Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Pribadi/Self Manajemen

Pribadi adalah diri sendiri, aku sendiri, kamu sendiri, masing-masing orang.
Manajemen pribadi artinya bagaimana cara pengelolaan diri sendiri, baik menyangkut
pengelolaan fisikal, mental, intelektual, spiritual, sosial, manajerial, social, seksual, dan
sebagainya. Manajemen pribadi menjadi sangat penting, untuk memandu perjalanan hidup
sehingga lebih terarah. Sebagai acuan dari manajemen pribadi tentu saja seperangkat aturan
yang dibuat oleh Sang Pencipta manusia dan alam semesta, yaitu Allah SWT.

Manajemen pribadi dimulai dari perencanaan (planning) atau tujuan hidup. Setiap orang
seyogyanya memiliki rencana hidup, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Esok
hari rencananya apa saja, target yang hendak dicapai apa. Dalam pekan ini apa rencananya,
begitu pula untuk bulan ini dan tahun ini, juga diperinci targetnya secara jelas. Sulit
dibayangkan apa yang terjadi jika seseorang tidak memiliki tujuan dan target hidup, maka
langkah demi langkahnya akan terlunta-lunta, tak tentu arah. Akhirnya menua tanpa
pencapaian yang berarti. Hidup tanpa perencanaan begitu melelahkan, energi dan biaya
terbuang percuma, bahkan penuaan dini seringkali terjadi.

Langkah kedua dalam manajemen pribadi ialah mengatur (organizing). Kehidupan pribadi
senantiasa dilengkapi potensi, prospek dan kendala yang harus selalu diatur. Bahkan supaya
menghasilkan langkah yang efektif dan efisien perlu strategi untuk mengatur semua potensi,
prospek dan kendalam tersebut. Kehidupan yang berdurasi hanya 24 jam per hari, 30 hari per
bulan, 12 bulan per tahun, bahkan mungkin hanya dalam kisaran 60-70 tahun perlu diatur
sedemikian rupa. Setiap orang harus pandai mengatur (to be good at organizing). Kehidupan
dan pribadi harus diorganisir dengan baik.

Setelah membuat perencanaan dan target hidup, langkah manajemen pribadi berikutnya ialah
menggerakkan (actuating). Hidup hanya berbekal rencana tidak akan menghasilkan apa-apa,
oleh sebab itu menggerakkan menjadi kata kunci dalam manajemen pribadi. Ada ungkapan he
was actuated by the finest motives (Ia di gerakkan oleh alasan-alasan yang paling baik). Untuk
menggerakkan pribadi diperlukan alasan-alasan yang paling baik. Alasan tersebut terhimpun
dalam rencana hidup. Jadi antara perencanaan dengan menggerakkan sangat berkaitan erat.
Gerakkan butuh panduan, yaitu berupa rencana. Sedangkan rencana butuh aktualisasi atau
implementasi, yaitu gerakkan atau tindakkan. Rahasia sukses yang pertama adalah tindakan,
rahasia sukses yang kedua adalah tindakan, bahkan rahasia sukses yang keseribu adalah
tindakan,

Langkah keempat dalam manajemen pribadi ialah koordinasi (coordination). Bagaimana


mengkoordinasikan seluruh rangkaian kehidupan. Pribadi yang baik adalah koordinator yang
baik. Setiap orang adalah koordinator bagi dirinya sendiri, bertugas mengatur sedemikian rupa
supaya kehidupan dijalani dengan langkah-langkah yang terarah dan terencana, sehingga
target kehidupan pun dapat tercapai.

Langkah kelima ialah pengawasan, penilikan, pengaturan, penguasaan atau pembatasan


(controlling). Ada istilah everything is under control, segala-galanya dapat dikuasai. Setiap
gerak kehidupan harus diawasi, diatur, dikuasi dan dibatasi. Sulit dibayangkan bagaimana
jadinya jika aksi pribadi tanpa batasan, bebas aturan. Maka yang akan terjadi ialah bencana
demi bencana. Sebaliknya kalau aksi pribadi terlalu dibatasi, terlalu banyak aturan, maka
pribadi itu pun akan terkekang, tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Manajemen
pribadi melalui controlling ialah membuat keseimbangan sedemikian rupa dalam aksi pribadi.
Langkah terakhir dalam manajemen pribadi ialah evaluasi, penilaian atau penaksiran
(evaluation). Setiap orang adalah evaluator atau penilai, minimal terhadap pribadinya. Setiap
orang kelak akan dihisab, dinilai seluruh gerak pribadinya atau seluruh amal baik dan buruknya.
Sebelum hisab di alam akherat, ada baiknya setiap malam tiba kita menghisab diri sendiri. Apa
saja yang dilakukan dalam seharian, mana kinerja baik yang bernilai pahala, mana kinerja
buruk yang bernilai dosa. Lebih banyak yang mana?

Self management itu apa, sih?


Self management adalah kemampuan untuk mengatur perilaku, pikiran, dan emosi
dengan cara yang produktif. Hal ini berarti kamu dapat menyelesaikan tanggung jawab
pribadi dan profesional untuk kepentingan diri sendiri dan juga tim di tempat kerja. Self
management membantu kamu mengelola tugas, motivasi, waktu, emosi, dan lainnya.

Tidak hanya itu, seseorang dengan self management yang baik juga dapat membuat keputusan
rasional dan bereaksi dengan baik ketika menghadapi berbagai situasi. Kamu dapat
mengetahui hal benar apa yang harus dilakukan ketika terjebak dalam sebuah kondisi tertentu
sehingga kamu dapat mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Memiliki self management skill juga membantu seseorang untuk fokus dan tidak mudah
terganggu saat bekerja. Jika kamu dapat fokus selama bekerja, maka kamu dapat
menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu atau bahkan lebih cepat.

Kenapa self management penting?


Self management skill penting dalam kehidupan pribadi dan juga lingkungan profesional.
Keterampilan ini membuat kamu menjadi rekan kerja yang dapat dipercaya, diandalkan, dan
mampu memberi kontribusi pada tim dan perusahaan. Self manajemen membuat seseorang
dapat mengendalikan diri secara efektif dalam situasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa
contoh manfaat self management:

7 contoh self management skills


Berikut merupakan beberapa contoh skill yang masuk dalam keterampilan self management:

1. Manajemen waktu

Keterampilan mengatur waktu membantu kamu dalam memprioritaskan pekerjaan, menghindari


distraksi dan mengelola fokus. Manajemen waktu yang efektif di tempat kerja membantu dalam
memenuhi semua tugas sesuai tenggat waktu, fokus mengerjakan satu hal pada satu waktu,
dan mendelegasikan tugas atau tanggung jawab dengan tepat. Mengatur waktu dengan baik
menjadi bagian penting dari self management.
2. Skill organisasi

Dengan keterampilan organisasi yang baik, kamu dapat merencanakan, memprioritaskan, dan
melaksanakan aktivitas penting, membantu kamu mengelola sendiri tanggung jawab penting di
tempat kerja dengan baik.

3. Goal setting

Goal setting atau penetapan tujuan adalah kemampuan untuk menentukan apa yang ingin
kamu capai dengan cara yang jelas dan terdefinisi dengan baik.

Menetapkan tujuan di tempat kerja membantu kamu memutuskan apa yang penting dan apa
yang tidak, serta membantu membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Keterampilan
ini diperlukan untuk menjaga produktivitas di tempat kerja.

4. Motivasi diri

Motivasi diri adalah kemampuan untuk mengambil inisiatif dan menyelesaikan tugas dengan
baik. Kamu memiliki dorongan dari dalam diri sendiri, bukan faktor luar. Hal ini membantu kamu
jadi lebih produktif di tempat kerja.

5. Manajemen stress

Stress merupakan hal yang wajar dialami ketika bekerja. Agar stress tidak mengganggu
kehidupan pribadi dan lingkungan profesional, maka diperlukan kemampuan untuk mengelola
stres dengan baik. Hal ini membuat kamu tetap tenang dan mempertahankan sikap profesional
di tempat kerja. Beberapa hal positif yang bisa kamu coba lakukan adalah menjaga pola makan
sehat, menulis jurnal, olahraga, meditasi, dan lainnya.

Tips meningkatkan self management skills


Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk meningkatkan keterampilan self
management:

1. Ketahui kekuatan atau kelebihanmu

Tentukan tugas atau pekerjaan apa yang paling kamu kuasai, lalu fokus pada cara untuk
memaksimalkan kemampuan di bidang tersebut. Memahami kekuatan atau kelebihan yang
kamu punya dapat membantu kamu mengelola jalur karier yang tepat dengan memaksimalkan
keterampilan yang sesuai. Misalnya, skill coding, technical writing, desain grafis, dan
keterampilan lainnya.

2. Prioritaskan tanggung jawab


Tentukan dengan jelas tanggung jawab mana yang paling penting untuk diselesaikan dan
fokuskan perhatian pada pekerjaan tersebut. Hindari gangguan yang membuat kamu jadi tidak
fokus pada hal-hal penting.

3. Kembangkan skill organisasi

Temukan metode efektif yang dapat membantu kamu mengatur waktu, menyederhanakan
aktivitas harian, dan menyimpan barang-barang penting di tempat yang mudah ditemukan.
Contohnya mencatat aktivitas di buku agenda, menggunakan aplikasi manajemen waktu, tools
manajemen tugas seperti Trello, Notion, atau tools lainnya.

4. Buat deadline untuk setiap pekerjaan

Tetapkan deadline atau batas waktu untuk setiap pekerjaan dan pertahankan jadwal harian. Hal
ini membantu kamu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tepat waktu atau bahkan
lebih cepat dari jadwal dengan berkomitmen untuk fokus dan menyelesaikan semuanya sesuai
batas waktu yang kamu tentukan sendiri.

5. Fokus pada satu tugas di satu waktu

Fokuskan energi, waktu, dan kemampuan yang kamu punya pada satu tugas di saat tertentu.
Selesaikan setiap tugas sepenuhnya sebelum melanjutkan atau memulai tugas yang lain
sehingga kamu dapat mengatur waktu dan usaha yang harus dikeluarkan secara
efisien. Mengejarkan tugas secara multitasking dapat membuat fokus menjadi pecah dan otak
lebih mudah lelah.

6. Belajar sabar

Pertahankan rasa tenang agar kamu dapat berpikir jernih dan objektif. Akan ada hal tidak
menyenangkan yang dapat kamu alami, tapi kamu harus belajar sabar dan mengendalikan
emosi dengan baik.

Ketika ingin marah, coba tarik napas panjang lalu hembuskan perlahan sampai kamu merasa
lebih tenang.

7. Jaga kesehatan

Pertahankan pola makan yang sehat, olahraga secara teratur, jaga kebersihan dan secara aktif
fokus untuk menurunkan tingkat stress. Pastikan untuk beristirahat cukup untuk menenangkan
pikiran dan mengistirahatkan badan. Kamu juga bisa melakukan olahraga rutin, misalnya lari
atau olahraga lain yang menyehatkan sekaligus menyenangkan badan. Olahraga dapat
meningkatkan hormon endorfin yang berfungsi mengurangi persepsi rasa sakit dan memicu
perasaan positif.

8. Evaluasi setiap progress yang berhasil kamu lakukan


Nilai secara objektif kemajuan yang telah kamu buat dan lihat kembali apakah kamu sudah
dapat mencapai goals yang kamu buat atau belum. Kamu dapat meminta bantuan mentor atau
rekan kerja untuk memberikan penilaian. Meskipun ada tujuan yang belum tercapai dengan
maksimal, jangan terlalu keras pada diri sendiri dan hargai setiap progress yang telah kamu
buat. Kamu bisa mencoba strategi lain untuk mencapai tujuan yang belum tercapai.

Self Management (Pengertian, Manfaat, Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi)


Oleh Muchlisin Riadi Agustus 09, 2021

Self management atau manajemen diri adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk
mengendalikan berbagai unsur dalam diri seperti fisik, emosi, perasaan, pikiran dan perilaku
untuk mencapai hal-hal yang baik dan terarah meskipun upaya itu sulit. Self management
merupakan bentuk paling dasar dari perilaku kebebasan seseorang dalam mengambil
keputusan sendiri dari situasi yang sedang dihadapi hingga sebuah kontrol diri yang
dimunculkan tanpa adanya kendala dari pihak luar.

Self management adalah prosedur yang menuntut individu untuk mengarahkan atau mengatur
tingkah lakunya sendiri secara jelas, terukur dan berubah menjadi lebih baik. Self management
dapat membantu seseorang menyelesaikan masalah, mengajarkan bagaimana cara mengelola
segala kondisi yang dihadapi serta bagaimana mereka mengatur kehidupannya dalam bersikap
dan berperilaku yang efektif di lingkungan tempat tinggalnya.

Berikut definisi dan pengertian self management atau manajemen diri dari beberapa sumber
buku:

 Menurut Gie (1995), self management adalah dorongan yang berasal dari diri seseorang
sehingga nantinya seseorang dapat mengendalikan kemampuannya untuk mencapai
hal-hal yang baik.
 Menurut Ardini (2017), self management adalah seseorang memiliki keahlian untuk
mengendalikan diri seperti fisik, emosi, pikiran, jiwa dengan memanfaatkan kemampuan
yang dimiliki setiap individu.
 Menurut Komalasari (2014), self management adalah kemampuan individu untuk
mengarahkan perilakunya atau kemampun untuk melakukan hal-hal yang terarah
bahkan meskipun upaya-upaya itu sulit.
 Menurut Prijosaksono (2001), self management adalah kesungguhan dari setiap individu
untuk dapat mengendalikan sepenuhnya keberadaan diri secara keseluruhan (fisik,
emosi, mental atau pikiran, jiwa maupun rohnya) dan realita kehidupannya dengan
memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya.
 Menurut Novita (2010), self management adalah suatu kemampuan individu dalam
mengatur dari berbagai unsur, seperti pikiran, perasaan, dan perilaku.

Tujuan dan Manfaat Self Management

Self management merupakan salah satu penerapan teori modifikasi perilaku gabungan
behavioristik dan kognitif sosial. Self management dapat digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar, mengontrol berat badan, mengurangi kebiasaan merokok, kebiasaan belajar
yang buruk, kecemasan, mengurangi kebiasaan berkata jorok, dan lain-lain.

Self management adalah teknik konseling yang paling efektif, karena perubahan tingkah laku
yang terjadi didasarkan pada kemauan, kesadaran dan kemampuan individu sendiri sehingga
bertahan lebih lama. Individu akan menganggap bahwa keberhasilan tersebut bukan terjadi
atas usahanya sendiri dan ada campur tangan orang lain yang berupa stimulus lingkungan,
tetapi usaha diri sendirilah yang lebih berpengaruh.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari self management atau manajemen diri adalah sebagai
berikut:

1. Membantu individu untuk dapat mengelola diri baik pikiran, perasaan dan perbuatan
sehingga dapat berkembang secara optimal.
2. Dengan melibatkan individu secara aktif maka akan menimbulkan perasaan bebas dari
kontrol orang lain.
3. Dengan meletakkan tanggung jawab perubahan sepenuhnya kepada individu maka dia
akan menganggap bahwa perubahan yang terjadi karena usahanya sendiri dan lebih
tahan lama.
4. Individu dapat semakin mampu untuk menjalani hidup yang diarahkan sendiri dan tidak
tergantung lagi pada konselor untuk berurusan dengan masalah mereka.

Aspek-aspek Self Management

Menurut Gie (1995), self management atau manajemen diri memiliki beberapa aspek, yaitu
sebagai berikut:

a. Pendorong Diri (Self Motivation)

Pendorong diri (self motivation) merupakan adanya sebuah dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang yang bisa menambah semangat sehingga nantinya seseorang dapat melakukan
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya dorongan diri pada
individu itu sendiri, maka dalam diri individu akan tumbuh minat dan keinginan kuat untuk
memperoleh kesenangan atau sesuatu yang diinginkannya.

b. Penyusunan Diri (Self Organization)

Penyusunan diri (Self Organization) adalah sebuah aturan terhadap segala sesuatu yang
berkaitan dengan diri seseorang sehingga dapat tercapainya efisiensi dalam kehidupan
individu. Dapat dikatakan juga sebagai pengorganisasian diri. Jadi individu mampu mengatur
segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran, tenaga, waktu maupun lainnya yang dapat
membantu pembentukan self management.

c. Pengendalian Diri (Self Control)

Pengendalian diri (Self Control) adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengendalikan dirinya sendiri secara sadar sehingga dapat tercapainya sebuah keinginan serta
tidak merugikan orang lain.
d. Pengembangan Diri (Self Development)

Pengembangan diri (self development) adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kesadaran
diri untuk mengembangkan sebuah potensi. Dengan adanya pengembangan diri seseorang
dapat meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

Langkah-langkah Self Management

Menurut Watson dan Tharp (2007), langkah-langkah atau tahapan dalam self management atau
manajemen diri adalah sebagai berikut:

1. Memilih tujuan (selecting goals). Tujuan harus ditetapkan satu per satu, dan harus
diukur, dapat dicapai, positif, dan keterhubungannya bagi setiap individu. Hal ini adalah
penting bahwa setiap harapan menjadi sebuah realistis.
2. Menerjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku (translating goals into target
behaviors). Identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan. Suatu target yang
telah dipilih untuk dilakukannya sebuah perubahan, mengantisipasi beberapa hambatan
dan memikirkan bagaimana cara untuk menegosiasikannya.
3. Pemantauan diri (self-monitoring). Mengamati perilaku sendiri dengan berhati-hati
dan secara sistematis, dan membuat catatan perilaku dalam buku harian, mencatat
segala perilaku beserta komentar-komentar tentang berbagai isyarat dan konsekuensi
yang terkait.
4. Membuat rencana perubahan (working out a plan for change). merancang sebuah
program untuk mewujudkan perubahan yang sebenarnya. Berbagai rencana untuk
tujuan yang sama bisa dirancang, masing-masing perencanaan tujuan bisa efektif.
Beberapa jenis sistem penguatan diri diperlukan dalam rencana ini karena penguatan
merupakan landasan terapi perilaku yang baru. Penguatan diri adalah strategi
sementara yang digunakan sampai perilaku baru telah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa peningkatan yang
dilakukan akan dipertahankan.
5. Perencanaan tindakan evaluasi (evaluating an action plan). Rencana perubahan
evaluasi digunakan untuk dapat menentukan tujuan yang akan tercapai. Evaluasi adalah
proses yang berkelanjutan dan bukan kejadian satu kali, dan perubahan diri adalah
latihan seumur hidup.

Faktor yang Mempengaruhi Self Management

Menurut Junaidi (2010), beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap self
management adalah sebagai berikut:

1. Kesehatan (health). Dengan adanya penyesuaian diri maka kesehatan fisik menjadi hal
yang paling penting bagi seseorang. Karena untuk mencapai kesehatan antara
perasaan dan emosi seseorang harus seimbang.
2. Ketrampilan (skill). Seseorang yang mampu mengatur kehidupannya, dilihat bahwa
orang tersebut mampu melakukannya apa tidak, maka individu tersebut dapat
menyimpulkan untuk menjadi orang yang memiliki beberapa keahlian dibidang tertentu,
maka terwujudlah tujuan dalam hidupnya.
3. Aktivitas (action). Seseorang yang memiliki imajinasi moral yang tinggi maka orang
tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang mampu mengembangkan aktivitas
hidupnya, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan bagi orang
lain.
4. Identitas diri (identity). Identitas diri adalah sebuah rancangan yang mengharuskan
individu untuk menata prinsip secara konsisten. Dan untuk mengukur pemahaman
seseorang dan memberikan penilaian terhadap keadaan diri yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk melakukan sebuah tindakan.

Referensi:

Raeburn, Alicia. 2022. 'What is self management?' [daring]. Tautan:


https://asana.com/resources/self-management (Diakses 5 Oktober 2022)

Eason, Becky. 2021. 'Self-management skills for a messy world' [daring]. Tautan:
https://www.betterup.com/blog/self-management-skills-for-a-messy-world (Diakses 6 Oktober
2022)

Harrity, Jennifer. 2019. 'Self Management Skills: Definition, Examples, and Tips' [daring].
Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/self-management-skills
(Diakses 5 Oktober 2022)

Glassdorr Team. 2021. 'The Importance of Self Management Skills' [daring]. Tautan:
https://www.glassdoor.com/blog/guide/self-management/ (Diakses 6 Oktober 2022)

Riadi, Muchlisin. (2021). Self Management (Pengertian, Manfaat, Aspek dan Faktor yang
Mempengaruhi). Diakses pada 4/10/2023, dari https://www.kajianpustaka.com/2021/08/self-
management.html

Anda mungkin juga menyukai