Anda di halaman 1dari 5

HANDOUT MANAJEMEN WAKTU

A. Pengertian
1. Manajemen
Dalam bahasa inggris, management berasal dari kata to manage yang berarti
mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Manajemen adalah
sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
2. Waktu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu adalah seluruh rangkaian saat
ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
3. Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan
pengawasan terhadap waktu agar penggunaan waktu menjadi efisien dan
efektif.

B. Filosofi Manajemen Waktu


1. Filasafat idealisme
Suatu keadaan yang amat sempurna yang menjadi pola dari segala sesuatu
yang kita dapati didunia ini, filsafat ini diterapkan dalam manajemen marxis
dan codetermination yang popular di Negara sosialis, jerman dan
skandinavia.
2. Filsafat realisme
Dunia ini dan segala sesuatu yang terdapat didalamnya adalah kenyataan
yang tidak dapat dibantah, filsafat ini beriringan dengan revolusi industri
inggeris yang disusun Frederick W. taylor.
3. Filsafat neo-thomisme
Kenyataan itu rasio, keadaan, dan Tuhan sedangkan kebenaran adalah intuisi,
segala sesuatu yang masuk akal dan yang diwahyukan Tuhan banyak
dipraktikan oleh manajemen katholik yang merujuk pada bible.
4. Filsafat pragmatism
Pengalaman dan segala sesuatu yang dapat dialami oleh manusia,
keberanaran dapat dilihat dari pendapat umum yang banyak merujuk pada
manajemen yang berlaku umum mellaui opini public.
5. Filsafat eksistensialisme
Kenyataan adalah eksistensi atau keadaan yang menyerupai itu, kebenaran
adalah pendapat yang sejalan dengan pandangan pribadi seseorang, peran
manusia menjadi perhatian utama

C. Aspek-Aspek Manajemen Waktu


Menurut Atkinson, aspek-aspek dalam manejemen waktu mencakup hal-hal
berikut:
1. Menetapkan Tujuan
Bagian utama dari pengelolaan waktu adalah menetapkan tujuan dari apa
yang akan dikerjakan. Menetapkan tujuan dapat membantu individu untuk
memfokuskan perhatian terhadap pekerjaan yang akan dijalankan, fokus
terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai serta mampu merencanakan
suatu pekerjaan dalam batasan waktu yang disediakan.
2. Menyusun Prioritas
Menyusun prioritas perlu dilakukan mengingat waktu yang tersedia terbatas
dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai kepentingan yang sama. Urutan
prioritas dibuat berdasarkan pringkat, yaitu dari prioritas terendah hinnga
pada prioritas tertinggi. Urutan prioritas ini dibuat dengan
mempertimbangkan hal mana yang dirasa penting, mendesak, maupun vital
yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Atkinson berpendapat menyusun
prioritas membutuhkan ketelitian tinggi dan kemampuan menyusun strategi
agar hasil pokok penggunaan waktu dapat tercapai secara maksimal.
3. Menyusun Jadwal
Aspek lainnya dalam manajemen waktu adalah membuat susunan jadwal.
Jadwal merupakan daftar kegiatan yang akan dilaksanakan beserta urutan
waktu dalam priode tertentu. Fungsi pembuatan jadwal adalah menghindari
bentrokan kegiatan, menghindari kelupaan, dan mengurangi ketergesaan.
4. Bersikap Asertif
Aspek manajemen waktu ini diartikan sebagai ekspresi bertanggung jawab
dari perasaan dan pikiran seseorang terhadap orang tertentu pada waktu yang
tepat. Sikap asertif dapat diartikan sebagai sikap tegas untuk berkata "Tidak"
atau menolak suatu permintaan atau tugas dari orang lain dengan cara positif
tanpa harus merasa bersalah dan menjadi agresif.
5. Bersikap Tegas
Bersikap tegas merupakan strategi yang diterapkan guan menghindari
pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain tidak mengurangi
efektivitas penggunaan waktu. Dalam bersikap asertif tetap dibutuhkan
pertimbangan matang dari segi konsekuensi atau besar kecilnya dampak
poisitf dan negatif yang diterima individu.
6. Menghindari Penundaan
Penundaan merupakan penangguhan suatu hal hingga terlambat dikerjakan.
Penundaan dalam pelaksanaan tugas dapat menyebabkan ketidakberhasilan
dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kemudian merusak jadwal
kegiatan yang telah disusun secara apik serta mengganggu tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.

Canfield mengemukakan aspek-aspek manajemen waktu mencakup hal


berikut ini:
1. Perencanaan Proses
perencanaan diperlukan untuk membuat seseorang tetap pada pilihannya
untuk menyeleksi pekerjaan yang ada dengan didorong oleh tekad untuk
mengerjakan pekerjaan sampai tuntas.
2. Menetapkan Prioritas
Menentukan prioritas berarti berusaha menentukan mana hal yang harus
didahulukan berdasarkan tingkat kepentingannya.
3. Melakukan Delegasi
Delegasi artinya menyerahkan suatu pekerjaan kepada orang lain yang dinilai
tepat dan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga waktu yang kita
miliki akan lebih efisien.
4. Disiplin Diri
Disiplin diri akan mengarahkan individu untuk mementingkan pada tugasnya
sendiri dan menghindarkan diri hari hal-hal yang dapat menghambat
penyelesaian tugas.
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa aspek-aspek manajemen
waktu mencakup adanya perencanaan, penetapan tujuan, menyusun prioritas,
menghindari penundaan, menyusun jadwal, bersikap asertif, meminimalkan
waktu yang terbuang, melakukan delegasi, dan adanya disiplin diri.

D. Teknik Manajemen Waktu


1. Teknik Manajemen Waktu berdasarkan Skala Prioritas
Skala Prioritas adalah tingkat-tingkat yang memiliki kriteria tertentu atas
segala sesuatu yang diutamakan. Berikut adalah beberapa hal-hal yang
mempengaruhi Skala Prioritas :
a. Tingkat Urgensinya, yang mana yang harus didahulukan.
b. Kesempatan yang dimiliki misalnya : obat, saat sakit menjadi hal utama
dan yang lain menjadi hal kedua.
c. Pertimbangan Masa depan, agar masa depan gemilang kita perlu
mendapatkan pendidikan maka dari itu pendidikan beserta
pelengkapnya harus di utamakan juga
d. Kemampuan diri
e. Tingkat pendapatan
f. Status Sosial
g. Lingkungan
2. Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal
kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Ada alasan
mengapa diperlukan pendelegasian, yaitu sebagai berikut : 1. Memungkinkan
atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien. 3. Atasan dapat memusatkan
tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan. 4. Dapat
mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan. 5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan
dalam pembuatan keputusan.
3. Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Asertif
Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap
menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Dalam bersikap
asertif, seseorang dituntuk untuk jujur terhadap dirinya dan juru pula dalam
mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional,
tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan
pihak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai