Anda di halaman 1dari 3

Sebelum anda berdiskusi silahkan unduh terlebih dahulu UU Tentang Aparatur Sipil Negara

http://www.sdm.depkeu.go.id/peraturan/doc/UU_NO_5_2014.PDF

Kemudian Simak dan perhatikan video di bawah ini:

Materi diskusi:

1. Berdasarkan UU ASN No 5/2014 diskusiakn apa yang dimaksud dengan Aparatur


sipil Negara!
2. Bagaimanakah posisi pegawai negeri daerah dalam UU ASN!
3. Merujuk pada kasus di atas (dalam video) siapakah yang dimaksud dengan PPPK ?
apakah pegawai daerah juga dapat berstatus sebagai PPPK?
4. Bagaimanakah pengawasan eksternal dan internal kebijakan daerah Saat ini?, uraikan
berdasarkan BMP dan fakta kasus yang anda temukan.

Tanggapan

1. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.

2. Pada pasal 135 UU No. 5 Tahun 2014 menyatakan bahwa PNS pusat dan PNS daerah disebut
ASN. Berdasarkan statusnya, PNS daerah merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai
pegawai tetap oleh Pejabat pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Jadi, PNS daerah adalah pegawai pusat yang ditempatkan di daerah otonom provinsi atau
kabupaten/kota yang ganjinya dibebankan pada APBD.
ASN baik yang ditempatkan di pusat dan daerah berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah. Pegawai ASN harus
bebas dari pengaruh dan intervensi politik. ASN memiliki tugas dan fungsi, sebagai berikut:
Fungsi ASN

 Pelaksana kebijakan publik


 Pelayan publik;
 Perekat dan pemersatu bangsa
Tugas ASN

 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
 Mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik Indonesia

3. PPPK merupakan salah satu unsur ASN disamping PNS. PPPK adalah warga negara Indoensia
yang memenuhi syarat tertentu, yang dianggkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Dalam kasus di video, disampaikan bahwa pegawai honor dan tenaga guru yang gagal mengikuti
tes CPNS dapat mengikuti seleksi PPPK untuk menjadi ASN. Selain itu, disebutkan juga bahwa
seleksi PPPK dapat diikuti seluruh masyarakat. Seleksi PPPK akan dilaksanakan setelah test
CPNS.
Ya, PPPK sebagai unsur ASN juga merupakan pegawai daerah. Pemerintah daerah dapat merekrut
ASN dari unsur PPPK, setiap instansi pemerintah baik pusat dan daerah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka waku lma tahun yang diperinci per satu tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan. Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK ditetapkan dengan
keputusan menteri.

4. Pengawasan eksternal terhadap kebijakan daerah

Pemerintah pusat juga melakukan pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala
daerah. Pemerintah melakukan pengawasan represif dan preventif terhadap peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah.
Pengawasan preventif mencakup:
 Pengawasan terhadap kebijakan daerah kesesuaiannya terhadap kepentingan umum
(merit review).
Kepentingan umum disini adalah kepentingan masyarakat luas yang mencakup
kepatutan atau kebiasanan yang berlaku di suatu daerah misalnya norma agama, adat
istiadat, budaya dan susila, serta hal-hal lain yang membebani masyarakat.

 Pengawasan terhadap kebijakan daerah kesesuaiannya dengan peraturan perundang-


undangan yang lebih tinggi dan peraturan perundang-undangna lainnya (legal review).
Peraturan yang lebih tinggi maksudnya UUD1945, Undang-undang, peraturan
pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan dan keputusan
presiden, serta peraturan menteri. Sementara yang dimaksu peraturan lainnya yaitu
peraturan daerah provinsi, keputusan gubernur serta peraturan daerah kabupaten/kota
dan keputusan bupati/walikota.
Pemerintah melakukan pengawasan represif terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala
daerah, selain yang berkaitan dengan APBD, peraturan kepala daerah tentang penjabaran
APBD, pajak daerah, retribusi dan tata ruang, yaitu terhadap kebijakan daerah yang
bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undanngan yang lebih tinggi
dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Pengawasan Internal terhadap kebijakan daerah


Pemerintah daerah melakukan pengawasan secara internal terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah, yang terdiri atas

 Pengawasan yang bersifat self administratif regulation, yaitu pembuatan dan penetapan
SOP, Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Pengawasan dilakukan agar mekanisme
dan prosedur administrasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
 Pengawasan melekat/built control, yaitu pengawasan atasan langsung ke bawahannya.
 Pengawasan layanan berdasarkan standar pelayanan umum (SPM) yang dibuat oleh setiap
perangkat daerah.
 Pengawasan fungsional, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh lembaga, badan, unit yang
mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan melalui pemeriksaan, pengujian,
pengusutan dan penilaian. badan fungsional, seperti inspektorat daerah.
Pengawasan fungsional yang dilakukan kepala daerah melalui inspektorat juga melakukan
pengawasan terhadap kesesuaian antara program dan kegiatan dengan peraturan daerah dan
peraturan lain yang lebih tinggi sebagai dasar hukum.

Referensi

Hanif N & Enceng.2022. Materi Pokok Administrasi Pemerintahan Daerah. Edisi


ke-4. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. 2022

Anda mungkin juga menyukai