Dibuat untuk melengkapi salah satu syarat menjadi sarja keperawatan pada
program studi S1 keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IMC Bintaro.
Sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang
suda dipublikasikan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan
dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IMC Bintaro maupun di perguruan
tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumbernya informasinya
dicantumkan sebagaimana mestinya.
i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa
skripsi ini, saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai peraturan yang berlaku di
Sekola Tinggi Ilmu Kesehatan IMC Bintaro.
Jika saya dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme saya
akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IMC Bintaro kepada saya.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal dengan judul :
Pembimbing
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Ketua Stikes Imc Bintaro
STIKes IMC Bintaro
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal ini telah di setujui, diperiksa dan siap dihadapkan kepada tim penguji
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IMC Bintaro.
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes IMC Bintaro
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
==========================================================
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Aisyah Eka fridianti
NIM : 201740102
Program Studi : S1 Keperawatan
STIKes : IMC Bintaro
Jenis Karya : Skripsi
Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak STIKes IMC Bintaro
Hak Bebas Royalti Non Ekslusif ( Non-exlusive Royalty-Free Right) atas
skripsi saya yang berjudul :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN DALAM
MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN CIPUTAT 01 KOTA
TANGERANG SELATAN TAHUN 2020
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). STIKes IMC Bintaro berhak
menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan dan menampilkan atau mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
v
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Aisyah Eka Firdianti
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN DALAM
MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN CIPUTAT 01 KOTA
TANGERANG SELATAN TAHUN 2020
6 BAB + 72 halaman + 10 tabel + 2 bagan + 17 lampiran
ABSTRAK
Pendahuluan: Ilmu pengetahuan dapat memberikan rasa aman kepada manusia.
Pengetahuan mengenai reproduksi memberitahukan apa yang dialami oleh seseorang
perempuan yang sedang dalam masa puber adalah normal. Adanya perasaan bingung,
merasa cemas, khawatir pada saat menstruasi disebabkan oleh remaja putri kurang
pengetahuan tentang menstruasi akan mempengaruhi persepsi remaja tentang menstruasi.
Jika persepsi yang dibentuk remaja tentang menstruasi positif maka, hal ini akan
berpengaruh pada kesiapan remaja dalam menghadapi menstruasi
Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kesiapan dalam
mengahdapi menarche di SDN Cuputat 01 Kota Tangerang Selatan Tahun 2020.
Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kuantitatif
dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi SDN Ciputat
01 Kota Tangerang Selatan sebanyak 44 responden dengan teknik quota sampling. Data
dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian: Ditemukan bahwa dari 44 responden didapatkan sebanyak 19 siswi
(79,2%) memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dengan kesiapan kurang baik dan
sebanyak 5 siswi (20,8%) memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dengan kesiapan
baik. Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan baik dengan kesiapan kurang
baik yaitu 6 siswi (30,0%) dan yang tingkat pengetahuan baik dengan kesiapan baik
yaitu 14 siswi (70,0%) denga P value 0,003.
Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara
tingkat pengetahuan dengan kesiapan dalam menghadapi menarche pada siswi SDN
Ciputat 01 Kota Tangerang Selatan.
Saran: Disarankan untuk meneliti dengan hal yang lebih luas, terkait Teknik yang
efektif dan jumlah responden yang lebih banyak agar dapat meningkatkan pengetahuan
dengan kesiapan siswi dalam mengahdapi menarche
vi
IMC BINTARO HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE
ABSTRACT
The research objective: To determine the relationship between knowledge level and
readiness to face menarche at SDN Cuputat 01, South Tangerang City in 2020.
Results: It was found that out of 44 respondents, 19 students (79.2%) had a poor level of
knowledge with poor readiness and as many as 5 students (20.8%) had a poor level of
knowledge with good readiness. Meanwhile, respondents with good knowledge level with
poor readiness were 6 students (30.0%) and those with good knowledge level with good
readiness were 14 students (70.0%) with a P value of 0.003.
Conclusion: it can be concluded that there is a very significant relationship between the
level of knowledge and readiness to face menarche in SDN Ciputat 01 students in South
Tangerang City.
Bibliography: 48 (2010-2020)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi
penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kesiapan
Menghadapi Menstruasi (Menarche) pada Siswi SDN Ciputat 01 Kota Tangerang
Selatan”.
Adapun tujuan dari pembuatan proposal skripsi penelitian ini adalah untuk
diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes IMC Bintaro. Pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Ani Yuliani selaku Ketua Yayasan Ichsan yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian.
2. Bapak Ir. Peters M. Simanjuntak, MBA Selaku Ketua STIKes IMC Bintaro.
3. Ibu Ns. Royani, M.Kep Selaku Wakil Ketua I STIKes IMC Bintaro.
4. Bapak Daelami Ahmad, S.Ag.,M.Si selaku Wakil Ketua II STIKes IMC
Bintaro.
5. Ibu Ns. Oryza Intan Suri, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan STIKes IMC Bintaro.
6. Ibu Ns.Susilawati,S.Kep,,M.KM selaku Dosen Pembimbing, yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya selama membimbing penulis dengan penuh
kesabaran, kasih sayang, perhatian, nasehat, motivasi, semangat dan
dukungan agar penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Semoga
Allah SWT membalaskan segala perbuatan baik beliau.
7. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen yang telah
memberikan ilmu serta semangat dalam perkuliahan sampai penyusunan
proposal skripsi ini.
8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Maman Hilman, S.Pd,
MM Selaku kepala sekolah SDN Ciputat 01 yang telah meberikan izin saya
viii
untuk melakukan penelitian ini.
9. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para responden yang bersedia
untuk menjadi responden selama penelitian.
10. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai yaitu bapak Firmansyah Amril
dan ibu Inneke Sitta Yuardianaf serta adik saya Fadhli Arfansyah yang selalu
memberikan do’a, kasih sayang, dukungan dan semangat.
11. Kepada Sodarakku Sheva Nasya Mulia dan Aulia Febriati yang telah
membantu, menemani, mendukung serta memberi semangat kepada saya
12. Kepada sahabat terbaikku tersayang Intan, Ike, Kintan, Alma, Meydha,
Galuh, Anisa Liany yang selalu memberikan motivasi, semangat, dukungan
dan kesabaran dalam mengajarkan saya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini.
13. Kepada sahabat terbaikku Dede Triani dan M. Abizar Ferdiansyah yang
selalu memberi semangat, dan dukungan untuk saya.
14. Kepada Kakak Motivator terbaikku Ns. Ira Mayasopa, S.kep yang selalu
memotivasi, memberikan semangat, dukungan dengan penuh kasih saying
serta kesabaran terima kasih ka karena selalu ada untuk saya.
15. Kepada teman setongkrongan Mcd Meidia Revilita Maharani dan Intan
Puspita sari yang telah menemani dan membantu saya degan penuh kesabaran
,terima kasih
16. Kepada orang terspecial Gugun yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada saya
17. Kepada sahabat saya Mayang Puspitasari yang selalu membantu dan
mendukung dan selalu ada buat saya .
18. Kepda ka Khilda dan Bang Destra yang selalu siap membantu saya dalam
mengerjakan skripsi.
19. Teman-teman kelas Angkatan 2017 prodi S1 Keperawatan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebesamaanya walaupun tugas kita
sangat berat tapi kita harus tetap semangat untuk menjalaninya.
20. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya yang turut
berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini.
ix
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................5
1. Tujuan Umum.............................................................................................5
2. Tujuan Khusus............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................6
1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan..............................................................6
B. Masa Pubertas......................................................................................................10
C. Teori Menstruasi..................................................................................................11
1. Pengertian Menstruasi..............................................................................11
5. Siklus Menstruasi.....................................................................................13
xi
8. Hygiene Menstruasi..................................................................................16
9. Gangguan Menstruasi...............................................................................17
D. Konsep Menarche.................................................................................................18
1. Definisi Menarche....................................................................................18
2. Usia Menarche..........................................................................................18
6. Gejala Menarche.......................................................................................21
E. Pengetahuan.........................................................................................................23
1. Pengertian.................................................................................................23
2. Tingkat Pengetahuan................................................................................24
4. Mengukur Pengetahuan............................................................................26
F. Kesiapan Diri.......................................................................................................27
1. Kesiapan...................................................................................................27
G. Penelitian Terkait.................................................................................................29
H. Kerangka Teori.....................................................................................................31
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN..................................................................................................................32
A. Kerangka Konsep.................................................................................................32
B. Definisi Operasional.............................................................................................33
C. Hipotesis..............................................................................................................35
BAB IV METODE PENELITIAN..................................................................................36
A. Desain Penelitian..................................................................................................36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................36
C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................................36
D. Pengumpulan Data...............................................................................................39
xii
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................40
F. Etika Penelitian....................................................................................................45
G. Analisa Data.........................................................................................................46
1. Analisis Univariat.....................................................................................46
2. Analisis Bivariat.......................................................................................47
H. Pengolahan Data...................................................................................................47
I. Penyajian Data.....................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................70
LAMPIRAN.......................................................................................................................1
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dapat memberikan rasa aman kepada manusia.
Pengetahuan mengenai reproduksi memberitahukan apa yang dialami oleh
seseorang perempuan yang sedang dalam masa puber adalah normal.
Adanya perasaan bingung, merasa cemas, khawatir pada saat menstruasi
disebabkan oleh remaja putri kurang pengetahuan tentang menstruasi akan
mempengaruhi persepsi remaja tentang menstruasi. Jika persepsi yang
dibentuk remaja tentang menstruasi positif maka, hal ini akan berpengaruh
pada kesiapan remaja dalam menghadapi menstruasi (Fajri & Khairani,
2011).
Pertumbuhan remaja adalah perubahan yang menyangkut segi
kuantitatif yang ditandai dengan peningkatan dalam ukuran fisik yang dapat
diukur. Perkembangan remaja adalah perubahan yang menyangkut aspek
kualitatif dan kuantitatif, perubahan dapat bersifat progresif, teratur,
berkesinambungan, serta akumulatif (Rosyida, 2019).
Usia remaja dimulai sejak 10-19 tahun. Pada usia ini, seseorang akan
mengalami fase tertentu. Terjadi berbagai perubahan fisik maupun psikologi
pada remaja sehingga mereka sendiri menjadi bingung dengan perubahan
yang terjadi pada dirinya. Salah satu perubahan yang terjadi yaitu
mengalami menarche. Bagi remaja putri, menstruasi pertama selalu diikuti
dengan rasa malu dan takut. Remaja hendaknya dibekali dengan
pemahaman bahwa menstruasi harus dilalui dengan ketenangan.
(Rahayu,2016).
Remaja yang mengalami menstruasi membutuhkan kesiapan mental
yang baik. Kesiapan menghadapi menstruasi adalah keadaan yang
1
menunjukan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan
fisik yaitu datangnya menstruasi.
2
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut, “untuk Mengetahui Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Kesiapan Siswi Sekolah Dasar dalam menarche di
Sekolah Dasar Negri Ciputat 01 Kota Tangerang Selatan”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kesiapan
dalam Menghadapi Menstruasi (menarche) di Sekolah Dasar Negeri 01
Kota Tangerang Selatan Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik responden meliputi : kelas dan
usia di Sekolah Dasar Negri Ciputat 01 kota Tangerang Selatan.
b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan siswi sekolah dasar
terhadap (menarche) di Sekolah Dasar Negeri 01 Kota Tangerang
Selatan Tahun 2020.
c. Mengetahui gambaran kesiapan siswi sekolah dasar dalam
menghadapi menarche di Sekolah Dasar Negeri 01 Kota Tangerang
Selatan Tahun 2020.
d. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kesiapan dalam
menghadapi menstruasi (menarche) di Sekolah Dasar Negeri 01 kota
Tangerang Selatan Tahun 2020.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Di harapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tahapan informasi
mengenai pemberian Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswi
sekolah dasarr dalam menghadapi menarche.
A. Definisi Remaja
1. Pengertian Remaja
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 didalam
Kusumaryani, (2017) remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19
tahun, sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25
tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
remaja adalah seseorang yang berusia 10-24 tahun yang belum menikah.
Masa ini merupakan persiapan menuju dewasa yang akan melewati
beberapa perkembangan.
7
8
d. Perubahan Sosial
Perubahan social membuat remaja meningkatkan kebebasan,
tetapi disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai
kebebasan ini, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk
memikul tanggung jawab terkait dengan kemandirian (Jahja, 2011).
B. Masa Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik psikis dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam
kehidupan kita bisanya di mulai saat berumur 8-10 tahun dan berakhir
lebih kurang di usia 15-16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat, pada perempuan puertas
ditandai dengan cepat. Pada perempuan pubertas ditandai dengan
menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan
mimpi basah (setyaningrum,2017).
C. Teori Menstruasi
11
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan
5. Siklus Menstruasi
a. Fase folikuler
Pada fase ini terjadi umpan balik hormonal yang menyebabkan
maturisasi follikel padapertengan siklus yang dipersiapkan untuk
ovulasi. Lama fase folikuler ini kurang lebih 10-14 hari. Terjadi
proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh darah. Fase ini
dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel.
Hormone ini merangsang pertumbuhan endometrium yaitu dengan
mempertebal lapisan endometrium dan membentuk pembuluh
darah serta kelenjar.
b. Fase luteal atau sekresi
Fase waktu dari awal ovulasi sampai awal menstruasi dengan
waktu kurang lebih 14 hari. Pada saat ovulasi, folikel Graaf pecah
berubah korpus rubrum yang mengandung banyaknya darah.
Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus
luteum (badan kuning) untuk menghasilkan hormon progesteron
yang berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio.
Pada saat ini endometrium menjadi tebal dan lembut, serta
dilengkapi banyak pembuluh darah jika tidak ada kehamilan,
korpus luleum berdegenerarsi menjadi korpus albikan sehingga
progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.
c. Fase fertil
Meningkatnya hormon estrogen dapat memacu menghasilkan
LH. Apabila LH meningkat, maka folikel memproduksi
progesteron. Hormon-hormon ini berperan memalangkan folikel
15
yang dapat membuat perasaan menjadi lebih nyaman dan merasa lebih
baik , berikut cara yang dapat menolong (Lestari Titik,2015)
a. Kurangi garam-garam yang menyebabkan tubuh berusaha
menyimpan air dalam tubuh sehingga rasa penuh di perut bagian
bawah
b. Coba hindari kafein dan beberapa minuman ringan seperti soda
c. Coba makan makanan yang berprotein tinggi seperti kacang-
kacangan, ikan daging, susu
d. Coba minuman ramuan yang biasanya dapat mengatasi masalah ini
e. Minum air putih, jus dan banyak makan buah- buahan
f. Tambahkan makanan yang mengandung vitamin C
g. Jika menstruasi terlalu banya mengeluarkan darah maka banyak
makanan yang mengandung zat besi agar tidak anemia.
8. Hygiene Menstruasi
Hygine menstruasi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan dan memelihara kebersihanselama
menstruasi. Menurut Lestrai Titik (2015) perawatan diri selama
menstruasi penting dilakukan untuk menjaga kebersihan dan mencegah
infeksi yang dapat terjadi yaitu:
a. Pergunakan pembalut untuk menampung dara menstruasi yang
keluar selama menstruasi
b. Pilih pembalut yang lembut, menyerap cairan yang baik
c. Pembalut diganti paling sedikit 2 kali sehari atau tergantung
keadaan
d. Cucilah alat kelamin bagian luar setiap hari atau setiap ke kamar
mandi serta gunakan sabun yang tidak terlalu keras
e. Jagalah daerah kewanitaan agar tetap terjaga kebersihannya dengan
air yaitu mengusap dari depan kebelakang dan pastikan tidak
menyentuh dubur.
f. Untuk mencegah infeksi sebaiknya sebelum dan sesudah
menggunakan pembalut cuci tangan terlebih dahulu.
17
9. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi dan siklusnya khusunya dalam masa
reproduksi remaja dapat digolongkan dalam kelainan sebagai menjadi 2
bagian yaitu :
a. Kelaina dalam banyak darah dan lamanya perdarahan pada
menstruasi
1) Hipermenore adalah perdarahan pada menstruasi banyak dari
normal atau lebih lama dari normal (>8 hari).
2) Hipomenore adalah perdarahan menstruasi yang lebih pendek
dan lebih kurang dari biasanya.
3) Kelaian siklus yaitu siklus yang datangnya menstruasi tidak
teratur. Cukup banyak dialami wanita yang pertama kali
menstruasi, setelah melahirkan.
4) Palimenorea adalah siklus menstruasi yang lebih pendek dari
biasanya (kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama
atau lebih banyak menstruasi biasanya.
5) Oligomenorea siklus menstruasi lebih Panjang lebih dari 35
hari, perdarahan oligomenorea biasanya berkurang
6) Amenorea siklus menstruasi dengan Panjang siklus lebih dari 3
bulan berturut-turut.
b. Gangguan lain dalam hubungan menstruasi
1) Dismenorea, merupakan suatu gejala nyeri menstruasi yang
paling sering.
2) Premenstrual, merupakan keluhan tegang menstruasi yang
biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum
datang menstruasi dan menghilang sesudah datang menstruasi.
3) Mittelschmerz,merupakan nyeri antara menstruasi sekitar
pertengahan siklus haid pada saat ovulasi. Rasa nyeri dapat
disertai atau tidak dengan perdarahan. Lamanya mungkin
hanya beberapa jam tetapi pada beberapa kasus 2-3 hari.
4) Mastalgia adalah rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum
haid.
18
D. Konsep Menarche
1. Definisi Menarche
Menarche merupakan menstruasi yang dialami wanita sebagai tanda
kematangan seksual, yang biasanya terjadi dalam rentan usia 10-18 tahun
(Lestrai Titik, 2015). Menarche merupakan menstruasi pertama pada
wanita, hal ini adalah pertanda seorang remaja putri beranjak dewasa dan
sudah siap menjadi seorang wanita seutuhnya, dimana semua organ intim
wanita tersebut telah siap untuk system reproduksi. Menarche merupakan
suatu tanda awal adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara,
pertumbuhan rambut di daerah pubis serta distribusi lemak daerah
pinggang (Proverawati Atikah, 2016).
Menurut Yusuf, Rina, dan Septi (2014), menarche adalah haid
pertama kali terjadi pada wanita, dan merupakan ciri khas kedewasaan
seseorang wanita yang sehat dan tidak hamil.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa menstruasi
pertama atau menarche adalah menstruasi awal yang biasa terjadi pada
masa pubertas dalam rentang usia 10-16 tahun yang menjadi pertanda
biologis dari kematangan seksual wanita.
Saat menghadapi menarche, dibutuhkan kesiapan mental yang baik.
Kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) adalah keadaan
menunjukan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu
kematangan fisik yaitu datangnya menstruasi pertama (menarche), yang
keluar dari tempat khusus wanita pada saat menginjak usia 10-16 tahun,
yang terjadi secara periodic pada waktu tertentu dan siklik berulang
ulang (Fajri & Khairani, 2011).
2. Usia Menarche
Secara khusus, perempuan mengalami mestruasi pada masa remaja,
menurut WHO disebut remaja apabila anak telah mencapai 10-18 tahun.
Akan tetapi, selalu ada perempuan yang mengalaminya pada usia lebih
awal. Kira-kira sepuluh tahun dan beberapa diantaranya lebih dini. Di
lain pihak perempuan mungkin belum mengalami menstruasi sampai usia
15 tahun atau 16 tahun. Hal ini bergantung pada produksi dan pelepasan
19
6. Gejala Menarche
Gejala menjelang menstruasi terjadi hampir diseluruh bagian tubuh,
dan berbagai system yang ada dalam tubuh, antara lain adanya rasa nyeri
di payudara, sakit pinggang, pegal linu perasaan seperti kembung,
muncul jerawat, lebih sensitive, dan biasanya terdapat perubahan
22
E. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Notoatmodjo, 2010).
24
2. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu meteri yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
(Natoatmodjo, 2014).
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelasakn secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah
paham terhadap objek diatas materi dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. (Natoatmodjo, 2014).
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Apalikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi penggunaan
hokum-hukum, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks
atau yang lain. (Natoatmodjo, 2014).
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain. (Natoatmodjo, 2014).
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
25
4. Mengukur Pengetahuan
Menurut (Arikunto, 2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin di ukur dari subjek atau responden kedalam pengetahuan
yang ingin di ukur dan disesuaikan dengan tingkatnya, adapun jenis
pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan
secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Pertanyaan subjek
Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pernyataan
essay digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif
dari penilai, sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai
dari waktu ke waktu.
b. Pertanyaan objektif
Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple
choise), betul salah dan pertanyaan menjodohkan dapat di nilai
secara pas oleh penilai.
27
F. Kesiapan Diri
1. Kesiapan
Kesiapan adalah suatu keadaan bersiap-siap untuk mempersiapkan
sesuatu. Menurut kamus psikologi, kesiapan (readiness) adalah suatu
trik kematangan untuk menerima dan memperatekkan tingkah laku
tertentu. Readiness adalah preparedness to respond or react. Menurut
fajri & khairani (2010), kesiapan adalah suatu keadaan yang
menunjukan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu
kematangan fisik yaitu datangnya menarche. Anak yang akan
mengalami menstruasi pertama (menarche) membutuhkan kesiapan
mental yang baik karena perubahan yang terjadi pada saat menarche
dapat menyebabkan menjadi canggung (Nagar & Aimol, 2010).
Perasaan remaja saatn mengalami menarche adalah takut, kaget,
bingung, bahkan juga senang. Pengetauan yang diperoleh remaja
tentang menstruasi akan mempengaruhi persepsi remaja tentang
menarche, jika persepsi yang dibentuk remaja tentang menarche positif,
maka hal ini berpengaruh pada kesiapan remaja dalam mengahdapi
menarche (Fajri & Khairani, 2010).
G. Penelitian Terkait
Menurut penelitian Alfizah Fadhillah (2019) dengan judul “Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Menghadapi
Menarche Pada Siswi SD Muhammadiyah Suryowijayana Yogyakarta”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
tentang menstruasi dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi kelas
IV, V, VI SD Muhammadiyah Suryowijayana Yogyakarta. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan desain
penelitian deskriptif korelasi, dan pendekatan cross sectional pada siswi
rentan umur 9-12 tahun di SD Muhammadiyah Suryowijayana Yogyakarta
dengan jumlah responden 45 orang. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi
SD Muhammadiyah Suryowijayana Yogyakarta sebesar 0,023 < 0,05
dengan keeratan 0,338 p value. Maka dapat di simpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang menstruasi
dengan kesiapan mengahdapi menarche pada siswi SD Muhammadiyah
Suryowijayana Yogyakarta.
Menurut penelitian Silvia Novitasari (2018) dengan judul “ Hubungan
Pengetahuan Tentang Menstruasi dengan Kesiapan dalam Menghadapi
Menarche Pada Siswi SDN Asrikaton I” Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan
mengahdapi menarche pada siswi SDN Arikaston I. penelitian ini
menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross
sectional, menggunakan kuesioner dengan analisis data yaitu univariat dan
bivariat menggunakan chi square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
p-value 0,000. Hasil ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan
antara pengetahuan mengenai menstruasi dengan kesiapan dalam
menghadapi menarche pada siswi SDN Asrikanto I.
30
H. Kerangka Teori
Siswi Sekolah
Dasar Menstruasi (Menarche)
Kesiapan Menghadapi
Menstruasi (Menarche)
Tingkat Pengetahuan
1. Pengetahuan baik
2. Pengetahuan tidak Kesiapan
baik Menghadapi
Menstruasi
(Menarche)
Sumber : (Lestari Titik, 2015), (Natoatmodjo, 2010), (Fajri & Khairani, 2010).
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Di hubungkan
: Yang Di Teliti
32
33
B. Definisi Operasional
Defini operasional adalah variable yang dapat di ukur dengan
menggunakan instrument atau alat ukur, maka variable harus di beri Batasan
atau definisi yang operasional atau “definisi operasional variable”. Definisi
operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variable atau
pengumpulan data (variable) itu konsisten antara sumber data (responden)
yang satu dengan responden yang lain. (Notoatmodjo, 2018).
33
No Variable Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Variable Independen
Tingkat pengetahuan Siswi Kemampuan siswi dalam Cara pengukuran Kuesioner 1. Skor < 12 = Ordinal
dalam Menghadapi mengingat dan mengenal dengan dengan pilihan pengetahuan
Menstruasi (Menarche) tentang menstruasi menggunakan jawaban Setuju kurang baik
kuesioner dan dan Tidak 2. Skor > 12 =
responden di minta Setuju pengetahuan
menjawab baik
pertanyaan tentang
pengetahuan yang
terdiri dari 19
pertanyaan
34
2 Variable Dependen
Kesiapan Siswi Sekolah Kesiapan atau respon Cara pengukuran Kuesioner 1. Skor < 7 = Ordinal
Dasar dalam Menghadapi yang dirasakan pada dengan dengan pilihan kesiapan
Menstruasi (Menarche) siswi dalam menghadapi menggunakan jawaban Setuju kurang baik
menarche kuesioner. dan Tidak 2. Skor > =
Pengukuran Setuju kesipan baik
dilakukan dengan
menjawab
pertanyaan sebanyak
10 soal
3 Karakteristik Responden
Kelas Kelas responden pada Melihat dari jawaban kuesioner 5 dan 6 Ordinal
saat mengisi kuesioner identitas responden
Usia Usia responden pada saat Melihat dari jawaban kuesioner 11 dan 12 Rasio
mengisi kuesioner identitas responden
35
C. Hipotesis
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain penelitian Cross Sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika kolerasi antara faktor – faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach).
2. Sampel
Sampel adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Natoatmodjo, 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah Siswi Sekolah
Dasar di SDN Ciputat 01 Tangerang Selatan.
36
37
Keterangan :
n = Besar sampel
P1 = Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada
kelompok tertentu
P2 = Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada
kelompk tertentu
P = Rata rata P1 dan P2 (P1+P2)
Z1-α/2 = Nilai Z pada derajat kemaknaan
Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji power 1
Sampel dalam penelitian ini adalah Siswi kelas 5 & 6 yang sudah
menstruasi dan bersekolah di SDN Ciputat 01 Kota Tangerang
Selatan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah quota
sampling dimana quota sampling adalah pengambilan sampel secara
38
3. Teknik Sampling
Pada garis besarnya hanya ada dua jenis sampel yaitu sampel
probabilitas (probability samples) atau sering disebut random sampel
(sampel acak) dan sampel non probabilitas (non probability sampel)
(Natoatnodjo, 2018).
Jenis sampel penelitian ini adalah dengan Teknik pengambilan sampel
quota sampling yaitu pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan
39
D. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah Teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Metode menunjukan suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan pengunaanya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dokumentasi, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2018).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara :
1. Meminta izin kepada ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes
IMC Bintaro untuk melakukan penelitian
2. Mengajukan Surat Izin Penelitian di SDN Ciputat 01 Kota Tangerang
Selatan
3. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian, peneliti melakukan
penelitian terhadap responden dengan terlebuh dahulu memberikan
penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
4. Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden kemudian
responden diminta untuk menandatangani persetujuan menjadi
responden
40
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Natoatmodjo, 2018).
1. Alat Ukur dan Cara Ukur
Untuk melengkapi penelitian ini, maka digunakan beberapa
Teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksud untuk mendaptakan data
yang lengkap dan valid yang nantinya dapat menunjang keberhasilan
penelitian ini. Kuesioner adalah instrument penelitian yang digunakan
oleh peneliti. Kuesioner merupakan alat ukur berupa daftar pertanyaan
yang telah disusun mengacu pada variable penelitian yang dijawab oleh
responden. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup,
dimana responden tinggal memilih dengan memberikan tanda ceklist
pada pilihan jawaban yang dikehendaki (Hidayat, A. 2009).
Penelitian ini dibagi menjadi 2 macam kuesioner, yaitu kuesioner
pengetahuan tentang menarche) dan kuesioner Kesiapan menghadapi
menarche.
a. Kuesioner A (Data demografi)
Kuesioner ini Terdiri atas hal-hal yang berkaitan dengan
identitas responden berupa data demografi. Data tersebut meliputi
Nama, Umur, Kelas .
41
2. Uji Validitas
Uji validitas adalah instrument penelitian yang digunakan untuk
mengukur ketetapan dan kecermatan data yang akan diteliti, dikatakan
valid jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur dan mengarah pada tujuan yang akan dicapai
(Sugiyono, 2011).
Menurut Susilo, dkk (2014) Jumlah responden yang disayaratkan
untuk Uji Validitas adalah 15-30. Jumlah responden pada uji validitas
penelitian ini adalah 20 responden.
Instrumen yang dilakukan Uji Validitas pada penelitian ini yaitu
Variable independent pengetahuan tentang menstruasi (menarche),
sedangkan variable dependen yaitu kesiapan menghadapi menstruasi
(menarche).
Hasil penelitian uji coba tersebut diolah dengan menggunakan
SPSS (statistic product and service solution), Adapun rumus yang
dipakai dalam uji validitas adalah korelasi product moment sebagai
berikut :
Keterangan :
Rxy : Koefisien Korelasi
N : Jumlah Responden Uji Coba
X : Skor Tiap Item
Y : Skor Seluruh Item Responden Uji Coba
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan upaya untuk menstabilkan dan melihat
adakah konsistensi reponden dalam menjawab pertanyaan, yang
berkaitan dengan konstruksi dimensi variable (Donsu, 2017). Uji
reliabilitas menurut Natoatmodjo (2018) adalah indeks yang
menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan, berarti hal ini menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran itu tetep konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih dengan gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
sama. Teknik yang di gunakan untuk perhitungan reabilitas dengan
menggunakan teknik alpa-cronbach standar yang digunakan dalam
menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrument penelitian
umumnya adalah perbandingan nilai tabel pada paraf kepercayaan 95 %
atau tingkat signifikan 5%. Dalam uji reabilitas hasil alpa cornbach
diukur berdasarkan skala alpha 0,00 sampai 1,00.
Setelah dilakukan uji kuesioner dengan menyebarkan kuesioner
pada orang yang mempunyai hampir sama dengan karakteristik
responden. Uji coba dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
45
,852 20
,814 10
F. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak penelitian, pihak
yang teliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh
dampak hasil penelitian tersebut (Natoatmadjo, 2018).
Menurut Natoatmodjo (2018) ada 4 Prinsip etika penelitian:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (repect to human dignity)
46
G. Analisa Data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
1. Analisis Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variable penelitian (Natoatmodjo, 2018). Data yang
dianalisis pada penelitian ini adalah Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi Sekolah dasar di
SDN Ciputat 01 Kota Tangerang Selatan di sajikan dalam bentuk table
47
H. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2018), pemgolahan data dengan computer
melalui bebrapa tahap sebagai berikut :
1. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
formulir atau kesioner. Apabila ada jawaban yang belum lengkap, jika
memungkinkan perlu dilakukan pengambilam data ulang untuk
melengkapi jawban tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka
pertanyaan yang belum ada jawabannya tidak diolah atau dimasukan
dalam pengolahan “data missing”
48
2. Coding
Coding atau pengkodean adalah mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding sangat berguna
dalam memasukan data (data entry).
3. Memasukan Data (data entry)
Memsuka data (data entry) adalah data dari masing- masing
responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan
kedalam program atau “software” computer.
4. Pembersihan Data (cleaning)
Pembersihan data (cleaning) adalah pengecekan kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
I. Penyajian Data
Cara penyajian data penelitian kelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Penyajian data textular
Penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat.
2. Penyajian dalam bentuk table
Suatu penyajian sistematik dari pada data numerik, yang tersusun dalam
kolom atau jajaran.
3. Penyajian dalam bentuk grafik
Suatu penyajian data secara visual.
BAB 5
A. Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Sekolah Dasar Negri 01 Kota Tangerang Selatan Terletak
di Jl. Ki Hajar Dewantoro No.6 Ciputat Kota Tangerang Selatan.
2. Visi Sekolah Dasar Negri 01 Kota Tangerang Selatan
“SD Negri Ciputat 01 menjadi sekolah dambaan masyarakat yang
santun dalam budaya, terampil dalam ilmu pengetahuan alam,
matematika, olah raga dan seni di Kota Tangerang Selatan.”
3. Misi Sekolah Dasar Negri 01 Kota Tangerang Selatan
“Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berbudaya,
cerdas, terampil, dan berbudi pekerti yang berwawasan IPTEK
berlandaskan IMTAQ”.
4. Tujuan
a. Meningkatkan wawasan dan kreatifitas budaya lewat bi,bingan dan
latihan
b. Meningkatkan kualitas dan efektifitas proses belajar dan mengajar
melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswi (student
centered learning) dengan multi metode dan media, antara lain lewat
PAKEM dan contectual teaching leraning (CTL) yang berorientasi
pada pengembangan keterampilan kecakapan hidup (life skill) serta
layanan bimbingan dan konseling.
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman , dan
nyaman demi efektifitas seluruh kegiatan Pendidikan sekolah dan
peningkatan mutu.
49
58
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Siswi Sekolah
Dasar Negeri Ciputat 01 Kota Tangerang Selatan
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden usia di Sekolah Dasar Negri
Ciputat 01 Kota Tangerang Selatan.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Kelas di Sekolah Dasar Negri Ciputat 01
Kota Tangerang Selatan
5 22 50,0
6 22 50,0
Total 44 100,0
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Menarche di Sekolah Dasar Negri Ciputat 01
Kota Tangerang Selatan
Total 44 100.0
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kesiapan
Menghadapi Menarche di Sekolah Dasar Negri Ciputat 01 Kota
Tangerang Selatan
Total 44 100.0
3. Analisa Bivariat
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan
variable bebas (independent) yakni faktor pengetahuan dengan variable
terkait (dependen) berupa kesiapan siswi Sekola Dasar Negri Ciputat 01
dalam menghadapi menarche, maka dilakukan Analisa bivariat.
61
Tabel 5.7
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kesiapan Siswi dalam
Menghadapi Menarche di Sekolah Dasar Negri Ciputat 01 Kota
Tangerang Selatan Tahun 2020
N % N % N %
Dari hasil Analisa bivariat tabel 5.7 ditemukan bahwa dari 44 responden
didapatkan sebanyak 19 siswi (79,2%) memiliki tingkat pengetahuan kurang
baik dengan kesiapan kurang baik dan sebanyak 5 siswi (20,8%) memiliki
tingkat pengetahuan kurang baik dengan kesiapan baik. Sedangkan responden
dengan tingkat pengetahuan baik dengan kesiapan kurang baik yaitu 6 siswi
(30,0%) dan yang tingkat pengetahuan baik dengan kesiapan baik yaitu 14
siswi (70,0%).
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kesiapan dalam
Menghadapi Menarche di Sekolah Dasar Negri 01 Kota
Tangerang selatan
Berdasarkan tabel 5.7 didapaatkan bahwa sebagian besar
responden didapatkan sebanyak 19 siswi (79,2%) memiliki
tingkat pengetahuan kurang baik dengan kesiapan kurang baik
dan sebanyak 5 siswi (20,8%) memiliki tingkat pengetahuan
65
b. Keterbatasan Penelitian
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, hal ini sama
dengan penelitian yang masih memiliki ketrbatasan. Sebagai bahan
koreksi dan sabar penelitian selanjutnya agar hasil yang di
dapatkan lebih maksimal. Pelasanaan penelitian masih memiliki
beberapa keterbatasan di antaranya yaitu :
1) Keterbatasan dalam melakukan penelitian sangat terbatas
dikarenakan adanya pandemic covid-19.
BAB 6
A. Kesimpulan
B. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian ini maka beberapa hal yang dapat
diberikan sebagai saran adalah sebagai berikut :
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, C., & Febrianty, R. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Peran Ibu
dengan Kesiapan Remaja Putri Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas 4-6
di SD 3 Peuniti Kota Banda Aceh. Journal of Healthcare Technology and
Medicine, 3(2), 154. https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i2.267
Aqwam, 2012 dalam buku “Pendidikan Seks Untuk Anak : Dari Balita Hingga
Dewasa/Nurul Chomaria : Editor, father Muis,-Solo : Aqwam, 2012
Badan Pusat Statistik Pemuda Indonesia Tahun (2019). Diakses pada tanggal 15
agustus2020https://www.bps.go.id/publication/2019/12/20/8250138f59cce
bff3fed326a/statistik-pemuda-indonesia-2019.html
Fretes, F. De, Tingginehe, V. A., Setiawan, H., Kristen, U., Wacana, S., Salatiga,
K., Tengah, J., & Tengah, J. (2020). Pengetahuan Tentang Menstruasi
Berhubungan Dengan Kesiapan Mental Pra-Remaja Dalam Menjalani
Menstruasi Relationships of Knowledge About Menstruation With Mental
Readiness of Pre-Adolescents in Running the Menstruation. 10(1).
Juwita, S., Yulita, N., Studi, P., & Universitas, D. K. (2018). Hubungan
pengetahuan dengan kesiapan remaja putri dalam mengahadapi menarche.
JOMIS (Journal Of Midwifery Science), 2(2), 50–54.
Lestari Titik, 2016 , Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka penelitian Kesehatan.
Yogyakaeta : Nuha Medika.S
takut dan gelisah karena beranggapan bahwa darah haid adalah suatu
penyakit . Namun bebe. 1(2), 125–130.
Rizvya Fildza, dkk. 2014. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Menarche pada Siswi Di SMP Swasta Harapan 1 Dan 2 Medan. Universitas
Sumastra Utara.
Sari, R., Udiyono, A., Saraswati, L., & Ginandjar, P. (2016). Gambaran Usia
Menarche Dini Di Pada Anak Sekolah Dasar Di Daerah Urban. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(4), 443–447.
Setiani, Nisaul, dan Murti, Dhevita. (2013). Kesehatan Reproduksi Untuk Smk
Kesehatan. Jakarta : EGC.
Trisetiyaningsih, Y., Hutasoit, M., Utami, K. D., Kesehatan, F., Jenderal, U.,
Yani, A., Kesehatan, F., Jenderal, U., Yani, A., Kesehatan, F., Jenderal, U.,
& Yani, A. (2020). Pendidikan kesehatan tentang pubertas sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan dan kesiapan siswa sekolah dasar. 2(1), 18–22.
73
Wasserwesen, F., Bauingenieurwesen, S., Krebs, P., Blumensaat, F., Staufer, P.,
Heusch, S., Reußner, F., Schütze, M., Seiffert, S., Gruber, G., Zawilski, M.,
Rieckermann, J., DWA, Gewässer, N. S. Der, Universit, T., Betreuer, G.,
Kainz, H., Krebs, P., Tränckner, J., … Fallis, A. . (2017). 済無 No Title No
Title. Water Science and Technology, 53(January), 304–313.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Zan Herry dan Namora, 2011. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Edisi I .
Cetakan Kedua. Jakarta: Prenada Media.
Demikian surat persetujuan yang telah saya tanda tangani untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
(Responden)
LAMPIRAN VII
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian : berilah tanda centang (√) pada huruf (B) bila pertanyaan
tersebut benar, dan huruf (S) bila pertanyaan tersebut salah.
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Usia :
No. Pertanyaan B S
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian : berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom di bawah ini.
HASIL SPSS
1. Hasil Uji Univariat
kelas responden
usia kategorik
Case Processing Summary
Cases
Descrip
tives
SS
tt
ad
t.
i
sE
tr
i r
co
r
U 1
.
S 1
Me 0
I .
an 7
A 4
6
8
A L1
N o1
A w.
K e3
r 2
9
5
B
o
u
n
d
% Confidence Interval for
Upper Bound 11.63
Mean
Median 11.00
Variance .255
Minimum 11
Maximum 12
Range 1
Interquartile Range 1
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kesiapan kategorik
pengetahuan kategorik
Count 14 6 20
>12 baik % within pengetahuan
70.0% 30.0% 100.0%
kategorik
pengetahuan kategorik
Count 5 19 24
< 12 kurang baik % within pengetahuan
20.8% 79.2% 100.0%
kategorik
Count 19 25 44
Total % within pengetahuan
43.2% 56.8% 100.0%
kategorik
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.64.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper