Anda di halaman 1dari 27

KONSEP SPIRITUALITAS DALAM

KEPERAWATAN
Ns. Zidni NY, MM., M.Kep
SPIRITUAL ?????
PENGERTIAN
• Spiritual berasal dari bahasa latin spiritus, yang
berarti bernafas atau angin. Ini berarti segala
sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari
kehidupan seseorang (McEwan, 2005).
• Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya
dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta
(Hamid, 1999)
MENURUT BURKHARDT (1993)
• spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
• Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui
atau ketidakpastian dalam kehidupan.
• Menemukan arti dan tujuan hidup.
• Menyadari kemempuan untuk menggunakan sumber
dan kekuatan dalam diri sendiri.
• Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri
dan dengan Yang Maha Tinggi.
• Kepercayaan artinya mempunyai kepercayaan
atau komitmen terhadap sesuatu atau
seseorang,
• Agama merupakan sistem ibadah yang teratur
dan terorganisasi
KARAKTERISTIK
• Hubungan dengan diri sendiri
• Hubungan dengan alam
• Hubungan dengan orang lain
• Hubungan dengan Ketuhanan
1. HUBUNGAN DENGAN DIRI SENDIRI
• Kekuatan dalam dan self relience
• Pengetahuan diri (siapa dirinya dan apa
yang dapat dilakukannya)
• Sikap (percaya diri sendiri, percaya
pada kehidupan/ masa depan,
ketenangan pikiran, harmoni/
keselarasan dengan diri sendiri)
2. HUBUNGAN DENGAN ALAM
• Harmoni
• Mengetahui tentang alam, iklim,
margasatwa
• Berkomunikasi dengan alam
(berjalan kaki, bertanam),
mengabdikan dan melindungi
alam
3. HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
• Harmoni/ Suportif
• a.       Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara
timbal balik
• b.      Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit
• c.       Meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi,
melayat)
• Tidak harmonis
• a.       Konflik dengan orang lain
• b.      Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan
friksi
4. HUBUNGAN DENGAN KETUHANAN
• Agamis atau tidak agamis
• Sembahyang/ berdoa/ meditasi
• Perlengkapan keagamaan
• Bersatu dengan alam
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
• Bayi dan todler (1-3 tahun)
• Prasekolah
• Usia sekolah
• Dewasa
• Usia pertengahan
BAYI DAN TODLER (1-3 TAHUN)
• Tahap awal perkembangan spiritual adalah rasa percaya
dengan yang mengasuh dan sejalan dengan perkembangan
rasa aman, dan dalam hubungan interpersonal, karena
sejak awal kehidupan mengenal dunia melalui hubungan
dengan lingkungan kususnya orangtua.
• Bayi dan todler belum memiliki rasa bersalah dan benar, serta
keyakinan spiritual.
• Mereka mulai meniru kegiatan ritual tanpa tau arti kegiatan tersebut
dan ikut ketempat ibadah yang mempengaruhi citra diri mereka
PRASEKOLAH

• Sikap orang tua tentang moral dan agama mengajarkan


pada anak tentang apa yang dianggap baik dan buruk.anak
pra sekolah belajar dari apa yang mereka lihat bukan pada
apa yang diajarkan.
• Disini bermasalah jika apa yang terjadi berbeda dengan
apa yang diajarkan
USIA SEKOLAH
• Anak usia sekolah Tuhan akan menjawab doanya,
yang salah akan dihukum dan yang baik akan
diberi hadiah.
• Pada mas pubertas, anak akan sering kecewa
karena mereka mulai menyadari bahwa doanya
tidak selalu dijawab menggunakan cara mereka
dan mulai mencari alasan tanpa mau menerima
keyakinan begitu saja.
DEWASA
• Kelompok dewasa muda yang dihadapkan pada
pertanyaan bersifat keagamaan dari anaknya
akan menyadari apa yang diajarkan padanya
waktu kecil dan masukan tersebut dipakai untuk
mendidik anakya.
USIA PERTENGAHAN DAN LANSIA
• Usia pertengahan dan lansia mempunyai lebih banyak
waktu untuk kegiatan agama dan berusaha untuk
mengerti nilai agama yang di yakini oleh generasi
muda.
KONSEP KESEHATAN SPIRITUAL
SPIRITUALITAS
• 8 Batasan
• Energi,
• transendensi diri
• Keterhubungan
• Kepercayaan
• realitas eksistensial
• keyakinan dan nilai
• kekuatan batiniah
• harmoni dan batin nurani.
1. Spiritualitas memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk
menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan situasi
yang sulit dan untuk memelihara kesehatan.
2. Transedensi diri (self transedence) adalah kepercayaan yang
merupakan dorongan dari luar yang lebih besar dari individu.
3. Spiritualitas memberikan pengertian keterhubungan
intrapersonal (dengan diri sendiri), interpersonal (dengan orang
lain) dan transpersonal (dengan yang tidak terlihat, Tuhan atau
yang tertinggi) (Potter & Perry, 2009)
4. Spiritual memberikan kepercayaan setelah berhubungan
dengan Tuhan. Kepercayaan selalu identik dengan agama
sekalipun ada kepercayaan tanpa agama.
5. Spritualitas melibatkan realitas eksistensi (arti dan tujuan
hidup).
6. Keyakinan dan nilai menjadi dasar spiritualitas. Nilai membantu
individu menentukan apa yang penting bagi mereka dan
membantu individu menghargai keindahan dan harga pemikiran,
obysk dsn prilaku.(Holins, 2005; Vilagomenza, 2005)
7. Spiritual memberikan individu kemampuan untuk menemukan
pengertian kekuatan batiniah yang dinamis dan kreatif  yang
dibutuhkan saat membuat keputusan sulit (Braks-wallance dan
Park, 2004).
8. Spiritual memberikan kedamaian dalam menghadapi penyakit
terminal maupun menjelang  ajal (Potter & Perry, 2009)
DIMENSI SPIRITUAL ( KOZIER, ERB, BLAIS &
WILKINSON, 1995)
•      Mempertahankan keharmonisan / keselarasan
1)  
dengan dunia luar
• 2)       Berjuang untuk menjawab / mendapatkan
kekuatan
• 3)       Untuk menghadapi : Stres emosional, penyakit
fisik dan menghadapi kematian
KONSEP KESEJAHTERAAN SPIRITUAL
( SPIRITUAL WELL-BEING )  (GRAY,2006; SMITH,
2006):
•   Dimensi vertikal. Hubungan positif individu
1)     

dengan Tuhan atau beberapa kekuasaan


tertinggi
• 2)       Dimensi horizontal. Hubungan positif
individu dengan orang lain
 HUBUNGAN ANTARA SPIRITUAL – KESEHATAN
DAN SAKIT
• Menuntun kebiasaan sehari-hari
• Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien, sebagai
contoh: ada agama yang menetapkan diet makanan yang boleh dan
tidak boleh dimakan.
• Sumber dukungan
• Pada saat stress, individu akan mencari dukungan dari keyakinan
agamanya.  sumber kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima
keadaan  sakitnya khususnya jika penyakit tersebut membutuhkan waktu
penyembuhan yang lama.
• Sumber konflik
• Pada suatu situasi bisa terjasi konflik antara keyakinan agama dengan
praktik kesehatan. Misalnya: ada yang menganggap penyakitnya adalah
cobaan dari Tuhan
MANIFESTASI PERUBAHAN FUNGSI SPIRITUAL

• a.       Verbalisasi distress
• Individu yang mengalami gangguan  fungsi spiritual, biasanya 
akan meverbalisasikan yang dialaminya untuk mendalatkan
bantuan.
• b.       Perubahan perilaku
• Perubahan perilaku juga dapat merupakan manifestasi gangguan
fungsi spiritual.  Klien yang merasa cemas dengan hasil
pemeriksaan atau menunjukkan kemarahan setelah mendengar
hasil pemeriksaan mungkin saja sedang menderita distress
spiritual.
MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL
• Distress sipiritual
• Koping inefektif
• Ansietas
• Harga diri rendah
• Keputusasaan
THAKNYOU

Anda mungkin juga menyukai