Anda di halaman 1dari 9

Diagnosis Banding

Ns. Yunita Wahyu W, S.Kep., M.Kep


Diagnosis

01 Diagnosis Banding

02 Diagnosis Kerja

03 Diagnosis Akhir
01 Diagnosis Banding
adalah penyakit-penyakit yang mempunyai
persamaan gejala dan/atau tanda tertentu.
Semua data yang terhimpun akan menentukan
relevan atau tidaknya diagnosis banding yang
semula dipikirkan. Makin banyak data yang
terhimpun, maka makin sedikit diagnosis
banding yang dipikirkan.
02 Diagnosis Kerja
adalah kesimpulan yang dibuat setelah
dievaluasi penemuan yang positif serta
penemuan negatif yang bermakna dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil
laboratorium rutin.
03 Diagnosis Akhir
adalah kesimpulan akhir tentang penyakit yang
dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh
dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan pengamatan
perjalanan penyakit selama pasien dirawat di
rumah sakit.
4 Aspek dalam Diagnosis Akhir

Diagnosis klinis atau diagnosis simptomatik

01 diagnosis yang berdasarkan pada gambaran klinis


spesifik pasien. Ex: obesitas, urtikaria

Diagnosis patologi-anatomis
diagnosis yang berdasarkan pada gambaran
patologi anatomis penyakit tersebut. Ex:
pneumonia lobaris, pericarditis
02
03
Diagnosis fisiologis atau fungsional
diagnosis yang berdasarkan pada gangguan
fisiologik atau fungsional akibat penyakit. Ex:
gagal jantung

04
Diagnosis kausal atau etiologic
diagnosis yang berdasarkan pada penyebab
penyakit. Ex: tuberkulosis
Contoh Diagnosis Banding

ISPA
Beberapa diagnosis banding yg harus dipikirkan pada
pasien dengan ISPA

1. Alergi
2. Asma
3. Tuberkulosis
4. Refluks Laringitis

Pada Alergi (Rhinitis), Asma, TB, maupun refluks laringitis


memiliki keluhan yang hampir sama dengan ISPA
Ketepatan Diagnosis
Ketepatan diagnosa sangat tergantung pada banyak hal
antara lain:

(a) sejauhmana anamnese dapat dilakukan secara tepat,


(b) gejala klinis yang nampak dari penyakit tersebut,
(c) kecepatan hasil pemeriksaan di laboratorium, dan
kualitas spesimen yang dikirim ke laboratorium.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai