Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2

Nama : Baiq Halimatussakdiah


NIM : 041850326
Mata Kuliah : Administrasi Pemerintahan Daerah

JAWABAN :

1. Pegawai Daerah adalah birokrat yang berpungsi mendukung penyelenggaraan pemerintahan


daerah,perangkat yang disi oleh aparatur sipil Negara,sesuain dengan UU Nomor 23/214, pegawai
atau perangkat daerah yang terdiri dari perangkat daerah Provensi dan kabupaten/Kota.perangkat
daerah provinsi Contoh : Sekretariat Daerah, DPRD,Inspektorat,dinas Dan Badan,Sedangkan
Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota Contoh : DPRD, Inspektorat, Dinas, Badan, Kecamatan.

2. Formasi adalah penentuan jumlah dan susuan pangkat PNS yang di perlukan agar mampu
melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat berwenang, pengadaan PNS merupakan
kegiatan untuk mengisi kubutuhan jabatan administrasi atau jabatan fungsional dalam suatu instansi
pemerintah.dilakukan melalui tahapan perencanaan,pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi,
pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan pengangkatan.

 Dan pemberhentian PNS/Pegawai daerah karena: 1. Meninggal Dunia, 2. Permintaan Sendiri, 3.


Mencapai batas usia pensiun, 4. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pension dini.
 Pembinaan yang harus dilakukan terhadap pegawai antara lain: 1. Pembinaan mental dan
spiritual, 2. Pembinaan loyalitas, 3. Pembinaan hubungan kerja, 4. Pembinaan moril dan
semangat kerja, 5. Pembinaan disiplin kerja, 6. Pembinaan kesejahteraan.

3. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam pembuatan rencana kebijakan sebagai
berikut; Pertama, membuat Agenda Kebijakan. Kedua, melakukan identifikasi kebutuhan. ketiga,
membuat rumusan usulan yang konkret berdasarkan langkah kedua. Keempat, membahas usulan
yang telah disajikan secara sistematisdan logis dalam DPRD. Kelima, penetapan kebijakan dalam
bentuk peraturan daerah.Keenam, melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dalam peraturan
daerah tersebut oleh pemerintah daerah.

4. Cara mengevaluasi kebijakan menurut Finance (1994; 4 dalam Badjuri dan Yuwono,2002:135)
yang menjelaskan bahwa terdapat 4 tipe evaluasi sbb:

1) Evaluasi kecocokan (appropriateness),yaitu melakukan penilaian apakah kebijakan yang


ditetapkan tersebut memang cocok untuk dipertahankan,perlukah diganti dengan kebijakan
lain,dan apakah kebijakan ini cocok dilakukan oleh pemerintah daerah,bukan oleh swasta.
2) Evaluasi efektivitas,yaitu melakukan penilaian apakah kebijakan yang dilaksanakan tersebut
telah menghasilkan hasil dan dampak sesuai dengan tujuannya.
3) Evaluasi efensiensi,yaitu melakukan penilaian berdasarkan tolak ukur ekonomis,yaitu seberapa
jauh tingkat manfaat dibandingkan dengan biaya dan sumberdaya yang di lakukan.dengan kata
lain apakah input yang digunakan sebanding dengan output yang diharapkan.Apakah cukup
efisien penggunaan Keuangan public dan sumber daya dalam mencapai damapak kebijakan.
4) Evaluasi meta,yaitu melakukan penilaian terhadap proses evaluasi itu sendiri.apakah evaluasi
yang dilakukan lembaga berwenang sudah profesional? Apakah evaluasi yang dilakukan tersebut
sensitive kondisi sosial,kultural,dan lingkungan?apakah evaluasi tersebut menghasilkan laporan
yang memengaruhi pilihan-pilihan manajerial.

Anda mungkin juga menyukai