan kepada pasien dan keluarganya.
 Perawat dapat melakukan hal yang berkaitan
dalam 7 Standar Keselamatan Pasien
(mengacu pada “Hospital Patient Safety
Standards” yang dikeluarkan oleh Joint
Commision on Accreditation of Health
Organizations, Illinois, USA, tahun
2002) ,yaitu:
1. Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarganya agarmendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan
terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
2. Perawat memberikan pengarahan, perencanaan
pelayanan kesehatan pada pasien dan keluarga
mengenai keselamatan pasien.
3. Menjaga keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan.
4. Menggunaan metode-metode peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien.
5. Menerapkan peran kepemimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien
6. Menerima pendidikan tentang keselamatan pasien
7. Menjaga komunikasi sebagai kunci bagi perawat
untuk mencapai keselamatan pasien.
1. Assesment (Pengkajian) : Status kesehatan
pasien saat ini dan masa lalu serta potensi
resiko (keselamatan pasien)
2. Diagnosa : menetapkan diagnosa/ masalah
keperawatan
3. Planning : Rencana asuhan keperawatan.
4. Implementation : Pelaksanaan asuhan sesuai
rencana
5. Evaluation : evaluasi terhadap respon pasien
dan outcome
 KRITERIA MONITORING DAN EVALUASI PASIEN
SAFETY
 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

PASIEN SAFETY

Anda mungkin juga menyukai