Dosen Pembimbing :
Riris Diana Rachmayanti
Nama Kelompok 8 :
2020/2021
i
HALAMAN LOGO UNIVERSITAS
KATA PENGANTAR
10 April 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................i
HALAMAN LOGO UNIVERSITAS........................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI....................................................................................................5
2.1 Konsep Pengalaman.................................................................................................5
2.1.1 Definisi Pengalaman.................................................................................................5
2.1.2 Klasifikasi Pengalaman.............................................................................................5
2.1.3 Prinsip Pengalaman sebagai Dasar Pendidikan........................................................6
2.2 Konsep Keluarga......................................................................................................7
2.2.1 Definisi Keluarga......................................................................................................7
2.2.2 Ciri-ciri Keluarga.......................................................................................................8
2.2.3 Fungsi Keluarga........................................................................................................8
2.2.4 Tugas Kesehatan Keluarga.....................................................................................10
2.3 Konsep Stroke........................................................................................................12
2.3.1 Definisi Stroke........................................................................................................12
2.3.2 Etiologi Stroke........................................................................................................13
2.3.3 Patofisiologi Stroke................................................................................................16
2.3.4 Tanda dan Gejala Stroke........................................................................................16
2.3.5 Komplikasi Stroke...................................................................................................17
2.4 Perawatan Pasca Stroke di Rumah.........................................................................18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................21
3.1 Desain Penelitian...................................................................................................21
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian..................................................................................21
iii
3.3 Partisipan Penelitian..............................................................................................21
3.4 Instrumen Penelitian..............................................................................................22
3.4.1 Instrumen Penelitian..............................................................................................22
3.4.2 Alat Bantu Penelitian.............................................................................................23
3.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................24
3.5.1 Metode Wawancara..............................................................................................24
3.5.2 Metode Dokumentasi............................................................................................24
3.6 Keabsahan Data.....................................................................................................24
3.7 Teknik Analisis Data...............................................................................................26
3.8 Etika Penelitian......................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4.2 Praktis
1. Manfaat bagi puskesmas
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai dasar untuk memberi intervensi
keperawatan berupa edukasi kepada keluarga tentang merawat pasien
pasca stroke dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari guna
membantu proses pemulihan pasien pasca stroke.
2. Manfaat bagi peneliti
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi baru dalam merawat
pasien pasca stroke yang mengalami kelumpuhan sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna pengembangan
ilmu keperawatan.
TINJAUAN TEORI
5
6
Prinsip ini dilibatkan, seperti yang telah ditunjukan, dalam setiap usaha untuk
memisahkan antara pengalaman yang secara edukatif bermanfaat dan yang
tidak bermanfaat.
b. Prinsip interaksi
Kata interaksi yang baru saja dipakai, menyatakan prinsip utama yang kedua
untuk menafsirkan pengalaman dalam fungsi dan daya pendidikan. ia
menetapkan hak-hak yang sama kepada dua faktor dalam pengalaman kondisi
obyektif dan internal. Pengalaman yang normal apa pun merupakan saling
pengaruh dari kedua perangkat kondisi ini. Jika keduanya didekatkan, atau
berada dalam interaksi, keduanya membentuk apa yang kita namakan situasi.
c. Prinsip kebebasan
7
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi social, peran dan tugas
(Spredley, 1996 dalam Murwani, 2008).
Menurut Salvicion G. Bailon & Aracelis Maglaya (1989) dalam Murwani (2008)
menjelaskan bahwa keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya
masing – masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah beberapa
individu yang tinggal dalam sebuah keluarga yang mempunyai ikatan perkawinan,
ada hubungan keluarga, sanak famili, maupun adopsi yang hidup bersama sesuai
dengan tujuan keluarga tersebut.
8
1. Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk memenuhi kebutuan psikologis, baik dalam pengasuhan anak maupun
penerapan pola komunikasi antar keluarga. Anggota keluarga mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain.
3. Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan
rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
7. Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat
dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
(Uchira, 2018)
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai keadaan keluarga , dengan pertimbangan siapa diantara
11
(4) Pengalaman yang kuranmg baik terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
Stroke (berasal dari kata strike) berarti pukulan pada sel otak. Biasanya terjadi karena
adanya gangguan distribusi oksigen ke sel otak. Hal ini disebabkan gangguan aliran
darah pada pembuluh darah otak, mungkin karena aliran yang terlalu perlahan, atau
karena aliran yang terlalu kencang sehingga pecah (perdarahan), akhirnya sel-sel otak
yang diurus oleh pembuluh darah tersebut mati (Yatim F, 2005).
Stroke adalah kondisi penurunan aliran darah ke otak baik disebabkan oleh
penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah di otak. Berkurangnya aliran darah
ke otak menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Kerusakan sel-sel otak menimbulkan
berbagai gejala seperti kelumpuhan atau kelemahan pada sebagian tubuh yang terjadi
secara tiba-tiba, gangguan komunikasi, wajah tidak seimbang, kesulitan menelan.,
serta gangguan keseimbangan (Dharma, 2018).
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian sel-sel otak mengalami kematian
akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di
otak. Aliran darah yang terhenti membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak
juga terhenti, sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
(Utami P, 2009).
13
Adapun definisi lain menyatakan bahwa stroke merupakan suatu penyakit yang
diakibatkan adanya gangguan aliran darah oleh sumbatan ataupun pecahnya
pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mengalami kekurangan
oksigen, darah, dan zat makanan, yang dapat mengakibatkan kematian sel-sel otak
(Yayasan Stroke Indonesia,2012).
Stroke dibagi menjadi 2 jenis yaitu , stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke
hemoragik dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
14
Etiologi stroke.
a) Thrombosis Cerebral
1. Haemoragik
2. Hipoksia Umum
3. Hipoksia Setempat
1. Kehilangan motorik, disfungsi motorik yang sering terjadi setelah stroke yaitu
hemiparesis (kelemahan) dan hemiplegia (paralisis pada satu sisi tubuh).
7. Horner’s syndrome, kelainan pada saraf simpatis mata sehingga bola mata
seperti tenggelam, ptosis pada kelopak mata atas, kelopak mata bawah sedikit
naik keatas, kontriksi pupil, dan berkurangnya air mata
9. Defisit sensori, disebabkan oleh stroke pada bagian sensori dari lobus
parietalis.
10. Perubahan perilaku, stroke yang terjadi pada bagian kortel serebral, area
temporal, limbik, hipotalamus, kelenjar pituitari sehingga terjadi perubahan
dalam pengaturan perilaku dan emosi.
terlalu lama. Luka dekubitus jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
infeksi.
2. Bekuan darah, mudah terjadi pada kaki yang lumpuh dan penumpukan cairan.
3. Kelemahan otot, akibat berbaring terlalu lama menyebabkan kekuan pada otot
dan sendi
7. Spastisitas dan kontraktur, umumnya sesuai pola hemiplegi dan nyeri bahu
pada bagian yang lumpuh.
Fase ini merupakan fase penting untuk pemulihan fungsional, dalam hal ini keluarga
yang merawat secara penuh. Perawatan klien pasca stroke dirumah mencakup
beberapa hal, diantaranya (Mulyatsih, 2008):
Apabila klien belum mampu bergerak setelah pulang dari rumah sakit, aturlah
posisi klien dengan nyaman, tidur terlentang atau miring ke salah satu sisi
dengan memperhatikan bagian lengan atau kaki yang mengalami kelumpuhan
19
atau kelemahan. Posisi lengan atau kaki dinaikkan untuk memperlancar aliran
darah kembali ke jantung untuk mencegah edema. Keluarga dapat mencegah
terjadinya kekakuan pada tangan atau kaki dengan latihan gerak sendi
sebanyak 2 kali sehari.
METODOLOGI PENELITIAN
21
22
2. Partisipan berusia >18 tahun, karena dianggap sudah dewasa dan mampu
bertanggung jawab atas informasi yang disampaikan selama penelitian.
5. Pasien pasca stroke dibuktikan dengan data dari puskesmas atau surat dari
rumah sakit.
serta peneliti pula selaku pelapor hasil penelitiannya ( Meleong, 2012). Perihal ini
menampilkan kalau peneliti ikut serta langsung dengan peserta ataupun partisipan.
Peneliti mengumpulkan informasinya sendiri secara langsung. Sebab itu peneliti
wajib menguasai partisipan. Maka dari itu peneliti melaksanakan wawancara
mendalam( in- depth interview) dengan tipe wawancara semi berstruktur bersumber
pada pedoman wawancara mendalam, perlengkapan perekam serta catatan lapangan.
Pedoman wawancara yang telah terbuat, telah terlebih dulu diuji pada satu partisipan
lain yang cocok dengan criteria inklusi dengan tujuan buat mengenali apakah
pedoman wawancara yang telah terbuat layak digunakan selaku acuan buat menggali
data cocok dengan fenomena yang diteliti.
Rekaman wawancara ialah salah satu perlengkapan yang sangat menolong peneliti
untu mengungat kata demi kata partisipan sehingga mempermudah buat membuat
transkrip. Voice recorder wajib diletakkan ditempat yang tidak mengusik, dan
ruangan yang lumayan jauh dari kebisingan ataupun kendala yang lain. Catatan
lapangan merupakan dokumen tertulis peneliti yang berasal dari hasil observasi
spesial berisi catatan individu. Catatan lapangan ini terbuat sejauh wawancara buat
mencatat ekspresi wajah, bahasa badan, serta respon partisipan ketika
berdialog( Afiyanti& Rachmawati, 2014).
Dalam proses penelitian ini, peneliti memakai prinsip immersion ialah memposisikan
diri seolah- olah jadi bagian dari fenomena yang diamati. Pada dikala menggali
informasi riset, periset mengabaikan seluruh anggapan individu terpaut fenomena
24
Pada penelitian ini, peneliti memakai pendekatan tata cara triangulasi untuk
mengecek keabsahan informasi. Triangulasi ialah metode pengecekan keabsahan
informasi yang menggunakan suatu yang lain dalam menyamakan hasil wawancara
terhadap objek penelitian. Ada 4 berbagai tata cara triangulasi, yaitu penggunaan
sumber, tata cara, peneliti, serta teori( Meleong, 2012). Pada penelitian ini, dari 4
berbagai tata cara triangulasi, peneliti memakai metode pengecekan keabsahan
informasi dengan menggunakan sumber. Tata cara triangulasi dengan sumber
maksudnya menyamakan serta mengecek ulang derajat keyakinan sesuatu data yang
diperoleh dikala wawancara lewat waktu serta perlengkapan yang berbeda dalam
riset kualitatif.
Selain itu, untuk menjamin keabsahan data maka peneliti menerapkan empat kriteria,
meliputi: credibility, dependability, confirmability, dan transferability (Sugiyono,
2014).
1. Credibility (Keterpercayaan)
2. Dependability (Ketergantungan)
3. Confirmability
Pada penelitian ini, peneliti mengecek kembali apa benar hasil penelitian
cocok dengan pengumpulan informasi yang terdapat di lapangan dengan
metode melaksanakan cek ulang dengan beberapa partisipan
4. Transferability (Keteralihan)
Keteralihan ialah validitas eksternal yang dinilai bersumber pada bisa ataupun
tidaknya hasil penelitian buat diterapkan pada keadaan ataupun waktu yang
lain dengan konteks yang sama dikala penelitian dicoba.
Peneliti telah berupaya untuk menyajikan hasil dari penelitian ini secara jelas
serta sistematis supaya para pembaca laporan hasil penelitian ini bisa
mendapatkan cerminan serta uraian yang jelas tentang konteks serta fokus
penelitian.
27
3. Menulis data hasil wawancara dan catatan lapangan dalam bentuk transkrip
(Kamaluddin, 2010).
28
Peneliti mencermati voice recorder sebanyak 3 kali buat menguasai apa yang
di informasikan partispan tentang pengalamanya. Peneliti menganalisa
perasaan- perasaan serta makna- makna yang berkaitan dengan fenomena
yang diteliti cocok dengan tujuan penelitian dalam transkrip buat
mendapatkan arti secara totalitas( Daymon, 2008)
Kat a kunci yang mempunyai makna yang relatif sama dirumuskan dalam
satu jenis. Penentuan jenis dicoba dengan cermat untuk menjauhi kesalahan
arti dari statment partisipan. Kategori- kategori yang sama dikelompokkan
dalam satu sub- sub tema. Sub- sub tema yang sama berikutnya
dikelompokkan dalam sub tema yang lebih universal. Tema tercipta dari
29
Proses akhir dari analisa informasi pada tata cara kualitatif merupakan
interpretasi informasi. Unit- unit informasi yang hendak menjadi tema ataupun
jenis menciptakan sesuatu interpretasi ataupun cerminan yang dituliskan peneliti
tentang intisari ataupun mengartikan informasi sesuai substansi dari informasi
yang dihasilkan( Afiyanti& Rachmawati, 2014).
Penelitian yang dicoba sudah memperoleh izin dari Desa Gayaman Kecamatan
Mojoanyar Kabupaten Mojokerto lewat pesan pengantar dari KaProdi S1 Ilmu
Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto. Peneliti melindungi hak- hak
30
calon partisipan untuk mengambil keputusan sendiri dalam hal berpartisipasi pada
penelitian ini ataupun tidak berpartisipasi, tidak terdapat paksaan partisipan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Terdapat tiga prinsip etik yang harus dilaksanakan oleh peneliti yaitu:
Prinsip etik ini ialah hak serta kewenangan penuh partisipan dalam membuat
keputusan secara sadar serta bisa dimengerti secara baik. Partisipan
mempunyai kebebasan untuk bersedia ataupun menolak menjadi partisipan
dalam penelitian ini ataupun mengundurkan diri saat proses
penelitian( Polit& Beck, 2012). Peneliti hendak menghadiri rumah
partisipan untuk menjelaskan tujuan, khasiat, prosedur, dan kedudukan calon
partisipan. Peneliti meminta calon partisipan untuk menandatangani informed
consent bila bersedia menjadi partisipan. Peneliti pula memberi peluang
kepada calon partisipan untuk mempertimbangkan keputusan untuk menerima
ataupun menolak menjadi partisipan. Pada penelitian ini pula memenuhi
prinsip anonymity serta confidentiality. Pada anonymity, peneliti
berkewajiban tidak mempublikasikan identitas partisipan dengan merubah
nama partisipan menjadi kode partisipan yaitu P1, P2, P3, serta seterusnya.
Sebaliknya pada prinsip confidentiality, peneliti berkewajiban menjamin
kerahasiaan data yang didapat dari partisipan dengan menaruh informasi
dalam wujud rekaman serta hasil analisis yang hanya dapat diakses oleh
peneliti yang akan disimpan selama 5 tahun serta setelah itu akan
dimusnahkan dengan metode mengapus setiap rekaman..
Prinsip etik ini ialah prinsip dasar etik yang menegakkan tanggungjawab
peneliti untuk meminimalisir kerugian, kesalahan, ataupun hal- hal yang
membahayakan partisipan serta mengoptimalkan khasiat yang diperoleh dari
penelitain( Polit& Beck, 2012). Pelaksanaan prinsip beneficience pada
31
Black & Hawks. (2009). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for
Continuity of Care (8th ed.). Philadephia: W.B. Saunders Company.
Friedman. (2003). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktek (5th
ed.). Jakarta: EGC
John Dewey. (2002). Pendidikan dan Pengalaman (Alih Bahasa: John de Santo).
Yogyakarta: Kepel Press.
32
33
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth (8th ed.). Jakarta: EGC.
Penilaian Kelompok