Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY

No. Dokumen Revisi Halaman


RSUP FATMAWATI HK.03.05/II.1/1623/2012
( 025 / FAR ) 01 1/2
Ditetapkan
Direktur Utama
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
09 Oktober 2014
*** Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn
NIP. 195708021987102001

PENGERTIAN  Pengelolaan Perbekalan Farmasi Emergency adalah proses kegiatan


menyimpan sediaan farmasi yang tergolong emergency (gawat darurat) pada
tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat
merusak mutu obat.
 Perbekalan farmasi emergency meliputi : obat – obat yang terdaftar sebagai
obat emergency dan alat kesehatan yang tergolong emergency di RSUP
Fatmawati. Daftar obat emergency terdapat dalam Buku Formularium RSUP
Fatmawati.
 Paket emergency adalah set obat atau perbekalan farmasi emergency
dalam paket emergency yang tersedia pada lemari penyimpanan, kit (kotak)
emergency yang telah dibuat oleh Instalasi Farmasi.
 Tempat penyimpanan paket emergency dilakukan di: ruang perawatan
dalam lemari emergency, IGD dalam kit (kotak) emergency, Ambulan dalam
kit (kotak) emergency, IBS dalam kit (kotak) emergency.
 Ruang lingkup prosedur penyimpanan ini dimulai dari proses penempatan
pada tempat yang sesuai sampai dengan pengeluaran perbekalan farmasi
dari tempat penyimpanannya.

TUJUAN 1. Terjaminnya mutu perbekalan farmasi emergency selama penyimpanan.


2. Terhindarnya kehilangan persediaan perbekalan farmasi emergency selama
penyimpanan
3. Terjaminnya ketersediaan perbekalan farmasi emergency melalui
administrasi pencatatan persediaan perbekalan farmasi.

KEBIJAKAN Pengelolaan obat emergency yang tersedia dalam lemari emergency dan kotak
emergency dilakukan dengan menggunakan Prosedur Pengelolaan Obat
Emergency (gawat darurat). (Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati Nomor: HK.03.05/II.1/1551/2012 Tanggal 2 Juli 2012, Tentang
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati).

1. Pelaksanan pengecekan/monitoring jumlah sediaan stok perbekalan farmasi


emergency di lemari emergency oleh petugas farmasi.
PROSEDUR
2. Pelaksanaan kegiatan pengecekan/monitoring terhadap lemari emergency
dilakukan dengan cara:
2.1. Melakukan pengecekan setiap hari sesuai jadwal petugas depo farmasi,
dengan mencocokkan obat dan alat kesehatan dalam lemari emergency
dengan jumlah stok bakunya.
2.2. Apabila ditemukan obat rusak atau kadaluarsa, segera dilakukan
penggantian dari depo terkait sesuai jumlah obat yang rusak atau
kadaluarsa dan dibuatkan laporan obat rusak atau kadaluarsa.
2.3. Apabila ada ketidakcocokan, petugas farmasi bersama perawat
menelusuri/melihat pasien yang menggunakan obat dan alat kesehatan
serta memintakan resepnya kepada dokter terkait.
3. Pencatatan poleh petugas farmasi saat monitoring perbekalan farmasi yang
telah terpakai oleh pasien dari lemari/kit emergency.
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY

No. Dokumen Revisi Halaman


RSUP FATMAWATI HK.03.05/II.1/1623/2012
( 025 / FAR ) 01 2/2

4. Pelaksanaan pengecekan troli/kit/bag emergency pada ruangan atau


PROSEDUR
satuan kerja yang jarang dipakai, dilakukan setiap minggu atau setiap ada
pemakaian oleh pasien.
5. Penggantian perbekalan farmasi oleh petugas farmasi apabila ada yang
telah terpakai oleh pasien dengan perbekalan farmasi yang baru. Proses
penggantian pada kondisi normal dilakukan dalam waktu < 24 jam dengan
melakukan kegiatan:
5.1. Pengiriman resep pengganti ke Depo Farmasi Rawat Inap terkait
untuk dilakukan penghargaan dan permintaan obat pengganti.
5.2. Penggantian obat dan alkes yang telah terpakai dengan pengantinya
yang berasal dari depo farmasi rawat inap terkait, ke dalam lemari
emergency sebagai pemenuhan stok baku.
6. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi emergency oleh petugas
farmasi dengan memperhatikan kondisi berikut:
6.1. Penyimpanan perbekalan farmasi emergency sesuai yang terdapat
dalam formulir baku obat dan alkes emergency atau sesuai dengan
kebutuhan ruang perawatan terkait.
6.2. Penyimpanan perbekalan farmasi emergency dilakukan di
troli/kit/bag emergency yang berada di tempat penyimpanan dengan
suhu ruangan 25 0C atau memiliki alat pendingin (Air Conditioner)
yang berfungsi selama 24 jam.
6.3. Jumlah stok dalam lemari emergency adalah stok baku (jumlah
tetap).
6.4. Perbekalan Farmasi emergency hanya digunakan pada kondisi
emergency.
7. Pemasangan kunci segel oleh petugas farmasi pada troli/kit/bag
emergency yang telah digunakan dan telah dilakukan penggantian
perbekalan farmasi sesuai dengan stok bakunya.
8. Pembuatan laporan penggunaan obat emergency dengan pembuatan
billing pasien oleh petugas farmasi.

1. Instalasi Farmasi
PIHAK TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap A, B, C dan Anggrek
3. Instalasi Rawat Intensif (IRI)
4. IGD
5. IBS
6. Bidang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai