Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR KPSP (KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN)

a. Pengertian
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah daftar pertanyaan singkat yang
ditunjukan kepada para orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan
skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. Bagi
tiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan untuk orang tua atau pengasuh anak
(Depkes, 2006)
b. Tujuan
Adapun tujuan dari KPSP yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dalam
perkembangan anak.
c. Prosedur KPSP
Prosedur KPSP menurut Depkes, 2006 adalah:
1. Pada waktu pemeriksaan/ skrining anak harus dibawa
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir.
Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi satu bulan
Contoh : bayi umur 5 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 6 bulan. Bila umur
bayi 5 bulan 15 hari maka dibulatkan menjadi 5 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh:
“Dapatkah bayi makan kue sendiri?”
b. Perintahkan kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: “Pada
posisi bayi anda telentang, tariklah bayi anda pada pergelangan
tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.”
5. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh
karena itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya.
6. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada
formulir.
7. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab
pertanyaan.
8. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
d. Interpretasi Hasil KPSP
Interpretasi hasil KPSP menurut Depkes, 2006 adalah sebagai berikut:
1. Hitunglah berapa jawaban Ya.
- Jawaban Ya: Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau
sering atau kadang-kadang melakukannya.
- Jawaban Tidak: Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
2. Jumlah jawaban ‘Ya’
- Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
- Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
- Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
3. Untuk jawaban “Tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian)

Intervensi

Intervensi yang dilakukan pada menurut Depkes, 2006 adalah:

1. Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut :

- Beri pujian terhadap ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
- Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
- Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai
dengan umur dan kesiapan anak
- Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandu secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga
Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak
dapat diikutkan pada kegiatan di pusat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU),
kelompok bermain, dan taman kanak-kanak.
- Lakukan pemeriksaan atau skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan
pada nak yang berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak
yang berumur 24 sampai 72 bulan.
2. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut :
- Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan atau mengejar ketertinggalannya.
- Lakuakan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya
penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembanganya.
- Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan
daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak Jika hasil KPSP ulang jawaban
‘Ya’ tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada penyimpangan (P)
3. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut :
- Rujukkan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian)
e. Juknis Untuk Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Anak
1. Perkembangan Anak
a. Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan) dengan 10 pertanyaan yang akan
dijawab ibu atau pengasuh
b. Mulai umur 3 bulan, minimal 3 bulan sampai 2 tahun dan
minimal tiap 6 bulan umur 2-6 tahun.
c. Interpretasi :
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak
sesuai tahap perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P) tulis jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan anak.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (Tes Daya Dengar) mulai umur 3 bulan
a. Dilaksanakan minimal tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun dan
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
b. Dengan mengajukan 3-4 pertanyaan
c. Interpretasi bila ada jawaban “Tidak” satu atau lebih,
kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran.
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (Tes Daya Lihat)
a. Dilaksanakan mulai umur 3 tahun, tiap 6 bulan untuk anak
prasekolah (36-72 bulan)
b. Dengan menggunakan kartu/poster E pada pemeriksaan dan
potongan poster E pada anak
c. Anak prasekolah umumnya dapat melihat sampai baris ketiga,
jika kedua anak tidak dapat melihat pada garis ketiga berarti
ada kelainan pada mata (GDL).
4. Tanya gangguan perilaku dengan KMME (Kuesioner Masalah Mental
Emosional)
a. Dilakukan Bila ada kecurigaan orangtua/petugas (tidak rutin)
anak umur 3-6 tahun.
b. 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah mental-emosional,
tiap 6 bulan, tanyakan pada orangtua/pengasuh.
c. Interpretasi jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.
d. Rujuk ke rumah sakit jika tidak dapat ditanggulangi.
5. CHAT (Checklist for Autisme in Toddler) dan Conners untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
a. Dilakukan untuk anak 18 tahun – 3 tahun
b. 14 pertanyaan yang dikelompokan menjadi 2 : pertanyaan A
sebanyak 9 pertanyaan dan kelompok B sebanyak 5 pertanyaan
c. Interpretasi :
 Risiko tinggi menderita Autis : jika jawaban tidak pada
pertanyaan A5, A7, B2-4, lakukan rujuk yang
melakukan penanggulangan.
 Risiko rendah menderita Autis : jika jawaban tidak pada
pertanyaan A7 dan B4
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain : jika
jawaban tidak pada pertanyaan nomor 3 atau lebih A1-
4, A6, A8-9, B1 dan B5
6. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH)
a. Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas/guru/kader
(tidak rutin) umur  3 tahun
b. 10 pertanyaan untuk GPPH
c. Terjadi di mana saja, kapan saja
d. Nilai : 0 (tidak pernah) ; 1 (kadang-kadang) ; 2 (sering) ; 3
(selalu)
e. Interpretasi : nilai > 13 kemungkinan GPPH
f. Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi

Catatan :
Deteksi Penyimpangan Perilaku Anak dilakukan apabila ada laporan
dari guru, kader, dan orangtua anak.

Anda mungkin juga menyukai