Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Masyarakat Masyarakat (society) diartikan sebagai sekelompok orang yang


membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat berasal
dari bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antara entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan
untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Ciri-ciri Masyarakat, dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bergaul dalam waktu lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi
dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d. Menimbulkan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lain.
Proses Terbentuknya Masyarakat, Untuk menganalisis secara ilmiah terkait proses
terbentuknya masyarakat sekaligus masalah yang ada sebagai proses yang sedang berjalan
atau bergeser, diperlukan suatu konsep. Dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi, hal
itu disebut dinamika sosial.
Dinamika masyarakat dan kebudayaan adalah pergerakan atau pergeseran suatu budaya
(meliputi pengetahuan, gagasan, dan ide) atau kebiasaan masyarakat dari hal lama kepada
suatu hal baru.

2. Keberadaan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat sangat erat kaitannya dengan
kesepakatan masyarakat untuk menjalankan sistem nilai dan norma. Setiap pranata sosial
diciptakan untuk mengatur dan membatasi tingkah laku anggota masyarakat agar dapat tertib,
aman dan damai. Tanpa pranata sosial manusia tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya. Hal
ini disebabkan karena melalui pranata sosial tercipta keamanan, ketertiban dan keteraturan
dalam masyarakat yang memudahkan anggotanya melakukan berbagai aktifitas. Menurut
Koentjaraningrat, pranata sosial mewujudkan aturan main dalam kehidupan manusia.
Unsur-unsur pranata sosial, ada 3 komponen penting pranata sosial dalam masyarakat, yaitu:
kaidah atau norma, lembaga sosial dan aparat penegak ketertiban masyarakat.

1. Kaidah atau norma, Kaidah dibentuk untuk menciptakan keselarasan dan mengatur
hubungan sosial dalam masyarakat. Kaidah berfungsi untuk melindungi dan menjamin hak dan
mengatur pelaksanaan kewajiban individu. Menurut Prof. Notonogoro, norma sosial yang ada
dalam masyarakat terbagi atas norma agama, norma adat dan kebiasaan, norma kesusilaan
dan norma kesopanan serta norma hukum.

a. Norma agama
Norma agama adalah himpunan norma yang berfungsi memberikan pedoman perilaku bagi
manusia agar dapat memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Norma
agama merupakan norma utama yang menjadi pedoman manusia dalam melakukan aktivitas.
b. Norma adat dan kebiasaan
Norma adat dan kebiasaan merupakan himpunan norma yang tidak tertulis, tetapi dipatuhi dan
dilaksanakan secara berulang-ulang sejak generasi terdahulu sampai sekarang. Norma adat
dan kebiasaan mengatur perilaku manusia yang berkaitan dengan kehidupan bersama.
Contohnya adat pernikahan, adat penguburan jenazah, adat gotong royong dan adat
pembagian warisan.

c. Norma kesusilaan dan kesopanan


Norma kesusilaan adalah norma yang tidak tertulis, yang ditetapkan oleh manusia, yang
mengatur perilaku warga masyarakat. Norma kesusilaan menyatakan mana yang dianggap baik
dan sopan. Contoh: cara berbicara, cara berpakaian dan sikap yang santun.

d. Norma hukum
Norma hukum adalah himpunan norma tertulis yang berisi perintah dan larangan yang diikuti
oleh sanksi-sanksi. Sanksi yang yang berat dan tegas diperlukan agar tercipta tertib sosial dan
masyarakat lebih mematuhi norma-norma yang ada.

Norma hukum dibuat oleh lembaga yang berwenang untuk mengatur hubungan sosial antar
warga yang berkaitan dengan kekuasaan negara. Norma hukum muncul di bawah kekuasaan
pemerintah negara, baik dalam struktur kerajaan, kekaisaran maupun pemerintahan demokrasi.
Contoh: UUD 1945, undang-undang dan Peraturan Daerah.

2. Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah institusi masyarakat yang mewadahi kegiatan pengaturan pemenuhan
kebutuhan pokok masyarakat, baik di bidang ekonomi, politik, kesehatan, hukum dan
pendidikan.

Apabila tujuan tersebut dapat diwujudkan akan tercipta sesuatu pola hubungan sosial yang
teratur dalam masyarakat. Contoh: puskesmas, LBH (Lembaga Bantuan Hukum), Komnas
HAM, dan KPK.

3. Aparat
Pranata dan lembaga sosial dalam pengendalian sosil sebagai berikut.

1. Polisi
Polisi sebagai aparat negara yang bertugas memelihara ketertiban, keamanan dan
keselamatan masyarakat. Polisi juga berperan untuk mencegah dan mengatasi perilaku
menyimpang.

2. Pengadilan
Pengadilan sebagai alat pengendali sosial untuk menentukan hukum bagi orang yang
melakukan pelanggaran peraturan. Pengadilan juga membuat keputusan untuk menyelesaikan
perselisihan antara dua pihak.
3. Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat adalah yang memiliki wibawa (kharisma) sehingga ia dihormati atau
disegani. Tokoh masyarakat diharapkan menjadi panutan, teladan, pembimbing, penasehat dan
petunjuk.

4. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yang bersifat formal, seperti sekolah dasar hingga perguruan tinggi,
maupun yang bersifat non formal seperti pondok pesantren, memiliki peran dalam pengendalian
sosial. Lembaga pendidikan memberikan pelajaran-pelajaran tentang tentang nilai-nilai yang
baik, bimbingan dan keterampilan sehingga para anak didiknya dapat berguna di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai