Anda di halaman 1dari 13

Nama : Muhamad Azis Wahyu Hidayat

NIM : 41113110081
Dosen : Abdul Khamid
Matkul : Etik UMB

Bab. 7 KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM


Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu
Menjelaskan pengertian Kepemimpinan, sifat-sifat pemimpin, manfaat kepemimpinan
Menjabarkan tugas dan tanggung jawab pemimpin
Membedakan pemimpin, manajer dan cracker
Menjelaskan pengertian kerjasama dalam tim
Menjelaskan kekuatan dan manfaat kerjasama tim
Membedakan sinergi dan Toleransi

Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam komunitas atau kelompok dengan manusia lain-nya.
Komunitas komunitas terbentuk karena kesamaan visi, tujuan, latar belakang, dan lain-lain.
Komunitas dapat berbentuk organisasi kemasyarakatan, organisasi kemahasiswaan, bahkan
organisasi yang mencari keuntungan seperti perusahaan dan industri.

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan yang diinginkan pihak lainnya.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang orang sedemikian rupa
untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk
menyelesaikan tugas.

PEMIMPIN
Adalah perekat organisasi
KEMAMPUAN MENGGERAKKAN
Adalah sinergi dalam diri seorang pemimpin yang merupakan motor penggerak dalam
sebuah struktur kepemimpinan
PENGIKUT
adalah unsur yang penting dalam komponen kepemimpinan
TUJUAN YANG BAIK
adalah alasan utama mengapa organisasi dibentuk
ORGANISASI
adalah wadah untuk mencapai tujuan atau mewujudkan visi

SIFAT-SIFAT PEMIMPIN

Memiliki visi atau pandangan ke depan, yang menjadi cita-cita organisasi yang harus dicapai
Memiliki spirit (semangat), pemimpin haruslah memiliki semangat
Memiliki integritas, integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat
dipercaya
Memiliki kemampuan berkomunikasi, dalam mewujudkan visi dan cita-cita organisasi
seorang pemimpin dibantu oleh anggota tim atau kelompok organisasi
Bersikap obyektif, pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan berdasarkan data dan
fakta bukan berdasarkan emosi
Kreatif, pemimpin harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai hal
Mampu menyusun skala prioritas, dalam pencapaian tujuan banyak hal yang harus dilakukan
Mampu menjadi pebimbing, anggota organisasi terdiri dari banyak orang dengan
kompetensi dan karakter yang berbeda

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam pencapaian tujuan banyak hal yang harus dilakukan dan banyak hal yang harus
diputuskan untuk dilakukan atau tidak, untuk dilakukan terlebih dahulu atau dilakukan terakhir

MENDELEGASIKAN TUGAS DAN WEWENANG

Seorang pemimpin organisasi tidak bekerja sendiri untuk mencapai tujuan besar organisasi,
tetapi dibantu oleh anggota organisasi yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan operasional sesuai
dengan kompetensi masing-masing anggota

MELAKUKAN PENGAWASAN

Setelah menetapkan tujuan dan membagi pekerjaan, pemimpin harus melaksanakan fungsi
kontrol atau pengawasan terhadap kinerja anak buahnya untuk memastikan tercapainya tujuan

MENGEMBANGKAN PARTISIPASI ANGGOTA

Setiap anggota organisasi berperan dalam kemajuan dan keberhasilan organisasi

MALAKUKAN EVALUASI

Evaluasi dan penilaian hasil kerja bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan pekerjaan

MENUNJUKKAN PERHATIAN KEPADA ANGGOTA ORGANISASI

Setiap orang membutuhkan pengakuan atas keberadaannya

Perbadaan Manager, Leader, dan Cracker

CRACKER
Memperbaharui wajah industri
LEADER
mengubah keteraturan dalam organisasi
MANAGER
menciptakan keteraturan
Kerjasama TIM

TIM

Adalah suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu

KERJASAMA TIM

Adalah sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang
berkomitmen untuk maksud bersama, menghasilkan tujuan-tujuan dan pendekatan bersama dimana
mereka mengikatkan diri dalam kebersamaan tanggung jawab.

SINERGI

Menanfaatkan perbedaan

Kerjasama

Keterbukaan pikiran

Menemukan cara-cara baru yang lebih baik

BUKAN SINERGI

Mentolerir perbedaan

Bekerja masing-masing secara mandiri

Berpikir kamu selalu benar

Kompromi dengan yang sudah ada


BAB. 8 MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu

Menjelaskan tentang pengertian Manajemen Waktu


Menjelaskan dan mengenali jenis-jenis waktu, cara pengelolaan waktu sesuai dengan
jenisnya
Menerapkan pengelolaan waktu dalam kehidupannya
Menjelaskan tentang pengertian prioritas
Menjelaskan macam-macam prioritas
Menyusun prioritas dan menerapkannya dalam kehidupannya

1. MANAJEMEN WAKTU

Pengertian Manajemen Waktu seperti tercantum dalam buku Etika membangun Sikap
Profesionalisme sarjana karangan Srijani dkk, 2007, adalah: Aktivitas memanfaatkan waktu yang
tersedia untuk mencapai tujuan. Manfaatkan waktu karena waktu tidak dapat diganti, disimpan dan
kembali lagi.

Mengingat terbatasnya waktu yang kita miliki, dan karena waktu tidak dapat kembali lagi, maka kita
perlu belajar bagaimana mengelola waktu agar kita mendapat manfaat sebesar-besarnya dari waktu
yang singkat ini. Itu yang dilakukan oleh orang-orang besar dalam hidupnya.

Dalam perjalanan hidup seringkali rencana tidak berjalan mulus. Ada saja hambatan-hambatan yang
muncul di luar rencana sehingga dapat mengakibatkan tertundanya pencapaian tujuan. Untuk
mengantisipas hal-hal yang mungkin terjadi di luar dugaaan maka kita perlu mengenal waktu dengan
lebih mendalam agar dapat mengelola pemanfaatannya dengan lebih baik.

2. JENIS-JENIS WAKTU

Dikarenakan dalam menjalani kehidupan kita harus melakukan berbagai aktifitas secara bersamaan,
maka pemanfaatan waktu dapat dikategorikan dalam 2 jenis sebagai berikut:

a. Waktu yang Sulit Diatur

Dalam waktu 24 jam sehari terdapat aktifitas-aktifitas yang melekat dalam kehidupan kita, dan
membutuhkan fixed time (waktu yang tetap) untuk melakukannya. Aktifitas tersebut adalah
aktifitas primer dalam kehidupan manusia yaitu tidur, makan, istirahat, menjalankan
hubungan kekeluargaan, melakukan urusan-urusan sosial. Aktifitas ini memerlukan waktu
yang tetap. Waktu yang digunakan untuk aktifitas ini tidak boleh digunakan untuk aktifitas
lain, karena dapat menganggau keseimbangan hidup manusia. Proses refreshing sel-sel dalam
tubuh manusia berlangsung saat tidur. Orang-orang yang mengurangi atau menghilangkan
waktu tidurnya akan mudah mengalami gangguan kesehatan, akibatnya dia kehilangan waktu-
waktu produktifnya. Sebaliknya, penggunaan waktu yang sulit diatur ini juga tidak boleh
berlebih-lebihan, karena akan memakan waktu produktif kita dan menghambat pencapaian
tujuan.

b. Waktu yang Dapat Diatur

Aktifitas kerja manusia dan sebagian waktu pribadi berada dalam kategori waktu yang dapat
diatur.
Jenis Waktu ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

Waktu Puncak, dimana semangat dan etos kerja tinggi


Waktu Lembah, dimana semangat dan etos kerja rendah, biasanya pada saat-saat di
akhir kerja.

Dengan mengenali jenis-jenis waktu ini, kita dapat mengatur dan memanfaatkannya secara
efektif.

MENGELOLA WAKTU YANG DAPAT DIATUR SECARA EFEKTIF

Grafik Waktu yang Dapat Diatur dibuat berdasarkan kondisi umum waktu Biologis Manusia.
Beberapa orang memiliki Waktu Biologi yang berbeda. Ada orang yang bertipe seperti ayam jago,
dimana waktu puncaknya adalah di pagi hari, tetapi ada pula orang yang bertipe seperti kalong yang
energi puncaknya justru di malam hari. Yang paling penting setiap orang perlu mengenal kapan
waktu-waktu puncaknya.

Waktu Puncak adalah waktu di mana energi ktia dalam kondisi puncak, etos kerja tinggi, maka pada
waktu-waktu ini adalah waktu yang paling baik menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan
berat, yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada waktu ini, biasanya pagi hari, penyerapan otak
terhadap materi yang berat juga tinggi, sehinggi bagi mahasiswa dan dosen yang saling berinteraksi
pada jam kuliah pagi hari akan memperoleh manfaat yang maksimal bagi kedua belah pihak.

Bagi para pekerja, pada waktu-waktu terbaik (waktu puncak) dapat ditetapkan sebagai waktu
hening, yaitu waktu yang digunakan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang merupakan
prioritas utama dan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada waktu hening Anda sebaiknya tidak
menerima tamu, tidak menelepon, tidak membuka email, tidak menandatangai surat-surat rutin dan
sebagainya (Taylor, 2010).

Jika Anda dapat mengelola pemanfaatan waktu secara efektif dan disiplin melaksanakannya hidup
Anda akan lebih bahagia, karena Anda tidak akan mengurangi waktu tetap Anda untuk kegiata di
luar pekerjaan.

Pengelolaan Waktu

Berikut adalah langkah-langkah pengelolaan waktu yang dapat dimulai sejak dini:

Buatlah Tabel Rencana Kerja Bulanan, Mingguan dan Harian


Periksa kembali tujuan-tujuan yang ingin dicapaik, dan buat rencana pencapaiannya hingga
pada kegiatan harian
Urutkan kegiatan berdasarkan skala prioritas (tingkat kepentingannya), misalnya yang paling
dekat dengan tenggat waktu penyelesaian
Tentukan pekerjaan yang bisa didelegasikan
Beri tanda pekerjaan yang bisa didelegasikakan
Pindahkan pekerjaan yang belum bisa diselesaikan pada hari berikutnya
20% dari rencana kerja terlaksana, dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan
Berikan waktu untuk tugas-tugas darurat. Apabila muncul tugas-tugas darurat, evaluasi
kembail skala prioritas
Faktor Penghambat Pengelolaan Waktu

Kadang kala rencana-rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sering muncul hal-hal penting
maupun tidak penting yang menghambat kelancaran Pengelolaan Waktu. Faktor-faktor tersebut
antara lain:

1. Mengerjakan pekerjaan yang disukai terlebih dahulu terutama pada waktu puncak, baru
menyelesaikan pekerjaan yang kurang diminati
2. Mengerjakan pekerjaan yang mudah terlebih pada waktu puncak, dan mengerjakan
pekerjaan yang sulit pada waktu lembah
3. Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang cepat waktu penyelesaiannya, sebelum
mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan waktu penyelesaian yang lama
4. Mengerjakan pekerjaan darurat/mendesak sebelum mengerjakan pekerjaan penting
5. Menunda-nunda pelaksanaan pekerjaan hingga mendekati batas waktu
6. Menyusun skala prioritas bukan berdasarkan tingkat kepentingannya
7. Terperangkap memenuhi tuntutan yang mendesak dan memaksa

Waktu yang Terbuang

Waktu terbuang adalah waktu yang tidak dimanfaatkan secara optima. Penyebab terbuangnya
waktu terdiri dari faktor internal (diri sendiri), dan faktor eksternal (di luar diri, seperti orang lain dan
kondisi lingkungan).

Contoh kegiatan berdasarkan faktor internal dan eksternal yang menyebabkan terbuangnya waktu
pada waktu yang sulit, adalah:

a. Faktor Internal:

Menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk makan, nonton televisi, membaca
koran
Berbicara panjang lebar di telepon, chatting, berkirim pesan melalui telepon
seluler berkepanjangan
Menghabiskan waktu terlalu lama di jalan dari rumah menuju kampus/kantor dan
sebaliknya

b. Faktor Eksternal

Menerima tamu
Menghadiri undangan
Kegiatan sosial
Begadang bersama teman-teman tanpa kegiatan yang jelas, dsb

Akibat dari kegiatan membuang-buang waktu tersebut, Anda terpaksa mengambil waktu istirahat
Anda, sehingga keseimbangan hidup terganggu. Contoh kegiatan yang menyebabkan terbuangnya
waktu pada waktu yang dapat diatur (waktu kerja) karena:

a. Faktor Internal:

Melamun
Membaca koran
Membalas surat elektronik, chatting, berkirim pesan melalui telepon seluler
berkepanjangan
Percakapan yang lama melalui telepon
Persiapan istirahat, sholat dan makan siang terlalu lama
b. Faktor Eksternal

Menghadiri rapat mendadak


Melakukan pembicaraan tidak bertujuan bersama teman-teman
Menerima tamu

Kiat Menghindari Terbuangnya Waktu

Faktor-faktor penyebab terbuangnya waktu sering datang tanpa diduga, misalnya pada jam kuliah,
dosen mendadak sakit sehingga kuliah hari itu kosong. Dengan demikian Anda perlu melakukan
antisipasi, agar Anda dapat meminimalkan hilangnya waktu, misalnya mengerjakan tugas kuliah yang
lain atau belajar di Perpustakaan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Evaluasi kembali tujuan, rencana, dan prioritas Anda


2. Buat Program Kerja rencana pencapaian secara bertahap
3. Tutup semua kemungkinan yang dapat mengalihkan perhatian Anda dalam pencapaian
tujuan
4. Manfaatkan Waktu Luang
5. Analisis Pekerjaan yang datang secara mendesak berdasarkan 3 standar utama untuk
mengatur waktu dengan baik, yaitu:
a. Standar Kepentingan
b. Standar Kelayakan
c. Standar Efektifitas

MENYUSUN PRIORITAS

Dalam hidup banyak hal yang kita hadapi, yang kita inginkan, yang perlu dilakukan, yang ingin
dicapai. Akan tetapi sering kita dihadapkan pada pilihan-pilihan karena kemampuan, sumber daya,
juga waktu yang terbatas.

Sementara waktu yang kita miliki sangat terbatas, tidak ada jalan lain selain membuat skala
prioritas, yaitu melaksanakan pekerjaan dan tugas-tugas berdasarkan urutan kepentingannya.
Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang bisa mengorganisir diri mewujudkan cita-citanya
dalam alokasi waktu yang ada.

Prioritas Kegiatan

Setiap hari kita melakukan berbagai kegiatan, baik yang berkaitan dengan pekerjaan, sekolah,
keluarga, sosial, dan juga pribadi. Kegiatan-kegiatan ada yang berjangka panjang, berjangka pendek,
rutin, dan ada pula yang mendesak/darurat. Untuk kegiatan-kegiatan rutin dan berjangka tentunya
sudah bisa direncanakan, dan dideteksi mana yang menjadi prioritas utama, disusul dengan
prioritas-prioritas berikutnya, karena umumnya berkaitan dengan rencana pencapaian tujuan dalam
hidup.. Berikut ini adalah pengelompokkan kegiatan berdasarkan tingkat kepentingan dan waktu
pelaksanaannya:

Kelompok 1: Kegiatan Penting Mendesak

Kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah kegiatan penting yang harus segera dilakukan,
tidak bisa ditunda pada lain waktu. Contohnya: mengantar keluarga yang kecelakaan ke rumah sakit.

Dalam kelompok ini juga ada kegiatan-kegiatan yang diakibatkan karena kebiasaan menunda-nunda
pekerjaan. Ada juga kelompok orang-orang yang justru bisa bekerja di bawah tekanan, semangat
dan idenya muncul justru pada saat terakhir, dikenal dengan istilah SKS (Sistem Kebut Semalam).
Namun banyak resiko yang mendadak muncul sebagai hambatan dan dapat mengakibatkan tugas
tidak selesai, antara lain mendadak komputer error, data hilang, terkena virus atau sakit mendadak.

Kelompok 2: Kegiatan Penting Tidak Mendesak

Kegiatan dalam kelompok ini mencakup kegiatan-kegiatan penting yang dapat dilakukan secara
bertahap, rutin, dan terjadwal sehingga apabila muncul kegiatan darurat, tidak akan terlalu
mengganggu pencapaian target-target lainnya. Contoh: relaksasi, mengerjakan tugas lebih awal,
olahraga terjadwal dan sebagainya.

Orang-orang yang berada pada kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki visi, mempunyai
prioritas dalam hidupnya. Mereka akan melakukan perencanaan dalam mencapai visinya,
menetapkan prioritas, mengerjakan yang penting terlebih dahulu, dan menyelesaikan sisanya
kemudian.

Kesulitan memasuki kelompok ini adalah tetap komit, konsisten dan disiplin menjalani rencana
kerjanya. Meskipun semua kegiatannya penting, namun jika TIDAK MENDESAK akibatnya godaan
untuk menunda pekerjaan juga tinggi.

Orang-orang yang berada dalam kelompok ini akan hidup terkendali, seimbang, dan berprestasi
tinggi.

Kelompok 3: Kegiatan Tidak Penting Mendesak

Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini adalah kegiatan-kegiatan tidak penting yang terpaksa
dilakukan. Misalnya menerima dan menemani tamu, mengantar kakak, menemani teman, dan
sebagainya. Umumnya kegiatan ini datang tanpa direncanakan dan sulit dihindari. Orang-orang yang
berada dalam kelompok ini termasuk orang yang selalu berusaha membuat orang lain senang dan
biasany tidak memiliki sikap asertif, tidak memiliki kemampuan untuk mengatakan tidak, kurang
memiliki kemampuan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginannya kepada orang lain,
tanpa merugikan diri sendiri.

Bill Cosby mengatakan (dalam 7 Habits of Highly Efektif Teens) Saya tidak tahu kunci sukses, tetapi
kunci kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang.

Kelompok ini merupakan kelompok terburuk. Orang-orang yang berada dalam kelompok ini
hidupnya kurang disiplin, prestasi rendah, tidak mempunyai tujuan hidup, bereputasi sebagai
penyenang orang lain tetapi dianggap sebagai keset kaki.

Kelompok 4: Kegiatan Tidak Penting Tidak Mendesak

Kegiatan dalam kelompok ini adalah kegiatan yang dilakukan secara berlebihan dan mengakibatkan
tingkat kepentingannya rendah. Contohnya, menonton televisi dan tidur secara berlebihan.

Orang yang hidup dalam kelompok ini berakibat malas dan tidak bertanggung jawab.

Langkah-langkah Menyusun Prioritas

Periksa kembali tujuan-tujuan besar dalam hidup Anda beserta target waktu
pencapaiannya. Tujuan-tujuan besar mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama,
antara 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun ke depan.
Pencapaian tujuan-tujuan besar dapat dipecah menjadi tujuan-tujuan kecil yang
dikerjakan secara bertahap. Tuliskan apa saja yang akan di kerjakan dalam 1 minggu ke
depan. Membuat Rencana Mingguan membantu Anda untuk fokus pada penyelesaian.
Kegiatan-kegiatan Utama yang menunjang tujuan Anda, dan dengan sendirinya Anda
akan mencapai lebih banyak.

Faktor Penghambat Penetapan Prioritas

Banyak hal yang dapat mengganggu terlaksananya kegiatan-kegiatan utama dalam proses
pencapaian tujuan Anda. Beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah:

Zona nyaman serta zona berani


Ketakutan menjadi penghambat
Bangkit lagi ketika gagal
Menaklukkan cobaan
Tidak berani berkata TIDAK
BAB. 9 ETIKET PERGAULAN
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu

Menjelaskan pengertian bergaul dan etiket dalam pergaulan


Menjelaskan manfaat pergaulan dan hambatan pergaulan
Menerapkan etiket dalam kehidupan

Pergaulan pada setiap individu manusia adalah merupakan bagian dari tuntutan kehidupan manusia
yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat dari yang kelompok kecil sampai dengan kelompok yang
lebih luas. Pergaulan manusia itu sendiri berkembang seiring dengan kemajuan budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang secara dinamis sesuai perubahan jaman.

Pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain agar di kenal dan
mengenal banyak orang. Hal ini disebabkan karena pada hakekatnya manusia selalu butuh
berinteraksi dengan manusia lain dalam kehidupannya, kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan
cara bergaul.

Dalam budaya global saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan seseorang dalam kegiatan
kerja dan bisnisnya baik formal maupun informal banyak memanfaatkan hubungan pertemanan
yang pastinya berlandaskan kepercayaan. Bahkan hubungan diplomatik juga mengandalkan
hubungan pribadi yang tulus dan intensif.

Semua orang, tua-muda, anak-anak, remaja, laki-laki atau perempuan dari berbagai macam latar
belakang perlu bergaul. Dengan demikian dibutuhkan keterampilan-keterampilan pergaulan dalam
menghadapi berbagai karakter orang dengan berbagai latar belakang. Akan tetapi, satu rahasia kecil
terpenting untuk bisa sukses dalam pergaulan yaitu mau membuka diri untuk memasuki setiap
kesempatan dan melakukan kontak dengan orang lain. Sekali kita membuka diri, dunia luas
terbentang di depan mata untuk bersiap merengkuh banyak kesempatan.

Maanfaat dan Kekuatan Bergaul

Bergaul itu salah satu kegiatan penting untuk membina jejaring (network)
Hanya dengan bergaul, orang bisa memelihara hubungan
Tidak ada pekerjaan yang tidak butuh pergaulan; tidak selamanya harus ada tatap muka,
bergaul juga bisa melalui dunia maya.
Orang-orang sukses adalah yang jejaringnya sudah matang dan bekerja, terlepas dia tua atau
muda.
Basa-basi tidak terlalu buruk. Ini bisa menjadi awal untuk memulai hubungan persahabatan.
Efek jejaring memang tidak langsung. Semakin lama dan luas semakin besar kemungkinan
keuntungan yang kita raih.
Lewat gaul, pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman akan terjadi. Ini penting
untuk memperkaya wawasan dan memperbaiki penampilan dalam karir.
Kartu nama adalah alat yang murah meriah untuk bergaul.
Bergaul memang membutuhkan bakat, tetapi membina jejaring bisa dipelajari dan dilakukan
dengan teknik dan taktik yang benar.
Bergaul memakan waktu, tapi hasil yang akan diperoleh mungkin lebih dari yang diduga.

Etiket

Esensi pergaulan adalah membina hubungan baik. Dalam membina hubungan baik tentu ada tata
caranya yang dikenal dengan istilah Etiket. Kata Etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang
berarti aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Etiket
mengajarkan kita untuk memelihara hubungan baik, bahkan memikirkan kepentingan dan keinginan
orang lain. Pemahaman tentang etiket bisa jadi pengendali langkah yang ampuh, dan membuat kita
disegani, dihormati, disenangi, percaya diri, mampu memelihara suasana yang baik di segala
lingkungan.

Sebagai manusia, apa pun profesinya, mahasiswa, karyawan, pedagang, pelajar, perlu mempelajari
dan memahami tata cara pergaulan atau etiket.

Etiket dalam Berkomunikasi

1. Basa-Basi

Basa-basi digunakan sebagai pembuka percakapan untuk tune in ke dalam pokok permasalahan.
Bayangkan bila kita memulai percakapan langsung pada inti persoalan, pasti lawan bicara kita akan
mengerutkan kening atau tatapan bingung.

Resep basa-basi

Bicarakan apa yang disenangi oleh lawan bicara


Cukup dimulai dengan sapaan hal atau selamat pagi dan sebagainya, dan jangan lupa
senyum di bibir
Jangan berlebih-lebihan, bisa-bisa kita terkesan cerewet dan bertele-tele.

2. Berkenalan

Yang wajib dilakukan saat berkenalan:

Ucapakan nama dengan jelas


Lakukan kontak mata, sorot mata menunjukkan niat baik kita
Jabatan tangan yang erat menandakan hangatnya pribadi seseorang dan menunjukkan
kepercayaan diri yang kuat.

3. Membuat Janji

Bila kita perlu bertemu dengan orang-orang yang sibuk dan banyak kegiatan, kita perlu membuat
janji terlebih dahulu. Cara membuat janji melalui telepon, sms atau e-mail dapat dilakukan bila ingin
bertemu dengan orang-orang dekat, seperti teman, sahabat, keluarga dan orang yang sudah akrab,
termasuk guru dan dosen.
Bila kita ingin menemui seorang pejabat di suatu kantor, biasanya kita dapat membuat janji melalui
sekretarisnya dengan konfirmasi kedatangan melalui telepon, atau bentuk tertulis.

4. Menerima/menyampaikan Pesan

Pesan dalam berkomunikasi di era digital ini dapat disampaikan melalui berbagai media, misalnya
melalui komunikasi lisan (telepon), tulisan (sms, bbm, email).

Etiket Sebagai Mahasiswa

Mahasiswa dalam menjalani karir nya sebagai mahsiswa, perlu memahami etiket sebagai
mahasiswa. Etiket ini menjadi aturan yang mengatur hubungan mahasiswa dalam kelompok manusia
yang berada dalam pergaulan yang beradab.

Etiket di Kampus

Sebagai mahasiswa, perlu acuan dalam bergaul dengan sesama teman, karyawan, dan dosen.

a. Dengan sesama teman


b. Dengan Karyawan/Dosen
c. Lingkungan Kampus

Etiket di Tempat Umum

a. Sikap duduk
b. Menggunakan ponsel
c. Berdiri dan berjalan
d. Berpeluk cium saat berjabat tangan
e. Bersikap di depan umum

Etiket seorang sarjana

Setelah anda menyelesaikan studi, tentunya anda akan menjadi seorang profesional. Entah menjadi
pengusaha atau pegawai. Mengikuti uraian Uno (2005), berikut ini adalah etiket di dunia kerja, lebih
khusus ketika anda menjadi pegawai.

Melamar Pekerjaan

Kesempatan pertama untuk memberi kesan yang baik ketika tertarik pada suatu lowongan
pekerjaan atau kesempatan memajukan karier, adalah lewat surat lamaran dan CV (atau daftar
riwayat hidup)

Menghadapi Wawancara

Setiap pelamar kerja berharap lamarannya diterima. Jika aplikasi lamaran kerja yang diajukan
diterima, akan ada tahap wawancara. Jika anda sampai di tahap wawancara, perhatikan baik-baik
detail agar wawancara kita berjalan maksimal.

Menjadi Karyawan Baru

Memasuki lingkungan baru di pekerjaan baru, anda tentunya harus menjaga sikap agar cepat
berbaur dengan rekan kerja. Yang paling penting adalah mengikuti peraturan dan kebiasaan yang
berlaku.
Membina Hubungan dengan Rekan Kerja

Sukses di tempat kerja tidak hanya ditentukan oleh prestasi kerja, namun juga bagaimana
hubungan dengan rekan kerja. Kunci dalam membina hubungan kerja juga harus diperhatikan
baik-baik.

Anda mungkin juga menyukai