ABSTRAK
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai jumlah cukup dominan di rumah
sakit yaitu sebesar 50% sampai 60% dari jumlah tenaga kesehatan yang ada. Pelayanan asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan pelayanan yang terintegrasi dari
pelayanan kesehatan yang lainnya dan memiliki peran yang cukup penting bagi terwujudnya
kesehatan dan keselamatan pasien. Perawat memberikan pelayanan 24 jam terus menerus
sehingga berisiko untuk terjadinya kesalahan dalam pengobatan termasuk pelaporan insiden
keselamatan pasien, perawat juga memiliki peran dalam mencegah terjadinya kesalahan dalam
pengobatan, termasuk pelaporan insiden, mendidik diri sendiri dan orang lain. Tujuan yang
ingin dicapai untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan budaya keselamatan pasien di
rumah sakit.Metode yang digunakan yaitu menelaah dari berbagai sumber publikasi ilmiah,
kemudian diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan sebuah pembahasan dan kesimpulan dari
topik yang ditetapkan. Penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak terlepas dari
peran aktif perawat dalam melakukan tindakan yang mendukung berjalannya patient safety.
Peran perawat dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien di rumah sakit untuk
mengurangi risiko terjadinya kejadian yang tidak diinginkan sehingga mutu pelayanan menjadi
lebih berkualitas. Budaya keselamatan pasien akan meningkatkan kesadaran untuk mencegah
error dan melaporkan jika ada kesalahan sehingga dapat memperbaiki outcome yang dihasilkan
oleh rumah sakit.
TUJUAN
Untuk mengetahuiperan perawat dalam penerapan budaya keselamatan pasien di
rumah sakit.
METODE
Metode yang digunakan yaitu menelaah dari berbagai sumber publikasi
ilmiah, kemudian diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan sebuah pembahasan dan
kesimpulan dari topik yang ditetapkan.
HASIL
Hasil analisa dari beberapa bahan pustaka diperoleh bahwa peran perawat sangat
penting dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Pengukuran
budaya keselamatan pasien dipengaruhi oleh sikap aman dan tidak aman perawat baik di
unit kerja dan organisasi. Penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak
terlepas dari peran aktif perawat dalam melakukan tindakan-tindakan yang mendukung
berjalannya patient safety. Peran perawat dalam meningkatkan budaya keselamatan
pasien di rumah sakit untuk mengurangi risiko terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan sehingga mutu pelayanan menjadi lebih berkualitas.
PEMBAHASAN
Keselamatan pasien di rumah sakit melibatkan partisipasi dari semua petugas
kesehatan, terutama perawat. Keselamatan pasien adalah prioritas utama dan harus
segera dilaksanakan di rumah sakit karena dapat menyebabkan cedera langsung kepada
pasien, terkait dengan kualitas dan nilai rumah sakit serta standar pelayanan yang harus
dipenuhi oleh standar akreditasi rumah sakit terkait untuk versi 2012 yang mengacu
pada Joint Commission International (JCI).
Perawat adalah petugas kesehatan dengan waktu kerja tertinggi yang
memberikan 24 jam pelayanan terus menerus, melakukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lain, oleh karena hal tersebut dapat menyebabkan risiko terjadinya cidera
(Kusumapraja, 2011). Keterlibatan banyak profesi selain tenaga perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan dapat menimbulkan atau berisiko terjadi cidera jika
dilakukan tidak dengan komunikasi dan koordinasi yang tepat, cidera dapat dihindari
jika perawat selalu menjaga hubungan baik dengan sesama perawat dan petugas
kesehatan lainnya, dan menjaga keharmonisan di lingkungan kerja atau suasana hati
untuk mencapai pelayanan kesehatan (Nursalam, 2014).
Perawatan tidak aman yang dilakukan oleh petugas kesehatan khususnya
perawat di rumah sakit menjadi prioritas masalah yang harus selesaikan. 83% kejadian
yang menyebabkan pasien tidak aman merupakan kejadian yang seharusnya bisa
dicegah dan 30% diantaranya berkaita dengan kematian pasien. Adanya tindakan yang
tidak aman dikarenakan beberapa faktor diantaranya kurang pelatihan, pengawasan
kegagalan menindaklanjut kebijakan (Wilson, 2012).
Budaya keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien yang baik akan
membuat implementasi keselamatan pasien menjadi baik. Menurut Cahyono (2008),
budaya keselamatan pasien merupakan fondasi keselamatan pasien. Membangun
budaya keselamatan pasien merupakan kata kunci terwujudnya pelayanan yang bermutu
dan aman. Budaya keselamatan pasien yang baik sangat penting diterapkan karena
merupakan fondasi dari keselamatan pasien. Dan akan semakin baik bila perawat
mempunyai kesadaran akan pentingnya keselamatan pasien, pengetahuan, peran kepala
ruangan, kerjasama tim yang baik, serta motivasi dalam meningkatkan keselamatan
pasien dengan menerapkan budaya keselamatan pasien.
Budaya keselamatan pasien bagi perawat pelaksana memerlukan peran kepala
ruangan untuk mewujudkan keselamatan pasien. Penerapan budaya keselamatan pasien
yang kurang baik akan berdampak pada tingginya insiden keselamatan pasien. Beberapa
kajian menyebutkan bahwa keselamatan pasien dan mutu pelayanan juga dipengaruhi
oleh rendahnya penerapan budaya keselamatan pasien. Apabila penerapan budaya
keselamatan pasien telah dilakukan dengan baik maka kualitas dan mutu pelayanan
pada keselamatan pasien akan meningkat sehingga dapat mencegah terjadinya insiden
dan meminimalkan risiko.
Penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak terlepas dengan
peran perawat sehingga tingkat pengetahuan khususnya perawat sangat penting dalam
melakukan penerapan budaya keselamatan. Semakin tinggi pengetahuan perawat maka
risiko untuk terjadinya cedera semakin berkurang. Upaya untuk menambah pengetahuan
perawat dapat melalui pelatihan atau seminar mengenai keselamatan pasien secara
berkala sangat diperlukan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan perawat
pelaksana sehingga penerapan budaya keselamatan pasien dapat diterapkan lebih baik
lagi guna meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan keperawatan.
Perawat memiliki peran yang paling dominan dalam mencegah terjadinya
kesalahan dalam pengobatan, termasuk pelaporan insiden, mendidik diri sendiri dan
perawat lain tentang penting komunikasi, memberikan rekomendasi untuk perubahan
prosedur dan kebijakan serta keterlibatan dalam melakukan identifikasi permasalahan
(Ramsey, 2013).Informasi tentang keselamatan pasien perlu diketahui oleh semua
perawat yang memberikan asuhan keperwatan hal tersebut berfungsi untuk mencegah
perawat melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cidera pada pasien.
PENUTUP
Penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak terlepas dari
pentingnya peran perawat. Penerapan budaya keselamatan pasien akan mendeteksi
kesalahan yang akan dan telah terjadi. Budaya keselamatan pasien akan meningkatkan
kesadaran untuk mencegah error dan melaporkan jika ada kesalahan sehingga dapat
memperbaiki outcome yang dihasilkan oleh rumah sakit.
REFERENSI
Herawati, Tri. (2015). Budaya Keselamatan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
X Kabupaten Jember. Jurnal IKESMA, 11(1):52-60.
Heriyati. (2019). Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Majene.
Window of Health Jurnal Kesehatan, 2(3):194-205.
Idris, Herawati. (2017). Dimensi Budaya Keselamatan Pasien. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 8(1):1-9.