Anda di halaman 1dari 16

INSTITUSI SOCIAL DAN KELOMPOK SOSIAL

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Anshar, S.Pt.,


Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Sistem
Sosial dan Kependudukan

Disusun oleh:

NAMA : Ridha Fariska


NIM : 60800123049
KELAS : T.PWK B

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023

1
A. Tinjauan Al-qur’an dan Hadist Terhadap Institusi Sosial
Benar bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yang
artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan
bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin,
apalagi sesame manusia. Islam melarang manusia berlaku semena-mena
terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda Rasulullah sebagaimana yang
terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim,
“Siapa yang dengansewenang-wenang membunuh burung, atau
hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta
pertanggungjawaban kepadanya”.
Burung tersebut mempunyai hak untuk disembelih dan dimakan,
bukan dibunuh dan dilempar. Sungguh begitu indahnya Islam itu
bukan?Dengan hewan saja tidak boleh sewenang-wenang, apalagi dengan
manusia. Bayangkan jika manusia memahami dan mengamalkan
ajaranajaran islam, maka akan sungguh indah dan damainya dunia ini.
Namun banyak orang menyimpangkan pernyataan ini kepada
pemahamanpemahaman yang salah kaprah. Sehingga menimbulkan banyak
kesalahan dalam praktek beragama bahkan dalam hal yang sangat
fundamental, yaitu dalam masalah aqidah.
Pernyataan bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil
‘alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah Ta’ala dari QS. Al
Anbiya: 107 yang berbunyi :
‫مي َن عا َل ْ لل َر ْح َمة ال نا َك إ ْ ْر َسل َ َوما أ‬
Terjemahan :
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan
sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus dengan
membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan lil’alamin, Islam
adalah rahmat bagi seluruh manusia. Secara bahasa, ُ‫ ال رقة‬:‫ط ُف َع ال ر ْحمة‬
‫ والت‬Rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba (Lihat
Lisaanul Arab, Ibnul Mandzur). Atau dengan kata lain rahmat dapat
diartikan dengan kasih sayang. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada
seluruh manusia. Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat bagi
sekalian alam, maka itu pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya,
risalah Islam ialah mendatangkan rahmat buat seluruh alam. Lawan
daripada rahmat ialah bencan dan malapetaka. Maka jika dirumuskan ke
dalam bentuk kalimat yang menggunakan kata peniadaan, kita lau mendapat
pengertian baru tapi lebih tegas bahwa islam itu “bukan bencana alam”.
Dengan demikian kehadiran Islam di alam ini bukan untuk bencana dan

1
malapetaka, tetapi untuk keselamatan, untuk kesejahteraan dan untuk
kebahagiaan manusia lahir dan batin, baik secara perseorangn maupun
secara bersama-sama dalam masyarakat (Suarga, 2016).
B. Institusi Sosial
Institusi sosial dapat diartikan sebagaikeyakinan yang terorganisasi dan
aturan-aturan yang menetapkan tentang bagaimanacara masyarakat untuk
mencari dan menentukan kebutuhan dasarnya. Di masa lalu,kebutuhan-
kebutuhan ini berpusat padalima dasar instutusi sosial:
1. Keluarga
2. Agama
3. Pendidikan
4. Ekonomi
5. dan pemerintahan atau politik.
Sekarang ini, media, olahraga,ilmu pengetahuan, dan obat-obatan
dapat dikatagorikan sebagai institusi sosial (Sriwulandari, 2022). Lembaga
sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis
lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan
hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat
dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Adapun pengertian institusi
social menurut para ahli adalah :
1. Leopold Von Weise dan Becker
Jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok
yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang
sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya.
2. Robert Mac Ivor dan C.H. Page
Prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat.
3. Koentjaraningrat
Sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
akatifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat.
4. Soerjono Soekanto
Himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa institusi sosial adalah sistem
sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan disesuaikan pada
setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun
serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat
yang memiliki satu tujuan utama.

2
C. Lembaga Sosial
1. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan lembaga yang memiliki anggota dan
terdiri dari masyarakat yang berkumpul menjadi satu karena memiliki
satu kesamaan visi dan misi. Setiap anggota yang bergabung pada
lembaga sosial akan terikat pada peraturan yang telah dibuat dan wajib
dipatuhi. Sehingga beberapa lembaga sosial ada yang bersifat mengatur
(Aris, 2023). Beberapa ahli turut mengemukakan pendapatnya mengenai
pengertian lembaga sosial :
a. Mayor Polak
Menurut Polak lembaga sosial merupakan suatu sistem sosial
yang terkait dengan aturan yang kompleks dengan berbagai macam
adat istiadat untuk dapat mempertahankan seluruh nilai penting
dalam kehidupan bermasyarakat.
b. W. Hamilton
W. Hamilton berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan
sebuah prosedur maupun cara hidup yang dilakukan oleh setiap
kelompok masyarakat dan apabila terjadi pelanggaran, maka
pelanggar akan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang ia
langgar.
c. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat pun turut mengemukakan pendapatnya.
Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial merupakan suatu sistem
dengan tata kelakuan serta hubungan yang memiliki pusat pada
aktivitas sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat.
Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto memiliki pendapat yang berbeda dari
Koentjaraningrat mengenai pengertian lembaga sosial. Menurut
Soerjono, lembaga sosial merupakan himpunan dari norma pada
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam
kehidupan bermasyarakat.
Peter L Berger
Berbeda pandangan dari para ahli lainnya, Peter L Berger
mengemukakan pendapatnya bahwa lembaga sosial merupakan
prosedur yang dapat menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh
suatu pola tertentu dan dipaksa bergerak pada jalan yang dianggap
sesuai dengan keinginan masyarakat.
Dari pendapat mengenai pengertian lembaga sosial menurut
para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial

3
merupakan sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan
disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola
maupun serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan
bermasyarakat yang memiliki satu tujuan utama.

2. Fungsi Lembaga Sosial


Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki
fungsi sebagai berikut.
a. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada
anggota masyarakat tentang bagaimana setiap individu harus
bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan
berkembang di lingkungan masyarakat.
b. Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat
yang saling berhubungan atau bersangkutan.
c. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada
masyarakat untuk dapat mengadakan sistem pengendalian sosial
seperti sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya.
d. Itulah penjelasan singkat mengenai lembaga sosial, Grameds dapat
mempelajari lebih lanjut dan menggali lebih dalam mengenai
materi lembaga sosial ini.

3. Ciri-ciri Lembaga Sosial


Lembaga sosial memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu Grameds
ketahui untuk dapat menentukan dan membedakan setiap tipe maupun
jenis lembaga sosial yang akan dijelaskan nantinya. Berikut adalah
beberapa ciri-ciri dari lembaga sosial.
a. Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung
lama. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa lembaga
sosial ini berisi sekumpulan norma yang harus dipertahankan oleh
anggota di dalamnya dan norma tersebut seperti kehidupan maupun
hubungan yang ada dalam suatu keluarga.
b. Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu
yang ingin dicapai oleh setiap anggotanya. Contohnya seperti
lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk dapat
memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan pada generasi
berikutnya.
c. Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat yang berfungsi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya.
Contohnya seperti bendera, lambing pada lembaga politik maupun
uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi dan lainnya.

4
d. Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif
kekal.
e. Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses
panjang hingga dapat diakui oleh masyarakat setempat.
f. Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat
tentang bagaimana seseorang bersikap serta bertingkah laku.
g. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya,
lembaga sosial memiliki aturan tertulis serta tidak tertulis.
h. Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambing
yang dapat digunakan untuk mewakili lembaga sosial tersebut
beserta tujuan yang ingin dicapai lembaga sosial.

4. Tipe-tipe Lembaga Sosial


Lembaga sosial dikategorikan berdasarkan lima kriteria, berikut
adalah tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan kelima kriteria.
a. Lembaga Sosial Berdasarkan Nilainya
Lembaga sosial berdasarkan kriteria nilainya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Lembaga Sosial
Primer atau Basic Social Institutions.
1) Lembaga sosial primer
Merupakan lemabaga sosial yang bersifat mendasar dan
pokok. Utamanya lembaga sosial primer ini untuk mengatur
kehidupan bermasyarakat karena memiliki kaidah sosial
yang tinggi untuk mengatur hubungan masyarakat. Keadilan
sosial pada lembaga sosial primer ini ada di lingkungan
masyarakat dan dibagi menjadi empat sesuai dengan
kaidahnya.
a) Kaidah Agama
Mengatur hubungan antar individu serta Tuhan
berdasarkan pada seluruh ajaran serta larangan Tuhan
untuk membentuk perilaku umat agar berguna bagi
sesama.
b) Kaidah Kesusilaan
Kaidah ini berasal dari dalam individu sendiri.
Apabila proses internalisasi maupun nilai dan norma
berhasil secara baik dan maksimal, maka individu
tersebut dapat menjalankan kaidah kesusilaan dalam
masyarakat. Contohnya seperti bersikap jujur,
bertanggung jawab serta disiplin.

5
c) Kaidah Kesopanan
Merupakan kaidah yang memiliki hubungan
dengan sosialisasi serta interaksi yang terbentuk
melalui hubungan sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat. Contohnya seperti sikap saling
menghormati.
d) Kaidah hukum
Merupakan perangkat peraturan yang dibuat oleh
pihak berwenang serta bersifat tertulis dan memaksa
warga negaranya untuk melaksanakan tata tertib yang
telah tercantum pada hukum.
2) Lembaga Sosial Sekunder atau Subsidiary Social Institutions
Tipe lembaga sosial sekunder berarti lembaga sosial
ini bersifat sekunder, nilai dari lembaga sosial ini dianggap
tidak penting oleh sebagian masyarakat. Lembaga sosial
sekunder perlu dijalankan secara kompak oleh seluruh
lapisan masyarakat, karena apabila tidak dijalankan dan tidak
dipenuhi maka lembaga sosial sekunder ini tidak akan
memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan
bermasyarakat.
Namun sebaliknya, apabila lembaga sosial sekunder
dijakanlah dan dipenuhi maka lembaga ini hanya dianggap
sebagai penambah atau nilai lebih saja. Berdasarkan konteks
ruang maupun waktu tidak menutup kemungkinan bahwa
masyarakat akan menganggap lembaga sosial sekunder
sebagai suatu kebutuhan primer menurut mereka. Contoh
dari lembaga sosial sekunder adalah lembaga pariwisata.
Lembaga sosial primer dapat berubah seiring waktu
menjadi lembaga sosial sekunder karena perubahan pola
pikir pada masyarakat yang terus berkembang. Contohnya
seperti masyarakat tradisional yang menganggap bahwa
pendidikan formal tidak terlalu penting.
Anggapan tersebut akan menjadikan lembaga
pendidikan sebagai lembaga sosial primer berubah menjadi
lembaga sosial sekunder bagi masyarakat tradisional yang
menganggap bahwa pendidikan formal tidak terlalu penting.

6
b. Lembaga Sosial berdasarkan Perkembangannya
Berdasarkan perkembangan lembaga sosial, berikut adalah
tipe-tipe lembaga sosial yang dibedakan menjadi dua.
1) Crescive Social Institutions
Crescive social institutions merupakan lembaga
sosial yang tidak sengaja tumbuh serta berkembang dalam
masyarakat. Lembaga sosial ini terbentuk berdasarkan pola
perilaku masyarakat yang telah mengalami integrasi kuat
dalam kehidupan pada anggota masyarakat.
Pola perilaku tersebut lama kelamaan dan tidak
disadari akan berkembang serta menjadi sebuah adat istiadat.
Adat istiadat tersebutlah yang kemudian menjadi tahapan
selanjutnya untuk membentuk lembaga yang baik.
Contohnya seperti lembaga pernikahan, lembaga agama,
lembaga hak milik.
2) Enacted Social Institutions
Lembaga sosial enacted social institutions ini adalah
lembaga yang dengan sengaja dibentuk untuk dapat
mencapai suatu tujuan. Lembaga ini berawal dari crescive
social institutions yang dilengkapi dengan struktur maupun
sistem sosial di dalamnya. Contohnya seperti lembaga
ekonomi yang memiliki fungsi untuk mengatur berbagai
bentuk kegiatan seperti kegiatan produksi dan konsumsi
dalam masyarakat.
c. Berdasarkan Sudut Penerimaan oleh Masyarakat
1) Approved atau Social Sanctioned Institutions
Approve social sanctioned institutions merupakan
lembaga sosial yang diterima dan diakui keberadaannya
oleh masyarakat setempat. Contohnya adalah lembaga
kesehatan, lembaga transportasi serta lembaga
perdagangan.
2) Unsanctioned Social Institutions
Lembaga sosial unsanctioned merupakan
kebalikannya dari approved. Lembaga sosial unsanctioned
ini tidak diakui keberadaannya oleh masyarakat karena
dianggap meresahkan anggota masyarakat. Contohnya
seperti jaringan terorisme atau kelompok yang mengancam
masyarakat.

7
d. Lembaga Sosial berdasarkan Fungsinya
1) Operative Social Institutions
Adalah lembaga yang memiliki tugas untuk
menghimpun pola maupun cara untuk dapat mencapai
tujuan dari suatu lembaga. Contohnya adalah lembaga
pertanian, lembaga industri serta lembaga pendidikan.
2) Regulative Social Institutions
Adalah lembaga sosial yang memiliki tugas untuk
mengawasi adat di lingkungan masyarakat, contohnya
adalah lembaga pengadilan serta lembaga dalam kejaksaan.
e. Lembaga Sosial berdasarkan Penyebarannya
1) General Social Institutions
merupakan lembaga sosial yang ada dalam hampir
seluruh masyarakat sehingga sifatnya adalah universal atau
menyeluruh. Lembaga ini dapat diterima oleh masyarakat
luas dan memiliki nilai tinggi untuk dapat memenuhi
kebutuhan seluruh elemen dalam masyarakat. Contohnya
seperti lembaga agama.
2) Restricted Social Institutions
Lembaga sosial restricted ini terbentuk berdasarkan
kepentingan kelompok, kelas maupun golongan tertentu
yang kemudian dapat membangun suatu ciri khas serta
tidak dapat diterapkan pada golongan, kelompok, maupun
kelas lain. Contohnya adalah lembaga yang menjadi
cerminan untuk kearifan lokal di suatu daerah dalam adat
istiadat seperti organisasi pengairan di Bali.

5. Jenis-jenis Lembaga Sosial


Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
a. Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil
dan terbentuk atas dasar pernikahan serta hubungan darah antar
individu. Walaupun lembaga keluarga merupakan lembaga paling
kecil namun lembaga keluarga ini memiliki peran yang sangat besar
dalam kehidupan bermasyarakat dan termasuk dalam lembaga sosial
primer.
b. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer
yang diakui oleh masyarakat dan berpengaruh besar pada kehidupan

8
masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan lembaga tempat
berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk
mengubah tingkah laku individu menjadi lebih baik.
Lembaga pendidikan sendiri kemudian dibedakan menjadi
tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal serta pendidikan
informal. Salin itu, lembaga pendidikan juga dapat dikatakan sebagai
lembaga lanjutan setelah lembaga keluarga.
c. Lembaga Ekonomi
Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya,
lembaga ekonomi merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada
bidang ekonomi untuk mencapai tujuan agar kebutuhan masyarakat
terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam lembaga sosial
karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi
kebutuhan pokok.
d. Lembaga Agama
Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur
kehidupan manusia dalam beragama, lembaga agama adalah sistem
keyakinan serta praktik agama yang dilakukan oleh masyarakat yang
meyakini kepercayaan tersebut.
Agama merupakan hal penting dalam kehidupan manusia
untuk dapat menyeimbangkan kehidupan manusia antara dunia serta
akhirat. Lembaga agama juga merupakan lembaga sosial primer yang
diakui dan dapat menunjang kebutuhan pokok masyarakat.
e. Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki
bentuk kegiatan dalam kelompok masyarakat dengan proses
pembentukannya serta pembagian kekuasaannya ditentukan oleh
masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan
yang memiliki peran sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban
dan melayani dan melindungi masyarakat.
f. Lembaga Budaya
Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam
suatu negara dan berperan dalam pengembangan budaya, seni,
lingkungan, ilmu pengetahuan serta pendidikan dalam masyarakat
yang ada di suatu daerah maupun suatu negara.
Lembaga kebudayaan yang berbentuk lembaga swadaya
masyarakat atau LSM, paguyuban, sanggar adalah elemen yang
memiliki peran dalam pelestarian seni serta budaya di daerah atau
negara tersebut.

9
D. Kelompok Sosial
1. Pengertian Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Tujuan
dibentuknya kelompok sosial adalah untuk mewujudkan penerapan
nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur sosial
pada suatu masyarakat (Rhmat, 2023).
Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang
berinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan
pekerjaan, untuk meningkatan hubungan antar individu, atau bisa saja
untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu waktu dibedakan secara
kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam aktifitas
umum namun dengan arah interaksi terkecil. Berikut adalah definisi
kelompok sosial menurut beberapa ahli:
a. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling
berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling
mempengaruhi.
b. Menurut Menurut Paul B. Horton dan Chester Chester L. Hunt,
istilah istilah kelompok kelompok sosial diartikan sebagai
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya
dan saling berinteraksi.
c. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu
yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk
membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan
secara timbal balik.

2. Ciri-ciri Kelompok sosial


Ciri-ciri kelompok sosial dibagi menjadi 2, yaitu Ciri Kelompok
Sosial Teratur dan Ciri Kelompok Sosial Tidak Teratur.
a. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Teratur
1) Kesadaran sebagai anggota. Artinya kamu dan anggota
kelompok lain menyadari bahwa kalian berada di kelompok
yang sama.
2) Hubungan timbal balik antar anggota. Artinya ada interaksi
yang terjalin baik tatap muka maupun secara virtual untuk
menimbulkan solidaritas kelompok.
3) Ada struktur, norma, dan pola perilaku. Artinya ada pembagian
peran, aturan, dan aktivitas yang dilakukan para anggota.

10
4) Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu
dengan yang lain.
5) Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap
individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan
yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.
6) Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi
kelompok yang jelas dan terdiri dari perananperanan dan
kedudukan masing-masing
7) Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota
kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota
kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
8) Berlangsungnya suatu kepentingan. Adanya pergerakan yang
dinamik.
b. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Tidak Teratur
1) Tidak ada pengorganisasian, artinya tidak ada ketua dan
anggota.
2) Terbentuk karena kesamaan kepentingan sementara, artinya
kelompok sosial ini hanya bertahan dalam jangka waktu yang
sangat pendek.

3. Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial


a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia
merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan
anggota lainnya.
c. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota anggota
kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang
sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Adapun syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial menurut


Baron dan Byrne (2005) Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
1) Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan
mempengaruhi perilaku anggota yang lain.
2) Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang
berarti (bisa minggu,bulan dan tahun).
3) Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi
semua anggota.

11
4) Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa
macam struktur sehingga mereka memiliki set peran.
5) Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai
bagian dari kelompok.

4. Faktor-Faktor Terjadinya Kelompok Sosial


Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang
murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang
terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan
sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
a. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis,
terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa
diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di
sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial
lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling
berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang,
semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan
bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang
interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan
interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
b. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggotaanggotanya.
Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan
orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat
intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga
merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk
membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
E. Relasi Hubungan Kependudukan Sebagai System Melalui Institsi Dan
Kelompok Social Dalam Perencaan Pembangunan
1. Kependudukan sebagai Sistem:
a. Struktur Kependudukan:
Ini mencakup distribusi usia, rasio jenis kelamin, tingkat
kelahiran, kematian, migrasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

12
pertumbuhan populasi. Misalnya, distribusi usia yang ekstrem dapat
memengaruhi kebutuhan akan layanan kesehatan dan pendidikan.
b. Perubahan Demografi:
Trend perubahan seperti penuaan penduduk, urbanisasi, dan
perpindahan penduduk antar wilayah memiliki dampak signifikan
terhadap infrastruktur, layanan sosial, dan kebijakan pembangunan.
2. Perencanaan Pembangunan:
a. Tujuan Pembangunan: Fokus pada aspek sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat. Ini
mencakup infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan
lingkungan hidup yang berkelanjutan.
b. Strategi dan Kebijakan: Merumuskan rencana dan kebijakan yang
mempertimbangkan dinamika populasi untuk mencapai tujuan
pembangunan. Misalnya, program pendidikan harus
mengakomodasi pertumbuhan populasi yang cepat.
3. Institusi Terkait:
a. Pemerintah:
Mempunyai peran dalam merancang dan melaksanakan
kebijakan kependudukan serta mengatur sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan penduduk.
b. Lembaga Swasta:
Terlibat dalam penyediaan layanan, penciptaan lapangan kerja,
dan investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta pola
migrasi.
c. Organisasi Non-Pemerintah (LSM):
Berkontribusi dalam memberikan layanan sosial, advokasi
kebijakan, dan mendukung masyarakat dalam menghadapi isu-isu
kependudukan.
4. Kelompok Sosial:
a. Peran Keluarga:
Pengaruh keluarga sangat signifikan dalam membentuk
perilaku individu terkait dengan pendidikan, reproduksi, dan nilai-
nilai budaya.
b. Komunitas dan Keterlibatan Masyarakat:
Partisipasi aktif kelompok sosial dalam merencanakan dan
melaksanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan
mereka akan meningkatkan efektivitas pembangunan.

13
5. Interaksi dan Dampak:
Saling Keterkaitan: Kebijakan yang efektif harus memperhitungkan
interaksi antara dinamika kependudukan, kebutuhan pembangunan, dan
lingkungan sosial yang ada.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aris. (n.d.). Retrieved from Pengertian Lembaga Sosial: Fungsi, Ciri, Tipe, Jenis
dan Contoh: https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-sosial-4/
Fitri Nur Khotimah, S. (2019). In Sosiologi. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Rhmat, S. (2023, 9 5). Retrieved from Kelompok Sosial: Ciri, Jenis, Contoh,
Syarat & Proses Terbentuknya:
https://www.brainacademy.id/blog/kelompok-sosial
Sriwulandari, I. (2022). Institusi Sosial, 1.
Suarga. (2016). Islam Dan Lingkungan Sosial, 142.

15

Anda mungkin juga menyukai