Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MORTALITAS DAN KEMATIAN”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 7
ZIA NAJLA NPM :2216010127
FITRI REZKIANA NPM :2216010125

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
TAHUN AJARAN 2022-2023
BANDA ACEH
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami sampaikan kepada ALLAH SWT atas rahmat dan
ridho-Nya, makalah ini dapat k a m i s e l e s a i k a n s e b a g a i s a l a h s a t u
tugas dari mata kuliahDasar K e p e n d u d u k a n . Makalah ini
membahas kajian tentang Mortalitas dan Kematian.

Selanjutnya, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas


segala bantuan pengajaran dan arahan yang telah diberikan oleh ibu Sri Rosita
SKM, MKM sebagai dosen pegampu dalam mata kuliah ini, serta kepada
teman-teman yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Kami menyadari bahwa penulisan pada makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Namun, dengan segala keterbatasan yang ada, kami
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan guna memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan khususnya dalam bidang D a s a r K e p e n d u d u k a n . Dan kami
juga sangat mengharapkan kritikan dan masukannya demi kesempurnaan
makalah ini. Terimakasih

Banda Aceh, 01 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

2.1 Pengertian Ukuran Mortalitas..................................................................... 3

2.2 Sumber Data Kematian............................................................................... 3

2.3 Pengaruh Mortalitas Terhadap  Kesehatan Masyarakat............................. 4

BAB III PENUTUP......................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7

3.2 Saran........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas adalah indikator demografi dimana dalam hal ini membahas
mengenai perhitungan kematian dalam sekelompok penduduk untuk mengukur
angka kematian penduduk dengan sejumlah data terkait angka kematian penduduk
tersebut digunakan untuk menimbangi angka kelahiran penduduk agar kepadatan
penduduk di wilayah dan perwilayahan dapat dihitung secara akurat.
Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam
suatu daerah atau wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan
jumlah kematian akibat penyakit tertentu maupun kematian alami. Mortalitas
merupakan salah satu komponen penting dalam kependudukan. Pertumbuhan
penduduk ditentukan salah satunya oleh mortalitas. Objek mortalitas ialah
semua manusia di segala jenis umur di manapun dan kapanpun. Mortalitas
merupakan informasi penting bagi pihak pemerintah dan swasta dalam
bidang ekonomi dan kesehatan. Permasalahan mortalitas melingkupi bidang
ekonomi, sosial, adat, maupun kesehatan lingkungan.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dapat diketahui melalui indikator kematian. Perpaduan informasi
berupa angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian anak,
serta prevalensi gizi buruk dan usia harapan hidup, menjadi perwakilan dari
tingkat kesejahteraan penduduk. Selain itu, besarnya mortalitas menentukan arah
pembangunan sebuah negara. Penghitungan mortalitas terdiri atas beberapa jenis,
seperti: angka kematian bayi, angka kematian kasar, dan angka kematian menurut
kelompok umur. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada
jumlah individu yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu. Mortalitas
secara rinci diartikan sebagai jumlah kematian spesifik pada
suatu populasi dengan skala besar suatu populasi tiap dikali satuan. Mortalitas
khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian tiap 1000 individu
tiap tahun.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ukuran mortilitas?
2. Bagaimana cara mengetahui sumber data kematian?
3. Apa pengaruh mortalitas terhadap kesehatan masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mortalitas
2. Untuk mengetahui sumber data kematian
3.    Untuk mengetahui pengaruh mortalitas terhadap  kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ukuran Mortalitas


Ukuran kematian merupakan angka atau indeks, yang di pakai sebagai dasar
untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk. Ada
berbagai macam ukuran kematian, mulai dari yang paling sederhana sampai yang
cukup kompleks. Namun demukian perlu di catat bahwa keadaan kematian suatu
penduduk tidaklah dapat diwakili oleh hanya suatu angka tunggal saja. Biasanya
berbagai macam ukuran kematian di pakai sekaligus guna mencerminkan keadaan
kematian penduduk secara keseluruhan. Hampir semua ukuran kematian
merupakan suatu “rate” atau “ratio”.
Rate merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian
(misalnya: kematian, kelahiran, sakit, dan sebagainya) selama peroide waktu-
waktu tertentu.
Kematian (mortalitas) adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen  yang bisa terjadi tiap saat setelah kelahiran hidup.
(Budi Utomo, 1985). Morbiditas (penyakit/kesakitan) adalah kondisi
penyimpangan dari keadaan yang  normal, yang biasanya dibatasi pada kesehatan
fisik dan mental. Pada kasus tertentu morbiditas ini terjadi secara terus menerus
(morbiditas kumulatif) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian pada
penderitanya.

2.2 Sumber Data Kematian


Cara mengetahui sumber data kematian dapat diperoleh dari berbagai macam
sumber, antara lain :
a) Sistem Registrasi Fital
Apabila sistem ini bekerja dengan baik merupakan sumber data
kematian  yang ideal. Di sini, kejadian kematian dilaporkan dan dicatat
segera setelah peristiwa kematian tersebut terjadi. Di Indonesia, belum ada
sistem registrasi vital yang bersifat nasional, yang ada hanya sistem
registrasi vital yang bersifat bersifat lokal, dan inipun tidak sepenuhnya
meliputi semua kejadian kematian pada kota-kota itu sendiri. Dengan

3
demikian di Indonesia tidak mungkin memperoleh data kematian yang baik
dari sistem registrasi vital. 
b)  Sensus dan Survei Penduduk
Sensus dan survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan
untuk mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data kematian. Berbeda
dengan sistem registrasi vital, pada sensus atau survei kejadian kematian
dicacat setelah sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi. Data ini diperoleh
melalui sensus atau survei dapat digolongkan menjadi dua bagian :
i. Bentuk lasungsung (Direct Mortality Data)
Data kematian bentuk langsung diperoleh dengan menanyakan kepada
responden tentang ada tidaknya kematian selama kurun waktu tertentu.
Apabila ada tidaknya kematian tersebut dibatasi selama satu tahun
terakhir menjelang waktu sensus atau survei dilakukan, data kematian
yang diperoleh dikenal sebagai ‘Current mortality Data’.
ii. Bentuk tidak langsung (Indirect Mortalilty Data)
Data kematian bentuk tidak langsung diperoleh melalui pertanyaan
tentang ‘Survivorship’ golonga penduduk tertentu misalnya anak, ibu,
ayah dan sebagainya. Dalam kenyatan data ini mempunyai kualitas
lebih baik dibandingkan dengan data bentuk langsung. Oleh sebab itu
data kematian yang sering dipakai di Indonesia adalah data kematian
bentuk tidak langsung dan biasanya yaitu data ‘Survivorship’ anak.
Selain sumber data di atas, data kematian unutk penduduk golongan
tertentu di suatu tempat, kemungkinan dapat diperoleh dari rumah sakit,
dinas pemakaman, kantor polisi lalu lintas dan sebagainya.

2.3 Pengaruh Mortalitas Terhadap  Kesehatan Masyarakat


Di dalam studi ilmu kependudukan terdapat sebuah komponen yang ikut
mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk di suatu wilayah yaitu kematian atau
mortalitas. Peristiwa kematian dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya
adalah kesehatan. Suatu korelasi timbal balik antara mortalitas dengan kesehatan
masyarakat ada dua macam, yaitu korelasi yang bersifat positif atau
menguntungkan maupun korelasi yang bersifat negative atau merugikan.

4
Korelasi yang bersifat positif atau menguntungkan antara mortalitas dengan
kesehatan masyarakat adalah dengan adanya mortalitas maka kelajuan
pertumbuhan penduduk yang tidak dapat terkendali dapat ditekan dan secara
otomatis kepadatan penduduk pun dapat berkurang sehingga terjadi pula
perubahan fungsi lahan yang semula untuk perumahan menjadi fungsi lain yang
lebih bermanfaat misalnya pertanian, lahan perkebunan, sumber lapangan
pekerjaan, dan lain-lain. Dengan demikian kesejahteraan penduduk akan semakin
meningkat begitu pula derajat kesehatan masyarakat. Sebagai ilustrasi pada suatu
wilayah yang padat penduduknya maka letak bangunan yang satu dengan lainnya
saling berhimpitan sehingga menimbulkan banyak permasalahan kesehatan,
seperti sanitasi yang kurang memadai, kurangnya lahan sumber oksigen (tumbuh-
tumbuhan), dan sebagainya.

Korelasi yang bersifat negative atau merugikan antara mortalitas dengan


kesehatan masyarakat adalah terkait penyebab kematian di suatu wilayah itu
sendiri. Dalam studi ilmu kesehatan masyarakat dipelajari berbagai faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat atau lebih dikenal dengan teori H.L.
Blum, diantaranya adalah karena faktor perilaku individu atau masyarakat,
pelayananan kesehatan, lingkungan, dan genetik. Kematian dapat disebabkan
karena perilaku dan pola hidup yang tidak bersih dan sehat sehingga
menimbulkan penyakit, apabila penyakit tersebut menyebar ke masyarakat maka
dapat terjadi kematian penduduk dalam jumlah yang banyak. Kedua, kematian
dapat disebabkan oleh pelayanan kesehatan yang kurang memadai, hal ini terkait
dengan kebijakan kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti adanya
penyelewengan dana penyediaan alkes, pembagian jamkesmas yang tidak merata
dan sesuai sasaran menyebabkan terjadinya kematian penduduk terutama
penduduk yang ada di bawah garis kemiskinan. Ketiga, banyak penyakit yang
bersumber dari lingkungan. Misalnya, lingkungan yang kumuh memiliki sedikit
sumber oksigen (tumbuh-tumbuhan), sedikitnya lahan untuk membuang sampah
rumah tangga sehingga mencemari tanah, air, dan udara. Keempat, banyaknya
kematian juga dipengaruhi oleh factor genetic, di mana seorang bayi yang lahir
cacat bahkan meninggal dunia dapat diakibatkan oleh gen orang tua yang
mengandungnya, misalnya sang orang tua tidak gemar mengkonsumsi nutrisi

5
yang baik bagi kandungannya atau terdapat penyakit keturunan yang dibawa oleh
orang tuanya.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ukuran kematian merupakan angka atau indeks, yang di pakai sebagai dasar
untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk. Ada
berbagai macam ukuran kematian, mulai dari yang paling sederhana sampai yang
cukup kompleks. Cara mengetahui sumber data kematian dapat diperoleh dari
berbagai macam sumber, antara lain registrasi fital dan sensus dan survey
penduduk. Ada beberapa cara pengukuran angka kematian diantaranya
adalah Angka Kematian Penyebab khusus (AKP),  Angka Kasus Fatal, Angka
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Ibu, Tingkat Kematian
Kasar (Crude Death Rate), Tingkat Kematian Menurut Umur ( Age Specific
Death Rate), Tingkat Kematian Bayi -Infant Death Rate (IDR) /Infat Mortality 
Rate (IMR).
 Korelasi yang bersifat positif atau menguntungkan antara mortalitas dengan
kesehatan masyarakat adalah dengan adanya mortalitas maka kelajuan
pertumbuhan penduduk yang tidak dapat terkendali dapat ditekan dan secara
otomatis kepadatan penduduk pun dapat berkurang sehingga terjadi pula
perubahan fungsi lahan yang semula untuk perumahan menjadi fungsi lain yang
lebih bermanfaat.  Korelasi yang bersifat negative atau merugikan antara
mortalitas dengan kesehatan masyarakat adalah terkait penyebab kematian di
suatu wilayah itu sendiri. Dalam studi ilmu kesehatan masyarakat dipelajari
berbagai faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat atau lebih
dikenal dengan teori H.L. Blum, diantaranya adalah karena faktor perilaku
individu atau masyarakat, pelayananan kesehatan, lingkungan, dan genetik.
Kematian dapat disebabkan karena perilaku  dan pola hidup yang tidak bersih dan
sehat sehingga menimbulkan penyakit, apabila penyakit tersebut menyebar
kemasyarakat maka dapat terjadi kematian penduduk dalam jumlah yang banyak.
Oleh karena itu perlu ditingktkannya kegiatan promotif, preventif, dan kuratif.

3.2 Saran

7
Dalam mempelajari makalah ini, diharapkan tidak hanya sekedar diketahui
namun benar-benar dipahami dan menjadi pegangan atau pedoman bagi para
pembaca agar dapat menerapkan menjalankan segala kehidupan sesuai dengan syariat Islam
yang nantinya dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi yang terus terjadi
hingga saat ini.
Selanjutnya, penulis menyadari kekurangan dari makalah ini sehingga
diharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk
penulis dan umumnya untuk para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
√ Pengertian Mortalitas, Faktor, dan Contohnya | Ilmu Geografi (dosengeografi.com)
Mortalitas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mantra, Ida Bagoes. 2009. Demografi Umum. Jakarta : Pustaka Pelajar
Pollard, A.H. Yusuf, F. , pollard, G.N. 1974. Demographic Techniques. pergamon
press Australia.
Barclay, G.W. 1970. Techniques of population Analysis. John Wiley dan Sons,
Inc. New York, London, Sidney, Eight Printing.
Palmore, J.A. 1971. Measuring Mortality : a self teaching guide to elementary
measures, papers of the East – west population Institute No. 15. Honolulu,
Hi.
http://www.bps.go.id
http://bkkbn.go.id

Anda mungkin juga menyukai