Manajemen Waktu Ciri-ciri Waktu : 1. Waktu tidak bisa disewa, dipinjam, atau dibeli 2.
Waktu tidak berubah 3. Waktu tidak bisa disimpan dan dikumpulkan 4. Waktu tidak ada
penggantinya Prioritas Amal : 1. Wajib, laksanakan 2. Sunah, upayakan 3. Mubah, lakukan
yang paling bermanfaat 4. Makruh, hindarkan 5. Haram, tinggalkan
13. Perampok WaktuPerampok Waktu Penundaan Telepon Televisi Transportasi
Tamu tak diundang Pertemuan Kurangnya rencana harian Melakukan sesuatu secara
emosional Tidak bisa mengatakan tidak Kebiasaan hidup yang tidak baik Penundaan
Telepon Televisi Transportasi Tamu tak diundang Pertemuan Kurangnya rencana harian
Melakukan sesuatu secara emosional Tidak bisa mengatakan tidak Kebiasaan hidup yang
tidak baik
Manajemen waktu diartikan sebagai penggunaan waktu seefisien dan seefektif mungkin untuk
memperoleh waktu maksimal (Saputro, 2006.).
Untaian Kata
Saat ini, sama seperti saat-saat yang lain, merupakan waktu yang berharga, jika kita tahu apa yang harus
kita lakukan dengan waktu yang ada.
Kesimpulan
Manajemen waktu berkaitan erat dengan manajemen diri. Manajemen waktu adalah proses pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditentukan dalam kurun batas tertentu dengan menggunakan
waktu secara maksimal tanpa membuang waktu yang dimiliki.
Cara Mengelola Waktu
Buatlah atau tulis kegiatan yang harus Anda lakukan.
Megelompokkan kegiatan, yaitu menentukan kegiatan mana yang penting dan tidak terlalu penting
untuk Anda lakukan saat ini.
Mengerjakan pekerjaan yang penting terlebih dahulu
Terapkan prinsip Jika kita bisa lakukan sekarang untuk apa menunggu esok hari. Walaupun deadline
pekerjaan kita masih lama, kita sebaiknya jangan menunda-nunda pekerjaan. Jangan pernah berfikir
bahwa masih ada waktu.
Hindari melakukan hal-hal yang tidak penting
Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Waktu
Pengaturan diri (self-regulation)
Dengan adanya pengaturan diri, seseorang dapat mengatur waktunya dengan baik.
Motivasi
Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi memiliki manajemen waktu yang semakin efektif dan efisien
Pencapaian Tujuan
Seseorang yang berusaha mencapai tujuannya akan dapat mengatur waktunya dengan baik.
Contoh Manajemen Waktu
Seorang Mahasiswa mempunyai list kegiatan mengerjakan makalah Bahasa Indonesia dengan deadline 6
hari lagi, UAS 7 hari lagi, latihan paduan suara untuk lomba 2 bulan lagi, mengerjakan tugas membuat
artikel dengan deadline 2 hari.
Mahasiswa tersebut harus memanage waktunya dengan baik. Manajemen waktu Mahasiswa tersebut
adalah pertama mengerjakan tugas artikel, kemudian mulai mengerjakan tugas makalah, menyempatkan
belajar di setiap waktu yang ada dan terakhir menyempatkan waktu untuk latihan paduan suara.
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara
teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut
unsur-unsur manajemen.
fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang
sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban
kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu
untuk mencapai sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan
dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas
dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
Manajemen diri itu erat kaitannya dengan bagaimana kita mengatur waktu kita sehari-
hari. Dengan kita bisa mengatur diri secara tepat dan benar maka kita bisa tampil
produktif. Jika kita sudah menjadi orang yang produktif maka kita dapat tampil
maksimal dimana pun kita berada. Oleh karena itu jangan biarkan hal-hal yang tidak
penting mengganggu produktifitas kita.
Berikut ini ada tiga Tips untuk Menjadi pribadi yang Produktif
Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11
menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan
pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa
kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian
jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang
sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja
efektif:
1. Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakan If you fail to plan, you plan to fail. Apabila Anda
menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya
Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?. Rencana memberikan peta apa yang ada
dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga
Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta
waktu pengerjaannya.
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil
saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak
mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa
energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam
10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang on fire. Disaat itu saya
manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi.
Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
dengan prioritas lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan
lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan
manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus
untuk disiplin diri.
2. Fokus
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan
sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda
dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda
justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan
akan berkualitas bagus.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi
juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk
menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan
mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan
beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.
3. Hindari Interupsi
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi
adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan
keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang
fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya
seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
Kita harus dapat menumbuhkan kepercayaan diri, dan yang paling penting adalah kita
harus memiliki motivasi diri yang tinggi dan stabil.
Untuk memiliki motivasi diri yang dahsyat dan selalu dalam performa yang tinggi dan
stabil, maka kita harus mengandalkan motivasi dari diri sendiri (motivasi intrinsik) dan
jangan mengandalkan motivasi dari luar/lingkungan (ekstrinsik). Contoh motivasi
ekstrinsik adalah pujian, lingkungan yang mendukung atau upah yang besar. Kalau kita
tergantung pada motivasi ekstrinsik maka kita akan menunggu dimotivasi. Padahal
motivasi dari luar itu tidak selalu kita dapatkan, sehingga akhirnya motivasi kita jadi
naik turun tergantung stimulus dari luar.
Sedang motivasi intrinsik bisa kita bangkitkan kapan saja sesuai kehendak kita, bahkan
bisa terus kita bangkitkan sehingga kita akan selalu mempunyai motivasi yang tinggi.
Caranya bisa dengan berbagai cara.
1. Dengan membayangkan manfaat besar yang akan didapat, melakukan sugesti untuk
menyenangi pekerjaan yang sedang kita lakukan, menumbuhkan rasa tanggung jawab
dan meyakini bahwa kita baru berarti hidup di dunia ini jika berhasil melakukan
pekerjaan tersebut atau dengan cara memaksa diri bertindak walau ogah-ogahan
(karena pada dasarnya sebagian besar motivasi/semangat muncul ketika kita
beraktivitas, bukan sebelum beraktivitas).
2. Untuk strategi merealisasikan target dan planning yang sudah dibuat, caranya
adalah : bawa target dan planning tersebut ke alam bawah sadar kita. Dengan membawa
ke alam bawah sadar, kita akan bergerak sepenuhnya dan menjadikan target/planning
tersebut sebagai kebiasaan sehari;hari. Bagaimana cara membawa target/planning kita
ke alam bawah sadar? Caranya dengan selalu mengingat dan mengevaluasi pencapaian
target tersebut. Oleh karena itu kita harus punya waktu minimal 30 menit sehari untuk
mengevaluasi pencapaian target hidup kita. Jangan pernah bosan dan putus asa untuk
mengevaluasinya setiap hari. Sebab ketika Anda tidak lagi mengevaluasinya setiap hari,
maka target tersebut berubah hanya menjadi rencana di atas kertas belaka.
3. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang mantap, maka kita harus selalu berpikir
positif bahwa kita bisa, kita baik dan kita pasti sukses. Kita bisa karena Allah pada
dasarnya telah mengaruniakan kita otak yang hebat dan tubuh yang luar biasa. Otak
kita lebih hebat dari komputer secanggih apa pun (bahkan otak kita yang membuat
komputer). Kita baik karena pada dasarnya manusia mempunyai fitrah yang selalu
mengajaknya untuk berbuat baik (disebut juga hati nurani). Kita sukses karena kita
pernah mengalahkan 1 milyar lebih calon manusia (sperma) pada masa dahulu (tapi
kita tidak ingat saja). Kemudian selain berpikir positif, kita juga harus bertumpu pada
kelebihan kita supada PD. Maksudnya, jangan sering mengingat-ingat kekurangan kita.
Sebaliknya lebih sering mengingat-ingat kelebihan/potensi kita. Bahkan kalau bisa kita
beraktivitas yang sesuai dengan kelebihan/potensi kita supaya PD yang kita miliki lebih
besar lagi. Dan yang terakhir, supaya kita selalu PD jangan lupa untuk tidak takut
berbuat. Jangan takut gagal dan harus berani mencoba. Pada dasarnya ketakutan kita
akan kegagalan lebih besar daripada kegagalan itu sendiri.
Berikut ini 5 pertanyaan mendasar yang mungkin bisa membuat hidup kita lebih efektif
dan efisien.
2. How Do I Work?
Dengan jalan seperti apakah Anda dapat mengeluarkan performa terbaik Anda? Apakah
dengan membacanya atau mendengar orang lain yang berdiskusi? Apakah Anda lebih
senang bekerja sendiri atau bekerja secara tim? Apakah Anda adalah seorang tipe
konseptor ataukah seorang tipe eksekutor? Apakah Anda dapat bekerja dalam tingkat
stress yang tinggi ataukah dalam lingkungan yang baik? Semua pertanyaan ini
membantu mengarahkan pada Anda agar dapat mengerti bagaimana pola kerja Anda.
Dengan mengetahuinya, peluang efektivitas kerja Anda akan meningkat drastis karena
Anda telah mengetahui bagaimana cara Anda bekerja.
Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini disebut oleh
Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep
asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti meliputi empat dimensi
yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.
Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan
dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiral
secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap kegiatan
yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus berjalan
secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi semakin
tinggi.
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan
aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep
Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga
Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar
aktivitas pengembangan diri.
Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang
dapat membuat segalanya menjadi lebih baik.
Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan
sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan
meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman.
Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan
sungguh-sungguh.
Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri,
semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya.
Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat
mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini
justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang
mengindar.
Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga
setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
Sikap diri seperti di atas perlu dibangun karena menentukan gaya manajemen
pengembangan diri anda. John Maxwell dalam The Winning Attitude; Your Key to
Personal Success (1993) menyimpulkan bahwa sikap hidup menentukan tindakan, pola
hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terima dari orang lain, keberhasilan
dan kegagalan, menentukan hasil akhir, cara pandang yang positif dan optimis. Ia juga
menyatakan, sikap anda sekarang adalah hasil dari sikap-sikap anda selama ini.
Berbicara tentang manajemen itu tidak terlalu sulit, namun juga tidak terlalu mudah.
Kita perlu mengenali diri kita secara mendalam. Kemampuan kita juga kelemahan kita.
Kekuatan kita ditingkatkan dan kelemahan kita di kurangi. Satu hal lagi adalah
bagaimana kita bisa mengenali peluang yang ada disekitar kita, kemudian
memanfaatkannya. Atau yang lebih baik lagi jika kita dapat menciptakan peluang baik
bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Semua ini hanya mungkin terjadi bila kita
sudah mempunyai manajemen diri yang baik. Berhasil tidaknya kita ditentukan oleh
diri kita sendiri. Satu-satunya yang dapat menolong kita adalah diri kita sendiri. Mari
mulai saat ini mulailah untuk me-manage diri kita sebaik mungkin.