SKRIPSI
Di Susun Oleh :
Fitriani
2016 21 035
Skripsi
Disusun Oleh :
Fitriani
2016 21 035
Disusun Oleh:
Fitriani
NIM. 201621035
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi :
Menyetujui:
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
i
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fitriani
NPM : 201621035
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau fikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau fikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir Skripsi ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Fitriani
NPM. 201621035
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG KAWAT
KOTA JAMBI
Fitriani
ABSTRAK
iii
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON REPRODUCTIVE HEALTH
ON THE KNOWLEDGE OF TEENAGERS IN THE WORKING AREA OF
PUSKESMAS SIMPANG KAWAT, JAMBI CITY
Fitriani
ABSTRACT
The results of the 2012 TRC's IDHS show that adolescents' knowledge of
reproductive health is inadequate, which can be seen with only 35.3% of female
adolescents and 31.2% of male adolescents aged 15-19 years. The purpose of this
study was to determine the effect of health education on reproductive health on
the knowledge of young women in the working area of Simpang Kawat Public
Health Center Jambi City.
This research is a quantitative study with one group pre and post test
design which aims to determine the effect of health education on reproductive
health on the knowledge of young women in the working area of Simpang Kawat
Public Health Center Jambi City. The population in this study amounted to 4,822
people. The sample in this study were 30 female respondents with purposive
sampling method. This research was conducted in March-Agust 2020 and data
collection was carried out on 27 July 2020 to 18 Agust 2020, located in the
working area of Simpang Kawat Public Health Center Jambi City. Data
collection using Univariate and Bivariate analysis with dependent T-test.
In this study, there was a significant difference between the respondents'
knowledge of reproductive health before and after health education was given as
indicated by the p value of 0.000. So, there is a significant influence with the
existence of health education on respondents' knowledge about reproductive
health at Simpang Kawat Puskesmas Jambi City in 2020.
This research, it is hoped that health workers will carry out health
education on reproductive health, explain using language that is easy to
understand so that respondents can understand well and also by providing
leaflets, brochures and other promotional activities such as conducting
discussions with respondents.
iv
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikumWr.Wb.
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi
Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang
Kawat Kota Jambi”.
v
10. Remaja Putri diwilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk bersedia menjadi responden.
11. Kedua orang tua serta keluarga dan orang terdekat yang telah memberikan
do’a,dukungan moril dan material dalm penulisan proposal skripsi ini.
12. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu memberi
masukan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dana mal kebaikan mereka mendapat pahala dari
Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu peneliti mengharapkan saran dan masukan bagi semua pihak. Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu.
Peneliti
Fitriani
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN….…………………….
ABSTRAK…………………………………
ABSTRACT……………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
DAFTAR BAGAN………………………………………………………………
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 7
1.6 Keaslian Penelitian ............................................................................... 7
vii
2.5.1 Gangguan Menstruasi…………………….................................... 26
2.5.2 Dismenorea…………………….. ................................................. 31
2.5.3 Kista Ovarium………………….................................................... 32
2.5.4 Endometriosis……………………................................................ 34
2.6 Memelihara Kesehatan Organ Reproduksi......................……………… 35
2.7 Pengetahuan ............................................................................................ 37
2.7.1 Definisi Pengetahuan ................................................................. 37
2.7.2 Faktor-faktor Pengetahuan ......................................................... 38
2.8 Pendidikan Kesehatan ............................................................................. 40
2.8.1 Definisi Pendidikan Kesehatan .................................................. 41
2.8.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan .................................................... 44
2.8.3 Metode Pendidikan Kesehatan ................................................... 45
2.9 Kerangka Teori ....................................................................................... 46
x
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lembar Informed Consent
Kuesioner Penelitian
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Master Tabel Penelitian
Lembar Hasil Paired Ttest
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
Random Sampling
dengan 21
responden.
Septiana Pengaruh Metode yang Hasil penelitian
(2014) Pendidikan digunakan adalah menunjukkan
Kesehatan Pre experimental pengetahuan siswa
Terhadap Tingkat design dengan one sebelum diberikan
Pengetahuan group pretest- pendidikan
Remaja Tentang postets design. kesehatan dengan
Kesehatan Sampel penelitian nilai rata-rata
Reproduksi Di yang digunakan 81,9% dan setelah
SMP Islam sebanyak 24 orang diberikan
Ruhama Ciputat dengan teknik pendidikan
convenience kesehatan menjadi
sample. 86,3%.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Remaja
2.1.1. Definisi remaja
Secara etimologi, remaja berarti “ tumbuh menjadi dewasa ”. Definisi
remaja (adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu priode
usia antara 10 sampai 19 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15 sampai 24 tahun. Sementara
itu, menurut The Health Resources dan Services Administrations Guidelines
Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga
tahap, yakni remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), remaja
akhir (18-21 tahun). (WHO, 2018)
Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana
terjadi pacu tumbuh (growth sput), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai
fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologis serta kognitif. Remaja
sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk
ke golongan orang dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh
karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “
topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan
secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun, yang perlu ditekankan di
sini adalah bahwa fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada
10
11
pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik
(Rohan&Siyoto, 2015).
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan
peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang
terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan
menarche. Secara tradisi, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan
gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-
tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada saat ini tubuh wanita
mengalami perubahan dramastis, karena mulai memproduksi hormon-hormon
seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem
reproduksi (Marmi, 2015)
1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-21 tahun.
2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri-ciri perubahan penampilan fisik dan
dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.
3. Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana individu mengalami
perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, diantara
masa kanak-kanak menuju masa dewasa
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan remaja adalah priode usia
antara 10-19 tahun dan merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak
menjadi dewasa (WHO,2018). Remaja masih belum mampu menguasai dan
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun, yang
perlu ditekankan disini adalah bahwa fase remaja merupakan fase perkembangan
12
yang tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif,
emosi, maupun fisiknya
Menurut Pieter dan Lubis (2012) ciri-ciri masa remaja dibagi menjadi
bebrapa bagian yakni:
a. Ciri-ciri primer
1. Remaja perempuan
b. Ciri-ciri sekunder
Menurut Marmi (2015), ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja adalah
sebagai berikut :
1. Remaja perempuan :
a. Pinggul membesar, bulat dan membesar, putting susu membesar dan
menonjol, serta berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih
besar dan lebih bulat
b. Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif
c. Pertumbuhan Rahim dan vagina
d. Tumbuh rambut disekitar kemaluan dan ketiak
16
4. Klitoris
Klitoris merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang
bersifat erektil (terangsang) mengandung banyak pembuluh darah dan
syaraf sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki.
5. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateral (samping kiri-
kanan) dibatasi oleh kedua labia minora, anterior (depan) oleh klitoris,
dosal (belakang) oleh fouchet.pada vestibulum terdapat muara-muara dari
vagina uretra dan terdapat pula empat lobang kecil.
6. Hymen
Hymen merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang
vagina luar. Pada umumnya hymen berlubang sehingga menjadi saluran
aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar Rahim
dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim). Pada saat hubungan seks
pertama hymen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan
hymen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunkule mirtiformis.
7. Perineum
Perineum merupakan daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi
depan anus. Batas otot-otot diagfragma pelvis dan diagfragma urogenitalis.
20
Perimetrium
Perimetrium merupakan dinding uterus (rahim) sebelah luar,
meliputi bagian luar uterus, merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat
dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen. Perimetrium berhubungan dengan ligamentum-
ligamentum. Ligamentum adalah suatu yang menyangga uterus dalam
tulang/rongga pinggul.
1. Ligmen-ligmen uterus adalah :
a. Ligmentum Latum
Ligmentum latum merupakan lipatan peritoneum sebelah lateral
kanan dan kiri uterus meluas sampai kedinding panggul dan dasar
panggul sehingga seolah-olah menggantung pada tuba.
b. Ligmentum Rotudum
Ligmentum rotudum terdapat di bagian atas lateral dari uterus terdiri
dari jaringan otot polos dan jaringan ikat fungsinya menahan uterus
dalam posisi antefleksi
c. Ligamentum Infundibulo Pelvicum
Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.
22
d. Ligamentum Cardinale
Menghalangi pergerakan ke kiri-kanan dan merupakan tempat
masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e. Ligamentum Uterus
Kiri dan kanan dari serviks sebelah belakang ke secrum mengelilingi
rectum.
f. Ligamentum Vesico Uterinum
Dari uterus ke kandung kemih.
Myometrium (Lapisan Otot)
Myometrium merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari
otot polos. Otot ini akan tersusun menyerupai jala rapat, pada sela jala
terdapat pembuluh darah uterus. Bila otot ini berkontraksi maka akan
terjadi penyempitan pembuluh darah dan menimbulkan nyeri serta
mendorong keluar isi uterus saat persalinan. Lapisan otot terdiri dari :
- Lapisan luar
Seperti kap melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum.
- Lapisan tengah
Terletak diantara kedua lapisan tersebut membuat lapisan tebal
anyaman serabut rahim yang ditembus pembukuh-pembuluh darah
arteri dan vena.
- Lapisam dalam
Merupakan serabut otot yang berfungsi sebagai spingter, terletak
sampai ostium uteri internum.
Endometrium (selaput lender)
Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang
membatasi cavum uteri. Dibentuk oleh epitel torak yang banyak
mengandung kelenjar mukosa, tebalnya ±1 cm. di lapisan ini banyak
terdapat pembuluh darah yang melekuk-lekuk. Dinding endometrium di
pengaruhi oleh hormone esterogen dan progesteron. Saat menstruasi,
endometrium akan keluar meluruh bersama darah menstruasi. Saat terjadi
nidasi endometrium berubah menjadi desidua.
23
1. Letak Uterus
a. Ante dan Retroflexio Uteri
Sumbu serviks dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut
ini membuka ke depan di sebut antefleksi, jika membuka ke belakang
di sebut retrofleksi.
b. Ante dan Retroversio Uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini
membuka ke depan di sebut anteversio, jika membuka ke belakang
disebut retroversion.
c. Position
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke
kiri, lebih ke kanan, lebih kedepan, lebih kebelakang disebut sinistro,
dekstro, antero dan dorso portion.
d. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar.
2. Pembuluh darah uterus terdiri dari :
a. Arteri Uterina
Berasal dari arteri hypogastrika yang melalui ligmentum latum
menuju kesisi uterus kira-kira setinggi ostium uteri internum dan
memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina dan
mengadakan anastomose dengan arteri ovarica.
b. Arteri Ovarica
Berasal dari aorta masuk ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan
fundus uteri.
3. Tuba Fallopii (saluran telur)
Tuba fallopii merupakan saluran telur yang berjumlah
sepasang. Tuba fallopi terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan
24
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari
uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Proses terjadinya
menstruasi ini terjadi melalui empat tahap yaitu fase menstruasi, fase ploriferasi,
fase luteal/sekresi, dan fase iskemik (Proverawati 2009 dalam Rosyida 2019).
2. Faktor Enzim
Enzim hidrolik yang ada pada endometrium akan merusak sel
yang berperan dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolisme
sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
3. Faktor Vascular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan system vaskularisasi
dalam lapisan fungsional endometrium. Dalam pertumbuhan
endometrium akan ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena dan
hubungan di antara keduanya. Dengan regresi endometrium akan timbil
statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya
dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan
pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun vena.
4. Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan
adanya desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan
menyebabkan kontraksi myometrium sebagai suatu faktor untuk
membatasi perdarahan pada haid.
5. Tanda-tanda Masalah Pada Saat Menstruasi
26
1. Apabila haid itu tidak pernah teratur sejak semula walau telah
melewati tahun-tahun “belajar” menarche (haid yang pertama)
2. Timbul nyeri hebat terutama jika baru timbul kemudian yang
diperkirakan ada gangguan pada organ reproduksi, terutama jika rasa
nyeri itu semakin lama akan semakin bertambah intensitasnya.
3. Satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika darah mengalir sangat
berlebihan sehingga membutuhkan pembalut lebih dari selusin dalam
sehari
4. Panjang hari haid lebih dari Sembilan hari
5. Muncul noktah darah antara dua siklus haid (Spotting)
6. Warna darah kelihatan tidak seperti biasa, menjadi lebih kecoklatan
atau merah darah segar.
A. Definisi
3). Terapi
Oligomenorea yang disebabkan oleh ovulator tidak memerlukan
terapi, sedangkan bila mendekati amenorea diusahakan dengan
ovulasi (Marmi, 2015)
c. Amenorea
1). Definisi
Amenorea adalah keadaan tidak dating haid selama 3 bulan
berturut-turut
2). Klasifikasi
- Amenorea primer, apabila belum pernah dating haid sampai umur
18 tahun.
29
d. Dismenorea
Definisi : Dismenorea adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea
terjadi pada 30-37% wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi
dan pathogenesis dari dismenorea sampai sekarang belum jelas.
Klasifikasi :
- Dismenorea Primer adalah nyeri haid yang terjadi sejak
menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan.
Nyeri haid dari bagian perut menjalar kedaerah pinggang dan
paha, terkadang disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit
kepala dan emosi labil
31
2.5.2 Dismenorea
A. Pengertian Dismenorea
B. Penyebab Disenorea
a. Dismenorea Primer
Dismenorea primer disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang sangat
intens, yang dimaksudkan untuk melepaskan lapisan dinding rahim yang
tidak diperlukan lagi. Dismenorea primer disebabkan oleh zat kimia alami
yang diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding rahim yang disebut
prostaglandin. Prostaglandin akan merangsang otot-otot halus dinding
rahim berkontraksi
32
b. Dismenorea sekunder
Dismenorea sekunder umumnya disebabkan oleh kelainan atau gangguan
pada sistem reproduksi, misalnya fibroid uterus, radang panggul,
endometriosis atau kehamilan ektopik.
C. Cara mengatasi dan Pencegahannya
- Dismenorea primer dapat diperingan gejalanya dengan obat penghilang
nyeri/anti-infamasi seperti ibuprofen, ketoprofen, naproxen, dan obat
analgesic-antiinflamasi lainnya. Obat-obatan analgesik ini akan
mengurangi produksi prostaglandin.
- Berolahraga dan banyak bergerak akan memperlancar aliran darah dan
tubuh akan terangsang untuk memproduksi endorphin yang bekerja
mengurangi rasa sakit dan menimbulkan rasa gembira.
- Kompres dengan botol hangat dan mandi dengan air hangat juga dapat
mengurangi rasa sakit.
- Berbaring pada satu sisi Tubuh anda, lalu Tarik lutut sampai ke batas
dada, lakukan beberapa kali. Ini akan membantu meringankan rasa sakit
dan pegal pada punggung.
- Makan-makanan bergizi dan hindari konsumsi garam dan kafein.
2.5.4 Endometriosis
A. Pengertian Endometriosis
Menurut Djuwantono (2015), endometriosis didefinisikan sebagai adanya
jaringan yang menyerupai jaringan endometrium di luar uterus. Endometriosis
memicu reaksi inflamasi kronis yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri dan
perlengketan. Perlengketan dapat berkembang ketika jaringan parut menempel
pada jaringan atau organ lain sehingga merekatkan antar jaringan ataupun organ.
Manifestasi dan keluhan karena endometriosis dapat sangat bervariasi selama
siklus haid seiring dengan fluktuasi hormon. Akibatnya, gejala semakin
memburuk pada waktu tertentu, terutama sesaat sebelum siklus haid dan selama
masa haid. Beberapa wanita penderita endometriosis mengalami nyeri yang parah
pada bagian panggul, sedangkan beberapa penderita lainnya sama sekali tidak
mengalami rasa nyeri atau kalaupun ada rasa nyeri yang muncul terhitung
minimal seperti rasa nyeri yang normal saat haid.
35
C. Penyebab Endometriosis
Penyebab endometriosis masih belum dapat diketahui secara pasti. Ada
beberapa teori yang menjelaskan penyebab endometriosis. Teori yang paling
dapat diterima adalah aliran darah haid balik. Selama masa haid, bagian jaringan
endometrium masuk ke rongga abdominal melalui tuba faloppi, melekat pada
dinding peritoneum dan berkembang menjadi lesi endometriosis. Peran hormon
esterogen sangat penting dalam proses ini. Oleh karena itu, sebagian besar terapi
endometriosis ditujukan untuk menurunkan produksi hormon esterogen untuk
meringankan gejala-gejala endometriosis.
Perawatan pada saat menstruasi juga perlu dilakukan karena pada saat
menstruasi pembuluh dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Kebersihan
harus sangat dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan juga bisa
menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Pembalut tidak boleh di pakai
lebih dari enam jam atau harus di ganti sesering mungkin bilah sudah penuh oleh
darah yang disebabkan oleh menstruasi.
Alat reproduksi bisa terkena sejenis jamur atau kutu yang bisa
mengakibatkan gatal dan rasa tidak nyaman apabila tidak dirawat kebersihannya.
Membilas vagina dengan air kurang bersih atau kotor, pemeriksaan dalam yang
tidak benar, penggunaan pembilas vagina yang berlebihan, pemeriksaan yang
tidak hygienis, dan bisa juga adanya benda asing dalam vagina dengan
menyebabkan keputihan yang abnormal. Keputihan juga dapat timbul akibat
pengobatan hormonal, celana yang tidak menyerap keringat, dan penyakit menular
seksual. Keputihan yang abnormal berwarna putih, hijau, atau kuning, berbau,
sangat gatal disertai nyeri perut bagian bawah.
2.7 Pengetahuan
1. Tahu (know)
Tahu di artikan sebagai sebagai meningat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
38
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteri-
kriteria yang telah ada.
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menunjukan kearah menuju cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai
keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi
misalnya hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup. Pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga prilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan
serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi.
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga pekerjaan bukanlah sumber
kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang
membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya
merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap keluarga.
c. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
sikap dalam menerima informasi (Wawan, 2011)
40
5. Kelompok Besar
Apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang, antara lain ceramah dan
seminar.
6. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
berpendidikan rendah
7. Seminar
42
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu bentuk penyajian dari suatu ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap hangat di masyarakat.
8. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya disebut kelompok
kecil.
9. Diskusi kelompok
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberi pancingan-
pancingan yang berupa pertanyaan sehubungan dengan topik yang dibahas
sehingga terciptalah diskusi kelompok.
10. Curah Pendapat (brain stroming)
Merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan suatu
masalah, kemudian peserta memberikan jawaban/tanggapan.
Tanggapan/jawaban tersebut ditampung dan di tulis dalam flipchart/papan
tulis, sebelum semuanya mencurahkan pendapat tidak boleh ada komentar
dari siapa pun. Setelah semuanya mengemukakan pendapat, baru tiap anggota
boleh berkomentar dan akhirnya terbentuklah diskusi.
11. Bola Salju (snow balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 oramg) dan
kemudian di lontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah kurang lebih 5
menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap
mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap
2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan
pasangan lainnya dan memikirkan seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi
diskusi dari seluruh anggota kelompok.
12. Kelompok-kelompok kecil (buzz group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang
kemudian akan diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak dengan
kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut.
Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok tersebut didiskusikan kembali dan
dicari kesimpulannya.
43
Remaja
Leaflet
Power point
BAB III
METODE PENELITIAN
Kerangka Konsep
Pengetahuan
Pengetahuan remaja
Pendidikan remaja putri
putri tentang kesehatan
tentang kesehatan
kesehatan reproduksi tentang
kesehatan reproduksi setelah
sebelum diberikan
reproduksi diberikan
pendidikan
pendidikan
kesehatan
kesehatan
45
46
Tabel 3.1
Definisi Oprasional
Desain penelitian adalah hasil ukur dari suatu tahap keputusan dibuat
oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa di terapkan
(Narusalam, 2013). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode-
metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan
antar variabel. Metode penelitian ini menggunakan desain pre experiment
dengan metode rancangan one group pre and post design dimana pengukuran
dilakukan sebanyak dua kali, sebelum pemberian pendidikan kesehatan
dilakukan (01) di sebut pre test dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan
dilakukan (02) disebut post test (Notoadmodjo,2012).
POLA : 01 X 02
Keterangan :
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiono, 2011). Populasi
dalam penelitian ini adalah semua remaja di wilayah kerja Puskesmas Simpang
Kawat Kota Jambi yang berjumlah 4.822 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah remaja
putri di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi yaitu 30 orang
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel ini berorientasi kepada pemilihan sampel dengan populasi dan tujuan
spesifik dari penelitian yang diketahui oleh peneliti sejak awal (Winarni, 2018).
Adapun kriteria inklusi dalam pengambilan sampel ini antara lain :
1. Remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi
2. Remaja putri yang berusia 14-19 tahun
3. Bersedia menjadi responden
4. Responden yang mampu berkomunikasi dengan baik
B. Tahap Kedua
a. Meminta izin untuk melakukan penelitian kepada remaja di wilayah kerja
Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi.
b. Melakukan informed consent kepada remaja yang akan dijadikan
responden penelitian.
c. Meminta kontak Whatsapp remaja putri dan membuat grup Whatsapp
d. Melakukan penyebaran kuesioner (angket) menggunakan google form
kepada para responden
e. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi remaja
f. Mengolah data hasil kuesioner secara univariate dan bivariate dengan uji
T-tes dependen menggunakan komputerisasi.
C. Tahap Akhir
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, peneliti melakukan
penyusunan hasil penelitian, penyajian hasil penelitian, perbaikan penelitian
dan publikasi penelitian.
2) Coding
55
4. Privacy
58
59
d. Posyandu : 25 unit.
e. Posyandu Usila : 2 unit
kita simpulkan. Nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
artinya H0 ditolak, dan secara otomatis H1 yang diterima. Jadi
kesimpulannya adalah hasil penelitian tersebut menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri tentang
kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah menggunakan pendidikan
kesehatan.
4.4. Pembahasan
4.4.1. Keterbatasan Penelitian
Penelitian mengenai “pengaruh pendidikan kesehatan tentang
kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan remaja putri di wilayah
kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi” merupakan penelitian
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman
remaja putri tentang kesehatan reproduksi sebagai upaya deteksi dini
risiko pada ibu nifas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan 1 kelompok dengan
jumlah 30 remaja putri yang sesuai dengan kriteria inklusi.
4.4.2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan
Remaja putri Tentang Kesehatan reproduksi di Puskesmas
Simpang Kawat Kota Jambi Tahun 2020
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS dan
menemukan nilai Signifikansinya maka akan kita simpulkan. Nilai sig.
0,000 lebih kecil dari 0,05 maka artinya H0 ditolak, dan secara
otomatis H1 yang diterima. Jadi kesimpulannya adalah hasil penelitian
tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara
pengetahuan remaja putri tentang Kesehatan reproduksi sebelum dan
sesudah menggunakan pendidikan kesehatan.
Penelitian yang dilakukan didukung oleh penelitian Setyawan
(2018) mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, menunjukkan
66
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “pengaruh
pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan
remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi”, maka
dapat disimpulkan yaitu :
1. Sebanyak 16 remaja putri (53,3%) memiliki pengetahuan rendah, dan
sebanyak 14 remaja putri (46,7%) memiliki pengetahuan tinggi tentang
kesehatan reproduksi.
2. Sebanyak 11 remaja putri (3,3%) memiliki pengetahuan rendah, dan
sebanyak 19 remaja putri (63,3%) memiliki pengetahuan tinggi tentang
kesehatan reproduksi.
3. Ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang
kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan yang ditunjukkan dengan hasil p value 0,000. Jadi, ada
pengaruh yang signifikan dengan adanya pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi di Puskesmas
Simpang Kawat Kota Jambi Tahun 2020.
5.2. Saran
1. Bagi Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi
Diharapkan petugas kesehatan dilakukannya pendidikan
kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, menjelaskan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar remaja putri dapat
memahami dengan baik dan juga dengan cara memberikan leaflet,
brosur, dan kegiatan promotif lainnya seperti melakukan diskusi bersama
remaja putri.
69
70
Badan Pusat Statistik. (2018). Penduduk Kota Jambi 2018. Jambi : Badan Pusat
Statistik Kota Jambi
71
72
Nugraha, B. (2010). It᾿s All About Sex A-Z Tentang Sex Alih Bahasa. Jakarta :
Bumi Aksara
Rohan, H, H., & Siyoto, S. (2015). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Nuha Medika
Wawan, A., & M. Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
Winarni, W.E. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Jakarta:
Bumi Aksara
74
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ingin melakukan penelitian kepada
siswa putri, yang bersedia menjadi remaja penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa SI Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi,
Nama : Fitriani
NIM : 2016 21 035
Judul : “Pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi
terhadap pengetahuan remaja putri di wilayah kerja Puskesmas
Simpang Kawat Kota Jambi”
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya telah memberikan informasi kepada
remaja untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Fitriani
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan kesediaannya untuk
berpartisipasi sebagai responden penelitian ini, setelah menerima penjelasan
tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa SI
Keperawatan STIKBA Jambi.
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya yang bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
( )
75
KUESIONER PENELITIAN