M dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi: Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Nafas di RSUD Dr. Pirngadi Medan
Oleh
Reka Simbolon\
142500090
Reka Simbolon
A.Latar Belakang
Menurut Word Health Organitation, disingkat WHO (1947), sehat itu
diartikan sebagai suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan
sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sementara dalam UU
No. 23 (Depkes, 1992), kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai suatu keadaan yang terdiri
dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial. Jika keadaan kesehatan seseorang
terganggu dalam jangka waktu yang lama/ menahun dapat menimbulkan penyakit
kronik.Salah satunya adalah kanker paru.
Kanker paru disebut juga karsinoma bronkial salah satu penyakit paru
yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah.Menurut
WHO, (2000) diseluruh dunia terdapat 1,2 juta penderita karsinoma paru12,3%
dari seluruh kanker Permasalahan yang lebih serius adalah disemua negara
pemakai tembakau, kasus karsinoma paru terus meningkat menjadi penyakit
umum yang semakin serius mengancam jiwa dan kesehatan penduduk.Selama 50
tahun terakhir terdapat suatu insiden peningkatan paru-paru yang
mengejutkan.American Cancer Society memperkirakan bahwa terdapat 1.500.000
kasus baru. Prevalensi kanker paru dinegara maju sangat tinggi. Di amerika
dilaporkan 120.000/tahun, di Inggris 40.000/tahun.
B. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Mahasiswa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan masalah gangguan kebutuhan dasar oksigenasi: ketidakefektifan
bersihan jalan napas di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan
2) Tujuan khusus
a. Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Ny.M dengan gangguan
kebutuhan dasar oksigenasi: ketidakefektifan bersihan jalan napa
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan gangguan
kebutuhan dasar oksigenasi : ketidakefektifan bersihan jalan napas
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Ny.M dengan
gangguan kebutuhan dasar oksigenasi : ketidakefektifan bersihan jalan
napas
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Ny.M dengan gangguan
kebutuhan dasar oksigenasi : ketidakefektifan bersihan jalan napas
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny.M dengan gangguan
kebutuhan dasar oksigenasi : ketidakefektifan bersihan jalan napas
C. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah:
a. Bagi institusi
Sebagai sumber informasi dan tolak ukur keberhasilan program studi DIII
keperawatan.
kebutuhan
aktualisasi diri
kebutuhan harga diri
kebutuhan fisiologis
1. Defenisi Oksigenasi
Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel
tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara
setiap kali bernapas.
a) Faktor Fisiologis
Setiap kondisi yang memengaruhi fungsi kardiopulmonal secara
langsung akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan oksigen. Klasifikasi umum gangguan jantung meliputi
ketidakseimbangan konduksi, kerusakan fungsi
valvular, hipoksia miokard, kondisi-kondisi kardiomiopati, dan
hipoksia jaringan perifer. Gangguan pernapasan meliputi
hiperventilasi, hipoventilasi, dan hipoksia (Potter & Perry, 2005 ).
b) Faktor Lingkungan
Pada lingkungan yang panas tubuh berespon dengan terjadinya
vasodilatasi pembuluh darah perifer, sehingga darah banyak
mengalir ke kulit.Hal tersebut mengakibatkan panas banyak
dikeluarkan melalui kulit.Respon demikian menyebabkan curah
jantung meningkat dan kebutuhan oksigen pun meningkat.
Sebaiknya pada lingkungan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian Riwayat
Pengkajian riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan oksigen
meliputi : ada atau tidaknya riwayat gangguan pernapasan
(gangguan hidung dan tenggorokan), sperti epistaksis ( kondisi
akibat luka/ kecelakaankan, penyakit, rematik akut, sinusitis,
hipertensi, kanker), obstruksi nasal (kondisi akibat polip, hipertropi
tulang hidung, tumor ), dan keadaaan lain yang menyebabkan
gangguan pernapasan. Pada tahap pengkajian keluhan atau gejala,
1. BIODATA PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 59 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat : Porsea
Ruangan/kamar : Flamboyan/ 14
I. KELUHAN UTAMA
Klien ngeluhkan sesak napas, batuk berdahak, batuk berdarah, kadang
tiba-tiba demam kira-kira 10 bulan yang lalu.
3. Rumusan Masalah
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Gangguan pola napas
3. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Perencanan Keperawatan:
Kriteria hasil :
Posisi membantu
Beri klien posisi memaksimalkan ekspansi paru
semifowler. dan menurunkan upaya
Bantu klien untuk batuk pernapasan. Ventilasi maksimal
dan latihan napas dalam. membuka area atelektasis dan me
ningkatkan gerakan secret
kedalam jalan napas besar untuk
dikeluarkan.
Bersihkan secret dari Mencegah obstruksi/ spirasi.
mulut dan Penghisapan dapat dilakukan bila
Trakea: penghisapan klien tidakmampu mengeluarkan
sesuai keperluan. secret.
Perencanan Keperawatan:
Senin, 1 - Melakukan S:
10/062017 pemberian nebulizer
- Mengkaji fungsi - Mengatakan sulit
pernapasan klien. bernapas dan
- Mengingatkan klien sesak nafas
batuk efektif.
- Memberikan klien O:
posisi yang nyaman
seperti semifowler. - Bunyi nafas
- Membantu abnormal ronkhi
membersihkan secret - Batuk efektif (+)
dari mulut klien. - TD:100/80
- Mengajurkan klien mmhg
untuk minum - HR: 69x/ i
sedikitnya - RR: 28x/ i
2500ml/hari untuk - T:36,7°C
mengecerkan dahak - Sputum(+)
- Kolaborasi dalam berwarna hijau
pemberian oksigen 2 kental
liter/I menggunakan
A: Masalah belum teratasi
nasal kanul
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan klien
batuk efektif
- Meyelidiki adanya
indikasi pada
secret
- Mengobservasi
jumlah dan
karakter secret
A: Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Memberikan
terapi oksigen
- Memberikan
posisi yang
nyaman kepada
klien
- Mengajarkan
batuk efektif dan
tarik napas dalam
- Observasi
ketidaksimetrisan
gerakan dada
Intervensi dilanjutkan
- Menimbang berat
badan klien
- Memantau
masukan makanan
klien
- Memberikan
perawatan mulut
kepada klien
setelah makan
Tarwoto & Wartonah (2010). Kebutuhan Dasar dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika