Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

“KONSEP MORTALITAS’’

Dosen Pengampu :
Dr. Masrizal Dt. Mangguang, S.K.M. M.Biomed

Oleh

Kelompok 2
Shabila Putri 1811211052
Delfi Adriani 1711212047

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Mortalitas” ini.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Masrizal Dt.
Mangguang, S.K.M. M.Biomed selaku dosen pengampu mata kuliah Epidemiologi Deskriptif.
Disamping itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan berperan selama pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Terima kasih.

Padang, November 2020

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................................vi
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Mortalitas.........................................................................................................................3
2.2 Ukuran Mortalitas..............................................................................................................................4
2.2.1 Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)........................................................................4
2.2.2 Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)..........................................................5
2.2.3 Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate)..............................................6
2.2.4 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate).....................................................................7
2.2.5 Angka Kematian Balita( Under Five Mortality Rate)..........................................................8
2.2.6 Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate).........................................8
2.2.7 Angka Lahir Mati (Still Birth Rate).....................................................................................9
2.2.8 Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )................................................................9
2.2.9 Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)...............................10
2.2.10 Cause Spesific Death Rate ( CSDR ).................................................................................11
2.2.11 Case Fatality Rate ( CFR ).................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................14
iii

3.2 Saran................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
LAMPIRAN I............................................................................................................................................16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Indentifikasi Penyebab Kematian Ibu dengan menghitung CSDR...............................12


DAFTAR TABEL

YTable 1 Persebaran kematian penduduk berdasarkan umur.........................................................11


vi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I: Contoh Soal......................................................................................................................16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas merupakan bagian dari kajian kependudukan yang menarik untuk dibahas
karena selalu menjadi salah satu target dalam pembangunan manusia suatu negara. Kematian
atau mortalitas merupakan salah satu dari tiga komponen proses demografi yang
berpengaruh terhadap struktur penduduk, dua komponen yang lainnya adalah kelahiran
(fertilitas) dan mobilitas penduduk (Mantra, 2000). Menurut PBB dan WHO, kematian
adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan mortalitas sebagai tolak
ukur pembangunan manusianya. Kebutuhan data statistik kependudukan khususnya angka
kelahiran, kematian dan migrasi, sangat diperlukan untuk evaluasi program pembangunan.
Indikator ini untuk memetakan karakteristik demografi suatu wilayah.
Melalui parameter mortalitas ini dapat menunjukkan derajat kesehatan di Indonesia
yang mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Berdasarkan parameternya angka kematian
bayi, angka kematian anak, dan harapan hidup menujukkan tren yang positif dimana target
dari ICPD dan WHO telah terpenuhi. Secara nasional, tren positif tersebut diproyeksikan
akan terus membaik sampai tahun 2050.
Meskipun demikian jika dilihat berdasarkan provinsinya, beberapa provinsi belum
memenuhi target yang ditetapkan oleh ICPD dan WHO. Kurangnya tenaga fasilitas
kesehatan, keterbatasan sarana prasarana kesehatan dan kurangnya dukungan dana untuk
kesehatan menjadi penyebab beberapa provinsi tidak mampu memenuhi target tersebut.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia pemerintah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan berbagai pelayanan kesehatan sehingga semua wilayah Indonesia
memenuhi target ICPD dan WHO dalam menangani angka kematian atau mortalitas. Oleh
karena itu, kami akan membahas mengenai konsep mortalitas dari sisi ilmu epidemiologi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan konsep mortalitas?

1
2

1.2.2 Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya mortalitas?


1.2.3 Apa saja jenis-jenis ukuran mortalitas?
1.2.4 Bagaimana penggunaan ukuran mortalitas?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu konsep mortalitas
1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya mortaitas
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis ukuran mortalitas
1.3.4 Untuk mengetahui penggunaan ukuran mortalitas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mortalitas


Mortalitas merupakan bagian dari kajian kependudukan yang menarik untuk dibahas
karena selalu menjadi salah satu target dalam pembangunan manusia suatu negara. Kematian
atau mortalitas merupakan salah satu dari tiga komponen proses demografi yang berpengaruh
terhadap struktur penduduk, dua komponen yang lainnya adalah kelahiran (fertilitas) dan
mobilitas penduduk (Mantra, 2000). Menurut Utomo (1985) kematian dapat diartikan sebagai
peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup.
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan
keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik
turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan.
Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat
kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Faktor Pengaruh dalam Mortalitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1) Faktor langsung (faktor dari dalam), faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh beberapa
variabel yaitu:
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Penyakit
d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
2) Faktor tidak langsung (faktor dari luar), faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh
beberapa variabel yaitu:
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan,
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,

3
4

e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
j. Politik dan bencana alam.
Rate
Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai
risiko kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan
kejadian tertentu dalam masyarakat. Rumus dalam mencari angka rate adalah dengan
membagi angka kejadian dengan jumlah populasi yang berisiko dan dikali dengan
konstanta.
K adalah faktor pengali, biasanya kelipatan 10, mengkonversi rate dari suatu fraksi ke sua
tu jumlah keseluruhan.
r = (x/y) k
Proporsi
Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.
Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi. Rumus
dalam mecari angka proporsi adalah dengan membagi jumlah variabel x dengan jumlah
antara variabel x+y dikali dengan persen.
Proporsi = x/(x+y) *100%
2.2 Ukuran Mortalitas
2.2.1 Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun per 1000
penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Disebut kasar karena angka ini dihitung
secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi
dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.
Kegunaan Perhitungan CDR yaitu :
a. Sebagai gambaran status kesehatan masyarakat
b. Sebagai gambaran tingkat permasalahan penyakit dalam masyarakat.
c. Sebagai gambaran kondisi sosial ekonomi.
5

d. Sebagai gambaran kondisi lingkungan dan biologis


e. Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk
Rumus:

Contoh :
Jumlah penduduk negara A pada tahun 1999 sebanyak 29.000.000 jiwa, Jumlah
penduduk tahun 2000 sebanyak 31.000.000 jiwa. Pada tahun 2000 jumlah kematian yang
terjadi di negara A ada sebanyak 300.000 jiwa. Berapa angka kematian kasar pada tahun
2000 di negara A ?
Jawab :
- Hitung jumlah penduduk pertengahan tahun 2000 terlebih dahulu.
Penduduk tengah tahun 2000 = pddk th 1999 + pddk th 2000 / 2 = 29.000.000 +
31.000.000 / 2 = 30.000.000 jiwa.
- Hitung angka kematian kasar (CDR).
CDRth 2000 = jml kematian th 2000 / jmlpddk tgh thn 2000 X 1000 = 300.000/
30.000.000 x 1000 = 10 jiwa
Artinya, pada tahun 2000 di negara A terdapat 10 kematian dalam setiap 1000 orang
2.2.2 Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)
Angka kematian perinatal adalah jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ditambah kematian bayi yang berumur kurang
dari 7 hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 dalam periode waktu yang sama. Manfaat
PMR adalah untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan
ibu hamil dan bayi.
Faktor yang mempengaruhi tingginya PMR adalah sebagai berikut:
a. Banyak bayi dengan berat badan lahir rendah
b. Status gizi ibu dan bayi
c. Keadaan sosial ekonomi
d. Penyakit infeksi terutama ISPA
e. Pertolongan persalinan
6

Rumus :

Contoh :
Pada tahun 2019 di kota X jumlah kematian janin usia > 4 bulan sebanyak 16 bayi
dan kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari sebanyak 14 bayi, jumlah bayi
yang lahir hidup ada sebanyak 150 bayi. Dari kasus ditas, berapakah angka kematian
perinatal ?
Jawab :
AKP = 16 + 14 /150 x 1000
AKP = 30/150 x 1000
AKP = 200
Artinya dari setiap 1000 perinatal yang lahir, yang meninggal ada 200 orang.

2.2.3 Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate)


Neonatal adalah bayi yang berumur kurang dari 28 hari. Jadi, Angka Kematian Neonatal
adalah jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Manfaat dari angka kematian neonatal adalah sebgai berikut;
a. Untuk mengetahuai tinggi rendahnya perawatan post natal
b. Untuk mengetahui program Imuninsasi
c. Untuk pertolongan persalinan
d. untuk mengetahui penyakit infeksi.
Rumus :

Contoh :
Hasil pencatatan jumlah kematian dikota X tahun 2019 diperoleh jumlah kematian bayi
yang berumus 1-2 minggu sebanyak 8 bayi dan kematian bayi yang berumur 3-4 minggu
7

sebanyak 17 bayi. Jumlah bayi yang lahir hidup pada tahun tersebut ada sebanyak 200
bayi. Dari kasus diatas, berapakah angka kematian neonatal ?
Jawab :
AKN = 8 + 17 / 200 x 1000
AKN = 25/200 x 1000
AKN = 125
Artinya setiap 1000 neonatus yang lahir yang meninggal 125 orang.

2.2.4 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)


Angka Kematian Bayi adalah perbandingan jumlah penduduk yang berumur kurang dari
1 tahun yang dicatat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Manfaat dari perhitungan angka kematian bayi adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi.
b. Untuk Mengetahui tingkat pelayanan antenatal.
c. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil.
d. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Program
Keluaga berencana (KB).
e. Untuk mengetahui kondisi lingkungan dan social ekonomi
Rumus :

Keterangan :
K= Konstanta (1000)
Contoh : Hasil pencatatan jumlah bayi di kecamatan X pada tahun 2019 didapatkan
jumlah bayi yang lahir sebanyak 250 jiwa dan jumlah yang meninggal pada tahun
tersebut ada 20 jiwa. Dari kasus diatas, berapakah angka kematian bayi?
Jawab :
IMR = 20 / 250 X 1000
IMR= 80
8

Artinya setiap 1000 bayi yang lahir terdapat 80 bayi yang meninggal

2.2.5 Angka Kematian Balita ( Under Five Mortality Rate)


Angka kematian Balita adalah gabungan antara angka kematian bayi dengan angka
kematian anak umur 1-4 tahun yaitu jumlah kematian balita yang dicatat selam satu tahun
per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama.
Angka kematian balita bermanfaat untuk mengukur taraf kesehatan masyarakat karena
angka ini merupakan indikator yang sensitif untuk status kesehatan bayi dan anak.
Rumus :

Contoh :
Pada tahun 2019 dikota X jumlah anak berumur kurang dari 5 tahun sebanyak 350 anak.
Jumlah kematian anak berumur kurang dari 5 tahun pada tahun tersebut ada sebanyak 10
anak. Dari kasus diatas, berapakah angka kematian balita?
Jawab :
AKABA = 10/350 x 1000
AKABA = 28,57
Artinya dari setiap 1000 balita, yang meninggal sebanyak 29 orang

2.2.6 Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)


Angka Kematian PascaNeonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari
sampai 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun.
Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di Negara belum
berkembang , terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama
kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi.
Rumus :

Contoh :
9

Hasil sensus penduduk di jepang tahun 1990 dilaporkan jumlah kematian bayi berumur
lebih dari 28 hari sampai 1 tahun sebanyak 3.985 orang, jumlah kelahiran hidup
1.227.900 orang. Berapa IMR tahun 1990 ?
Jawab :
AKP = 3.985 / 1.227.900 x 1000
AKP = 3,2 per 1000 kelahiran hidup

2.2.7 Angka Lahir Mati (Still Birth Rate)


Lahir mati adalah keluarnya janin dari rahim ibu tanpa tanda kehidupan sesudah umur
kehamilan mencapai 20-28 minggu atau lebih sebelum keluar dari rahim ibunya.
Kegunaan adanya perhitunga angka lahir mati adalah:
- Mengetahui tingkat kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan ibu hamil
- Mengetahui tingkat pelayanan antenatal
- Mengetahui status gizi ibu hamil
- Mengetahui tin gkat keberhasilan KIA-KB
- Mengetahui kondisi sosial ekonomi
Rumus Angka Lahir Mati:

Contoh :
Pada tahun 2010, Jumlah kematian bayi dalam kandungan sebanyak 98 janin. Sedangkan
jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah 902 bayi. Maka, berapa angka lahir
mati pada tahun 2010?
Jawab :
Angka Lahir Mati: (98/902+98) x 1000 = (98/1000) x 1000 = 98 lahir mati per 1000
kelahiran di tahun tersebut.

2.2.8 Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )


Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate ) adalah Angka
kematian ibu saat nifas per 100.000 total kelahiran pada periode yang sama. MMR
10

merupakan angka kematian yang paling lambat atau sukar diturunkan di Indonesia. Untuk
mendapatkan angka penyebut, angka penyebut itu hanya berupa jumlah kelahiran hidup
saja. Kalau dilihat dari definisi, sebenarnya kedua batasan tersebut masih memiliki
kekurangan sebab yang dilihat hanya hasil akhir suatu kehamilan dari seorang ibu yaitu
kelahirannya.
Padahal mestinya, harus dimasukkan sebagai penyebut juga . Namun, nyatanya untuk
mendapatkan data ibu hamil lebih sulit lagi dibandingkan dengan kelahiran mati, karena
keduanya sering tidak dilaporkan.
Kegunaan MMR:
- Keadaan social ekonomi, kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan dan
kelahiran.
- Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran
- Tersedianya dan penggunaan fasilitas yankes termasuk pelayanan prenatal dan
obstetric.
Rumus :

Contoh :
Jumlah kematian ibu hamil pada suatu wilayah tertentu tahun 1980=458 orang, jumlah
kelahiran ditahun tersebut = 1.832.617. Berapa angka kematian ibu?
Jawab:
Maka angka kematian ibu = (458/1.832.617) X 100.000 = 25

2.2.9 Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) merupakan data
yang merefleksikan jumlah kematian berdasarkan umur/usia tertentu. Manfaat ASDR
adalah untuk mengetahui tingkat dan pola kematian menurut golongan umur.
11

Rumus :

Table 1 Persebaran kematian penduduk berdasarkan umur

Contoh :
Penduduk negara A yg berusia 65 th ke atas pd pertengahan th 2000 sebanyak 5.000.000
jiwa. Jml. Kematian penddk usia di atas 65 th tsb. Selama th 2000 sebanyak 50.000 jiwa.
Hitunglah jml angka kematian khusus pada usia 65 th ke atas!
Jawab :
ASDR = 50.000 / 5.000.000 x 1000 = 10
Artinya, pd setiap 1000 orang pddk berusia 65 thn ke atas di negara A pd tahun 2000
terdapat 10 kematian.

2.2.10 Cause Spesific Death Rate ( CSDR )


Cause Spesific Death Rate merupakan data statistik yang menunjukkan jumlah kematian
berdasarkan kasus (sebab) tertentu per 1000 kematian dalam populasi yang sama.
Manfaat CSDR adalah untuk mengetahui tingkat dan pola kematian menurut
penyebabnya.
Rumus :
12

Contoh :
Di Kota X jumlah penduduk 200.000 jiwa, terjadi kematian 1500 orang selama th 1985,
diantaranya ada 25 org keracunan pestisida, Hitung angka kematian akibat pestisida?
Jawab:
CSDR = 25 / 1500 x 1000 = 16,67 → 17 jiwa
Artinya, pada tahun 1985, di Kota X terdapat 17 kematian akibat pestisida dalam setiap
1000 orang

Gambar 1 Indentifikasi Penyebab Kematian Ibu dengan menghitung CSDR

2.2.11 Case Fatality Rate ( CFR )


Case Fatality Rate menunjukkan seberapa fatalkah suatu penyakit dapat menimbulkan
kematian.
Kegunaan:
- Untuk mengetahui tingkat keganasan suatau penyakit
- Untuk mengetahui efektivitas upaya-upaya penanggulangan suatu penyakit tertentu.
Rumus :

Contoh Soal:
13

Jumlah kematian akibat kanker payudara di RS A dilaporkan sebanyak 30 orang, dan


pasien dirawat dengan penyakit yang sama sebanyak 150 orang, berapa tingkat keganasan
penyakit tersebut ?

Jawab:
CFR = 30 / 150 x 100 = 20
Artinya, dalam setiap 100 kematian akibat kanker payudara di RS X terdapat 20
kematian.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan  di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut bahwa
Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini,
mortalitas juga dapat di ukuran dengan jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang
spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas  khusus
mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata
mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat  950 kematian per tahun.

3.2 Saran
Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi pembaca agar bisa memahami dan mempelajari demografi khususnya dalam
hal mortalitas, karena dari sana kita dapat mengetahui konsep mortalitas, penyebab kematian,dan
Bermacam-macam indikator mortalitas atau tingkat kematian yang umum di pakai dalam ilmu
geografi.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Ridwan, dkk. 2011. Modul Epidemiologi Dasar. Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin.
Amsyari, Fuad. 1990. Prinsip-Prinsip Dari Dasar Statistik Dalam Perencanaan Kesehatan.
Budiarto, Eko dan Dewi Anggaeni. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/MATERI_UKURAN_MORTALITAS_(SIK_3).p
df.Diakses pada tanggal 3 September 2020 Pukul 16.10 WIB
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Data Kesehatan Jakarta. 1992. Kumpulan
Indikator Kesehatan: arti dan manfaatnya.
Sembiring, DR.RK. : Demographic Fakultas Pasca Sarjana IKIP( Jakarta), 1985.
Sinaga, Manator dan Dosmariana Limbong. 2019. Dasar Epidemiologi.Yogyakarta : CV Budi
Utama.
Palmore, J.A. 1971. Measuring Mortality : a self teaching guide to elementary measures, papers
of the East – west population Institute No. 15. Honolulu, Hi.
Pitriani, Herawanto. 2018. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Makassar : CV Nes Media
Pustaka
Pollard, A.H. Yusuf, F. , pollard, G.N. : Demographic Techniques pergamon press ( Australia ),
1974.
Utomo, B. 1985. Mortalitas: Pengertian dan Contoh Kasus di Indonesia. Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI: Jakarta
16

LAMPIRAN I
Contoh Soal
Pilihan Ganda
1. Piramida penduduk yang di tandai dengan angka natalitas dan mortalitas relatif seimbang
ialah ....
a. piramida penduduk alami
b. piramida penduduk muda
c. piramida penduduk kemunduran
d. piramida penduduk tua
e. piramida penduduk stasioner

2. Persamaan dalam perhitungan angka kelahiran dengan angka kematian dihitung dari ....
a. setiap penduduk usia tua
b. besarnya jumlah penduduk
c. setiap 1.000 orang penduduk
d. setiap 100 orang penduduk
e. setiap penduduk usia muda

3. Berikut ini merupakan salah satu faktor penghambat natalitas adalah ....
a. anggapan banyak anak banyak rezeki
b. perkawinan usia muda
c. angka kematian bayi
d. UU perkawinan No. 1 Tahun 1974
e. anggapan bahwa anak sebagai penerus status social

4. Pertumbuhan penduduk berjalan perlahan-lahan, yang ditandai dengan tingkat kelahiran


tinggi, serta tingkat kematian tinggi, merupakan pertumbuhan penduduk pada periode ....
a. stasioner
b. statis
c. pertumbuhan cepat
d. pertumbuhan menurun
17

e. alamiah

5. Jika diketahui angka infant mortality rate = 90, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
90 anak bayi yang meninggal dunia ...
a. per 1000 penduduk laki-laki
b. per 1000 kelahiran
c. per 1000 penduduk
d. pada waktu lahir
e. per penduduk wanita

6. Suatu negara yang tingkat mortalitas lebih besar dari natalitas dan imigrasi lebih kecil
dari emigrasi maka akan menunjukkan fenomena ...
a. dinamika penduduk negatif
b. piramida penduduk muda
c. piramida penduduk stationer
d. piramida penduduk ekspansif
e. dinamika penduduk positif

7. Jika besar IMR suatu negara 125 dari 1.000 bayi, maka negara tersebut menunjukkan ...
a. sanitasi buruk
b. rendahnya kualitas lingkungan
c. natalitas lebih tinggi dari mortalitas
d. kematian bayi tinggi karena rendahnya kualtias kesehatan
e. rendahnya pengetahuan gizi masyarakat

8. Jika bayi lahir per tahun 20.000 jiwa dan dari bayi tersebut meninggal 1.000 jiwa per
tahun maka angka IMR yaitu ...
a. 20
b. 25
c. 40
d. 50
18

e. 100

9. Jumlah kematian yang terjadi pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk di
kelompok umur tersebut, pada tahun tertentu disebut sebagai…
a. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/ CDR)
b. Angka kematian Bayi (Infant Mortality Rate/ IMR)
c. Angka kematian Bayi Baru Lahir (Neo-Natal Death Rate)
d. Angka kematian menurut Umur (Age Specific Death Rate/ ASDR)
e. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortality Rate)

10. Dalam teori demografi, kematian bayi yang disebabkan oleh faktor endogen sering
disebut dengan kematian..
a. Neonatal
b. Eksogen
c. Post neo-natal
d. Endogen
e. Endo-eksogen

11. Salah karakteristik yang mempengaruhi kematian adalah…


a. Jumlah makanan
b. Kualitas SDM rendah
c. Umur dan risiko kematian
d. Kondisi perceraian
e. Kebudayaan

Esai
1. Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki penduduk pada
rentang usia 60 – 64 sebesar 30.000 jiwa. Jumlah kematian yang terjadi di kabupaten X pada
tahun tersebut sebesar 600 kematian. Berapakah Angka Kematian Spesifik pada wanita
kelompok umur 60 – 64 tahun di kabupaten X pada tahun 2017?
19

Jawab =

ASDR = (Dx /Px) x 1.000


ASDR = (600/30.000) x 1.000
ASDR = 0,02 x 1.000
ASDR = 20

Jadi Angka Kematian Spesifik Kelompok Umur 60-64 di kabupaten X pada tahun 2017 adalah
20, yang artinya terdapat 20 jumlah kematian pada setiap penduduk kelompok usia 60-64 tahun.

2. Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki jumlah kelahiran
bayi sebesar 14.000 bayi. Jumlah kematian bayi yang terjadi di kabupaten X pada tahun tersebut
sebesar 280 kematian bayi. Berapakah Angka Kematian Bayi di kabupaten X pada tahun 2017?

Jawab =

IMR = (jumlah kematian bayi/jumlah kelahiran bayi hidup) x 1.000


IMR = (280/14.000) x 1.000
IMR = 0,02 x 1.000
IMR = 20

Jadi Angka Kematian Bayi di kabupaten X pada tahun 2017 adalah 20, yang artinya terdapat 20
kematian bayi dalam setiap 1.000 bayi yang lahir hidup.

3. Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki jumlah penduduk
sebesar 1.000.000 jiwa. Jumlah kematian yang terjadi di kabupaten X pada tahun tersebut
sebesar 6.000 kematian. Berapakah Angka Kematian Kasar di kabupaten X pada tahun 2017?

Jawab =

CDR = (D/P) x 1.000


20

CDR = (6.000/1.000.000) x 1.000


CDR = 0,006 x 1.000
CDR = 6

Jadi Angka Kematian Kasar di kabupaten X pada tahun 2017 adalah 6, yang artinya terdapat 6
kematian dalam setiap 1.000 penduduk.

Kriteria angka kematian kasar =


Rendah = jika angka kematian kurang dari 10
Sedang = jika angka kematian antara 10 – 20
Tinggi = jika angka kematian lebih dari 20

Maka, Angka Kematian Kasar di kabupaten X pada tahun 2017 tergolong rendah

4. Pada pertengahan tahun 1990 jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak 10.000 Jiwa
dan jumlah penduduk yang mati ada 500 orang. berapa mortalitasnya ?

Jawab:

CDR = M/P X 1000 = 500/10.000 x 1000 = 50


CDR 50, artinya setiap 1000 orang dalam 1 tahun jumlah penduduk yang mati ada 50 orang
(besar)

5. Pada pertengahan tahun 1990 di kota X jumlah penduduk yang berumur 10-14 tahun
berjumlah 50.000 orang. jumlah kematian penduduk yang berumur 10-14 tahun 3000 orang.
berapa ASDR umur 10 – 14 tahun ?

Jawab:

ASDR ( 10 – 14 ) = Ms/Ps X 1000 = 60


21

ASDR 60 , artinya setiap 1000 penduduk umur 10-14 tahun dalam 1 tahun, jumlah penduduk
umur 10-14 tahun yang mati ada 60 orang (besar)

Anda mungkin juga menyukai