Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN DALAM

MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR NEGRI


CIPUTAT 01 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020
Aisyah Eka Firdianti
Aisyah Eka Firdianti : Program Studi Ilmu Kesehatan, STIKes IMC Bintaro, Jl. Kavling
Keuangan No.60 Ciputat Tangerang Selatan
Email : aisyaheka1404@gmail.com

Abstrak
Pendahuluan: Ilmu pengetahuan dapat memberikan rasa aman kepada manusia. Pengetahuan
mengenai reproduksi memberitahukan apa yang dialami oleh seseorang perempuan yang sedang dalam
masa puber adalah normal. Adanya perasaan bingung, merasa cemas, khawatir pada saat menstruasi
disebabkan oleh remaja putri kurang pengetahuan tentang menstruasi akan mempengaruhi persepsi
remaja tentang menstruasi. Jika persepsi yang dibentuk remaja tentang menstruasi positif maka, hal ini
akan berpengaruh pada kesiapan remaja dalam menghadapi menstruasi
Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kesiapan dalam mengahdapi
menarche di SDN Cuputat 01 Kota Tangerang Selatan Tahun 2020.
Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi SDN Ciputat 01 Kota Tangerang Selatan
sebanyak 44 responden dengan teknik quota sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian: Ditemukan bahwa dari 44 responden didapatkan sebanyak 19 siswi (79,2%) memiliki
tingkat pengetahuan kurang baik dengan kesiapan kurang baik dan sebanyak 5 siswi (20,8%) memiliki
tingkat pengetahuan kurang baik dengan kesiapan baik. Sedangkan responden dengan tingkat
pengetahuan baik dengan kesiapan kurang baik yaitu 6 siswi (30,0%) dan yang tingkat pengetahuan
baik dengan kesiapan baik yaitu 14 siswi (70,0%) denga P value 0,003.
Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan kesiapan dalam menghadapi menarche pada siswi SDN Ciputat 01 Kota
Tangerang Selatan.
Saran: Disarankan untuk meneliti dengan hal yang lebih luas, terkait Teknik yang efektif dan jumlah
responden yang lebih banyak agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan kesiapan siswi dalam
mengahdapi menarche

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kesiapan


Daftar Pustaka : 48 (2010-2020)

Abstrak

Introduction: Science can provide a sense of security to humans. Knowledge about reproduction tells
what is experienced by a woman who is in puberty is normal. The feeling of confusion, feeling anxious,
worried at the time of menstruation is caused by young women who do not have knowledge about
menstruation which will affect the perception of teenagers about menstruation. If the perceptions formed
by adolescents about menstruation are positive, this will affect their readiness to face menstruation
The research objective: To determine the relationship between knowledge level and readiness to face
menarche at SDN Cuputat 01, South Tangerang City in 2020.
Research Methodology: This research is a quantitative approach with a cross sectional design. The
sample in this study were 44 students of SDN Ciputat 01 South Tangerang City with a quota sampling
technique. Data were analyzed using the Chi-Square test.
Results: It was found that out of 44 respondents, 19 students (79.2%) had a poor level of knowledge with
poor readiness and as many as 5 students (20.8%) had a poor level of knowledge with good readiness.
Meanwhile, respondents with good knowledge level with poor readiness were 6 students (30.0%) and
those with good knowledge level with good readiness were 14 students (70.0%) with a P value of 0.003.
Conclusion: it can be concluded that there is a very significant relationship between the level of
knowledge and readiness to face menarche in SDN Ciputat 01 students in South Tangerang City.
Suggestion: It is recommended to research in a broader way, related to effective techniques and a greater
number of respondents in order to increase knowledge with the readiness of students to face menarche.

Keywords: Knowledge Level, Readiness


Bibliography: 48 (2010-2020)

1. PENDAHULUAN berpengaruh pada kesiapan remaja


Ilmu pengetahuan dapat dalam menghadapi menstruasi (Fajri
memberikan rasa aman kepada & Khairani, 2011).
manusia. Pengetahuan mengenai Menurut World Health
reproduksi memberitahukan apa Organization (WHO) tahun 2015
yang dialami oleh seseorang didalam Kusumaryani, (2017) remaja
perempuan yang sedang dalam masa adalah pendudukan dalam rentang usia
puber adalah normal. Adanya 10-19 tahun, sedangkan menurut
perasaan bingung, merasa cemas, Peraturan Menteri Kesehatan RI
khawatir pada saat menstruasi Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah
disebabkan oleh remaja putri kurang penduduk dalam rentan usia 10-18
pengetahuan tentang menstruasi akan tahun dan menurut Badan
mempengaruhi persepsi remaja Kependudukan dan Keluarga
tentang menstruasi. Jika persepsi Berencana (BKKBN). Remaja adalah
yang dibentuk remaja tentang seseorang yang berusia 10-24 tahun
menstruasi positif maka, hal ini akan yang belum menikah. Masa ini
merupakan persiapan menuju dewasa dalam hidupnya. Perubahan bentuk
yang akan melewati beberapa tubuh dan kematangan seksual akan
perkembangan. Hasil survey sangat berpengaruh pada kehidupan
pendudukan antara sensus 2015 kejiwaan remaja (Sulistyoningsih,
menunjukan bahwa penduduk usia 15- 2014).
24 tahun mencapai 42.061,2 juta atau Menarche merupakan menstruasi
sebesar 16,5 persen total penduduk pertama yang dialami wanita sebagai
Indonesia. Hasil proyeksi penduduk tanda kematangan seksual, biasanya
menunjukan bahwa jumlah penduduk terjadi dalam rentan usia 10-16 tahun.
usia remaja ini akan mengalami Hal ini pertanda seorang remaja putri
peningkatan hingga tahun 2030 dan beranjak dewasa dan sudah siap
kemudian akan menurun sesudahnya. menjadi wanita seutuhnya, dimana
Usia remaja dimulai sejak 10-19 semua organ intim wanita tersebut
tahun. Pada usia ini, seseorang akan telah siap untum system reproduksi.
mengalami fase tertentu. Terjadi Tanda awal adanya perubahan lain
berbagai perubahan fisik maupun seperti pertumbuhan payudara,
psikologi pada remaja sehingga pertumbuhan rambut di daerah pubis
mereka sendiri menjadi bingung serta distribusi lemak di daerah
dengan perubahan yang terjadi pada pinggang (Proverawati Atikah, 2016).
dirinya. Salah satu perubahan yang Kedatangan menarche seringkali
terjadi yaitu mengalami menarche. dianggap dengan suatu penyakit,
Bagi remaja putri, menstruasi pertama sehingga memicu timbulnya
selalu diikuti dengan rasa malu dan kecemasan. Penelitian soleha (2016)
takut. Remaja hendaknya dibekali yang menyebutkan bahwa terdapat
dengan pemahaman bahwa menstruasi hubungan yang signifikan antara
harus dilalui dengan ketenangan. kesiapan siswi menghadapi menarche
(Rahayu,2016). dengan tingkat kecemasan siswi.
Masa remaja akan dihadapkan Dampak dari kecemasan dapat
dengan kematangan seksusal yang berpengaruh penurunan prestasi
disebut dengan fase pubertas. Remaja belajar siswa (Liana, 2017)
akan menghadapi perubahan baru
Kesiapan menghadapi dengan adanya pemahaman yang
menstruasi pertama (menarche) adalah mendalam tentang proses menstruasi
keadaan yang menunjukan seseorang sehingga siap menerima dan
siap untuk mencapai salah satu mengalami mananrche sebagai proses
kematangan fisik. Hal ini di tandai yang normal (Fajri & Khairani, 2011).

2. METODE

Penelitian yang dilakukan Instrument yang digunakan


merupakan penelitian dengan dalam penelitian ini menggunakan 2
menggunakan pendekatan kuantitatif kuesioner yaitu kuesioner
dengan design cross sectional. pengetahuaan yang terdiri dari 20
Penelitian ini ditujukan untuk siswi item dan kuesioner kesiapan yang
Sekolah Dasar Negri 01 Kota terdiri dari 10 item pertanyaan
Tangerang Selatan kelas 5 dan 6 dengan 2 pilihan yaitu setuju dan
yang berusia 11-12 tahun. Studi tidak setuju. Untuk keterangan setuju
pendahuluan telah dilakukan pada diberikan nilai 1 dan untuk
bulan oktober 2020 sedangkan keterangan nilai tidak setuju
penelitian dilakukan pada bulan diberikan nilai 0.
februari 2021. Populai dalam Peneliti menggunakan
penelitian ini Siswi Sekolah Dasar pengujian validitas konstruk dengan
Negri 01 Kota Tangerang Selatan. cara mengonsultasikan isi kuesioner
Pendekatan statistic pada penelitian yang berupa ceklist dan item
ini adalah menggunakan pendekatan pertanyaan dengan beberapa ahli
statistic chi-square. Besar sampel (dosen pengampun atau
yang didapatkan setelah dihitung pembimbing).
dengan menggunakan aplikasi Data yang peneliti ambil
statistic and sample size (compare to adalah data primer dan data tersebut
proportion) dengan didapatkan diperoleh dari hasil pengisian
sampel sebanyak 18 dan untuk kuesioner oleh Siswi Sekolah Dasar
meminimalisirkan terjadinya data Negri Ciputat 01 Kota Tangerang
drop out maka ditambah 20% selatan. Penelitian ini dilakukan
menjadi 44 sampel. Teknik dengan diberikan secara offline. Data
pengambilan sampel yang digunakan hasil pengisian kuesioner tersebut
adalah quata sampling. Kriteria dapat memberikan gambaran tentang
inklusi sampel dalam penelitian ini tingkat pengetahuan dan kesiapan
yaitu Siswi kelas 5 dan 6 usia 11-12 dalam menghadapi menarche pada
tahun. Siswi Sekolah Dasar Negri 01 Kota
Tangerang Selatan. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan bagian kuesioner selanjutnya
beberapa tahap, yaitu membuat responden akan melihat petunjuk
penjelasan tujuan penelitian, cara pengisian kuesioner, kuesioner
kemudian membuat halaman lembar dibagikan dan di sebarkan kepada
inform concent untuk responden, siswi tersebut. Data pertanyaan yang
setelah responden mengisi lembar sudah dilengkapi jawabannya akan
inform concent dan bersedia menjadi dikumpulkan untuk pengelolaan data
responden penelitian, responden bisa dan dianalisa dengan menggunakan
mnegisi kuesioner selanjutnya, pada SPSS.

3. HASIL
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dengan Kesiapan dalam
menghadapMenarche pada Siswi
Sekolah Dasar Negri Ciputat 01 Kota
Tangerang Selatan.

Tingkat Kesiapan Total memiliki tingkat pengetahuan kurang


Pengetahua baik dengan kesiapan kurang baik dan
n sebanyak 5 siswi (20,8%) memiliki
Kurang Baik tingkat pengetahuan kurang baik dengan
Baik kesiapan baik. Sedangkan responden
Kurang 19 5 24 dengan tingkat pengetahuan baik
Baik dengan kesiapan kurang baik yaitu 6
Baik 6 14 20 siswi (30,0%) dan yang tingkat
Total 25 19 44 pengetahuan baik dengan kesiapan baik
P value 0,003 yaitu 14 siswi (70,0%).
OR 8,867 Berdasarkan tabel 5.7 setelah
(2,246- dilakukan uji chi-square test
34,998) mendapatkan nilai P value sebesar
0,003 sehingga nilai P < 0,05 yang

ditemukan bahwa dari 44 responden berarti Ha diterima. Berdasarkan uji

didapatkan sebanyak 19 siswi (79,2%) statistik dapat ditemukan bahwa ada


hubungan yang sangat signifikan antara
tingkat pengetahuan dengan kesiapan kesiapan menghadapi menarche pada
dalam mengahdapi menarche pada siswi anak usia sekolah. Peran ibu sangat
Sekolah Dasar Negri 01 Kota penting dalam mengedukasi atau
Tangerang Selatan. memberikan informasi kepada
anaknya tentang menstruasi,
4. PEMBAHASAN
sehingga dengan komunikasi yang
Pengetahuan siswi tentang
baik antara ibu dan anak dapat
menstruasi juga dapat mempengaruhi
mempengaruhi kesiapan anak dalam
kesiapan siswi dalam menghadapi
menhadapi menstruasi pertama.
menarche. Penelitian yang dilakukan
Faktor selanjutnya yang
oleh hermawati (2016) menyebutkan
mempengaruhi adalah media
bahwa terdapat hubungan
masa/elektronik. Media masa sangat
pengetahuan siswi tentang
efektif untuk menyampaikan
menstruasi akan beresiko membuat
informasi terutama juga untuk
responden lebih siap dalam
mempromosikan hal-hal yang
menghadapi menarche. Pemberian
berkaitan dengan kesehatan
informasi yang positif dari berbagai
reproduksi (Soetjiningsih,2010).
sumber, kemudian diberikan dengan
Ketidaktahuan siswi mengenai
penuh kehangatan dan disertai
menarche dikarenakan kurangnya
dengan sikap dukungan serta
akses informasi mengenai kesehatan
pengertian akan mengurangi rasa
reproduksi, sehingga siswi kurang
kekhawatiran, rasa terbebani ataupun
tau kapan waktunya terjadi
kesedihan akibat datangnya
menarche, kebanyakan siswi jarang
menarche, sehingga bisa membuat
yang mencari informasi di internet.
anak lebih siap dalam menghadapi
Oleh karena itu pengetahuan tentang
menarche (Kurniawati, 2011).
menstruasi kurang. Pada penelitian
Komunikasi antara ibu anak
yang penulis lakukan siswi yang
juga dapat mempengaruhi kesiapan
memiliki tingkat pengetahuan
siswi dalam menghadapi menarche.
dengan kesiapan baik dalam
Menurut Ramadhani (2016) terdapat
menghadapi menarche, mereka dapet
hubungan peran ibu dalam
pengetauan seputar dari orang tua
komunikasi ibu anak dengan
(ibu), kerabat keluarga dan teman negeri 01 kota Tangerang selatan
sebayanya. setelah dilakukan uji chi-square test
Hubungan tingkat pengetahuan mendapatkan nilai P value sebesar
tentang menstruasi dengan kesiapan 0,003 sehingga nilai P < 0,05 yang
dalam menghadapi menarche pada berarti Ha diterima. Berdasarkan uji
siswi SDN Muhammadiyah statistik dapat ditemukan bahwa ada
Suryowijayan Yogyakarta sebesar hubungan yang sangat signifikan
0,023 < 0,05 dengan keeratan 0,338 antara tingkat pengetahuan dengan
p value. Maka dapat ditarik kesiapan dalam mengahdapi
kesimpulan bahwa ada hubungan menarche pada siswi Sekolah Dasar
yang signifikan antara tingkat Negri 01 Kota Tangerang Selatan.
antara tingkat pengetahuan tentang 6. DAFTAR PUSTAKA
menstruasi dengan kesia[an siswi BBKBN. 2012 . Survei Demografi
dalam menghadapi menarche pada dan Kesehatan Indonesia 2012:
siswi SDN Muhammadiyah Kesehatan Reproduksi Remaja.
Suryowijayan Yogyakarta. http://www.bbkbn.go.id/litbang/
Hasil uji statistic didapatkan pusdu/Hasil%20Penelitian/SDKI
ada hubungan tingkat pengetahuan %202012/Laporan
siswi SD tentang menstruasi %20Pendahuluan%REMAJA
dengan kesiapan siswi dalam %20SDKI%202012.pdf
menghadapi menarche (p value =
Kusumaryani, Merry (2017),
0,026). Berdasarkan nilai r = 0,367
Lembaga demografi Universitas
diketahui bahwa semakin tinggi
Indonesia.
tingkst pengetahuan maka semakin
https://Idefebui.org/wp-content/u
siap siswi dalam menghadapi
ploads/2017/08/BN-06-2017.pdf
menarche.
Diakses pada tanggal 15 Agustus
5. KESIMPULAN
2020
Hasil analisis bivariat
hubungan tingkat pengetahuan
Sulistiyoningsih, E, hubungan
dengan kesiapan dalam menghadapai
kesiapan menghadapi menarche
menarche pada siswi sekolah dasar
dengan perilaku vulva hygiene
remaja putri di sekolah Dasar
Negeri Kebonsari 04
Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember. Jember,
2014.

Anda mungkin juga menyukai