Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

Tujuan dasar penatalaksanaan medis BSK adalah untuk menghilangkan batu, menentukan
jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi, dan mengurangi obstruksi
yang terjadi. Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, pengobatan medik selektif
dengan pemberian obat-obatan, tanpa operasi, dan pembedahan terbuka.

Penatalaksanaan konservatif diberikan pada pasien tanpa riwayat batu saluran kemih.
Penatalaksanaan non-farmakologis dapat mengurangi insiden rekuren batu per 5 tahun
sampai 60%. Penatalaksanaan konservatif berupa :

1. Konsumsi cairan minimal 8-10 gelas per hari dengan tujuan menjaga volume urin
agar berjumlah lebih dari 2 liter per hari
2. Mengurangi konsumsi protein hewani sekitar 0,8 1,0 gram/kgBB/hari untuk
mengurangi insiden pembentukan batu
3. Diet rendah natrium sekitar 2-3 g/hari atau 80-100 mEq/hari efektif untuk mengurangi
eksresi kalsium pada pasien dengan hiperkalsiuria
4. Mencegah penggunaan obat-obat yang dapat menyebabkan pembentukan batu seperti
calcitrol, suplemen kalsium, diuretic kuat dan probenecid
5. Mengurangi makanan yang berkadar oksalat tinggi untuk mengurangi pembentukan
batu. Makanan yang harus dikurangi seperti teh, bayam, coklat, kacang-kacangan dan
lain-lain

Medikamentosa

Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang berukuran lebih kecil yaitu dengan
diameter kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar tanpa intervensi medis.
Dengan cara mempertahankan keenceran urine dan diet makanan tertentu yang dapat
merupakan bahan utama pembentuk batu ( misalnya kalsium) yang efektif mencegah
pembentukan batu atau lebih jauh meningkatkan ukuran batu yang telah ada. Setiap pasien
BSK harus minum paling sedikit 8 gelas air sehari.

Pengobatan Medik Selektif dengan Pemberian Obat-obatan

Analgesia dapat diberikan untuk meredakan nyeri dan mengusahakan agar batu dapat keluar
sendiri secara spontan. Opioid seperti injeksi morfin sulfat yaitu petidin hidroklorida atau
obat anti inflamasi nonsteroid seperti ketorolac dan naproxen dapat diberikan tergantung pada
intensitas nyeri. Propantelin dapat digunakan untuk mengatasi spasme ureter. Pemberian
antibiotik apabila terdapat infeksi saluran kemih atau pada pengangkatan batu untuk
mencegah infeksi sekunder. Setelah batu dikeluarkan, BSK dapat dianalisis untuk mengetahui
komposisi dan obat tertentu dapat diresepkan untuk mencegah atau menghambat
pembentukan batu berikutnya.

ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)


Merupakan tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, pada tindakan ini digunakan
gelombang kejut eksternal yang dialirkan melalui tubuh untuk memecah batu. Alat ESWL
adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini
dapat memecah batu ginjal, batu ureter proximal, atau menjadi fragmen-fragmen kecil
sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. ESWL dapat mengurangi keharusan
melakukan prosedur invasif dan terbukti dapat menurunkan lama rawat inap di rumah sakit.

Endourologi

Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri
atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang
dimasukan langsung kedalam saluran kemih. Alat tersebut dimasukan melalui uretra atau
melalui insisi kecil pada kulit (perkutan).

Beberapa tindakan endourologi tersebut adalah :

1. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) adalah usaha mengeluarkan batu yang


berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke sistem
kalies melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih
dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil.
2. Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukan alat
pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli.
3. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi adalah dengan memasukan alat ureteroskopi
per-uretram. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter
maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui tuntunan
ureteroskopi/ureterorenoskopi ini.
4. Ekstrasi Dormia adalah mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui
alat keranjang Dormia.

Tindakan Operasi

Penanganan BSK, biasanya terlebih dahulu diusahakan untuk mengeluarkan batu secara
spontan tanpa pembedahan/operasi. Tindakan bedah dilakukan jika batu tidak merespon
terhadap bentuk penanganan lainnya. Ada beberapa jenis tindakan pembedahan, nama dari
tindakan pembedahan tersebut tergantung dari lokasi dimana batu berada, yaitu :

1. Nefrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di


dalam ginjal
2. Ureterolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di
ureter
3. Vesikolitomi merupakan operasi tebuka untuk mengambil batu yang berada di vesica
urinearia
4. Uretrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di
uretra
Warli, M H. 2014. Batu Saluran Kemih . Universitas Sumatera Utara: Medan. Availaible at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40022/3/Chapter%20II.pdf [accessed at 7th
June 2015)

Anda mungkin juga menyukai