Anda di halaman 1dari 2

1. PNS adalah pegawai ASN yang bersifat tetap.

PNS daerah adalah pegawai yang ditugaskan di


kantor pemerintahan daerah setingkat Provinsi, Kota, Kabupaten ataupun Desa. Pegawai PNS
diangkat dalam jabatan. PNS daerah juga berperan mengambil bagian dalam kebijakan yang
mendukung kesejahteraan rakyat. Bahkan peran PNS daerah juga sangat penting dalam
perekonomian daerah. Sebagai sumber daya manusia yang unggul di daerahnya, PNS daerah
dituntut memecahkan masalah pemulihan industri daerah dan perbaikan pendidikan serta
kesejahteraan daerah tersebut.
Contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor,
kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah.

2. Formasi adalah penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan agar mampu
melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Formasi ditetapkan
berdasarkan perkiraan beban kerja dalam jagka waktu tertentu dengan mempertimbangkan
macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas, serta hal-hal lain yang memengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan.
Formasi PNS daerah ditetapkan oleh kepala daerah berikut
Provinsi ditetapkan oleg gubernur
Kabupaten ditetapkan oleh bupati
Kota ditetapkan oleh walikota

Usul pengajuan formasi PNS Daerah Propinsi disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
Propinsi yang bersangkutan kepada Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan
aparatur negara dan Kepala BKN. Sedangkan usul pengajuan formasi PNS Daerah
Kabupaten/Kota disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota
kepada Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan Kepala
BKN melalui Gubernur selaku wakill Pemerintah. Semua warga negara yang memenuhi syarat
dapat melamar menjadi PNS jika ada formasi. Para pelamar akan diuji dengan materi berikut
Tes kompentensi yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan persayratan jabatan
Psikotes yang penyelenggaraannya disesuaikan dengan kebutuhan persayaratan jabatan dan
kemampuan instansi masing-masing

PNS diberhentikan dengan hormat karena :


Meninggal dunia
Atas permintaan sendiri
Mencapai batas usia pensiun
Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini
Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena hal berikut :


a. Melakukan penyelewengan terhdap Pancasila dan UUD 1945
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana
kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan atau pidana umum
c. Menjadi anggota atau pengurus partai politik

d. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling sigkat dua tahun dan pidana yang
dilakukan dengan berencana.

Pembinaan PNSdidaerah di tangan kepala daerah dan sekretaris daerah. pembinaan PNS dalam
satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional, yang meliputi
penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan
pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum, pengembangan
kompetensi, dan pengendalian jumlah.

3. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam pembuatan rencana kebijakan


sebagai berikut.
Membuat agenda kebijakan
Melakukan identifikasi kebutuhan
Membuat rumusan usulan yang konkret berdasarkan langkah kedua
Membahas usulan yang telah disajikan secara sistematis dan logis dalam DPRD
Penetapan kebijakan dalam bentuk peraturan daerah
Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tersebut oleh
pemerintah daerah

Dalam menyusun semua perencanaan tersebut, pemerintah daerah melakukan langkah-


langkah sebagai berikut :
a. Pemerintah daerah menyusun rancangan perencanaan (RPJP, RPJM,RK dan RAPD) yang akan
dibuat sesuai dengan arah dan kebijakan umum yang disepakati dan dipertajam dengan
masukan masyarakat
b. Pemerintah daerah menyapaikan rancangan perencanaan kepada DPRD

4. Menurut Finance (1994:4 dalam badjuri dan Yuwono; 2002:135) ada empat tipe evaluasi, yaitu :
1. Evaluasi kecocokan (appropriateness), yaitu melakukan penilaian apakah kebijakan yang
ditetapkan tersebut memang cocok untuk dipertahankan,perlukah diganti dengan
kebijakanlain, dan apakah kebijakan ini cocok dilakukan oleh pemerintah daerah bukan oleh
swasta
2. Evaluasi efektivitas, yaitu melakukan penilaian apakah kebijakan yang dilaksanakan
tersebuttelah menghasilkan hasil dan dampak yang sesuai dengan tujuannya.
3. Evaluasi efisiensi, yaitu melakukan penilaian berdasarkan tolak ukur ekonomis yaitu
seberapajauh tingkat manfaat disbandingkan dengan biaya dan sumber daya yang
dikeluarkan.
4. Evaluasi meta, yaitu melakukan penilaian terhadap proses evaluasi itu sendiri. Apakahevaluasi
yang dilakukan lembaga berwenang sudah professional? Apakah evaluasi dilakukantersebut
sensitive terhadap kondisi sosial ,cultural, dan lingkungan? Apakah evaluasi
tersebutmenghasilkan laporan yang mempengaruhi pilihan-pilihan manajerial.

Anda mungkin juga menyukai